Anda di halaman 1dari 2

Sumber : Suhardjo.1992. Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak.

Yogyakarta : Kanisius
Sumber : Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).2009.Kamus Gizi Pelngkap Kesehatan
Keluarga.Jakarta : Kompas

Penyebab KEP (Kekurangan Energi Protein)


Kekurangan energi protein dan kalori (KEP)) disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi
dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi
(AKG) dalam jangka waktu yang lama, dan biasanya juga diserta adanya kekurangan dari
beberapa nutrisi lainnya. Keadaan ini akan lebih cepat terjadi juga bila seseorang mengalami
diare atau infeksi penyakit lainnya. Keadaan kehidupan yang miskin mempunyai hubungan
yang erat dengan timbulnya kondisi kurang energi protein.KEP disebut malnutrisi primer bila
kejadian KEP akibat kekurangan asupan nutrisi, umumnya didasari oleh masalah sosial
ekonomi, pendidikan serta rendahnya pengetahuan dibidang gizi. Malnutrisi sekunder bila
kondisi masalah nutrisi seperti diatas disebabkan karena adanya penyakit utama, seperti
kelainan bawaan, infeksi kronis ataupun kelainan pencernaan dan metabolik, yang
mengakibatkan kebutuhan nutrisi meningkat, penyerapan nutrisi yang turun
dan/meningkatnya kehilangan nutrisi.Makanan yang tidak adekuat, akan menyebabkan
mobilisasi berbagai cadangan makanan untuk menghasilkan kalori demi penyelamatan hidup,
dimulai dengan pembakaran cadangan karbohidrat kemudian cadangan lemak serta protein
dengan melalui proses katabolik

Tanda-tanda/ Gejala KEP


Tanda-tanda yang paling utama dari KEP adalah Pertumbuhan fisik yang kurang normal. Bila
terjadi pada anak hal ini dapat dilihat atau diperiksa dari catatan pada kartu kurva
pertumbuhan berat badan. Beberapa minggu ata beberapa bulan sebelum timbul tanda-tanda
klinis yang jelas , anak itu pertumbuhan berat badannya sangat lambat atau bahkan berhenti.
Tanda-tanda klinis dari kurang energi protein (KEP) adalah badan menjadi kurus. Jaringan
lemak terasa lunak dan otot-otot daging tidak kencang dan ini biasanya tampak bila paha
bagian dalam diraba.Penyusutan oror (wasted) mudah terlihat pada bagian lengan atas dan
bahu bagian atas serta bahu bagian belakang. Biasanya KEP disertai dengan perut yang

buncit , Jika terjadi pada anak maka anak menjadi kurang responsif dan mengarah kepada
apatis. Perkembangan kepandaian lebih lambat daripada yang normal.

Anda mungkin juga menyukai