Luka Bakar Uii
Luka Bakar Uii
LU K A B A K A R
D EFIN ISI
Luka bakar adalah suatu bentuk
ETIO LO G I
Aliran listrik
Flame
Zat kimia
Benda panas (kontak)
Radiasi
Scalds (air panas) Sunburn
Uap panas
Gas panas
Paparan api
KLASIFIKASILUKA BAKAR
D erajat I
Kerusakan terbatas
pada bagian
epidermis
Kulit kering, eritema
Nyeri
Tidak ada bula
Partialthickness burns
D erajat II
Meliputi epidermis
eksudasi
Ada bula
Dasar luka berwarna
merah/pucat
Nyeri
D eeper partialthickness
Blisters are typical of
partial thickness
burns.
Dont be in a hurry to
break the blisters.
Heals in 14-21 days
Blisters provide
biologic dressing and
comfort.
Once blisters break,
red raw surface will
be very painful.
D erajat III
Kerusakan meliputi seluruh
pucat
Kering
Terdapat eskar
Tidak nyeri
Fullthickness burn
Yellow, leathery
appearance; or
charred
Often have no
sensation (nerve
endings destroyed)
Outer edges might be
partial thickness.
Initial management
same as partial
thickness.
Later will need skin
LU AS LU KA BAKAR
Beberapa metode untuk menentukan
luas luka bakar:
Estimasi menggunakan luas
permukaan palmar pasien.
Luas telapak tangan = 1% luas
permukaan tubuh.
dada, punggung,
pinggang dan bokong,
ekstremitas atas
kanan, ekstremitas
atas kiri, paha kanan,
paha kiri, tungkai dan
kaki kanan, serta
tungkai dan kaki kiri
masing-masing 9%.
Daerah genitalia =
1%.
untuk anak.
IN D IK A SI R AW AT IN A P
LB Derajat II :
> 15% Dewasa
> 10% Anak / Geriatri
perineal
LB dengan kelainan lain / trauma lain
yang berat
PEM B A G IA N LU K A B A K A R
perineum
Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi)
dewasa
Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak
dan usia lanjut
Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala
usia (tidak mengenai muka, tangan, kaki,
dan perineum
PATO FISIO LO G I
PATO FISIO LO G I
Pembuluh Darah yg terpajan suhu tinggi tjd rusak
Kontak
dengan
agen
kausal
Edema
mukosa
orofaring &
laring s/d
membran
alveoli
Obstruksi
(jarang
dijumpai,
terjadi 8
jam pasca
cedera)
Inflamasi
mukosa,
hipersekre
si
Disrupsi,
silia
mukosa
nekrosis
kemudian
lepas
(sloughing
mucosa)
Terbentuk
fibrin dan
atau partikel
karbon
bereaksi
dengan
sekret
membentuk
cast (mucus
plug)
Obstruksi
lumen
(lebih sering
dijumpai,
terjadi pada
hari ke-2 s/d
4 pasca
cedera)
Gejala
berupa
suara
serak/strid
or, sulit
bernafas,
gelisah
(hipoksik)
Alveolar Epithelial
Damage
Endothelial damage
Platelet agrgegation
Type II
pneumocyte
damage
Decrease
surfactant
production
Release of neutrophil
chemotactic aggregation
Neutrophil aggregation and release of
mediator:
- Oxygen Radicals
- Proteolytic enzymes
- Arachidonic Acid Metabolites
- PAF
Complement (C5a)
Activation
Endotoxin
Macrophage
mobilization
Release of cytokines
(TNF, IL-1)
Atelectasis and
Impaaired lung
compliance
Vasocontriction
Decreased flow to
selected areas
V/Q Mismatching
Scheme of
ARDS !!
Cedera Panas
Edema
Kehilangan Epitel Hipermetabolism
Syok
Malnutrisi
Imunosupresi
Paru
Ginjal
Usus
Insuf.
Paru
ARF
Ileus
ARDS
ATN
Kehilangan protein
Transl. Bakteri
Infeksi Luka
Sepsis
MODS
Kematian
FASE LU KA BAKAR
Fase awal, fase akut, fase syok
Gangguan pada saluran nafas akibat
FASE LU KA BAKAR
Fase setelah syok berakhir, fase
sub akut
Systemic Inflammatory Response Syndrome
Fase lanjut
Berlangsung setelah penutupan luka sampai
Zona hiperemi
Epidermis
Dermis
Jaringan Sub-Kutis
Zona Koagulasi
Zona Statis
Zona Hiperemi
Wound excision
until fine
punctate
bleeding occurs
P EM ER IK SA A N P EN U N JA N G
Pemeriksaan darah rutin dan kimia
darah
Urinalisis
Pemeriksaan keseimbangan elektrolit
Analisis gas darah
Radiologi jika ada indikasi ARDS
Pemeriksaan lain yang dibutuhkan
untuk menegakkan diagnosis SIRS
dan MODS
nafas:
Intubasi
Krikotiroidotomi (terlalu agresif
respirasi
Eskarotomi pada dinding toraks
memperbaiki kompliansi paru
Tatalaksana resusitasicairan
Resusitasi cairan dilakukan dengan memberikan cairan
pengganti.
Cara untuk menghitung kebutuhan cairan ini:
Cara Evans
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL NaCl per 24 jam
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma per 24 jam
2.000 cc glukosa 5% per 24 jam
Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama.
Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua
diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari
ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.
Cara Baxter
Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL
Separuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8
jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam
berikutnya. Pada hari kedua diberikan
setengah jumlah cairan hari pertama. Pada
hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan
hari kedua.
Skin grafting
Tujuan dari metode ini:
Menghentikan evaporate heat loss
Mengupayakan agar proses
..Skin grafting
Untuk memaksimalkan penggunaan kulit donor,
..Skin grafting
Beberapa faktor yang mempengaruhi
PRO G N O SIS
Prognosis dan penanganan luka bakar
tergantung:
Dalam dan luasnya permukaan luka bakar
Penanganan sejak awal hingga penyembuhan
Letak daerah yang terbakar
Usia dan keadaan kesehatan penderita
Penyulit juga mempengaruhi progonosis