Anda di halaman 1dari 41

ANTIKANKER

Tumor
adalah
sel
atau
jaringan
dgn
pertumbuhan abnormal dan tidak terkendali
Tumor jinak = benign, tumor ganas=malignant =
kanker
Di negara industri sekitar satu dari lima orang
meninggal karena tumor ganas, dengan
demikian kanker menjadi penyebab kematian
yang paling utama.
Tanda-tanda keganasan suatu tumor adalah
pertumbuhan yang menginfiltrasi, mendestruksi
atau merusak, dan bermetastasis

Menginfiltrasi, tidak terbatas hanya


pada jaringan melainkan akan masuk ke
dalam organ dan pembuluh (infiltrasi)
Merusak/destruksi, pd
pertumbuhannya sel tumor akan
merusak jaringan asalnya
Membentuk metastasis, pada bagian
tubuh yang lain sel tumor akan
membentuk sel anak (metastasis)

Perbandingan antara tumor


dgn kanker
Benign

Malignant

Pertumbuhan

Perluasan pd satu
lokasi, lambat, tdk
teratur, dpt berhenti

Invasif, cepat, jarang yg


berhenti

Penyebaran

Terbatas pd jaringan
asal, tdk invasif,
tidak metastasis

Tidak terbatas, invasif,


metastasis

Struktur

Mitosis rendah

Frekuensi mitosis tinggi,


menyimpang dari normal

Gambaran
klinik

Malfungsi tdk
signifikan

Pergantian jaringan lebih


ekstensif, menyebabkan
malfungsi organ vital,
prognosis buruk, fatal

Pola sebaran kanker pd


berbagai organ
Asal

Invasi/infiltrasi
dari

Metastasis ke

Distribusi
umum

Jaringan lokal

Hati dan paru-paru

Ginjal

Vena renal

Nodus limfe regional,


tulang, hati, otak

Usus besar

Jaringan lokal

Nodus limfe regional, hati

Paru-paru

Jaringan toraks

Nodus limfe servikal, hati,


kelenjar adrenal, tulang,
otak

Kelenjar
mamae

Lapisan atas kulit,


lapisan bawah otot

Nodus limfe aksilar, paruparu, hati, tulang

Orofaring

Kepala, leher

Nodus limfa servikal

Prostat

Nodus limfe lokal

Tulang

Kulit

Sel basal

Nodus limfe (squamosa)

Tiroid

Nodus limfe lokal

Nodus limfe servikal,

Nomenklatur dan klasifikasi


neoplasma berdasarkan jaringan
asal
Jaringan

Jaringan penghubung
atau otot
a.Pembuluh darah
b.Tulang
c.Kartilago
d.Fibrous
e.Pembuluh limfe
f.Otot skelet
g.Otot polos

Epitel
a.glandular/parenkimal
b.Permukaan

Sistem
hematopoietik
a. jar.limforetikular
b. Sumsum tulang

Benigna

Maligna

Angioma
Osteoma
Chondroma
Fibroma
Limfangiom
a
Rhabdomyo
ma
Leiomyoma

Angiosarkoma
Osteosarkoma
Chondrosarkoma
Fibrosarkoma
Limfangiosarkoma
Rhabdomyosarkoma
Leiomyosarkoma

Adenoma
Papiloma

Adenokarsinoma
Karsinoma

Limfoma
jinak

Limfosarkoma, Hodgkin
disease
Leukemia, multiple

Pencetus kanker
Penyebab endogen, adanya disposisi
bawaan, terganggunya fungsi imun, juga
hormon (estrogen pada kanker payudara
dan testosteron pada kanker prostat)
Penyebab eksogen, yaitu sinar
pengionisasi, karsinogen kimia
(pembakaran kendaraan, industri, asap
panggangan, asap rokok), aflatoksin (dari
Aspergillus flavus), infeksi virus (virus
onkogen)

Aspergillus flavus

Hidrokarbon polisiklik
aromatic

Asap rokok

Infeksi virus

Karakteristik
Perubahan mekanisme kontrol
proliferatif dan diferensiasi
Abnormalitas kromosom
Proliferasi : berkembang menjadi tumor
lokal yang menekan struktur normal dan
mengganggu struktur-struktur sel di
dekatnya.
Terdapat sel stem tumor : pertumbuhan
cepat, pembelahan berulang kali.
Ciri stem sel : dapat berproliferasi dan
bermigrasi ke organ-organ (metastasis).

Karakteristik
Catatan :
infiltrasi : menyerang jaringan di sekitarnya
(lokal)
metastasis : menyebar ke aliran darah, limfe.
Klonogenik : kemampuan membentuk koloni
Kromsom abnormal : merefleksikan
ketidakstabilan genetiknya, dapat
membentuk subklon-subklon spesifik yang
mampu hidup di lingkungan multiselular
inang

Metastasis

Mengapa terasa sakit


Metastatik
Menyerang struktur-struktur selular
di sekitarnya
Merusak komponen selular
Abnormalitas pada jalur-jalur
metabolic (pada perkembangannya)
Menekan organ vital (missal: di paruparu menekan alveoli)

Terapi kanker
Operasi
Penyinaran/radiasi, operasi dan penyinaran
merupakan terapi yang merusak dimana sel
yang sehat akan ikut dibuang atau disinari.
Khemoterapeutika, yang digunakan saat ini
adalah sitostatika yang bekerja
memusnahkan atau merusak sel tumor.
Umumnya bekerja kurang spesifik sehingga
dpt menimbulkan kerusakan pada sel yang
sehat.

Terapi
Operasi
Radiasi (langsung ke sel kanker)
Lokal : Operasi dan radiasi efektif
sebelum metastasis
Masalah : kita baru merasakan jika sudah
metastasis
Diagnosis dini meningkatan efektivitas
pengobatan (deteksi parameter lab utk
kanker)
Kombinasi operasi radiasi
khemoterapi : paling baik

Antikanker
Toksisitas selektif sulit dicapai
karena :
Siklus sel kanker = sel normal; hanya
berbeda dalam kecepatan
Antikanker ditujukan untuk sel dengan
fraksi pertumbuhan besar (proliferasi
dan diferensiasi tinggi); tidak peka
untuk sel kanker yang fraksi
pertumbuhannya kecil.

Sebagian besar antineoplastik lebih


efektif membunuh sel yang sedang
berkembang dalam siklus selnya
daripada sel yang berada pada fase
istirahat (fase G0).
Selain sel tumor, sel tubuh lain yang
memiliki kecepatan proliferasi tinggi akan
dipengaruhi oleh antitumor, seperti
folikel rambut, sumsum tulang, dan epitel
intestin. Hal ini berhubungan dengan
efek samping yang timbul dalam
pemakaian antitumor.

Sel tumor/sel kanker diyakini sebagian


besar akan dibunuh oleh antitumor
melalui mekanisme apoptosis proses
penghancuran sel yang terprogram dan
tergantung energi- daripada mekanisme
nekrosis.
Tipe tumor hematologi (non-solid) yang
berkembang cepat seperti leukemia dan
limfoma adalah tipe yang paling
responsif terhadap pengobatan antitumor
daripada tumor solid yang berkembang
lambat seperti sarkoma dan karsinoma.

Siklus sel
Aktif :
G 1 = pertumbuhan
sel ; sintesis RNA ;
sintesis protein
S = sintesis DNA
G 2 = sintesis protein,
persiapan untuk mitosis
M = Mitosis
Istirahat :
G 0 = sel tidak
membelah

Sel bersifat dorman pada fase istirahat (fase G0).


Stimulus tertentu akan menyebabkan siklus sel
berubah ke fase G1 (sintesis pra-DNA) dimana
akan dibentuk prekursor DNA.
Sintesis DNA terjadi pada fase S yang diikuti oleh
sintesis premitosis dan pembentukan struktur
pada fase G2.
Mitosis terjadi pada fase M dimana terbentuk dua
sel yang akan melanjutkan siklus sel kembali ke
fase G1 atau menuju fase istirahat G0.

Fraksi yang tumbuh (Growth fraction)


adalah total sel pada fase
pertumbuhan (G1, S, G2, M)
dibandingkan terhadap total sel (G1, S,
G2, M , dan G0).
Dari keseluruhan sel yang ada, hanya
sebagian sel ada dalam siklus
pembelahan ini, sisanya ada dalam
fase 0 (keadaan istirahat).

klasifikasi sitostatika
berdasar kerja pd siklus sel
Sitostatika yang bekerja spesifik terhadap
fase tertentu. Contoh : antimetabolit, antibiotik
peptida (bleomisin), alkaloid podofilin
(etoposid, teniposid), alkaloid tanaman
(vinblastin, vinkristin, paklitaksel)
Sitostatika yang tak spesifik terhadap fase,
artinya bekerja pada keseluruhan siklus sel.
Contoh : alkilator (siklofosfamid), antibiotik
(daktinomisin), nitrosourea (metilCCNU)

Kerja anti kanker pada


siklus sel
Vinkristi
n
vinblast
in

antibioti
k

Hormon
steroid

Anti
metabolit

Penggolongan
antikanker
Golongan

Contoh obat

Inhibitor mitosis

Vinkristin, vinblastin, etoposid,


teniposid

Agen pengalkilasi

Siklofosfamid, busulfan, dakarbazin,


tiotepa

Antimetabolit

Fluorourasil, metotreksat, sitarabin,


merkaptopurin, tioguanin

Antibiotika

Aktinomisin, aklarubisin,
daunorubisin, doksorubisin, epirubisin,
bleomisin
Estradiol, tamoksifen

Hormon dan antagonis hormon


Sitostatika lain
Isotop radioaktif

Asparaginase, prokarbazin,
hidroksiurea
Au198, P32, I131

Inhibitor mitosis
Mekanisme kerja : pada tahap metafase
menghambat terbentuknya kumparan
pembelahan
sehingga
terjadi
inti
poliploida, atau menghambat ikatan dgn
tubulin.
Vinblastin dan vindesin merusak sumsum
tulang,sedangkan
vinkristin
terbatas
penggunaannya pd dosis tinggi karena
ada kerja neurotoksik (neuropati perifer)

Agen pengalkilasi
Mekanisme umum kerja obat : Golongan
pengalkilasi bekerja dengan berikatan secara
kovalen dengan gugus nukleofilik pada
bagian-bagian sel seperti DNA secara nonspesifik.
Alkilasi DNA dalam inti barangkali merupakan
interaksi utama yang dapat membunuh sel.
Obat-obat ini juga dapat bereaksi dengan
gugus sulfhidril, amino, hidroksil, karboksil,
dan fosfat dari nukleofil sel lain.

Antimetabolit
Mekanisme kerja umum : Antimetabolit secara
struktural
berhubungan dengan komponen sel
normal. Antimetabolit mengganggu ketersediaan
prekursor nukleotida purin dan pirimidin normal
dengan menginhibisi sintesis atau berkompetisi
dengan nukleotida tersebut dalam sintesis DNA dan
RNA sehingga menghambat metabolisme dan
pertumbuhan sel.
Efek sitotoksik maksimal dari antimetabolit adalah
spesifik pada fase S.
Antimetabolit akan menyerang semua sel dengan
tingkat proliferasi tinggi sehingga antimetabolit ini
amat toksik dan penggunaannya dibatasi.

Antibiotik
Antrasiklin mempengaruhi sintesis DNA
maupun RNA, menyebabkan pemutusan
untai tunggal dan ganda DNA, yang
kemungkinan diakibatkan oleh adanya
pembentukan radikal bebas.
Antrasiklin juga mengubah fungsi membran
sel menyebabkan kerja antitumor dan kerja
merusak jantung/kardiotoksik.
Epirubisin sifat kardiotoksiknya lebih kecil
daripada doksorubisin

Hormon dan antagonis


hormon

Hormon dan antagonis hormon bukan


sitostatika dalam arti sesungguhnya, walaupun
demikian dapat digunakan dengan sangat
berhasil pada tumor yang pertumbuhannya
bergantung pada adanya hormon. Ini berlaku
dalam presentase tinggi pada karsinoma
prostat, payudara dan korpus uterus.
Estrogen digunakan pada kanker prostat,
antiestrogen digunakan pada karsinoma
payudara yang bermetastatis atau tak dapat
dioperasi, antiandrogen digunakan pada
kanker prostat lanjut.

Isotop radioaktif
Terapi tumor ganas dengan isotop
radioaktif merupakan varian dari terapi
sinar biasa. Di sini jaringan bukan disinari
dari luar akan tetapi sumber penyinaran
dimasukan ke dalam tubuh. Kerja maupun
efek samping yang timbul sama seperti
setelah penyinaran Rontgen, akan tetapi
pada kasus-kasus tertentu, dengan
radioisotop akan dapat dilakukan
penyinaran dengan lebih terarah.

Antikanker
Tujuan pengembangan anti kanker
Induser diferensiasi
Antimetastatik
Agent hipoksik
Radiosensitizing / radio proteksi
Pemodifikasi respon biologi

Induser diferensiasi
Tujuan :
tetap dalam bentuk tahap akhirnya;
supaya tidak berpotensi untuk
proliferasi.
Matang menjadi sel utuh tapi tidak
berproliferasi
Sifat kankernya hilang

Anti metastatik
Tujuan :
Mengubah sifat-sifat permukaan selsel ganas sehingga menghambat
invasifnya ke sel-sel yang baru

Agent hipoksik
Hipoksik terhadap stem sel
Tujuan : membuat stem sel
mengalami defisiensi O2

Radiosensitizing / radio
proteksi
Bersifat
radioproteksi
Tujuan :
meningkatkan
efektivitas
radioterapi

Memodifikasi respon
imun
Misalnya interferon,
sel NK

Efek samping anti kanker


Menyerang sel-sel yang proliferasinya
tinggi,misalnya
sumsum tulang : menimbulkan
gangguan pembentukan sel darah,
pertahanan tubuh menurun)
saluran cerna ; menyebabkan diare,
ulserasi, mual, muntah
folikel rambut : menyebabkan rambut
rontok

Prinsip terapi
Dosis tinggi tapi bertahap
(memberikan kesempatan recovery
pada sumsum)
Proteksi sel normal
Kombinasi khemoterapi (mekanisme
kerja berbeda) ; agar efek maksimum
dan mengurangi toksisitas

Pengobatan baik dan efektif jika :


Sel-sel tumor menurun
Manifestasi menurun

Anda mungkin juga menyukai