Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Kebutuhan perusahaan untuk meningkatkan mutu produk/jasa serta kepuasan pelanggan
semakin besar karena terbukanya perdagangan bebas dalam era globalisasi. Oleh karena itu
perusahaan berusaha memenangkan persaingan dengan meningkatkan mutu produk/jasa,
sehingga dapat memberikan kepuasan pelanggan. Untuk meningkatkan mutu produk/jasa
perusahaan harus menerapkan sistem manajemen mutu. ISO 9000 merupakan salah satu
standar sistem manajemen mutu yang diakui dunia internasional dan bersifat global untuk
berbagai bidang usaha. Selain dapat meningkatkan kemampuan bersaing, masih banyak
manfaat dari perolehan sertifikasi ISO 9000 yang telah diteliti dandipublikasikan. Adapun
pengelompokan motivasi, pendorong dan manfaat untuk mendapatkan sertifikasi ISO telah
ditabulasi dan dibahas. Para peneliti merekomendasikan keuntungan mendapatkan sertifikasi
ISO antara lain memperoleh reputasi yang lebih baik, tingkat kesadaran akan perlunya
menjaga kualitas, prosedur dan tanggung jawab menjadi lebih jelas dan terdokumentasi
dengan lebih baik, menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu, lebih mudah untuk ditelusuri
dan dilakukan audit, pelayanan kepada pelanggan lebih baik,meningkatkan kepuasan
pelanggan serta karyawan, melakukan peningkatan yang berkesinambungan, meningkatkan
keuntungan, kesempatan untuk melakukan ekspansi dan seterusnya. Sekalipun banyak
manfaat dari memperoleh sertifikasi ISO, tapi penerapannya pun memiliki banyak kendala
baik dalam proses maupun setelah proses sertifikasi. Masalah utama dalam masa penerapan
adalah proses pengecekan dokumen yang terlalubanyak sehingga tidak dapat dikelola dengan
baik, serta mendapatkan komitmen dari pihakmanajemendan juga para karyawan. Sertifikasi
ISO dapat diperoleh oleh berbagai jenis perusahaan, termasuk perusahaan jasa
konstruksi.Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan kontraktor yang telah mendapatkan
ISO 9000 diwilayah Surabaya dan Gresik. Adapun tujuan daripenelitian ini untuk mengetahui
alasan, perbedaan antara harapan dan realita, kepuasan, dan hambatanperusahaan yang sudah
menerapkan
ISO9000.
BAB
II
Pengertian
dari
ISO
9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9000 diawasi oleh
ISO, sebuah organisasi internasional di bidang standarisasi, dan dikelola oleh badan-badan
akreditasi dan sertifikasi. Untuk sebuah pabrik, beberapa persyaratan dalam ISO 9001 (salah
satu
standar
dalam
ISO
9000)
adalah:
adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis, adanya
pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produkproduk berkualitas, tersimpannya data dan arsip penting dengan baik, adanya pemeriksaan
barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai
tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan, secara teratur meninjau keefektifan tiaptiap
proses
dan
sistem
kualitas
itu
sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan
yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001
Certified"
atau
"ISO
9001
Registered".
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa
yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan
konsisten
dilaksanakan
di
perusahaan
atau
organisasi
tersebut.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah
diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan
universitas.
2.2
ISO
Kumpulan
9000
Standar
mencakup
dalam
standar-standar
ISO
di
bawah
9000
ini:
diberikan
sertifikasi
oleh
pihak
ketiga.
mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan
tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama.
Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan
masukan
saja.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga
diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar
dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai
contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan
organisasi
adalah
salah
satu
elemen
dari
suatu
sistem
manajemen.
ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat
banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup
keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang
lain
sehingga
seluruh
bagian
ISO
9000
dapat
diimplementasikan".
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001.
Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000 Registered"
biasanya
2.3
merujuk
Sistem
pada
Management
Kualitas
ISO
9001.
Berdasarkan
ISO-9000
ISO-9000 series adalah standard quality manajemen yang dibentuk berdasarkan dari konvensi
ISO/TC 176 (ISO Technical Committee 176) pada 1979. ISO-9000 di bentuk sebagai dasar
dari suatu seri standard quality manajemen, yang di susun secara lengkap pada 1982 dan
dikenalkan secara umum pada 1983. ISO 9000 seri standard memperkenalkan persyaratanpersyaratan penting yang perusahaan butuhkan untuk menjamin konsistensi produksi dan
pengiriman
yang
tepat
waktu
terhadap
barang
dan
jasa
kepada
pasar.
mencampuri
bagaimana
organisasi
itu
harus
berjalan.
mengiklankan
bahwa
produknya
telah
memenuhi
standar
internasional.
Selain itu untuk menjamin bahwa ISO 9000 dapat menyesuaikan dengan perkembangan
jaman maka setiap 6 tahun akan diadakan review dan revisi terhadap standard ISO. Saat Ini
ISO 9000-2000 adalah yang terbaru dengan revisi dan pengurangan pada beberapa point.
ISO-9000 seri mempunyai 3 standard yaitu : ISO 9001, ISO 9002 and ISO 9003.
2.4
Mewujudkan
Sistem
Manajemen
Mutu
Proyek
Proyek Suramadu adalah proyek yang besar dan sarat dengan teknologi. Tentunya pikiran kita
adalah bagaimana amanah ini bisa dilaksanakan dengan berpijak pada kualitas sebagai suatu
bentuk
tanggung
jawab
kepada
masyarakat
luas.
Di tahun 2005, Proyek Suramadu memulai awal yang baik dengan diperolehnya sertifikat
ISO 9001:2000. Proyek Jembatan Suramadu merupakan proyek jembatan pertama di
lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang memperoleh sertifikat ISO. Penyerahan
sertifikat ini dilakukan 28 Januari 2005 di kantor Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu,
Jl. Tambak Wedi. Sertifikat diterima langsung oleh Direktur Prasarana Wilayah Tengah
Purnarrachman, dari wakil IKRCS (Indah Karya Register Certificate Service) yang kemudian
diserahterimakan ke Pimpro Induk Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu, A.G. Ismail.
Direktur Prasarana Wilayah Tengah, Purnarrachman mengucapkan selamat kepada Proyek
Jembatan Suramadu atas diperolehnya sertifikat ISO ini. " Proyek Suramadu ini melangkah
lebih awal dari Departemen PU yang baru mengeluarkan Keputusan Menteri tentang mutu,
tetapi
ternyata
proyek
Jembatan
Suramadu
sudah
melaksanakannya.
juga
sudah
mempunyai
sertifikat
ISO.
Bagaimanapun juga sertifikat tersebut bukanlah tujuan akhir, tapi dengan diperolehnya
sertifikat ini menunjukkan bahwa proyek Jembatan Suramadu benar-benar serius dalam hal
kualitas dan komitmen. Melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu, diharapkan proyek
memiliki sistem yang mampu mendukung dan menjamin kualitas produk yang sesuai dengan
spesifikasi
2.5
sehingga
mampu
Pelaksanaan
memuaskan
pelanggan
Sistem
dan
stakeholders.
Manajemen
Mutu
Dalam memenuhi tuntutan kualitas serta antisipasi persaingan bebas yang sehat dan jujur bagi
perusahaan maupun tenaga, maka pelaksana di lingkungan Satuan Kerja Pembangunan
Jembatan Suramadu sejak Mei 2004 telah memulai mengembangkan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001-2000 yang berlaku di lingkup pembangunan Jembatan Suramadu.
Pelaksanaan SMM ini dimulai dari pengenalan dan pelatihan bagi tenaga inti untuk
penerbitan beberapa Prosedur Mutu, Panduan Mutu dan Rencana Mutu, dan selanjutnya
pembuatan. Prosedur- prosedur tersebut diterapkan, diaudit, dimonitor, dievaluasi dan
ditinjau secara keseluruhannya melalui Tinjauan Manajemen. Dari hasil tes Assesmen (?) dari
lembaga sertifikasi dinyatakan bahwa satker Pembangunan Jembatan Suramadu layak untuk
menerima
Sertifikat
ISO
9001-2000
pada
tanggal
Januari
2005.
dan
Dapat
Menjadi
Kebanggaan
Bangsa"
Sedangkan sasaran mutu Pembangunan Jembatan Suramadu pada periode 2004 adalah
adalah:
Terbangunnya causeway sisi Surabaya dan sisi Madura sebesar 34% di akhir tahun 2004
Dinyatakan
layak
oleh
Lembaga
Sertifikasi
Sistem.
Manajemen Mutu untuk meraih Sertifikat ISO 9001-2000 dengan ruang lingkup
Pembangunan
Terpenuhinya
Jembatan
Persyaratan
atau
Spesifikasi
Suramadu.
Produk
yang
telah
ditetapkan.
2.6
Quality
Control
Pengujian
vs
Quality
dan
Assurance
Pemeriksaan
Quality Control (QC), hanya merupakan tindakan pengujian (testing), dan pemeriksaan
(inspection) saja, apakah material tersebut telah memenuhi spesifikasi atau tidak. Sedangkan
Quality Assurance (QA) lebih berarti pada apa yang disebut "Program" dan "Prosedur"
tersendiri, yang harus digunakan dalam mengorganisasi pelaksanaan pengujian dan
pemeriksaan.
QA merupakan sistem yang menjamin dapat tercapainya persyaratan kualitas yang tersebut
dalam dokumen kontrak, setiap kesalahan langsung mendapat koreksi sebelum melanjut ke
tahap
Unsur
berikutnya.
dari
"Program"
dalam
QA,
yang
dilakukan,
terdiri
dari:
Semua personel, terutama personil QC, harus mengetahui dan memahami kegiatan
pelaksanaan
pembangunan
sebelum
mulai
bekerja
Mengontrol secara "bersama-sama" tanpa kecuali terhadap semua bahan bangunan yang di
bawah masuk ke lokasi proyek sebelum penerimaannya Work Request (Pembahasan
Persiapan
Kerja)
Mengontrol secara rutin agar semua prosedur pelaksanaan pembangunan dilakukan sesuai
persyaratan spesifikasi dengan menerapkan SOP Work Request (Pembahasan Metode Kerja)
Membuat "instruksi tertulis" secara bersinambungan kepada pihak kontraktor, sebelum,
selama dan setelah masa pelaksanaana terhadap penyimpangan yang belum/ akan dan telah
terjadi
sekecil
apapun
masalahnya
(Site
Instruction)
Membukukan semua "catatan hasil-hasil pengujian" di lapangan, laboratorium dan hasilhasil kontrol langsung di lapangan. Tujuan utamanya bila terjadi penyimpangan dapat segera
dicarikan
jalan
keluar