V.2.
KONS EP PROGRAMATIK
V.2.1. Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :
Penghuni
Pengelola
Pengunjung
- Teman kampus
- Orang tua mahasiswa / kerabat
112
Sumber
Luas
A
A
A
A
15.5 m
20 m
40 m
42 m
Sumber Perhitungan
DA
1 bedroom
Living room
Teras
Sirkulasi 20 %
A
A
A
Luas
1.8 m
1.1 mx1.7 m
2 m x2 m
2.5 m x 2m
2.5 m x 1 m
Total
4 m
5 m
2.5 m
2.2 m
15.5 m
Sumber Perhitungan
DA
A
A
A
A
Luas
1.1 mx1.7 m
1.8 m
2 mx 2 m
2 mx 2 m
2.5 mx2m
2.5 m x 1 m
4 m
4 m
5 m
2.5 m
3.4 m
20 m
Total
113
Sumber Perhitungan
Luas
1 Bathroom
DA
1.1 mx1.7 m
1.8 m
1 Bathroom
DA
1.1 mx1.7 m
1.8 m
A
A
A
A
A
A
2 mx 2 m
2 mx 2 m
2 mx 2 m
2 mx 2 m
3.5 mx3m
2.5 m x 1.4 m
4 m
4 m
4 m
4 m
10.5 m
3.5 m
6.7 m
40 m
1 bedroom
1 bedroom
1 bedroom
1 bedroom
Living room
Teras
Sirkulasi 20 %
Total
Sumber Perhitungan
1 Bathroom
2 bedroom
1 bedroom susun
1 bedroom susun
Pantry
Living room
Teras
Sirkulasi 20 %
Luas
DA
1.5 mx2 m
3 m
A
A
A
A
A
A
3 mx2 m
2 mx 2 m
2 mx 2 m
1.5 mx 2 m
2.5 mx 3 m
1.5 x 3 m
6 m
4 m
4 m
3 m
7.5 m
4.5 m
6.5 m
42 m
Total
B. Fasilitas Penunjang
Tabel IV-6 : Kebutuhan ruang minimarket
Kebutuhan Ruang
Kapasitas
S tandar
Sumber
Luas
2 orang
2,5 m/org
TSS
A
5 m
30 m
2 orang
3 m
TSS
A
6 m
10.4 m
10.3 m
62 m
Total
114
Kapasitas
S tandar
Sumber
Luas
2 orang
2,5 m/org
50 m
TSS
A
5 m
50 m
10 orang
108 orang
4 orang
1,5 m
2 m / org
1,5 m / org
15 m
DA
DA
TSS
A
A
10 m
215 m
6 m
15 m
56 m
72 m
429 m
12 orang
Total
Kapasitas
S tandar
Sumber
Luas
50
5 unit
1.5 x 2 m
3.8 m/unit
A
DA
150 m
19 m
34 m
203 m
Total
Club House
Fitness center
Loker
Ruang Ganti
Sirkulasi 20%
20 orang
20 orang
3 m/org
2.5 x 4 m
1,5 m/org
DA
A
DA
50 m
10 m
30 m
18 m
Total
Total
Seluruh
108m
312 m
115
S tandar
Sumber
Luas
10 orang
1,05 m/org
DA
10 m
Ruang Kepala
1 orang
9 m/org
DA
9 m
1 orang
9 m/org
DA
9 m
Ruang Regristrasi
2 orang
5 m/org
DA
10 m
Ruang Administrasi
4 orang
3 m/org
DA
12 m
20 %
13 m
Total
60 m
Kebutuhan Ruang
Resepsionis+ R.Tunggu
Sirkulasi
C. Fasilitas Servis
Kapasitas
S tandar
Sumb
er
Luas
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
8 orang
2 unit
2 unit
20 orang
2 unit
1 unit
1 unit
20%
35 m/ unit
9 m/ unit
35 m/ unit
35 m/ unit
2,5 m / org
9 m/ unit
15 m/ unit
1.5 m/ orang
30 m/ unit
50 m/ unit
50 m/ unit
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
35 m
18 m
35 m
35 m
20 m
18 m
30 m
30 m
60 m
50 m
50 m
76 m
457 m
Total
116
Kapasitas
22
45
8
2
7
7
2
S tandar
25 m2
2 m2
25 m2
25 m2
2 m2
2 m2
30 m2
Luas
550 m2
90 m2
200 m2
50 m2
14 m2
14 m2
60 m2
978 m2
S tandar
80% dari Luas Bangunan
1.5 m/orang (450 orang)
10% dari Luas Bangunan
10% dari Luas Bangunan
Luas
6038 m2
675 m2
754 m2
754 m2
117
V.3
KAMPUS
SYAHDAN
KAMPUS ANGGREK
Luas Bangunan
: 7547,75 m
K.D.B
: 80%
K.L.B
: 3,5
G.S.B
Batas Ketinggian
: 6 lantai
Peruntukan
118
Jalan Flamboyan
Tapak Bangunan
119
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
Entrance kendaraan
Penentuan pintu masuk utama terletak pada bagian timur dan selatan
bangunan yaitu Jl. Kebon Jeruk Raya dan JL.Raya Rawa Belong.,
dikarenakan memiliki dua sisi menghadap jalan. Sedangkan side
entrance sama dengan entrance pada bagian timur dan selatan tapak.
ENTRANCE
Jalan
KELUAR Rawa
Belong
KELUAR
U
120
Entrance manusia
Gambar V-15 : Pencapaian manusia ke tapak
ENTRANCE
Jalan
Rawa
Belong
KELUAR
U
121
Keterangan :
: Area Publik
: Area Semipublik
: Area Privat
: Area Servis
struktur
bawah
atau
pondasi,
bangunan
Kostel ini
Pencahayaan alami
Pemanfaatan cahaya alami yang berasal dari matahari ini diusahakan
semaksimal mungkin sehingga pada siang hari setiap ruangan tidak perlu
menggunakan lampu ( pencahayaan buatan ). Bukaan bukaan yang
diletakkan pada bagian utara maupun selatan merupakan perletakan yang
tepat untuk mengurangi sengatan langsung sinar matahari yang dapat
meningkatkan suhu ruangan didalam bangunan.
Pencahayaan buatan
Untuk pencahayaan buatan digunakan pada malam hari dan lampu
lampu yang digunakan adalah lampu lampu yang hemat energi seperti
lampu TL yang mampu menghemat energi sampai 80 %.
124
C) Sistem penghawaan
Sistem penghawaan pada bangunan ini menggunakan 2 sistem
penghawaan, yaitu :
Penghawaan alami
Penggunaan penghawaan alami pada bangunan dibuat semaksimal
mungkin dengan cara membuat bukaan-bukaan atau ventilasi yang
cukup agar udara bisa mengalir ( cross ventilation ). Untuk dinding
bukaan bisa digunakan material berupa kisi-kisi agar udara masih bisa
tetap masuk atau pengkombinasian dengan kaca Nako agar cahaya juga
dapat masuk kedalam ruangan.
Penghawaan buatan
Untuk penghawaan buatan, bangunan kostel ini menggunakan AC split
sebagai pendingin ruangan. AC split ini digunakan agar dapat
menghemat energi dan dapat dikontrol dalam pemakaiannya, tidak
seperti AC Central yang mendinginkan ruangan dalam skala yang cukup
luas dan tentunya akan memerlukan banyak energi.
D) Sistem Keamanan
Sistem Keamanan pada bangunan ini menggunakan CCTV pada ruangruang yang banyak dilalui oleh orang dan yang rawan sekali untuk
dijadikan tempat melakukan tindak kekerasan, electronic ID card untuk
membuka atau mengunci pintu kamar dan alarm system untuk keadaan
darurat.
125
E) Sistem kebakaran
Untuk penanggulangan kebakaran, kostel ini menggunakan Fire
Hydrant, Fire extinguisher dan fire alarm. Tidak terdapat tangga
kebakaran pada kostel ini karena hanya terdapat 6 lantai. Sesuai dengan
ketentuan :
Untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 8 lantai ( < 25 m ),
tangga sirkulasi dapat digunakan sebagai tangga kebakaran sedangkan
untuk bangunan dengan ketinggian lebih dari 8 lantai ( > 25 m ), harus
dilengkapi dengan tangga kebakaran dan persyaratan evakuasi darurat
lainnya. ( Jimmy S. Juwana, 2004, p80 )
F) Sistem Penangkal Petir
Untuk sistem penangkal petir, bangunan kostel ini menggunakan sistem
Faraday karena jangkauan perlindungan terhadap bangunan lebih luas,
dengan tiang penangkap petir dan sistem pengebumiannya.
G) Sistem Air Bersih
Untuk sistem air bersih, bangunan ini menggunakan air PAM untuk
keperluan konsumsi, sedangkan untuk mandi atau kegiatan lain yang
memerlukan air bersih juga bisa dengan menggunakan air tanah ( sumur
bor ) ataupun air hujan yang di recycle.
H) Sistem Pembuangan air bekas atau kotor
Air bekas kotoran cair maupun padat dialirkan dan diolah di tempat
pengolahan limbah ( STP ). Hal ini dimaksudkan agar air kotoran yang
terbuang bisa digunakan kembali agar dapat menghemat air dan juga
126
merupakan
arsitektur
atau
127