Anemia
Anemia
DARAH
Terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1) Sel darah (44%) terdiri dari :
- Eritrosit (sel darah merah)
- Leukosit (sel darah putih)
- Trombosit (platelet)
2) Plasma darah (56%)
-Terlarut di dalamnya protein, garam,
metabolit,dll.
ERITROSIT
Merupakan suatu keping bikonkaf, tidak
berinti, berupa sel terbesar, berumur 110120 hari yang dibentuk di sumsum tulang,
mengandung hemoglobin.
Hemoglobin merupakan suatu kromoprotein
yang berperan dalam pengangkutan oksigen
dan karbondioksida. Mengisi 30 % isi sel
eritrosit terdiri atas zat warna merah.
Anemia
Adalah kondisi dimana konsentrasi
hemoglobin atau eritrosit atau keduanya
menurun dalam dalam darah dibawah
kadar normalnya. Kadang bentuk dan
ukuran eritrosit berubah
Istilah kurang darah untuk anemia
TIDAK TEPAT
Klasifikasi Anemia
Jenis, manifestasi, penyebab sangat
banyak sehingga sulit menyusun
klasifikasinya
Secara umum, ada 2 kategori :
1) Produksi eritrosit tidak cukup
2) Destruksi eritrosit terjadi secara
berlebihan
Penyebab anemia :
1) Gangguan sintesis hemoglobin contoh:
anemia feriprive
2) Gangguan pada sintesis eritrosit atau
pembentukannya contoh: anemia
aplastik, anemia megaloblastik
3) Percepatan penguraian eritrosit contoh:
anemia hemolitik
4) Perdarahan akut atau kronis
Macam-macam anemia
1. Anemia Feriprive
Disebut juga anemia hipokromik
(hemoglobin rendah) atau anemia
mikrositik (eritrosit kecil walaupun
jumlahnya tetap) atau anemia defisiensi
besi (ion besi kurang)
Merupakan anemia yang paling sering
terjadi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Penyebab anemia
feriprive
2. Anemia Megaloblastik
Disebut juga anemia makrositik (bentuk
eritrosit membesar) atau anemia
hiperkromik (jumlah hemoglobin naik),
disebabkan oleh terganggunya
perkembangan eritrosit akibat kekurangan
vit B12 atau asam folat (peran sintesis
DNA).
Karena kekurangan vitamin tersebut
pembelahan sel tidak terjadi sehingga sel
yang terbentuk besar dan hemoglobinnya
banyak.
a.
b.
c.
d.
e.
Penyebab anemia
megaloblstik
3. Anemia Pernisiosa
Merupakan anemia megaloblastik parah
karena defisiensi faktor intrinsik
(mukoprotein) sehingga vitamin B12
berkurang
Absorbsi vitamin B12 difasilitasi oleh faktor
intrinsik yang dihasilkan dinding lambung
Setelah absorbsi vitamin B12 terhenti, 2-5
tahun kemudian baru terjadi anemia
megaloblastik
Tanpa pengobatan akan menimbulkan
kematian
4. Anemia Aplastik
Terjadi karena kegagalan sumsum
tulang membentuk eritrosit sehingga
jumlah eritrosit menurun
Penyebab :
a. Efek samping obat seperti:
kloramfenikol, fenitoin, klorpromazin, dll
b. Infeksi
c. Kelainan metabolisme
5. Anemia Hemolitik
Eritrosit rusak atau pecah sehingga
hemoglobin larut dalam serum dan
diekskresi
Penyebab :
a. Genetik (thalassemia)
b. Transfusi tidak sesuai dengan golongan
darahnya
c. Obat
d. Infeksi atau penyakit lain
1)
2)
3)
Parameter laboratorium :
Hemoglobin turun
Eritrosit turun
Bilirubin naik
Parameter Laboratorium
Untuk Diagnosis Anemia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Hemoglobin (Hb)
Hematokrit
Jumlah eritrosit
Retikulosit
Fe (besi)
Ferritin
Tansferin
TIBC (Total Iron Binding Capacity)
Hemoglobin
Nilai normal pada wanita 12-16 g/dl,
sedangkan pada pria nilai nomalnya 1318 g/dl
Hemoglobin merupakan bagian dari
eritrosit yang berfungsi mengangkut
oksigen dan karbondioksida antara
jaringan dengan paru-paru
Kapasitas pengangkutan oksigen
sebanding dengan hemoglobin, bukan
dengan jumlah eritrosit
Jumlah Eritrosit
Nilai normal pada wanita adalah 3,8-5
juta/mm3 dan pada pria 4,4-5,6 juta/mm3
Fungsi utama eritrosit adalah untuk
mengangkut oksigen dan karbondioksida
dari dan ke jaringan tubuh dan paru-paru
(oleh Hb)
Penurunan oksigen di jaringan
merupakan rangsang bagi pembentukan
eritropoeitin dalam ginjal
Retikulosit
Nilai normal 0,5-2,0 %
Retikulosit adalah sel tak berinti yang
dibentuk di sumsum tulang (salah satu
bentuk dari eritrosit yang belum matang,
mengandung struktur seperti jala)
Peningkatan jumlah retikulosit
menunjukkan peningkatan produksi
eritrosit sebaliknya penurunan jumlah
retikulosit menunjukkan penurunan
produksi eritrosit di sumsum tulang
Fe/ Besi
Nilai nomal pada wanita dewasa adalah
40-150ug/dl dan pada pria dewasa
adalah 50-160 ug/dl
Besi serum menunjukkan jumlah besi
yang terikat pada transferin
Besi serum meningkat pada anemia
pernisiosa, anemia aplastik, anemia
hemolitik, terapi besi berlebih dan
transfusi darah
Besi serum menurun pada anemia
defisiensi besi
Ferritin
Nilai nomal pada wanita dewasa adalah
12-150ng/ml, sedangkan pada pria
dewasa adalah 15-200 ng/ml
Ferritin adalah ukuran penyimpanan besi
dalam tubuh dan dalam sistem
retikuloendotelial
Nilai meningkat pada anemia yang tidak
berhubungan dengan defisiensi besi
Nilai menurun pada anemia defisiensi
besi
Transferin
Nilai normal pada pria dan wanita adalah 200400 mg/dl
Transferin adalah protein serum (beta globulin)
yang dibentuk di hati dan sistem
retikuloendotelial, yang berfungsi mengikat dan
mentransfer besi dalam bentuk Fe 3+ antara
hati dan sumsum tulang
Transferin meningkat pada anemia defisiensi
besi sebaliknya transferin akan menurun pada
overdosis besi