TRANSPORTASI
DALAM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Anggota Kelompok :
Aeny Sugianto
12/330070/TK/39261
Agnes Ryskintya R.
12/330549/TK/39635
Annisah
12/329679/TK/39009
Febrianna Hidayati
12/330326/TK/39502
Retno Agus Pratiwi
12/333239/TK/39671
Siti Gora Krisdhi R. P.
12/330171/TK/39357
PENDAHULUAN
Terdapat
kecenderungan
bahwa
berkembangnya suatu kota bersamaan pula
dengan berkembangnya masalah transportasi
yang terjadi, sehingga masalah ini akan selalu
membayangi perkembangan suatu wilayah
perkotaan.
1. Pendekatan Sistem
Untuk memperoleh alternatif pemecahan masalah transportasi
yang berkaitan dengan aspek tata guna tanah dan pembangunan
berkelanjutan secara tepat dan efisien, maka terlebih dulu harus
dipahami mengenai sistem transportasi secara menyeluruh
(makro), peran tata guna lahan terhadap timbulnya permasalahan
serta dampak permasalahan terhadap lingkungan.
2. Pendekatan Sistem
Kegiatan
Transportasi selalu dikaitan dengan tujuan
dari kegiatan perpindahan tersebut, makin
jauh lokasi satu dengan lokasi lain, maka
semakin panjang pula transportasi yang harus
dilakukan. Sebaliknya, makin dekat lokasi satu
kegiatan dengan kegiatan lain, makin pendek
pula transportasi yang harus dilakukan.
3. Pendekatan Sistem
Jaringan
Alternatif program peningkatan yang banyak
diterapkan pada kota-kota di Indonesia lebih
dipilih pengembangan jaringan jalan raya. Hal
ini dilakukan dengan pertimbangan murah,
mudah, dan, cepat jika dibandingkan dengan
pengembangan jalan baja atau rel.
J. Michael Thompson
mengistilahkan
pendekatan
tersebut
sebagai low cost strategy
yaitu
peningkatan
aksesbilitas
kawasan
perkotaan dengan titik
berat
pada
pengembangan
jalan
raya yang relatif murah
dan mudah dibandingkan
dengan pengembangan
jalan baja atau rel.
4. Pendekatan Sistem
Pergerakan
Dengan melihat pada data pertambahan trip
kendaraan pribadi Jakarta, sebagai contoh
perkotaan padat, sekitar 20 tahun terakhir yang
mencapai 281,5%, terjadi pertumbuhan sebesar
5,50%, maka hal ini menunjukkan akan adanya
peningkatan kepadatan lalu lintas yang tinggi
dan harus diantisipasi.
Kesimpulan
Pengaturan tata guna lahan memiliki peran yang
penting dalam pembentukan sistem pergerakan
(transportasi) penduduknya. Sistem pengaturan
tata guna lahan membutuhkan peran serta
langsung masyarakat dan memerlukan jangka
waktu yang sangat lama. Hal terpenting yang
berkaitan dengan pengaturan tata guna lahan
(pembagian pusat-pusat pertumbuhan) adalah
pemakaian
sistem
transportasi
yang
menghubungkan antar pusat-pusat atau antara
pusat dengan sub-pusat pertumbuhan yang masih
mengandalkan pada sistem transportasi jalan raya.
Terima Kasih