Anda di halaman 1dari 36

MUSLIM

&
NON MUSLIM
HAM
Muhammad Reza ( 110 1125
053 )
Nurjanah ( 110 1125 061 )
Putri Rahma Nastiti ( 110
1125 068 )
Alfiah Tri Handayani ( 110
1125 091 )

Non-Muslim
Kata Non Muslim mancakup seluruh
komunitas umat di luar umat Islam, baik
kaum agamawan maupun non agamawan,
termasuk di antaranya adalah : Yahudi,
Nashrani, Hindu, Budha, dan orang kafir.
Al-Quran menyebutkan beberpa
komunitas agama, antara lain adalah :
Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashrani), alshabiun, al-majus, komunitas agama lain,
Musyrik, dan Kafir.

Ahlul kitab dan


kedudukannya
Istilah Ahlul Kitab pada surat al-Ankabut
ayat 46, menurut al-Thabathabai ialah
umat Yahudi dan Nasrani. Pada ayat itu,
dijelaskan bahwa umat Islam dilarang
berdebat dengan Ahlul Kitab kecuali
dengan cara yang lebih baik.
Kedudukan Ahlul Kitab : Dalam pandangan
Islam, status Ahlul Kitab jelas termasuk
kategori kufur. Menurut Imam al-Ghazali (w.
505 H) kufur berarti pendustaan terhadap
Rasulullah saw dan ajaran yang dibawanya.

HUBUNGAN KERJA SAMA MUSLIM DENGAN


NON MUSLIM
1. Dalam masalah ibadah, hubungan muslim dengan non
muslim diatur dengan jelas dan tegas, bahwa kaum
muslim harus menghormati ibadah mereka. Hal ini
telah dijelaskan dalam al-Quran Surah al-Baqarah :
139, al-Qashash : 55, Asy-Syura : 15, al-Kafirun : 1-6
(tantang toleransi dalam ibadah) dan al-HaJJ : 40
tentang melindungi tempat ibadah).

1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,


2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah.
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah

2. Dalam masalah muamalah, al-Quran banyak menjelaskan tentang


hubungan muslim
dengan non muslim dalam masalah muamalah.
3. Hubungan muslim dengan non muslim dalam masalah sosial
(muamalah). Pada Surah
Ali Imran : 28 Allah swt. Berfirman :

28. janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir


menjadi wali[192]
dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa
berbuat demikian, niscaya
lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat)
memelihara diri dari sesuatu
yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu
terhadap diri (siksa)-Nya.
dan hanya kepada Allah kembali (mu).

Berikut ini adalah batasan-batasan dalam


bermuamalah dengan non muslim:
1. Tidak menyetujui keberadaannya di atas
kekufuran dan tidak ridha terhadap kekufuran.
2. Membenci orang kafir, karena AllahSubhanahu
wa Taalajuga benci mereka.
3. Tidak memberikanwala(kedekatan, loyalitas,
kesetiaan) dan kecintaan kepada orang kafir. (Qs.
Ali Imran : 28)
4. Bersikap adil dan berbuat baik kepadanya,
selama orang kafir tersebut bukan
kafirmuhrib(orang kafir yang memerangi kaum
Muslimin). (Qs. Al-Mumtahanah: 8)
5. Mengasihi orang kafir dengan kasih sayang yang
bersifat umum. .(HR. At-Tirmidzi, no. 1924).

6. Tidak mengganggu harta, darah, dan kehormatan, selama dia


bukan
kafirmuhrib. (HR.Muslim, no. 2577).
7. Boleh memberikan hadiah kepadanya dan boleh juga menerima
hadiah darinya
sertadiperbolehkan memakan daging sembelihan ahli kitab.
(Qs. Al-Maidah : 5)
8. Tidak boleh menikahkan wanita muslimah dengan laki-laki kafir
(walaupun lelaki
ini Ahli kitab) dan laki-laki muslim tidak boleh menikahi wanita
kafir, kecuali
wanita ahli kitab. (Qs. Al-Mumtahanah : 10) (Qs. Al-Baqarah :
221)
(Qs. Al-Maidah : 5)
9. Tidak mendahului orang kafir dalam mengucap salam.
Semoga Allah memberi petunjuk
(HR. Ibnu Majah, no. 3697)
kepadamu, dan memperbaiki
10. Mendoakannya jika ia bersin dengan memuji Allah, kita
urusanmu.
doakan:

Adapun bentuk interaksi dengan orang kafir (selain


kafir harbi) yang diwajibkan adalah:

1. Memberikan rasa aman kepada kafir dzimmi dan kafir


mustaman selama ia berada di negeri kaum muslimin
sampai ia kembali ke negerinya. (Qs. At Taubah: 6)
2. Berlaku adil dalam memutuskan hukum antara orang
kafir dan kaum muslimin. (Qs. Al Maidah: 8)
3. Mendakwahi orang kafir untuk masuk Islam (Hukumnya
Fardhu).
4. Diharamkanmemaksaorang kafir lainnya untuk masuk
Islam. (Qs. Al Baqarah: 256)
5. Dilarang memukul atau membunuh orang kafir (selain
kafir harbi).

6. Tidak boleh bagi seorang muslim pun


menipu orang
kafir (selain kafir harbi).
7. Diharamkan seorang muslim menyakiti
orang kafir
(selain kafir harbi). (Qs. Al Baqarah: 83)
8. Berbuat baik kepada tetangga yang kafir
(selain kafir
harbi) dan tidak mengganggu mereka.
9. Wajib membalas salam apabila diberi salam
oleh orang
kafir.

Bentuk
Bentuk
Muamalah
yang
Dibolehka
n

Jual Beli
Bab Jual-Beli dengan Orang-Orang Musyrik dan Musuh
Abdurrahman bin Abi Bakar , ia berkata,
Ketika kami tengah bersama dengan Nabi, datanglah
seorang laki-laki musyrik yang rambutnya panjang dan
tidak rapi sambil menuntun seekor kambing. Nabi
bertanya kepadanya, Apakah ini untuk dijual atau
hadiah? Dia menjawab, Tidak, ini hanya untuk dijual.
Lalu Nabi membeli kambing itu darinya.

Ibnu Baththal
Bermuamalah dengan orang
kafir boleh-boleh saja, selain
menjual sesuatu yang dapat
membantu orang-orang
kafir/musuh untuk
memudaratkan kaum muslimin.

Mengambil manfaat dari


orang-orang kafir dan
produk mereka

Nabi pernah memanfaatkan tenaga


orang-orang Yahudi dengan
mempekerjakannya mengolah ladang
di Khaibar dan hasilnya dibagi dua.
(HR. al-Imam al-Bukhari dalam Shahih-nya
Kitabul Muzaraah, Bab Muzaraah maal
Yahud jilid 5 no. 2331)

Bertetangg
a

Sembahlah Allah
dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
pun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak
yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang
dekat
dan tetangga yang jauh, teman sejawat,
ibnu sabil, serta hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan

Rasulullah menerangkan hal ini dalam banyak hadits.


Sekalipun si tetangga itu kafir, ia tetap mendapatkan hak
sebagai tetangga dan tidak boleh disakiti.
Bahkan, kalau dia fakir, kita dibolehkan memberinya
sedekah dan hadiah serta menyampaikan nasihat yang
bermanfaat, karena bisa jadi, hal itu menjadi sebab
timbulnya kecintaan dan masuknya yang bersangkutan ke
dalam Islam.

Mendonorkan
Darah

Asy-Syaikh Abdul Aziz Ibnu Baz


mengatakan,
Jika ada orang kafir muahad atau kafir
mustamanyaitu yang tidak terlibat
peperangan dengan musliminsangat
membutuhkan darah, tidak mengapa
mendonorkan darah kita untuk mereka.
Saya tidak melihat adanya larangan dalam
hal itu. Bahkan, Anda akan mendapat
pahala. Anda tidak berdosa jika membantu
meringankan beban orang yang
membutuhkan.
(Fatawa Nur alad Darb.
Lihat Wajadilhum hlm. 95)

Menjawab Salam

Apabila orang-orang Yahudi


mengucapkan salam kepada
kalian, biasanya
sebagiannya mengatakan,
As-sam alaikum
(Kebinasaan atas kalian).
Oleh karena itu, jawablah,
Waalaika (Atas kalian
juga).
(HR. al-Bukhari dalam
Shahih-nya, Kitabul
Istidzan 11/42, no. 6257,
Muslim dalam Shahih-nya,
4/1706, no. 2164).

Rasulullah juga bersabda,


Jika para ahli kitab
mengucapkan salam
kepada kalian, maka
jawablah denganWa
alaikum.
(HR. al-Bukhari )

Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin


mengemukakan dalam Syarh
Riyadhus Shalihin,
Seandainya orang kafir itu
mengucapkan salam dengan
sempurna seperti salam kaum
muslimin, sebagai bentuk keadilan
adalah menjawabnya sesuai dengan
ucapan salamnya.

Masuk Masjid

Rasulullah pernah mengikat seorang kafir


di masjidnya di Madinah. Bahkan, beliau
membiarkan utusan Bani Tsaqif ketika
mereka masuk ke masjid. Utusan orangorang Nasrani pun memasuki masjid beliau.
Ini semua menunjukkan bolehnya orangorang kafir masuk ke masjid-masjid kaum
muslimin, termasuk Masjid Nabawi, jika ada
keperluan, seperti bertanya tentang Islam,
mendengarkan ceramah Islam, dan

KECUALI, MASJIDIL
HARAM

D. HUBUNGAN ANTARA
HAM DENGAN ISLAM
Hak Asasi Manusia dalam islam
tertuang secara transenden untuk
kepentingan manusia, lewat syariah
islam yang diturunkan melalui wahyu.
Menurut syariah, manusia adalah
makhluk bebas yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab dan karena
ia juga mempunyai hak dan
kebebasan. Dasarnya adalah keadilan
yang ditegakkan atas dasar
persamaan atau egaliter, tanpa

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam


surat Al-Hujurat ayat 13, yang artinya
sebagai berikut :
Hai Manusia, sesnungguhnya Kami
menciptakan kamu dari laki-laki dan
permpuan dan kamu jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
kamu saling mengenal. Sesungguhnya
yang paling mulia diantara kaum adalah
yang paling takwa.

Pada dasarnya HAM dalam islam terpusat


pada lima hal pokok yang terangkum dalam
al-dloruriyat al-khomsah atau yang disebut
juga al-huquq al-insaniyah fi al-islam (hakhak asasi manusia dalam islam).
Konsep itu mengandung lima hal pokok
yang harus dijaga oleh setiap individu
yaitu :
hifdzu al-din, hifdza al-mal, hifdzu al-nafs
wa al-ird, hifdzu al-aql dan hifdzu al-nasl.

E. PERLINDUNGAN ISLAM
TERHADAP HAK ASASI
MANUSIA
Hak Hidup
Hak Kebebasan Beragama dan
Kebebasan Pribadi
Hak Bekerja

Hak Hidup
Hak hidup dibagi atas beberapa hak
antara lain:

Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak

Pemilikan
Berkeluarga
Keamanan
Keadilan
Saling Membela dan Mendukung
Keadilan dan Persamaan

Hak Kebebasan Beragama


dan Kebebasan Pribadi
"Dan seandainya Tuhanmu menghendaki, tentulah
beriman orang di muka bumi seluruhnya. Apakah
kamu memaksa manusia supaya mereka menjadi
orang beriman semuanya?" (QS. 10: 99).
Untuk menjamin kebebasan kelompok, masyarakat
dan antara negara, Allah memerintahkan
memerangi kelompok yang berbuat aniaya terhadap
kelompok lain (QS. 49: 9). Begitu pula hak beribadah
kalangan non-muslim. Khalifah Abu Bakar
menasehati Yazid ketika akan memimpin pasukan:
"Kamu akan menemukan kaum yang mempunyai
keyakinan bahwa mereka tenggelam dalam
kesendirian beribadah kepada Allah di biara-biara,
maka biarkanlah mereka."

Hak Bekerja
"Tidak ada makanan yang lebih baik
yang dimakan seseorang daripada
makanan yang dihasilkan dari usaha
tangannya sendiri." (HR. Bukhari).
Dan Islam juga menjamin hak pekerja,
seperti terlihat dalam hadist: "Berilah
pekerja itu upahnya sebelum kering
keringatnya." (HR. Ibnu Majah).

XIE
XIE

TERIMA
KASIH

MERC
I

DANK
E

Anda mungkin juga menyukai