Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SISTEM PONDASI PILE-RAFT

PADA PEMBANGUNAN PROYEK SILOAM HOSPITAL MEDAN


Muhammad Nurdin Tanjung1 dan Rudi Iskandar2
Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus Usu Medan
Email: muhammadnurdint@yahoo.com
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus Usu
Medan
Email: Sipil_S2_USU@yahoo.com
1

ABSTRAK
Pondasi pile-raft atau disebut juga pondasi gabungan berfungsi untuk memikul dan menahan beban yang
bekerja di atasnya yaitu beban konstruksi atas ke lapisan tanah yang keras. Dalam perencanaan pondasi pile-raft
harus dilakukan dengan teliti dan sebaik mungkin. Setiap pondasi harus mampu mendukung beban sampai batas
keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi.
Tujuan dari studi ini untuk menganalisis dan membandingkan daya dukung tiang bor dari data sondir
memakai metode Meyerhof, data SPT memakai metode Reese dan Wright, analisis penurunan pondasi memakai
metode Steinbrenner dan Poulus Davis. Metode analitis memakai data parameter tanah dan laboratorium.
Metodologi pengumpulan data adalah dengan metode observasi, pengambilan data dari kontraktor pelaksana dan
melakukan studi kepustakaan.
Hasil analisis perhitungan daya dukung pondasi terdapat perbedaan nilai, baik dilihat dari penggunaan
metode analisis perhitungan maupun lokasi titik yang ditinjau. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung ultimit
bored pile, untuk data sondir sebesar 1721,59 ton dan 1702,74 ton. Berdasarkan data SPT sebesar 911,64 ton dan
408,14 ton. Daya dukung ultimit rakit sebesar 154,95 ton/m2, serta penurunan yang terjadi sebesar S = 60,46 mm.
Berdasarkan hasil analisis sistem pondasi pile-raft yang telah dilakukan, proporsi pembagian pembeban
terhadap pile-raft yaitu 20% pada raft dan 80% pada bored pile.
Kata Kunci: sistem pondasi pile-raft, daya dukung, penurunan

ABSTRACT
Pile-raft foundation or also called combined serves to carry and hold the load acting on it is the burden of
construction on to the hard ground layer. In planning the pile-raft foundation should be done carefully and as best
as possible. Each foundation must be capable of supporting loads up to a predetermined safety limits, including
supporting the maximum load that may occur.
The purpose of this study to analyze and compare the pile bearing capacity of the file using the method
sondir Meyerhof, SPT file using methods Reese and Wright, foundation wear settlement analysis method and Poulus
Steinbrenner Davis. Using analytical methods and laboratory soil parameter file. File collection methodology is the
method of observation, collection of file from contractors and do library research.
Analysis of the calculation results of the foundation bearing capacity value differences, both seen from the
use of analytical methods and the location of the point of the calculation is reviewed. Based on the results of the
calculation of bored pile ultimate bearing capacity, for the file sondir at 1721.59 ton and 1702.74 ton. Based on the
SPT file at 911.64 ton and 408.14 ton. Ultimate bearing capacity rafts of 154.95 ton/m2, as well as the settlement
amount S = 60.46 mm.
Based on the analysis of pile-raft foundation system that has been carried out, the proportion load division
the pile-raft to raft 20% and 80% on bored pile.
Keywords: pile-raft foundation system, bearing capacity, settlement

1. Pendahuluan
Pada perencanaan pembangunan gedung bertingkat tinggi harus diperhatikan beberapa aspek penting, seperti
lingkungan, sosial, ekonomi, serta aspek keamanan. Struktur bangunan yang ada di atas tanah didukung oleh sistem
pondasi pada permukaan tanah. Pondasi merupakan bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang
ditopang serta beratnya sendiri ke dalam tanah dan batuan yang terletak di bawahnya (Bowles : 1988).
Pemilihan sistem pondasi yang digunakan pada dasarnya merupakan studi alternatif ekonomis. Hal-hal yang
ikut dipertimbangkan tidak hanya material dan tenaga kerja, tetapi juga biaya-biaya lain seperti mengendalikan air
tanah, cara-cara mengatasi agar seminimal mungkin kerusakan pada bangunan didekatnya dan waktu yang
digunakan untuk membangun.
Proyek Siloam Hospital yang berlokasi di simpang jalan Imam Bonjol dengan jalan Kejaksaan adalah
pembangunan rumah sakit dengan tinggi 60 meter dari atas permukaan tanah yang terdiri dari 13 lantai (Coorporate
Plan Siloam Hospital Tahun 2012-2013). Basement dengan kedalaman 12,00 meter yang terdiri dari 3 lantai, dan
terletak di bawah permukaan muka tanah. Adapun tujuan penelitian dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui
besarnya kapasitas daya dukung dan penurunan pada sistem pondasi pile-raft.
Adapun rumus yang dipakai dalam analisis ini adalah:
Tahanan ujung tiang bor (Qb) dapat dinyatakan oleh persamaan (Hardiyatmo : 2003)
Q b . A b . N c . c b ................................................................(1)

dimana :

Qb =
=
Ab =
cb =
Nc =

Tahanan ujung ultimit (KN)


Faktor koreksi, dengan = 0,8 untuk d < 1 m, = 0,75 untuk d > 1 m.
Luas penampang ujung bawah tiang (m2)
Kohesi tanah di bawah ujung tiang pada kondisi tak terdrainase (undrained) (KN/m2)
Faktor kapasitas dukung ( N c = 9)

Kapasitas Daya Dukung Bored Pile Dari Data Sondir


Untuk menghitung daya dukung tiang berdasarkan data hasil pengujian sondir dapat dilakukan dengan
menggunakan metode Meyerhof.
Daya dukung ultimit pondasi tiang dinyatakan dengan rumus:
Q ult q c x A p JHL x K 11

.................................................................(2)

dimana : Qult = Kapasitas daya dukung tiang


qc = Tahanan ujung sondir
Ap = Luas penampang tiang
JHL = Jumlah hambatan lekat
K
= Keliling tiang
Daya Dukung ijin pondasi dinyatakan dengan rumus:
Q ijin

q c x Ac
JHL x K 11

3
5

..............................................................(3)

dimana : Qijin = Kapasitas daya dukung ijin pondasi


qc = Tahanan ujung sondir
Ap = Luas penampang tiang
JHL = Jumlah hambatan lekat
K
= Keliling
Kapasitas Daya Dukung Bored Pile Dari Data SPT
daya dukung ultimit pada ujung tiang bor dinyatakan sebagai berikut:
Qp = qp . Ap dan qp = 9 x cu ........................................................................................................................ (4)
cu = (N-SPT x 2/3 x 10) ........................................................................................................................... (5)

dimana : Qp = Daya dukung ultimit pada ujung tiang (ton)


qp = Tahanan ujung per satuan luas (ton/m2)
Ap = Luas penampang tiang bor (m2)
cu = kohesi tanah (ton/m2)
qp = 2/3 N untuk N 60 dan qp = 40 untuk N > 60.
Pada tanah kohesif besarnya tahanan ujung per satuan luas, qp dapat diambil sebesar 9 kali kuat geser
tanah, sedangkan untuk tanah non-kohesif, Reese mengusulkan kolerasi antara qp dengan NSPT .
Kapasitas Kelompok dan Efisiensi Tiang
Berikut adalah metode-metode untuk perhitungan efisiensi:
1. Converse-Labarre Formula, sebagai berikut:
n ' 1 m m 1 n ' ...........................................................(6)
E 1
g

90 mn

'

dimana : Eg = Efesiensi kelompok tiang


m = Jumlah baris tiang
n ' = Jumlah tiang dalam satu baris
= arc tg d/s, dalam derajat
s = Jarak pusat ke pusat tiang
d = Diameter tiang
2. Metode Los Angeles Group
Eg 1

D
s.m .n

m n

'

1 n ' m 1

1 n ' 1

.................................................................(7)

dimana : Eg = Efesiensi kelompok tiang


m = Jumlah baris tiang
n ' = Jumlah tiang dalam satu baris
s = Jarak pusat ke pusat tiang
D = Diameter tiang
Daya Dukung Pondasi Rakit
Persamaan daya dukung untuk menghitung kapasitas tanah menurut bowles adalah sebagai berikut:
qult 5,14 . su . (1 s c' . d c' ic' q ) ..............................................................(8)

dimana : B = Dimensi Pondasi telapak yang paling kecil


Df = Kedalaman pondasi telapak
Penurunan (Settlement)
Persamaan untuk menghitung Penurunan (Settlement) menurut metode steinbrenner adalah sebagai berikut:

dimana :
P
L
B
Z

'

x 0 ,2

...............................................................................(9)

= Tambahan tegangan vertikal pada kedalaman z (kN/m2)


= Beban total(kN)
= Panjang luasan beban (m)
= Lebar luasan beban (m)
= Kedalaman

Persamaan untuk menghitung Penurunan (Settlement) menurut metode Poulus Davis (1980) adalah sebagai berikut:
Perkiraan Penurunan Tiang Tunggal
a. Untuk tiang apung atau tiang friksi
Q . I ' ...........................................................................................................(10)
S

Es. D

dimana : I = Io . Rk . Rh . R
b. Untuk tiang dukung ujung
Q . I ' ..............................................................................................................(11)
S

Es. D

dimana : I = Io . Rk . Rb . R
dengan : S = Penurunan untuk tiang tunggal.
Q = Beban yang bekerja
Io = Faktor pengaruh penurunan untuk tiang yang tidak mudah mampat.
Rk = Faktor koreksi kemudah mampatan tiang.
Rh = Faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah keras.
R = Faktor koreksi angka Poisson .
Rb = Faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung.
h = Kedalaman total lapisan tanah dari ujung tiang ke muka tanah.
D = Diameter tiang.
Perkiraan Penurunan Tiang kelompok
S

'
g

4 B 3 2 .................................................................................................(12)
B 4 2

dimana : Sg = Penurunan kelompok tiang (m)


B = Lebar kelompok tiang (m)
S = Penurunan tiang tunggal pada intensitas beban yang sama (m)

2. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan bulan Januari 2013 di kawasan Proyek Pembangunan Siloam Hospital yang berada
di jalan Imam Bonjol Sumatera Utara.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa studi literatur yaitu mencari dan
mempelajari pustaka yang berhubungan dengan Analisis perhitungan daya dukung dan penurunan analisis
perhitungan berdasarkan metode meyerhof serta Reese dan Wright, penurunan (settlement) yang berdasarkan pada
metode Steinbrenner dan Poulus Davis.
Tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan mengadakan kunjungan langsung di daerah studi sehingga
diperoleh kondisi eksisting pondasi pile-raft. Daerah yang ditinjau yaitu pembangunan proyek siloam hospital.
b. Data Sekunder
Data tersebut yaitu:
Data Gambar Proyek;
Data Struktur;
Sondir;
SPT;
Desain Pondasi Pile-Raft;
Spesifikasi Pondasi PileRaft;
Dokumentasi Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Siloam Hospital Medan.

Berdasarkan alir penelitian dari penyusunan laporan tugas akhir ini dapat dijelaskan seperti gambar di bawah
ini:

Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Penelitian

3. Hasil Dan Pembahasan


Secara umum jenis tanah yang terdapat pada lokasi pekerjaan bore pile yang diperoleh dari data driling log
terdiri dari:
Tabel 1. Parameter Tanah

Menghitung Daya Dukung Tiang dari Data Sondir


Perhitungan kapasitas daya dukung tiang dengan metode Meyerhof
kapasitas daya dukung pondasi tiang tunggal (Qult):
Qult = (qc . Ap) + (JHL . K11)
= (10 . 7853,98) + (15 . 314,16)
= 78539,8 + 4712,4
= 83252,20 kg
= 83,25220 ton
kapasitas daya dukung ijin pondasi (Qijin):
Q ijin = q c x A p JHL x K 11
=

3
5
10 x 7853,98 15 x 314,16

3
5

= 26179,93 + 942,48
= 27122,41 kg
= 27,12241 ton
Tabel 2. Perhitungan daya dukung ultimit dan ijin pondasi tiang (CPT-01)
Kedalaman
(meter)
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
13.60

PPK
(qc)
(kg/cm2)
0
10
10
20
40
8
20
4
3
20
18
9
13
80
210

Ap

JLH

K11

Qult

Qijin

(cm2)
0
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98
7853.98

(kg/cm2)
0
15
18
24
55
12
25
6
5
35
26
15
20
100
230

(cm)
0
314.16
314.16
314.16
314.16
314.16
314.16
314.16
314.16
314.16
314.16
314.16
314.16
314.16
314.16

(kg)
0
83252.20
84194.68
164619.44
331438.00
66601.76
164933.60
33300.88
25132.74
168075.20
149539.80
75398.22
108384.94
659734.40
1721592.60

(kg)
0
27122.41
27310.91
53867.83
108175.49
21697.93
53930.67
10848.97
8168.14
54558.99
48757.51
24504.42
35290.55
215722.67
564229.96

Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Dari Data SPT


Perhitungan kapasitas daya dukung tiang bor per lapisan dari data SPT memakai metode Reese dan Wright dan
data diambil pada titik BH-1.
1. Daya dukung ujung pondasi tiang bor pada tanah non kohesif adalah :
Untuk lapisan tanah kedalaman (12.00 m)
Untuk N 60 maka qp = 7 N (t/m2) < 400 (t/m2)
Qp = qp x Ap
= 7N x Ap
Luas tiang bor (Ap) : 14 . . 12 = 0,785 m2
Qp = qp x Ap
= 7 (30) x 0,785 = 164,85 ton
Untuk N > 60 maka qp = 400 (t/m) (pada kedalaman 20 m)
Luas tiang bor (Ap) : 14 . . 12 = 0,785 m2
Qp = qp x Ap
= 400 x 0,785 = 314 ton

2. Daya dukung selimut pondasi tiang bor pada tanah non kohesif adalah:
Qs = qs . Li . p
N
(ton/ m)
q
0,32 N
s

34

q s 0,32 . N SPT

qs = 0,32 x 30 = 9,6 ton/m2


Keliling Tiang bor = . 100 cm
= 314 cm = 3,14 m
Qs = 9,6 x 1,00 x 3,14
= 30,14 ton
3. Daya dukung ujung pondasi tiang bor pada tanah kohesif adalah :
Untuk lapisan tanah kedalaman (16.00 m)
qp = 9 x cu
cu = (N-SPT x 2/3 x 10)
= (32 x 2/3 x 10)
= 213,33 KN/m2 = 21,33 ton/m2
Maka:
qp = 9 x cu
= 9 x 21,33 = 191,97 ton/m2
2

Luas tiang bor (Ap) : 14 . . 1 = 0,785 m2


Qp = qp . Ap
= 191,97 x 0,785 = 150,72 ton
4. Daya dukung selimut pondasi tiang bor pada tanah kohesif adalah:
Untuk lapisan tanah kedalaman (16.00 m)
f = x cu
= 0,55
maka:
f = 0,55 x 21,33 = 11,7315 ton/m2
Keliling tiang bor (p) = . 1 m = 3,14 m
Qs = f x L x p
= 11,7315 x 1.00 x 3,14
= 36,84 ton
Tabel 3. perhitungan daya dukung tiang berdasarkan data SPT (BH-1)
Depth
(m)
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
24.00
26.00
27.00
30.00
32.00
34.00
36.00
38.00
40.00

Layer
3
3
4
4
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6

NSPT
30
35
32
36
65
70
39
47
84
78
70
47
55
48
62

cu
(ton/m2)
21.33
24.00
-

0.55
0.55
-

Skin Friction
local
30.14
35.17
36.84
41.45
65.31
70.34
39.19
47.23
84.40
156.75
70.34
47.23
55.26
48.23
62.30

Cumm
30.14
65.31
102.15
143.60
208.91
279.25
318.43
365.66
450.06
606.81
677.15
724.37
779.64
827.87
890.17

End
Bearing
164.85
192.33
150.72
169.56
357.18
384.65
214.31
258.27
461.58
428.61
384.65
258.27
302.23
263.76
340.69

Qult
(ton)
194.99
257.63
252.87
313.16
566.09
663.90
532.74
623.92
911.64
1035.42
1061.80
982.64
1081.86
1091.63
1230.86

Menghitung Kapasitas Kelompok Tiang Berdasarkan Effisiensi


Tabel 4. Kapasitas daya dukung ijin tiang tunggal dengan FS = 2
NO
Data CPT 01
Data CPT 02
Data SPT
Data SPT
Metode Meyerhof
Metode Meyerhof
BH-1
BH-2
(ton)
(ton)
(ton)
(ton)
1

564,22

558,36

455,82

204,07

Metode Converse-Labarre Eg = 0,72 dengan 7 tiang


Tabel 5. Kapasitas daya dukung ijin kelompok tiang bor
NO
Data CPT 01
Data CPT 02
Data SPT
Metode Meyerhof
Metode Meyerhof
BH-1
(ton)
(ton)
(ton)
1
2843,66
2814,13
2297,33

Data SPT
BH-2
(ton)
1028,51

Metode Los Angeles Group Eg = 0,67 dengan 7 tiang


Tabel 6. Kapasitas daya dukung ijin kelompok tiang bor
NO
Data CPT 01
Data CPT 02
Data SPT
Metode Meyerhof
Metode Meyerhof
BH-1
(ton)
(ton)
(ton)
1
2646,19
2618,70
2137,79

Data SPT
BH-2
(ton)
957,08

Penurunan Pondasi Pile-Raft

Gambar 2. Pondasi Rakit dan Bored Pile


Menggunakan Metode Steinbrenner, penurunan segera total :
Si = 0,21 mm + 0,12 mm + 0,13 mm
Si = 0,46 mm
penurunan konsolidasi total (Sc)
Sc = 0,06 mm
Sc = 6,00 cm
Sehingga penurunan total (S)
S = Si + Sc
S = 0,46 mm + 60,0 mm
S = 60,46 mm
S = 6,46 cm

Menggunakan Metode Poulus Davis


Penurunan Tiang Tunggal:
S

104,80 . 0,09
3696,47 ton / m 2 . 1 m

S = 0,0025 m
S = 2,57 mm
Penurunan Tiang Kelompok:
S g 4 B 32

S
B 4 2
Sg
0,0025
Sg
0,0025

400 Sg
400 Sg
Sg
Sg

4 . 16 . 32
16 42

4489
400

=
=
=
=

4489 x 0,0025
11,22
0,02884 m
28,84 mm

4. Kesimpulan
1. Hasil perhitungan daya dukung ultimit yang diperoleh dari tiang bor dengan diameter 100 cm berdasarkan data
sondir dan data SPT adalah sebagai berikut :
Data CPT - 01 pada kedalaman 13,60 m
Qult = 1721,59 ton
Data CPT- 02 pada kedalaman 9,40 m
Qult = 1702,74 ton
Data SPT BH-1 pada kedalaman 27 m
Qult = 911,64 ton
Data SPT BH-2 pada kedalaman 27 m
Qult = 408,14 ton
2. Hasil perhitungan efisiensi tiang :
Metode Converse Labbare diperoleh kapasitas kelompok ijin tiang (Eg = 0,72).
Metode Los Angles Group diperoleh kapasitas kelompok ijin tiang (Eg = 0,67)
Hasil perhitungan daya dukung kapasitas ijin kelompok tiang (pile group) berdasarkan efisiensi dengan
menggunakan 7 tiang/kelompok:
Metode Converse-Labarre Eg = 0,72 dengan 7 tiang
NO
Data CPT 01
Data CPT 02
Data SPT
Data SPT
Metode Meyerhof
Metode Meyerhof
BH-1
BH-2
(ton)
(ton)
(ton)
(ton)
1
2843,66
2814,13
2297,33
1028,51
Metode Los Angeles Group Eg = 0,67 dengan 7 tiang
NO
Data CPT 01
Data CPT 02
Metode Meyerhof
Metode Meyerhof
(ton)
(ton)
1
2646,19
2618,70

Data SPT
BH-1
(ton)
2137,79

Data SPT
BH-2
(ton)
957,08

3. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode effisiensi maka kapasitas daya dukung kelompok tiang
sebesar Qg = 957,08 ton > Pt = 917 ton (pada AS 5 AS 7) (Coorporate Plan Siloam Hospital Tahun 20122013), sehingga struktur bangunan pada Proyek Pembangunan Siloam Hospital dapat dinyatakan aman.
4. Daya dukung ultimit yang diperoleh dari pondasi rakit, pada kedalaman 12.00 meter sebesar Qult = 154,95 ton/m2
> Pt = 131 ton/m2 (pada AS 5 AS 7) (Coorporate Plan Siloam Hospital Tahun 2012-2013), sehingga struktur
bangunan pada Proyek Pembangunan Siloam Hospital dapat dinyatakan aman.

5. Penurunan (settlement) terjadi jika suatu lapisan tanah mengalami pembebanan. Hasil analisis penurunan yaitu :
Metode Steinbrenner, Si = 0,46 mm dan Sc = 60,00 mm
Metode Poulus Davis, S = 0,25 mm dan Sg = 28,84 mm
6. Berdasarkan hasil analisis perhitungan, dengan pembagian proporsi beban yang terjadi akibat beban yang bekerja
yaitu 20% pada raft dan 80%, Kapasitas daya dukung kelompok tiang sebesar Qg = 957,08 ton > Pt = 917 ton dan
penurunan yang terjadi masih dalam batas yang diijinkan sesuai dengan batas maksimum (Tabel 2.10) dimana
penurunan total (S) = 60,46 mm < 100 mm (penurunan izin), maka pile-raft aman dan memenuhi syarat-syarat
yang diijinkan.

5. Saran
1.
2.

Penyelidikan di lapangan dengan sondir dan SPT untuk perencanaan daya dukung pondasi pile-raft masih
kurang akurat, sehingga masih perlu dipergunakan alat uji yang lain.
Perhitungan secara metode analitis sangat memiliki keterbatasan dalam hal penganalisaan sehingga diperlukan
suatu program dengan metode elemen hingga agar output yang dihasilkan lebih akurat.

Daftar Pustaka
Aratua, L, 2004, Bahan Kuliah Mekanika Tanah, Penerbit UNIMED, Medan.
Bowles, Joseph E, 1988, Analisis Dan Desain Pondasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Coorporate Plan Siloam Hospital Medan, Tahun 2012-2013.
Das, Braja M, 1988, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Girsang, Prisilia, Analisa Daya Dukung Pondasi Bore Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square Jalan Imam Bonjol No.6 Medan, 2009.
Hardiyatmo, H. C, 1992, Mekanika Tanah I, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hardiyatmo, H. C, 2002, Teknik Pondasi I, Penerbit PT. Beta Offset, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H. C, 2003, Teknik Pondasi II, Penerbit PT. Beta Offset, Yogyakarta.
Irsyam, Masyhur, Catatan Kuliah SI-3221 Rekayasa Pondasi, Penerbit ITB, Bandung.
Natasya, Bianca, Studi Pemakaian Pondasi Tiang-Rakit Pada Sebuah Proyek Apartemen Di Jakarta Dengan
Menggunakan Metode Konvensional Poulos Dan Plaxis Dua Dimensi, 2011.
Surjandari, Niken Silmi, 2007, Analisa Penurunan Pondasi Rakit Pada Tanah Lunak, Jurnal Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret: Gema Teknik-Nomor 2, 17-21.
S, Mawardi, 2005, Kendala Perencanaan Pondasi Rakit-Tiang Pancang, Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6,
No.4, 85-89.
Tua, Pintor, 2004, Rekayasa Pondasi I, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai