Referat Anak
Referat Anak
EPILEPSI
OLEH :
Jessica Philbertha
406138080
PEMBIMBING :
dr. Lilia Dewiyanti, SpA, M.Si, Med
Latar Belakang
Epilepsi merupakan salah satu penyakit otak yang
sering ditemukan.
Epilepsi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang
lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi.
Data WHO menunjukkan epilepsi menyerang 1%
penduduk dunia.
Prevalensi epilepsi pada bayi dan anak-anak cukup
tinggi, menurun pada dewasa muda dan pertengahan,
kemudian meningkat lagi pada kelompok usia lanjut.
Masih terdapat pandangan yang keliru (stigma)
terhadap epilepsi.
Epilepsi
Definisi
Epilepsi : suatu keadaan yang ditandai oleh
bangkitan epilepsi berulang berselang lebih
dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi.
Bangkitan epilepsi (epileptic seizure) :
manifestasi klinik yang disebabkan oleh
aktivitas listrik otak yang abnormal dan
berlebihan dari sekelompok neuron.
Sindrom epilepsi : kumpulan gejala dan
tanda klinik yang unik untuk suatu epilepsi.
Epidemiologi
Paling sering terjadi pada bayi baru
lahir, anak-anak, dan pada usia
lanjut.
Di negara berkembang, insidensi
epilepsi pada anak lebih tinggi
daripada di negara maju, berkisar
antara 25-840/100.000 penduduk per
tahun.
100%
85%
50%
dari
50%
Kemungkinan Terjadinya Remisi
100%
65-70%
50%
dari 6570%
Bangkitan parsial/fokal
Bangkitan parsial sederhana
Dengan gejala motorik
Dengan gejala somatosensorik
Dengan gejala otonom
Dengan gejala psikis
Bangkitan parsial kompleks
Bangkitan parsial sederhana yang diikuti
dengan gangguan kesadaran
Bangkitan parsial yang disertai gangguan
kesadaran sejak awal bangkitan
Klasifikasi ILAE
(Epilepsi dan Sindrom Epilepsi)
1. Fokal/parsial (localized
related)
2. Epilepsi umum
3. Epilepsi dan sindrom yang
tak dapat ditentukan fokal
atau umum
4. Sindrom khusus
2. Epilepsi Umum
Idiopatik (sindrom epilepsi beurutan sesuai
dengan usia awitan)
Kejang neonatus familial benigna
Kegang neonatus benigna
Kejang epilepsi mioklonik pada bayi
Epilepsi lena pada anak
Epilepsi lena pada remaja
Epilepsi mioklonik pada remaja
Epilepsi dengan bangkitan umum tonikklonik pada saat terjadi
Epilepsi umum idiopatik lain yang tidak
termasuk salah satu di atas
Epilepsi tonik klonik yang dipresipitasi
dengan aktivasi yang spesifik
Simtomatik
Etiologi non spesifik
Ensefalopati mioklonik dini
Ensefalopati pada infantile sini dengan burst supresi
Epilepsi simptomatik umum lainnya yang tidak termasuk di atas
Sindrom spesifik
Bangkitan epilepsi sebagai komplikasi penyakit lain
4. Sindrom Khusus
Bangkitan yang berkaitan dengan
situasi tertentu
Kejang demam
Bangkitan kejang/status epileptikus yang
timbul hanya sekali (isolated)
Bangkitan yang hanya terjadi bila terdapat
kejadian metabolik akut, atau toksis,
alkohol, obat-obatan, eklamsia, hiperglikemi
non ketotik
Bangkitan berkaitan dengan pencetus
spesifik (epilepsi reflektorik)
Etiologi
Idiopatik
Kriptogenik
Simtomatik
Diagnosis
Adanya
bangkitan
epilepsi
berulang
(minimum
2
kali)
tanpa
provokasi,
dengan atau tanpa
adanya
gambaran
epileptiform
pada
EEG.
Bangkitan
Epilepsi ?
Tipe ?
Etiologi ?
Sindrom Epilepsi
?
Anamnesis
Gejala sebelum, selama, dan pasca bangkitan
Ada/tidaknya
penyakit
lain
yang
diderita
sekarang, maupun riwayat penyakit neurologik
dan riwayat penyakit psikiatrik maupun penyakit
sistemik yang mungkin menjadi penyebab
Usia awitan, durasi, frekuensi bangkitan, interval
terpanjang antar bangkitan
Pemeriksaan
Neurologik
Trauma kepala
Infeksi telinga atau
sinus
Gangguan kongenital
Kelainan pada kulit
(neurofakomatosis)
Defisit neurologik fokal
atau difus
Segera
:
Todds
paresis,
transient
aphasic
symptoms,
lokalisasi.
Beberapa
waktu
kemudian
:
tandatanda disfungsi sistem
saraf
permanen
(epilepsi simtomatik).
Pemeriksaan Penunjang
EEG (diagnosis dan prognosis)
Brain Imaging
CT scan, MRI, PET scan, SPECT, MRS
Laboratorium
Hematologik :
DR, GDT, elektrolit, fungsi hati, ureum, kreatinin,
gula darah.
Pada awal pengobatan, beberapa bulan kemudian,
diulang bila timbul gejala klinik, dan rutin setiap
tahun sekali.
Diagnosis Banding
Breath holding attacks (cyanotic and pallid)
Tics (Tourette syndrome)
Parasomnias (night terrors, sleep talking, walking,
sit ups)
Nightmares
Migrain
Benign nocturnal myoclonus
Shuddering
Gastroesophageal reflux (Sandifer syndrome)
Infantile masturbation
Conversion reaction / pseudoseizures
Benign paroxysmal vertigo
Staring spells
Komplikasi
Dampak psikososial
Keterlambatan kognitif
Kecelakaan dan kematian
Tatalaksana
Tatalaksana ideal pada kejang adalah
mengkoreksi penyebab spesifik.
Tujuan utama terapi epilepsi adalah
mengupayakan tercapainya kualitas
hidup optimal untuk penyandang
epilepsi sesuai dengan perjalanan
penyakit dan disabilitas fisik maupun
mental yang dimilikinya.
Pertolongan Pertama
Miringkan anak penting untuk
mencegah aspirasi.
Kejang berkelanjutan lebih dari 5
menit memerlukan diazepam per
rektal untuk mencegah terjadinya
status epileptikus.
Fokal
Tonik
Klonik
+
+
Lena
Mioklonik
+
+
Umum
Sekunder
+
+
Fenitoin
Karbamazepi
ne
Asam
Valproat
Fenobarbital
Gabapentin
Lamotrigine
Topiramate
Zonisamide
Levetiraceta
m
Oxkarbazepi
ne
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
?+
+
+
?+
?+
0
0
+
?
?+
?+
?+
?+?+
?+
?+
Rekurensi
Rekurensi terjadi pada 25% pasien yang
menghentikan
pengobatan,
biasanya
dalam 6-12 bulan setelah penghentian.
Jika terjadi bangkitan lagi, OAE harus
dilanjutkan untuk sekitar 1-2 tahun.
Terapi Lain
ACTH dan kortikosteroid
ACTH : 40-80 U/d atau hingga 150 U/mz
i.m dosis tunggal pagi hari
Prednison : dengan 2-4 mg/kgBB/hari
oral dalam dosis terbagi 2 atau 3
Diet ketogenik
Stimulasi nervus vagus
Bedah : untuk intractable epilepsy
Sindrom Epilepsi
Status Epileptikus
Definisi
Bangkitan yang berlangsung lebih dari 30
menit atau adanya dua bangkitan atau
lebih
di
mana
diantara
bangkitanbangkitan tadi tidak terdapat pemulihan
kesadaran.
SE dikatakan pasti (established) bila
pemberian benzodiazepine awal tidak
efektif dalam menghentikan bangkitan.
Dikatakan SE refrakter jika pemberian 2-3
jenis obat gagal mengatasi bangkitan.
Klasifikasi
SE konvulsif (bangkitan umum tonik
klonik)
SE non konvulsif (bangkitan bukan
tonik klonik)
Dapat ditemukan pada 1/3 kasus SE
Dapat dibagi menjadi SE lena, SE parsial
kompleks,
SE
nonkonvulsius
pada
penyandang dengan koma, dan SE pada
penyandang dengan gangguan belajar
Tatalaksana
Kesimpulan
Epilepsi merupakan salah satu penyakit otak yang
sering ditemukan.
Epilepsi paling sering terjadi pada bayi baru lahir,
anak-anak, dan pada usia lanjut.
Etiologi epilepsi dibedakan menjadi tiga yaitu
idiopatik, simtomatik, dan kriptogenik.
Diagnosis epilepsi didasarkan pada anamnesis,
pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan neurologik,
EEG, dan juga pemeriksaan penunjang lain seperti CT
scan dan MRI juga laboratorium.
Diperlukan penatalaksaan yang komprehensif dalam
menangani epilepsi.