Bab I - Bab Iv
Bab I - Bab Iv
Oleh :
Kelompok 2
Kelas C
Adisty Caesari
0907133150
Bona Tua
0907136116
Ella Melyna
0907114082
Rahmat Afandi
0907114257
2011
BAB I
TEORI
1.1
Pengertian Viskositas
Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan
F = Au ......................................................(1.1)
zo
Apabila tegangan geser = F/A maka :
= Au atau = u .(1.2)
zoA
zo
dimana :
= Tegangan geser
= Viskositas dinamik
= du ........................................................(1.3)
dz
Persamaan (1.3) disebut Hukum Newton dari kekentalan atau :
=
......................................................(1.4)
du/dz
Temperatur
(oC)
Viskositas
(Centistokes)
Densitas
(kg/liter)
Tekanan (kPa)
Air
10
1.307
1.3
Air
30
0.802
0.996
4.3
Air laut
30
0.822
1.023
4.3
Asetaldehid
20
0.295
0.788
105
Asetaldehid
30
0.275
0.748
148
Benzena
30
0.65
0.868
20.7
Etil asetat
20
0.51
0.905
14
Etil alkohol
20
1.51
0.772
Gliserin
20
1183
1.261
Kerosin
20
2.4
0.804
0.5
Nitro benzene
20
1.67
1.203
0.5
Propanol
20
2.8
0.804
2.4
Stiren
20
0.9
0.926
0.5
Toluena
20
0.68
0.867
5.4
1.2
1. Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate. Viskositas
dinamik disebut juga koefisien viskositas.
2. Viskositas kinematik, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya.
Viskositas ini dinyatakan dalam satuan stoke (St) pada cgs dan m/s pada SI.
3. Viskositas relatif dan spesifik, pada pengukuran viskositas suatu emulsi atau
suspensi biasanya dilakukan dengan membandingkannya dengan larutan murni.
Viskositas berbanding lurus dengan tekanan, karena semakin besar tekanannya,
cairan akan semakin sulit mengalir akibat dari beban yang dikenakannya.
Viskositas akan bernilai tetap pada tekanan 0-100 atm.
1.3
1990):
1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka
viskositas akan turun, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena
adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu
ditingkatkan dan menurun kekentalannya. Pada kebanyakan fluida cair, bila
temperatur naik viskositas akan turun dan sebaliknya bila temperatur turun maka
viskositas akan naik. Konstanta viskositas dinyatakan dengan rumus:
Log
A
B
T
.........................................................(1.5)
dimana:
A dan B= tetapan untuk cairan tertentu
T
= temperatur mutlak
Rumus ini dapat dipakai untuk cairan murni, adapun rumus untuk sistem
campuran adalah :
Log
A
B LogT C ..(1.6)
T
Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan
dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin
tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
3.
adanya solute yang berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada
cairan sehingga akan menaikkan viskositasnya.
4. Tekanan
Tekanan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi viskositas
suatu cairan dikarenakan besar kecilnya tekanan mempengaruhi besar kecilnya
viskositas suatu cairan.
1.4
Konsep Viskositas
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki
kental zat cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng ikan di dapur, minyak
goreng yang awalnya kental menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya,
semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut (Anggreini,
2010).
Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida riil
(rill = nyata). Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya
tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan
untuk membantu kita dalam menganalisis aliran (Anggreini, 2010).
1.5
Penentuan Viskositas
Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan
viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :
1. Viskometer kapiler/Ostwald
Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir karena
gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji
dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya
sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut.
Jika air dipakai sebagai pembanding, mula-mula air dimasukkan melalui
tabung A kemudian dihisap agar masuk ke tabung B tepat sampai batas a
kemudian dilepaskan dan siapkan stopwatch sebagai pengukur waktu. Ukur waktu
yang diperlukan air untuk bergerak dari permukaan a sampai b, setelah itu
percobaan diganti dengan zat cair lain dengan cara yang sama seperti di atas
(Anggreini, 2010).
Densitas
Densitas adalah suatu ukuran dari konsentrasi massa dan dinyatakan dalam
bentuk massa tiap satuan volum. Oleh karena temperatur dan tekanan mempunyai
pengaruh maka kerapatan cairan dapat didefinisikan sebagai massa tiap satuan
volum pada suatu temperatur dan tekanan tertentu (Erizal, 2001).
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumnya akan
memiliki massa jenis yang sama.
Tabel 1.2 Densitas berbagai cairan
Temperatur
Densitas
(oC)
(kg/m3)
Air
1000
Air laut
25
1025
Asam asetat
25
1049
Etanol
25
785.1
Benzena
25
873.8
Etana
-89
570
Etil asetat
20
901
Gliserol
25
1126
Metana
-164
465
Stiren
25
903
Toluena
25
862
Cairan
1.7
piknometer. Penggunaan
piknometer
sebagai
parameter
dalam
BAB II
PERCOBAAN
2.1
Viskometer Oswald
Piknometer 10 ml
Corong kaca
Water bath
Termometer
Gelas piala 50 ml
Pipet tetes
Penyedot pipet volume
Stopwatch
(Gambar alat dapat dilihat pada lampiran A)
2.2
2.3
Akuades
Etanol
Etil Asetat
Gliserol
Prosedur Pekerjaan
1.
diperlukan.
Tuang cairan yang akan ditentukan viskositasnya kedalam kapiler alat
(viskometer) sampai volum cairannya mencapai setengah dari volum
2.
Petama timbang berat piknometer yang kosong dan bersih pada neraca
2.4
Pengamatan
28
1.34
0.92
1.33
1.2
1.16
1.07
1.06
1.1
1.11
0.91
1.07
0.95
40
50
60
1.143333
1.09
0.96667
b. Etanol
Tabel 2.2 Efflux time etanol
Suhu (oC)
28
40
50
60
1.45
1.44
1.43
c. Etil Asetat
Tabel 2.3 Efflux time etil asetat
Suhu (oC)
28
40
1.02
0.88
0.71
0.89
0.83
0.71
0.91
50
60
0.826667
0.816667
d. Gliserol
Tabel 2.4 Efflux time gliserol
Suhu (oC)
28
40
50
60
252.72333
251.703333
196.563333
Akuades
(gr/cm3)
Etanol
(gr/cm3)
Etil Asetat
(gr/cm3)
Gliserol
(gr/cm3)
28
0.974
0.796
0.873
1.226
40
0.96
0.772
0.862
1.221
50
0.959
0.76
0.853
1.22
60
0.958
0.75
0.844
1.205
BAB III
HASIL DAN DISKUSI
3.1
1.
Hasil Percobaan
Menentukan viskositas berbagai jenis cairan (perhitungan dapat dilihat
pada lampiran C2)
Akuades
Suhu (oC)
28
Viskositas (gr/cm s)
1.11077x10-5
40
1.04601x10-5
50
9.9618x10-6
60
8.91671x10-6
Etanol
Tabel 3.2 Nilai viskositas etanol dengan variasi suhu
Suhu (oC)
28
Viskositas (gr/cm s)
1.11512x10-5
40
1.06679x10-5
50
1.04296x10-5
60
1.02209x10-5
Etil Asetat
Tabel 3.3 Nilai viskositas etil asetat dengan variasi suhu
Suhu (oC)
28
Viskositas (gr/cm s)
8.59701x10-6
40
7.63982x10-6
50
6.72005x10-6
60
6.56871x10-6
Gliserol
Tabel 3.4 Nilai viskositas etil asetat dengan variasi suhu
Suhu (oC)
28
Viskositas (gr/cm s)
0.002964798
40
0.002940722
50
0.002926454
60
0.002257265
2.
Penentuan berat jenis berbagai jenis cairan (perhitungan dapat dilihat pada
lampiran C1)
Tabel 3.5 Nilai densitas berbagai cairan dalam variasi suhu
Suhu ( C)
Akuades
(gr/cm3)
Etanol
(gr/cm3)
Etil Asetat
(gr/cm3)
Gliserol
(gr/cm3)
28
0.974
0.796
0.873
1.226
40
0.96
0.772
0.862
1.221
50
0.959
0.76
0.853
1.22
60
0.958
0.75
0.844
1.205
3.2
1.
Diskusi
Menentukan viskositas berbagai jenis cairan
Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk mengalir. Dari hasil
percobaan, dapat dilihat bahwa viskositas cairan berpengaruh pada suhu. Semakin
tinggi suhu suatu cairan, maka viskositas cairan tersebut akan semakin rendah
begitu juga sebaliknya. Pada percobaan, didapatkan pada suhu 28 oC viskositas
akuades adalah 1.11077x10-5 gr/cm.s, sedangkan pada suhu 40oC viskositasnya
adalah 1.04601x10-5 gr/cm.s. Hal yang sama juga terjadi pada cairan lainnya yaitu
etanol, etil asetat dan gliserol. Dari hasil percobaan tersebut dapat dilihat bahwa
dengan meningkatnya suhu maka viskositas cairan tersebut akan menurun dan
menyebabkan cairan menjadi lebih encer dari sebelumnya. Hal ini disebabkan
karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu
ditingkatkan dan menurun kekentalannya. Hubungan antara viskositas dan suhu
dapat dilihat pada persamaan (1.5) dan (1.6).
2.
cairan juga mempengaruhi berat jenis cairan tersebut. Semakin tinggi suhu cairan
maka berat jenisnya akan semakin menurun begitu juga sebaliknya. Pada suhu
28oC berat jenis akuades adalah 0.974 gr/cm3, sedangkan pada suhu yang lebih
tinggi yaitu pada 60oC berat jenisnya adalah 0.958 gr/cm 3. Berat jenis untuk tiap
cairan juga berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat pada Tabel (3.5).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Viskositas dari berbagai cairan tergantung pada berat jenis dan suhu dari
suatu cairan.
Semakin tinggi suhu suatu cairan maka viskositas juga akan menurun dan
menyebabkan cairan menjadi lebih encer dari sebelumnya, begitu juga
sebaliknya.
4.2
Saran
Dalam percobaan menentukan viskositas berbagai cairan diharapkan teliti
DAFTAR PUSTAKA
Anggreini, Gina. 2010. Viskositas Cairan. (http://ginaanggreini10.wordpress.com/
about/) diakses pada 28 April 2011
Erizal. 2001. Definisi dan Sifat-Sifat Fluida. (http://digilib.its.ac.id/public/ITSUndergraduate-9556-1198100001-Chapter1.pdf) diakses pada 28 April
2011
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
Tabel B.1 Karakteristik Berbagai Cairan
Akuades
Etanol
Etil asetat
Gliserol
Rumus struktur
H-O-H
Rumus molekul
Nama alternatif
Massa molar
Densitas dan fase
Viskositas
Titik didih
Penampilan
Titik lebur
H2O
Akua, dihidrogen
monoksida atau
hidrogen
hidroksida
18.0153 g/mol
0.998 g/cm
(pada 20C)
C2H5OH
C4H8O2
Etil alkohol
46.07 g/mol
0.789 g/cm3
C3H8O3
88.12 g/mol
0.897 g/cm
(pada 300C)
92 g/mol
1.261 g/cm
(pada 300C)
0.802 centistokes
(pada 30oC)
1.51 centistokes
(pada 20oC)
0.51 centistokes
(pada 20oC)
1183 centistokes
(pada 20oC)
373.15 K
Cairan tak
berwarna
78.4 K
Cairan tak
berwarna
350.25 K
Cairan tak
berwarna
563.15 K
273.15 K
169oC
189.55 K