Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Wanita Hamil
Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Wanita Hamil
pertengahan
pusat-xyphoid
-
bawah
xyphoid
Ismus
uteri,
dari
serviks, batas
sulit
ditentukan,
memanjang
dan
kehamilan 16
anatomik
bagian
menjadi
lebih
kuat.
Pada
dengan
akhir di atas
bawah
uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal
-> berbahaya jika lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.
-
Vagina
dan
vulva
akibat
hormon
estrogen
mengalami
perubahan. Adanya
hipervaskularisaso mengakibatkan vagina dna vulva tampak lebih merah, agak kebirubiruan (livide), tanda ini disebut tanda Chadwick. Pembuluh-pembuluh darah alat
genitalia interna akan membesar. Hal ini karena oksigenisasi dan nutrisi pada alat-alat
genitalia
tersebut
meningkat. Sehingga
apabila
terdapat
kecelakaan
pada
kehamilan
atau
persalinan,
maka
perdarahan
akan
menyebabkan
kematian.
Ovarium
Sejak kehamilan 16
minggu,
diambil
fungsi
alih
oleh
plasenta,
terutama
fungsi
produksi
progesteron
estrogen.
dan
Selama
Hormon
laktogenik
plasenta
(diantaranya
somatomammotropin)
PENINGKATAN BERAT
BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat
sekitar 6-16 kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan
intrauterin.
Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0
kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
PERUBAHAN
PADA
ORGAN-ORGAN
SISTEM
TUBUH
LAINNYA
Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke
kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest
compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual
capacity) menurun. Kapasitas vital menurun. Seorang wanita hamil tidak jarang
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditentukan pada kehamilan 32
minggu ke atas, oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah
diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernapas lebih
dalam dan bagian bawah toraksnya juga melebar.
Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan
hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya. Wanita
hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen
untuk dirinya dan untuk janin. Lingkar dada wanita hamil agak membesar.
Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain
itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih
sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam
lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai
lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).
Sistem sirkulasi / kardiovaskular
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan
HEMODINAMIK maternal, meliputi :
- retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
- anemia relatif
- akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
- tekanan darah arterial menurun
- curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir
kehamilan
-
volume
volume
darah
maternal
plasma
bertambah
keseluruhan
bertambah
lebih
pada
cepat
awal
sampai
50%
kehamilan,
tambahan.
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa
plasma
ibu
yang
lebih
rendah
secara
bermakna
karena
aktifitas
enzim-enzim
metabolisme
pada
umumnya.
Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen
dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan
hidroureter
dan
mungkin
hidronefrosis
sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini
dianggap normal.
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea
grisea),
striae
lividae
pada
perut,
dsb.
Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan
hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan / keadaan umum ibu serta keadaan
janin
dalam
kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi
dengan pola makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur
dengan baik. Kadang timbul gejala yang lazim disebut "ngidam", yaitu keinginan
terhadap hal-hal tertentu yang tidak seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu,
tapi
mungkin
juga
hal-hal
lain)
Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap
yang tidak mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara
teratur, bahkan kadang juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan
kandungannya.
Sistem endokrin pada ibu hamil
Pembentukan hCG meningkat pada awal kehamilan dan akan mencapai puncaknya
pada hari ke 50 hingga hari ke 80 kehamilan. Hormon khorionik ini memicu sintesis
seks, tidak hanya di korpus luteum, melainkan juga di plasenta. Jumlah progesteron ini
dapat dibuktikan dengan memeriksa pregnandiol dalam urin 24 jam atau dalam serum
secara teraradioimun (TRI). Pada pihak lain produksi estrogen meningkat perlahanlahan dan mencapai puncaknya pada akhir kehamilan, kadar estrogen yang dibentuk
oleh plasenta dapat mencapai 40ng sehari. Dalam kehamilan dijumpai pula peningkatan
aktivitas adrenal. Ini tampak dari peningkatan pengeluaran 17-ketosteroid dan 17hidroksisteroid. Peningkatan kortikosteroid ini menimbulkan striae pada wanita hamil.
Selain itu berat kelenjar tiroid ternyata meningkat dalam kehamilan. Akibat pengaruh
estrogen, maka terjadi peningkatan kapasitas pengikatan yodium oleh protein plasma.
Metabolisme tubuh juga meningkat dalam kehamilan.
Dalam kehamilan biasa, kelenjar gondok (tiroid) mengalami hiperfungsi dan kadangkadang disertai pembesaran ringan. Metabolisme basal dapat meningkat sampai 1525%. Setelah persalinan, fungsi dan besarnya kelenjar gondok pulih lagi. Akan tetapi
walaupun tampak gejala-gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula tiroid,
namun pada wanita hamil normal tidak menderita hipertiroidisme
Keadaan Hormonal Saat Kehamilan
Sistem endokrin memiliki peran yang sangat penting dalam kehamilan dalam berbagai
aspek. Dimulai dari adanya Implantasi, plasentasi, adaptasi maternal, perkembangan dan
pertumbuhan janin, persalinan serta transisi janin menuju kehidupan ekstra uterine.
Pada proses kehamilan terjadi perubahan hormon sehingga menyebabkan perubahan
organ dan sistem tubuh seorang ibu hamil.Pengeluaran hormon dikontrol oleh: kelenjar
pituitari, kelenjar tiroid, indung telur, serta plasenta.
Pada kehamilan, plasenta membentuk beberapa hormon:
1). Human Chorionic Gonadotropin ( hCG )
a. Hormon yang hanya ditemukan dalam darah dan urine wanita hamil
b. Dibentuk oleh lapisan jaringan bagian luar janin serta plasenta yang terbentuk pada
awal pertumbuhan janin ( trofoblas )
c. Fungsi :
Mencegah involusi normal dari korpus luteum pada akhir siklus seksual
wanita
Menyebabkan korpus luteum menyekresikan lebih banyak lagi hormonhormon kehamilan, progesteron dan estrogen untuk mencegah menstruasi dan
menyebabkan endometrium terus tumbuh serta menyimpan nutrisi dalam
jumlah besar
Namun kadar HCG ini tinggi hanya ketika awal kehamilan dan akan terus turun
pada minggu ke 16 sampai 20 kehamilan. Dan akan terus berlanjut pada kadar ini selama
sisa kehamilan.
2). Estrogen
a.
b.
Fungsi :
payudara,
pertumbuhan
struktur
duktus
payudara,
dan
3).Progesteron
Merangsang pertumbuhan
laktasi
sehingga membuat jumlah glukosa yang tersedia untuk fetus lebih besar
Faktor-faktor Hormonal lain dalam kehamilan
1). Sekresi Hipofisis
a. Kelenjar hipofisis anterior membesar paling sedikit 50 %
b. Meningkatkan produksi kortikotropin, tirotropin, dan prolaktin
c. FSH dan LH hampir ditekan akibat efek penghambat estrogen dan progestreron dari
plasenta
2). Sekresi kortikosteroid
a. Sekresi aldosteron meningkat sekitar 2 kali lipat, mencapai puncaknya pada akhir
kehamilan. Bersama dengan estrogen menyebabkan untuk mereabsorbsi kelebihan
Natrium dari tubulus ginjal
b. Meningkatnya glukokortikoid yang akan membantu mobilisasi asam-asam amino dari
jaringan ibu sehingga asam-asam amino ini dapat dipakai untuk sintesis jaringan fetus
3). Sekresi Kelenjar Tiroid
Trimester 2
Trimester 3
TSH
normal
normal
normal
Free T3
normal
normal
normal
Free T4
normal
normal
normal
normal
normal
normal
Total T4
T3 resin uptake
Free T4 index
Selanjutnya mengenai TBG (Thyroxine binding globulin). Suatu perubahan yang juga
penting pada kehamilan ialah kenaikan kadar TBG. Pada keadaan tidak hamil kadarnya
berkisar antara 12-30 ug/L sedangkan pada kehamilan dapat mencapai 30-50ug/L. kenaikan
ini dapat menyebabkan kadar T4 total yang tinggi, meskipun sebenarnya fungsi tiroid tidak
meningkat, sehingga untuk melihat fungsi tiroid yang lebih tepat perlu diperiksa kadar T4
bebas (fT4 = Free thyroxine) atau secara tidak langsung dengan menghitung indeks tiroksin
bebas = FT4I.
PENGARUH HIPERTIROIDSM DENGAN KEHAMILAN
(PADA IBU)
Preeclampsia yaitu
toksemia pada
kehamilan lanjut
ditandai dengan
hipertensi dll
Berdebar,mudah
lelah,tremor,
mudah
berkeringat,tidak
tahan panas
,gondok dll
resiko
persalinan
premature
Gagal
tumbuh janin
resiko
Abortus
angka
kematian bayi
Kegagalan jantung
kongesif
BB bayi rendah
tapi sebagian
besar status
gizi bayi baik
Hipertiroi
dism
/tirotoksikosis
Etika
Anamnesis sopan santun
dikeluarkan. Bila hal ini terjadi setelah ovum diimplantasikan, kehamilan akan terhenti. Akan
tetapi hal ini akan dicegah oleh sekresi human chorionic gonadotropin oleh jaringan
embrionik dengan cara sebagai berikut:
a. Bersamaan dengan sel trofoblas dari sebuah ovum yang baru dibuahi, hormone
human chorionic gonadotropin disekresi oleh sel-sel sinstial trofoblas ke cairan ibu.
b. Sekresi hormone ini pertama kali dalam darah 8-9 hari setelah ovulasi, segera setelah
blastokista berimplantasi di endometrium.
c. Kemudian kecepatan sekresi meningkat dengan cepat dan mencapai kecepatan
maksimum pada kira-kira 10-12 hari kehamilan dan menurun sampai kadar yang lebih
rendah menjelang 16-20 minggu.
Fungsi hormone human chorionic gonadotropin :
a.
Mencegah inovulasi korpus luteum pada akhir siklus bulanan wanita.
b.
Hormone ini menyebabkan korpus luteum meyekresi lebih banyak lagi hormonec.
d.
nutrisi dalam jumlah cukup besar dan tidak dibuang dalam darah menstruasi.
Mengubah sel-sel menyerupai desidua berkembang dalam endometrium selama siklus
seksual wanita normal menjadi sel desidua sesungguhnya sangat membengkak dan
e.
ovarium ibu tumbuh menjadi kira-kira dua kali dari ukuran awalnya menjelang satu bulan
atau lebih setelah kehamilan dimulai, dan estrogen serta progesterone yang terus menerus
disekresikan mempertahankan sifat asli desidua endometrium uterus, yang diperlukan untuk
perkembangan janin.
Bila korpus luteum dibuang sebelum minggu ke 7 maka akan terjadi abortus spontan,
kadang sampai minggu ke 12. Setelah waktu ini plasenta akan menyeksresikan sejumlah
progeteron dan estrogen yang cukup untuk mempertahankan kehamilan selama sisa periode
kehamilan. Korpus luteum akan mengalami involusi secara perlahan setelah kehamilan 13
sampai 17 minggu.
HCG dapat meningkatkan kerja thyroid dan tingginya kadar HCG plasma dalam
trimester pertama menyebabkan rendahnya kadar TSH kemudian kembali menjadi normal
sepanjang kehamilan.
2. estrogen
Estrogen pada wanita yang tidak hamil disekresikan dalam jumlah berarti hanya oleh
ovarium, walau disekresi dalam jumlah kecil oleh korteks adrenal. Selama kehamilan,
estrogen dalam jumlah besar juga disekresikan oleh plasenta. Estrogen yang disekresikan
oleh plasenta tidak disintesis secara de novo dari zat-zat dasar dalam plasenta. Sebaliknya
estrogen hampir seluruhnya dibentuk dari senyawa ateroid androgen, dihidroepiandrosteron
dan 16-hidroksidehidroepiandrosteron, yang dibentuk oleh kelenjar adrenal ibu dan juga di
kelenjar adrenal fetus. Androgen lemah ini kemudian ditranspor oleh darah ke plasenta dan
diubah oleh sel-sel tropoblas menjadi estradiol, estron dan estriol. (kortek adrenal fetus sangat
besar, 80% dari yang disebut zona fetus, yang fumgsi utamanya menyekresikan
dihidroepiandrosteron selama kehamilan.)
Selama kehamilan, jumlah estrogen yang sangat berlebihan menyebabkan:
a. Perbesaran uterus
b. Perbesaran payudara dan pertumbuhan struktur duktus payudara ibu.
c. Perbesaran genitalia externa wanita.
d. Merelaksasi ligamentum pelvis, sehingga persendian sakroiliaka menjadi lentur dan
simfisis pubis menjadi elastic. Perubahan ini akan memudahkan pasase fetus melalui
jalan lahir.
e. Beberapa alasan untuk mempercayai bahwa estrogen juga mempengaruhi aspek
umum perkembangan fetus selama kehamilan, contohnya mempengaruhi kecepatan
reproduksi sel pada embrio awal.
Estrogen meningkatkan jumlah protein pengikat hormone thyroid dalam serum yang
meningkatkan kadar hormone thyiroid total dalam darah. Itu karena, 99% hormone
thyroid dalam darah terikat dengan protein.
3. Progesterone
Selain disekresikan dalam jumlah cukup oleh korpus luteum pada awal kehamilan,
progesterone juga nantinya disekresikan dalam jumlah banyak oleh plasenta, kira-kira
peningkatan 10x lipat selama kehamilan.
Pengaruh-pengaruh khusus progesterone yang penting untuk kemajuan kehamilan sebagai
berikut:
6. Prolaktin
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari ini bertanggung jawab terhadap
peningkatan sel yang memproduksi ASI dalam payudara. Asal tahu saja, estrogen sebenarnya
menghambat produksi ASI. Untungnya begitu bayi lahir, kadar hormon estrogen ini
mendadak turun, sehingga prolaktin dapat merangsang produksi ASI.
7. Oksitosin
Hormon ini terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita, serta membantu
merangsang kontraksi pada saat kehamilan dan persalinan. Selain itu, oksitosin berperan
penting pada terjadinya efek pengaliran susu saat ibu menyusui bayinya. Selain itu,
mengingat hormon ini juga merangsang terjadinya kontraksi rahim saat ibu menyusui, maka
aktivitas ini bisa mempercepat terjadinya penyusutan rahim.
8. Endorfin
Hormon endorfin menimbulkan rasa tenang dan menghilangkan rasa sakit. Hormon
endorfin meningkat selama kehamilan dan memuncak saat persalinan/kelahiran.
9. Faktor-faktor hormonal lain dalam kehamilan
Hampir semua kelenjar endokrin nonseksual dari ibu juga memberikan reaksi yang nyata
pada kehamilan. Hal ini terutama diakibatkan peningkatan beban metabolism pada ibu.
Beberapa efek yang paling tampak sebagai berikut:
a. Sekresi hipofisis
Kelenjar hipofisis anterior ibu membesar sedikit 50% selama kehamilan untuk
meningkatkan sekresi kortikotropin, tirotropin, dan prolaktin( ACTH, TSH, PRL).
Sebaliknya, sekresi hipofisis untuk FSH dan LH total ditekan sebagai akibat efek penghambat
estrogen dan progesterone oleh plasenta.
b. Sekresi kortikosteroid
Peningkatan Kecepatan sekresi glukokortikoid (kortisol) selama kehamilan untuk
membantu mobilisasi asam amino dari jaringan ibu agar dapat dipakai untuk sintesis jaringan
fetus.
Sekresi aldosteron (mineral kortikoid) biasanya meningkat 2x lipat, mencapai puncaknya
pada akhir kehamilan. Keadaan ini, bersama dengan kerja estrogen, menyebabkan
kecenderungan wanita hamil normal untuk mereabsorbsi kelebihan natrium dari tubulus
ginjal dan retensi cairan kecenderungan hipertensi.
thyroid
- Thyroid Binding Globulin ( TBG). TBG meningkta karena penurunan clearance dan
peningkatan sintesis TBG oleh estrogen.
4
dan T
pertama karena stimulasi HCG namun kemudian kembali normal pada sisa kehamilan.
c. Normal
- Thyrotropin Releasing Hormone (TRH)
Respons tubuh ibu saat kehamilan
Reaksi paling nyata adalah peningkatan ukuran berbagai organ-organ kelamin. Selain
itu berbagai hormon dapat menyebabkab perubahan nyata pada penampilan wanita, kadang
tumbuh jerawat, edema, maskulinisasi/gambaran akromegali.
a. Penambahan berat badan pada wanita hamil
Penambahan berat badan rata-rata kehamilan adalah sekitar 24 pon: 7 pon fetus; 4 pon
cairan amnion, plasenta dan selaput amnion; uterus membesar sekitar 2 pon; payudara 2 pon;
dan tambahan berat badan 9 pon (6 pon : cairan tambahan yang berada dalam darah dan
cairan ekstraseluler; 3 pon= umumnya kumpulan lemak).
Selama kehamilan, seorang wanita sering mengalami peningkatan keinginan makan yang
sangat besar. Sebagian disebabkan oleh pemindahan bahan-bahan makanan dari darah ibu ke
fetus dan sebagian besar karena faktor hormonal.
b. Metabolism selama kehamilan
Sebagai akibat peningkatan sekresi berbagai hormon selama kehamilan termasuk tiroid,
adrenal, hormon-hormon seks, kecepatan metabolism basal ibu hamil meningkat sekitar 15%
selama pertengahan akhir kehamilan. Akibatnya, wanita hamil sering merasa kepanasan.
Selain itu, karena beban ekstra yang dipikulnya, energy dalam jumlah yang lebih banyak dari
normal harus dipergunakan untuk aktivitas otot.
c. Nutrisi selama kehamilan
Pertumbuhan fetus yang terbesar terjadi pada trimester akhir kehamilan, berat fetus
bertambah hamper 2 kali lipat selama 2 bulan terakhir kehamilan. Biasanya, ibu tidak
mengabsorpsi cukup protein, kalsium, fosfat, dan besi dari dietnya selama bulan-bulan
terakhir kehamilan untuk menyuplai kebutuhan fetus. Akan teteapi ibu sudah menyimpan
bahan-bahan ini, sebagian di plasenta dan sebagian dari penyimpanan normal ibu sendiri.
Perubahan-Perubahan dalam system sirkulasi Ibu selama kehamilan
a. Aliran darah melalui plasenta dan curah jantung selama kehamilan
Sekitar 625ml darah mengalir melalui sirkulasi ibu dari plasenta setiap menitnya.
Keadaan ini, ditambah dengan peningkatan umum pada metabolism ibu, akan meningkatkan
curah jantung 30-40% diatas normal pada minggu ke 27 kehamilan. Kemudian oleh sebab
yang tidak dapat dijelaskan, curah jantung turun pada minggu berikutnya hanya sedikit diatas
normal sampai 8 minggu terakhir kehamilan, walaupun aliran darah uterus tetap tinggi.
b.
Sekitar 40 % dari wanita hamil mengalami peningkatan tekanan darah arteri sampai
tingkat hipertensi pada beberapa bulan terakhir kehamilan. Hal itu juga dikaitkan dengan
hilangnya sebagian besar protein ke dalam urine. Keadaan ini disebut preeclampsia atau
toksemia gravidarum. Hal ini ditandai retensi garam dan air secara berlebihan oleh ginjal,
peningkatan tinggi badan dan timbulnya edema serta hipertensi pada ibu hamil. Selain itu,
terjadi gangguan fungsi endotel vascular, spasme arteri diantaranya otak,ginjal, dan hati.
(sumber: Fisiology Guyton,11th ed: 1084-1089)
Gambaran hormonal yang berpengaruh pada kehamilan :
HA
MI
ES
L
TR
T4&
HIP
OT
T
HI
AL
R
T
T3B
P
AM
H
OG
G
S
O
US
FT
EN
SEKRE
H
FI
4
SI
SI
&
HIP
HORMFT4
S
FT
ER
&
ON
Fisiologi Kehamilan
3
FT3 sejumlah besar human chorionic
TIROID
Pada kehamilan, PLA
plasenta
membentuk
estrogen, SIA
KEMB
gonadotropin,
progesterone.
Semuanya penting untuk berlangsungnya
kehamilan normal
TIR
ALI
1. Human chorionic gonadotropin
OID
NOR
a. Fungsinya yang terpenting adalah mencegah involusi korpus luteum pada akhir
MAL
F
E
E
D
B
A
C
K
siklus seksual bulanan wanita. Sebaliknya, hormone ini akan menyebabkan korpus
luteum menyekresi lebih banyak lagi hormone hormone progesterone dan
estrogen.
wanita. Selain itu, estrogen juga merelaksasi ligamentum pelvis, sehingga persendian
sakroiliaka menjadi lebih lentur dan simfisis pubis menjadi elastic.
3. Progesterone oleh plasenta
Pengaruh pengaruh khusus progesterone yang penting untuk kemajuan
kehamilanl yang normal adalah sebagai berikut :
a. Progesterone menyebabkan sel sel desidua tumbuhdi endometrium uterus.
b. Progesterone menurunkan kontraktilitas uterus gravid, jadi mencegah kontraksi
uterus yang menyebabkan abortus spontan.
c. Progesterone yang disekresikan selama kehamilan juga membantu estrogen
mempersiapkan payudara ibu untuk laktasi.
4. Faktor-faktor hormonal lainnya
a. Sekresi hipofisis.
Kelenjar hipofisis anterior ibu membesar paling sedikit 50% selama kehamilan
dam meningkatkan produksi kortikotropin, tirotropin, dan prolaktin. Sebaliknya,
sekresi hipofisis untuk FSH dan LH hamper secara total ditekan akibat efek
penghambat estrogen dan progesterone oleh plasenta.
b. Sekresi kortikosteroid.
Pada wanita hamil, sekresi aldosteron biasanya meningkat sekitar dua kali lipat,
mencapai puncaknya pada akhir kehamilan. Keadaan ini, bersama dengan kerja
estrogen, menyebabkan kecenderungan wanita hamil normal untuk mereabsorbsi
kelebihan natrium dari tubulus ginjal ibu dan oleh karena itu, retensi cairan,
biasanya akan mengarah ke hipertensi yang dipicu oleh kehamilan.
c. Sekresi kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid biasanya membesar sampai 50 persen selama kehamilan dan
meningkatkan produksi tiroksin yang sesuai dengan pembesaran tersebut.
Peningkatan pembentukan tiroksin paling sedikit disebabkan oleh efek tirotropik
HCG yang disekresi oleh plasenta dan sedikit HCT.
d. Sekresi kelenjar paratiroid.
Kelenjar paratiroid biasanya juga membesar selama kehamilan; hal ini khususnya
berlaku bila ibu mengalami defisiensi kalsium dalam makanannya. Pembesaran
kelenjar ini menyebabkan absorbs kalsium dari tulang ibu, sehingga
mempertahankan konsentrasi ion kalsium normal dalam cairan ekstrasel ibu.
Prenatal Care
Definisi : Memonitor kesehatan kehamilan ibu dan fetus. Pemeriksaan meliputi :
5. Monitor Berat Badan (Lebih, kurang atau normal)
6. Tekanan darah
7. Lingkar perut
8. Posisi bayi dan heartbeat
Jadwal pemeriksaan prenatal care:
4. 2 Trimester pertama (dari Minggu 1-28 Minggu kehamilan)