Pages
home
Permasalahan Transportasi
BAB I
PENDAHULUAN
Transportasi merupakan sebuah pengetahuan yang telah dikembangkan oleh manusia sejak mereka
mengenal hidup menetap. Transportasi pada hakekatnya merupakan kegiatan pergerakan atau perpindahan
barang dan manusia pada ruang dan suatu waktu melalui moda tertentu.
Permasalahan transportasi selalu terjadi hampir diseluruh kota-kota besar di dunia, dan bahkan sudah dalam
keadaan yang sangat kritis. Penyebabnya antara lain: mulai terbatasnya sarana dan prasarana transportasi, urbanisasi
yang cepat, tingkat kedisiplinan lalu lintas yang rendah, semakin jauh pergerakan manusia setiap harinya, dan mungkin
juga sistem perencanaan transportasi yang kurang baik. Akibatnya kemacetan, tundaan, kecelakaan, gangguan kesehatan,
dan permasalahan lingkungan yang tidak dapat dihindari lagi (Tamin, 2000).
Program pengendalian dampak transportasi telah banyak direkomendasikan saat ini, misalnya saja Yelda dan
Shrestha (2003) yang melakukan pemilihan alternatif untuk menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan di Delhi
dengan mempertimbangkan kriteria kualitatif dan kuantitatif. Kriteria kualitatif yang diajukan adalah ketersediaan
teknologi, kemampuan beradaptasi dan tantangan untuk mengaplikasikannya, sedangkan kriteria kuantitatifnya antara
lain efisiensi energi (energi), emission reduction potencial (lingkungan), dan kelayakan ekonomi (biaya). Alternatif yang
diajukan antara lain dengan mengganti semua sepeda motor dua tag menjadi empat tag, dan pengkonversian bahan bakar
mobil pribadi maupun bus dengan Compressed Natural Gas (CNG). Dalam proses pengambilan keputusannya, Yelda dan
Shrestha (2003) membandingkan hasil dari pengolahan data kualitatif, kuantitatif, serta mengintegrasikan keduanya.
Hasil dari perngolahan data tersebut, menurut Yelda dan Shrestha (2003) yang memberikan performansi terbaik adalah
dengan mengintegrasikan data kualitatif dan kuantitatif. Yelda dan Shrestha (2003) menggunakan metode AHP untuk
mengolah data-datanya. Dalam pengolahan data menggunakan metode AHP, konsistensi jawaban dari responden yang
dilibatkan sudah cukup teruji. Akan tetapi belum dapat dipastikan bahwa solusi atau kebijakan yang diambil merupakan
solusi yang ideal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk
memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan
kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena
mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3
yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak
uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat
transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
B. Permasalahan Transportasi
Permasalahan transportasi khususnya transportasi darat di Indonesia cukuplah kompleks, karena transportasi
merupakan suatu sistem yang saling berkaitan, maka satu masalah yang timbul di satu unit ataupun satu jaringan
akan mempengaruhi sistem tersebut. Namun permasalahan trnsportasi yang terjadi di Indonesia terjadi hampir di
setiap jaringan atau unit-unit hingga unit terkecil dari sistem tersebutpun memiliki masalah. Masalah yang terjadi
bisa masalah yang terjadi dari unit tersebut maupun masalah akibat pengaruh dari sistem.
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah-masalah pada transportasi darat di Indonesia sangat
beragam, antara lain ledakan penduduk, tingginya kendaraan bermotor, kurangnya kesadaran masyarakat, serta
lemahnya birokrasi dari pemegang kekuasaan sistem birokrasi.
1 . Ledakan penduduk
Ledakan penduduk selalu menjadi isu yang dikaitkan dengan berbagai permasalahan yang ada pada suatu
wilayah. Hal ini dikarenakan ledakan penduduk akan meningkatkan tingkat kebutuhan masyarakat, termasuk
kebutuhan transportasi. Penduduk akan melakukan mobilitas setiap waktunya, mobilitas yang dimaksud tidak
hanya sekedar perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain, namun mobilitas disini lebih ditekankan pada
mobilitas yang dimaksudkan adalah pergerakan dalam upaya peningkatan kesejahteraan hidup. Contoh dari
mobilitas yang memerlukan transportasi adalah usaha. Manusia melakukan pekerjaan yang akan menghasilkan
suatu produksi, untuk mencari bahan baku dari sesuatu yang akan ia olah, manusia akan pergi ke suatu titik
dimana ia akan mendapatkan bahan baku tersebut, dan bahan-bahan tersebut tidak berada di satu tempat, bahanbahan tersebut pastilah berada di beberapa lokasi yang berbeda sehingga untuk mengaksesnya diperlukan alat
transportasi. Begitu pula ketika barang tersebut sudah diolah, maka manusia perlu memasarkan barang tersebut
agar ia mendapatkan laba, untuk memasarkan barang dagangannya, manusia juga mememrlukan alat
transportasi.
Singkat kata, ledakan penduduk akan memicu peningkatan kebutuhan akan alat transpirtasi atau fasilitas
transportasi.
2. Masalah Transportasi Darat
Sistem dan fasilitas trasnportasi memang diakui banyak pihak telah membawa dampak yang cukup berarti dalam
kehidupan manusia dari waktu ke waktu, namun tidak dapat dipungkiri bahwa seiring perkembangannya,
transportasi juga membawa masalah-masalah dari setiap pergerakannya.
2.1 Masalah Lingkungan
2.1.1 Polusi
Salah satu hasil dari sistem transportasi yang tidak diinginkan adalah polusi yang ditimbulkan. Polusi disini lebih
dominan oleh polusi udara. Menurut data jasa raharja tahun 2007, transportasi merupakan penyumbang emisi
sebanyak 23,6% , penyumbang emisi yang lain adalah dari sector industri, pembangkit tenaga, sector rumah
tangga serta dari sektor komersial.
Transportasi darat turut menyumbang sebagian besar dari angka 23,6% tersebut, hal ini kembali ke pernyataan
yang telah diuraikan sebelumnya yaitu karena dominasi aktifitas transportasi berada di darat. Tingginya angka
emisi yang ditimbulkan oleh transportasi darat dikarenakan beberapa faktor seperti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Permasalahan polusi udara layaknya ditangani dengan optimal karena kondisi bumi saat ini yang sudah hampir
mencapai ambang batas, dimana lingkungan tidak lagi mampu mememnuhi semua kebutuhan manusia. Efek
paling buruk dari emisi transportasi ini adalah meningkatkan resiko pemanasan global dan kerusakan ozon.
banyaknya masayarakat Indonesia yang bekerja atau tinggal di luar daerah asalnya, maka perpindahan atau
pergerakan itu sangatlah tinggi, hal ini meningkatkan resiko keelakaan.
b. Faktor Kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem tidak berfungsi sebagaimana seharusnya,
kelelahan logam yang mengakibatkan bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan
berbagai penyebab lainnya
c. Faktor Cuaca
2.3 Masalah Politik
Permasalahan politik yang menyebabkan permasalahan transportasi adalah rendahnya pengawasan yang
dilakukan oleh Departemen Perhubungan atau pejabat yang memiliki kewenangan, contoh dari rendahnya
pengawasan ini adalah kurang diawasinya tentang kelayakan sarana transportasi, seperti bus yang umurnya lebih
dari 20 tahun tapi masih terus dan diperbolehkan untuk beroperasi, kemudian banyaknya kendaraan tanpa STNK
atau surat tanda nomor kendaraan.
2.4 Masalah Fasilitas dan Pelayanan
2.4.1 Kurangnya Fasilitas Transportasi
Pertumbuhan dan perkembangan suatu kota yang pesat tanpa diikuti dengan pengadaan sistem trasnportasi yang
memadai untuk ukuran kota itu merupakan bentuk besarnya demand daripada supply nya, begitu pula
kebalikannya, lajunya pertumbuhan sistem transportasi yang tidak sesuai dengan ukuran perkembangan suatu
kota, merupakan wujud supply lebih besar daripada demand untuk transportasi. Kondisi-kondisi yang telah
disebutkan di atas akan berakibat pada timbulnya permasalahan-permasalahan baru dalam sistem transportasi
maupun permasalaan perkotaan pada umumnya. Tarsito (1997:92)
2.4.2 Rendahnya Kualitas Transportasi
Rendahnya kualitas Transportasi di Indonesia ditandai dengan timbulnya masalah-masalah transportasi yang
saling mempengaruhi satu sama lain, faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas transportasi di Indonesia juga
disebabkan oleh berbagai faktor dan masalah lain yang cukup kompleks. Faktor-faktor penyebab rendahnya
kualitas transportasi di Indonesia adalah :
Dana pengadaan atau peremajaan fasilitas transportasi yang tidak mencukupi
Kurangnya pengawasan dari pemerintah atau pihak yang berkewajiban
3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas sarana dan prasarana transportasi
4. Kurangnya disiplin masyarakat
1.
2.
berkurang, hal ini bisa mengurangi resiko kemacetan di jam-jam sibuk atau di jalan-jalan tertentu, dengan
perencaanaan transportasi yang berkelanjutan, diharapkan dampak positif yang akan ditimbulkan dari lengkahlangkah nya bisa saling berkaitan, seperti halnya pengurangan kendaraan bermotor yang akan mengurangi
kemacetan sehingga mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
Menjaga Kulalitas Lingkungan Untuk Masa Depan
Generasi mendatang yanitu anak cucu manusia saat ini masih membutuhkan lingkungan alam yang sehat, udara
yang bersih dan ketersediaan kebutuhan alam yang cukup. Hal ini tidak akan bisa diwujudkan apabila manusia
yang hidup saat ini tidak menjaga lingkungan serta kualitas alam, saat ini alam hampir berada pada batas ambang
dimana daya dukung lingkungan sudah tidak mampu menyediakan apa yang manusia butuhkan.
Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi diharapkan mampu membuat suatu kebijakan yang baik
dalam hal menangani masalah-masalah transportasi darat yang makin hari makin bertambah. Perencanaan yang
diharapkan tentu merupakan perencanaan yang cerdas, yang tidak hanya mememntingkan aspek transportasi,
menempatkan transportasi sebagai satu sistem yang harus dilaksanakan dengan baik ndan bisa
mengesampingkan aspek-aspek yang lain. Pemerintah diharapkan mamu merencanakan transportasi darat yang
dapat mengurangi polusi udara, menjaga keutuhan lingkungan untuk masa yang akan datang serta mengurangi
angka kecelakaan lalu lintas.
3.4.2 Penerapan ERP
Dengan electronic roadpricing, pengguna kendaraan pribadi akan dikenakan biaya jika mereka melewati satu area
atau koridor yang macet pada periode waktu tertentu. Pengguna kendaraan pribadi, akhirnya, harus menentukan
apakah akan meneruskan perjalanannya melalui area atau koridor tersebut dengan membayar sejumlah uang,
mencri rute lain, mencari tujuan perjalanan lain, merubah waktu dalam melakukan perjalanan, tidak jadi
melakukan perjalanan, atau berpindah menggunakan moda lain yang diijinkan untuk melewati area atau koridor
tersebut.
Biaya yang dikenakan juga bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada pengguna kendaraan pribadi bahwa
perjalanan mereka dengan kendaraan pribadi mempunyai kontribusi terhadap kerusakan lingkungan dan
kerugian kepada masyarakat yang tidak mengunakan kendaraan pribadi. ERP diharapkan mampu mengurangi
perjalanan dengan kendaraan pribadi dan mengurangi perjalanan yang tidak perlu, terutama pada jam-jam sibuk.
Cara kerja dari ERP sendiri adalah seperti jalan tol, namun masyarakat menggunakan kartu yang cara kerjanya
seperti kartu ATM, sehingga bisa diisi ulang, biaya yang diterapkan berbeda-beda tergantung jam melintas,
kapasitas jalan, serta jenis kendaraan. ERP memiliki alat berupa gerbang masuk dimana ketika memasuki gerbang
tersebutm itu artinya telah masuk kawasan yang dinilai cukup rawan kemacetan dan masyarakat harus
menggesek kartu prabayar tersebut di vehicle units atau alat gesek yang ada di kendaraan masing-masing.
Kemudian alat di gerbang tersebut akan menerima sensor dari kendaraan yang melintas, apakah sudah
melakukan transaksi pembayaran atau belum, apabila belum maka kendaraan tersebut akan dikenai denda saat
pengurusan STNK.
3.4.3 Green Transportation
Green Transport merupakan salah satu contoh transportasi berkelanjutan. Transportasi hijau atau bisa juga
disebut dalam bahasa Inggrisnya disebut sebagai Green Transport merupakan perangkat transportasi yang
berwawasan lingkungan. Green Transport ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk menciptakan
transportasi yang sedikit atau tidak menghasilkan gas rumah kaca.
Transportasi hijau atau green transport dapat diterapkan melalui banyak cara, seperti mengganti bahan bakar
minyak yang digunakan kendaraan bermotor dengan bahan bahar yang lebih ramah lingkungan, pengurangan
penggunaan kendaraan bermotor pribadi, ataupun peningkatan kualitas fasilitas transportasi. Cara yang mungkin
bisa ditempuh oleh pemerintah Indonesia dalam waktu dekat ini adalah perbaikan fasilitas transportasi yang
sudah ada, peremajaan ataupun pengadaan fasilitas transportasi yang memang dibutuhkan tetapi jumlahnya
masih sangat minim.
Dalam konteks perencanaan kota, konsep ini bertujuan sebagai upaya peningkatan fasilitas bagi komunitas
bersepeda, pejalan kaki, fasilitas komunikasi maupun penyediaan transportasi umum massal yang murah dan
ramah lingkungan. Contoh penerapan green transportation adalah penerapan bahan bakar untuk kendaraan
bermotor yang ramah lingkungan :
Ethanol
Ethanol merupakan alkohol cair dengan bilangan oktana yang tinggi dan mampu menggantikan bensin. Ethanol
diproduksi dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti jagung di Amerika serikat dan tebu di Brazil.
Menurut studi yang ada, ethanol lebih menguntungkan terhadap lingkungan yang bersih dibandingkan dengan
bensin premium. Bila produksi etanol sebagai bahan bakar alternatif pengganti bensin semakin digenjot, maka
impor bensin akan menurun. Di satu sisi, pemerintah bisa melakukan penghematan, tentu saja harus disertai riset
soal pengembangan produk otomotif berbahan bakar etanol.
BBG
BBG merupakan singkatan dari bahan bakar gas.
(sumber : http://smk3ae.wordpress.com/2009/03/29/bahan-bakar-alternatif-kendaraan-bermotor/)
Bioetanol Singkong
Salah satu alternatif pengganti bahan bakar fosil adalah dengan bioenergi seperti bioetanol. Bioetanol adalah
bahan bakar nabati yang tak pernah habis selama mentari masih memancarkan sinarnya, air tersedia, oksigen
DAFTAR PUSTAKA
Alamat Website :
digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15607-Chapter1-215866.pdf
digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15607-Chapter1-215866.pdf
http://galuhxxaigha.wordpress.com/2010/11/22
DAFTAR PUSTAKA
Alamat Website :
digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15607-Chapter1-215866.pdf
digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15607-Chapter1-215866.pdf
Berbagi
Beranda
Lihat versi web
its me...
weny ramadhany
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.