Point
ROSIHAN ASMARA
Asumsi-asumsi Dasar
Analisa Break-Even
Biaya di dalam
perusahaan dibagi
dalam golongan
biaya variabel dan
golongan biaya
tetap.
Besarnya biaya
Besarnya biaya
tetap secara
variabel secara
totalitas tidak
totalitas berubah- berubah meskipun
ubah secara
ada perubahan
proporsionil
volume
Harga jual per unit
dengan volume
produksi/penjuala
tidak berubah
produksi/penjuala
n. ini berarti
selama periode
n. Ini berarti
bahwa biaya tetap
yang dianalisa.
bahwa biaya
per unitnya
variabel per
berubah-ubah
unitnya adalah
karena adanya
tetap sama.
perubahan volume
kegiatan.
Perusahaan hanya
memproduksi satu
macam produk.
Apabila diprodusir
lebih dan satu
macam produk,
perimbangan
penghasilan
penjualan antara
masing-masing
produk atau sales
mix-nya adalah
tetap konstan.
Manfaat Break-Even
Point
Menentukan posisi laba-rugi
perusahaan
Menentukan penjualan minimal yang
harus dipertahankan agar perusahaan
tidak mengalami kerugian
Menentukan jumlah penjualan yang
harus dicapai untuk memperoleh
keuntungan tertentu
Penentuan Break-Even
Point
Dengan membuat
gambar break even point
(Chart)
Perhitungan Matematis
Efek perubahan berbagai
faktor terhadap BEP
Efek perubahan harga jual per unit
dan jumlah biaya terhadap BEP
Efek perubahan sales mix terhadap
BEP
Contoh
Aplikasi
Perusahaan
Indojaya yang
bergerak di bidang produksi
kain, memiliki :
Biaya tetap sebesar Rp.
300.000,-.
Biaya variabel per unit Rp.40, Harga jual per unit Rp. 100, Kapasitas produksi maksimal
Rumus Aljabar/Matematis
a. Dasar unit
Gambar Break-Even
Point
Efek Perubahan
Berbagai Faktor
Terhadap BEP
Efek perubahan harga jual per unit dan jumlah
biaya terhadap BEP
Analisa BEP digunakan asumsi bahwa harga
jual per unit tetap konstan(P).
Bila P naik
memiliki efek yang
menguntungkan karena BEPnya akan turun.
Dalam gambar BEP, titik break-even-nya akan
bergeser ke kiri, yang berarti untuk
tercapainya BEP cukup diperlukan jumlah
produk yang lebih kecil.
Efek
perubahan sales-mix
terhadap BEP