Berapa pengertian,
Menurut Pasal 1 UU No.5 Tahun 2001
1. Merek adalah tanda berupa gambar, susunan berupa warna, nama,
kata, huruf-huruf, angka-angka, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa.
2. Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
barang-barang sejenis lainnya, maksudnya adalah barang yang
termasuk
dalam satu cabang industri atau satu cabang
perdagangan yang sama.
3. Merek Jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
jasa-jasa sejenis lainnya.
4. Merek Kolektif adalah merek yang dipergunakan pada barang dan
atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan
oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama
untuk membedakan dengan barang dan atau jasa sejenis lainnya.
Permohonan Pendaftaran
1.
Penolakan Permohonan Pendaftaran
Merek
Merek
Menurut Pasal 5 UU No. 15 Tahun 2001
merek tidak dapat didaftar apabila
merek tersebut mengandung salah unsur :
Pendaftaran Merek
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
4.
5.
a.
b.
c.
d.
Pemeriksaan Substansi
menurut pasal 18 UU No. 15 tahun 2001, dalam waktu paling lama 30hari, terhitung sejak
tanggal penerimaan pemeriksaan substansi terhadap permohonan dilakukan dan selesai
dalam waktu paling lama 9bulan.
Pengumuman Permohonan
menurut pasal 23 UU No. 15 Tahun 2001, pengumuman dilakukan dengan mencantumkan:
Nama dan alamat lengkap
Kelas dan jenis barang dan atau jasa bagi merek yang dimohonkan pendaftarannya;
Nama negara dan tanggal penerimaan pendaftaran merekyang pertama kali dalam hal
permohonan diajukan dengan hak prioritas;
Tanggal penerimaan;
Contoh merek.
Keberatan dan Pemeriksaan Kembali
Berdasarkan Pasal 24 UU No. 15 tahun 2001, setiap pihak dapat mengajukan keberatan
selama jangka waktu 3bulan terhadap merek secara tertulis, dengan alasan serta disertai
bukti yang kuat. Terhadap hal tersebut dapat dilkukan pemeriksaan kembali (pasal 26)
Sertifikat Merek
sertifikat merek diberikan kepada orang atau badan hukum yang mengajukan permohonan
pendaftaran selambat-lambatnya 30hari sejak merek didaftar di dalam Daftar Umum Merk
(DUM), sertifikat merek memuat jangka waktu berlakunya merekjuga memuat jangka
waktuberlakunya merek, menurut ketentuan Pasal 28 adalah 10tahun sejak tanggal
penerimaan dan dapat diperpanjang. Perpanjangan tersebut dilakukan 12bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu merek tersebut dan diperpanjang untuk jangka watu yang sama,
yaitu 10 tahu (pasal 35)
Permohonan Banding
menurut pasal 29-32 UU No. 15 Tahun 2001, permohonan banding dapat:
Diajukan tertulis kepada Komisi Banding Merek (KBM) dengan alasan hal-hal yang bersifat
substansi;
Keputusan KBM paling lama 3 bulan sejak tanggal penerimaan permohonan;
Kalau dikabulkan Direktorat Jendral HaKI melaksanakan pengumuman;
Kalau ditolak, pemohon atau kuasanya dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga
dalam waktu paling lama 3 bulan sejak tanggal penolakan diterima.
2.
Pengalihan Hak
Menurut ketentuan Pasal 40 UU No. 15 Tahun 2001, hak atas
merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena pewarisan,
wasiat, hibah, perjanjian atau sebab-sebab lain yang dibenarkan
oleh peraturan perundang-undangan. Pengalihan ini wajib
dimohonkan pencatatannya ke Dirjen HaKI untuk dicatat di Daftar
Umum Merek, apabila tidak dicatatkan tidak berakibat hukum
pada pihak ketiga.
Lisensi
Demikian pula halnya, menurut ketentuan Pasal 43-48 UU No.15
Tahun 2001, pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi
kepada pihak lain dengan perjanjian dan wajib dicatatkan ke Dirjen
HaKI,
di
mana
pemilik
merek
masih
tetap
berhak
menggunakannya dan memberikan lisensi kepada pihak lainnya.
Perjanjian lisensi dilarang memuat ketentuan yang dapat
merugikan perekonomian indonesia baik secara langsung maupun
tidak langsung dan memuat pembatasan yang menhambat
kemampuan
bangsa
Indonesia
dalam
menguasai
dan
mengembangkan teknologi pada umumnya. Dirjen HaKI berhak
menolak pencatatan apabila memuat larangan tersebut, dan yang
paling penting adalah pemilik merek terdaftar berhak terhadap
royaltinya.
Efek Kolektif
Permohonan pendaftaran merek dagang atau
merek jasa terdaftar sebagai merek kolektif
hanya bisa diterima bila memang merek
tersebut akan digunakan sebagai merek kolektif
dan ditandatangani semua pemilik merek.
Semua ketentuan terhadap merek dagang dan
merek
jasa
tetap
berlaku
hanya
yang
membedakan adalah merek kolektif, yang tidak
dapat dilisensikan, tetapi masih dapat dialihkan
kepada pihak penerima, yang dapat melakukan
pengawasan
sesuai
dengan
ketentuan
penggunaan merek kolektif tersebut (pasal 5055 UU No. 15 Tahun 2001)
a.
b.
c.
2.
Sengketa Merek
1. Gugatan Pelanggaran Merek
Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan
terhadap orang atau badan hukum yang secara
tanpa hak menggunakan merek barang atau merek
jasa yang mempunyai persamaan pada pokoknya
atau keseluruhan dengan mereknya, baik gugatan
ganti rugi dan atau penghentian semua perbuatan
yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut.
Gugatan diajukan ke Pengadilan Niaga. Gugatan
atas pelanggaran merek dapat pula diajukan
penerima lisensi merek terdaftar baik secara
tersendiri atau bersama-sama (pasal 76-77).
2. Kasasi
Terhadap keputusan Pengadilan Niaga tidak dapat
diajukan banding, tetapi dapat diajukan langsung
kasasi. Hal ini dapat lebih mempermudah dan
mempercepat keputusan yang sangat diperlukan
bagi dunia bisnis pada umumnya.
5 tahun
Rp 1 M
2.
4 tahun
Rp 800 juta
3.
5 tahun
Rp 1 M
4.
4 tahun
Rp 800 juta