MASA DEPAN
Kemajuan IPTEKS
Tantangan: akan ada berbagai permasalahan yang
Lingkungan
Kebijakan: misalnya konvensi internasional (Nagoya Protocol,
Cartagena Protocol, etc)
Kelembagaan: siapa yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan PHT (PHP, etc).
Perdagangan internasional
Tantangan
Pertambahan Penduduk
Kurangnya lahan Pertanian
Perubahan Iklim
Semakin
Bertambahnya
jumlah Penduduk
Perubahan Iklim
Di tuntut untuk
meningkatkan
produksi dalam
situasi yang
tidak ideal
INOVASI TEKNOLOGI
Dampak
Pergeseran musim
adaptif
Manajemen Air (irigasi menjadi
penting, jenis tanaman harus
dipertimbangkan
Peledakan Hama dan
Penyakit?
Penyerbukan
Produktivitas Tanaman
Komoditas
banjir (Ha)
Puso (Ha)
Padi
309.859 ha
99.586 ha
Jagung
17.299 ha
7.028 ha
Kedelai
6.561 ha
1.785 ha
Kacang tanah
2.047 ha
261 ha
Tabel 2. Rerata luas areal tanaman pangan rusak akibat
kekeringan (2004-2008)
Komoditas
Puso (Ha)
Padi
311.885 ha
61.344 ha
Jagung
51.463 ha
3.610 ha
Kedelai
7.062 ha
310 ha
Kacang tanah
11.607 ha
510 ha
HAMA
PENYAKIT
Predator
Agens antagonis
Parasitoid
Cendawan endofit
Cendawan
Bakteri
Virus
Perkembangan Sains
Pengendalian
Penyakit: Mikroba
Parasitoid
Predator
Mikroba
Proteksi Silang
ISR (Induced Systemic
Resistance)
PENGETAHUAN FUNDAMENTAL
Ekologi hama dan ekologi penyakit
Spesies invasif dan species hama baru
Interaksi faktor faktor biologi dan iklim
Pelepasan
Jarak Terbang
Kemampuan pencairan
inang dan parasitasi
Lama hidup di lapang
Kompetisi?
Konservasi
Berapa generasi bisa
bertahan?
Principles of IPM
Grow a healthy
crop
Optimize natural
enemies
Observe fields
weekly
Farmers as experts
FARMERS AS
THE CENTRAL
ROLE
PH MASA DEPAN:
Peradaban dan perkembangan IPTEK yang semakin maju turut
meningkatkan pengembangan Pengendalian OPT dengan
Agens Hayati
HAMA:
Manipulasi perilaku pada
Nisbah kelamin
Asosiasi mikroba-serangga:
Pestisida Nabati
Serangga Transgenik
PATOGEN
Cendawan Endofit
PGPR
Proteksi Silang
Nisbah Kelamin
Manipulasi klasik
Sifat khas dari parastioid: arrhenotoki
(haplod-diploid)
Kemampuan induk betina untuk memilih
jenis kelamin anaknya (Teori Hamilton)
Nisbah kelamin:
Merupakan fungsi dari jumlah betina
yang bersama sama meletakkan telur
pada areal yang sama
Merupakan fungsi dari ukuran inang
Manipulasi bioteknologi:
Wolbachia-like organisms
Infeksi Wolbachia menyebabkan:
1. Partenogenensis
2. Kematian pada hewan jantan
3. Feminisasi
4. Cytoplasmic Incompatibility
WOLBACHIA
Endosymbiont
Bakteri
Hidup pada hewan artropoda dan
nematoda
Sekitar 60% dari artropoda diduga
terinfeksi oleh Wolbachia dengan berbagai
pengaruh berbeda
ASSOSIASI MIKROBA-SERANGGA:
Pengaruh Wolbachia pada inang:
beneficial, neutral, detrimental (Fytrou
Proc Biol Sci. 2006 April 7; 273(1588):
791796)
Eliminasi Wolbachia menguntungkan
parasitoid Leptopilina: menurunkan
enkapsulasi
Pengaruh PolyDNA virus: menurunkan
enkapsulasi
PARASITOID: ENKAPSULASI
Mekanisme pertahanan inang dalam
merespon adanya benda asing, melibatkan
sel-sel darah inang, membentuk lapisanlapisan yang membungkus atau
mengelilingi benda asing, seperti telur
parasitoid.
MEKANISME PERTAHANAN
TERHADAP ENKAPSULASI
Pasif
Menghindar dari enkapsulasi
1.Peletakan telur parasitoid di;
- segmen torak inang
- kelenjar salivari
- berkembang di dalam membran
dasar
2. Adanya lapisan pelindung
telur Virus Like Particles
(VLPs)
3. Peletakan telur lebih dari 1
Aktif
Dengan menginjeksikan telur dan
bahan kimia kedalam tubuh inang
pada saat oviposisi
1. Teratosit
-mengalihkan enkapsulasi ke
teratosit
- bahan makanan bagi parasitoid
- memperlemah sistem pertahanan
inang
2. PDV
3. Lamelosin
(Yuniar Sahara,1999
Rokaglamida: Menurunkan
Serangga Transgenik
Cryopreservation
Meningkatkan keberhasilan mass rearing
Gen yang bertanggung jawab untuk resistensi parathion hydrolase gene (opd) :
telah diklon dari Pseudomonas diminuta (Leiffson and Hugh) and Flavobacterium
b-tubulin genes from Neurospora crassa (Draft) and Septoria nodorum (Berk.)
Gen metallothionein telah diklon dari Drosophila dan organisme lain yang berfungsi dalam
homeostasis dari tembaga dan cadmium (Theodore, Ho, dan Marni, 1991). Gen ini dapat
memberikan ketahanan terhadap fungisida yang mengandung tembaga dimusuh alami Artropoda.
Cryopreservation
Salah satu aplikasi potensi bioteknologi adalah pengembangan metode
Cendawan Endofit
Asal endofit secara teoritis (Evolusi):
- Patogen tanaman
- Patogen lemah-simbion (endofit)
- Patogen serangga
- Endofit (Beauveria, Acremonium, dan Ordo
Clavicipetales)
Cendawan Endofit
Mekanisme Ketahanan terhadap OPT (Hama)
Non Preferensi ( karena perubahan produksi
hara)
Beberapa meningkatkan ketahanan terhadap
kekeringan
keturunannya
Horizontal melalui angin dan serangga
Yang sudah dicoba:
- Nigrospora pada padi -- wereng :
- SH2, Nigrospora- cabai- A. gossypii
- Nigrospora, Curvularia- akar gada pada kubis
(Plasmodiophora brassicae)
- Endophytic Trichoderma dan Nigrosporatomat- nematoda (meloidogyne)
PGPR
PGPR = Plant Growth Promoting Rhizobacteria
(bakteri perakaran pemacu pertumbuhan tanaman)
Campuran yang mengandung bakteri Pseudomonas
fluorescens dan Bacillus ploymixa, mampu
meningkatkan pertumbuhan tanaman dan
pengendalian penyakit (Performasi Tanaman)
Biofertilizer
Meningkatkan penyerapan /pemanfaat unsur N oleh PGPR
(Bacillus, Pseudomonas)
Meningkatkan ketersediaan unsur Mn2+ oleh PGPR
pereduksi Mangan
Schematic illustration of important mechanisms known for plant growth promotion by PGPR. Different
mechanisms can be broadly studied under (1) Biofertilization, and (2) Biocontrol of pathogens. Biofertilization
encompasses: (a) N2 Fixation, (b) Siderophore production, (c) Pinorganic solubilization by rhizobacteria.
Biocontrol involves: (a) Antibiosis, (b) Secretion of lytic enzymes, and (c) Induction of Systemic Resistance
(ISR) of host plant by PGPR
Proteksi Silang
Proteksi silang=Cross Protection telah digunakan untuk
viroid
Cross protection berkontribusi di masa depan untuk
A model to explain the cross protection in squash plants provide by the constructed
Zucchini yellow mosaic virus (ZYMV)-GAC and ZYMV-GAB mutants and the
naturally collected mild strain ZYMV WK against the severe strain ZYMV. (Lin, S.S
et al, 2010 Phytopathology 97:287-296)
TEKNOLOGI APAPUN
Jangan terburu buru adopsi, apalagi kalau mahal
Yang sudah ada dievaluasi dulu: sudah efektifkah?
Inovasi dan ilmu baru selalu menjadi ketertarikan
baru
Agar tidak ketinggalan jaman
Pendekatan holistik jangan terlupakan
PHT jangan terlupakan
Penggunaan agens Hayati tidak terlepas dari prinsip
PHT
Principles of IPM
Grow a healthy
crop
Optimize natural
enemies
Observe fields
weekly
Farmers as experts
FARMERS AS
THE CENTRAL
ROLE
Principles of IPM
Grow a healthy
crop
Optimize natural
enemies
Observe fields
weekly
Farmers as experts
Apakah Penggunaan
agens hayati
meminimalkan
pengamatan
mingguan?
Bagaimana dengan
peranan petani
sebagai experts
KONVENSI INTERNASIONAL
International Convention: Convention on Biological
Diversity
TERIMAKASIH