Cased Based Discussion Psikotik Rsjs Magelang 2-28sept2013
Cased Based Discussion Psikotik Rsjs Magelang 2-28sept2013
Pembimbing:
dr. Damaskus Widiatmo, Sp. KJ
Disusun Oleh :
Siti Fauziah Binti Hamim 030.06.346
Annisa Juwita 030.07.027
Fernando Salim 030.07.093
Juliana 030.07.127
Lady Citra K.S.M 030.07.136
Lima Halimah 030.07.143
Pipim Septiana Bayasari 030.07.203
Rizky Perdana 030.07.225
Thio F. Marcheline S 030.07.257
Zahidah Binti Zakaria 030.07.
I.
II.
Identitas Pasien
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Status Pernikahan
Agama
Suku Bangsa
: Tn. S
: 41 th
: Laki-laki
: Desa Paten RT 5/ RW , Kecamatan Dukun, Magelang
: Tidak Bekerja
: SD (lulus)
: Duda
: Islam
: Jawa
Riwayat Psikiatrik
Anamnesis diperoleh dari :
1. Autoanamnesis di lakukan pada tanggal 13 September 2013 di Bangsal P6 ,
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo
2. Alloanamnesis: Pada tanggal 15 September 2013 dengan Tn. I yang merupakan
air pada saat mandi. Pasien mulai merusak alat rumah tangga dan pernah
mengatakan ingin bunuh diri dengan meminum racun tikus. Pasien mulai merasa
tertekan. Pada tahun 2010 ibu pasien meninggal dunia. Pasien pernah dirawat
inap karena gangguan jiwa pada tahun 2011 selama 2 minggu di RSJS Magelang
dengan keluhan mengamuk. Saat itu pasien juga tidak bisa tidur, mudah
tersinggung, suka mengurung diri, tertawa sendiri, dan keluyuran. Hubungan
pasien dengan tetangga berkurang berbanding saat lagi tidak serangan. Tambahan
pula saat itu pasien merupakan korban becana Merapi. Satu bulan sebelum masuk
rumah sakit, pasien sering mengamuk dan merusak alat-alat rumah tangga.
Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah pernah dirawat di RSJ sebelumnya sebanyak 1 kali sejak tahun
2011 dengan keluhan yang sama. Pasien memiliki riwayat putus obat sejak
tahun 2011 setelah pulang dari RSJ dikarenakan pasien tidak kontrol setiap
bulan.
2. Riwayat Gangguan Medis
Penderita tidak bernah dirawat di RS sebelumnya, tidak pernah mengalami
trauma kepala atau kejang, darah tinggi, kencing manis. Waktu kecil pasien
pernah sakit kuning.
3. Riwayat Merokok, NAPZA dan Alkohol
Penderita tidak menggnakan NAPZA.
Penderita tidak merokok
Penderita tidak pernah mengkonsumsi alkohol.
C. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Penderita lahir di rumah dengan dukun beranak secara normal, tidak ada
data yang valid mengenai riwayat ASI, trauma saat kelahiran tidak ada.
2. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 th)
Psikomotor
Tidak ada data yang valid tentang pertumbuhan penderita dan
perkembangannya, seperti mengangkat kepala, tengkurap, duduk,
berdiri, berjalan , mengambil, memegang benda pertama kali.
Psikososial
pertama kali.
Komunikasi
Tidak ada data tentang kapan pasien bayi dan mulai berkata buble,
mama, papa
Emosi
Tidak ada data untuk reaksi penderita saat bermain, takut pada orang,
cemburu, tersaingi.
Penalaran
Tidak ada data umur berapa pertama penderita mengikuti suatu objek,
ibunya atau anggota keluarga.
sebayanya.
Emosi
Tidak ada data tentang emosi penderita saat senang, sedih, marah atau
emburu
Penalaran
Tidak ada data mengenai kemampuan penderita waktu bersekolah.
Psikomotor
Tidak ada data tentang penyaluran hobi dan permainan penderita
Psikososial
Tidak ada data yang valid mengenai hubungan sosial penderita
Emosi
Tidak ditemukan data tentang keadaan penderita ketika menghadapi
masalah
a. Riwayat Pendidikan
Penderita lulus SD, mulai masuk sekolah dasar umur 6 tahun. Tidak
pernah tinggal kelas dan prestasi di SD rata-rata.
b. Riwayat Pekerjaan
Penderita sudah tidak bekerja lagi. Penderita pernah bekerja sebagai
petani di kampung nya di Paten.
c. Riwayat Pernikahan
Penderita sudah menikah pada usia 28 tahun dengan istri pilihan
penderita sendiri. Sudah memiliki 1 orang anak laki-laki. Penderita
digugat cerai istrinya tahun 2007 karena sering mengamuk di rumah
dan pasien yang sudah tidak berperan sebagai kepala rumah tangga
untuk menafkahi keluarga.
d. Riwayat Kehidupan Agama
Penderita beragama islam dan merupakan seseorang yang taat sholat 5
waktu.
e. Riwayat Pelanggaran Hukum
Belum pernah melakukan pelanggaran hukum.
f. Riwayat Psikoseksual
Penderita menikah dengan lawan jenis, dan selama ini berpenampilan
seperti laki-laki pada umumnya.
D. Riwayat Keluarga
Penderita merupakan anak kedua dari lima bersaudara, kakak penderita laki-laki,
sudah meninggal, adik penderita 1 laki-laki, 2 perempuan. Semenjak sakit,
penderita tidak berhubungan baik dengan keempat saudara penderita.
Genogram:
: Pasien
: Perempuan
: Laki-laki
: Tinggal
______ : Meninggal
E. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang
Sosial ekonomi mengah ke bawah. Penderita sekarang tinggal sendiri di
rumahnya.
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1bln yll 3 hr yll
III.
Status Mental
a. Deskripsi umum
i. Penampilan
umur, cara berpakaian rapi memakai baju kotak kotak berwarna coklat
bertuliskan RSJS Magelang dengan celana pendek hitam.
i. Kesadaran
Neurologik
: Compos mentis
Psikologik
: Jernih
Sosial
: Mampu berkomunikasi
ii. Pembicaraan
Kuantitas
: Berkurang
Kualitas
: Berkurang
iii. Perilaku
Hipoaktif
mannerisme
Stupor
Hiperaktif
Otomatisme
Gelisah
Katatonia
Kompulsif
Ambivalensi
Katapleksi
Impulsif
Ekolalia
Negativistik aktif
Mutisme
Echopraxia
Tic
Stereotipi
iv. Sikap
Agresif
Verbigerasi
a. Kooperatif
j. Tegang
b. Non-kooperatif
k. Katalepsi
c. Indifferent
l. fleksibilitas cerea
d. Apatis
m. labil
e. Negativistik pasif
n. stereotipik
f. Dependen
o. aktif
g. Infantil
p. pasif
h. Rigid
i. Curiga
v. Kontak psikis
1. Mudah ditarik, mudah dicantum
2. Mudah ditarik, sulit dicantum
3. Sulit ditarik, sulit dicantum
b. Alam perasaan
i. Mood
a. Euthymic
b. Dysphoric
c. Euphoria
d. Elevated
e. Expansive
f. Irritable
ii. Afek
a. Appropriate
b. Inappropriate
c. Restrictive
d. Blunted
e. Flat
f. Labile
c. Gangguan persepsi
i. Halusinasi
a. Auditorik (+)
b. Visual (-)
c. Olfaktory
d. Gustatorik
e. Taktil
f. Somatik
ii. Ilusi
a.
Auditorik (-)
Gustatory (-)
b.
Visual (-)
Taktil (-)
c.
Olfaktory (-)
iii. Depersonalisasi
:-
iv. Derealisasi
:-
d. Proses pikir
i. Arus pikir
a. Kuantitas :
1.
Logorrhea
2.
Remming
3.
Blocking
4.
Mutisme
5.
Talk attive
b. Kualitas
1.
Inkoheren
2.
Koherensi
3.
Flight of ideas
4.
Sirkumstansial
5.
Poverty of speech
6.
Asosiasi longgar
7.
Tangensial
8.
Asosiasi bunyi
9.
Verbigerasi
10.
Perseverasi
11.
Word salad
12.
Jawaban irrelevant
13.
Ekolalia
14.
Neologisme
1. Idea of reference
2. Preokupasi
3. Obsesi
4. Fobia
5. Waham nihilistik
6. Waham kebesaran
7. Delusion of reference
8. Waham kejar
9. Waham cemburu
a. Realistik
b. Non-realistik
c. Dereistic
d. Autistic
e. Sensorium dan kognisi
i. Taraf pendidikan
: cukup
: cukup
: buruk/buruk/buruk
: kurang
: kurang
: kurang
f. Pengendalian impuls
: baik
: cukup
g. Tilikan
II.
Intelektual insight
True insight
Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : compos mentis
b. Tanda vital:
i. Tekanan darah
: 120/80 mmHg
ii. Nadi
: 84x/mnt
iii. Suhu
: afebris
iv. Pernafasan
: 16x/mnt
Kepala : normocephali
Thorax :
Jantung : Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), Gallop (-)
Paru - paru : Suara nafas evsikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Datar, supel, Bising usus (+) normal, Nyeri tekan (-)
Status neurologik :
Motorik
: tidak dilakukan
Reflex fisiologis
: tidak dilakukan
Reflex patologis
: tidak dilakukan
III.
terkadang mengejek dan marah terhadap pasien. Pasien mulai berbicara sendiri,
tertawa sendiri, bicara kacau, dan tidur terganggu.
e. Tahun 2007, pasien sering keluyuran ke sawah dan ladang pada malam hari untuk
mencangkul tanah, membuat mainan anak-anak, sering bermain air pada saat
mandi. Pasien mulai merusak alat rumah tangga dan pernah mengatakan ingin
bunuh diri dengan meminum racun tikus. Pasien mulai merasa tertekan.
f. Stressor : kesulitan ekonomi dalam membiayai operasi persalinan istrinya tahun
2004. Sejak pasien mengalami kesulitan ekonomi, pasien mempelajari sendiri
ilmu kebatinan dari buku kitab kuno wirid yang dibeli dari pasar. Tahun 2007,
pasien bercerai dengan istrinya. Tahun 2010, ibu pasien meninggal dunia.
g. Hubungan pasien dengan tetangga berkurang berbanding saat lagi tidak serangan.
Tambahan pula saat itu pasien merupakan korban becana Merapi.
Mood: Dysphoric
Afek: Blunted
IV.
Diagnosis Banding
a. F20.0 Skizofrenia tipe Paranoid
Terpenuhi
Karena gejala- gejala adanya skizofrenia.
Sebagai tambahan:
Terpenuhi
memberi
perintah,
atau
memerintah pasien
dikendalikan,
dipengaruhi
atau
afektif,
dorongan
kehendak
dan Terpenuhi
Terpenuhi
Karena gejala- gejala adanya skizofrenia dan
gangguan afektif sama sama menonjol pada
saat yang bersamaan.
Terpenuhi
Gejala skizofrenia yang khas pada pasien ini
adalah
adanya
halusinasi
auditorik
memerintah.
VI.
b. Axis II
c. Axis III
d. Axis IV
: Masalah Ekonomi
e. Axis V
: Admission
: 20-11
Mutakhir
: 60-51
Daftar Problem
Organobiologik
: Tidak ada.
Psikologik/Psikiatrik
Sosial/keluarga
Anjuran :
-
Haloperidol tablet 2 x 5 mg
Risperidone tablet 2 x 2 mg
2. Rawat Inap
Indikasi: terdapat hendaya yang berat, membahayakan diri sendiri, tidak mau minum obat dan
sulit tidur.
3. Psikoterapi
Membantu membuka pola pikir pasien untuk dapat mencari dalam mengatasi gejala kejiwaan.
Memotivasi dan memberi dukungan sehingga pasien dapat berfungsi fisik dan social secara
optimal dan memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur.
Terapi keluarga
Memberikan bimbingan kepada keluarga agar selalu berperan aktif dalam setiap proses
penatalaksanaan pasien. Memberi penjelasan kepada keluarga tentang pentingnya
peranan obat untuk kesembuhan pasien sehingga keluarga perlu mengingatkan dan
mengawasi pasien untuk minum obat secara teratur. Efek samping obat juga diberitahu
kepada keluarga. Memberi edukasi kepada keluarga agar dapat mengontrol sikap dan
ucapan yang dapat menimbulkan stress pada pasien, karena meningkatkan potensi untuk
kambuh. Memberikan motivasi kepada keluarga untuk bersama-sama membantu pasien
pulih dengan menghargai pasien sebagai seorang individu (mengikutsertakan pasien
dalam mengambil keputusan, memberikan reward, dan mengabulkan permintaanpermintaan pasien dengan pertimbangan yang matang). Menjelaskan keluarga untuk
memahami pasien bukan pasien yang sakit memahami orang sehat.
Sosioterapi
Melibatkan pasien dalam kegiatan di luar rumah, misalnya: senam bersama, outbound.
VII.
Prognosis
Bercerai
Perjalananan kronis
a. Ad vitam
: Ad bonam
b. Ad functionum
: Ad malam
c. Ad sanationum
: Ad malam