1. PENDAHULUAN
Kabel XLPE telah banyak digunakan dalam sistem tenaga listrik.
Instalasinya ada yang dilakukan beberapa dekade yang lalu, sehingga
isolasinya cukup untuk mengalami degradasi.
Sistem isolasi kabel tegangan tinggi dan aksesorisnya mengalami
berbagai tekanan selama waktu pelayanannya, sehingga mengalami
degradasi dan kerusakan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan usia
1
Imron Ridzki. Dosen Program Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Malang.
Indikator
Pohon air, air
Breakdown testing
Tegangan
Tensile strength
elongation
and
Kekuatan
kekakuan
bahan,
Keterangan
Offline, on site,
destructive
Offline,
off
destructive
Offline,
off
destructive
Offline,
off
destructive
Offline,
off
destructive
non
site,
site,
site,
site,
3. PEMBAHASAN
3.1. Data Kabel XLPE
Kabel XLPE yang diteliti adalah kabel yang telah dipasang dan
dioperasikan. Data kabel XLPE dan metode pengujiannya tercantum pada
tabel 2.
Tabel 2. Data kabel XLPE dan Metode Pengujian
Kode Kabel
Tipe
1,3
AHXCMK 3x95/70
Tahun
Instalasi
1995
2,4,8
AHXDMK 3x50/16
1980
5,7,9,10
6
1980
1980
12
AHXDMK 3x50/16
AHXDMKG
3x120/25
HXCMK 3x35
32
36
37,38,40,41
39
42,44
46,47,48
50
AHXAMK-W
AHXCMK 3x95/70
AHXDMK 3x50/16
AXKJ 3x120/16
AHXDMK 3x95/25
AHXDMK 1x630/50
AHXAMK-W
1996
1977
1977
1977
1977
1977
2006,
REFERENSI
1977
Pengujian
Indek A
1735/1369
Indek B
1710/1470
Indek C
1710/1380
Umur
(Tahun)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
36
37
38
39
40
41
42
44
46
47
48
50
0,36
0,40
0,53
0,30
0,43
0,21
0,47
0,53
0,32
0,52
0,47
0,38
0,58
0,44
0,40
0,38
0,40
0,30
0,34
0,61
0,51
0,56
0,39
0,049
0,042
0,073
0,049
0,036
0,027
0,058
0,037
0,040
0,025
0,084
0,040
0,064
0,048
0,062
0,046
0,054
0,045
0,046
0,065
0,048
0,066
0,044
0,45
0,46
0,84
0,36
0,29
0,26
0,37
0,45
0,30
0,19
0,66
0,34
0,47
0,43
0,41
0,39
0,42
0,38
0,38
0,50
0,41
0,54
0,44
11
26
11
26
26
26
26
26
26
26
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
3
E maks
dengan:
r
:
d
:
2U
4d
r. ln
r
radius ujung
ketebalan isolasi
(1)
Umur
RataRata
kV
2
12
1
8
32
4
50
3
6
10
10
9
10
10
8
10
10
10
26
29
11
26
9
26
3
11
26
24,81
24,08
23,31
22,80
22,20
22,19
21,33
20,87
20,22
Deviasi
Standar
kV
Median
kV
Nilai
Min.
kV
Nilai
Maks.
kV
4,32
3,34
3,64
4,12
5,18
6,06
3,75
5,15
4,63
25,50
24,00
24,34
23,11
20,68
22,46
19,49
19,92
20,44
18,97
18,94
15,93
15,97
14,73
13,46
17,00
13,48
14,94
30,00
29,00
27,67
29,02
29,51
31,34
27,77
28,35
25,86
Kekuatan
Medan
Listrik
Maks.
MV/mm
3,86
3,74
3,62
3,54
3,45
3,45
3,31
3,24
3,14
Minimum
kV
18,97
18,94
17,00
15,97
15,93
14,94
14,73
13,48
13,46
Umur
(Tahun)
26
29
3
26
11
26
9
11
26
Minimum
kVmin
Rata-rata
kVmin
2
12
50
1
8
32
6
4
3
173,8
163,4
131,8
116,0
114,0
102,8
94,4
79,9
77,3
299,2
269,8
212,6
285,3
246,0
235,5
196,8
247,7
210,7
Deviasi
standar
kVmin
97,7
73,0
87,3
102,0
90,4
105,3
91,1
131,1
108,1
Median
kVmin
Maksimum
kVmin
309,3
266,1
172,9
267,9
244,4
195,6
188,2
249,6
180,5
432,7
388,0
372,2
482,5
386,4
389,8
313,5
474,9
383,7
Jadi jelas terlihat bahwa tidak mungkin menyusun kabel dalam kelas
kondisi yang berbeda dengan perbandingan langsung hasil-hasil
pengukuran. Perbedaan diantara kabel-kabel itu kecil. Analisis statistik
dapat digunakan untuk evaluasi jika ada perbedaan antara hasil-hasil uji
kabel.
Uji Mann-Whitney adalah uji rangking 2 sampel kesamaan median 2
populasi. Hipotesis uji Mann-Whitney yaitu H0: median populasi 1 sama
dengan median populasi 2 versus H1: median populasi 1 dan populasi 2
adalah berbeda. Uji Mann-Whitney mengasumsikan bahwa data adalah
sampel acak bebas dari 2 populasi yang mempunyai bentuk sama dan
kontinyu, atau ordinal jika diskrit.
Uji Kruskal-Wallis adalah uji kesamaan median dari 2 atau lebih
populasi. Hipotesis uji Kruskal-Wallis yaitu: H0: tidak ada perbedaan
antara median sampel-sampel versus H1: ada perbedaan antara median 2
sampel. Asumsi untuk uji ini bahwa sampel-sampel dari populasi berbeda
adalah sampel acak bebas dari distribusi kontinyu, dengan distribusi yang
mempunyai bentuk sama.
Hasil uji Kruskal-Wallis adalah kemungkinan perbedaan antara data
yang terjadi karena kesempatan. Hasil uji Kruskal-Wallis untuk semua
hasil tegangan tembus uji jarum adalah 0,431. Karena nilai itu lebih dari
0,05, maka hipotesis H1 tidak berlaku dan hipotesis H0 dapat diterima.
Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis, tidak ada alasan untuk
menyimpulkan bahwa semua median berbeda untuk sampel kabel uji. Hal
itu tidak berarti bahwa median-median adalah sama. Tidak ada bukti
bahwa semua median berbeda. Hasil uji Mann-Whitney untuk pasangan
kabel berbeda ditunjukkan tabel 7.
Kabel
1
2
3
4
6
8
12
32
50
1
1,00
0,44
0,35
0,87
0,15
0,71
0,84
0,84
0,31
12
32
50
1,00
0,08
0,31
0,03
0,34
0,43
0,31
0,09
1,00
0,79
0,68
0,38
0,16
0,62
0,68
1,00
0,38
0,91
0,52
0,79
0,97
1,0
0,31
0,08
0,38
0,34
1,00
0,57
0,73
0,47
1,0
0,52
0,12
1,00
0,68
1,00
1
25,7
2
26,2
3
27,0
4
25,0
6
27,3
8
26,7
12
17,5
50
25,0
531
518
547
537
545
525
552
483
Umur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
50
11
26
11
26
26
26
26
26
26
26
29
1
Indek karbonil
A
0,36
0,43
0,56
0,39
0,48
0,21
0,47
0,53
0,41
0,52
0,47
0,39
B
0,049
0,042
0,073
0,049
0,036
0,027
0,058
0,037
0,04
0,025
0,084
0,044
C
0,45
0,46
0,84
0,36
0,29
0,26
0,37
0,45
0,30
0,19
0,66
0,44
Teg.
Tembus
Uji
Jarum
(kV)
23,31
24,81
20,87
22,19
20,22
22,80
24,08
21,33
Energi
Tembus
Uji
Jarum
(kVmin)
116,0
173,8
77,3
79,9
94,4
114,0
163,4
131,8
Teg.
yg dpt
Di
tahan
(kV)
59,9
29,0
54,1
67,7
29,0
78,3
32,9
32,9
32,9
29,0
56,1
-
Kekuatan
Tarik
(N/mm2)
25,7
26,2
27
25
27,3
26,7
26,7
17,5
25,0
Jenis
Lapisan
Metalik
H
T
H
T
T
H
T
T
T
T
T
Al
(2)
y 19,44 30,03 ln x
berdasarkan hubungan antara indek karbonil A dan tingkat tegangan yang
dapat ditahan, dapat dikatakan bahwa analisis FTIR dan perhitungan
indek karbonil dapat digunakan sebagai pengukuran diagnostik kondisi
isolasi kabel. Pada hasil sampel kabel ini, indek karbonil A dikaitkan
dengan properti isolasi penting yang utama, tingkat tegangan yang dapat
ditahan pada tekanan tegangan layanan.
Untuk pemakaian di masa mendatang, direkomendasikan bahwa
selama perbaikan kabel setelah terjadi kegagalan, sampel isolasi kabel
harus dilakukan analisis FTIR. Analisis FTIR dan perhitungan indek
karbonil agak mudah dilakukan dan hasilnya seharusnya memberikan
estimasi yang baik untuk semua kondisi kabel. Evaluasi nilai indek
karbonil A berdasarkan kelas kondisi kabel ditunjukkan pada tabel 10.
Tabel 10. Evaluasi nilai indek karbonil A
Bagus
Sedang
Kurang
Tingkat tegangan
yang
dapat
ditahan
Indek Karbonil A
> 5 U0
5 U0 3 U0
3 U0 2 U0
Sangat
Kurang
< 2 U0
< 0,70
0,70 1,00
1,00 1,30
> 1,30
Densley, J., Bartnikas, R., and Bernstein, B.S., 1993, Multi-stress Ageing
of Extruded Insulation System for Transmission Cables, IEEE
Electrical Insulation Magazine, Vol. 9, No. 1, p. 15-17.
Hyvonen, P., and Jaaskelainen, A.S., 2007, Chemical Changes and
Remaining Voltage Withstand of Field Aged XLPE-Cables,
NORD-IS 2007, Kgs. Lyngby, Denmark.
Hyvnen, P., Oyegoke, B., and Aro, M., 2001, Advanced Diagnostics
Test and Measurement Methods for Power Cable Systems on-site,
Literature Review with Discussion, Report TKK SJT-49,
Helsinki University of Technology, High Voltage Institute,
Espoo, Finland.
Hyvonen, P., Oyegoke, B., Aro, M., 2003, Condition Assessment of MV
Power Cables Based on Practical Measurement, NORD-IS 2003,
Tampere, Finland.
Leguenza, E.L., Robert, R., Giacometti, J.A., 2004, Dielectric and
Viscoelastic Properties of Crosslinked Polyethylene Aged Under
Multi Stressing Conditions, IEEE Transactions on Dielectrics and
Electrical Insulation, Vol. 11, No. 3, p. 406-417.
Shimizu, N., Uchida, K., and Rasikawan, S., 1992, Electrical Tree and
Deteriorated Region in Polyethylene, IEEE Transactions on
Electrical Insulation, Vol. 27, No. 3, p. 513-518.
Tanaka, T., 2002, Aging of Polymeric and Composite Insulating
Materials. Aspect of Interfacial Performance in Aging, IEEE
Transaction on Dielectrics and Electrical Insulation, Vol. 9, No.5,
p. 704 -716.