Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat yang
berperilaku sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat,memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Puskesmas sebagai pelayan kesehatan masyarakat, yang merupakan ujung
tombak pemerintah di lapangan, harus mampu menyadarkan dan menggerakkan
masyarakat untuk bisa memiliki rasa tanggung jawab baik perorangan maupun
masyarakat untuk mencapai hidup sehat secara mandiri. Dengan demikian
puskesmas memiliki tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan wajib dan
kesehatan pengembangan.
Promosi kesehatan di Puskesmas merupakan upaya Puskesmas dalam
memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik di dalam maupun di luar
Puskesmas agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
UPTD Puskesmas Cibereum terletak diwilayah kecamatan Cibeureum
Pemerintah Kota Tasikmalaya yang meliputi 9 kelurahan terdiri dari : Kelurahan
Ciherang, Ciakar,Awipari, Margabakti, Setiajaya, Kersanagara, Kota Baru, Setia
Ratu dan Setianagara. Terdapat 3 Puskesmas Pembantu, 5 Polindes, 75 Posyandu
dan 375 orang kader aktif. Jumlah penduduk 57.337 jiwa yang terdiri dari 28.807
laki-laki dan 28.530 perempuan, tingkat pendidikan penduduknya adalah SD
43,76 %, SMP 28,84 %, SMA 23,22%, Akademik 1,85%, S1 2,14%, S2 0,16%
dan S3 0,01%. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh
46,77 %, jumlah jiwa yang mendapat Askeskin 16664.
Berdasarkan data laporan tahunan UPTD Puskesmas Cibeureum total
kasus pada tahun 2010 sebanyak 64.901. Sepuluh besar penyakit di UPTD
Puskesmas Cibeureum pada tahun 2010 yaitu; ISPA non Pneumonia, .Gastristis,
Common Cold, Hipertensi, Myalgia, Dermatitis, Rhematik, Conjungtifitis,
Scabies dan Diare. Penyakit yang tertinggi yaitu ISPA nonpneumonia.
Cakupan KIA di Puskesmas Cibeureum tahun 2010 sebagai berikut K1
97,3%, K4 : 93,3 %, Linakes : 98,2%, Angka Kematian Ibu (AKI) :155/100.000

kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) : 110/10.000 kelahiran hidup.


Cakupan sarana dan SAMIJAGAL SPAL : SAB : 74,20%, cakupan jamban
keluarga sehat : 22% , SPAL :53,36%. Cakupan Rumah tangga sehat : 60,98%
dan sekolah sehat : 68 %.
Sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat, UPTD Puskesmas Cibeureum sudah
melaksanakan kegiatan Promosi kesehatan baik didalam maupun diluar gedung,
sesuai

dengan

Surat

Keputusan

Menteri

Kesehatan

Nomor

1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan.


Disamping itu juga UPTD Puskesmas Cibeureum sebagai salah satu Puskesmas
yang menjadi tempat ( PBL ) Pengalaman Belajar Lapangan D IV Promosi
Kesehatan Politeknik Kesehatan Tasikmalaya yang berlangsung dari tanggal 12
s/d 30 April 2011 (jadwal terlampir).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa DIV Promosi Kesehatan untuk menjadi terampil dan ahli
dalam menerapkan Ilmu Promosi Kesehatan sehingga dapat menumbuhkan
dan membina sikap serta ketrampilan seorang promotor kesehatan yang
profesional.
2.Tujuan Khusus
a. Bagi Mahasiswa mahasiswa
Agar mahasiswa mampu mengembangkan dan mengaplikasikan
kegiatan promosi kesehatan mulai dari : assesment, perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi, serta dapat mengembangkan dan
mengaplikasikan media promosi kesehatan yang sesuai, baik di
puskesmas,masyarakat dan sekolah.
b. Bagi UPTD Puskesmas
Puskesmas dapat menemukan masalah yang berkaiatan dengan
upaya promosi kesehatan, terciptanya kreativitas dan inovasi dalam
mempromosikan

Puskesmas

sebagai

pilihan

masyarakat

dalam

mendapatkan pelayanan kesehatan.


c. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat mampu mengidentifikasi masalah kesehatan dan
berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan
masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah-masalah

kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam,secara


mandiri.
d. Bagi Institusi Poltekkes Tasikmalaya
Sebagai bahan untuk diseminarkan di kelas ,yang hasilnya dapat
dijadikan referensi dilingkungan Poltekes Tasikmalaya.
Dari hasil Pengalaman Belajar lapangan (PBL) mahasiswa DIV Promosi
Kesehatan poltekkes Tasikmalaya di UPTD Puskesmas Cibeureum,

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PROMOSI KESEHATAN
1. Promosi Kesehatan Di Dalam Gedung

Yang dimaksud dengan promosi kesehatan di dalam gedung


puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan
gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang
perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran dan halaman
puskesmas.
Kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas dilaksanakan
sejalan dengan pelayanan yang diselenggarakan puskesmas, yaitu:
a. Di tempat Pendaftaran
Kegiatan promosi kesehatan di tempat pendaftaran dapat
dilakukan dengan penyebaran informasi melalui media seperti poster,
leaflet, selebaran yang dapat dipasang/diletakkan di depan loket
pendaftaran.
Adapun jenis informasi yang disediakan, yaitu:

1) Alur pelayanan puskesmas


2) Jenis pelayanan kesehatan
3) Denah poliklinik
4) Informasi masalah kesehatan yang menjadi isu pada saat itu
5) Peraturan kesehatan seperti dilarang merokok, dilarang meludah

sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain.


Memberikan salam kepada pengunjung puskesmas termasuk dari
kegiatan promosi kesehatan promosi karena telah terjadi komunikasi
awal yang menimbulkan kesan yang baik dan menyejukan bagi
pasien/pengunjung puskesmas sehingga mengurangi beban yang
diderita.

b. Di Poliklinik
1) Petugas kesehatan yang melayani pasien meluangkan waktunya

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan


penyakit atau obat yang harus diminum.
2) Disediakan media seperti lembar balik, poster, model, leaflet.
c. Di Ruang pelayanan KIA & KB
1) Petugas kesehatan meluangkan waktunya untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan pasien/ individu berkenaan dengan
pelayanan yang didapatnya.
2) Disediakan media seperti poster/ leaflet tentang penyakit yang
menyerang bayi dan balita, tablet Fe bagu bumil, imunisasi, ASI
Eksklusif dan lain-lain.
d. Di laboratorium
Dilakukan promosi kesehatan dengan media yang bersifat
swalayan seperti poster yang dapat dibaca atau leaflet yang dapat
diambil gratis.
e. Di Kamar Obat
Kesadran yang ingin diciptakan dalam diri pasien adalah
tentang:
1) Manfaat obat generic dan keuntungan jika menggunakan obat
generik.

2) Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai

dengan petunjuk dokter.


3) Pentingnya memelihara taman obat keluarga (TOGA) dalam rangka
memenuhi kebutuhan akan obat-obatan sederhana.
Dipasang poster dan disediakan leaflet tentang informasi kesehatan, di
tempat ruang ini dapat dioperasikan tape rekorder yang menyampaikan
pesan-pesan tersebut.
Di tempat pembayaran
Di ruang perpisahan ini hendaknya tetap menyampaikan salam
hangat dan ucapan selamat jalan, semoga semakin bertambah sehat.
g. Di halaman Puskesmas
Di halaman puskesmas yaitu di tempat parkir, taman, dinding,
pagar, kantin dan tempat ibadah dilakukan promosi. Diberikan media
seperti baliho, poster atau leaflet tentang:
1) Pentingnya PHBS
2) Obat generik
3) Bahaya merokok, minuman keras dan NAPZA
4) Tanaman obat keluarga
5) HIV/AIDS
f.

2. Promosi Kesehatan Di Luar Gedung

Promosi kesehatan di luar gedung adalah promosi kesehatan yang


dilakukan petugas puskesmas di luar gedung puskesmas, dilakukan untuk
masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas, sebagai upaya untuk
meningkatkan PHBS melalui pengorganisasian masyarakat.
Diharapkan masyarakat dapat bersama petugas kesehatan melaksanakan
hal-hal sebagai berikut:
a. Mempersiapkan dan mengusulkan rencana aksi program PHBS
berdasarkan prioritas masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi.
b. Menggali dan mendorong partisipasi masyarakat
c. Bersama-sama melaksanakan program secara efektif dan efisien.
d. Ikut memantau dan membina.
e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan dan keberhasilan promosi
kesehatan di instansi terkait tingkat kecamatan.

Pelaksanaan promosi kesehatan di luar gedung dilakukan oleh puskesmas


bekerja sama dengan berbagai pihak potensial lainnya, dengan menerapkan
ABG (Advokasi, Bina suasana, dan Pemberdayaan masyarakat), yaitu:
1) Promosi kesehatan melalui pendekatan individu
2) Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (Tim Penggerak

PKK, posyandu, karang taruna, Saka bhakti husada, majelis taklim).


3) Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi massa (seperti
kelompok kesenian tradisional dan lain-lain)
4) Penggerakkan dan pengorganisasian masyarakat
B. PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS. Ruang
lingkup promosi kesehatan dalam memberdayakan masyarakat untuk mampu
ber-PHBS secara umum dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Promosi kesehatan berdasarkan aspek kesehatan
Kesehatan masyarakat mencakup 4 aspek pokok yaitu promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Promosi kesehatan pada aspek promotif
ditujukan bagi kelompok orang sehat, lebih ditekankan pada upaya
meningkatkan kemampuan agar tetap sehat atau semakin sehat. Sedangkan
promosi kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan meliputi:
a. Promosi kesehatan pencegahan tingkat pertama (primary prevention)
b. Promosi kesehatan pencegahan tingkat kedua (secondary prevention)
c. Promosi kesehatan pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention)
2. Promosi kesehatan berdasarkan tingkat pelayanan
Berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan, promosi kesehatan dapat
dilakukan pada lima tingkat pencegahan (five level of prevention) dari
Leavel and Clark yaitu:
a. Health promotion
b. Specific protection
c. Early diagnosis and promt treatment
d. Disability limitation
e. Rehabilitation
3. Promosi kesehatan berdasarkan tatanan pelaksanaan

Berdasarkan tatanan atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan,


maka ruang lingkup promosi kesehatan dikelompokkan menjadi lima
tatanan yaitu:
a. Promosi kesehatan pada tatanan rumah tangga
Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di rumah
tangga yaitu:
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Member bayi ASI Eksklusif
3) Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
5) Menggunakan air bersih
6) Menggunakan jamban sehat
7) Memberantas jentik di rumah
8) Makan sayur dan buah setiap hari
9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10) Tidak merokok di dalam rumah
b. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di
sekolah yaitu:
1) Memelihara rambut agar bersih dan rapih
2) Memakai pakaian bersih dan rapih
3) Memelihara kuku agar selalu pendek dan bersih
4) Memakai sepatu bersih dan rapih
5) Berolahraga yang teratur dan terukur
6) Tidak merokok di sekolah
7) Tidak menggunakan NAPZA
8) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
9) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
10) Menggunakan air bersih
11) Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun
12) Membuang sampah pada tempat sampah yang terpisah (sampah
basah, kering dan sampah bahan berbahaya).
13) Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah
14) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
c. Promosi kesehatan pada tatanan institusi kesehatan
Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di institusi
kesehatan yaitu:

1) Menggunakan air bersih


2) Menggunakan jamban bersih dan sehat
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di institusi kesehatan
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk
d. Promosi kesehatan pada tatanan tempat kerja.

Beberapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di


tempat kerja yaitu:
1) Tidak merokok di tempat kerja
2) Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
3) Melakukan olah raga/ aktiftas fisik secara teratur
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar atau buang air kecil.
5) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6) Menggunakan air bersih
7) Menggunakan jamban saat buang air kecil dan buang air besar
8) Membuang sampah pada tempatnya
9) Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaannya.
e. Promosi kesehatan pada tatanan tempat-tempat umum
Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di
tempat-tempat umum yaitu:
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di tempat umum
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk

C. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN


1. Advokasi
a. Pengertian

Yaitu pendekatan kepada para pengambil keputusan, sekutu atau


teman, kelompok yang menolak (lawan) untuk mendorong suatu
perubahan dalam kebijakan, program dan peraturan, dan secara aktif

mendukung suatu masalah/isu serta mencoba mendapatkan dukungan


dari pihak lain.
b. Tujuan Advokasi
1) Mendapat dukungan, baik dalam bentuk kebijakan lisan atau
tertulis.
2) Mendorong para pengambil keputusan untuk suatu perubahan
dalam kebijakan, program atau peraturan.
3) Mendorong para pengambil keputusan untuk aktif mendukung
kegiatan/tindakan dalam pemecahan masalah dan mencoba untuk
mendapatkan dukungan dari pihak lain/mitra.
c. Sasaran
1) DPRD
2) Bappeda
3) Walikota
4) Bagian Kesra
5) Kepala dinas Kesehatan
6) Organisasi profesi
7) LSM
8) Institusi Pendidikan Kesehatan/Non Kesehatan
2. Bina Suasana
a. Pengertian
Yaitu menjalin kemitraan untuk pembentukan opini public dengan
berbagai kelompok opini yang ada di masyarakat , sehingga dapat
menciptakan opini public yang jujur, terbuka sesuai dengan norma,
situasi dan kondisi masyarakat.
b. Tujuan
1) Adanya anjuran dan contoh positif dari petugas kesehatan atau

pemuka masyarakat.
2) Adanya dukungan dari lembaga masyarakat
3) Adanya dukungan media massa/pembuat opini umum
4) Adanya kesiapan penyelenggara kesehatan dan sector terkait
5) Tersedianya sasaran dan sumberdaya lainnya.
c. Sasaran
1) Tenaga Kesehatan
2) Institusi pelayanan kesehatan
3) Organisasi massa

4) Organisasi profesi kesehatan


5) LSM
6) Tokoh masyarakat
7) Kelompok lain peduli kesehatan
3. Gerakan Masyarakat
a. Pengertian

Yaitu upaya memandirikan masyarakat agar secara proaktif


mempraktekkan hidup bersih dan sehat secara mandiri.
b. Tujuan
1) Meningkatkan perilaku sehat di masyarakat
2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan di
masyarakat
c. Sasaran
1) Masyarakat perorangan dan kelompok
2) Masyarakat pengguna
3) Tokoh masyarakat.
d. Pendekatan gerakan masyarakat
1) KIE
2) Pengembangan institusi masyarakat
3) Penghargaan
4) Pendekatan ekonomi produktif.
BAB III
PELAKSANAAN PBL PROMOSI KESEHATAN

DALAM GEDUNG PUSKESMAS


A. Perencanaan
1. Pengkajian
a. Promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas
(1) Di Ruang Pendaftaran
- Poster telah tersedia
- Denah pelayanan sudah ada
- Alur pelayanan kesehatan sudah ada
- Beberapa peraturan kesehatan sudah ada namun belum
mencukupi
- Informasi kesehatan dalam bentuk leaflet, Foolder bisa
dibawa pengunjung Puskesmas belum tersedia
I.

- Informasi masalah kesehatan terkini belum tersedia


(2) Ruang Tunggu
- Ruang pendaftaran dan ruang tunggu merupakan satu

(3)

(4)

(5)

(6)

kesatuan oleh karena media informasi kesehatan sudah


banyak ditemukan di ruangan ini.
- Sudah disediakan pesawat televisi
Kekuranganya :
Pesawat televisi tidak digunakan sebagai media promosi
kesehatan.
Boks leaflet, folder sudah tersedia namun belum terisisi
leaflet maupun folder.
Kekurangan lain seperti disebutkan pada hasil kajian
ruang pendaftaran.
Poliklinik
- Konseling tentang kesehatan telah berjalan
- Poster tentang kesehatan telah tersedia
- Lembar balik belum tersedia dimeja petugas demikian pula
dengan folder, dan leaflet.
Ruang KIA dan KB
- Konseling telah berjalan
- Poster-poster KIA telah tersedia
- Folder, leaflet dan lembar balik tentang KIA belum tersedia
dimeja petugas
Laboratorium
- Poster sudah tersedia
- Walaupun leaflet ataupun folder belum tersedia, namun itu
bukan kekurangan.
Ruang kamar obat
Poster sudah tersedia

(7) Penyuluhan kelompok

Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap responden dari


penyuluhan kelompok

sebagian besar tidak dapat menerima

pesan yang disampaikan, dengan demikian penyuluhan kelompok


di PKM Cibeureum kurang efektif, penyuluhan perorangan dan

penyediaan media promkes terutama folder dan leaflet perlu


ditingkatkan.
(8) Halaman Puskesmas

Media promkes sudah cukup tersedia


b. PHBS dalam gedung

Masalah yang ditemukan :


(1) Masih ditemukan perilaku merokok di institusi kesehatan,/tempat
kerja
(2) Masih ada yang belum melakukan Perilaku cuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan tindakan.
(3) Pada waktu melakukan pekerjaan masih ada yang belum
menggunakan APD
2. Prioritas Masalah
a. Promosi Kesehatan di Dalam Gedung Puskesmas
No

Indikator

Belum tersedianya
folder

di

Kenya
taan
(%)

Tar
get
(%)

Kesen Prio
jangan Ritas
(4-3)
5

folder-

tempat-tempat

pelayanan seperti ditempat


pendaftaran,

poliklinik,

ruang tunggu, kamar obat,


dan Ruang KIA.

b. PHBS Dalam Gedung Puskesmas

No

Indikator

Kenya
taan
(%)

Masih ditemukan perilaku

Tar Kesenjan Prio


get
Ritas
gan
(%)
(4-3)
4

merokok
2

di

kesehatan,
Masih ada
melakukan

institusi
yang belum

Perilaku

cuci

tangan sebelum dan sesudah


3

melakukan tindakan.
Pada
waktu
melakukan

pekerjaan masih ada yang


belum menggunakan APD.

B.

Pelaksanaan
1. Rencana Intervensi
a. Promosi Kesehatan Dalam Gedung

Rencana intervensi yang akan digunakan yaitu Pertemuan


Partisipatif, dengan kepala UPTD Puskesmas Cibeureum beserta staf.
b. PHBS Dalam Gedung Puskesmas
Rencana intervensi yang akan digunakan
yaitu Pertemuan
Partisipatif, dengan kepala UPTD Puskesmas Cibeureum beserta staf.
2. Implementasi
a. Advokasi
Melaksanakan advokasi kepada kepala Puskesmas tentang rencana
pelaksanaan pertemuan partsifatif tingkat puskesmas untuk membahas
hasil observasi yang telah dilakukan serta untuk menemukan solusi
untuk disepakati bersama.
b. Bina Suasana
Melaksanakan Pertemuan Partisipatif tingkat UPTD Puskesmas
Cibeureum dengan ketentuan :
Hari/Tanggal

: Rabu 20 April 2011

Pukul

: 12.00 WIB 14. 00 WIB

Tempat

: Aula UPTD Puskesmas Cibeureum

Peserta

: Kepala Puskesmas beserta seluruh staf UPTD


Puskesmas Cibeureum

Hasil yang diperoleh dari pertemuan ini :

1) Pembentukan 5 Nilai-nilai yang akan selalu diterapkan di UPTD

Puskesmas Cibeureum yaitu :


- NILAI KEIMANAN.
- NILAI KEDISIPLINAN
- NILAI TANGGUNG JAWAB
- NILAI KEMANUSIAAN
- NILAI KESOPANAN
2) Pembentukan

C.

kesepakatan tentang pengadaan media-media


seperti Foolder, di ruangan-ruangan yang Fooldernya belum
tersedia.
3) Pembuatan Banner oleh kelompok yang isinya tentang Nilai-nilai
yang akan selalu diterapakan di Puskesmas Cibeureum.
4) Pembuatan Master Spanduk oleh kelompok.
Rencana evaluasi
a. Promosi kesehatan dalam gedung
Rencana evaluasi akan di adakan setelah 1 Bulan dari ditetapkannya
kesepakatan.
b. PHBS dalam gedung
Rencana evaluasi akan di adakan bersama dengan kegiatan Promkes
dalam gedung yaitu setelah 1 Bulan dari ditetapkannya kesepakatan.

PHBS DI MASYARAKAT
A. Perencanaan
1. Pengkajian
Melakukan observasi dan wawancara kepada 30 KK di RW 10 yang
dijadikan sampel.
2. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan observasi dari 30 responden di RW 10 Kelurahan Ciakar
didapatkan:
II.

No

Indikator

Persentase (%)

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

76.5

: 76.5%
Memberi bayi ASI Eksklusif

61,7

Menimbang bayi dan balita setiap bulan

58,8

Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai

48,1

sabun
5

Menggunakan air bersih

100

Menggunakan jamban sehat

17,7

Memberantas jentik di rumah

80

Makan sayur dan buah setiap hari

100

Melakukan aktifitas fisik setiap hari

100

10

Tidak merokok di dalam rumah

90

3. Prioritas Masalah

No

Indikator

Kenyataan
(%)

Target Kesenjangan
(%)
(%) (4-3)

Prioritas

Persalinan ditolong

76,5

100

23,5

oleh

tenaga

kesehatan
2

Memberi bayi ASI


Eksklusif

Menimbang
dan

61,7

100

38,3

58,8

100

41.2

48,1

100

51.9

100

100

17,7

100

82.3

80

100

20

100

100

100

100

10

100

90

bayi

balita

setiap

bulan
4

Mencuci

tangan

dengan air bersih


dan memakai sabun
5

Menggunakan

air

bersih
6

Menggunakan
jamban sehat

Memberantas jentik
di rumah

Makan sayur dan


buah setiap hari

Melakukan aktifitas
fisik setiap hari

10

Tidak merokok di
dalam rumah

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No.

Kegiatan

Persiapan

Survey

Tanggal
11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

lapangan
3

Olah

data,

analisa

data,

prioritas
masalah
4

Perencanaan

Pelaksanaan

Presentasi,
rencana
evaluasi

B. Pelaksanaan
1. Rencana intervensi

Rencana intervensi yang akan digunakan yaitu Pertemuan Partisipatif,


dengan ketua RW, ketua RT, tokoh agama, tokoh masyarakat, kader
kesehatan dan warga RW 10 kelurahan Ciakar.
2. Advokasi
Melaksanakan advokasi kepada ketua RW, tokoh masyarakat, Puskesams,
kelurahan tentang pelaksanaan pertemuan partsifatif di Rw 10 Kelurahan
Ciakar untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan serta untuk
menemukan solusi untuk disepakati bersama.
3. Bina Suasana
Melaksanakan Pertemuan Partisipatif di RW 10 Kelurahan Ciakar
Kecamatan Cibeureum dengan ketentuan :
Hari/Tanggal

: Rabu 20 April 2011

Pukul

: 19.00 WIB selesai

Tempat

: Madrasah di RW 10 Keluarahan Ciakar

Peserta

: Perwakilan Keluarahan, perwakilan Puskesmas/


Bidan Kelurahan, Ketua RW, ketua RT, kader

kesehatan dan warga RW 10 Kelurahan Ciakar.

Penetapan kesepakatan bersama yang akan dilaksanakan di RW 10


Kelurahan Ciakar Kecamatan Cibeureum yaitu :
- Semua persalinan harus ditolong oleh bidan
- Paraji harus bekerja sama dengan bidan dalam menolong persalinan
- Bayi baru lahir wajib diberi ASI saja sampai berumur 6 bulan kecuali
bila ibunya sakit.
- Menyediakan sabun dan harus mencuci tangan pakai sabun
- Mengkatifkan gerakan jumat bersih
- Menggalakan gerakan 3M dan membentuk tim RW untuk memriksakan
jentik pada bak mandi di rumah penduduk setiap hari jumat.
- Tidak merokok di dalam rumah
- Tidak merokok di depan anak
- Setiap rumah ditempel stiker larangan merokok dalam rumah
- Tidak menyuruh anak membeli rokok
- Tidak menyediakan asbak di dalam rumah
- Setiap istri/ibu wajib mengingatkan suami/bapa untuk tidak merokok di

dalam rumah.
- Setiap suami/bapa tidak tersinggung/marah bila diingatkan untuk tidak
merokok di dalam rumah.
- Mengupayakan septic tank bersama
- Memperjuangkan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
- Memberikan piagam penghargaan bayi sehat sekali setahunngkap
imunisasinya.
- Memberikan sertifikat kepada bayi yang lengkap imunisasinya.
4. Media Promosi Kesehatan
Media yang digunakan yaitu ; pemutaran film tentang (bahaya merokok,
bahaya DBD, IPAL), pembuatan stiker (larangan meroko), banner
kesepakan yang telah dibuat.
C. Rencana evaluasi
1. Jangka Pendek

Adanya penetapan kesepakatan bersama warga RW 10 dalam pelaksanaan


PHBS

2. Jangka Panjang

Adanya realisasi dari kesepakatan yang telah dibuat, rencana evaluasi


jangka panjang dilimpahkan kepada bidan kelurahan dan petugas promkes
puskesmas.

III. PHBS DI TATANAN SEKOLAH


A. PERENCANAAN
1. Pengkajian
Melakukan observasi dan wawancara kepada 30 murid SD Karangsambung
II yang dijadikan sampel.
2. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan observasi dan wawancara

dari 30 murid SD yang

menjadi sampel Karangsambung II didapatkan :


No

Indikator

Riil
(%)

Memelihara rambut agar bersih

dan rapih
Memakai pakaian bersih dan
rapih

Tar
Kesen
get (%) jangan (%)

100

100

100

100

Skala
priori
Tas

Memelihara kuku agar selalu

pendek dan bersih


Memakai sepatu bersih dan rapi

63.3

100

36.6

76.6

100

23.3

Berolahraga teratur dan terukur

100

100

Tidak merokok di sekolah

100

100

Tidak menggunakan NAPZA

100

100

Memberantas jentik nyamuk

100

100

Menggunakan

100

100

10

bersih dan sehat


Menggunakan air bersih

100

100

11

Mencuci

100

100

12

mengalir dan sabun


Membuang sampah ke tempat

100

100

100

100

tinggi badan setiap 100

100

sampah

jamban

tangan

yang

yang

dengan

air

terpisah(sampah

13

basah,kering,sampah bahaya)
Mengkonsumsi jajanan sehat dari

14

kantin sekolah
Menimbang berat badan dan
mengukur

bulan
3. Prioritas Masalah

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disusun skala prioritas masalah PHBS
berdasarkan kesenjangan antara riil dan target yaitu :
a. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
b. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
c. Membuang sampah ke tempat sampah yang terpisah(sampah
basah,kering, sampah bahaya)
d. Memelihara kuku agar selalu pendek dan bersih.
e. Memakai sepatu bersih dan rapih.
4. Jadwal PBL di Sekolah.
No.

Kegiatan

Tanggal
22 23 24 25 26 27 28 29

Persiapan

30

Survey lapangan

Olah data, analisa data,


prioritas masalah

Perencanaan Intervensi

Pelaksanaan,Presentasi

Rencana evaluasi

B. Pelaksanaan
1. Rencana intervensi

Intervensi yang akan dalaksanakan yaitu penyuluhan dan pemutaran film


tentang PHBS di tatanan sekolah.

2. Advokasi

Melaksanakan advokasi kepapada kepala sekolah dasar karangsambung II


untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan serta pelaksanaan
penyuluhan dan pemutaran film tentang PHBS di sekolah.
3. Bina Suasana
Melaksanakan Penyuluhan dan pemutaran film tentang PHBS di SD
Karangsambung II Kecamatan Cibeureum dengan ketentuan :
Hari/Tanggal

: Selasa, 26 April 2011

Pukul

: 10.00 WIB 12.00 WIB

Tempat

: SD Karangsambung II

Peserta

: Kepala sekolah, guru-guru, murid SD dan penjaga


kantin SD Karangsambung II

C. Rencana evaluasi
1. Jangka pendek
- Sarana cuci tangan tersedia (sabun untuk cuci tangan)
- Tempat sampah terpisah organik dan anorganik serta terttutup rapat
- Adanya jadwal untuk membersikan jamban sekolah
2. Jangka Panjang

Jumlah Jamban sehat sekolah sesuai dengan jumlah murid, untuk evalusi
jangka panjang dilimpahkan kepada petugas UKS puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai