Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Meningioma adalah tumor pada meningen, yang merupakan selaput


pelindung yang melindungi otak dan medulla spinalis. Meningioma dapat timbul
pada tempat manapun di bagian otak maupun medula spinalis, tetapi, umumnya
terjadi di hemisphere otak di semua lobusnya. Kebanyakan meningioma bersifat
jinak (benign), sedangkan meningioma malignant jarang terjadi.

Meningioma merupakan neoplasma intrakranial nomor 2 dalam urutan


frekuensinya setelah gilioma yaitu mencapai angka 20% dari neoplasma
intrakranial. Lebih sering dijumpai pada wanita dari pada pria trutama pada
golongan umur antara 50 60 tahun dan memperlihatkan kecenderungan untuk
ditemukan pada beberapa anggota di satu keluarga. Korelasi dengan trauma
kapitis kurang meyakinkan. Pada umumnya meningioma dianggap sebagai
neoplasma yang berasal dari giloblas disekitar vili araknoid. Sel di medulla
spinalis yang sebanding dengan sel tersebut ialah sel yang terletak pada tempat
pertemuan antara arachnoid dengan dura mater yang menutupi radiks.1
Insidensi menigioma sekitar 6 / 100.000 populasi per tahun. Meningioma
di medula spinalis sekitar 8% dari tumor meningioma dan 25% - 46% dari
seluruh tumor medula spinalis. Paling sering di daerah torakal sekitar 55% - 80%
dari tumor meningioma medula spinalis, sedangkan daerah servikal sekitar 33%.
90% tumor ini jinak dan paling sering terjadi antara usia 40 70 tahun.
Meningioma lebih sering 2 3 kali terjadi pada wanita dari pada pria tetapi di
medula spinalis 4 kali wanita lebih banyak. Meningioma yang kecil dengan gejala
yang minimal sering kali ditemukan secara kebetulan. Dilaporkan 1,44%
meningioma intrakranial pada semua otopsi tumor, yang sebagian besar tanpa
gejala klinik.
Anatomi
Meninges merupakan selaput atau membrane yang terdiri dari jaringan ikat yang
melapisi dan melindungi otak, terdiri dari tiga bagian, yaitu: duramater,
araknoid, dan piamater.
1. Duramater
Duramater atau pachymeninx dibentuk dari jaringan ikat fibrosa.
Secara konvensional duramater ini terdiri dari dua lapis, yaitu lapisan
endosteal dan lapisan meningeal. Lapisan endosteal merupakan lapisan
duramater yang, sering disebut dengan cranial duramater. Terdiri dari

jaringan fibrosus yang padat dan kuat yang membungkus otak dan
melanjutkan diri menjadi duramater spinalis setelah melewati foramen
magnum sampai ke segmen kedua dari os sacrum.
Pada pemisahan dua lapisan duramater ini, diantaranya terdapat
sinus duramatris yang berisi dari darah vena. Sinus venosus / duramatris
ini memperoleh darah dari drainase vena pada otak dan mengalir menuju
vena jugularis interna. Dinding dari sinus sinus ini dibatasi oleh
endotelium. Pada lapisan duramater ini terdapat banyak cabang cabang
pembuluh darah yang berasal dari arteri karotis interna, a.maxillaris,
a.pharyngeus asccendens, a. occipitalis dan a.vertebralis. Dari sudut
klinis, yang terpenting adalah a.meningea media (cabang dan a. maxilaris)
karena arteri ini umumnya sering pecah pada keaadaan trauma kapitis.

Anda mungkin juga menyukai