Anda di halaman 1dari 4

RESIN PENUKAR ION

Yuni Qurrota Ayun


123020104
Vanidya Afsarah permadi
Tujuan Percobaan:
Untuk mengetahui pemurnian atau pemisahan zat-zat dengan metode resin
penukar ion.
Prinsip Percobaan:
Berdasarkan pada pertukaran ion dimana ion positif akan terikat oleh ion
negatif dan sebaliknya. Dapat dijelaskan dengan persamaan berikut :
Resin kation : MX(aq) + Res-H HX(aq) + Res-M
Resin anion : HX(aq) + Res-OH H2O + Res-X
Metode Percobaan :
Resin Anion

RESIN PENUKAR ION


Resin Kation

Air diduga
Mengandung Fe2+

Efluen

Gambar1.Metode percobaan Resin Penukai Ion.

Air diduga
mengandungAgNO3

Efluen

Praktikum Kimia Dasar 2012

Hasil Pengamatan :
Berdasarkan percobaan kali ini di dapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel.1.Hasil Pengamatan Resin Penukar Ion.
Resin Anion
Resin Kation
+ KSCN : merah kecoklatan
+NaCl : lebih keruh
Warna Influen : keruh (kekuningan)
Influen : keruh (kebiruan)
Efluen : bening
Efluen : bening
2+
+
Reaksi Fe + 2KSCNFe(SCN)2 + 2K
AgNO3 + NaClAgCl + NaNO3
(Sumber : Yuni Qurrota Ayun,Meja 8,2012)
Pembahasan :
Penukar ion adalah salah satu teknik pemisahanberdsarkan pertukaran yang
terdjadi antara ion-ion dalam bahan penukar ion (resin penukar ion) dengan ionion dalam larutan.
Resin pertukaran ion merupakan bahan sintetik yang berasal dari aneka ragam
bahan, alamiah maupun sintetik, organik maupun anorganik, memperagakan
perilaku pertukaran ion dalam analisis laboratorium dimana keseragaman
dipentingkan dengan jalan penukaran dari suatu ion.Pertukaran ion adalah suatu
proses kesetimbangan dan jarang berlangsung lengkap, namun tak peduli sejauh
mana proses itu terjadi, stokiometrinya bersifat eksak dalam arti satu muatan
positif meninggalkan resin untuk tiap satu muatan yang masuk. Resin penukar ion
terdapat dua macam yaitu resin penukar ion kation yang adalah sebagai suatu
polimer berbobot molekul tinggi, yang terangkai-silang yang mengandung gugusgugus sulfonat,karboksilat,fenolat dan sebagainya sebagai suatu bagian integral
dari resin itu serta sejumlah kation yang ekuivalen. dan resin penukar ion anion
adalah sebagai suatu polimer yang mengandung gugus-gugus amino sebagai
bagian-bagian integral dari kisi polimer itu dan sejumlah ekuivalen anion-anion
seperti ion klorida, hidroksil atau sulfat. Jika disebut resin penukar kation maka
kation yang teikat pada resin akan digantikan oleh larutan yang dilewatkan.
Begitu juga dengan resin anion maka anion yang terikat pada resin akan
digantikan oleh larutan yang dilewatkan.
Prinsip-prinsip dasar dari pertukaran ion telah banyak menetapkan penelitianpenelitian dalam sistem air, serta menghasilkan penetapan-penetapan yang
berguna. Namun lingkup dari pertukaran ion telah diperluas selama sekitar dekade
terakhir ini, dengan menggunakan baik sistem pelarut organik, maupun sistem
pelarut campuran air-organik. Pelarut-pelarut organik yang umum digunakan
adalah senyawaan-senyawaan akso dari tipe alkohol, keton dan karboksilat yang
umumnya mempunyai tetapan dielektrik dibawah 40.
Pada kolom resin kemudian dielusi (proses pengeluaran ion dari kolom dengan
reagen yang sesuai ) dengan menambahkan akuades dan dialirkan isi kolom resin
yang ditampung dalam labu takar 250 ml. Hal ini dilakukan agar seluruh sampel
yang dihasilkan benar-benar menjadi effluent.
Analisis elusi mempunyai berbagai keuntungan misalkan semua ion-ion yang
akan dipisahkan meninggalkan kolom sebagai fraksi-fraksi yang terpisah. Proses

Praktikum Kimia Dasar 2012

elusi terdiri dari dua, yang pertama adalah fraksi dengan beberapa eluen dan yang
kedua adalah mengelusi ion yang masih aktif.
Alat yang digunakan untuk melakukan metode resin penukar ion ini adalah
kolom yang berisi resin dan glasswool. Resin pada umumnya adalah polimer
berupa butiran dengan berbagai ukuran. Butiran-butiran ini ditempatkan dalam
tabung glass yang cukup panjang sehingga menghasilkan kolom ion penukar ion
yang didalamnya akan terjadi proses penyetaraan. Pembuatan resin adalah dengan
cara memasukkan gugus yang diionisasi kedalam matriks polimer organik, yang
paling umum adalah polistirena yang bertindak sebagai adsorben. Larutan yang
melalui kolom disebut influent, sedangkan larutan yang keluar dari kolom disebut
efluen. Proses pertukarannya ialah serapan dan mengembalikan resin yang sudah
terpakai kebentuk semula yang disebut dengan regenerasi. Sedangkan proses
pengeluaran ion dari kolom dengan reagen yang sesuai disebut elusi. Resin
berfungsi untuk mengikat ion-ion yang terdapat pada air yang dialirkan pada
kolom. Untuk penyimpanan nya resin harus selalu dalam posisi terendam oleh air.
Glasswool berfungsi untuk menyaring kotoran dan mengikat kontaminan selain
glasswol dapat juga menggunakan bulu angsa sebagai penyaring kotoran.

Gambar1.Resin Penukar Ion.


Pada proses kolom ganda, air mentah mula-mula masuk ke dalam kolom
penukar kation. Di sini sernua kation yang terkandung dalam air (terutama ion
kalsium, magnesium dan natrium) ditukar dengan ion hidrogen. Dalarn kolom
berikutnya yang berisi penukar anion, maka anion (terutama ion khlorida, sulfat
dan bikarbonat) ditukar dengan ion hidroksil. Ion hidrogen yang berasal dari
penukar kation dan ion hidroksil dari penukar anion akan membentuk ikatan dan
menghasilkan air.
Setelah air terbentuk maka resin penukar ion harus diregenerasi. Pelaksanaan
regenerasi pada proses kolorn ganda sangat sederhana. Ke dalam kolom penukar
kation dialirkan asarn khlorida encer dan ke dalam kolom penukar anion dialirkan
larutan natrium hidroksida encer. Regeneran yang berlebihan selanjutnya dibilas
dengan air.
Pada percobaan kali ini digunakan sampel yaitu air yang diduga mengandung
AgNO3 berwarna keruh (kebiruan) yang akan dimasukan kedalam resin kation
dan air yang diduga mengandung Fe2+ yang berwarna keruh (kekuningan) yang
akan dimasukan kedalam resin anion. Sebelum di masukan kedalam kolom kedua

Praktikum Kimia Dasar 2012

larutan tersebut dilakukan uji pendahuluan dengan menggunakan indikator yang


berbeda, air yang diduga mengandung AgNO3 ditambahkan dengan NaCl jika
ternyata benar mengandung AgNO3 sampel akan bertambah keruh dari warna
sebelumnya sedangkan air yang diduga mengandung Fe2+ ditambahkan dengan
KSCN, jika ternyata benar mengandung Fe2+ akan berubah warna menjadi merah
kecoklatan. Setelah itu masing-masing larutan dimasukan ke dalam resin kation
dan anion. Setelah efluen keluar dilakukan uji ulang dengan indikator yang sama
dengan sebelumnya pada masing-masing larutan. Efluen berwarna bening.
Kesimpulan :
Resin penukar ion merupakan polimer tinggi organik yang mengandung gugusgugus fungsional ionik dan merupakan salah satu metode pemisahan zat di mana
terjadi penggantian suatu ion yang terikat pada resin dengan ion lain.Kapasitas
tukar ion akan bertambah seiring dengan banyaknya ion-ion yang dipertukarkan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, http://www.chem-is-try.org diakses : 8/12/2012
Brady, E. James. (1999), Kimia Universita Asas dan Struktur, Binapura
Aksara:
Jakarta.
Sutrisno Ela,T Dra,M,S
Dasar.Universitas
Pasundan : Bandung.

dkk.

(2012)

Penuntun

Praktikum

Kimia

Anda mungkin juga menyukai