Anda di halaman 1dari 35

Palembang, 24 Februari 2012

Pertemuan ke-4
David Bahrin,ST., MT
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
02

Maret 2012

Telah disinggung pada bab terdahulu bahwa perhitungan bunga


umumnya dilakukan dalam perioda tahunan. Tetapi kadang-kadang
ditetapkan lebih singkat lagi, misalnya: dalam perioda semesteran
(semiannually), per kuartal (quarterly), atau per bulan (monthly).
Bunga yang dibayar secara bulanan efeknya akan berbeda dengan yang
dibayar secara kuartalan, semesteran atau tahunan, walaupun tingkat
bunga per tahun kesemuanya sama. Sebagai gambaran untuk melihat
perbedaan dapat dilihat dari contoh berikut ini:
Modal sejumlah Rp 1.000.000,00 dipinjam dengan tingkat bunga efektif 1
% per bulan. Secara nominal tingkat bunga majemuk tersebut dapat
dikatakan sama dengan 12 % per tahun dengan bunga majemuk
bulanan.

Apabila dihitung dengan:


P = Rp 1.000.000,00
i = 1 % perbulan
n = 12 bulan
maka:
F = P ( F , i, n)
P

= Rp 1.000.000,00 ( F ,1 %, 12) = Rp 1.000.000,00 (1 + 0,01)12


P

= Rp 1.000.000,00 (1,1268)
= Rp 1.268.000,00
Apabila dihitung dengan:
i = 12 % pertahun
n = 1tahun
maka:
F = P ( F , i, n)
P

= Rp 1.000.000,00 (

(a)

F
,12 %, 1) = Rp 1.000.000,00 (1 + 0,12)1
P

= Rp 1.000.000,00 (1,12)
= Rp 1.200.000,00

(b)

Terlihat bahwa pada akhir tahun pertama, jumlah pinjaman


antara (a) dan (b) terdapat beda sebesar Rp 68.000,00. Dari
uraian di atas, tingkat bunga 1 % per bulan mempunyai efek yang
sama dengan tingkat bunga 12,68 % per tahun.
Jelas di sini bahwa makin singkat perioda pembayarn bunga,
tingkat bunga efektif (effective interest rate) per tahun makin
tinggi bila dibandingkan dengan tingkat bunga nominal (nominal
interest rate) per tahun.

Adapun Tingkat bunga nominal dan bunga efektif dapat dirumuskan


sebagai berikut:

i = 1

-1

Keterangan:
r = tingkat bunga nominal (per tahun)
o = jumlah perioda bunga per tahun
i = tingkat bunga efektif (per tahun)
Dengan rumus tersebut, maka dari suatu tingkat bunga nominal 6 %
per tahun, apabila perioda pembayaran dari bunga majemuk berbedabeda (tahunan, semesteran, kurtalan, bulanan, mingguan, harian).
Tingkat bunga efektif per tahun dan per perioda adalah seperti terlihat
pada tabel berikut ini.

Tabel Tingkat Bunga Efektif Per Tahun dari Berbagai


Perioda Pembayaran Pada Tingkat Bunga Nominal 6 %
Tingkat Bunga Efektif (%)

Jumlah
Perioda
Per Tahun

Per Periode

Per Tahun

Tahunan

6,0000

6,0000

Semesteran

3,0000

6,0900

Kuartalan

1,5000

6,1364

Bulanan

12

0,5000

6,1678

Mingguan

52

0,1154

6,1800

365

0,0164

6,1831

Perioda
Pembayaran

Harian

Contoh 1;
Pak Agus berhutang Rp 800.000,00 yang akan dibayar kembali dalam jumlah yang sama
setiap akhir bulan dalam jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 18 % per tahun.
Berapa yang harus dibayar oleh Pak Agus per bulannnya ?
Jawab:
P
= Rp 800.000,00
i
= 18 % per tahun
= per bulan
= 1,5 % per bulan
n
= 5 tahun
= 60 bulan
A
= P ( A , i, n)
P

A
, 1,5 %, 60)
P
0,0151 0,015 60
= Rp 800.000,00

60

0,015
1

= Rp 800.000,00 (

= Rp 800.000,00 0,0254
= Rp 20.320,00

Contoh 2:
Abang Ucok menanam uangnya sebesar Rp 6.000.000,00 dalam jangka
waktu 7 tahun, dengan tingkat bunga 8 % yang dibayar secara kuartalan.
Berapa jumlah uang yang akan diperoleh Abang Ucok pada akhir periode
7 tahun tersebut ?
Jawab:
P = Rp 6.000.000,00
r = 8 % per tahun
o = 4 kali pembayaran
bunga pertahun
(perioda pemajemukan)
o
4
r
0,08

i=
1 -1 =
1
- 1 = 0,082432

n= 7
F
F=P(
, i, n)
P
= Rp 6.000.000,00 ( F , 8,2432 %, 7)
P

= Rp 6.000.000,00 (1 + 0,082432)7
= Rp 6.000.000,00 (1,7410)
= Rp 10.446.000,00

Pemakaian rumus bunga yang telah diterapkan pada bagian depan,


semua seri pembayaran dengan jumlah yang sama (A) dilakukan pada
akhir tiap perioda pembayaran. Apabila suatu seri pembayaran,
pembayarannya dilakukan pada permulaan setiap perioda pembayaran,
maka disebut annuity due. Untuk melakukan perhitungan, rumus-rumus
dan tabel-tabel bunga dari seri pembayaran pada akhir perioda dapat
dipergunakan dengan penyesuaian.
Di dalam suatu diagram aliran uang tunai (cash flow diagram), dianggap
bahwa:
P = P-1adalah satu perioda bunga sebelum A yang pertama. Dimana P = P0
dapat dicari dari P = P-1.
F = Fn-1 adalah bersamaan dengan A terakhir selama n perioda
pembayaran, setelah P = P-1.

Diagram Aliran Uang Tunai Dari Annuity Due

Contoh:
Suatu rangkaian pembayaran sebesar Rp 250.000,00 akan diterima selama 10 kali, dibayar pada
tiap permulaan tahun dengan tingkat bunga 6 % per tahun. Berapa jumlah uang yang akan
diterima kalau dinilai untuk saat sekarang (awal perioda pertama) atau untuk masa mendatang
pada akhir tahun ke-10 ?
Jawab:
A
= Rp 250.000,00
i
=6%
n
= 10
P-1
= A ( P , i, n)
A
= Rp 250.000,00 ( P , 6 %, 10)
A
10
= Rp 250.000,00 (1 0,06) - 1
0,061 0,06
10

P0

= Rp 250.000,00 (7,3601)
= Rp 1.840.025,00
= P-1( F , i, n)
P
F
= Rp 1.840.025,00 ( P , 6 %, 1)
= Rp 1.840.025,00 ( 1 + 0,06) = Rp 1.840.025,00 (1,060)
= Rp 1.950.426,50
F
= P0( P , i, n)
F
= Rp 1.950.426,50 ( P , 6 %, 10)
1

F10

10
= Rp 1.950.426,50 ( 1 + 0,06) = Rp 1.950.426,50 1,791

Deferred annuity adalah suatu rangkaian pembayaran dengan jumlah


yang sama, dimana pembayaran pertamanya tidak dilakukan pada awal
atau akhir perioda pertama, melainkan pada beberapa perioda sesudah
itu.

Diagram Aliran Uang Tunai Dari Deffered Annuity

Berdasarkan diagram pada gambar diatas, pembayaran tahunan dengan


jumlah yang seragam ditangguhkan selama j perioda. Pembayaran
pertama dilakukan pada akhir perioda (j + 1) dalam m perioda.
Keseluruhan perioda adalah n = j + m.

Present Worth (P0) dan Future Worth (Fn) dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut:
Pj
= A( P , i, m)
A

P0

= Pj(

P
F

, i, j)

Di sini Pj merupakan future worth dari P0.


Fn
Fn

F
= P0 ( , i, n)
P

F
= Pj( , i, m)
P

Contoh:
Pak Ali tepat pada hari kelahiran anaknya menabung sejumlah uang. Dengan perhitungan tingkat bunga
adalah 6 % per tahun, maka anaknya akan menerima uang sebesar Rp 1.500.000,00 pada ulang tahun yang
ke-18, 19, 20 dan 21. Tetapi Ali Junior baru mengambil uang pada hari ulang tahunnya yang ke-24 (tingkat
bunga tetap 6 %).
(a) berapa jumlah uang yang harus di tabung oleh Pak Ali dan
(b) berapa jumlah yang diperoleh Ali Junior pada ulang tahun ke-24 ?
Jawab:
A = Rp 1.500.000,00
i =6%
P17 =A ( P , i, n)
A
Dimana n = 4 tahun berturut-turut menerima uang
(1 0,06) 4 - 1
P
=Rp 1.500.000,00 ( , 6 %, 4) =Rp 1.500.000,00
4
A

0,061 0,06

=Rp 1.500.000,00 (3,4651)


=Rp 5.197.650,00
P
P0
=P17 ( F , i, n)
Dimana n = 17 tahun kemudian akan menerima uang
1
P
=Rp 5.197.650,00 ( , 6 %, 17) =Rp 5.197.650,00 ( 1 + 0,06) 17

=Rp 5.197.650,00 (0,3714)


=Rp 1.930.407,21
(a)
F
F24
=P0 ( P , i, n)
Dimana n = 24 tahun kemudianFakan mengambil uang
24
(
)
1
+
0,06
=Rp 1.930.407,21 ( P , 6 %, 24) =Rp 1.930.407,21
=Rp 1.930.407,21 (4,049)

Deferred annuity ini banyak dilakukan sebagai cara pembayaran hutang


oleh negara yang sedang berkembang yang biasa disebut pembayaran
dengan perioda pengunduran (graoe period).
Besarnya pembayaran kembali dalam perioda pengunduran dan dalam
perioda angsuran dapat ditentukan berdasarkan perjanjian, misalnya:
1. Selama perioda pengunduran tidak dilakukan pembayaran bunga,
tetapi dibayarkan atau diperhitungkan pada akhir perioda pengunduran
tersebut, yaitu: Pj = P0( F , i, j)
P
Besarnya angsuran, yaitu:
A = Pj( A , i, m)
P

2. Selama perioda pengunduran, bunga dibayar setiap akhir tahun. Besar


bunga = P i, sedangkan besarnya angsuran, yaitu:
A
A = P0( , i, m)
P

3. Tingkat bunga dalam perioda pengunduran (i' ) lebih kecil daripada


tingkat bunga perioda angsuran (i).

David Bahrin,ST., MT
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
02 Maret 2009

Di samping bunga majemuk yang dibayar secara periodik, terdapat pula


bunga majemuk yang aliran uang tunainya terjadi secara
berkesinambungan (continous compounding interest). Adapun cara
pembayaran dalam bunga
majemuk berkesinambungan ini dapat
dilakukan secara periodik (continous compounding, discrete payments)
atau secara berkesinambungan sepanjang perioda (continous
compounding, continous payments).
Continous Compounding and Discrete Payments
Di sini dianggap bahwa perhitungan bunga majemuk dilakukan secara
berkesinambungan, hanya rangkaian pembayarannya dilakukan per perioda, umumnya
setahun sekali.
Simbol-simbol yang dipakai, yaitu:
r =Tingkat bunga nominal per tahun
n=Jumlah perioda bunga
P=Jumlah modal pada saat sekarang
A=Jumlah pembayaran yang seragam dilakukan pada setiap akhir perioda dalam suatu
rangkaian pembayaran selama n perioda.
F=Jumlah modal di masa mendatang setelah n perioda.

Rumus Bunga Majemuk Untuk Continous Compounding and Discrete Payments

1. Single Payment Compound Amount Factor


Untuk menghitung berapa besar jumlah F dari jumlah P yang ditanam,
sangat ditentukan oleh jumlah pembayaran per tahun.
Rumus tingkat bunga efektif per tahun (i) adalah sebagai berikut:
r

i = 1 o - 1
tetapi karena perhitungan bunga majemuk dilakukan secara
berkesinambungan, maka tingkat bunga adalah:
o

r
1
o

c
r

c
r

r

lim 1
c
o

1
i = lim
=
=

r
i = e 1
Rumus SPCAF untuk bunga majemuk periodik adalah F = P 1 i n , maka
untuk bunga majemuk berkesinambungan yang rangkaian
pembayarannya dilakukan per perioda, rumusnya adalah sebagi berikut:
n
r

1
F=P
= P er n
Jadi Single Payment Compound Amount Factor (SPCAF) adalah:
SPCAF = ( F , r, n)
rP
=e n
c

lim 1 1
c
o

Contoh:
Modal sebesar Rp 1.000.000,00 ditanam dengan tingkat bunga 20 % diperhitungkan
secara berkesinambungan dalam jangka waktu 10 tahun. Berapa besar uang yang
dapat diperoleh dalam jumlah yang besarnya sama pada setiap tahun selama perioda
penanaman modal ?
Jawab:
P = Rp 1.000.000,00
r = 20 % (tingkat bunga secara berkesinambungan)
i = 20 % (tingkat bunga secara periodik)
n = 10
A
A=P(
, r, n)
P
= Rp 1.000.000,00 (A , 20 %, 10)
P

e 0,2 1
= Rp 1.000.000,00
- 0,2 10
1 e
= Rp 256.100,00
A = P ( A , i, n)

= Rp 1.000.000,00 (0,2561)

= Rp 1.000.000,00 ( A , 20 %, 10)
P

= Rp 1.000.000,00
= Rp

238.500,00

0,20(1 0,20) 10
1 0,20

10

= Rp 1.000.000,00 (0,2385)

B.Continous Compounding and Continous Payments


Di sini perhitungan bunga majemuk dilakukan dalam suatu rangkaian
pembayaran yang berkesinambungan. Dalam suatu perioda,
pembayarannya dilakukan dalam suatu rangkaian yang tak terhingga.
Simbol-simbol yang dipakai, yaitu:
r = Tingkat bunga nominal per tahun
n = Jumlah perioda bunga
P = Jumlah modal pada saat sekarang
= The uniform flow rate of money per tahun.
F = Jumlah modal di masa mendatang yang setara dengan jumlah
pembayaran berkesinambungan yang seragam selama n perioda.
Untuk pelaksanaan pembayaran yang tidak ada aliran pembayaran
yang seragam 0, misalnya single payment compound amount dan single
payment present worth, maka rumus bunga identik dengan rumus
bunga untuk continous compounding and discrete payments.

Rumus Bunga Majemuk Untuk Continous Compounding and Continous Payments

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai