Blok 19 Scenario 1 Gizi
Blok 19 Scenario 1 Gizi
Blok 19 Scenario 1 Gizi
mukosa mulut tampak pucat. Kepekaan terhadap rasa makanan berkurang, luka
pada sudut bibir.
Terdapat dalam : Susu, keju, hati, daging, telur.
6. Vitamin C
Kekurangan vit C : Menimbulkan kelainan pada gusi, gusi meradang dan mudah
berdarah, jika terjadi luka penyembuhannya sangat lambat, pembentukan gigi
menjadi terganggu.
Terdapat dalam : Jeruk, tomat, kentang, cabai hijau, sayuran selada hijau, jambu.
7. Vitamin D
Kekurangan vitamin D : Pada anak-anak erupsi / keluarnya gigi menjadi
terhambat,
Terdapat dalam : Minyak ikan, susu, mentega, hati, kuning telur.
Pengaruh Zat Gizi terhadap Pertumbuhan Gigi
Menurut Mustafa (1993) ada beberapa pengaruh zat gizi terhadap pertumbuhan
gigi.
a. Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A cukup besar pengaruhnya terhadap perkembangan gigi
anak. Vitamin ini berperan dalam penyusunan struktur email, sehingga
kekurangan vitamin A dapat menyebabkan pertumbuhan email yang tidak
sempurna (Mustafa, 1993).
Kekurangan Vitamin D
Vitamin D fungsinya untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Hubungan antara
Vitamin D dengan karies gigi dijelaskan dalam penelitian di USA dan Kanada
memberikan kesimpulan yang sama. Prevalensi dari karies lebih banyak terdapat
di negara-negara bagian utara dibandingkan dengan negara-negara tropis.
Ini disebabkan sedikitnya sinar matahari dan mengakibatkan sintesa vitamin D di
kulit berkurang, pengikisan menyebabkan kerusakan pada gigi anak-anak. Dalam
hal ini vitamin D akan berfungsi pada waktu absorbsi dan metabolisme kalsium
dalam pembentukan tulang gigi (Mustafa, 1993).
c. Fluorida
Pada keadaan normal, dentin dan email mengandung garam-garam mineral
antara lain : kalsium, phosfor dan elemen lain yang mengandung fluoride.
Konsentrasi fluor dalam air minum berkisar antara 0,5 sampai 1 ppm, jumlah ini
akan berfungsi untuk melindungi gigi dari karies gigi akan tetapi pada kadar fluor
lebih dari 2 ppm maka akan menyebabkan bercak-bercak pada gigi, dan pada
email akan terlihat pita yang berwarna coklat. Fluorida dapat melindungi gigi dari
serangan bakteri sehingga tidak terjadi karies. Di USA terlihat pemberian
flourisasi mampu menurunkan karies sebanyak 60-70% pada anak-anak yang
menderita karies (Mustafa, 1993).
d. Garam Mineral
Mineral seperti kalsium, magnesium, besi serta tembaga dapat menghambat
terjadinya karies gigi (Mustafa, 1993).
Peran zat gizi dalam pencapaian kesehatan gigi yang optimal adalah sebagai
berikut :
Karbohidrat
Meskipun banyak penelitian menyebutkan bahwa karbohidrat sebagai penyebab
timbulnya berbagai penyakit gigi dan mulut, namun dari fungsinya sebagai katalis
dalam proses metabolisme terhadap zat gizi lain ( mineral, vitamin, dan lemak )
dan meningkatkan konsumsi zat gizi lain serta peran sebagai imunopolisakarida
dalam menangkal infeksi,berperan penting pada masa pra erupsi dan pasca
erupsi, maka karbohidrat juga memegang peranan penting dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut.
Lemak
Lemak berperan sebagai pengangkut vitamin yang memiliki peran dalam menjaga
kesehatan gigi yang mulut. Salah satu jenis lemak adalah lemak jenuh. Lemak ini
memainkan peranan penting terhadap kesehatan tulang dan gigi. Agar kalsium
dapat bersatu dengan struktur tulang kerangka dan gigi secara efektif, sedikitnya
50 persen lemak makanan seharusnya mengandung lemak jenuh.
Protein
Protein sangat berperan terutama pada masa pertumbuhan jaringan termasuk
perkembangan gigi sejak awal pertumbuhannya. Selain itu protein berperan
dalam pembentukan antibodi yang melindungi seluruh jaringan termasuk mukosa
mulut dan darerah sekitarnya terutama dari infeksi yang mungkin menyerang
jaringan periodontal serta mencegah terjadinya angular cheilitis.
Vitamin
Vitamin A
Vitamin A diperlukan untuk kesehatan gingiva. Penting untuk menjaga selaput
lendir mulut dan jaringan mukosa mulut. Memelihara jaringan epitel, membantu
perkembangan gigi serta pertahanan terhadap infeksi. Vitamin A banyak terdapat
pada sayuran yang berwarna hijau atau kuning, buah dengan warna yang
mencolok, susu, telur dan minyak ikan.
Vitamin D
Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat yang sangat berperan pada
pembentukan dan pertahanan gigi. Absorpsi ini berlangsung di usus halus. Selain
itu berperan penting pada pembentukan rahang. Vitamin ini paling banyak
terdapat pada susu, minyak ikan dan sereal.
Vitamin E
Flour
Mempertahankan tulang dan gigi yang kuat sehingga mencegah terjadinya karies
gigi, selain itu flour juga berfungsi mengatur pH asam-basa dalam rongga mulut.
Flour banyak terdapat pada teh, brokoli, dagaing ayam dan air floridasi.
Seng
Berperan besar dalam penyembuhan luka pada mukosa mulut. Seng banyak
terdapat pada seafood, hati, daging, dan sereal gandum.
Defisiensi kalsium
Manifestasi defisiensi kalsium dalam rongga mulut adalah terjadi absorpsi tulang
rahang yang merata dan destruksi ligamentum periodontal dan berkurangnya
kekuatan gigi.
Defisiensi fosfor
Manifestasi defisiensi fosfor dalam rongga mulut adalah terjadinya gangguan
pertumbuhan rahang dan erupsi gigi. Juga adanya pertumbuhan kondili yang
lambat disertai maloklusi.
Defisiensi magnesium
Defisiensi magnesium dalam jangka waktu yang lama dapat terjadi hipoplasia
enamel.
Defisiensi besi
Manifestasi defisiensi besi dalam rongga mulut adalah terjadinya glossitis yang
merupakan penyakit pada lidah, di mana lidah tampak merah dan sakit.
Defisiensi flour
Manifestasi Defisiensi flour dalam rongga mulut yang paling utama adalah
kerentakan gigi terhadap terjadinya karies gigi.
Defisiensi protein
Protein banyak terdapat pada daging, telur, susu, ikan dan jagung. Manifestasi
defisiensi protein dalam rongga mulut adalah lidah tampak berwarna merah
karena hilangnya papila, terjadi angular cheilitis dan fissura bibir atau bibir pecahpecah. Selain itu rongga mulut terasa kering dan nampak kotor. Resistensi
terhadap infeksi mengalami penurunan sehingga mudah terjadi infeksi pada
jaringan periodontal.
Defisiensi vitamin
Defisiensi vitamin A
Defisiensi vitamin A menyebabkan terjadinya gingivitis, hiperplasia gingiva serta
penyakit periodontal dan hipoplasia enamel. Defisiensi vitamin A juga
mengakibatkan :
Xeropthalmia
Darriers disease
Mulut kering (xerostomia), hyperplasia gingival, gingivitis dan lesi-lesi periodontal
Defisiensi vitamin D
Defisiensi vitamin D menyebabkan terjadinya hipoplasia enamel yang melibatkan
gigi insisivus dan molar permanen yang umumnya terdapat pada penderita
rhiketsia. Manifestasi defisiensi dalam mulut pada masa pembentukan dan
sesudah pertumbuhan gigi :
Pada masa pembentukan gigi yaitu hipoplasia email, erupsi gigi terhambat,
kadang-kadang pigmentasi pada gigi
Pada masa sesudah pertumbuhan yaitu mempengaruhi struktur jaringan
periodontal
Defisiensi vitamin E
Defisiensi vitamin E menyebabkan terjadinya pendarahan gingival, keluarnya pus
dari poket dan penyakit periodontal serta leukoplakia.
Defisiensi vitamin K
Defisiensi vitamin K menyebabkan terjadinya pendarahan spontan pada gingival
atau setelah menggosok gigi.
Defisiensi vitamin C
Defisiensi vitamin C menyebabkan rentannya gingival terhadap iritasi lokal
sehingga terjadi hiperplasia gingival, mudah berdarah dan dapat terjadi ulserasi
yang biasa disebut Scurvy.
Scurvy akut : gingival membesar, warna merah tua dan mudah berdarah
Mukosa mulut mudah terkena infeksi sekunder
Gigi mudah terlepas
Defisiensi vitamin B kompleks
Tiamin ( B 1 )
Defisiensi Tiamin menyebabkan terjadinya pembesaran papila fungiformis pada
perifer lidah, adanya retakan pada bibir dan sensitifitaspada gigi dan mukosa
mulut meningkat. Manifestasi defisiensi vitamin B1 di mulut
Glositis yang ditandai dengan warna merah terang, papila lidah hilang, ulserasi
sepanjang tepi lidah
Lidah kering dan licin
Keadaan lebih berat kadang terasa sakit dan ada plak putih pada punggung lidah
yang sulit diangkat
Asam nikotinat ( B 5 )
Defisiensi Asam Nikotinat menyebabkan terjadinya atrofi papilla di mana lidah
tampak merah, gingivitis kronis dan periodontitis.
Peridoksin ( B 6 )
Defisiensi Peridoksin menyebabkan terjadinya angular cheilitis, glossis, serta rasa
tidak enak pada mulut.
Asam Pentotenat
Asam Folat
Manifestasi defisiensinya adalah pembengkakan pada lidah, gingivitis, angular
cheilitis dan ulkus pada lidah.
Sianokobalamin ( B 12 )
Manifestasi defisiensinya adalah gingival nampak pucat dan mudah terjadi
ulserasi. Lidah tampak merah licin dan mengkilat serta lebih sensitiv (glositis
hurteri). Manifestasi defisiensi B12 dalam mulut lainnya adalah :