Termokopel merupakan sambungan (junction) dua jenis logam atau campuran yang salah satu
sambungan logam tadi diberi perlakuan suhu yang berbeda dengan sambungan lainnya. Sambungan
logam pada termokopel terdiri dari dua sambungan, yaitu :
Reference junction ( cold junction ), merupakan sambungan acuan yang suhunya dijaga konstan dan
biasanya diberi suhu yang dingin.
Measuring junction ( hot junction ), merupakan sambungan yang dipakai untuk mengukur suhu.
Pembuatan termokopel didasarkan atas sifat thermal bahan logam. Jika sebuah batang logam
dipanaskan pada salah satu ujungnya maka pada ujung tersebut elektron-elektron dalam logam akan
bergerak semakin aktif dan akan menempati ruang yang semakin luas, elektron-elektron saling desak
dan bergerak ke arah ujung batang yang tidak dipanaskan. Dengan demikian pada ujung batang yang
dipanaskan akan terjadi muatan positif.
Termokopel tipe B, R, dan S adalah termokopel logam mulia yang memiliki karakteristik yang hampir
sama. Mereka adalah termokopel yang paling stabil, tetapi karena sensitifitasnya rendah (sekitar 10
V/C) mereka biasanya hanya digunakan untuk mengukur temperatur tinggi (>300 C).
Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh)
Cocok mengukur suhu di atas 1800 C. Tipe B memberi output yang sama pada suhu 0 C hingga
42 C sehingga tidak dapat dipakai di bawah suhu 50 C.
Penggunaan Termokopel
Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 2300C.
Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan
akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0--100 C dengan keakuratan 0.1 C. Untuk aplikasi ini,
Termistor dan RTD lebih cocok. Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :