Anda di halaman 1dari 13

Almira harsanti 1210107585

Tri utami wahyuniati 1210107591


Debby christania
1210107606
Rizki anggraeni r
1210107615
Fika qoriana p 1210107617
Maria vincentia w.k 1210107677

Berapa pengertian,
Menurut Pasal 1 UU No.5 Tahun 2001
1. Merek adalah tanda berupa gambar, susunan berupa warna, nama,
kata, huruf-huruf, angka-angka, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa.
2. Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
barang-barang sejenis lainnya, maksudnya adalah barang yang
termasuk
dalam satu cabang industri atau satu cabang
perdagangan yang sama.
3. Merek Jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
jasa-jasa sejenis lainnya.
4. Merek Kolektif adalah merek yang dipergunakan pada barang dan
atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan
oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama
untuk membedakan dengan barang dan atau jasa sejenis lainnya.

Pengertian Hak Merek


Hak merek adalah hak eksklusif yang
diberikan negara kepada pemilik merek
yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek
untuk jangka waktu tertentu memakain
sendiri merek tersebut memberi izin
kepada seseorang atau beberapa orang
secara bersama-sama atau badan hukum
untuk menggunakannya (pasal 3)

Permohonan Pendaftaran
1.
Penolakan Permohonan Pendaftaran
Merek

Merek
Menurut Pasal 5 UU No. 15 Tahun 2001
merek tidak dapat didaftar apabila
merek tersebut mengandung salah unsur :

a. Bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, moralitas agama,


kesusilaan, atau ketertiban umum;
b. Tidak memiliki daya pembeda;
c. Telah menjadi milik umum;
d. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan
barang
atau
jasa
yang
dimohonkan
pendaftarannya.

Menurut Pasal 6, permohonan harus ditolak


jika merek:
a. Terdapat
persamaan
pada
pokoknya
atau
keseluruhannya dengan:
Merek orang lain yang sudah terdaftar terlebih
dahuluuntuk barang dan atau jasa yang sejenis;
Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk
barang dan jasa sejenisnya;
Indikasi-geografis yang sudah terkenal;
b. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal,
foto dan nama badan hukum yang dimiliki orang lain,
kecuali atas persetujuan tertulis yang berhak;
c. Merupakan tiruan, menyerupai nama atau singkatan
nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem
negara, lembaga nasional maupun internasional,
kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang
berwenang;
d. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda, cap,atau
stempel resmi yang digunakan oleh negara atau
lembaga pemerintah, kecuali ada persetujuan tertulis
dari pihak yang berwenang.

2. Syarat dan Tata Cara Permohonan,


menurut pasal 7 UU No. 15 Tahun 2001:
a. Permohonan diajukan dalam bahasa
Indonesia, untuk merek bahasa asing atau
di dalamnya terdapat huruf selain huruh
latin wajib disertai terjemahannya dalam
bahasa Indonesia;
b. Permohonan di tandatangani pemohon
atau kuasanya dengan dilampiri bukti
pembayaran biaya;
c. Permohonan untuk dua kelas barang atau
lebih dan atau jasa dapat diajukan dalam
satu permohonan yang diatur dengan
pengaturan pemerintah.

Pendaftaran Merek
1.

2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.

4.

5.
a.
b.
c.
d.

Pemeriksaan Substansi
menurut pasal 18 UU No. 15 tahun 2001, dalam waktu paling lama 30hari, terhitung sejak
tanggal penerimaan pemeriksaan substansi terhadap permohonan dilakukan dan selesai
dalam waktu paling lama 9bulan.
Pengumuman Permohonan
menurut pasal 23 UU No. 15 Tahun 2001, pengumuman dilakukan dengan mencantumkan:
Nama dan alamat lengkap
Kelas dan jenis barang dan atau jasa bagi merek yang dimohonkan pendaftarannya;
Nama negara dan tanggal penerimaan pendaftaran merekyang pertama kali dalam hal
permohonan diajukan dengan hak prioritas;
Tanggal penerimaan;
Contoh merek.
Keberatan dan Pemeriksaan Kembali
Berdasarkan Pasal 24 UU No. 15 tahun 2001, setiap pihak dapat mengajukan keberatan
selama jangka waktu 3bulan terhadap merek secara tertulis, dengan alasan serta disertai
bukti yang kuat. Terhadap hal tersebut dapat dilkukan pemeriksaan kembali (pasal 26)
Sertifikat Merek
sertifikat merek diberikan kepada orang atau badan hukum yang mengajukan permohonan
pendaftaran selambat-lambatnya 30hari sejak merek didaftar di dalam Daftar Umum Merk
(DUM), sertifikat merek memuat jangka waktu berlakunya merekjuga memuat jangka
waktuberlakunya merek, menurut ketentuan Pasal 28 adalah 10tahun sejak tanggal
penerimaan dan dapat diperpanjang. Perpanjangan tersebut dilakukan 12bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu merek tersebut dan diperpanjang untuk jangka watu yang sama,
yaitu 10 tahu (pasal 35)
Permohonan Banding
menurut pasal 29-32 UU No. 15 Tahun 2001, permohonan banding dapat:
Diajukan tertulis kepada Komisi Banding Merek (KBM) dengan alasan hal-hal yang bersifat
substansi;
Keputusan KBM paling lama 3 bulan sejak tanggal penerimaan permohonan;
Kalau dikabulkan Direktorat Jendral HaKI melaksanakan pengumuman;
Kalau ditolak, pemohon atau kuasanya dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga
dalam waktu paling lama 3 bulan sejak tanggal penolakan diterima.

Pengalihan Atas Merek Terdaftar


1.

2.

Pengalihan Hak
Menurut ketentuan Pasal 40 UU No. 15 Tahun 2001, hak atas
merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena pewarisan,
wasiat, hibah, perjanjian atau sebab-sebab lain yang dibenarkan
oleh peraturan perundang-undangan. Pengalihan ini wajib
dimohonkan pencatatannya ke Dirjen HaKI untuk dicatat di Daftar
Umum Merek, apabila tidak dicatatkan tidak berakibat hukum
pada pihak ketiga.
Lisensi
Demikian pula halnya, menurut ketentuan Pasal 43-48 UU No.15
Tahun 2001, pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi
kepada pihak lain dengan perjanjian dan wajib dicatatkan ke Dirjen
HaKI,
di
mana
pemilik
merek
masih
tetap
berhak
menggunakannya dan memberikan lisensi kepada pihak lainnya.
Perjanjian lisensi dilarang memuat ketentuan yang dapat
merugikan perekonomian indonesia baik secara langsung maupun
tidak langsung dan memuat pembatasan yang menhambat
kemampuan
bangsa
Indonesia
dalam
menguasai
dan
mengembangkan teknologi pada umumnya. Dirjen HaKI berhak
menolak pencatatan apabila memuat larangan tersebut, dan yang
paling penting adalah pemilik merek terdaftar berhak terhadap
royaltinya.

Efek Kolektif
Permohonan pendaftaran merek dagang atau
merek jasa terdaftar sebagai merek kolektif
hanya bisa diterima bila memang merek
tersebut akan digunakan sebagai merek kolektif
dan ditandatangani semua pemilik merek.
Semua ketentuan terhadap merek dagang dan
merek
jasa
tetap
berlaku
hanya
yang
membedakan adalah merek kolektif, yang tidak
dapat dilisensikan, tetapi masih dapat dialihkan
kepada pihak penerima, yang dapat melakukan
pengawasan
sesuai
dengan
ketentuan
penggunaan merek kolektif tersebut (pasal 5055 UU No. 15 Tahun 2001)

Indikasi Geografis dan Indikasi


1.Asal
Indikasi-Geografis

a.
b.
c.

2.

Tujuan dari indikasi-geografis adalah untuk melindungi suatu


barang sebagai tanda daerah asal suatu barang karena beberapa
faktor keunikan yang hanya dimiliki oleh daerah tertentu saja.
Faktor ini bisa disebabkan oleh kondisi alam, manusia, atau
gabungan di antara keduanya dengan ciri-ciri dan kualitas
tertentu pada barang yang dihasilkan.
Pendaftaran untuk indikasi-geografis dapat dilakukan atas
permohonan yang diajukan oleh:
Lembaga yang mewakili masyarakat di daerah yang
memproduksi barang yang bersangkutan;
Lembaga yang diberi kewenangan untuk itu;
Kelompok konsumen barang-barang tersebut.
Dirjen HaKI bisa menolak pendaftaran indikasi-geografi jiks
bertentangan dengan kesusilaan, undang-undang, ketertiban
umum, dan tidak memenuhi syarat untuk di daftarkan sebagai
indikasi-geografis (pasal 56-58 UU No. 15 Tahun 2001).
Indikasi-Asal
Indikasi-asal dilindungi sebagai suatu tanda yang memenuhi
ketentuan Pasal 56 (1), tetapi tidak didaftarkan, semata-mata
hanya menunjukan asal suatu barang atau jasa.

Penghapusan dan Pembatalan


1.Merek
Penghapusan
Menurut ketentuan undang-undang, penghapusan merek
terdaftar dapat dilakukan atas prakarsa Dirjen HaKI atau atas
permohonan pemilik merek sendiri (pasal 61). Penghapusan
atas prakarsa Dirjen HaKI terjadi jika merek tersebut tidak
digunakan selama 3 tahun berturut-turut atau lebih kecuali
ada alasan yang dapat diterima seperti larangan impor,
larangan lain peredaran barang, atau karena peraturan
pemerintah. Penghapusan juga dapat diajukan oleh pihak
ketiga melalui gugatan ke Pengadilan Niaga (pasal 63).
Penghapusan juga dapat untuk merek kolektif.
2. Pembatalan
Menurut ketentuan pasal 68 UU No. 15 Tahun 2001, gugatan
pembatalan merek dapat diajukan oleh pihak yang
berkepentingan, bisa pula oleh pemilik mereka tidak
terdaftar. Gugatan diajukan kepada pemilik merek dengan
mengajukan permohonan ke Dirjen HaKI yang selanjutnya
Pengadilan Niaga akan memutuskan gugatan tersebut. Untuk
pemilik merek yang berada di luar wilayah Republik Indonesia
gugatan diajukan melalui Pengadilan Niaga Jakarta.

Sengketa Merek
1. Gugatan Pelanggaran Merek
Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan
terhadap orang atau badan hukum yang secara
tanpa hak menggunakan merek barang atau merek
jasa yang mempunyai persamaan pada pokoknya
atau keseluruhan dengan mereknya, baik gugatan
ganti rugi dan atau penghentian semua perbuatan
yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut.
Gugatan diajukan ke Pengadilan Niaga. Gugatan
atas pelanggaran merek dapat pula diajukan
penerima lisensi merek terdaftar baik secara
tersendiri atau bersama-sama (pasal 76-77).
2. Kasasi
Terhadap keputusan Pengadilan Niaga tidak dapat
diajukan banding, tetapi dapat diajukan langsung
kasasi. Hal ini dapat lebih mempermudah dan
mempercepat keputusan yang sangat diperlukan
bagi dunia bisnis pada umumnya.

3. Hal ini yang lebih menarik dari undang-undang ini


adalah terkait dengan ketentuan pidana yang
semakin berat bagi pelanggaran terhadap merek
terdaftar. Ketentuan ini semakin maju karena
penuntutan pidana dapat dijatuhkan bukan lagi
terhadap setiap orang, tetapi terhadap barang
siapa.
Perubahan
kata
demikian
berarti
penuntutan pidana dapat dilakukan baik terhadap
orang pribadi maupun terhadap badan hukum yang
melakukan pelanggaran merek. Besaran ketentuan
No
Pelanggaran
PDN
Denda
pidana
tersebut sebagai berikut:
.
1.

Merek sama dengan


keseluruhan

5 tahun

Rp 1 M

2.

Merek sama pada pokoknya

4 tahun

Rp 800 juta

3.

Tanda sama dan


keseluruhan pada indikasi
geografis

5 tahun

Rp 1 M

4.

Tanda sama pada pokoknya

4 tahun

Rp 800 juta

Anda mungkin juga menyukai