Status Pasien Hepatitis A
Status Pasien Hepatitis A
IDENTITAS PASIEN
NAMA PASIEN
UMUR
: 28 tahun
ALAMAT
PEKERJAAN
: Swasta
JENIS KELAMIN
: Laki-laki
SUKU BANGSA
: Jawa
AGAMA
: Islam
A. ANAMNESA
1. Keluhan utama :
Nyeri ulu hati sejak 1 minggu SMRS
2. Keluhan tambahan:
Mual(+), muntah(+) disertai keluar makanan dan darah berwarna merah segar, mata
kuning(+), BAK berwarna kuning pekat seperti teh, lemas(+),demam(+) yang terus
menerus.
3. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Pasar Rebo dengan keluhan, nyeri ulu hati sejak 1
minggu SMRS, disertai dengan mata berwarna kuning, mual(+), muntah(+) disertai
keluar makanan dan darah berwarna merah segar, BAK berwarna kuning pekat seperti
teh, BAB normal, badan terasa lemes(+),dan demam(+) yang terus menerus , pasien
mengatakan sering makan diluar rumah, dan pasien menyangkal adanya teman kerja
dengan keluhan yang sama, kemudian pasien berobat ke klinik dan cek darah, dokter
menyarankan pasien dirujuk ke Rumah sakit Pasar Rebo untuk diperiksa lebih lanjut.
4. Riwayat penyakit dahulu :
- Keluhan seperti ini di sangkal oleh pasien
1
5. Riwayat keluarga :
- Keluhan seperti ini di sangkal oleh pasien
- HT (-) di sangkal oleh pasien
- DM (-) di sangkal oleh pasien
B. STATUS GENERALIS
1. Tekanan darah
2. Nadi
3. Suhu
4. Pernapasan
5. Gizi
6. Kesadaran
7. Keadaan umum
: 110/80 mmHg
: 76 x/menit
: 37C
: 20 x/menit
: Cukup
: Compos Mentis
: Tampak sakit sedang
C. ASPEK KEJIWAAN
1. Tingkah laku
2. Proses pikir
3. Kecerdasan
D. PEMERIKSAAN FISIK
KULIT
1. Warna
2. Jaringan parut
3. Pertumbuhan rambut
4. Suhu Raba
5. Keringat
6. Kelembaban
7. Turgor
8. Ikterus
9. Edema
: Kecoklatan
: Tidak ada
: Normal
: Hangat
: umum / setempat
: lembab / kering
: Cukup
: Tdak ada
: Tidak ada
KEPALA
1. Bentuk
2. Posisi
3. Penonjolan
: Normocephal
: Simetris
: Tidak ada
MATA
1. Exophthalmus
: Tidak ada
2
2.
3.
4.
5.
Enoptashalmus
Edema kelopak
Konjungtiva anemis
Skelera ikterik
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Ada
TELINGA
1. Pendengaran
2. Membran timpani
3. Darah
4. Cairan
: Baik
: Tidak dilakukan
: Tidak ada
: Tidak ada
MULUT
1. Bau pernapasan
2. Trismus
3. Faring
4. Lidah
5. Uvula
: Normal
: Tidak ada
: Tidak hiperemis
: Tidak deviasi
: Ditengah
LEHER
1. Tekanan vena jugularis
2. Kelenjer tiroid
: Normal
: Tidak membesar
DADA
1. Bentuk
2. Mamae
: Normal
:-
PARU-PARU
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
JANTUNG
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
ABDOMEN
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Auskutasi
4. Perkusi
: positif
EKSTREMITAS
Lengan
Tonus otot
Massa otot
Sendi
Gerakan
Kekuatan
Dektra
Normal
Normal
Normal
Normal
5
Sinista
normal
normal
normal
normal
5
Kanan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
-
kiri
normal
normal
normal
normal
normal
-
E. LABORATORIUM
HB
: 15,4
HT
: 46
Leukosit
: 5440
Trombosit
: 162000
FUNGSI HATI
Bilirubin Total
Bilirubin Direk
Bilirubin Indirek
SGPT
SGOT
Ureum
Kreatinin
: 4,80
: 1,70
: 3,10
: 2375
: 1930
: 32,4
: 0,6
4
F. RESUME
Seorang laki-laki berumur 28 tahun datang dengan keluhan, nyeri ulu hati sejak 1 minggu
SMRS, disertai dengan mata berwarna kuning, mual(+), muntah(+) disertai keluar
makanan dan darah berwarna merah segar, BAK berwarna kuning pekat seperti teh,
badan terasa lemes(+),dan demam(+) terus menerus.
G. DIAGNOSIS
Ikterik dengan suspek Hepatitis A
H. DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Demam tipoid
Leptospirosis
Batu empedu
Malaria
DHF
I. PEMERIKSAAN ANJURAN
USG Abdomen
Pemeriksaan laboratorium
J. TERAPI
- IUFD RA/8 jam
- INMT 2 amp dalam Ds/100 cc dalam jam 1x1
- Ranitidin 2x1
- Ondancentron 3x1
- Biocurlive 3x1
- Urdahek 3x1
K. PROGNOSIS
5
1. Ad vitam
2. Ad functionam
3. Ad sanationam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
FOLLOW UP
TANGGAL 29 MARET 2012
S
: Perut nyeri(+), BAK kuning pekat seperti teh, demam(+), mata kuning /ikterik (+)
: KU
: sedang
: 120/80 mmHg
: 80 x/menit
6
: 20 x/menit
: 38C
:- RA/8 jam
- LHF/2 hari
- SNMC 1x1
- Biocurlive 2x1
- Urdahex 2x1
- Ranitidin 2x1
- Ondancentron 2x4
- Diet lunak
: 10
HB
: 15,1
Hematokrit
: 45
Eritrosit
: 4,9
Leukosit
: 6040
Trombosit
: 160.000
MCV
: 91
MCH
: 30
MCHC
: 33
HITUNG JENIS
Basofil
:0
Eosinofil
:1
Batang
:0
Segmen
: 57
Limfosit
: 35
Monosit
:7
FUNGSI HATI
Protein Total
: 6,6
Albumin
: 4,6
Globulin
: 2,0
Bilirubin Tota l
: 7,11
Bilirubin Direk
: 5,48
Bilirubin Indirek
: 1,63
Alkali Fosfatase
: 245
30 MARET 2012
S
: KU
: sedang
: 120/80 mmHg
: 84 x/menit
: 18 x/menit
8
: 37C
:- RA/8 jam
- LHF
- SMNC 1x1
- Biocurlive 2x1
- Urdahex 2x1
- Ranitidin 2x1
- Ondancentron 2x4
- Diet lunak
31 MARET 2012
S
: KU
: sedang
: 120/80 mmHg
: 80 x/menit
: 20 x/menit
: 37,5C
:- RA/8 jam
- LHF/2 hari
- Biocurlive 2x1
9
- Urdahex 2x1
- Ranitidin 2x1
- Ondancentron 2x4
- Diet lunak
: 15,4
HT
: 44
LEUKOSIT
: 5770
Trombosit
: 173.000
2 APRIL 2012
S
: mata kuning(ikterik)
: KU
: sedang
: 120/80 mmHg
: 80 x/menit
: 20 x/menit
: 37,5C
: - RA/8 jam
- LHF
- SNMC stop
10
3 APRIL 2012
S
: mata kuning(ikterik)
: KU
: sedang
: 120/80 mmHg
: 80 x/menit
: 20 x/menit
: 37,5C
:- RA/8 jam
- LHF
- Menunggu hasil Lab
4 APRIL 2012
S
: mata kuning(ikterik)
: KU
: sedang
: 120/80 mmHg
: 80 x/menit
: 20 x/menit
11
: 37,5C
: HEPATITIS A
:- RA/24jam
- LFT
- Biocurlive 3x2
- urdahek 3x1
: 6,9
Albumin
: 3,6
Globulin
: 3,3
Bilirubin Total
: 7,96
Bilirubin direk
: 6,98
Bilirubin Indirek
: 0,98
SGPT
: 216
SGOT
: 439
5 APRIL 2012
S
: mata kuning(ikterik)
: KU
: sedang
: 120/80 mmHg
12
: 80 x/menit
: 20 x/menit
: 37,5C
: HEPATITIS A
:- RA/24jam
- LFT 2 hari lagi
- Urdahek 3x1
- Biocurlive 3x2
TINJAUAN PUSTAKA
HEPATITIS A
DEFINISI
Hepatitis A merupakan infeksi virus pada hati.
Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita
biasanya melalui makanan atau air tercemar atau melalui kontak langsung dengan orang yang
terinfeksi (fecal - oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling
ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Sementara hepatitis B dan C disebarkan melalui
media darah dan aktivitas seksual dan lebih berbahaya dibanding Hepatitis A.
13
MASA INKUBASI
Waktu terekspos sampai kena penyakit kira-kira 2 sampai 6 minggu. penderita akan
mengalami gejala gejala seperti demam, lemah, letih, dan lesu, pada beberapa kasus, seringkali
terjadi muntah muntah yang terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas.
Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu
pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
GEJALA
Seringkali tidak ada bagi anak kecil; demam tiba-tiba, hilang nafsu makan, mual,
muntah, penyakit kuning (kulit dan mata menjadi kuning), air kencing berwarna tua, tinja pucat.
Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium:
(1) pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan
mual;
(2) stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik)
(3) stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk
memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada
hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali
fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.
Berdasarkan tanda/ gejala pasien dan diperkuat dengan pemeriksaan penunjang, seperti
tes darah yang menunjukkan antibodi IgM terhadap hepatitis A.
Penyakit biasanya berlanjut selama satu sampai tiga minggu. Walaupun gejala tertentu dapat
berlanjut lebih lama dan hampir selalu diikuti dengan penyembuhan sepenuhnya. Anak-anak
kecil yang terinfeksi biasanya tidak menderita gejala seperti orang dewasa.
Hepatitis A tidak mengakibatkan penyakit hati jangka panjang (kronis) dan kematian
akibat hepatitis A jarang terjadi. Jangka waktu antara kontak dengan virus dan timbulnya gejala
biasanya empat minggu, tetapi dapat berkisar antara dua sampai tujuh minggu.
Orang yang terinfeksi virus Hepatitis A dapat menularkan virus ini kepada orang lain dari dua
minggu sebelum timbulnya gejala sampai seminggu setelah timbulnya penyakit kuning (kira-kira
tiga minggu secara keseluruhan).
Hubungan Seksual dengan orang yang terinfeksi juga dapat kena Penyakit Hepatitis A.
Orang yang belum menderita Hepatitis A dan belum divaksinasi sangat beresiko terjangkit
penyakit tersebut.
Penyakit Hepatitis A dapat dicegah dengan Vaksinasi. Vaksin ini mungkin memakan
waktu sampai dua minggu untuk memberikan perlindungan.
Vaksinasi direkomendasikan untuk kelompok-kelompok berikut yang menghadapi risiko tinggi:
1. Orang yang berkunjung ke negara di mana hepatitis A umum terjadi (kebanyakan negara
sedang berkembang).
2. Orang yang sering berkunjung ke masyarakat pribumi di luar kota dan daerah terpencil
3. Pria yang berhubungan kelamin dengan pria
4. Petugas penitipan anak siang hari dan prasekolah
5. Beberapa petugas kesehatan yang bekerja di Pelayanan Kesehatan
6. Pengguna narkoba suntik
7. Pasien yang menderita penyakit hati kronis
16
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN KHUSUS
IgM anti-HAV
KOMPLIKASI
Hepatitis A berat (fulminan) jarang terjadi
DIAGNOSA BANDING
1. Demam tifoid
Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Salmonella thypi atau Salmonella
parathypi A, B, atau C. Penyakit ini ditularkan lewat saluran pencernaan. Basil yang tertelan
menyerang mukosa usus halus, kemudian dibawa oleh makrofag ke kelenjar limfe regional, lalu
berkembang biak selama 1-3 minggu masa inkubasi. Pada akhir masa inkubasi, basil ini
memasuki peredaran darah mengakibatkan demam, sakit kepala, dan nyeri otot.
Diagnosis ditunjang oleh :
(1) splenomegali,
(2) petechie,
(3) brakikardi,
(4) netropenia darah tepi. Dianosis ditegakan dengan uji serologi (tes widal).
Pada minggu kedua penyakit, S thypi masuk kembali ke lumen usus melalui ekskresi
empedu. Sejumlah besar jaringan limfe di dalam usus halus dan kolon terinfeksi lagi, yang
menyababkan peradangan akut, nekrosis, dan ulserasi. Secara klinis, fase ini ditandai dengan
diare dan demam terus-menerus. Diagnosis ditegakan dengan biakan tinja dan urine
17
18
Untuk mencegah hepatitis A. Semua orang harus selalu mencuci tangan dengan baik dengan
sabun dan air mengalir selama sekurang-kurangnya 10 detik dan dikeringkan dengan handuk
bersih.
19
3. Staf, anak-anak dan kaum remaja harus tidak menghadiri fasilitas penitipan anak atau
sekolah ketika dapat menularkan penyakit
4. Semua pasien harus berkonsultasi kepada petugas kesehatan yang menanganinya sebelum
kembali bekerja, sekolah atau melakukan aktivitas harian.
Tidak ada perawatan khusus untuk penderita hepatitis A. Kontak di rumah dengan pasang
an seksual dapat menularkan penyakit, biasanya memerlukan suntikan Imunoglobulin. Obat
Tersebut dapat mencegah atau mengurangi penyakit jika diberikan dalam waktu dua minggu
setelah kontak dengan orang yang dapat menularkan penyakit.
PENATALAKSANAAN
A. Terapi umum
1. Istirahat
Bed rest pada fase akut Untu kembali bekerja perlu berangsur-angsur
2. Diet
Diberikan sedikit-sedikit
Obat pertama
:-
Obat alternative
:-
B. Terapi komplikasi
Pada penderita kolestasis yang berkepanjangan :
PROGNOSIS
Perawatan yang legeartis prognosis baik
Kesimpulan Tentang penyakit Hepatitis A
Penyakit Hepatitis A adalah penyakit menular yang dapat dicegah dan diobati. virus
Hepatitis A dapat menginfeksi manusia melalui rute anus mulut. Jika seseorang terdiagnosis Hep
atitis A, pencegahan yang baik adalah istirahat total, menghindari kontak dengan orang lain dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta menghindari
makanan yang berlemak dan berminyak agar tidak mual dan muntah. Kemudian, menjalani
terapi sesuai program.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Jual-Moyet.(2008). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta :
EGC.
Effendi, Christantie. 1995. Perawatan Pasien DHF edisi 1. Jakarta : EGC
Ginanjar, Genis. 2008. Demam Berdarah. Yogyakarta : PT Bentang Pustaka
Gibson, John. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2. Jakarta ; EGC
Mansjoer, Arif et all. 2000. Kapita selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media aesculapius
Monica, Ester. 1999. Demam Berdarah Dengue ( Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan
Pengendalian. Jakarta :EGC
Syaifuddin. 2001. Fisiologi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta : Widya Medika
Suyono, Slamet. 2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 3. Jakarta ; FKUI
21