Dr. Yusuf Jhahsdjhas
Dr. Yusuf Jhahsdjhas
Labia mayora terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah,
terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Ke
bawah dan ke belakang kedua labia mayora bertemu dan membentuk commisura
posterior.
Labia minora suatu lipatan tipis dari kulit sebelh dalam labium mayora. Ke
depan kedua bibir kecil bertemu dan membentuk di atas clitoris preputium
clitoridis,
dan
di
bawah
clitoris
frenulum
clitoris.
berjalan
ke
depan,
tepat
dibawah
vagina,
ke
kantung
air
seni.
bulbo-urethtralis
pada
sapi
jantan.
Lubang luar alat kelamin sapi betina berada tepat dibawah anus. Panjang 12 cm dan
mempunyai sudut lebar berbentuk bulat disebelah dorsal dan sudut sempit disebelah
ventral. Labia mayora yang tebal ditutupi oleh rambut-rambut halus sampai tempat
sambungan dengan mucosa. Pada perkawinan secara alamiah penis masuk ke dalam alat
reproduksi betina melewati vulva, dan pada waktu melahirkan anak sapi melewatinya.
Alat Genitalia Interna:
Perpanjangan dari cervix sampai ke tempat urethra dengan saluran alat kelamin
adalah bagian berdinding tipis yang disebut vagina. Mulai dari sini sampai ke lubang
vulva, saluran reproduksi dan air kencing memiliki saluran yang sama, disebut
vestibulum atau sinus urogenetalis. Padasapi yang tidak bunting, vagina dan vestibulum
bersama-sama memiliki panjang 12-30 cm. selama bunting, bila uterus menggantung
masuk ke dalam ruang perut, panjang vagina dapat menjadi dua kali lipat.
Dinding vagina tipis tetapi sangat kuat dan lentur, dan pelebaran vagina hanya dibatasi
oleh dinding pelvis. Sel-sel epitel dinding vagina berubah-ubah selama siklus birahi, dan
ikut memberikan sekresi lendir. Sel-sel yang berada dekat cervix (os. Cervix) terutama
berfungsi sebagai penghasil lender. Sel epitel dinding vagina yang berada dekat cervix
terdiri dari lapisan jajaran sel penghasil lendir dan sel epitel tipis dekat vestibulum lapisan
jajaran sel tadi menebal, dan sel-sel dan sel-sel permukaan sedikit banyak berkornifikasi.
Cervix merupakan bagian alat reproduksi yang berdinding tebal dengan panjang 5-10
cm dari tempat sambungan dengan uterus ke arah belakang yang berkesinambungan
dengan vagina yang berdinding tipis. Tebal cervix kira-kira3,0 4,4 cm. Lapisan urat
daging cervix sangat tebal, dan mucosanya mempunyai banyak lipatan-lipatan atau
cincin-cincin. Lapisan yang berhadapan saling menindih, membentuk saluran berspiral di
sepanjang cervix. Bentuk ini menyebabkan cervix dapat menutup dengan ketat dengan
satu sumbat dan lender kental selama kebuntingan. Pada waktu melahirkan, cervix
melebar, memungkinkan fetus beserta selaputnya melewatinya. Mucosa cervix
mengandung banyak sel-sel penghasil lendir yang mensekresikan banyak lendir yang
keluar
melalui
vuva
pada
waktu
birahi.
Saluran yang terdapat pada serviks disebut kanalis servikalis berbentuk sebagai
saluran lonjong. pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum (OUI),
dan di pinti vagina disebut ostium uteri eksternum (OUE).
Uterus sapi, sama seperti pada ternak besar lainnya, berbentuk bicornua (2 tanduk).
Pada hewan yang tak bunting uterus berada 25-40 cm ke depan dari lubang vulva, tepat di
depan cervix. Corpus uteri yang bergaris tengah transversal 9-12 cm berukuran panjang
2-5 cm dan bagian depan terbagai atas 2 tanduk. Karena tanduk uterus terletak berdekatan
sepanjang 10-15 cm dan tumbuh bersama, maka seakan-akan corpus uteri tampak lebih
panjangdari pada kenyataannya. Kadang-kadang tanduk uteri memanjang masuk ke
dalam cervix, sehingga tak terdapat corpus uteri. Pada tempat dimana kedua tanduk
memisahkan diri garis tengahnya 3-4 cm, dan mengangsur mengecil dan melingkar ke
depan dan ke bawah lalu ke belakang dank e atas untuk bersatu dengan tuba fallopi. Dari
tempat pemisahan panjang tanduk uterus menjadi 30-55 cm. Panjang uterus beragam
sesuai dengan umur hewan dan factor lain.
Biasanya pada sapi muda dan tak bunting hampir seluruh uterus berada di dalam
ruang pelvis. Uterus dari sapi yang pernah melahirkan beberapa kali, dan terletak
seluruhnya
ke
ruang
perut.
Tebal dinding uterus pada pangkal tanduk 9-12 cm. Mulai dari titik ini sampai dengan
ujung cornua yang kecil dindingnya tipis, dan pada tempat sambungan dengan tuba
fallopi tebalnya hanya kira-kira 2 mm. Dinding uterus terdiri dari 3 lapis urat daging licin,
2 Lapis daging urat membujur, dan satu lapis urat daging melinhkar ditengah-tengahnya
dan
selaput
lendir.
Serabut-serabut urat daging berkesinambungan dari urat daging cervik dan ligament
uterus. Mucosa uterus juga berkesinambungan dengan mucosa cervix. Mucosa uterus
memiliki kelenjar-kelenjar uterus dan banyak sekali penjuluran keeping benih, dan keping
benih ini memiliki liang-liang bercabang tempat penjuluran selaput fetus masuk ke
dalamnya masuk selama bunting. Uterus sapi dapat memiliki 80-120 keping benih,
dengan ukuran pada sapi yang tak bunting mencapai panjang 15-17 mm, lebar 6-9 mm
dan tebal 2-4 mm.
Uterus terdiri atas :
1. Fundus uteri, bagian uterus proksimal, kedua tuba fallopi masuk uterus.
2.
Korpus uteri, bagian uterus yang terbesar. Rongganya di sebut cavum uteri.
3. Serviks uteri yang terdiri atas : a) pars vaginalis servisis uetri yang
dinamakan
Tuba fallopi sapi betina merupakan satu pasang saluran yang berkelok-kelok dan
berjalan dari ovarium ke bagian yang sempit cornua uteri. Saluran ini terletak dilipatan
peritoneum
berasal
dari
lapisan
lateral
dan
ligament
besar.
Tuba fallopi memiliki garis tengah kecil kira-kira dimulai dari bagian pertengahan
pembuluh sampai titik terdekat persambungan dengan kedua uteri. Di daerah ovarium
tuba fallopi melebar sebagai corong yang disebut infundibulum. Berdasarkan garis tengah
dan kerangka internanya, tuba fallopi terbagi atas tiga bagian isthmus, atau bagian yang
sempit yang berhuungan dengan cornua uteri, ampula atau bagian yang berangsur-angsur
melebar; dan infundibulum yang ujungnya membuka rongga peritoneum.
Tuba fallopi , terdiri atas :
1.
2.
3.
ismika,
bagian
medial
tuba
yang
sempit
seluruhnya;
Pars ampularis, bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat
konsepsi
terjadi;
4. Pars infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai
fimbria.
Ovarium merupakan organ endokrin atau sitogenik yaitu suatu organ yang
menghasilkan sel dan hormone. Yang mana produk hormonnya langsung diserap oleh
darah. Ovary terdiri sepasang kiri kanan, berbentuk bulat telur dengan ukuran bervariasi
tergantung
jenis
hewan
dan
terletak
dibelakang
ginjal.
dan
sentral
(zona
vakulosa)
merupakan
suatu
rongga
(vaskuler).
Korda dari sel epithel germinal masuk ke daerah stroma dan akhirnya membentuk sel
yang disebut folikel primer. Folikel ini berkembang menjadi oosti atau ovium. Ovium
terus membesar, berganda menjadi beberapa lapis hingga membentuk folikel sekunder
dan folikel masak (tersier).
2.
Inseminator wajib melaporkan jumlah sapi yang tidak birahi kembali setelah
Inseminasi Buatan (IB) pertama (kemungkinan bunting) dan tempat serta nama
peternak yang sapi / ternaknya yang baru di Inseminasi Buatan (IB) kepada Petugas
Pemeriksa Kebuntingan
Inseminator wajib melaporkan jumlah sapi yang repeat breeder (sapi yang telah di
Inseminasi Buatan (IB) lebih dari tiga kali dan tidak bunting) kepada Asisten Teknis
Reproduksi.
Menerima laporan dari pemilik ternak mengenai sapi birahi dan memenuhi panggilan
tersebut dengan baik dan tepat waktu
Melakukan identifikasi akseptor Inseminasi Buatan (IB) dan mengisi kartu peserta
Inseminasi Buatan (IB)
harus dibuat suatu system pelaporan yang sederhana, cepat, mudah dan murah. Kotak
laporan, bendera di depan rumah / kandang, kartu birahi dan lain-lain adalah beberapa
sistem komunikasi yang telah dijalankan pada beberapa tempat di Indonesia. Setiap daerah
mempunyai keadaan yang berbeda, oleh karena itulah buatlah suatu perjanjian dengan
para akseptor mengenai cara-cara komunikasi yang baik yang disepakati bersama.
Komitmen untuk mematuhi keputusan tersebut juga diperlukan.
Petugas IB (inseminator) hanya boleh menginseminasi kalau betina sedang birahi
saja. Kalau betina tidak sedang birahi, petugas IB sebaiknya memberitahukan ke peternak
dan memintanya untuk memperhatikan gejala birahi dengan lebih baik lagi.
Pubertas (kematangan alat kelamin / dewasa kelamin) terjadi akibat aktivitas dalam
ovarium (indung telur), umur pubertas pada sapi adalah antara 7 18 bulan, atau dengan
berat badan telah mencapai kurang lebih 75% dari berat dewasa. Kecepatan tercapainya
umur dewasa kelamin tergantung dari:
GiziBila jumlah dan kandungan gizi pakan kurang jumlah atau mutunya, maka
dewasa kelamin akan lebih lama dicapai, hal ini disebabkan berat badan yang kurang;
CuacaDi daerah tropis seperti di Indonesia, umur dewasa kelamin lebih cepat / muda
Siklus birahi pada sapi betina yang normal biasanya berulang setiap 21 hari, dengan selang
antara 17-24 hari. Siklus birahi akan berhenti secara sementara pada keadaan-keadaan:
Selama kebuntingan;
Masa post-partum. Siklus birahi dibagi dalam 4 tahap, dan berbeda-beda pada setiap
spesies hewan.
EstrusPada tahap ini sapi betina siap untuk dikawinkan (baik secara alam maupun IB).
Ovulasi terjadi 15 jam setelah estrus selesai. Lama periode ini pada sapi adalah 12
24 jam.
ProestrusWaktu sebelum estrus. Tahap ini dapat terlihat, karena ditandai dengan sapi
terlihat gelisah dan kadangkadang sapi betina tersebut menaiki sapi betina yang lain.
Lamanya 3 hari.
Periode ini paling lama berlangsungnya karena berhubungan dengan perkembangan dan
pematangan badan kuning, yaitu 13 hari. Pada saat keadaan dewasa kelamin tercapai,
aktivitas dalam indung telur (ovarium) dimulai. Waktu estrus, ovum dibebaskan oleh
ovarium. Setelah ovulasi terjadi, bekas tempat ovarium tersebut itu dipenuhi dengan sel
khusus dan membentuk apa yang disebut corpus luteum (badan kuning). Corpus luteum ini
dibentuk selama 7 hari, dan bertahan selama 17 hari dan setelah waktu itu mengecil lagi
karena ada satu hormon (prostaglandin) yang merusak corpus luteum dan mencegah
pertumbuhannya untuk jangka waktu yang relatif lama (sepanjang kebuntingan). Selain
membentuk sel telur , indung telur / ovarium juga memproduksi hormon, yaitu:
ternak gelisah
sering berteriak
vulva : bengkak, berwarna merah, bila diraba terasa hangat (3 A dalam bahasa Jawa:
abang, abuh, anget, atau 3 B dalam bahasa Sunda: Beureum, Bareuh, Baseuh)
nafsu makan berkurangGejala gejala birahi ini memang harus diperhatikan minimal
2 kali sehari oleh pemilik ternak.
Jika tanda-tanda birahi sudah muncul maka pemilik ternak tersebut tidak boleh menunda
laporan kepada petugas inseminator agar sapinya masih dapat memperoleh pelayanan
Inseminasi Buatan (IB) tepat pada waktunya. Sapi dara umumnya lebih menunjukkan
gejala yang jelas dibandingkan dengan sapi yang telah beranak.
Waktu Melakukan Inseminasi Buatan (IB)
Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus dalam keadaan birahi, karena pada saat
itu liang leher rahim (servix) sedang terbuka.