Anda di halaman 1dari 6

"DASAR IMAN ISLAM - IKHSAN"

hati (keyakinan) dan perbuatan anggota badan (ibadah). Dalam hal


ini, ada perbedaan sudut pandang di antara para ulama, sehingga

Iman itu adalah perkataan dan perbuatan, dapat

sebagian mereka memasukkan "perbuatan" dalam definisi "iman "

bertambah ataupun berkurang, sebagaimana firman Allah, "Supaya

dan sebagian yang lain tidak memasukkannya. Ulama terdahulu

keimanan mereka bertambah," (Qs. Al Fath (48): 4) "Dan Kami

mengatakan bahwa iman adalah mempercayai dengan hati,

tambahkan ke-pada mereka petunjuk," (Qs. Al Kahfi (18): 13).

diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan.

"Dan Allah akan menambahkan petunjuk kepada mereka yang telah

Menurut mereka, mengamalkan dengan anggota badan adalah

mendapat petunjuk, " (Qs. Maryam (19): 76) "Dan orang-orang

merupakan syarat kesempurnaan iman, sehingga muncullah

yang telah mendapat petunjuk Allah menambahkan petunjuk

pernyataan bahwa iman dapat bertambah dan berkurang seperti

kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan)

yang akan dijelaskan kemudian.

ketakwaan," (Qs. Muhammad (47): 17) "Dan supaya orang yang

Golongan Murji'ah berpendapat, bahwa iman adalah

beriman bertambah imannya, "(Qs. Al Mudatstsir (74): 31)

mempercayai dengan hati dan mengucapkan dengan lisan.

"Siapakah diantara kamu yang bertambah imannya dengan

Sedangkan golongan Karramiyah mengatakan, bahwa iman cukup

(turunnya) surat ini? Adapun orang-orang yang beriman, maka

diucapkan dengan lisan saja. Adapun gologan Mu'tazilah

surat ini menambah iman-nya," (Qs. At-Taubah (9): 124) "Karena

berpendapat, bahwa iman adalah perbuatan, ucapan dan keyakinan.

itu takutlah kepada

mereka, maka perkataan itu menambah

Letak perbedaan mereka dengan ulama terdahulu adalah karena

keimanan mereka, " (Qs. Aali Imraan (3): 173) "Dan yang

mereka menjadikan amal (perbuatan) sebagai syarat sahnya iman,

demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan

sedangkan para ulama terdahulu menjadikan "perbuatan" sebagai

kedudukan. " (Qs. Al Ahzaab (33): 22).

syarat kesempurnaan iman. Hal ini disebabkan perbedaan sudut

Mencintai dan membenci seseorang karena Allah adalah

pandang mereka berdasarkan hukum Allah SWT. Tetapi jika

termasuk tanda-tanda iman. Umar bin Abdul Aziz menulis surat

berdasarkan hukum manusia, maka iman hanya cukup dengan

kepada Adi bin Adi yang berbunyi, "Sesungguhnya iman itu terdiri

pengakuan saja. Oleh karena itu, barangsiapa yang sudah berikrar

dari kewajibankewajiban, syariat-syariat, hukum-hukum dan

(percaya kepada Allah) maka ia dianggap sebagai mukmin, kecuali

sunah-sunah. Barangsiapa yang menyempurnakan semua hal

ia terbukti melakukan perbuatan yang menyebabkan kekufuran

tersebut maka telah sempurna imannya, dan barangsiapa yang tidak

seperti menyembah berhala.

menyempurnakannya maka belum sempurna imannya.

Jika perbuatan yang dilakukannya dapat menyebabkan

Ibnu Umar berkata, "Seorang hamba tidak akan mencapai

kefasikan, maka ia dianggap sebagai orang yang beriman

ketakwaan yang hakiki hingga ia meninggalkan keraguan di dalam

berdasarkan pengakuan yang diucapkan mulutnya, tetapi ia

hatinya." Dan Mujahid menafsirkan ayat, "Disyariatkan kepada

dianggap tidak beriman berdasarkan kesempurnaan imannya.

kalian, " (Qs. Asy-Syuura (26): 13) bahwa maksudnya adalah

Untuk itu ia dianggap sebagai orang kafir jika terbukti melakukan

"Kami telah mewasiatkan kepadamu wahai Muhammad dan

perbuatan kufur dan dianggap sebagai orang yang beriman

kepadanya satu agama. "Ibnu Abbas mengatakan bahwa maksud

berdasarkan hakikat keimanan itu sendiri. Dalam hal ini kelompok

dari "Aturan dan jalan yang terang, " (Qs. Al Maa'idah ( 5 ) : 48)

moderat mu'tazilah mengatakan, bahwa orang fasik tidak beriman

adalah jalan dan sunnah. "

dan tidak pula kafir.

Iman menurut bahasa adalah tashdiig (mempercayai),

Sedangkan masalah kedua, ulama salaf berpendapat

sedangkan menurut istilah adalah mempercayai Rasulullah dan

bahwa iman dapat bertambah dan berkurang. Pendapat ini

berita yang dibawanya dari Allah. Perbedaan pendapat di kalangan

ditentang oleh ahli kalam, karena menurut mereka hal itu berarti

ulama

disyaratkan

ketika iman belum bertambah dan berkurang, maka masih ada

mengucapkan iman dengan lisan, atau harus diwujudkan dalam

keraguan di dalamnya. Syaikh Muhyiddin mengatakan yang benar

bentuk perbuatan seperti mengerjakan perintah dan meninggalkan

adalah bahwa keyakinan dapat bertambah dan berkurang sesuai

larangan?

dengan banyaknya melihat dan mengkaji serta adanya dalil-dalil

adalah

mengenai

mengenai,

apakah

Ungkapan "Iman adalah perkataan dan perbuatan, dapat

yang jelas. Oleh karena keimanan Abu Bakar lebih kuat dari pada

bertambah dan berkurang" terdiri dari dua kalimat, yaitu; pertama

keimanan orang lain karena keimanan beliau tidak bercampur

iman adalah perkataan dan perbuatan, dan yang kedua iman adalah

keraguan sedikit pun. Dia menguatkan pendapat ini dengan

dapat

dengan

mengatakan, bahwa setiap orang mengetahui bahwa apa yang ada

"perkataan" adalah mengucapkan dua kalimat syahadat, sedangkan

dalam hatinya selalu pasang surut, dimana pada suatu saat ia

yang dimaksud dengan "perbuatan" adalah mencakup perbuatan

merasa imannya lebih kuat dan ikhlas serta lebih bertawakkal.

bertambah

dan

berkurang.

Yang

dimaksud

Begitu juga yang diriwayatkan Abui Qasim dalam Kitab

Aziz menulis surat kepadanya yang isinya, (Amma ba'du,

Sunnah dari Imam Syafi 'i dan Ahmad bin Hambal serta Ishaq bin

sesungguhnya Iman itu mempunyai kewajiban-kewajiban dan

Rahawaih dan Abu Ubaid dan ulama lainnya. Dia meriwayatkan

syariat-syariat) sampai akhir.

dari Iman Bukhari dengan sanad shahih, bahwa Imam Bukhari

Maksud kewajiban adalah perbuatan yang diwajibkan,

mengatakan, "Saya sudah menemui lebih dari seribu Ulama di

sedangkan syariat adalah ajaran atau akidah agama. Adapun Hudud

berbagai penjuru, namun saya tidak menemukan satu pun dari

(hukum) adalah larangan-larangan yang diharamkan, dan sunan

mereka yang berbeda pendapat bahwa Iman adalah perkataan dan

adalah hal-hal yang disunnahkan.

perbuatan, bertambah dan berkurang."

Ibnu Mas'ud berkata, "Keyakinan keseluruhannya adalah

Ibnu Abi Hatim menjelaskan tentang periwayatan hal

iman." Ini adalah potongan hadits yang disampaikan oleh

tersebut dengan sanad-sanad dari para shahabat dan Tabiin dan

Thabrani dengan sanad shahih, dimana potongan berikutnya

semua Ulama yang mengadakan ijma' (konsensus) dalam masalah

adalah "Dan kesabaran adalah setengah dari iman." Imam Ahmad

ini. Fudhail bin Iyadh dan Imam Waki' meriwayatkan juga dari

meriwayatkan dari jalur Abdullah bin Hakim dari Ibnu Mas'ud,

Ahlu Sunnah wal Jama'ah, dan Hakim mengatakan di dalam

bahwa dia berkata, "Ya Allah, tambahlah keimanan, keyakinan dan

manaqib Syafi 'i, "Abu Al Abbas Al Asham menceritakan kepada

pemahaman kami."

kami, bahwa Rabi'mengatakan, "Saya mendengar Imam Syafi 'i

Hadits ini berkaitan erat dengan pendapat yang

mengatakan, bahwa iman adalah perkataan dan perbuatan,

mengatakan, bahwa iman hanya sekedar keyakinan. Untuk itu saya

bertambah dan berkurang." Abu Nua'im menambahkan bahwa

katakan, bahwa maksud Ibnu Mas'ud adalah, keyakinan merupakan

iman akan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan

dasar daripada iman. Jika keyakinan itu telah tertanam dalam hati,

kemaksiatan. Kemudian beliau membacakan firman Allah, "Dan

maka semua anggota tubuh termotivasi untuk melakukan perbuatan

supaya orang yang beriman bertambah imannya. " Kemudian Imam

yang baik. Untuk itu Sufyan Tsauri mengatakan, "Seandainya

Bukhari membuktikan dengan Ayat-ayat Al Qur'an yang me-

keyakinan benar-benar bersemayam dalam hati, maka ia akan

nerangkan bahwa iman itu bisa bertambah, yang dengan sendirinya

terbang ke surga dan menjauhi api neraka"

dia dapat membuktikan sebaliknya, yaitu iman bisa berkurang.

Yang dimaksud dengan takwa dalam hadits Ibnu Umar

"Cinta dan benci karena mencari keridhaan Allah adalah

"Seorang hamba tidak akan mencapai ketakwaan yang hakiki

sebagian dari iman. Ini adalah hadits yang dikeluarkan Abu Daud

hingga ia meninggalkan keraguan di dalam hatinya" adalah

dari hadits Abu Umamah dan hadits Abu Dzarr. Adapun hadits Abu

menjaga diri dari kesyirikan dan menekuni perbuatan-perbuatan

Dzarr adalah, "Perbuatan paling baik adalah cinta dan benci karena

yang baik. Kalimat "keraguan" dalam hadits ini mengindikasikan

Allah." Sedangkan hadits Abu Umamah, "Barangsiapa cinta, benci,

bahwa sebagian kaum muslimin telah mencapai hakikat keimanan

memberi dan menolak karena Allah, maka sesungguhnya imannya

dan sebagian yang lain belum mencapai tingkatan tersebut. Makna

telah sempurna."

perkataan Ibnu Umar tersebut dapat ditemukan dalam hadits

Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Mu'adz bin Anas

Athiyah, bahwa Rasulullah bersabda, "Seseorang tidak termasuk

seperti hadits Abu Umamah namun Ahmad menambahkan, "Dan

diantara orang-orang yang bertakwa sehingga dia meninggalkan

memberi

apa yang tidak meragukan karena berhati-hati terhadap apa yang

nasehat

karena

Allah."

Dalam

hadits

lain

dia

menambahkan, "Dan menggerakkan lisannya untuk menyebut

menimbulkan keraguan."

nama Allah." Imam Ahmad juga meriwayatkan hadits dari Amru

Ibnu Abi Dunya telah meriwayatkan dari Abu Darda, dia

bin Al Jumuh, "Seorang hamba tidak akan mendapatkan realitas

berkata, "Kesempurnaan takwa, yaitu hendaknya kamu bertakwa

iman hingga dia mencintai sesuatu karena Allah dan membenci

kepada Allah hingga meninggalkan apa yang kamu lihat halal

sesuatu karena Allah." Sedangkan Al Bazar meriwayatkan, "Ciri-

karena takut akan menjadi haram. "

ciri iman paling kuat adalah cinta dan benci karena Allah"

Imam Syafi'i, Imam Ahmad dan lainnya berpendapat,

Dalam haditsnya, Imam Bukhari menyebutkan, "Tanda-

bahwa perbuatan adalah termasuk iman. Pendapat ini berdasarkan

tanda iman adalah mencintai kaum Anshar." Hadits ini dijadikan

firman Allah, "Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali agar

dalil oleh Imam Bukhari untuk mengatakan, bahwa iman dapat

mereka menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-

bertambah dan berkurang, karena cinta dan benci mempunyai

Nya dalam (menjalankan)- agama yang lurus." (Qs. Al Bayyinah

tingkatan yang berbeda.

(98): 5).

Adi bin Adi atau Ibnu Umairah Al Kindi adalah seorang

Dari Ibnu Umar RA berkata, "Rasulullah SAW bersabda,

tabi'in dan putra salah seorang sahabat, dia adalah pegawai Umar

"Dasar (pokok-pokok) Islam ada lima perkara: I. Bersaksi bahwa

bin Abdul Aziz di kawasan jazirah, oleh karena Umar bin Abdul

tidak ada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan

Allah (dua kalimah sahadat), 2. Mendirikan shalat, 3. Membayar


zakat, 4. Menunaikan ibadah haji, 5. Puasa bulan Ramadhan.
Berarti

lima

perkara

atau

lima

dasar

(pokok),

sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdurrazaq. Tetapi dalam


riwayat Imam Muslim disebutkan lima rukun. Apabila dikatakan
bahwa empat dasar (pokok) di atas berdiri di atas dasar syahadah,
maka tidak sah jika belum melaksanakan syahadah.
Catatan :
1. Jihad tidak termasuk dalam hadits ini, karena hukum jihad
adalah fardhu kifayah dan jihad tidak diwajibkan kecuali dalam
waktu dan kondisi tertentu. Inilah jawaban Ibnu Umar tentang
masalah

jihad.

Dalam

akhir

riwayatnya,

Abdurrazaq

menambahkan, "Jihad adalah perbuatan baik." Lain halnya dengan


Ibnu Baththal yang menganggap bahwa hadits ini muncul pada
periode awal Islam sebelum diwajibkannya jihad. Memang
jawaban ini masih dapat dikritik, bahkan merupakan jawaban yang
salah, karena jihad diwajibkan sebelum terjadinya perang Badar,
sedang perang Badar sendiri terjadi pada bulan Ramadhan tahun
kedua hijriyah, dimana pada tahun itu juga diwajibkan puasa, zakat
dan haji menurut pendapat yang benar.
2. (Kesaksian bahwa tiada tuhan selain Allah). Apabila dikatakan,
"Kenapa dalam syahadat tidak disebutkan iman kepada para Nabi
dan Malaikat dan lainnya sebagaimana yang ditanyakan oleh Jibril?
Jawabnya, bahwa maksud dari syahadah adalah membenarkan
ajaran yang dibawa oleh Rasulullah, dengan begitu kalimat
syahadah telah mencakup semua masalah yang berhubungan
dengan akidah. Ismaili mengatakan, "Hal ini merupakan penamaan
sesuatu dengan menyebutkan bagiannya,

seperti seseorang

mengatakan, "Aku membaca Aihamdu", maksudnya aku membaca


surat A! Fatihah. Maka jika dikatakan "Aku bersaksi atas
kebenaran risalah Muhammad" berarti aku bersaksi atas kebenaran
semua ajaran yang dibawa oleh Muhammad."
3.

Maksud

mendirikan

shalat

adalah

menjalankan

atau

melaksanakan shalat, sedang maksud mengeluarkan zakat adalah


mengeluarkan sebagian harta dengan cara khusus.
4. Untuk menentukan keabsahan keislaman seseorang, Al Baqillani
mensyaratkan terlebih dahulu pengakuan terhadap keesaan Allah
(tauhid) sebelum mengakui risalah.
5. Kesimpulan yang dapat diambil dari hadits di atas adalah bahwa
pemahaman makna umum sunnah Rasul, dapat dikhususkan
dengan arti tekstual Al Qur'an. Arti hadits secara umum
menyatakan bahwa orang yang melaksanakan semua hal yang
disebutkan, maka Islamnya sah. Sebaliknya orang yang tidak
melaksanakan semua yang disebutkan, maka Islamnya tidak sah.

IMAN-ISLAM-IHSAN

dengan inisiatif dari seorang manusia sebagai hamba. Seorang


muslim ialah seorang hamba yang menyerahkan dirinya kepada

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan

Allah Swt, tanpa paksaan. Dengan kata lain, penyerahan diri

barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu

menggambarkan pergerakan aktif yang terjadi dalam diri manusia,

ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,

yang berasal dari ketundukan hati untuk kemudian dinyatakan

kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya

secara lahiriah. Sebaliknya, ketundukan tidak menggambarkan arti

kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir

ini. Secara harfiah, seseorang dapat menampakan kesan tunduk

(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-

kepada sesuatu, meski pada saat yang bersamaan hatinya

minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat,

menginkarinya.

dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya

Kata islam digunakan juga sebagai sifat orang yang

apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam

masuk Islam. Si Fulan ber-Islam, artinya dia masuk agama Islam.

kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah

Islamnya atau keislaman si Fulan berarti penyerahan diri dan

orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-

perbuatannya. Jadi jika hati dan anggota badan manusia telah

orang yang bertakwa. " (Qs. Al Baqarah(2): 177) dalam firman

menyerahkan diri kepada Allah Swt dan menunaikan semua

yang lainnya, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang

kewajiban, syariat serta hukum baik lahir ataupun batin yang telah

beriman ". (Qs. Al Mu'minuun (23): 1).

dibebankan Allah Swt kepada nya berati ia adalah seorang Muslim

Sebelum masuk pada Ibadah, maka amat bergantung

yang sebenarnya. Dalam Hal ini Allah berfirman Maka apabila

pada kejelasan pemhasan makna totalitas Islam. Topik ini

orang-orang yang dibebankan hatinya oleh Allah Swt menerima

berkenaan dengan penjelasan mengenai Islam, Iman, Ikhsan.

agama Islam berati ia mendapatkan Nur cahaya dari Tuhannya.

Ketiga konsep pokok ini dapat diuraikan sebagai berikut.

(Qs. 39: 22). Dengan kata lain, jika berserah diri itu hanyalah

Kata islam berasal dari bahasa Arab, Aslama, Yuslima, Islaman,

anggota badan tanpa hati, berarti dia adalah orang munafik-suatu

yang mempunyai beberapa arti, yaitu: 1) melepaskan diri dari

keadaan yang sama sekali bertolak belakang secara diametral

penyakit lahir dan batin; 2) kedamaian dan keamanan; 3) ketaatan

dengan ke-berislamannya.

dan kepatuhan. Ketika menjelaskan konsep ini, Zuhdi memilih

Jika islam mempunyai spektrum yang sangat luas, lalu kewajiban

penjelasan

sebagai

apa yang dibebankan kepada manusia? Apa yang harus diambil

keselamatan, perdamaian, dan penyerahan diri kepada Tuhan. Al-

oleh tiap individu dari agama ini? Bagaimanakah perjalanan

Quran sendiri menyebutkan kata Islam sebanyak delapan kali, yaitu

taqqarub kepada Allah Swt dalam Islam?

etmiologis

yakni

mengartikan

islam

dalam (Qs. [5]: 3, [6]: 125, [39]: 22, [61]: 7, [49]: 17, [9]: 74).
Sedangkan

untuk

istilah

agama,

Salah satu Kewajiban pertama orang mukalaf adalah

Al-Quran

menerima ajaran Islam dan mengimaninya. Setelah menerimanya,

mengungkapkannya dengan sebutan Ad-Din, seperti termaktub

ia wajib melakukan kewajiban ibadah yang fardlu maupun yang

dalam surat (Qs. [5]: 3 dan [3]: 19). Berbeda dengan pemahaman

sunah, ia menjauhi apa yang diharamkan dan yang dimakruhkan,

orang barat dan bangsa Eropa serta kaum orientalis pada umumnya,

kemudian ia mulai melaksanakan salat, zakat, puasa, dan haji serta

yang memandang konsep agama (religion) sebagai sebuah tata

berjihad. Ia berdzikir kepada Allah setiap saat tanpa kecuali. Ini

kehidupan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan-nya

semua adalah islam dalam pengertian penyerahan diri secara total

saja. Islam sebagai Din merupakan seluruh sistem yang bersifat

dan alamiah, semuanya berserah diri hanya kepada Allah Swt. Nabi

universal yang meliputi seluruh aspek relaitas kehidupan. Islam

Muhammad Saw bersabda: islam adalah engkau bersaksi bahwa

mencakup tata aturan kehidupan bernegara dan aturan tentang

tiada Tuhan selain Allah Swt, dan bahwasannya Nabi Muhammad

tanah dan air, atau pemerintahan dan rakyat. Islam merupakan tata

itu utusan Allah, engkau melaksanakan shalat, menunaikan zakat,

moral dan kekuatan atau hak dan keadilan. Islam juga merupakan

berpuasa bulan Rhamadan dan melakukan haji jika berkuasa. (HR.

jihad (perjuangan) dan seruan dakwah atau militer dan pemikiran

Muslim).

strategi. Islam juga merupakan keyakinan, akidah, ibadah yang


benar lagi lurus.

Sedangkan kata iman diambil dari bahasa Arab dalam


bentuk mashdar dari kata kerja amana-yaminu-imanan. Kata ini

Al-Attas medefinisikan Islam dengan Penyerahan Diri

memiliki banyak arti antara lain percaya, setia, aman,

kepada Tuhan. Tampaknya Al-Attas lebih cenderung memilih

melindungi, dan menetapkan sesuatu pada tempat yang aman.

menerjemahkan

Diri

bukan

Disamping memiliki arti percaya, kata iman juga sering dijelaskan

Al-Attas

lebih

oleh sebagian ahli sebagai percaya dengan sungguh-sungguh.

menggambarkan bahwa keberislaman itu secara aktif, penuh

Sebagai sebuah istilah Gazalba membedakan antara sikap

Ketundukan.

Islam

dengan

Pemilihan

kata

Penyerahan
ini

bagi

menerima dengan budi, sedangkan keyakinan diterima oleh akal.

dekat dengan Allah sehingga tindakannya sesuai dengan aturan dan

Dan kata akal berasal dari bahasa Arab (aql) yang berarti

hukum-Nya. Secara definitif, dapat dinyatakan pula bahwa ihsan

keseimbangan pemikiran budi, rasiom dan rasa hati atau pemikiran

adalah penghambaan diri kepada Allah Swt dalam suasana rasa

objektif dan subjektif.

Ruhaniah yang sangat mendalam. Ihsan dalam pengertian yang luas

Iman harus berdiri diatas keyakinan yang kuat alias harus


dipenuhi dengan keyakinan, memiliki ketetapan, tidak berputar-

didalamnya menyimpan sifat utama, yakni taqwa, tawakal, dan


syukur.

putar, tidak berubah-ubah, baik dalam pikiran maupun hati.

Taqwa adalah fase kematangan yang sempurna. Ia

Singkatnya, iman akan menjadikan keadaan yang menentramkan

merupakan hasil interaksi antara iman, islam dan ihsan. Taqwa

hati, sama sekali tidak ada keraguan dalam segala tindakan.

adalah ilmu, amal, naluri, hati, dan etika. Taqwa merupakan kondisi

Dalam pegertian teknis, iman merupakan keyakinan yang


dipertautkan dengan akidah. Penjelasan ini sejalan dengan

ketika kalbu, pikiran, dan anggota tubuh berinteraksi secara


harmonis.

kedudukan rukun iman yang menjadi asas dan gantungan seluruh

Dalam taqwa terkandung makna melaksanakan perintah

ajaran Islam. Akidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat

Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa juga mengandung

mutlak yang Maha Esa, Yakni Allah Swt. Penjelasan seperti ini

pengertian pengendalian manusia akan dorongan emosianya dan

sering disebut dengan Tauhid. Dan Tauhid ini menjadi inti rukun

penguasaan atas kecenderungan negatif hawa nafsunya. Ini berarti,

iman dan prima causa seluruh keyakinan Islam.

ia memnuhi dorongan hawa nafsu itu dalam batas yang

Apabila orang telah menerima Tauhid dengabai prima

diperkenankan oleh ajaran Islam.

causa bahwa Allah Swt merupakan sang Maha Asal, Dia yang

Ketaqwaan dalam pengertian ini akan menjadi tenaga

Maha Awal, asal dari segala-galanya rukun iman yanng lain, yakni

pengarah manusia kepada tingkah laku yang baik dan terpuji serta

iman kepada malaikat, kitab, rasul hari kiamat, serta qadha dan

menjadi penangkal atas tingkah laku buruk, menyimpang atau

qadar hanyalah akibat. Dengan kata lain jika seseorang yakin

tercela. Dalam Al-Quran, terdapat 256 kata taqwa, dalam 251 ayat

bahwa (1) Allah Swt itu ada dan mempunya kehendak, Iradah

diberbagai hubungan dan variasai makna taqwa. Menurut Fazlur

bagian dari sifat-Nya, orang itu yakin pula dengan adanya (2)

Rahman, mungkin sekali taqwa ini adalah istilah tunggal yang

Malaikat yang juga diciptakan Allah Swt dengan Kehendak-Nya

terpenting dalam Al-Quran. Taqwa yang paling tinggi menunjukan

untuk

yang

kepribadian yang utuh dan integal. Taqwa yang tinggi merupakan

semuanya dihimpun dalam (3) Kitab suci-Nya Al-Quran,

semacam stabilitas yang terjadi setelah unsur positif diserap masuk

konsekuensi logisnya orang akan yakin kepada (4) Seluruh Rasul-

ke dalam diri manusia. Manusia yang berhasil mencapai derajat

Nya, yakin pula pada (5) hari akhir juga (6) Qada dan Qadar-Nya

taqwa

karena kesemuanya termaktub dalam Al-Quran yang dibawa oleh

dipandang sebagai manusia paling sukses dalam melaksanakan

pada rasul-Nya. Keenam inilah yang dikenal dengan istilah rukun

agamanya. Allah Swt berfirman sesungguhnya yang paling mulia

Iman.

diantara kamu di sisi Allah Swt ialah yang paling taqwa diantara

menyampaikan

wahyu

kepada

rasul-rasul-Nya

Konsep ihsan berasal dari kata ahsana-yuhsimu-ihsanan


yang memiliki arti berbuat baik. Rasulullah Saw sendiri

dan

kemudian

berusaha

terus

mempertahankannya,

kamu. (Qs. [49]: 13). Dalam ayat ini dengan jelas Allah Swt
memosisiikan mereka yang bertaqwa sebagai manusia mulia.

menjelaskan bahwa muhsin adalah seseorang yang memiliki

Orang yang bertaqwa mempunyai kekuatan berupa

kesadaran ketika dalam beribadah kepada Allah Swt, seakan-akan

kemampuan menghadapi berbagai macam kondisi persoalan hidup,

ia melihat-Nya. Tentu saja, penglihatan ini adalah menggunakan

sanggup menghadapi tantangan di saat kritis; mampu melihat

mata hati jika tidak mampu menyaksikan secara kasat mata.

cahaya yang menerangi jalan ditengah malam gelap gulita. Dengan

Kesaksian ini berimplikasi pada keyakinan yang amat sungguh

kata lain taqwa membukakan jalan keluar bagi dirinya dari tiap

bahwa ia benar-benar menyaksikan keesaan Allah. Pengertian ini

persoalan dan situasi kritis. Allah berifirman:

diambil dari hasil dialog antara malaikat Jibril dengan Rasulullah

,,,,, barang siapa bertaqwa kepada Allah Swt. Niscaya Allah

Saw sebagai berikut:

memudahkan jalan keluar urusannya.

Malatikat Jibril bertanya apa Ihsan itu? Nabi Saw menjawab,

barang siapa bertaqwa kepada Allah Swt niscaya Allah

ihsan itu apabila kamu menyembah, beribadah kepada Allah Swt,

memberikan kemudahan baginya. (Qs. [65]: 2 dan 4).

seakan-akan engkau melihat-nya, maka apabila kamu tidak bisa

Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pastikan

melihat-Nya sesungguhnya Ia melihatmu (HR. Muslim)

Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan

Dengan kata lain, makna ihsan dapat digambarkan


sebagai suasana hati dan perilaku sesorang untuk senantiasa merasa

bumi, tapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu. Maka siksa


mereka disebabkan perbuatannya. (Qs. [7: 96]).

Jalan atau metode untuk mencapai derajat taqwa adalah

bersandar

kepada

kemampuan-Nya

untuk

menyelesaikan

mujahadah, perjalanan batin dengan memperbannya ibadah sunnah

masalahnya. Definisi lain menyebutkan bahwa tawakal bermakna

seperti salat tahajud. Pada puncaknya, taqwa akan membawa

menyerahkan segala perkara, ikhtiar, dan usaha yang dilakukan

seseorang maju menuju maqam tawaqal, yaitu penyerahan diri

kepada Allah Swt serta berserah diri sepenuhnya kepada-Nya untuk

secara total kepada Allah Swt.

mendapatkan manfaat atau menolak orang mudarat.

Tawakal

pengakuan

Orang bertawqkal tidak akan berkeluh kesah atau gelisah.

ketidakmampuan seseorang dan penyandaran seseorang kepada

Ia akan selalu berada dalam ketenangan, ketentraman, dan

selain dirinya. Seperti yang diterangkan oleh ahli bahasa Aku

kegembiraan. Jika ia memperoleh nikmat dan karunia dari Allah

bersandar kepada seseorang dalam satu masalah. Kata tawakal

Swt, ia selalu bersyukur, dan jika ia menghadapai cobaan ia akan

berasal dari bahasa arab at-tawa-kul yang berasal dari kata wakkala

bersabar. Ia menyerahkan semua urusan keputusannya, bahkan

yang berarti menyerahkan, mempecayakan, atau mewakilkan

dirinya sendiri kepada Allah. Namun bukan berarti orang tawakal

urusan kepada orang lain.

itu harus meninggalkan semua usaha dan ikhtiar. Usaha dan ikhtiar

Secara

terminologi,

secara

tawakal

harfiah

berarti

berarti

menyerahkan

atau

memercayakan seluruh masalah kepada sang penguasa dan

itu harus tetap dilakukan sedangkan keputusan akhir diserahkan


kepada Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai