Batang tubuh UUD45 yang terdiri dari pasal-pasal merupakan perwujudan pokok-pokok pikiran yang terkandung pada pembukaan UUD45. Pada alenia 4 Pembukaan UUD45 memiliki hubungan kausal organis dengan batang tubuh UUD45 karena memuat dasar-dasar fundamental negara: a. b. c. d.
Tujuan negara Ketentuan UU negara Bentuk negara (republik) Dasar filsafat negara pancasila
Pada alenia 1,2 dan 3 merupakan serangkaian pernyataan yang menyatakan
tenytang keadaan dan peristiwa yang mendahului terbentuknya negara indonesia. Bagian ini tidak mempunyai hubungan secara kausal organis dengan batang tubuh UUD45. 3. kedudukan pembukaan UUD45 bagi bangsa indonesia: Pembukaan UUD45 merupakan pokok kaidah negara yang fundamental dan berkedudukan dua terhadap tertib hukum di indonesia: a. Sebagai dasar tertib hukum di indonesia b. Sebagai ketentuan hukum yang tertinggi Pembukaan UUD45 memiliki kedudukan yang tetap, kuat tidak bisa diubah atau diganti hal ini dapat ditinjau dari dua segi yaitu, segi formal dan segi material. 5. suprastruktur politik merupakan lembaga formal yang menjadi keharusan kelengkapan suatu sistem bernegara, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Infrastruktur politik yaitu lembaga yang lahir dan tumbuh berkembang pada masyarakat, misalnya lembaga swadaya masyarakat. Infrastruktur dan suprastruktur politik sangat erat kaitan keduanya dan tidak mungkin dipisahkan dalam kehidupan politik sehari-hari. Suprastruktur politik sebagai pembuat kebijakan tidak mungkin dengan sendirinya membuat suatu peraturan tanpa pertimbangan, saran, dan pendapat dari lembaga infrastruktur politik. Karena jika tanpa adanya saran dari infrastruktur, sangat mungkin akan terjadi kesalahpahaman sebab belum tentu kebijakan yang dibuat tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh masyarakat. Peran infrastruktur sendiri adalah sebagai penghubung antara masyarakat dengan lembaga suprastruktur. Masyarakat dapat menyalurkan segala macam saran, pendapat, aspirasi, dan tunutan mereka melalui lembaga infrastruktur agar bisa didengar oleh pemerintah. Masyarakat diharapkan dapat terlibat aktif dalam proses politik demi terciptanya keselarasan tujuan dengan pemerintah. Pemerintah sebagai suprastruktur politik atau pembuat kebijakan juga harus memperhatikan segala macam input atau masukan yang datang dari masyarakat, kemudian menentukan dengan bijak apa yang akan menjadi suatu kebijakan publik demi kepentingan bersama kedepannya.