Anda di halaman 1dari 23

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PROYEK PEMBANGUNAN REVIEW GEDUNG KANTOR RO-3


PEKANBARU
Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda
Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai
dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja
( Bestek ).
Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal
yang

dibutuhkan

dalam

pelaksanaan

proyek.

Sebelumnya

segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah


dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan
pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan
peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan
semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan
pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi
Peralatan yang dilakukan terdiri dari:
Excavator 80 140 Hp
Generator set
Water Tanker
Dump truck 3 -4 m3
Water tanker
Concrete Mixer
Stamper
Personil terdiri dari:
Kepala Proyek
Site Manager
Quality Control
Koordinator HSE
Logistik
Surveyor

Operator-operator alat berat


Tenaga harian
Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil
trailer, trailer yang digunakan harus memiliki perlengkapan
yang memadai.
Demobilisasi
Pekerjaan

ini

pemindahan

merupakan
peralatan

pekerjaan

yang

telah

pengembalian

dan

dipergunakan.

Dan

mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan


sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang,
dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S

2. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan


Sebelum

Pekerjaan

dimulai

terlebih

dahulu

dilakukan

pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal


lain

yang

dapat

menggangu

pelaksanaan

pekerjaan.

Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat


berat

excavator.

Sampah-sampah

yang

dihasilkan

dari

pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah


disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan
menggunakan

dump

truck

pembuangan sampah akhir.

untuk

dibuang

ke

tempat

Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek,


papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah
dilihat dengan mencantumkan data-data proyek antara lain
nama

proyek,

pekerjaan,

lokasi,

nilai

proyek,

waktu

pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.


Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan,
barulah dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk
menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench
Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan
rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor.
Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan
patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang 1m
yang ditancapkan kedalam tanah.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
3. Pekerjaan Pemasangan Bouplank
Pekerjaan

ini

biasanya

dilakukan

seiring

atau

setelah

pekerjaan pengukuran dilakukan. Pemasangan Bouwplank


(Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek,
Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat

Berita Acara

Pematokan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan
pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah
cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank
secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di
waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur
dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap
titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat
merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar
mudah

di

cek

kembali.

Pemasangan

papan

bowplank

dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan


dan dipakukan pada patok patok yang terlebih dahulu
ditancapkan kedalam tanah.

Gambar Contoh pelaksanaan Pekerjaan Bouplank


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
4. Pembuatan Direksi Keet
Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat
terdiri dari Kantor ukuran 5x10m, Ruang rapat Ukuran 4x4m,
gudang ukuran 6 x 10m, barak pekerja ukuran 3x10m (2
Lantai), rumah genset, serta Toilet.

Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi


meja, kursi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi
proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu,
buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan
sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktuwaktu perlu dilakukannya rapat kerja.
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga
kerja selama proyek berlansung.

Contoh Gambar Barak Pekerja


Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan
material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari
bahan

tersebut.

Untuk

Gudang

penyimpanan

semen,

tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban


atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan
harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan
tanah.

Gambar Gudang Material


Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau
dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material
yang akan digunakan.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
5. Pembuatan Jalan Kerja Proyek.
Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas
kendaraan yang masuk ke dalam lokasi proyek, sehingga
pengangukatan material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut
terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika
cuaca panas dan permukaan jalan kering maka dapat
dilakukan pennyiraman dengan menggunakan water tanker.

Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi


Keet.
Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan
kepada setiap orang dilokasi proyek yaitu memberikan
aturan bahwa setiap orang yang berada di dalam lokasi
proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan
Senantiasi mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi.
II. PEKERJAAN STUKTUR
1. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan
selesai dilakukan, hal yang dilakukan selanjutnya yaitu
pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah pondasi
diperlukan untuk perletakan pondasi plat.

Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi


dan telah mendapat persetujuan dari pengawas. Bidang
horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang lebih
besar

dari

lebar

pondasi,

hal

ini

berfungi

untuk

memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-lain.


Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana.
Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan
oleh pengawas, karena tanah tersebut akan dipakai kembali.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
2. PEKERJAAN LANTAI KERJA
Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya
dibuat lantai kerja dengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr.
Sebelum campuran beton diletakkan, dasar tanah diratakan
terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm,
setelah lantai kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan
pondasi Plat Setempat.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada


Kurva S
3. PEKERJAAN URUGAN PASIR
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan
pasir urug, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat
stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan
permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir
dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir
yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang
ada yaitu sekitar 7 cm.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
4. PEKERJAAN URUGAN TANAH
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai
dan telah mengeras. Tanah hasil galian dikembalikan lagi,
dan digunakan untuk menimbun pondasi. Tanah tersebut
dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau
menggunakan alat stamper.
Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan
lantai. Bagian lantai yang perlu ditinggikan di urug dengan
tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil
galian

ataupun

tanah

urug

yang

didatangkan.

Tanah

dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga


didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan
spesifikasi teknis.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
5. PEKERJAAN PONDASI
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan
yaitu pondasi tiang pancang dan Pondasi Plat Setempat,
yang mana metode pelaksanaan kedua pondasi tersebut
berbeda. Pondasi Plat Setempat dipakai pada bangunan Pos
Jaga, Pagar dan Bangunan Utama, sedangkan Pondasi Tiang

Pancang Digunakan pada Gudang, bangunan Utama dan


Pagar Luar.
Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :
a. Pondasi Tiang Pancang
Tiang Pancang yang digunakan yaitu Tiiang Pancang
Beton dengan ukuran 35x35 cm dan panjang sekitar 30
m. Tiang Pancang ini merupakan barang pabrikan. Sekitar
1 minggu sebelum kegiatan pemancangan dilakukan,
tiang pancang telah dipesan.
Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :
Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk
mendapatkan titik-titik yang akan dipancang dan
sesuai dengan gambar kerja.
Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang,
selanjutnya diatur posisi atau kedudukan dari crane.
Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar
tepat pada posisinya (Centre Line).

Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya


tiang pancang dipukul dengan menggunakan hammer.
Jika tiang pancang tersebut telah hampir tertancap
seluruhnya namun setelah dilakukan tes calendering
(PDA Test) masih belum mencapai tanah keras, maka
tiang pancang disambung dengan menggunakan las.
Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes
calendering (PDA Test) telah menunjukkan nilai yang
diinginkan atau telah mencapai tanah keras. Untuk
mengetahui tiang pancang telah mencapai tanah keras
yaitu

jika

dipukul

hammer

(alat

pemukul)

akan

membalik.
Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah
dipotong dan dibobok dengan menggunakan alat
potong, kemudian besi dari tiang pancang yang
muncul disambungkan ke balok Sloof dan Kolom.

Proses Pelaksanaan Pemancangan


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
b. Pondasi Plat Setempat
Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-300.
Hal

pertama

dilakukan yaitu

merakit

tulangan

dan

bekisting pondasi sesuai dengan gambar kerja. Perakitan


dan pembuatan mal ini dapat dilakukan bersamaan
dengan pengalian tanah pondasi. Setelah itu bekisting
diletakkan

diatas

lantai

kerja

dan

besi

tulangan

dimasukkan ke dalam bekisting. Sebelum besi tulangan


diletakkan di dalam bekisting, diatas lantai kerja di
berikan beton tahu kira-kira berukuran 2x2x2 cm dengan
mutu beton yang sama. Beton tahu ini berfungsi agar
kedudukan

tulangan

pas

berada

di

tengah

dan

memberikan ruang untuk selimut beton yang cukup.


Jika

tulangan

dan

bekisting

telah

dipasang

maka

campuran beton dapat dituang. Ketinggian curahan harus


diperhatikan agar seluruh rongga dapat tertutupi oleh
material.
Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton
harus sesuai dengan job mix design yang ada. Bebas dari
material organik, debu dan telah mendapat persetujuan
dari pengawas.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada


Kurva S
6. PEKERJAAN COR BALOK SLOOF
Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat
setempat dan pile cap selesai dilakukan. Pada dasarnya
pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi
Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih
dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah
campuran

beton

dituangkan,

campuran

digunakan sama dengan campuran

beton

yang

beton Pondasi yaitu

mutu beton K-300. Campuran beton tersebut terlebih dahulu


telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai
dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini
perlu adanya persetujuan dari pengawas.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S

7. PEKERJAAN COR BETON KOLOM


Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan
ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan yaitu besi 19
sebagai tulangan utama dan besi 10 sebagai sengkang
(begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop
drawing.
Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9
mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi
skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang
dilakukan. Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas
Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas
terhadap

posisi

dan

kondisi

bekisting,

posisi

dan

penempatatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang


penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu),

ukuran

baja

tulangan

yang

digunakan,

posisi

penempatan water stop.


Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas

saat

pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran,


campuran dari Concrete mixer Truck diambil sampelnya.
Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum
dalam spesifikasi.
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersamasama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya
dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah
pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan
dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

11

22

33

44

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
8. PEKERJAAN COR BETON BALOK & RING BALOK
Pelaksanaan

pekerjaan

ini

sama

dengan

pelaksanaan

pekerjaan kolom, hanya saja dalam pengerjaan bekisting


perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini berfungsi

sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap


pada

tempatnya

tersebut

(tidak

ditegakkan

terjadi

dengan

lendutan).
jarak

Kayu

sekitar

40

steger
cm.

Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya


seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai. Dalam proyek ini
tulangan yang digunakan yaitu besi 16 & 13 sebagai
tulangan utama dan besi 8 sebagai sengkang (begel)
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S

9. PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI


Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan
pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan
cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai
bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran
ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi
balok.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan
pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas
perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok
dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian
perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini
dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan
pelat.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi

pembesian

dilakukan

di

tempat

fabrikasi,

setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap


dipasang

dan

dirangkai

dilokasi.

Pembesian

balok

dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan

pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang


30xD Tulangan Utama.
Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar
dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka
perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling
pengecoran

dibuat

dari

besi

siku

L.50.50.5

yang

ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton


ini

ditancapkan

hingga

posisi

besi

siku

tidak

lagi

bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass


dan diukur pada level sesuai gambar desain.
Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol
kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom.
Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang
dibantu dengan penggunaan Concrete Pump. Dalam hal
ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan
pelat

seluruh

lantai.

Untuk

mempercepat

proses

pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu


dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan
campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata
namun

dibiarkan

kasar

karena

selanjutnya

akan

dilakukan pekerjaan lantai.


Pekerjaan curing
Sama

hal

(Perawatan)

nya

dengan

dilakukan

pekerjaan
sehari

kolom,

setelah

Curing

dilakukan

pengecoran.
Hose Concrete Pump
Pengecoran
Pas. Bekisting plat
Pas. Besi beton
Pas. Horrybeam
Pas. Bekisting balok

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada


Kurva S

III.

PEKERJAAN ARSITEKTURAL
1. PEKERJAAN DINDING
Setelah

pekerjaan

struktur

lantai

satu

selesai,

maka

pekerjaan dinding dapat segera dimulai. Sebelum dinding


dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di
rendam di dalam air sebentar.
Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan
campuran

yang

terdapat

pada

gambar

kerja

dan

spesifikasi teknis.
Dilakukan

pengukuran

terhadap

posisi

yang

akan

dipasangi bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian
ditarik benang
Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak
luruskan oleh surveyor.
Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu
kemudian baru dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang
sudah disiapkan.
Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan
waterpass. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah batu
bata yang dipasang telah lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop,
ember, benang, sipatan, pacul, dan cetok.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
2. PEKERJAAN PLESTERAN

Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding


dilakukan atau dapat juga dilakukan sehari setelah dinding
dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu
diayak. Hal ini untuk menghilangkan sampah-sampah
yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi
yang diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan

dinding

diplesteer

kemudian

diratakan

dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap
dilakukan

proses

pengacian

dengan

menggunakan

campuran semen dan air.


Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas
sak semen hingga halus.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan
peralatan yang digunakan pada pekerjaan dinding.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
3. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi
pekerjaan cor lantai, pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan
Pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik
dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius.
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.
Kemudian

campuran

beton

lantai

diletakkan

diatas

permukaan tanah. Campuran beton yang digunakan


sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada.
Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan
konsultan pengawas. Setelah beton mengeras barulah
dapat dipasang keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.

Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air


terlebih dahulu.
Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan
sampah organiik lainnya.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.

Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai


acuan tinggi dari keramik.
Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian
ratakan.
Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan
dengan

cara

sedikit

memukul

keramik

agar

tepat

menempel.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat
pada Kurva S
4. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Pemasangan

kusen

pintu

dapat

dilakukan

bersamaan

dengan pemasangan bata, atau untuk kusen aluminium


dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasang.
Sedangkan untuk pemasangan pintu dan jendela dapat
dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan lantai selesai
dilakukan namun tetap memperhatikan gambar detail yang
ada pada shop drawing.
Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang
juga aksesoris dari pintu dan jendela seperti, kunci tanam,
handle jendela, handle pintu, dan lain sebagainya.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat
pada Kurva S

5. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu
plafond gypsum dan plafond beton ekspose. Plafond gypsum
digunakan pada bangunan Pos jaga, Gedung kantor, dan
storage. Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi
hollow. Sedangkan untuk plafond beton ekspose digunakan
pada bangunan Mekanikal & Elektrikal.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan
gambar kerja (Shop Drawing). Biasanya pemasangan
rangka

plafond

ini

beriringan

dengan

pemasangan

rangka atap baja ringan.


Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang
yang siku terlebih dahulu.
Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang
digunakan memiliki roda supaya tidak merusak keramik.
Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar
kerja.
Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
Sedangkan untuk plafond beton ekspose, dilakukan oleh
orang yang mengerti akan pekerjaan tersebut. Pekerjaan ini
bertujuan mempercantik tampilan dari beton , dengan
menggunakan bahan semen portlang dan pasir pasang.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
6. PEKERJAAN PENGECATAN
Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan
pekerjaan pengecatan dengan cat air dengan terlebih dahulu
membersihkan permukaan dari kotoran-kotoran, dindingdinding diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat
dengan cat air dilakukan pengecatan dengan cat dasar.
Untuk bahan-bahan dari kayu

seperti : piri-piri, lisplank,

Kozen kayu dan Pintu panel dilakukan pengecatan dengan


cat

minyak,

tersebut

sebelum

dibersihkan

dicat
terlebih

permukaan
dahulu

bahan

lalu

diberi

-bahan
alkali

kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di


cat dengan cat minyak.
Untuk bahan-bahan dari Besi

seperti : railing tangga,

penutup besi, pagar, dan lain sebagainy. sebelum dicat


permukaan

bahan-bahan

tersebut

dibersihkan

terlebih

dahulu lalu diberi minayk cat kemudian dicat dengan cat


dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.

Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan


disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar
rencana.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
7. PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan

sanitair

yang

dilakukan

meliputi

pekerjaan

pemasangan pipa air bersih dan air kotor, pipa buangan air
hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan lain
sebagainya.

Pemasangan

ini

berdasarkan

persetujuan

pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas.


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada
Kurva S
IV.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL & MEKANIKAL


Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan
contoh-contoh material, tipe dan juga merek yang akan
digunakan untuk mendapatkan persetujuan.
Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di
sekitar

lokasi

melindungi

diri

terdekat
dari

dengan

area

kemungkinan

pekerjaan

kerusakan

dan

material

menyebabkan

benturan

perangkat

keras,

sedangkan

material lain disimpan di gudang tertutup.


Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar
desain, RKS dan spesifikasi teknis pekerjaan elektrikal dan
mekanikal.
Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai
dengan perencanaan dan membutuhkan kontrol yang lebih
lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang berkompeten di
bidangnya.
Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire
alarm

dilakukan

sebelum

plesteran

dan

dinding

dan

pemasangan plafond.
Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada
dinding dengan rapi sesuai penempatannya pada gambargambar rencana, setelah semua instalasi titik api dan
instalasi stop kontak dan saklar terpasang barulah diberi
lampu-lampu sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambargambar rencana.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
V. PEKERJAAN ATAP
Dalam proyek ini ada

Bangunan Gedung Kantor dan Gudang

memakai rangka atap yang terdiri dari baja Ringan yang


dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan kolomkolom selesai
dikerjakan, rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga
kokoh dan rapi, agar atap penutupnya dapat dipasang dengan
baik dan sempurna, dimensi rangka baja dan penempatannya
disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal
0,35 mm dan atap spandek, setelah itu dipasang juga nok atas
genteng dengan bahan yang sama dengan atap penutup,
kemudian talang jurai dari genteng metal juga dipasang, ukuran
dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar
rencana.
Pada proyek ini juga digunakan canopy atap grill aluminium dan
canopy kaca mika, dimana pemasangan material tersebut

dilakukan

oleh

orang

yang

berpengalaman

dalam

mengerjakannya.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
VI.

PEKERJAAN SARANA LUAR BANGUNAN


Pekerjaan sarana luar yang dilakukan meliputi pekerjaan taman,
pembuatan jalan lingkungan, pembuatan saluran drainase
lingkungan kantor, serta pembuatan pagar keliling. Pekerjaan ini
dibagi ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya sehingga di
dapat hasil yang baik.

Pekerjaan Saluran Drainase


Saluran drainase terbuat dari beton berbentuk U. Pada
awalnya

tanah

digali

dengan

kedalam

yang

sesuai

spesifikasi. Kemudian diberikan urugan pasir dan dipadatkan


setiap lapisnya. Lantai kerja diletakkan diatas urugan pasir
dengan mutu beton K-175. Saluran beton U ditch diletakkan
diatas lantai kerja, jika panjang saluran tidak cukup maka
disambung dengan mengunakan campuran semen dan pasir.
Bagian atas saluran diberikan Grill penutup dari besi untuk
mengurangi resiko orang atau sesuatu jatuh ke dalamnya.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Pembuatan Jalan Lingkungan
Ada tiga jenis perkerasan yang digunakan untuk pembuatan
jalan disekitar lingkungan kantor yaitu Perkerasan jalan
lentur,

perkerasan

beton,

dan

perkerasan

dengan

menggunakan conblok.
Dalam pelaksanaannya pada mulanya tanah diratakan dan
dipadatkan. Jika belum didapatkan kepadatan tanah yang
diinginkan maka tanah urug didatangkan dari luar dan

kembali

diratakan,

dipadatkan

dan

mulai

dibentuk

permukaan badan jalan.


Untuk perkerasan lentur setelah tanah dipadatkan, material
base lalu dihamparkan dan dipadatkan sampai didapatkan
kepadatan dan ketebalan yang sesuai spesifikasi. Pasir urug
didatangkan dan dipadatkan diatas lapisan permukaan base.
Setelah padat permukaan lapisan tersebut disiram dengan
campuran aspal dan kerosin dengan perbandingan 70:30
(Tack

Coat).

Campuran

hotmix

pun

dapat

langsung

dihamparkan diatas permukaan badan jalan yang sudah


diberi lapisan tack Coat kemudian dipadatkan. Dalam
pekerjaan ini Penghamparan material menggunakan alat
Motor Grader, penghamparan aspal menggunakan asphalt
sprayer, pemadatan material menggunakan alat tandem
roller, dan alat-alat bantu lainnya.
Untuk perkerasan beton, setelah tanah diratakan,dipadatkan
dan dibentuk sesuai spesifikasi bekisting beton dapat
langsung

dipasang,

tulangan

yang

sudah

difabrikasi

diletakkan ke dalam bekisting. Sebelum tulangan diletakkan


permukaan tanah diberikan beton tahu (Beton Decking)
untuk

menjaga

memperoleh

posisi

tebal

spesifikasi.

Setelah

campuran

beton

tulangan

selimut

beton

bekisting
dapat

tepat

dan

di

tengah

yang sesuai
tulangan

dituangkan,

dan

dan

dengan

terpasang,
dipadatkan

menggunakan vibrator. Sehari setelah beton mengeras perlu


dilakukan perawatan terhadap beton dengan cara ditutupi
dengan goni basah atau disirami air.
Untuk

Perkerasan

dengan

Conblok,

setelah

tanah

dipadatkan, conblok disusun dengan rapi diatas permukaan


tanah. Penyusunan harus memperhatikan sudut-sudut dari
pertemuan conblok, agar saling bertemu. Urugan pasir
diletakkan diatas conblok, kemudian diratakan sehingga
mengisi setiap bagian yang kosong dari pertemuan sisi-sisi
conblok.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pembuatan Pagar Keliling


Pagar keliling menggunakan pondasi strauss pile dan plat
setempat. Proses pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan
pelaksanaan

bangunan

struktur

lainnya.

Dimulai

dari

pembuatan pondasi, dilanjutkan dengan pembuatan balok


sloof dan kolom serta balok. Setelah struktur selesai, maka
pekerjaan dinding pagar dapat dilakukan
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pembuatan Taman (Land Scape)


Landscape dalam proyek ini meliputi pembuatan landscape
pada median jalan dan taman di sekitar lingkungan gedung
kantor. Penanaman pohon dilakukan pada titik yang telah
ditentukan dengan jenis yang sesuai dengan spesifikasi dan
gambar. Pada bagian tengah jalan dipasang kansten dan
dibuat

penghijauan

untuk

mengisinya.

Dihiasi

dengan

tanaman-tanaman kecil dan beberapa pohon. Disekitar area


gedung juga diletakkan beberapa jenis tanaman dalam pot
sehingga memberikan efek sejuk pada setiap orang
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
VII.

SERAH TERIMA PERTAMA DAN MASA PEMELIHARAAN


Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan semua (100%) akan
diajukan permohonan untuk diadakan pemeriksaan terhadap
pekerjaan, setelah dinyatakan pekerjaan yang dilakukan bagus
dan cukup akan dilakukan permohonan serah terima pertama
(I). Setelah diadakan serah terima pertama barulah masa
pemeliharaan dapat dilaksanakan.

Selama masa pemeliharaan 100 hari kalender pekerjaan jika


terdapat kerusakan pada bangunan maka akan dipertanggung
jawabkan.
Pekanbaru, 21 November
2011
Penawar;
PT. BUNDA

(M A R D I N I S)
Direktur

Anda mungkin juga menyukai