Analisis Nilai Ekonomis Lampu Jalan
Analisis Nilai Ekonomis Lampu Jalan
Solar cell is a physical device that functions to convert sunlight energy into
electric power (photovoltaik effect.) Solar cells generally have a thickness of 0.3
mm umummnya made of slices of semiconductor material with the positive pole
and the solar cell produces a voltage negatif.Tiap 0.5 volt.Sel Solar is active
element (semiconductor), which utilizes the effect photovoltaik to change solar
energy into the cell listrik.
Solar made of the connection (junction) pn semiconductor (diode). An intrinsic
semiconductor crystal (pure) when doped with certain ketakmurnian atoms
(groups IIIA and VA) can be transformed into p type semiconductor (positive)
and type n (negative). If both types are placed adjacent to the pn junction will be
obtained semikonduktor.Daerah connection This junction will experience
depletion, which is an area that has no free charge (electrons and holes). At the
end of the boundary depletion region electric polarization occurs, so that there is
an internal electric field direction of the type n to type p.
When the depletion region dropped a beam of light (photon particles) then the
photon particle will disappear and turn into two new particles of opposite
charge of electrons and holes. Free charge is promptly washed away by the
internal electric field, holes move from n type to p type and the electron moves
in the opposite direction. Charge carrier concentration in the material will
increase the current flow so that it can happen diffusion and drift current flow
also occurred because of the depletion region there is an internal electric field.
As a result, a semiconductor pn junction system can serve as a source of
electrical power, where the type of function as the positive pole p and n type
function as a negative pole, as shown in Figure 1. Juntion semiconductor pn is
equivalent series circuit between the resistance R and the electric potential V
Keywords: Solar cells, light, Conductor, Modullator.
1.
PENDAHULUAN
Sumber energi konvensional yaitu bahan bakar yang berasal dari
fosil seperti bahan bakar minyak akan mengalami penurunan drastis di
masa mendatang. Volume cadangan minyak dari hari ke hari semakin
berkurang dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hal ini terlihat dari
pemakaian kebutuhan bahan bakar minyak yang semakin meningkat
tajam pada bidang industri dan transportasi pada akhir-akhir ini. Apa
yang terjadi bila persedian cadangan minyak dunia sudah tidak dapat lagi
mencukupi kebutuhan masyarakat? Suatu alternatif lain perlu dicari untuk
mendapatkan sumber energi alam pengganti. Sumber energi matahari
merupakan salah satu harapan utama sebagai sumber energi alam yang
hampir dapat dikatakan tidak akan habis. Sehingga timbul permasalahan
yaitu bagaimana memanfaatkan energi sinar matahari yang masuk ke
(1)
Dimana :
= fluks cahaya dalam lumen (lm)
Q = Energi cahaya dalam lumen detik (lm.dt)
t = waktu dalam detik (dt)
2.2. Prinsip Kerja Solar Cell
Sel surya terdapat sambungan (junction) antara dua lapisan tipis
yang terbuat dari bahan semi konduktor yang masing-masing diketahui
sebagai semikonduktor jenis P (positif) dan semi konduktor jenis N
(negatif). Semi konduktor jenis N di buat dari bahan kristal silikon dalam
batasan bahwa material tersebut dapat memberikan suatu kelebihan
elektron bebas.
*)
*)
A. Silikon N Type
B. Silikon P Type
*)
A. Silikon N Type
B. Silikon P Type
Pada prisipnya sel surya pada dasarnya sebuah photodioda yang di
rancang mengacu pada photovoltaic, sehingga menghasilkan daya yang
sebesar mungkin. Silikon jenis P dibuat setipis mungkin, sehingga cahaya
matahari dapat langsung mengenai junction, bagian P di beri lapisan
Nikel yang berupa cincin sebagai keluaran terminal positif dan negatif
dilapisi bahan yang sama sebagai keluaran kutub negatif.
2.3. Penyimpanan Arus Listrik
Setelah mendapatkan output dari solar cell yang berupa arus listrik
dapat langsung digunakan untuk beban yang dimanfaatkan. Tetapi juga
arus listrik tersebut dapat digunakan sebagai pengisian dengan cara
disimpan ke dalam baterai agar dapat dipergunakan pada saat yang
diperlukan khususnya pada malam hari karena tidak adanya sinar
matahari.
Sebelum mengetahui daya sesaat yang dihasilkan kita harus
mengetahui energi yang diterima, dimana energi tersebut adalah perkalian
intensitas radiasi yang diterima dengan luasan dengan persamaan :
E = Ir x A
(2)
dimana :
Ir = Intensitas radiasi matahari ( W/m2)
A = Luas permukaan (m2)
Sedangkan untuk besarnya daya sesaat yaitu perkalian tegangan dan
arus yang dihasilkan oleh sel fotovoltaik dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
P=VxI
(3)
dimana :
P = Daya (Watt),
V = Beda potensial (Volt)
I = Arus (Ampere)
2.4. Charger Controller
*)
www.dunialistrik.com
1. Aki Basah
Media penyimpan arus listrik jni merupakan jenis paling umum
digunakan. Aki jenis ini masih perlu diberi air aki yang dikenal dengan
sebutan accu zuur. Selain aki jenis ini, ada beberapa jenis aki basah
lainnya:
a) Low Maintenance
Jenis ini bentuknya mirip dengan aki basah biasa dan tetap punya
lubang pengisian di atasnya. Bedanya, aki ini sudah diisi air sejak
dari pabrik. Untuk pengisian air aki (bukan dengan accu zuur) bisa
dilakukan dalam 6 bulan hingga 1 tahun.
b) Maintenance Free
Aki jenis ini tidak mempunyai lubang pengisian air, meski berisi
cairan. Mirip jenis low maintenance, aki ini juga sudah diisi air dari
pabrik. Bahan perak yang dipakai buat elektroda membuat airnya
tidak menguap.
Kalaupun menguap akan dikembalikan lagi ke dalam.
Keuntungannya adalah aki jenis ini tidak butuh perawatan
2. Aki Kering
Aki jenis ini tidak memakai cairan, mirip seperti batere telpon selular.
Aki ini tahan terhadap getaran dan suhu rcndah. Dimensinya yang kecil
bisa menimbulkan keuntungan dan kerugian.Keuntungannya, tak banyak
makan tempat. Sedangkan kerugiannya, tidak pas di dudukan aki aslinya.
Aki jenis ini samasekali tidak butuh perawatan, tetapi rentan-terhadap
pengisian berlebih dan pemakaian arus yang sampai habis, karena bisa
merusak sel-sel penyimpanan arusnya.
3. METODOLOGI
3.1 Blok Diagram Sistem
Solar Cell
Kontrol Pengisian
Baterai
Converter
DC to AC
Beban
F U M K
W S
E xWx
U x H x K
Lux
Lumen
atau
(4)
Dimana :
E = illumination level (lux)
F = lamp Flux (lumen)
U = koefisien (%) dilihat pada kurva.
M = factor utama (%) = 75 %
W = lebar jalan (m)
S = spacing penerangan jalan
K = koefisien flux lampu menyala 75 %
Data Instalasi penerangan jalan.
Luminasi yang dianjurkan
Lay out
Lebar jalan
= 5 lux
= satu sisi jalan.
= 6 meter.
Tinggi lampu
Sudut penerangan
Over hung (OH)
= 6 meter.
= 5o (derajat).
= 0,5 meter
Rp. 300,- per KWh, maka tarif per bulan 1 lampu 10 watt = Rp. 900,Maka, untuk 4 Lampu = 4 x Rp. 900,- = Rp. 3.600,5. PENUTUP
Setelah dilaksanakan kegiatan analisis perhitungan nilai ekonomis
pemakaian lampu penerangan jalan umum dengan solar cell di, maka
dapat disimpulkan bahwa:
a) Hasil analisis dan perhitungan nilai ekonomis yang membandingkan
solar cell degan PJU PLN lebih efesien bila daerah tersebut belum
ada jaringan PLN.
b) Hasil dari perhitungan analisis nilai ekonomis dapat dibandingkan
dan jika pada daerah yang ada jaringan listriknya, solar cell yang
perhitungannya menjadi tidak ekonomis
c) Pada daerah yang tidak ada jaringan listrik, solar cell lebih
mempunyai keunggulan antara lain yaitu, faktor kemudahan, faktor
efisien, faktor kemudahan pemasangannya. Itu sudah dijelaskan pada
analisis sebelumnya yang menghasilkan ke-efisienan pada masingmasing rangkaianya. Solar cell sangat menitik beratkan pada energi
matahari. Sehingga pada waktu musim penghujan solar cell dalam
penerimaan energinya kurang maksimal, dan hasilnya pun kurang
maksimal.
6. DAFTAR PUSTAKA
PT. Jasa Marga (Persero). Pedoman Teknis No. Pt022002B Tata Cara
Perencanaan Geometrik Persimpangan.
Direktorat Jenderal Bina Marga; Spesifikasi Lampu Penerangan Jalan
Perkotaan, No. 12/S/BNKT/1991.
Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan. Christian D., Lestari P. 1991.
Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu. Artolite- Grasindo
http://Solar Cell Sumber Energi masa depan yang ramah lingkungan _
Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm
http://bagaimana-cara-kerja-solar-cell.html
http://penerangan-jalan-umum.php.htm