(Y)
dalam
penelitian
berupa
respon
yang
diukur
akibat
sebagainya.
biasanya
Bentuk-bentuk
ini
dalam
analisis
menjadi
regresi-korelasi
bentuk
polinom.
Dalam bentuk yang paling sederhana yaitu satu peubah bebas (X)
dengan satu peubah tak bebas (Y) mempunyai persamaan:
Y =a +bx
Disini a disebut intersep dan b adalah koefisien arah atau koefisien beta.
Dalam pengertian fungsi persamaan garis Y + a + bx hanya ada satu
yang dapat dibentuk dari dua buah titik dengan koordinat yang berbeda
yaitu ( X1, Y1) dan X2,Y2). Hal ini berarti kita bisa membuat banyak sekali
persamaan garis dalam bentuk lain melalui dua buat titik yang berbeda
koordinatnya/tidak
berimpit.
Sebagai contoh misalnya titik A (1,3) dan titik B ($,9) maka persamaan
garis linear yang dapat dibuat adalah:
Jadi kita peroleh matrik Y,X, dan dengan dimensi sebagai berikut :
Jika
diasumsikan
E()
maka
E(Y)
Jadi =(XX)-1XY
Disini(XX)-1 adalah kebalikan (inverse) dari matrik XX
Contoh :
Seorang peneliti ingin mengetahui bentuk hubungan antara jumlah
cacing jenis tertentu dengan jumlah telurnya pada usus ayam buras.
Untuk tujuan tersebut diperiksa 20 ekor ayam dan ditemukan sebagai
berikut:
Tabel 1 jumlah cacing dan jumlah telurnya pada usus ayam buras.
Bila kita duga bentuk hubungan antara jumlah cacing (X) dan jumlah
telurnya (Y) adalah:
telurnya.
persamaan
Sudah
penduga
barang
yang
tentu
dapat
2
i
masih
dibuat
1
i
persamaan
o+iLnXi)
dan
masih
banyak
lagi
banyak
misalnya
bentuk
bentuk
lagi
bentuk
dalam
bentuk
linear
LnYi=Ln
yang
lainnya.