Anda di halaman 1dari 4

BAB IX

PENELITIAN dan PUBLIKASI


Pasal 52 : Penggunaan Hewan Untuk Penelitian
Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi memperhatikan peraturan Negara dan
peraturan Profesional apabila menggunakan hewan sebagai objek penelitian.
Standar profesional yang dimaksud diantaranya bekerjasama atau
berkonsultasi dengan ahli yang kompeten. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah :
1. Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi yang melakukan penelitian
dengan hewan harus terlatih dan dapat memperlakukan hewan
tersebut dengan baik, mengikuti prosedur yang belaku, bertanggung
jawab untuk memastikan kenyamanan, kesehatan dan perlakuan yang
berperikemanusiaan terhadap hewan tersebut. Psikolog dan/atau
ilmuwan psikologi yang sedang melakukan penelitian dengan hewan
perlu memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam
penelitiannya telah menerima petunjuk mengenai metode penelitian,
peraswatan dan penanganan hewan yang digunakan, sebatas
keperluan penelitian dan sesuai perannya. Prosedur yang jelas
diperlukan sebagai panduan untuk menangani seberapa jauh hewan
boleh disakiti dan terhindar dari perlakuan yang semena mena.
2. Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi dapat menggunakan prosedur
yang rasa sakit, stree dan penderitaan pada hewan, hanya jika
prosedur alternatif tidak memungkinkan dan tujuannya dibenarkan
secara ilmiah atau oleh nilai-nilai pendidikan dan terapan.
3. Apabila dalam penelitian diperlukan pembedahan, Psikolog dan/atau
ilmuwan psikologi menjalankan prosedur bedah dengan pembiusan
yang memadai dan mengikuti teknik-tenik untuk mencegah infeksi dan
meminimalkan rasa sakit selama, dan setelah pembedahan.
4. Apabila nyawa hewan perlu diakhiri, Psikolog dan/atau ilmuwan
psikologi melaksanakannya dengan segera, dengan usaha untuk
meminimalkan rasa sakit dan sesuai dengan prosedur yang dapat
diterima.

Analisis :
Apabila dalam penelitiannya, Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi
menggunakan hewan sebagai objeknya maka diharuskan agar Psikolog
dan/atau ilmuwan psikologi beserta orang orang yang terlibat didalamnya
harus benar benar mengerti dan memahami prosedur yang telah ditetapkan
(berperikemanusiaan dan tidak ada unsur kekerasan ) untuk melindungi
keselamatan dari hewan yang digunakan dalam penelitian tersebut, apabila
terpaksa dilakukan proses yang menyakitkan atau bahkan hingga
menyebabkan kematian hewan, maka hendaknya tetap diusahakan langkah
langkah untuk meminimalkan rasa sakit, misal dengan pengunaan bius
sesusai standar dan melakukan tindakan tersebut dengan cepat.

Pasal 53 : Pelaporan dan publikasi Hasil Penelitian


Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi berifat profesional, bijaksana, jujur dengan
memperhatikan keterbatasan kompetensi dan kewenangan sesuai ketentuan
yang berlaku dalam melakukan pelaporan/publikasi hasil penelitian. Hal tersebut
dimaksudkan untuk menghhidari kekeliruan penafsiran serta menyesatkan
masyarakat penguna jasa layanan psikologi. Hal-ha; yang harus diperhatian
adalah :
1. Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi tidak merekayasa dan atau
melakukan langkah langkah lain yang tidak bertanggung jawab.
(misal : terkait pengelabuan, plagiarisme dll).
2. Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi jika menemukan kesalahan yang
signifikan paa data yang dipublikasikan, mereka mengambil langkah
untuk mengoreksi kesalahan tersebut dalam sebuah
pembetulan( correction), penarikan kembali (retraction), catatan
kesalahan tulis atau cetak (erratum) atau alat publikasi lain yang tepat.
3. Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi tidak menerbitka atau
mempublikasikan dalam bentuk original dari datayang pernah
dipublikasikan sebelumnya. Ketentuan ini tidak termasuk data yang
dipubliaksi ulang jika disertai dengan publikasi yang memadai.
Analisis :
Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi bertanggung jawab penuh atas hasil
penelitian yang dipublikasikan dan wajib memastikan kebenaran serta
keabsahan dari hasil tersebut. Apabila ditemukan kekeliruan baik yang bersifat
disengaja ataupun tidak disengaja, maka Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi
harus dengan cepat melakukan perbaikan agar hasil tersebut tidak menyesatkan
pengguna jasa layanan psikologi dan juga untuk menghindari adanya
kemungkinan kerugian dari salah satu atau beberapa pihak seperti ilmu
psikologi, profesi psikologi, pengguna jasa layanan psikologi, individu yang
menjalani pemeeriksaan psikologi dan piha pihak yang terkait beserta
masyarakat pada umumnya.
Pasal 54 : Berbagi Data untuk Kepentingan Profesional
1. Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi tidak menyembunyikan data yang
mendasari kesimpulannya setelah hasil penelitian diterbitkan.
2. Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi dapat meberikan data dari hasil
penelitian yang telah dipubliaksikan bila ada sejawat atau profesional
lain yang memiliki kompetensi sama, dan memrlukannya sebagai data
tambahan untuk menguatkan pembuktiannya melalui analisis ulang,
atau memakai data tersebut sebagai landasan pekerjaannya.
3. Ketentuan pada ayat (2) tersebut tidak berlaku jika hak hukum individu
yang menyangkut kepemilikan data melarang penyebarluasannya.

Untuk kepentingan ini, sejawat atau profesional lain yang memrlukan


data tersebut wajib mengajukan persetujuan tertulis sebelumnya.
4. Profesional/sejawat lain yang memerlukan data penelitian tersebut
wajib melindungi kerahasiaan partisipan penelitian, dan perhatikan hak
legal pemilik data.
5. Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi dapat meminta sejawat atau
profesional lain yang memerlukan data tersebut untuk ikut
bertanggung jawab atas biaya terkait dengan penyediaan informasi.
Analisis :
Psikolog dan/atau ilmuwan psikologi boleh memberikan hasil penelitian kepada
sejawat atau profesional lain yang memerlukan hasil tersebut dengan catatan
telah mendapat persetujuan dari partisipan penelitian dan sejawat atau
profesional yang berkepentingan wajib menjaga kerahasiaan informasi individu
partisipan penelitian dan tidak boleh menyalahgunakan hasil penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai