BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
1
Persalinan merupakan proses alamiah ketika terjadi pembukaan serviks serta pengeluaran janin dan
plasenta dari uterus ( Siti Maimunah, 2005 : 138 ). Dalam persalinan dibagi menjadi empat kala
meliputi : kala I, kala II kala III, kala IV. Kala II yaitu kala pengeluaran oleh karena adanya kekuatan
his dan kekuatan mengedan janin didorong keluar sampai lahir, pada kala II his menjadi lebih kuat
dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali, dalam hal ini kepala janin biasanya sudah masuk
ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflek
terus menimbulkan rasa mengedan, wanita merasa pula tekanan pada rectum dan hendak buang air
besar ( Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, 2006 : 194 ). Sekalipun reflek mengejan terjadi secara spontan,
tetapi sering kekuatan itu malah tertahan dibatas leher, sehingga leher ibu menjadi tegang, dan
ibu sering sekali meneran sebelum adanya his, bila ibu meneran dengan tidak adanya his akan sia-sia
karena his merupakan salah satu kekuatan ibu yang mendorong janin keluar, serta pengambilan posisi
yang kurang benar sehingga ibu mengejan tersia-siakan karena tenaga ibu tidak tersampaikan pada
sasaran , ini menyebabkan ibu kelelahan dan menurunnya tenaga meneran sehingga persalinan
menjadi lama dan berpengaruh terhadap bayi yaitu asfiksia (Depkes, 2000 : 3-4 ). Tenaga mengejan
ibu merupakan salah satu dari faktor yang mempengaruhi persalinan meliputi : Kekuatan Ibu, Janin
dan Jalan Lahir ( Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, 2006 : 194 ). Tingginya AKI di Indonesia erat
kaitannya dengan kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesiapan persalinan dan pemanfaatan
layanan kesehatan selama kehamilan atau persalinan. Selain itu faktor usia, paritas dan juga
pendidikan berpengaruh terhadap kematian ibu di seluruh kabupaten/kota.(http://poskupang.com/printnew/artikel/06/2009 ).
Salah satu sebab tingginya kematian maternal dan perinatal di Indonesia dan negaranegara berkembang lainnya adalah akibat partus lama. Hasil AMP ( Audit Maternal dan
Perinatal ) di Jawa Timur, selama periode Januari sampai Desember 2008 mendapatkan
bahwa penyulit ibu terbanyak adalah partus lama (16%), disusul partus kasep (11%), preeklampsia dan eklampsia. Sedangkan pada bayi terbanyak adalah asfiksia neonatorum, yaitu
57,7% ( Supriatmaja, www. Kalbe. Co.id/ 2009/ Pengaruh Senam Hamil ), di Kabupaten
Banyuwangi AKI (Angka Kematian Ibu ) sebanyak 70% perdarahan dan disebabkan partus
lama sebanyak 13% sisanya eklampsia( http://www. Pos-Banyuwangi. Com/05/2009/ ),
sedangkan di Puskesmas Pesanggaran terjadi partus lama sebanyak 9 persalinan dari 100
persalinan.
Dalam pengamatan penulis selama praktek di Puskesmas Pesanggaran, banyak ibu-ibu
bersalin yang belum mengetahui tata cara proses persalinan. Untuk itu penulis sangat tertarik
akan meneliti pengetahuan ibu inpartu tentang proses persalinan khususnya pengetahuan
tentang proses persalinan kala II. Dengan tingginya pengetahuan ibu tentang proses
persalinan khususnya persalinan kala II, diharapkan persalinan berjalan dengan lancar
sehingga bayi lahir dengan spontan, sehat dan ibu bersalin tanpa komplikasi.
Maka dari itu Penulis mengajak kepada ibu-ibu pada umumnya, serta pada ibu hamil
pada khususnya, untuk menggali pengetahuan tentang persalinan, setelah mengetahui dan
mengerti tentang cara-cara persalinan pada ibu-ibu diharapkan persalinan berjalan dengan
lancar sesuai dengan yang diharapkan. Penulis berharap karya tulis ini dapat dijadikan
sebagai salah satu sarana untuk memperluas serta menambah informasi guna meningkatkan
pengetahuan tentang persalinan sehingga meminimalkan komplikasi pada ibu Bersalin dan
Komplikasi Bayi Baru Lahir.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka Rumusan MasalahPenelitian ini yaitu
Bagaimanakah Pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Proses Persalinan Fisiologi Kala II di BPS
Wilayah Puskesmas Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi ?
C. Tujuan Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui Pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Proses
Persalinan Fisiologi kala II di BPS Wilayah Puskesmas Pesanggaran, Kecamatan
Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
D. Manfaat Penelitian.
1. Bagi Institusi Pendidikan.
Memberikan nilai sumber kepustakaan di Poltekkes Majapahit sebagai wacana
kepustakaan baru mengenai Pengetahuan Ibu Inpartu tentang proses persalinan kala II.
2. Bagi Peniliti.
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam rangka pengembangan dan
penerapan ilmu pengetahuan pada bidang persalinan, khususnya persalinan kala II yang
terkait di dalam melakukan penelitian.
3. Bagi Masyarakat.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagimasyakat, ibu ibu hamil
pada khususnya, dan diharapkan adanya sikap meningkatnya tingkat pengetahuan tentang
persalinan.
4. Bagi Pemerintah atau lembaga.
Mendapatkan kontribusi / bantuan pemikiran dari peneliti sehingga ada perbaikan
perbaikan penyempurnaan dari kondisi sebelumnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori.
1. PENGETAHUAN.
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu ( Soekidjo Notoatmodjo, 2003 :
127 ). Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indra penglihatan,
apa
yang
dipelajari
antara
lain
menyebutkan,
menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan.
Contoh : dapat melaksanakan proses persalinan dengan baik dan benar.
2). Comprehention (memahami)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui, serta menginterprestasikan materi secara
benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat
menjelaskan dan menyebutkan.
Contoh : dapat menjelaskan, menyimpulkan serta meramalkan, mengapa ibu
inpartu harus mengetahui tentang proses persalinan kala II.
3) Aplication (aplikasi)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
penggunaanya telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya (real).
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai rumus, metode, penggunaan hukum-hukum
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
Contoh : Dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil
penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip pemecahan masalah
(problem solving cycle) didalam pemecahan masalah kesehatan dari
kasus yang telah diberikan.
Dapat
menyusun,
merencanakan,
meringkas,
serta
dapat
disesuaikan
dengan
tingkatan-tingkatan
tersebut
diatas. (
Soekidjo
c) kontraksi diafragma
d) dan ligmentous action terutama ligamentum rotundum
2). faktor janin
3). faktor jalan lahir.
d. Pembagian Tahap Persalinan.
1). Persalinan Kala I
Dimulai sejak terjadinya his adekuat dan serviks mulai membuka sehingga
pembukaan lengkap menjadi 10 cm.
2). Persalinan Kala II
Sejak terjadinya pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi secara keseluruhan
(Siti Maimunah, Amd. Keb., S.Pd, 2005 : 138).
3). Persalinan Kala III.
Dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya placenta.
Pertolongan kala III bukan merupakan masalah ringan, karena bahaya yang
perlu diperhatikan.
4). Persalinan Kala IV.
Dimulai setelah lahirnya placenta dan berakhir dua jam setelah persalinan.
(Siti Maimunah, Amd. Keb., S.Pd, 2005 : 138).
e. Proses Persalinan kala II
Adalah sejak terjadinya pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi secara
keseluruhan (Siti Maimunah, Amd. Keb., S.Pd, 2005 : 138).
Pada kala ini ibu bersalin harus tetap ditemani oleh karena setiap saat terancam
oleh keadaan gawat yang memerlukan pertolongan. Pengawasan persalinan kala II,
diperlukan observasi yang ketat dan terutama kerja sama antara ibu bersalin dengan
penolongnya.
1) Fisiologi persalinan Kala II
Pada Kala II his menjadi kuat dan lebih cepat, kira kira 2 sampai 3 menit
sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang pangul,
yang secara reflek menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan
kepada rectum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol
dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama
kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his, bila dasar panggul
sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi diluar his, dan dengan his dan
kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di bawah
simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his
mulai lagi untuk mengeluarkan badan, dan anggota bayi. Pada primigravida kala II
berlangsung rata rata 1,5 jam dan pada multipara rata rata 0,5 jam.( Prof. dr.
Hanifa Wiknjosastro, 2006 : 184 ).
2). Mekanisme Persalinan Normal
Hampir 96% janin berada dalam uterus dengan presentasi kepala dan pada
presentasi kepala ini ditemukan 58% ubun ubun kecil terletak di kiri depan,
23% di kanan depan, 11% di kanan belakang, dan 8% di kiri belakang oleh
kolon sigmoid dan rectum.
Menjadi pertanyaan mengapa janin dengan presentase yang tinggi berada
dalam uterus dengan presentasi kepala ? Keadaan ini mungkin disebabkan karena
kepala relatif lebih besar dan lebih berat. Mungkin pula bentuk uterus sedemikian
rupa, sehingga volume bokong dan ekstremitas yang lebih besar berada di atas, di
ruangan yang lebih luas, sedangkan kepala berada di bawah, diruang yang lebih
sempit. Ini dikenal sebagai teori akomodasi.
Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang
paling kecil, yakni dengan diameter suboksipito bregmatikus (9,5cm) dan dengan
sirkumferensia suboksipitobregmatikus ( 32 cm ). Sampai di dasar panggul kepala
janin berada di dalam keadaan fleksi maksimal. Kepala yang sedang turun menemui
diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas kebawah depan. Akibat
kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan tekanan intra uterin disebabkan oleh his
yang berulang ulang, kepala mengadakan rotasi, disebut pula putaran paksi dalam.
Di dalam hal mengadakan rotasi ubun ubun kecil berputar kearah depan, sehingga
di dasar ubun ubun kecil berada di bawah simfisis, maka dengan suboksiput
sebagai hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi untuk dapat dilahirkan.
Pada tiap his vulva lebih membuka dan kepala janin makin tampak. Perinium
menjadi makin lebar dan tipis, anus membuka dinding rectum. Dengan dahi, muka,
dan akhirnya dagu. Sesudah kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi, yang
disebut putaran paksi luar.
Putaran paksi luar ini ialah gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam
terjadi, untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak.
Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring. Di dalam rongga
panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya,
sehingga di dasar panggul, apabila kepala telah dilahirkan, bahu akan berada dalam
posisi depan belakang. Selanjutnya dilahirkan bahu depan terlebih dahulu, baru
kemudian bahu belakang. Demikian dilahirkan trokanter depan terlebih dahulu,
baru kemudian trokanter belakang. Kemudian, bayi lahir seluruhnya.
3). Pimpinan Persalinan Kala II.
Kala II mulai bila pembukaan serviks lengkap. Umumnya pada akhir kala I
atau permulaan kala II dengan kepala janin sudah masuk dalam ruang panggul ,
ketuban pecah sendiri. Bila ketuban belum pecah, ketuban harus dipecahkan.
Kadang kadang pada permulaan persalinan disertai timbulnya rasa ingin
mengedan kuat. Pada kala II ( pengeluaran bayi ) terjadi rangsangan terhadap
fleksus ( kumpulan saraf ) frankenhauser disekitar mulut rahim sehingga terjadi
reflek mengejan, yang merupakan tambahan kekuatan untuk melahirkan janin ( bayi
).
Pada permulaan kala II umumnya kepala janin telah masuk dalam ruang
pangul. Ketuban yang menonjol biasanya akan pecah sendiri. Bila belum pecah,
harus dipecahkan. His akan datang lebih sering dan lebih kuat, lalu timbullah his
mengedan.
Teknik pimpinan persalinan kala II :
a) Posisi melahirkan
Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman baginya. Posisi
posisi melahirkan di bawah ini merupakan posisi posisi yang paling
nyaman untuk melahirkan dan setiap posisi memiliki keuntungan masing
masing.
(1). Duduk atau Setengah duduk
Merupakan posisi yang paling nyaman dan memudahkan penolong
persalinan untuk membantu melahirkan kepala bayi ( Depkes, 2000 : 3-7 ).
Posisi setengah duduk dapat membantu turunnya kepala janin jika
persalinan berjalan lambat.
(2). Jongkok atau berdiri
Posisi ini dapat membantu turunnya kepala janin jika persalinan
berjalan lambat.
(3). Merangkak
Posisi ini cocok jika ibu merasa nyeri pada punggungnya dan dapat
membantu jika terdapat kesulitan pada proses perputaran janin.
(4). Berbaring miring pada sisi kiri
Posisi ini memberika relaksasi dan membantu mencegah laserasi
perineum ( minta seseorang untuk membantu memegang kaki ibu ).
Posisi terlentang pada punggung selama persalinan kala dua tidak
dianjurkan karena akan menghambat aliran darah dari ibu ke janin sehingga
B. KERANGKA KONSEPTUAL
- Baik ( 76-100% )
- Cukup ( 56-75% )
- Kurang ( 40-55% )
- Tidak Baik (<>
Pengetahuan ibu
inpartu tentang
proses persalian
fisiologi kala II
meliputi :
- pengertian
- posisi melahirkan
- cara meneran dan
pernapasan
Keterangan :
= Diteliti
= tidak diteliti
Gambar
2.1
:
Kerangka
Konseptual
Pengetahuan Inpartu
Tentang
Proses
Persalinan Fisiologi Kala II di BPS Wilayah Puskesmas Pesanggaran,
Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. ( Nursalam, 2003 : 56 )
Dari kerangka konseptual di atas dapat di uraikan bahwa peneliti melakukan penelitian
pengetahuan ibu inpartu tentang proses persalinan kala II berdasarkan pengertian, posisi
melahirkan, cara meneran dan pernafasan. Dalam pengetahuan ibu dipengaruhi 3 faktor yaitu
umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas, serta dalam proses persalinan kala II dipengaruhi oleh
3 faktor yang tidak dilakukan penelitian dengan digarisi garis putus-putus.
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancang bangun Penelitian
Desain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam penelitian yang memungkinkan
memaksimalkan suatu control beberapa faktor yang bisa mempengaruhi validasi suatu hasil.
Suatu petunjuk peneliti dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu
tujuan atau menjawab suatu pertanyaan ( Nursalam, 2003 : 80 )
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran secara umum terhadap PengetahuanIbu Hamil Trimester III Tentang
Proses Persalinan Fisiologi Kala II.Dengan menggunakan pendekatan kualitatif . Penelitian
kualitatif yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau apa
adanya ( naturalistik, natural setting ) tidak diubah dalam bentuk simbol simbol atau
bilangan dengan maksud untuk menemukan kebenaran dibalik data yang obyektif dan cukup
( Dr. Sukidin, M. Pd., Drs. Mundir, M. Pd., 2005 : 23 ).
B. Variabel
1. Pengertian Variabel
Variabel adalah perilaku atau
21
karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (Nursalam, 2003 :
102 ). Variabel dalam penelitian ini yaitu Pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Proses
Persalinan Fisiologi Kala II.
2. Definisi Operasional
Agar semua pihak memiliki pengertian yang sama mengenai istilah istilah yang
digunakan dengan penelitian ini, maka dikembangkan batasan istilah sebagai berikut :
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
KRITERIA
SKALA
Pengetahuan
Ibu
II .
Bidan, meliputi :
- Pengertian
jawaban benar
56%-75%
- Kurang: bila
- posisi melahirkan
jawaban benar
40%-55%
- Tidak Baik<
style="">
(Arikunto, 2006 :
243)
Tabel 3.1. Definisi Operasional Pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Proses Persalinan
Fisiologi Kala II di BPS Wilayah Puskesmas Pesanggaran, Kecamatan
Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
C. Populasi
Populasi adalah setiap subyek ( misalnya : manusia; pasien ) yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan (Nursalam, 2006 : 93). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah ibu-ibu perkiraan bersalin pada tanggal 16 Juli-14 Agustus sebanyak 105 responden .
D. Sampel
1. Pengertian Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Arikunto, 2006 : 131). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu Inpartu di BPS
pelitian
ini
tehnik Sampling
Asidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu yang secara
kebetulan/Acidentalbertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.Nonprobability
Sampling adalah pengambilan anggota sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. ( Prof. DR.
Sugiyono, 2005 : 91 ).
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria inklusi
Adalah karakteristik umum subyek peneliti dari populasi target dan terjangkau
yang akan diteliti. Karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk
diteliti yaitu :
(1). Ibu inpartu kala 1 fase laten
(2). Ibu inpartu yang bersedia menjadi responden
(3). Ibu inpartu yang bisa baca dan tulis
b. Kriteria eksklusi
Adalah sebagian subjek yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari
studi karena berbagai sebab, antara lain :
Pengumpulan
data
pada
penelitian
ini
menggunakan
instrumen
kuesioner multiple choice yaitu tentang Pengertian, Posisi melahirkan, dan cara meneran
yang benar proses persalinan kala II dengan mengedarkan formulir daftar pertanyaan yang
diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban. Kuesioner diedarkan
oleh bidan-bidan wilayah puskesmas pesanggaran.
G. Teknik Analisa Data
Setelah data terkumpul dilakukan tabulasi, kemudian dilakukan prosentasi dengan
menggunakan rumus berikut : Data yang terkumpul kemudian diolah dengan cara pemberian
skor dan penilaian di mana setiap jawaban yang salah mendapat skor 0 dan jawaban yang
benar mendapat skor 1. prosentase score jawaban yang benar pada kuesioner menggunakan
rumus : (Budiarto, 2003 : 37):
Keterangan :
P = Persentase n = Jumlah Soal
f = Pertanyaan yang benar 100 = Konstanta
Hasil dari prosentase kemudian diinterprestasikan sebagai berikut ( Arikunto, 2006 : 243)
Baik : bila jawaban benar dengan nilai 76%-100%
Cukup : bila jawaban benar dengan nilai 56%-75%
Kurang : bila jawaban benar dengan nilai 40%-55%
Tidak Baik : bila jawaban kurang dari 40%
H. Etika Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, penelitian menyebarkan lembar kuesioner kesubyek
yang akan diteliti dengan menekankan masalah etika meliputi :
1. Lembar Persetujuan Menjadi Mesponden
Lembar persetujuan Informet Concent diedarkan sebelum peneliti dilaksanakan
kepada seluruh obyek yang akan diteliti, hal ini bertujuan supaya responden mengetahui
maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampak yang akan terjadi pada
pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti, maka mereka harus menandatangani
lembar persetujuan tersebut, tetapi jika tidak bersedia untuk diteliti, peneliti harus
menghormati hak-hak manusia.
2. Anonimity (tanpa nama)
Nama responden tidak perlu dicantumkan dalam lembar pengumpulan data, untuk
mengetahui keikutsertaannya cukup menuliskan nama kode pada masing-masing lembar
kuisioner atau lembar pengumpulan data.
Confidentiality
Kerahasiaan
informasi
yang
telah
dikumpulkan
dari
responden
dijamin
I. Keterbatasan Penelitian.
Sampel yang digunakan terbatas pada Ibu-Ibu Inpartu di BPS Wilayah Puskesmas Pesanggaran,
Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil dan pembahasan penelitian. Hasil Penelitian akan
dibagi menjadi dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum meliputi pendidikan,
pekerjaan, usia, dan paritas. Sedangkan data khusus meliputi Tingkat Pengetahuan Ibu Inpartu
Tentang Proses Persalinan Kala II di BPS Wilayah Puskesmas Pesanggaran dengan jumlah
sampel 18 orang.
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas pesanggaran terletak di Jalan Ahmad Kusnan No.15, dibangun diatas tanah
seluas 4.550 m. Luas puskesmas pesanggaran 37.43 km.
Batasan-Batasan Wilayah Puskesmas Pesanggaran :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Bangorejo dan Desa Tegalsari
b. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Sumberagung
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Selatan
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Siliragung
Tenaga kesehatan di puskesmas pesanggaran antara lain :
a. Dokter Umum : 2
b. Perawat Gigi : 1
c. Bidan : 8
d. Perawat : 10
2. Data Umum
a. Pendidikan
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di BPS Wilayah
Puskesmas Pesanggaran, Juli- Agustus 2009.
No
Tingkat Pendidikan
Frekuensi
%
1
SD
3
16
2
SLTP
5
28
3
SMA
10
56
4
PERGURUAN TINGGI
0
0
5
Tidak Sekolah
0
0
Jumlah
18
100
Tabel 4.1. Menunjukkan distribusi responden berdasarkan pendidikan,
responden yang pendidikan SMP sebanyak 5 orang atau 28 %.
b. Pekerjaan
Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di BPS Wilayah
Puskesmas Pesanggaran, Juli- Agustus 2009.
No
Pekerjaan
Frekuensi
%
1
PNS
0
0
2
TNI / POLRI
0
0
3
Wirasawasta
3
17
4
Tani
2
11
5
Tidak Bekerja
13
72
Jumlah
18
100
Tabel 4.2 menunjukkan distribusi responden berdasarkan pekerjaan,
mayoritas ibu tidak bekerja yaitu sebanyak 13 orang atau 72 %.
c. Usia
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia di BPS Wilayah Puskesmas
Pesanggaran, Juli- Agustus 2009.
No
Umur
frekuensi
%
1
<20
0
0
2
20-35
16
89
3
>35
2
11
Jumlah
18
100
Tabel 4.3. menunjukkan distribusi responden berdasarkan usia, responden
yang berusia 20-35 sebanyak 18 orang atau 89 %.
d. Paritas
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Usia di BPS Wilayah Puskesmas
Pesanggaran, Juli- Agustus 2009.
,
No
1
2
3
Paritas
Primipara
Multipara
Grande Multipara
Jumlah
frekuensi
10
8
0
18
%
56
52
0
100
1.
2.
3.
Komponen
Pengetahuan
Pengertian
Persalinan
Posisi
Melahirkan
Cara Meneran
dan Pernapasan
Pengetahuan
Cukup
Kurangfrekuensi
Baik
frekuensi
2
3
5
%
11
17
28
frekuensi
4
8
5
%
22
44
28
frekuensi
7
5
7
%
39
28
39
Total
Tidak
baik
%
5 28 18
2 11 18
1 5 18
100%
100%
100%
Pada bagian ini peneliti akan membahas mengenai pengetahuan Ibu Inpartu Tentang
Proses Persalinan Fisiologi Kala II.
Berdasarkan tabel 4.5 mengenai pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Proses Persalinan
Fisiologi Kala II didapatkan 12 responden (67 %) yang memiliki pengetahuan yang cukup
baik, 6 responden (33 %) yang memiliki pengetahuan yang kurang, pada responden tidak
terdapat pengetahuan baik dan tidak baik. Sedangkan untuk komponen pengetahuan dari
pengertian proses persalinan didapatkan tingkat pengetahuan baik 2 responden (11%), cukup
4 responden (22%), kurang 7 responden (39%), tidak baik 5 responden (28%). Komponen
pengetahuan berdasarkan posisi melahirkan didapatkan pengetahuan baik 3 responden (17%),
cukup 8 responden (44%), kurang 5 responden (28%), kurang baik 2 responden (11%).
Komponen pengetahuan berdasarkan cara meneran dan pernapasan pengetahuan baik 5
responden (27%), cukup baik 5 responden (28%),kurang 7 responden (39%), kurang baik 1
responden (5%).
Menurut Kuncoroningrat yang dikutip Nursalam, Siti Parinia (2001) makin tinggi
pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi, sehingga makin banyak pula
pengetahuan yang dimilikinya, hal ini terbukti dari penelitian yang telah dilakukan,
didapatkan dari 18 responden yang terbanyak adalah yang mempunyai tingkat pengetahuan
cukup baik yaitu 12 67%) responden yang mana dari 12 responden tersebut 10 responden
mempunyai pendidikan SMA.
Semakin tingginya pendidikan seseorang maka diharapkan pola fikir dan pengetahuan
individu tersebut semakin bertambah.
Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan dari teori Notoadmodjo (2003 : 128 ),
bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Salah satu faktor
pengaruh pengetahuan adalah pendidikan suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan
itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa,
lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok, masyarakat. Kegiatan atau proses
belajar ini terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
Namun demikian masih terdapat 33 % responden yang berpengetahuan kurang.
Dengan demikian diharapkan angka kejadian persalinan lama pada ibu bersalin di Indonesia
dapat berkurang. Hal ini sangat didukung dengan tingkat pengetahuan seseorang yang baik
pula, pengetahuan sangat penting bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga mari
tingkatkan pengetahuan sebanyak banyaknya.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dengan memperhatikan hasil penelitian berdasarkan data-data yang telah disajikan
dalam bab sebelumnya beserta analisa data serta pembahasan, maka pengetahuan Ibu Inpartu
tentang Proses Persalinan Fisiologi Kala II di BPS Wilayah Puskesmas Pesanggaran,
Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut :
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu inpartu tentang proses fisiologi kala
II cukup baik.
B. Saran
Saran disini dapat dijadikan sebagai suatu masukan yang membangun yaitu :
1. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan bagi Bidan-Bidan sebagai tenaga kesehatan di daerah Pesanggaran
untuk selalu memberikan informasi baik secara lisan maupun dari media cetak dan vidio,
serta mengajari ibu-ibu inpartu dan ibu hamil tentang proses dan tata cara persalinan
sehingga ibu dapat mengaplikasikannya.
2. Bagi peneliti
Diharapkan agar lebih teliti dan akurat dalam melaporkan hasil penelitiannya.
36
3. Bagi responden
Setelah mengetahui berbagai macam materi tentang proses persalinan kala II,
diharapkan dapat mengaplikasikan dalam persalinannya.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dengan diketahui hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
dalam penelitian selanjutnya dan lebih ditunjang dengan teknik dan metode yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer, 2001. Kapita Slekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jakarta : Media Aescullapius.
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi VI.Jakarta
PT. Rineka Cipta.
Budiarto, 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Alfabeta.
DEPKES, 2000. Buku Acuan Pelatihan Asuhan Persalinan Dasar. Jakarta : DRAFT.
Helen Varney, 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC
Maimunah, 2005. Kamus Istilah Kebidanan. Jakarta : EGC.
Rustam, 2001. Obstetri Fisiologi dan Obststri Patologi, Jilid 1, Edisi 2. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Edisi 2. Jakarta : RINEKA CIPTA.
Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,edisi
pertama. Jakarta : Salemba Medika..
Saifuddin, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonata. Jakarta :
YBP-SP.
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta : ALFABETA.
Sukidin & Mundir, 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Insan Cendekia.
Supriatmaja. Hasil Penelitian Pengaruh Senam Hamil . (http:www. Kalbe. Co.id. ), April 2009
Sudijono, 2005. Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Wiknjosastro, 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
Oleh :
FERONIKA DESTRIANA
NPM : AB/A/Y.2009.471
tentang teknik mengejan yang benar saat persalinan. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui tentang pengetahuan ibu primigravida tentang teknik
mengejan yang benar saat persalinan di BPS KETU DANI.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan Crossectional,
dengan populasi seluruh ibu primigravida yang ANC di BPS Hulaemah pada
tanggal 15 juni 5 juli 2010, yaitu berjumlah 25 responden. Cara
pengambilan
sample
menggunakan
teknik
accidental
sampling.
Pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari angket
yang di sebarkan langsung kepada responden.
Hasil penelitian yang didapat adalah pengetahuan ibu primigravida
tentang pengertian persalinan presentasi terbanyak dalam kategori baik (80
%), faktor faktor yang menyebabkan persalinan presentasi terbanyak
dalam kategori cukup (56 %), waktu yang tepat untuk mengejan saat
bersalin presentasi terbanyak dalam kategori cukup (88 %), teknik mengejan
yang benar saat bersalin presentasi terbanyak dalam kategori cukup (64 %).
Saran dalam penelitian ini bagi tempat penelitian untuk tetap terus
meningkatkan dan memberikan pendidikan kesehatan terhadap masyarakat,
bagi institusi pendidikan diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
bacaan dan informasi bagi mahasiswa dan instansi pendidikan, dan bagi
peneliti lain semoga dapat bermanfaat sebagai bahan perbandingan.
Kata kunci : Pengetahuan, primigravida, mengejan, persalinan.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pasuruan pada tanggal o6desember 1991 tepatnya pada hari sabtu.
Alhamdulillah penulis terlahir sebagai seorang muslim. Karena penulis dilahirkan pada bulan
desember
merupakan
sehingga
putri
orang
ke
tua
penulis memberi
- 2 dari 3 bersaudara
dari
nama Feronika
pasangan
Bapak
Destriana. Penulis
Ngatino
dan
Ibu
1. Sekolah Dasar Negri III Pasuruan dan lulus pada tahun 2003.
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negri I Hanura dan lulus pada tahun
2006.
3. Sekolah Menengah Atas Negri II Bandar Lampung dan lulus pada tahun
2009.
4. Terdaftar
sebagai
mahasiswi
Akademi
Kebidanan
Adila
Bandar
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil alamin puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayahNya
karya tulis ini dapat terselesaikan. Ini semua penulis persembahkan untuk orang orang
yang menyayangi Penulis.
Untuk kedua orang tua ku tersayang (Nagtino dan Nurida ) terima kasih
untuk semua cinta yang telah kalian berikan dan untuk seluruh hidup yang
telah kalian korbankan untuk ku, semua nasehat kalian akan selalu dan akan
menjadi bekal yang sangat berharga bagi ku untuk menjalani kehidupan dan
menggapai cita cita. Terima kasih, hanya kata kata itu yang dapat ku
berikan kepada kalian ber2, aku tidak mampu merangkai kata indah atau
puisi untuk kalian dan semoga kalian selalu diberikan kesehatan dan
kebahagian. Amin
Buat kakak ku, terimakasih untuk bantuan dan dukungan yang tak henti
hentinya kalian berikan kepada ku karna aku tidak akan dapat melangkah
sejauh ini tanpa bantuan dari kalian kakak kakak ku tersayang
Buat adik ku yang baik dan manis, terima kasih ya atas bantuan kalian dan
tetaplah semangat belajar sayang agar kalian dapat menggapai cita cita
seperti apa yang kalian inginkan. Amin
Untuk Dosen pembimbingku ( Pak Ajib Jayadi )terimakasih ku ucapkan
kepada ibu karena tanpa bantuan dari ibu mungkin karya tulis ini tidak dapat
aku selesaikan.
Teman teman ku satu angkatan, betapa perjuangan kita selama ini banyak
menorehkan kenangan kenangan yang tidak mungkin dapat kita lupakan,
banyak kesedihan, kebahagian, canda tawa yang telah kita lewati bersamasama selama tiga tahun ini.
Seluruh dosen dan almamater ku tercinta Akbid Adila, yang telah
memberikan aku ilmu kehidupan yang sangat berharga. Terimakasih.
MOTTO
Jangan banggakan diri mu pada orang lain, tetapi buatlah orang
lain bangga pada diri mu.
Never explain yourself to any one. Because the person who likes you
doesnt need it, and the person who dislikes you wont believe it.
( Jangan pernah menerangkan siapa dirimu kepada siapapun.
Sebab, orang yang menyukaimu tidak membutuhkannya, sedangkan
orang yang tidak menyukaimu tidak mempercayainya )
Di saat kita bangun di pagi hari, kita memiliki dua pilihan: Kembali
tidur dan bermimpi atau bangun dan mengejar mimpi itu. Pilihannya
ada di kita sendiri
Jika engkau tidak tersenyum di pagi hari, maka kapan engkau akan
tersenyum lagi?
Awali hari-harimu dengan senyum, ungkapkan rasa syukurmu, agar hari-harimu
senantiasa dalam naungan semangat mensyukuri hidup ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karna atas rahmat serta hidayahNya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang Gambaran Pengetahuan Primigravida Tentang
Teknik Mengejan Yang Benar Saat Bersalin di BPS ketut dani tahun 2011 sebagai salah
satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III Kebidanan Hampar
Baiduri Kalianda Lampung Selatan.
Terselesaikannya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari dukungan, bantuan serta
bimbingan dari pihak pihak yang telah membantu penulis, dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
3.
Ibu
telah
memberikan
izin
kepada
penulis
untuk
Teman teman yang telah membantu penulis dalam peyelesaian karya tulis
ilmiah ini.
5.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Penulis
menyadari
bahwa
karya
tulis
ilmiah
ini
jauh
dari
sempurna
karena
keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun guna memperbaiki isi dari karya tulis ini.
Penulis berharap semoga laporan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan,
persalinan, dan nifas pada tiap 1000 kelahiran hidup dalam wilayah dan
waktu tertentu. Di Indonesia angka kematian ibu masih cukup tinggi
sebanyak 228 / 100.000 kelahiran hidup atau 10.260 / th atau 855 orang /
bulan atau setiap 3 jam terdapat satu kematian. ( Depkes RI, 2008 )
Di Provinsi Lampung AKI sebanyak 144 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2005 menjadi 117 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2006.
(Dinkes Provinsi Lampung, 2006)
Penyebab kematian ibu di Indonesia yang utama adalah perdarahan 30%,
eklampsia 25%, komplikasi aborsi 15%, partus lama 5%, dan infeksi 12%.
Sedangkan di Provinsi Lampung sendiri angka kematian ibu tertinggi
disebabkan oleh perdarahan 36%,
kontraksi yang semakin kuat, serta keluarnya lendir bercampur darah yang
bertambah banyak dari vagina. Khususnya ibu hamil primigravida mereka
terkadang
tidak
mengetahui
tanda
tersebut
merupakan
tanda-tanda
Dari wawancara langsung terhadap ibu primigravida yang usia kehamilan 28 minggu
yang ANC di BPS Hulaemah, SST pada bulan Maret tahun 2010 sebanyak 27 orang, dan dari
27 orang primigravida tersebut terdapat 11 orang tidak mengetahui cara mengejan yang
benar
identifikasi
masalah
di
atas,
penulis
merumuskan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang tehnik mengejan yang
benar saat persalinan di BPS
1.4.2.
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang pengertian persalinan
a)
b)
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang waktu yang tepat
untuk mengejan pada saat persalinan di BPS Ketut Dani tahun 2011
c)
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang cara mengejan yang
benar saat persalinan di BPS Ketut Dani Tahun 2011
1.5.3.
Bagi Intitusi Pendidikan
Sebagai dokumen dan bahan tambahan sumber bacaan bagi mahasiswi Akbid Adila bnadar
lampung
1.5.4.
Bagi Peneliti
Sebagai penerapan teori yang didapat dari pendidikan diterapkan langsung kepada
masyarakat
1.5.5.
Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang teknik mengejan yang benar pada
saat persalinan
Studi Deskriptif.
enelitian
Ketut Dani
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
PENGETAHUAN
2.1.1.Pengertian Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengetahuan (Knowledge)adalah
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behaviour). (notoatmodjo.2007:139)
2.1.2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan yang dicakup dalam bidang atau
ranah kognitif mempunyai enam tingkatan bergerak dari yang sederhana
sampai pada yang kompleks yaitu:
1.Tahu (Know)
Mengetahui berdasarkan mengingat kepada bahan yang sudah dipelajari
sebelumnya. Mengetahui dapat menyangkut bahan yang atau sempit seperti
fakta (sempit) dan teori (luas). Namun, apa yang diketahui hanya sekedar
informasi yang dapat disingkat saja. Oleh karena itu mengetahui merupakan
tingkat yang paling rendah.
2.Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman adalah kemampuan memahami arti sebuah ilmu seperti
menafsirkan, menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu.
3.Penerapan/Aplikasi (Application)
Penerapan adalah kemampuan menggunakan atau menafsirkan suatu ilmu
yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan suatu
metode, konsep, prinsip atau teori.
4.Analisa (Analysis)
Analisa adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi
tersebut
dan
masih
menggambarkan
ada
kaitan
(membuat
satu
bagan),
dengan
lainnya.
membedakan,
Seperti
memisahkan
dapat
membandingkan,
menanggapi
dan
dapat
2.2.1.
Pengertian Persalinan
yang
pengeluaran
cukup
bulan
placenta
atau
dan
hampir
selaput
cukup
janin
bulan,
dari
disusul
tubuh
ibu.
dengan
(Obstetri
fisiologi.1983:221)
Persalinan adalah proses dimana bayi plasenta dan selaput ketuban keluar
dari
uterus
ibu.
Persalinan
dimulai
sejak
uterus
berkontraksi
dan
Tujuan Persalinan
Mendorong
pemberdayaan
wanita
dan
keluarga
melalui
peningkatan
2.2.3.
1.
2.
Persalinan Buatan
Persalinan yang berlangsung dengan bantuan tenaga dari luar, seperti
ekstraksi forcep, atau persalinan dengan oprasi caesarea.
3.
Persalinan Anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan
jalan rangsangan ( Manuaba.2002)
Abortus ( keguguran )
Terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup, usia kehamilan di bawah
22 minggu dan berat janin < 1000 gram.
2.
Persalinan Prematurus
Persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28 36 minggu, dan berat
janin antara 1000 - < 2500 gram.
3.
4.
5.
Persalinan Presipitatus
Persalinan yang berlangsung cepat kurang dari 3 jam.
2.2.5.
1.
4.
2.2.6.
4. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak usia kehamilan 15 minggu, yang dikeluarkan
oleh decidua. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim
sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu
terjadinya persalinan.
5. Teori Mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus frankenhauser ). Bila ganglion ini di
geser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin maka akan timbul kontraksi uterus.
6. Induksi Partus
Persalinan dapat ditimbulkan dengan jalan:
a. Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukan kedalam kanalis servikalis dengan tujuan
merangsang pleksus frankenhauser.
b. Amniotomi : pemecahan ketuban
c. Oksitosin drip: pemberian oksitosin menurut tetesan per infus.
4.
5.
2.4
1.
2.
3.
4.
2.5
2.5.1.
lahir
tanpa
ada
rintangan,
maka
jalan
lahir
tersebut
harus
normal. Rongga - rongga panggul yang normal adalah: pintu atas panggul
hampir berbentuk bundar, sacrum lebar dan melengkung, promontorium
tidak menonjol ke depan, kedua spina ischiadica tidak menonjol kedalam,
sudut arcus pubis cukup luas (90-100), ukuran conjugata vera (ukuran muka
belakang pintu atas panggul yaitu dari bawah simpisis ke promontorium)
ialah 10 - 11 cm, ukuran diameter transversa (ukuran melintang pintu atas
panggul) 12 - 14 cm, diameter oblique (ukuran serong pintu atas panggul)
12 - 14 cm, pintu bawah panggul ukuran muka melintang 10 - 10,5 cm.
Jalan lahir dianggap tidak normal dan kemungkinan dapat menyebabkan
hambatan persalinan apabila: panggul sempit seluruhnya, panggul sempit
sebagian, panggul miring, panggul seperti corong, ada tumor dalam
panggul. Dasar panggul terdiri dari otot-otot dan macam-macam jaringan,
untuk dapat dilalui bayi dengan mudah jaringan dan otot-otot harus lemas
dan mudah meregang, apabila terdapat kekakuan pada jaringan, maka otototot ini akan mudah ruptur.Kelainan pada jalan lahir lunak diantaranya
disebabkan oleh serviks yang kaku (pada primi tua primer atau sekunder
dan serviks yang cacat atau skiatrik), serviks gantung (OUE terbuka lebar,
namun OUI tidak terbuka), serviks konglumer (OUI terbuka, namun OUE
tidak terbuka), edema serviks (terutama karena kesempitan panggul,
sehingga serviks terjepit diantara kepala dan jalan lahir dan timbul edema
2.5.2.
Power (Kekuatan)
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his
atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan
tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi
dan retraksi otot-otot rahim.
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Kontraksi adalah
gerakan memendek dan menebalnya otot-otot rahim yang terjadi diluar
kesadaran (involuter) dan dibawah pengendalian syaraf simpatik.Retraksi
adalah pemendekan otot-otot rahim yang bersifat menetap setelah adanya
kontraksi.
His yang normal adalah timbulnya mula-mula perlahan tetapi teratur, makin
lama bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang paling kuat kemudian
berangsur-angsur menurun menjadi lemah. His tersebut makin lama makin
cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan proses persalinan sampai anak
dilahirkan. His yang normal mempunyai sifat kontraksi otot rahim mulai dari
salah satu tanduk rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu
menjalar ke seluruh otot rahim, kekuatannya seperti memeras isi rahim, otot
rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi
retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat involunter yaitu
tidak dapat diatur oleh parturient. Tenaga meneran merupakan kekuatan
lain atau tenaga sekunder yang berperan dalam persalinan, tenaga ini
digunakan pada saat kala II dan untuk membantu mendorong bayi keluar,
tenaga ini berasal dari otot perut dan diafragma. Meneran memberikan
kekuatan yang sangat membantu dalam mengatasi resistensi otot-otot dasar
panggul.Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu
baik.Kelainan
his
dan
tenaga
meneran
dapat
disebabkan
karena
Inkoordinasi kontraksi otot rahim yang disebabkan karena usia terlalu tua,
pimpinan persalinan salah, induksi perrsalinan, rasa takut dan cemas
2.
a.
Kelelahan
b.
2.5.3.
Passanger
Passenger terdiri dari janin dan plasenta. Janin merupakan passanger
utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala, karena kepala
janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90% bayi dilahirkan dengan
letak kepala.
2.5.4.
Psyche (Psikologis)
Faktor psikologis ketakutan dan kecemasan sering menjadi penyebab
lamanya persalinan, his menjadi kurang baik, pembukaan menjadi kurang
lancar. Menurut Pritchard, dkk perasaan takut dan cemas merupakan faktor
utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh
terhadap kontraksi rahim dan dilatasi serviks sehingga persalinan menjadi
lama.
2.6
MEKANISME PERSALINAN
Dalam proses persalinan terdiri dari empat kala, yaitu:
6.1
ini
dimulai
dari
proses
persalinan
(pembukaan
awal)
sampai
3.
Pada fase ini akan timbul kontraksi, mulai dari kontraksi yang paling kecil
dan sebentar sampai kontraksi yang makin kuat, sering, dan teratur.
Kontraksi diawali dengan waktu 30 menit dari kontraksi pertama ke
kontraksi berikutnya, sampai kontraksi yang makin kuat dan lama dengan
selang waktu kurang lebih 3 - 5 menit selama 1 - 1.5 menit per kontraksinya.
Pada fase pembukaan ini, mulai terjadi penipisan 2 segmen bawah rahim,
yang diikuti oleh keluarnya lendir yang bercampur darah, sampai ke tahap
terjadinya pembukaan jalan lahir dan pecahnya ketuban. Jika proses ini
berjalan terbalik (ketuban pecah terlebih dahulu), persalinan itu dapat
dikatakan tidak normal.
Untuk
anak
pertama,
proses
terbukanya
jalan
lahir
ini
biasanya
Multi
Berlangsung 6 7 jam
Posisi duduk atau setengah duduk: keuntungan dari posisi ini gaya gravitasi
untuk membantu ibu melahirkan bayinya, dan dapat memberikan rasa
nyaman bagi ibu dan memudahkan ibu beristirahat diantara kontraksi.
b. Posisi jongkok
Posisi merangkak atau berbaring miring ke kiri: keuntungan dari posisi ini
membantu posisi oksiput yang melintang untuk berputar menjadi posisi
oksiput anterior dan juga membantu ibu mengurangi nyeri punggung
Cara Meneran :
10
11
12
13
Berikutnya (biasanya saat kontraksi datang lagi). Lalu ulangi prosesnya dari
awal. Proses mengejan sampai bayi lahir biasanya memakan waktu 30
menit.
2.6.2.4
1.
2.
Mata ditutup
3.
4.
Tidak ada manfaatnya dalam proses mengejan. Tarik napas yang benar
justru mengurangi rasa sakit dan menjadi sumber tenaga mengejan.
5.
6.
Menahan mengejan
Beberapa ibu menahan mengejan karena hawatir feses (kotoran) ikut keluar
dari anus. Agar tak terjadi kosongkan usus 24 jam sebelum persalinan.
2.6.3.
Schultze : Lepasnya seperti kita menumbung payung, cara ini paling sering
terjadi ( 80% ). Terlebih
kemudian seluruhnya.
b.
Setelah proses kelahiran selesai, rahim ibu akan mulai mengecil dengan
sendirinya. Proses pengecilan ini masih disertai oleh kontraksi sehingga ibu
masih akan merasa mulas walupun proses persalinan telah usai.
2.6.4. Kala IV atau Fase Waspada
Ini adalah masa setelah ibu selesai bersalin. Biasanya, setelah bayi dan
plasenta
keluar,
ibu
masih
perlu
diobservasi
atau
dipantau.
Waktu
2.
Pencegahan infeksi
Setelah persalinan selesai dekontaminasi alat alat persalinan, tempat tidur
agar ibu merasa nyaman setelah bersalin.
3.
tensi turun, keadaan umum pucat, berkeringat dingin, gelisah dan akhirnya
kesadaran berkurang.
2.7. KERANGKA TEORI
Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk
mengidentifikasikan variabel variabel yang akan diteliti ( diamati ) yang
berkaitan
dengan
konteks
ilmu
pengetahuan
yang
digunakan
untuk
atau
masyarakat
dipengaruhi
oleh
dua
faktor,
yaitu
faktor
prilaku (behaviour causes) dan faktor diluar prilaku (non behaviour causes).
Adapun kerangka teori dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut.
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1. KERANGKA KONSEP
Yang dimaksud kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian penelitian yang
akan dilakukan.(Notoatmodjo,2005). Kerangka konsep yang akan dibuat
dalam penelitian ini yaitu gambaran pengetahuan primigravida tentang
teknik mengejan yang benar saat bersalin di BPS Hulaemah, SST di Desa
Kediri Kec. Gading Rejo Kab. Pringsewu
GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA
TENTANG TEKNIK MENGEJAN YANG
BENAR SAAT BERSALIN
1.
Pengertian persalinan
2.
persalinan
3.
persalinan
4.
persalinan
No
Variabel
Sub Variabel
1. Gambaran
Pengertian
pengetahuan
persalinan
primigravida
tentang teknik
mengejan yang
benar saat
bersalin
Definisi
Oprasional
Kemampuan
responden
dalam
menjawab
pertanyaan
mengenai
pengertian
persalinan
Cara Ukur
Dibagikan
langsung
kepada
responden
Alat Ukur
Kuesioner
Hasil
Skala
Ukur
Baik
ordinal
Cukup
Kurang
Kurang
sekali
2. Gambaran
Faktor
pengetahuan
penyebab
primigravida
persalinan
tentang teknik
mengejan yang
benar saat
bersalin
3. Gambaran
pengetahuan
primigravida
tentang teknik
mengejan yang
benar saat
bersalin
Waktu yang
tepat saat
mengejan
dalam
persalinan
4. Gambaran
pengetahuan
primigravida
tentang teknik
mengejan yang
benar saat
bersalin
Teknik
mengejan
yang benar
saat
persalinan
Kemampuan
responden
dalam
menjawab
pertanyaan
mengenai
faktor
penyebab
persalinan
Kemampuan
responden
dalam
menjawab
pertanyaan
mengenai
waktu yang
tepat saat
mengejan
dalam
persalinan
Kemampuan
responden
dalam
menjawab
pertanyaan
mengenai
teknik
mengejan yang
benar saat
persalinan
Dibagikan
langsung
kepada
responden
Kuesioner
Baik
Cukup
Kurang
Kurang
sekali
ordinal
Dibagikan
langsung
kepada
renden
Kuesioner
Baik
Cukup
Kurang
Kurang
sekali
ordinal
Dibagikan
langsung
kepada
responden
Kuesioner
Baik
Cukup
Kurang
Kurang
sekali
ordinal
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.2.1.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah semua ibu primigravida yang usia
kehamilannya 28 minggu yang ANC di
Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subyek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi ( Notoatmodjo,2002 ). Sampel yang diambil dalam penelitian ini
adalah semua ibu primigravida yang usia kehamilannya > 28 minggu yang ANC di BPS
Hulaemah, SST pada tanggal 15 juni 05 juli 2010 yaitu sebanyak 25 orang.
P = f / n 100%
Keterangan :
P
Presentase
pada tahap ini data yang ada melalui kuesioner, maka dilakukan tahap pengolahan data
yang ada diperiksa apakah sudah lengkap atau belum, terdapat kekeliruan atau tidak.
2)
Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada tiap -tiap data
sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data.
3)
Pada tahap ini data yang sudah lengkap kemudian dihitung dan di kelompokan berdasarkan
tabel masing-masing.
4)
Skoring.
Pada tahap ini, data yang sudah lengkap (kemudian dihitung) dan dikelompokkan
berdasarkan tabel masing-masing.
4)
Analisa (Analiting)
Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dengan
rumus :
Keterangan :
P : Persentase
a : Jumlah kategori
B : Jumlah seluruh responden