Info POM

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

B A DA N P OM R I

InfoPOM - Januari - Februari 2012

Topik

sajian utama

Kontrasepsi Oral:
Mengenal
Manfaat dan
Risikonya

Siaran Pers

Badan POM Luncurkan Tiga Program


Peningkatan Pengawasan Obat dan
Makanan di Awal Tahun 2012
Regulasi tentang Klaim Gizi dan Klaim
Kesehatan pada Produk Pangan
Seri Swamedikasi 1

Obat Jerawat

InfoPOM - Januari - Februari 2012

Tim

Redaksi
Penasehat 
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan
Pengarah
Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat
dan Makanan
Penanggungjawab
Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan
Redaktur
Kepala Bidang Informasi Obat
Editor
Irhamahayati, Apt., MTI; Dra. Murti
Hadiyani; Indah Widyaningrum, S.Si, Apt;
Eriana Kartika Asri, S.Si, Apt
Kontributor
DR. Tepy Usia, M.Phil; Sofhiani Dewi, STP,
Msi; Dina Puspita Mayasari, S.Farm, Apt.;
Dra. Tri Asti I., Apt., M.Pharm.; Dra. Tutut
Sumartini, MM; Dra. Sutanti Siti Namtini,
Ph.D; Sandhyani ED, S.Si., Apt.; Dra Rini
Tria Suprantini, M.Sc; Yustina Muliani,
S.Si., Apt.; Judhi Saraswati, SP., MKM;
Indah Widyaningrum, S.Si, Apt.; Khusnul
Khotimah, S.Si; Eriana Kartika Asri, S.Si,
Apt.; drg. Indah Ratnasari; Arlinda Wibiayu,
S.Si., Apt.; Fitri Fatima, S.Si., Apt.; Linda
Octaviani, S.Si., Apt.
Sekretariat
Judhi Saraswati, SP., MKM; Arlinda Wibiayu,
S.Si., Apt.; Riani Fajar Sari, A.Md; Tanti
Kuspriyanto, S.Si., M.Si.; Arif Dwi Putranto,
S.Si., Apt.; Netty Sirait; Surtiningsih
Desain Grafis
Dwi Resmiyarti, S.Farm, Apt.; Eriana Kartika
Asri, S.Si, Apt.
Foto
Ridwan Sudiro, S.Sos.

Redaksi menerima sumbangan


artikel yang berisi informasi terkait
dengan obat, makanan, kosmetika,
obat tradisional, komplemen
makanan, zat adiktif dan bahan
berbahaya. Kirimkan tulisan melalui
alamat redaksi dengan melampirkan
identitas diri penulis.

Editorial
Pembaca yang terhormat,
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang pesat serta pengaruh gaya hidup
masyarakat modern menjadikan kontrasepsi sebagai bagian dari kehidupan
berkeluarga masyarakat Indonesia. Kontrasepsi telah dikenal luas untuk
mengendalikan atau merencanakan kehamilan. Metode kontrasepsi yang
tersedia juga sangat bervariasi sehingga memberikan banyak pilihan untuk
menggunakan metode yang sesuai. Salah satu metoda kontrasepsi yang disukai
adalah kontrasepsi oral. Bagaimana penggunaannya yang benar? manfaat
yang didapat? serta risiko efek samping dari kontrasepsi oral tersebut? Mari
kita simak pada Sajian Utama kami Kontrasepsi Oral: Mengenal Manfaat &
Risikonya
Di tahun 2012 ini Kami juga memberikan sajian baru, yaitu Serial Swamedikasi.
Swamedikasi adalah pengobatan sendiri terhadap suatu penyakit dengan
menggunakan obat-obat bebas dan Obat Wajib Apotek (Obat keras yang dapat
dibeli tanpa resep dokter, namun diserahkan oleh apoteker di apotek). Untuk
edisi Januari- Februari ini, kami tampilkan artikel Obat Jerawat. Seri lain yang
akan menyusul pada penerbitan berikutnya adalah Obat Cacing, Obat Flu, Obat
Mata, Obat Mabuk Perjalanan, dan Obat Gangguan Kulit.
Selain sajian utama, kami juga menampilkan artikel lainnya yaitu tentang
klaim gizi dan kesehatan pada produk pangan. Saat ini, konsumen dapat
memperoleh informasi tentang produk pangan dari berbagai sumber, seperti
dari keluarga, dunia pendidikan, media massa, iklan dan label yang ada pada
produk pangan tersebut. Informasi yang muncul pada label produk pangan
juga disebut sebagai klaim gizi dan klaim kesehatan, seperti contohnya
klaim rendah natrium, rendah kolesterol, menurunkan risiko penyakit
jantung, dan sebagainya. Di satu sisi klaim gizi dan klaim kesehatan seperti
itu merupakan informasi yang sangat bermanfaat dan penting, namun disisi
lain, klaim gizi dan kesehatan juga menjadi salah satu strategi pemasaran bagi
produsen yang merupakan nilai tambah yang membedakan antara satu produk
dengan yang lainnya. Jadi Anda harus berhati-hati menyikapi iklan produk
pangan yang menginformasikan klaim-klaim tersebut.
Untuk perlindungan konsumen, pemerintah mengatur bahwa untuk
pencantuman klaim gizi dan klaim kesehatan produsen harus memenuhi
persyaratan tertentu, yang diatur dalam Peraturan Kepala Badan POM RI
Nomor HK.03.1.23.11.11.09909 tahun 2011 tentang Pengawasan Klaim dalam
Label dan Iklan Pangan Olahan. Peraturan ini menyatakan bahwa klaim harus
benar dan tidak menyesatkan, serta melarang memanfaatkan ketakutan
konsumen. Ulasan tentang hal ini dapat Anda baca pada artikel Regulasi
tentang Klaim Gizi dan Klaim Kesehatan pada Produk Pangan.
Selamat membaca

InfoPOM - Januari - Februari 2012

SIARAN PERS
Dengan Semangat Reformasi Birokrasi, Kita Tingkatkan Mutu Kinerja Pengawasan Obat dan Makanan

BADAN POM LUNCURKAN TIGA PROGRAM


PENINGKATAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DI AWAL TAHUN 2012
Memanfaatkan momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-11 yang jatuh pada tanggal 31 Januari 2012, Badan POM
mencanangkan tiga program peningkatan mutu kinerja pengawasan obat dan makanan sebagai realisasi Reformasi Birokrasi.
Fokus ketiga program tersebut berorientasi pada kepentingan publik sesuai dengan semangat Tata Kelola Pemerintahan yang
baik dan berfokus pada efektivitas, efisiensi dan mutu serta optimalisasi pelayanan publik. Tiga program yang dicanangkan Badan
POM adalah elektronisasi sistem registrasi pangan low risk, Sistem Informasi Administrasi Pegawai (SIAP) secara elektronik, serta
penyerahan sertifikat ISO 9001:2008.
Pencanangan elektronisasi sistem registrasi pangan low risk merupakan salah satu Quick Wins upaya mewujudkan Reformasi
Birokrasi, untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik, dan mempermudah proses. Sistem ini berbasis
web/internet dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Diharapkan dengan adanya sistem registrasi
secara elektronik ini, proses pendaftaran pangan low risk menjadi lebih cepat, tepat, transparan dan akuntabel dengan tetap
mengedepankan perlindungan kepada masyarakat.
Terobosan utama dalam sistem ini antara lain (i) tidak ada pembatasan jumlah aplikasi pendaftaran pada hari yang sama, (ii)
penyelesaian proses kurang dari tujuh hari, (iii) pelaksanaan pengisian formulir dapat dilaksanakan kapan saja tanpa terikat
wilayah kerja dan (iv) pendaftar dapat memantau prosesnya secara online.
Upaya lain dalam menuju Reformasi Birokrasi adalah jaminan pelaksanaan Good Governance dengan pencanangan Sistem
Informasi Administrasi Pegawai (SIAP). Dengan adanya SIAP maka penilaian kinerja kepegawaian dan pengembangan karir
pegawai Badan POM dapat lebih transparan, akuntabel dan dapat mengeliminasi terjadinya kolusi ataupun nepotisme, dengan
tetap berorientasi pada pemenuhan harapan publik.
Semakin luas dan kompleksnya tugas pengawasan Badan POM terutama di era global, menuntut seluruh komponen Badan POM
melaksanakan tugasnya secara efektif, efisien dan profesional dalam suatu kesisteman yang terstruktur. Sistem tersebut harus
melingkupi seluruh sub sistem pengawasan obat dan makanan di unit kerja baik pusat maupun Balai Besar / Balai POM di daerah
yang mampu memotret seluruh fungsi pengawasan obat dan makanan secara komprehensif dan mengidentifikasi keterkaitan
antar fungsi dan atau antar unit kerja.
Untuk itu Badan POM menerapkan sistem manajemen mutu (Quality Management System/QMS) sesuai standar internasional
ISO 9001:2008, dan telah berhasil diakui secara internasional dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2008. Semua ini dilakukan
untuk memberikan jaminan kepada publik dalam pengawasan obat dan makanan.
Di samping pencanangan tiga program di atas, rangkaian kegiatan HUT Badan POM ke-11 juga diisi dengan berbagai acara, antara
lain donor darah, lomba pembuatan spanduk dan banner dengan tema Anti Korupsi serta lomba paduan suara Mars Badan
POM. Di daerah, beberapa Balai Besar/Balai POM mengadakan kegiatan jalan sehat.

Jakarta, 31 Januari 2012


Biro Hukum dan Humas Badan POM RI
Telpon : 021 - 4240231
Fax : 021- 4209221
Email : hukmas@pom.go.id, humas_bpom@yahoo.com

InfoPOM - Januari - Februari 2012

Sajian Utama

Kontrasepsi Oral:
Mengenal Manfaat dan Risikonya

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang pesat serta


pengaruh gaya hidup masyarakat modern menjadikan
kontrasepsi sebagai bagian dari kehidupan berkeluarga
masyarakat Indonesia. Kontrasepsi telah dikenal luas untuk
mengendalikan atau merencanakan kehamilan. Metode
kontrasepsi yang tersedia juga sangat bervariasi sehingga
memberikan banyak pilihan untuk menggunakan metode
yang sesuai.

Metode Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata contra dan ception
yang bermakna mencegah atau menghalangi terjadinya
pembuahan sel telur oleh sperma. Selama ini telah
dikenal berbagai macam metode kontrasepsi, salah satu
pengelompokkan metode kontrasepsi adalah sebagai
berikut:
Metode alami, yaitu metode kontrasepsi tanpa
menggunakan alat atau obat/hormon, seperti: senggama
terputus, membilas vagina setelah senggama, menyusui,
dan metode kalender. Metode alami yang paling umum
dilakukan yaitu metode kalender, atau disebut juga
pantang berkala. Metode kalender merupakan metode
untuk mencegah kehamilan dengan berdasarkan
siklus haid wanita, dimana pasangan suami istri tidak
melakukan hubungan seksual pada masa subur atau
ovulasi wanita, yaitu antara hari ke 12 hingga 16 siklus

haid. Hari pertama siklus haid dihitung saat pertama kali


keluar haid. Metode kalender ini hanya dapat dilakukan jika
siklus haid wanita berlangsung rutin antara 26 hari hingga
32 hari satu kali siklusnya. Kelebihan metode ini adalah tidak
menimbulkan efek samping dan tidak mengeluarkan biaya,
sedangkan kekurangannya adalah jika siklus haid tidak rutin,
maka kemungkinan terjadinya kehamilan masih cukup besar.
Metode mekanik, yaitu metode kontrasepsi menggunakan
alat-alat yang berfungsi mencegah terjadinya kehamilan
seperti: kondom, spermisida vagina, diafragma, spons
kontrasepsi vagina, dan IUD (Intra Uterine Device). Metode
mekanik yang umum digunakan yaitu kondom dan IUD.
Kelebihan penggunaan kondom antara lain dapat dipakai
sendiri, dapat mencegah penularan penyakit kelamin, tidak
mempengaruhi kegiatan menyusui, dapat digunakan sebagai
pendukung metode lain, tidak mengganggu kesehatan,
tidak ada efek samping sistemik, tersedia secara luas
dan tidak perlu resep atau penilaian medis; sedangkan
kekurangannya adalah kemungkinan alergi akibat bahan
latex (yang merupakan bahan pembuat kondom yang umum
dipakai). IUD atau dikenal juga sebagai spiral merupakan
alat kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim untuk
mencegah bertemunya sel sprema dan sel telur. Kelebihan
IUD antara lain penggunaannya jangka panjang, mengurangi
kunjungan ke klinik, dan lebih murah dalam jangka
panjang. Kekurangannya antara lain dapat menimbulkan
efek samping berupa perdarahan dan kram pada minggu
pertama setelah pemasangan, keputihan, serta dapat
terjadi expulsi (pergeseran IUD dari posisi awal) sebagian
atau seluruhnya pada saat berhubungan. Di samping
itu pemasangan IUD terkadang menimbulkan rasa tidak
nyaman.
Metode hormonal, yaitu metode kontrasepsi menggunakan
hormon yang dimasukkan ke tubuh melalui cincin vagina
(vaginal ring), Transdermal patch, oral, suntikan maupun
implan/susuk. Kontrasepsi hormonal bekerja mencegah
terjadinya pembuahan dengan mengatur hormon
reproduksi dalam tubuh. Kontrasepsi hormonal khususnya
kontrasepsi oral, merupakan salah satu metode kontrasepsi
yang disukai masyarakat karena keunggulan dalam hal
efektivitas, manfaat, dan kemudahan penggunaan.
Selain tiga metode di atas, terdapat pula metode kontrasepsi
yang bersifat permanen, yaitu vasektomi bagi pria dan
tubektomi bagi wanita.

InfoPOM - Januari - Februari 2012

Cara Kerja Kontrasepsi Oral


Kontrasepsi oral bekerja melalui tiga cara, yaitu:
Mencegah ovulasi, sehingga sel telur tidak dilepaskan dari
folikel
Mengentalkan mukus serviks, sehingga menyulitkan gerakan
sperma menuju uterus
Mencegah pematangan endometrium, sehingga tidak siap
menerima dan memelihara sel telur (seandainya terjadi
pembuahan).
Penggunaan kontrasepsi oral memiliki beberapa kelebihan
antara lain: siklus menstruasi lebih teratur, darah menstruasi
menjadi berkurang, mengurangi gejala pre-menstruasi (misal:
kram), serta dapat mengatur siklus menstruasi, mengurangi
risiko kanker ovarium dan endometrium.
Kontrasepsi oral tersedia dalam bentuk sediaan yang
mengandung satu hormon progesteron yang biasa disebut
mini pil dan dalam bentuk sediaan kombinasi zat berkhasiat
hormon estrogen dan progesteron.
Mini pil merupakan alternatif bagi wanita yang tengah
menyusui, yaitu wanita yang menginginkan minum pil tapi
tidak ingin mendapatkan efek samping dari estrogen karena
tidak mempengaruhi produksi air susu ibu.
Kontrasepsi oral kombinasi zat berkhasiat estrogen dan
progesteron, sering disebut dengan istilah Pil KB (Keluarga
Berencana). Metode ini merupakan salah satu metode
kontrasepsi yang disukai wanita karena mudah digunakan.
Kekuatan/kadar estrogen dan progesteron dalam pil KB ini
bervariasi, sehingga memungkinkan wanita yang merasa tidak
cocok dengan salah satu jenis pil dapat menggantinya dengan
jenis pil yang lain.
Zat berkhasiat hormon estrogen yang biasa digunakan
dalam kontrasepsi oral kombinasi adalah etinilestradiol,
sedangkan hormon progesteron yang digunakan antara lain
adalah desogestrel, drospirenon, gestoden, norethisteron,
norgestimat dan levonorgestrel.

Cara Mengkonsumsi Kontrasepsi Oral


Pil KB Kombinasi
Di pasaran dikenal 2 jenis pil KB yaitu pil dengan kemasan
21 dan pil dengan kemasan 28. Pil dengan kemasan 21
membutuhkan jeda waktu 7 hari tanpa minum pil sebelum
pengguna pil meneruskan minum pil dari kemasan yang baru.
Pil dengan kemasan 28 tidak membutuhkan jeda waktu 7 hari
tanpa minum pil sebelum pengguna pil meneruskan minum pil
dari kemasan yang baru.
Minum pil harus dimulai pada saat menstruasi, untuk
menjamin bahwa tidak sedang terjadi kehamilan pada
wanita tersebut. Pil pertama yang diminum pada kemasan 28
haruslah pil yang ditandai dengan bagian yang diarsir pada

Kontrasepsi oral kombinasi


zat berkhasiat estrogen
dan progesteron, sering
disebut dengan istilah Pil
KB (Keluarga Berencana).
Metode ini merupakan
salah satu metode
kontrasepsi yang disukai
wanita karena mudah
digunakan.
bagian belakang kemasan tablet. Untuk menghindarkan wanita
terlupa minum pil, sangat dianjurkan untuk minum pil pada
jam yang sama setiap hari sesuai dengan hari dan mengikuti
tanda panah yang ada pada bagian belakang kemasan tablet.
Sangat dianjurkan untuk minum pil pada waktu yang sama
setiap harinya, agar perlindungan terhadap kehamilan dapat
dimaksimalkan.
Jika terlupa minum pil :
Lupa minum 1 pil: minum pil yang terlupa segera setelah
teringat, dan minum pil berikutnya sesuai jadwal. Contoh:
pasien terbiasa minum pil jam 9 malam, dan baru teringat
jam 7 pagi keesokan harinya. Maka dianjurkan segera
minum pil yang terlupa pada jam 7 pagi, dan pada jam 9
malam minum pil seperti biasa.
Lupa minum 2 pil: minum 2 pil yang terlupa segera setelah
teringat, dan hari berikutnya minum 2 pil lagi. Selanjutnya
minum pil sesuai jadwal. Contoh: pasien terlupa minum
pil pada hari Kamis dan Jumat. Maka pada hari Sabtu saat
teringat, dianjurkan untuk segera minum 2 pil jatah hari
Kamis dan Jumat. Pada hari Minggu, sesuai jadwal, minum 2
pil jatah hari Sabtu dan Minggu. Hari Senin dan seterusnya
minum pil seperti biasa. Jika pasien melakukan hubungan
seksual dalam waktu 7 hari setelah terlupa minum pil,
jangan lupa menggunakan kondom
Lupa minum 1 atau 2 pil pada saat sisa pil pada kemasan
tablet kurang dari 7: minum pil yang terlupa segera setelah
teringat, selanjutnya dianjurkan minum pil seperti biasa,
tetapi pada saat pil di kemasan tersebut habis:
Jika pasien minum pil kemasan 21: segera lanjutkan
minum pil dari kemasan baru tanpa jeda 7 hari
Jika pasien minum pil kemasan 28: buang 7 pil pertama
yang pada bagian belakang kemasannya diarsir dari
kemasan baru dan lanjutkan minum pil yang bagian
belakang kemasannya tidak diarsir dari kemasan baru.
Jika melakukan hubungan seks dalam waktu 7 hari setelah
terlupa minum pil, dianjurkan jangan lupa gunakan kondom.

InfoPOM - Januari - Februari 2012

Pil KB kombinasi kemasan 28 (kiri) dan 21 (kanan)

Mini Pil
Cara penggunaan mini pil ini adalah dengan diminum
terus-menerus tanpa ada 7 hari jeda. Bagi ibu yang ingin
memberikan air susu eksklusif, dianjurkan memulai minum
mini pill pada minggu keenam setelah melahirkan. Sedangkan
bagi ibu yang tidak memberikan air susu eksklusif atau
memberikan susu formula bersama dengan ASI, maka
dianjurkan mulai minum pil sejak minggu ketiga setelah
melahirkan. Jika melakukan hubungan seksual pada rentang
waktu 48 jam pertama setelah meminum mini pill, dianjurkan
untuk menggunakan kondom.
Seperti halnya pil, mini pill juga sangat dianjurkan diminum
pada jam yang sama setiap harinya.
Jika terlupa minum mini pil:
1 tablet: jika kurang dari 3 jam, dianjurkan segera minum pil
yang terlupa. Tablet berikutnya diminum seperti biasa.
1 tablet dan baru teringat lebih dari 3 jam kemudian, atau
terlupa minum lebih dari 1 tablet : dianjurkan minum pil
terakhir yang terlupa, dan dosis selanjutnya diminum seperti
biasa. Hal ini bisa berarti minum 2 tablet dalam satu hari.
Jika melakukan hubungan seks pada rentang waktu 48
jam pertama setelah meminum mini pill, dianjurkan untuk
menggunakan kondom.
3 tablet atau lebih: kemungkinan telah terjadinya kehamilan
harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk
meneruskan minum mini pill.

Efek Samping Penggunaan Kontrasepsi Oral


Selain manfaat, kita juga harus memperhatikan efek samping
dari penggunaan kontrasepsi oral.
Beberapa efek samping kontrasepsi oral diantaranya flek
(pendarahan antar periode menstruasi), bobot badan

meningkat, bercak hitam di wajah (chloasma), payudara


kencang dan sakit, serta mual. Selain itu beberapa penelitian
yang dilakukan beberapa tahun terakhir dilaporkan bahwa
terdapat risiko efek samping tromboembolisme vena pada
penggunaan jangka panjang kontrasepsi oral kombinasi.
Namun risiko ini tidak lebih tinggi dibandingkan risiko
terjadinya tromboembolisme vena pada kehamilan.
Tromboembolisme vena merupakan suatu kondisi yang
umumnya diakibatkan bekuan darah pada vena dalam bagian
paha atau panggul. Jika bekuan darah tersebut terlepas dalam
sirkulasi darah, maka dapat menghalangi aliran darah ke paruparu (emboli paru) dengan konsekuensi yang fatal. Faktor
risiko untuk penyakit tromboembolisme vena antara lain usia
lanjut, merokok, obesitas, dan kehamilan.
Terkait dengan efek samping yang mungkin muncul, maka
kontrasepsi oral tidak disarankan sebagai kontrasepsi pada
wanita yang:
mempunyai riwayat serangan jantung atau stroke
mengalami penggumpalan darah di kaki atau paru-paru
(Deep Vein Thrombosis (DVT) atau pulmonary embolism)
mempunyai riwayat nyeri dada (angina pektoris)
mempunyai riwayat atau risiko kanker payudara, kanker
rahim atau kanker leher rahim.
mengalami pendarahan tanpa diketahui penyebabnya
mempunyai gangguan hati
berusia > 35 tahun yang juga perokok

Pustaka

1. Berita MESO vol. 29, no. 2 november 2011


2. IONI
3. Artikel di subsite IO mengenai kontrasepsi
4. Rolf Krattenmarcher. 2000. Drospirenone: pharmacology and
pharmacokinetics of a unique progestogen. Elsevier, USA
5. Oral Contraceptives and the Risk of Venous Thromboembolism: An Update.
Desember, 2010.

InfoPOM - Januari - Februari 2012

Regulasi tentang Klaim Gizi dan


Klaim Kesehatan pada Produk Pangan

Klaim kesehatan pada produk pangan

Konsumen dapat memperoleh informasi tentang karakteristik


suatu pangan dalam bentuk pesan yang berbeda-beda dari
berbagai sumber, antara lain dari keluarga, dunia pendidikan,
media massa, dan iklan. Informasi tentang pangan dapat juga
ditemukan pada label produk pangan. Jenis informasi yang
muncul pada label produk pangan tersebut dikenal dengan
klaim gizi dan klaim kesehatan, misalnya klaim rendah
natrium, rendah kolesterol, menurunkan risiko penyakit
jantung, membantu pertumbuhan tulang, dan sebagainya.
Dari sudut pandang kesehatan, klaim gizi dan klaim kesehatan
seperti itu merupakan informasi yang sangat bermanfaat dan
penting.
Klaim gizi dan klaim kesehatan yang merupakan informasi
tentang manfaat zat gizi atau komponen yang ada dalam
pangan, dapat memberikan kontribusi pada peningkatan
kesehatan karena dapat membantu konsumen dalam
memilih produk pangan dikaitkan dengan pemenuhan
gizi dan kesehatannya. Publikasi WHO-FAO baru-baru ini
tentang Diet, Nutrisi dan Pencegahan Penyakit tidak Menular
merekomendasikan bahwa label yang memuat informasi gizi
dan kesehatan merupakan sarana penting untuk memfasilitasi
pilihan dan akses konsumen terhadap produk pangan
bergizi. Strategi Global WHO tentang Diet, Aktivitas Fisik dan
Kesehatan (WHO, 2004) menyatakan bahwa penyediaan
informasi tentang produk pangan yang akurat, terstandar dan
komprehensif merupakan cara yang kondusif guna memenuhi
pilihan sehat konsumen.
Disisi lain, klaim gizi dan kesehatan juga menjadi salah satu
strategi pemasaran bagi produsen yang merupakan nilai
tambah yang membedakan antara satu produk dengan yang
lainnya. WHO juga mencatat bahwa tren penggunaan pesan
terkait kesehatan oleh produsen semakin meningkat, sehingga
memberikan konsekuensi sangat penting bagi regulator untuk
menjamin bahwa pesan-pesan tersebut benar dan tidak
menyesatkan konsumen.

Sejauh mana potensi manfaat gizi dan kesehatan sebagaimana


yang diklaim pada label dapat terwujud? Dalam hal ini,
ketentuan/regulasi tentang klaim gizi dan kesehatan
memegang peranan penting. Mengingat bahwa keberadaan
klaim gizi dan kesehatan cukup kontroversi, maka dalam
menetapkan regulasi, diperlukan kajian dan analisis yang
cermat, agar regulasi dapat menentukan boleh atau tidak
suatu klaim, mendorong penggunaan klaim yang bertanggung
jawab serta menjadi acuan pencantuman klaim pada label.
Di kancah internasional, kerangka peraturan terkait klaim gizi
dan kesehatan ini masih dalam tahap perkembangan, dan
dapat berbeda antara satu negara dengan yang lain. Beberapa
negara mengizinkan atau meregulasi klaim kesehatan;
beberapa negara melarang klaim; sedangkan beberapa yang
lain mengijinkan untuk beberapa klaim. Regulator harus
menyeimbangkan antara potensi untuk mencapai tujuan
kesehatan masyarakat dengan fakta bahwa klaim kesehatan
bisa menyesatkan konsumen jika tidak didasarkan pada bukti
ilmiah yang sahih yang menunjukkan hubungan antara zat gizi
/ produk pangan dengan kesehatan atau penyakit.
Dalam publikasi WHO tentang Nutrition Labels and Health
Claims: the Global Regulatory Environment (by Dr Corinna
Hawkes, 2004) dimuat beberapa faktor utama yang harus
dipertimbangkan oleh regulator dalam mengatur klaim gizi dan
kesehatan antara lain :
Faktor misleading,
Bukti ilmiah yang sahih,
Kaitan klaim dengan iklan,
Klaim pada produk bayi dan anak, dan
Efek klaim terhadap asupan pangan dan kesehatan
masyarakat.
Tahun 2005, Badan POM telah menerbitkan Peraturan Kepala
Badan POM Nomor HK.00.05.52.0685 Tahun 2005 tentang
Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional, yang

InfoPOM - Januari - Februari 2012

kemudian dicabut dan diperbaharui pada tanggal 1 Desember


2011 dengan Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor
HK.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 tentang Pengawasan
Klaim Dalam Label Dan Iklan Pangan Olahan. Peraturan ini
dimuat ruang lingkup klaim, persyaratan klaim, klaim yang
diizinkan, tata cara pengajuan klaim baru serta larangan
klaim. Klaim, yang didefinisikan sebagai segala bentuk uraian
yang menyatakan, menyarankan atau secara tidak langsung
menyatakan perihal karakteristik tertentu suatu pangan yang
berkenaan dengan asal usul, kandungan gizi, sifat, produksi,
pengolahan, komposisi atau faktor mutu lainnya, yang diatur
dalam peraturan ini, meliputi:
a. klaim gizi, yaitu klaim kandungan zat gizi dan klaim
perbandingan zat gizi.
b. klaim kesehatan, yaitu klaim fungsi zat gizi, klaim fungsi lain
dan klaim penurunan risiko penyakit.
c. klaim indeks glikemik.
Meskipun dalam peraturan ini telah ditetapkan klaim
yang diizinkan, namun menyikapi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi seiring dengan inovasi produk
dengan klaim yang baru, maka untuk mengantisipasi hal
tersebut, peraturan ini juga mengatur tentang tata cara
pengajuan klaim baru termasuk bukti ilmiah yang harus
disampaikan yang mendukung klaim tersebut. Persetujuan
terhadap permohonan pencantuman klaim baru, dilakukan
dengan pengkajian terlebih dahulu dengan memperhatikan
bukti ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Diharapkan
peraturan ini dapat menjawab rasional pentingnya regulasi
klaim serta mengakomodir faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam menetapkan regulasi klaim (faktor
misleading, bukti ilmiah yang sahih, kaitan klaim dengan
iklan, klaim pada produk bayi dan anak, serta efek klaim
terhadap asupan pangan dan kesehatan masyarakat)

Faktor misleading
Peraturan ini menyebutkan bahwa klaim dalam label dan iklan
pangan olahan harus benar, tidak menyesatkan dan perlu
dikendalikan. Peraturan ini melarang hal-hal sebagai berikut :

sangat penting
bagi regulator
untuk menjamin
bahwa pesan-pesan
tersebut benar dan
tidak menyesatkan
konsumen
8

memuat pernyataan bahwa konsumsi pangan tersebut


dapat memenuhi kebutuhan semua zat gizi esensial;
memanfaatkan ketakutan konsumen;
menyebabkan konsumen mengkonsumsi suatu jenis Pangan
Olahan secara tidak benar; dan/atau
menggambarkan bahwa suatu zat gizi atau komponen dapat
mencegah, mengobati atau menyembuhkan penyakit.

Bukti ilmiah yang sahih


Peraturan ini menyatakan bahwa klaim yang diizinkan dalam
peraturan ini dikaji berdasarkan kajian bersama pakar dan
bukti ilmiah yang sahih. Untuk pengajuan klaim baru selain
yang diizinkan dalam peraturan ini, dilakukan melalui kajian
ilmiah sesuai metode yang sahih. Kajian terhadap berbagai
informasi harus memperhatikan antara lain kompetensi pihak
yang melakukan penelitian, kualitas penelitian dan publikasi
ilmiah yang digunakan sebagai referensi, waktu penelitian
serta publikasi lain yang mendukung

Kaitan klaim dengan iklan


Peraturan ini menyatakan bahwa iklan produk pangan yang
mencantumkan klaim, harus sesuai dengan klaim yang
diizinkan.

Klaim pada produk bayi dan anak


Peraturan ini melarang klaim untuk Pangan Olahan yang
diperuntukkan bagi bayi. Sedangkan untuk Pangan Olahan
yang diperuntukkan bagi anak berusia 1-3 tahun, hanya
diizinkan klaim kandungan zat gizi dan klaim perbandingan
zat gizi dan klaim fungsi zat gizi, sedangkan klaim selain klaim
tersebut tidak diizinkan.

InfoPOM - Januari - Februari 2012

dan keterangan lain yang perlu dicantumkan, termasuk namun


tidak terbatas pada peringatan tentang konsumsi maksimum
atau kelompok orang yang perlu menghindari pangan tersebut.
Peraturan ini diharapkan dapat diimplementasikan dan
menjadi acuan, baik bagi industri dalam strategi pemasaran,
maupun bagi regulator/pengawas dalam pengawasan pre
dan post market, sehingga pada akhirnya dapat melindungi
konsumen dari klaim yang tidak benar, disamping dapat
menjadi salah satu cara dalam peningkatan gizi dan kesehatan
masyarakat Indonesia.

Efek klaim terhadap asupan pangan dan kesehatan


masyarakat.
Peraturan ini menyatakan bahwa komponen dan/atau klaim
harus sejalan dengan kebijakan gizi dan kesehatan nasional;
tidak dihubungkan dengan pengobatan dan pencegahan
penyakit pada individu; tidak mendorong kepada pola
konsumsi yang salah; berdasarkan diet total, serta benar dan
tidak menyesatkan.
Agar informasi pada klaim komprehensif, Peraturan ini juga
mengatur bahwa informasi yang dicantumkan pada klaim
produk Pangan olahan, harus memuat informasi tentang nilai
gizi; peruntukan; petunjuk cara penyiapan dan penggunaan,

Peraturan ini berlaku sejak diundangkan, yaitu tanggal 4


Januari 2012, namun untuk produk pangan olahan yang
mencantumkan klaim yang telah beredar sebelum peraturan
ini diterbitkan, diberikan masa penyesuaian selambatlambatnya 18 bulan sejak tanggal tersebut. Informasi lebih
lengkap tentang klaim apa saja yang diizinkan, produk
pangan apa yang boleh diklaim, persyaratan klaim, hal-hal
yang dilarang, dan tata cara pengajuan klaim baru, dapat
dilihat dalam Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor
HK.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 tentang Pengawasan
Klaim Dalam Label Dan Iklan Pangan Olahan, yang dapat
diunduh melalui situs: http://www.pom.go.id/public/hukum_
perundangan/pdf/18_klaimlbelpn_8.pdf.

Yusra Egayanti
Direktorat Standardisasi Produk Pangan Badan POM RI
Sumber :
1. Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor HK.03.1.23.11.11.09909 Tahun
2011 tentang Pengawasan Klaim Dalam Label Dan Iklan Pangan Olahan
2. WHO (by Dr Corinna Hawkes, 2004): Nutrition Labels and Health Claims: the
Global Regulatory Environment
3. WHO (2004) : Global Strategy on Diet, Nutrition and Phisycal Activity and
Health

KOLEKSI PERPUSTAKAAN
Buku IONI 2008 merupakan hasil revisi edisi sebelumnya,
yang disusun berdasarkan data ilmiah dan informasi
approved label yang telah disetujui Badan POM terhadap
evaluasi keamanan, kasiat, dan mutu yang berbasiskan
bukti. Secara garis besar IONI 2008 dibagi menjadi 3
bagian, yaitu Pedoman Umum, Informasi Obat, dan
Lampiran yang telah mengalami penyesuaian dan
penambahan informasi. Bagian Pedoman Umum
mengalami penambahan informasi penting, seperti
penggolongan obat, peresepan pada kehamilan dan laktasi, serta daftar
obat yang dilarang digunakan pada olahragawan. Bagian Informasi
Obat dibagi dalam 16 kelas terapi, yang masing-masing terdiri atas
informasi kelas terapi dan monografi obat, serta informasi mengenai
penanggulangan pada keracunan. Bagian Lampiran pada buku ini,
terdiri dari 6 bagian, masing-masing adalah interaksi obat, gagal ginjal,
gagal hati, kehamilan, menyusui, serta petunjuk praktis cara penggunaan
obat yang benar.

Perpustakaan Badan POM RI


Visi

Menjadi Perpustakaan yang dapat memenuhi tuntutan zaman, serta mampu berperan
dalam memenuhi kebutuhan informasi Obat dan Makanan dalam rangka mendukung
upaya pengawasan Obat dan Makanan.

Misi

PERPUSTAKAAN
BADAN POM RI
Knowledge and Information

Perkembangan teknologi kesehatan semakin didukung


dengan ditemukannya Radiology Contrast Media.
Textbook of Contrast Media berisi informasi mengenai
contrast media yang sering digunakan dalam Radiologi.
Setiap macam contrast media dibahas dalam buku ini,
disertai keterangan mengenai jenis, formulasi, data
keamanan, kegunaan spesifik dan cara penggunaannya,
mekanisme reaksi, efek yang tidak diinginkan; didukung
gambar-gambar yang menarik untuk mempermudah pemahaman
pembaca.

1. Menyediakan pelayanan akan kebutuhan bahan bacaan mengenai Obat dan Makanan
yang terkini.
2. Menyediakan akses informasi bidang Obat dan Makanan.Banyaknya obat yang telah disetujui oleh FDA, yang
sesungguhnya tidak secara formal dilakukan uji pada
serta tidak adanya bidang
informasi yang
dapat
3. Sebagai sarana penunjang untuk kegiatan penelitian dananak-anak,
pengembangan
Obat
dijadikan pedoman dalam pengobatan pada anak,
mendorong disusunnya buku Pediatric Injectable Drugs,
dan Makanan.
menjadi referensi yang dapat dipercaya dalam

Jam Layanan Operasional


Jam Buka : Senin - Jumat / 09.00 - 16.00
Istirahat : 12.00 - 13.00

meningkatkan kualitas hidup pasien anak. Dalam buku


ini pembaca akan menemukan 217 macam obat, dengan
52 macam obat baru yang tidak tersedia pada edisi sebelumnya. Nama
obat yang disusun berdasarkan nama generik dan alfabetis memudahkan
pembaca dalam mencari obat yang dibutuhkan, disertai keterangan rinci
mengenai dosis obat berdasarkan umur dan gangguan fungsi organ,
dosis maksimal, dosis awal dan lanjutan, cara penggunaan iv, dan cara
penggunaan parenteral lain, serta efek yang tidak diinginkan, yang
mungkin timbul setelah penggunaan obat tersebut.

Perpustakaan Badan POM


Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat
Telp. 021-4259945, Fax. 021-42889117
e-mail : perpustakaan@pom.go.id

InfoPOM - Januari - Februari 2012

Seri Swamedikasi 1

Obat Jerawat

Jerawat adalah gangguan pada kulit yang terjadi karena


penyumbatan saluran kelenjar sebasea (kelenjar penghasil
minyak). Walaupun bukan merupakan gangguan yang
serius, tetapi jerawat dapat menimbulkan bekas parut yang
mengganggu. Hal ini dapat menyebabkan gangguan psikis dan
berpotensi memicu beberapa masalah seperti rasa rendah diri,
takut untuk bersosialisasi dan depresi.
Jerawat paling sering terjadi pada remaja, namun dapat juga
terjadi pada semua usia. Walaupun penyebab gangguan
jerawat belum diketahui dengan pasti, namun timbulnya
jerawat seringkali dihubungkan dengan perubahan hormonal
yang merangsang kelenjar sebasea di kulit sehingga
menghasilkan minyak lebih banyak dan terjadi penyumbatan.
Perubahan hormonal biasa terjadi pada masa pubertas, kondisi
menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB atau stres.
Berdasarkan tingkat keparahan, jerawat dibagi menjadi
jerawat komedo, jerawat papula, jerawat pustula dan
jerawat pustulosistik. Jerawat komedo terbagi menjadi
dua yaitu komedo terbuka dan komedo tertutup. Komedo
terbuka biasanya muncul pada folikel rambut yang ditandai
dengan bintik hitam yang disebabkan oksidasi melanin, dan
mengandung lemak. Komedo tertutup biasanya muncul pada
folikel rambut, bercampur dengan lemak, keratin dan bakteri.

Komedo Tertutup

Komedo Terbuka

Jerawat papula ditandai dengan 10-25 tonjolan kecil pada kulit,


menimbulkan bekas kecil. Jerawat pustula ditandai dengan
lebih dari 25 tonjolan dengan kumpulan nanah di bawah
lapisan kulit terluar, menimbulkan bekas yang agak dalam.
Jerawat pustulosistik ditandai dengan peradangan seperti bisul
dan menimbulkan bekas yang dalam, besar lesi yang timbul
lebih dari 5 mm.

10

Jerawat Papula

Jerawat Pustula

Jerawat Pustulosistik

Penanggulangan jerawat tergantung pada tingkat


keparahannya. Untuk jerawat komedo dan tidak terjadi
peradangan dapat menggunakan kosmetik dan obat yang
dijual bebas sebagai langkah awal penanggulangannya.
Sedangkan untuk jerawat yang meradang dan tidak membaik
setelah diobati dengan obat yang dijual bebas dapat
berkonsultasi dengan dokter.
Produk kosmetik yang sering dijumpai untuk mengatasi
jerawat diantaranya produk pembersih wajah. Produk
pembersih wajah dan obat jerawat tersedia dalam berbagai
bentuk sedaan yang berbeda. Kosmetik dan obat yang dijual
bebas yang ditujukan untuk mengobati jerawat biasanya
tersedia dalam bentuk cairan, gel, lotion atau krim. Secara
umum bentuk sediaan yang paling efektif adalah dalam bentuk
gel karena dapat melekat pada kulit dalam waktu lama. Produk
berbentuk cair dan gel biasanya membuat kulit menjadi kering
sehingga cocok digunakan untuk kulit berminyak, sedangkan
untuk kulit kering disarankan menggunakan bentuk sediaan
yang berbentuk krim atau losion karena kedua bentuk sediaan
ini kurang menyebabkan iritasi dibandingkan gel dan cairan.
Pengobatan secara topikal merupakan standar dalam
penanggulangan jerawat. Beberapa zat berkhasiat yang
terkandung dalam obat yang dijual bebas yang dapat
digunakan untuk mengatasi jerawat adalah :
Benzoil peroksida
Asam salisilat
Sulfur
Kombinasi sulfur dan resorsinol

InfoPOM - Januari - Februari 2012

Benzoil Peroksida
Benzoil peroksida efektif untuk mengatasi jerawat ringan
sampai sedang. Zat ini juga bersifat keratolitik (mengelupaskan
lapisan tanduk kulit) karena dapat mengurangi sel kulit mati
pada kulit. Selama menggunakan produk yang mengandung
Benzoil Peroksida hindari kontak dengan pakaian dan rambut
karena dapat menyebabkan pemutihan (bleaching) dan hindari
paparan sinar matahari langsung, disarankan menggunakan
tabir surya. Pengunaan Benzoil Peroksida pada wanita hamil
harus dengan kehati-hatian.
Beberapa efek yang tidak diinginkan dapat muncul setelah
penggunaan Benzoil Peroksida diantaranya adalah dapat
menyebabkan kulit kemerahan pada awal penggunaan namun
akan menghilang setelah penggunaan 12 minggu, selain
itu dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang
tertentu. Apabila terjadi reaksi alergi berupa kemerahan pada
kulit saat produk dioleskan maka hentikan penggunaan dan
segera konsultasikan ke dokter.

Asam Salisilat
Asam salisilat adalah juga bersifat keratolitik yang sering
digunakan pada obat jerawat dengan konsentrasi 0,5% sampai
2%.

Sulfur
Obat jerawat dengan kandungan sulfur 3% sampai 10%,
bersifat sebagai keratolitik dan antibakteri sehingga efektif
untuk mengatasi komedo. Obat dioleskan pada kulit yang
berjerawat 1 - 3 kali sehari sehingga membentuk lapisan tipis.
Lapisan tipis ini berwarna kuning dan biasanya membuat
pasien kurang nyaman karena baunya.

Tips Mencegah
Timbulnya Jerawat
Bersihkan kulit wajah dengan lembut minimal
2 kali sehari menggunakan pembersih khusus
yang sesuai dengan jenis kulit dengan air
hangat.
Penggunaan pembersih yang membuat kulit
mengelupas dan kering dapat memperburuk
kondisi jerawat. Pengobatan sendiri juga
harus menjaga kelembapan kulit.
Hindari penyebab yang dapat menimbulkan
jerawat
Hindari penggunaan kosmetik yang dapat
menyumbat pori-pori (kosmetik berbasis
minyak).
Jaga kebersihan rambut dan hindari model
rambut yang menutupi wajah
Jangan memencet jerawat karena dapat
memperparah jerawat atau menimbulkan
perlukaan yang dapat meninggalkan parut.

Kombinasi Sulfur Dan Resorsinol


Kombinasi sulfur 3-8% dan resorsinol 2-3% sering digunakan
pada obat jerawat. Produk ini digunakan sebagai keratolitik,
dan mempercepat pertumbuhan sel baru.

11

InfoPOM - Januari - Februari 2012

Tanya Jawab FORUM PIONas

Tanya Jawab FORUM SIKerNas

Pertanyaan:
Bagaimanakah aturan pakai
PIL KB?
Kapan saya harus mulai
minum?
(Sofiana Sari, Apoteker)

Pertanyaan:
Saya mempunyai pasien yang tidak
sadarkan diri karena menelan DMP
50 butir. Bagaimana tatalaksana
kasus keracunan tersebut terutama
tindakan pertolongan pertama dan
antidotnya? Apakah dapat dilakukan
hemodialisa dan berapa dosis toksik
DMP?
(Yasir, Apoteker)

Jawaban:
Terima kasih telah menghubungi PIO Nas Badan POM.
Kontrasepsi dengan metode pil KB merupakan salah satu metode kontrasepsi
yang banyak disukai wanita karena mudah digunakan. Pil KB mengandung zat
berkhasiat kombinasi estrogen dan progesteron. Kekuatan atau kadar estrogen
dan progesteron dalam pil KB ini bervariasi sehingga memungkinkan wanita
yang merasa tidak cocok dengan salah satu jenis pil dapat menggantinya
dengan jenis pil yang lain. Di pasaran dikenal 2 jenis pil, yaitu pil dengan
kemasan 21 dan pil dengan kemasan 28. Pil dengan kemasan 28 berisi 21
pil mengandung zat berkhasiat dan 7 pil plasebo (tanpa zat berkhasiat),
sedangkan pil dengan kemasan 21 berarti semua pil mengandung zat
berkhasiat tanpa plasebo. Minum pil harus dimulai pada saat menstruasi,
untuk menjamin bahwa tidak sedang terjadi kehamilan.
Untuk pil dengan kemasan 21 aturan pakainya adalah pil pertama diminum
pada hari pertama menstruasi, paling lambat hari kelima setelah menstruasi,
dan seterusnya sampai nanti hari ke 21 (pil habis). Kemudian tunggu dengan
tanpa minum pil sampai datang lagi menstruasi (bisa 2-7 hari) dan dilanjutkan
kembali minum pil pertama dari kemasan yang baru. Pil dengan kemasan 28,
sama dengan yang kemasan 21 namun tidak membutuhkan jeda waktu 7 hari
tanpa minum pil sebelum pengguna pil meneruskan minum pil dari kemasan
yang baru, karena jeda ini sudah digantikan dengan adanya 7 pil plasebo.
Untuk menghindarkan terlupa minum pil, sangat dianjurkan untuk minum pil
pada jam yang sama setiap hari sesuai dengan hari dan mengikuti tanda panah
yang ada pada bagian belakang kemasan produk. Jika lupa minum pil dan jarak
mengkonsumsi antara pil satu dengan pil dua masih cukup jauh (lebih dari
6 jam), maka segera diminum. Tapi jika jaraknya sudah dekat, maka pil yang
sebelumnya tidak perlu diminum.

Jawaban:
Secara kimia, DMP (d-3-methoxy-N-methyl-morphinan) adalah suatu derivat
dari levorphanol dan merupakan senyawa penekan batuk (antitusif)1). DMP
atau disebut juga dekstrometorfan merupakan d-isomer dari 3-methoxy-Nmethylmorphinan dan termasuk golongan senyawa opioid.
DMP sering disalahgunakan karena pada dosis besar menyebabkan efek
euforia dan halusinasi penglihatan maupun pendengaran. Intoksikasi
(keracunan) atau overdosis DMP dapat menyebabkan hiper-eksitabilitas,
kelelahan, berkeringat, bicara kacau, hipertensi, dan mata melotot
(nystagmus). Jika digunakan bersamaan dengan alkohol, efeknya bisa sangat
berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Dosis yang direkomendasikan untuk terapi (misal untuk obat batuk) adalah
60-120 mg/hari untuk dewasa dan maksimal 30 mg/hari untuk anak-anak usia
2-5 tahun.
Dosis toksik DMP yang dapat menimbulkan gejala keracunan biasanya terjadi
pada dosis yang melebihi dari 10 mg/kg BB1). Jika pasien dewasa dengan BB 60
kg maka dosis toksiknya adalah 600 mg DMP. Untuk tablet yang mengandung
15 mg DMP, akan menimbulkan gejala keracunan jika pasien tersebut menelan
minimal 40 tablet.
Penatalaksanaan keracunan DMP dilakukan dengan1&2):

Demikian informasi yang kami sampaikan, jika terdapat pertanyaan lain silakan
mengubungi kami kembali. Terima kasih. PIO Nas.

Pertama, stabilisasi keadaan darurat. Kedua, lakukan dekontaminasi dengan


dosis tunggal arang aktif (dewasa 50-100 g dan anak-anak 1-2 g/kg BB).
Dekontaminasi dengan kumbah lambung tidak banyak bermanfaat jika
keracunan DMP dalam jumlah kecil sampai sedang dan sebelumnya telah
diberikan arang aktif. Ketiga, berikan antidotum yaitu nalokson, (dosis
dewasa untuk ketergantungan opiat: 0,1- 0,4 mg IV bolus diulang setiap 2-3
menit sampai memberikan respons (nafas yang membaik secara spontan),
maksimal pemberian 10 mg; untuk bukan ketergantungan opiat : 0,4 2
mg IV bolus diulang setiap 2-3 menit sampai memberikan respons (nafas
yang membaik secara spontan), maksimal pemberian 10 mg. Keempat, tidak
direkomendasikan melakukan peningkatan eliminasi dengan hemodialisa,
hemoperfusi atau teknik lain untuk meningkatkan jumlah bahan yang
dikeluarkan. Kelima, lakukan tindakan suportif dengan monitoring pasien.

Pustaka:

Pustaka:

FORUM PIONas

FORUM SIKerNas

PIONas adalah Pusat Informasi Obat Nasional yang menyediakan


akses informasi terstandar (Approved Label) dari semua obat yang
beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh Badan POM sebagai
NRA (National Regulatory Authority). PIONas melayani permintaan
informasi dan konsultasi terkait dengan penggunaan obat.
Permintaan informasi ke PIONas dapat disampaikan secara langsung
dengan datang ke PIONas (Ged. A lt. 1 BPOM,
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat)
atau melalui telepon di nomor 021-428889117
/ 021 - 4259945, HP nomor 08121899530,
email ke informasi@pom.go.id

SIKerNas adalah Sentra Informasi Kecanduan Nasional yang secara


aktif mencari dan mengumpulkan data/informasi keracunan dan
menyiapkannya sebagai informasi yang teliti, benar dan mutakhir
serta siap pakai untuk diberikan/ diinformasikan kepada masyarakat
luas, profesional kesehatan, serta instansi pemerintah/swasta
yang membutuhkannya dalam rangka mencegah dan mengobati
keracunan. Permintaan informasi ke SIKerNas dapat disampaikan
secara langsung dengan datang ke SIKerNas (Ged. A lt. 1 BPOM,
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon
di nomor 021-428889117 / 021-4259945, HP SIKerNas nomor
081310826879, email ke siker@pom.go.id

Pemilihan metode kontrasepsi sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu


dengan tenaga kesehatan, karena ada beberapa hal yang penting untuk
diperhatikan. Contohnya sebagian wanita tidak dianjurkan untuk memilih pil
sebagai metode kontrasepsi, karena memiliki riwayat serangan jantung atau
stroke, atau mengalami penggumpalan darah di kaki atau paru-paru, atau
mempunyai riwayat nyeri dada, atau mempunyai riwayat atau risiko kanker
payudara, kanker rahim atau kanker leher rahim, atau mengalami perdarahan
tanpa diketahui penyebabnya, atau mengalami gangguan fungsi hati, atau
wanita perokok berusia di atas 35 tahun.

Website Badan POM RI www.pom.go.id, artikel: Metode Kontrasepsi dalam Penerapan


Keluarga Berencana, Dra. Karimah Muhammad, Apt.

12

1. Kent Olson, Poisoning & Drug Overdose, 2007


2. http://www.toxinz.com/Spec/1911480

Anda mungkin juga menyukai