Atopi
Hiperreaktivitas bronkus
Jenis Kelamin
Ras
Obesitas
Faktor Pencetus
Beberapa faktor pencetus yang sering menjadi
pencetus serangan asma adalah :
Faktor Lingkungan
Alergen dalam rumah
Alergen luar rumah
Faktor Lain
Alergen makanan
Alergen obat obat tertentu
Bahan yang mengiritasi
Ekspresi emosi berlebih
Asap rokok bagi perokok aktif maupun perokok pasif
Polusi udara dari dalam dan luar ruangan
Klasifikasi
Asma Saat Tanpa Serangan
Patogenesis
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
gejala yang episodik, gejala berupa batuk, sesak napas,
mengi, rasa berat di dada dan variabiliti yang berkaitan
dengan cuaca.
Faktor faktor yang mempengaruhi asma, riwayat keluarga
dan adanya riwayat alergi.
Pemeriksaan Fisik
Tergantung dari derajat obstruksi saluran napas. TD biasanya
meningkat, RR dan HR juga meningkat, ekspirasi memanjang
diserta ronki kering, mengi.
Pemeriksaan Laboratorium
Darah (terutama eosinofil, Ig E), sputum (eosinofil, spiral
Cursshman, kristal Charcot Leyden).
Pemeriksaan Penunjang
Spirometri
Spirometri adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur faal
ventilasi paru. Reversibilitas penyempitan saluran napas yang
merupakan ciri khas asma dapat dinilai dengan peningkatan volume
ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) dan atau kapasiti vital paksa
(FVC) sebanyak 20% atau lebih sesudah pemberian bronkodilator.
Uji Provokasi Bronkus
Pada penderita dengan gejala asma dan faal paru normal sebaiknya
dilakukan uji provokasi bronkus. Pemeriksaan uji provokasi bronkus
merupakan cara untuk membuktikan secara objektif hiperreaktivitas
saluran napas pada orang yang diduga asma.
Uji provokasi bronkus terdiri dari tiga jenis yaitu uji provokasi dengan
beban kerja (exercise), hiperventilasi udara dan alergen non-spesifik
seperti metakolin dan histamin.
Foto Toraks
Pada serangan asma yang ringan, gambaran radiologik paru biasanya
tidak memperlihatkan adanya kelainan.
Diagnosis Banding
Bronkitis kronik
Emfisema paru
Gagal jantung kiri
Emboli paru
Tatalaksana
Pengobatan medikamentosa
Pengobatan non-medikamentosa
Terdiri atas pengontrol dan pelega. 13
Penyuluhan
Pengendali emosi
Pengontrol adalah medikasi asma jangka panjang untuk mengontrol
Pemakaian oksigen
asma, diberikan setiap hari untuk mencapai dan
Pelega (Reliever)
Prinsipnya untuk dilatasi jalan napas melalui relaksasi otot polos,
memperbaiki dan atau menghambat bronkostriksi yang berkaitan
dengan gejala akut.
Antikolinergik
Aminofillin
Adrenalin
Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja singkat untuk pelega bila dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari.
Berat Asma
Asma Intermiten
Tidak perlu
Asma Persisten
Ringan
Asma Persisten
Sedang
Kombinasi inhalasi
glukokortikosteroid
(400-800 ug BD/hari atau
ekivalennya) dan
Kombinasi inhalasi
glukokortikosteroid (> 800 ug BD
atau ekivalennya) dan agonis beta2 kerja lama, ditambah 1 di
bawah ini:
teofilin lepas lambat
leukotriene modifiers
glukokortikosteroid oral
Alternatif lain
--------
-------
Asma Persisten
Berat
------
Komplikasi
Status asmatikus
Atelektasis
Hipoksemia
Pneumothoraks
Emfisema