Anda di halaman 1dari 23

AQIDAH ISLAMIYAH

Setiap manusia
memiliki naluri
mengagungkan
sesuatu (Gharizah
Tadayun).
Dengan hal itu
muncullah bagi
setiap manusia
keingginan untuk
menyembah
sesuatu dan

Di Dunia saat ini


terdapat berbagai
macam agama, ada
agama samawi dan
agama ardhi

MENGAPA
KITA
MEMILIH
ISLAM ?

KATAKANLAH: "DIALAH ALLAH, YANG MAHA ESA

ALLAH ADALAH TUHAN YANG BERGANTUNG KEPADA-NYA


SEGALA SESUATU

DIA TIADA BERANAK DAN TIDAK PULA DIPERANAKKAN

DAN TIDAK ADA SEORANGPUN YANG SETARA DENGAN DIA

APAKAH AQIDAH ISLAMIYAH ITU?

AQIDAH ISLAMIYAH
Adalah Iman kepada Allah, para
Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para
Rasul-Nya, hari Kiamat, dan Qadha
dan Qadar baik buruk keduanya dari
Allah.

IMAN
Adalah Pembenaran yang bersifat
pasti (Tashdiiqul Jazm), yang sesuai
dengan kenyataan, yang muncul dari
adanya dalil/bukti.

DALIL MASALAH IMAN


Dalil Aqli (Bersumber dari akal)
Dalil Naqli (Bersumber dari Al-quran dan
Hadist)

BAGAIMANA PERAN AKAL DALAM


MENEMUKAN IMAN?

Orang Arab baduy (awam) tatkala


ditanya kepadanya
Dengan Apa kamu mengenal
Rabb(Tuhan)-mu?
Mereka Menjawab
Tahi unta itu menunjukkan adanya
unta, dan bekas tapak kaki
menunjukkan pernah ada orang yang
berjalan

Sesungguhnya pada langit dan bumi


benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang
beriman
Dan pada penciptakan kamu dan pada
binatang-binatang yang melata yang
bertebaran (di muka bumi) terdapat tandatanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang
meyakini (QS AL-Jaatsiyah: 3-4)

Berbagai macam Makhluk dan alam


semesta adalah bukti Keberadaan
Allah sebagai yang pencipta.
Namun demikian karena keterbatasan
akal dalam berfikir, Islam melarang
berfikir tentang Dzat Allah
Karena Dzat Allah berada diluar
jangkauan akal

Berfikirlah tentang makhluk Allah tetapi


jangan fikirkan tentang Dzat Allah sebab
kamu tidak akan sanggup mengira-ngira
tentang hakikatnya yang sebenarnya
HR. Abu Nuim dalam Al Hidayah

para sahabat berbeda pendapat dalam


beberapa masalah, padahal mereka itu
adalah umat yang dijamin sempurna
imannya. Tetapi Alhamdulliah mereka tidak
pernah bertentangan faham satu sama lain
dalam menghadapi asma Allah, perbuatanperbuatan Allah, dan sifat-sifat-Nya. Mereka
menetapkan apa yang disampaikan Al-Quran
dengan suara bulat. Mereka tidak
mentawilkannya dan tidak memalingkan
pengertiannya. (Illamul Muwaaqiin 1 :
5)

Ketika kepada Imam Malik ditanyakan


tentang makna persemayaman-Nya
(istiwaa) beliau lama tertunduk dan bahkan
mengeluarkan keringat. Setelah itu Imam
Malik mengangkat kepala lalu berkata:
Persemayaman itu bekan sesuatu yang
dapat diketahui, juga kaifiyah(cara)nya
bekanlah hal yang dapat difahamkan.
Sedangkan mengimaninya adalah wajib,
tetapi menanyakan hal tersebut adalah
bidah/salah. (Fatul Baari jilid XII: 915)

DALIL NAQLI DALAM AQIDAH


HARUS MUTAWATTIR

Karena masalah aqidah haruslah tashdiiqul


Jazm yang artinya pembenaran dengan pasti
maka dalil naqli yang digunakan harus kuat
dan qathI (pasti) tanpa keraguan di
dalamnya
Karena itu dalam masalah aqidah dalil
naqli yang digunakan adalah AL-Quran
dan Hadist Mutawattir

KERUSAKAN AQIDAH AKIBAT


FILSAFAT YUNANI

Sebagian ulama modern terpengaruh oleh


filsafat Yunani sehingga mentawilkan ayat
mutasyabihat (tidak dijelaskan rinci oleh
Allah) sesuai kehendak akal, padahal semua
itu diluar kemampuan akal
Mereka menggunakan dalil aqli dengan
dasar mantiqi/logika untuk membahas hal
seperti bergerakknya Allah, Allah turun dari
langit, hubungan sifat dan dzat Allah DSB.

Hal ini menimbulkan keraguan pada umat


pada masalah aqidah. Karena itu aqidah
islam harus dijauhkan dari ilmu mantiq dan
filsafat dan kembali pada sumber Alquran
dan hadis mutawattir sebagaimana
dicontohkan Rasullah SAW

Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda:

.
{

Islam itu tinggi dan tidak diungguli.

(HR. Ad-Daraquthni, berderajat hasan


menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari).

JAZAKALLAH KHOIRON KATSIR

Anda mungkin juga menyukai