Anda di halaman 1dari 6

PARASITOLOGI

- Vektor biologis
siklus hidup parasitnya terjadi dalam tubuh vektor tersebut
- Vektor mekanis
siklus hidup parasitnya tidak terjadi dalam tubuh vektor
tersebut

Soil transmitted helminthes


- Platyhelminthes(cacing pipih)
Ciri : bersifat hemaprodit
- Klasifikasi : cacing hisap dan caicng pita
Trematoda dan Cestoda
- Cacing trematoda/cacing hisap
Contoh : Fasciola hepatica(cacing hati)
Siklus hidup : Zygot-larva myrasidium-sporokis-redia-serkariametaserkaria-cacing dewasa
- Cestoda
Contoh : Teania solium atau Taenia saginata
Siklus hidup : larva ada dalam skolex
- Filum nemathelmintes/cacing gilig
Ascaris llumbricoides
Ciri : parasit pada usu manusia;cacing perut, reproduksi secara
seksual
Siklus hidup : feses-oral-usus-larva ascaris
- Ancylostoma duodenale/cacing tambang
Hidup parasit pada manusia dengan menyerap darah dan
cairan tubuh, reproduksi seksual
Beda ancylostoma dan necator beda pada mulutnya ,
ancylostoma punya 4 buah kait kitin
Siklus hidup : feses-telur-replikasi-cacing kecil-elongasimenempel di lingkungan-masuk ke manusia-ke usus ; fesesoral (fecal)
- Enterobius vermicularis
Parasit pada pencernaan anak-anak, pada usus besar
habitatnya

Siklus hidup :
- Wuchereria bancrofti/cacing filarial
Habitat di pembuluh limfe, perantara nyamuk Culex,
penumpukan cacing pada limfe menyebabkan penyakit kaki
gajah
Vektor : n culex, n anopheles, n aedes
Dapat disebabkan oleh imunocompromise
Stadium :
1. Stadium mikrofilaremia
Pada stadium ini microfilaria masuk ke pembuluh darah tepi
2. Stadium akut
Limfadenitis dan Limfangitis
3. Stadium menahun
Diagnosis :
Pemeriksaan tinja
Parasitologi
Imunologi
Radiologi
Pengobatan : turunan azole
Cacing yang penyebarannya melalui tanah :
-

1. Ascaris lumbricoides
Penyakit : askariasis
Infeksi saat telur tertelan
Siklus : Dewasa-telur-keluar bersama tinja-telur fertile masak
dalam tanah-telur infektif tertelan-larva menetas dalam usussirkulasi paru-paru-tertelan
Patogenesi :
Saat dihubungkan dengan :
a. Respon imun hospes yang turun
b. Efek migrasi larva cepat atau lambat
c. Efek mekanis cacing dewasa
d. Defisiensi zat gizi karena cacing dewasa
Gejala klinis :
Pulmonary ascariasis : batuk beberapa hari,dispnea, demam,
substernal discomport, eosinofilia tinggi, larva pada sputum,
ascaris pneumonitis

Intestinal ascariasis: moon face, rambut kering, abdominal


pain, perut buncit, anorexia
Komplikasi : migrasi cacing dewasa, obstruksi usus ileus
Diagnosis :
Fase migrasi larva : menemukan larca dalamm sputum atau
bilus lambung
Fase intestinal : menemukan teluur dalam tinja
Epidemiologi : dari tanah yang terkontaminasi telur cacing
Treatment: turunan -azole
Piperazine sitrat
Pirantel paoate
Mebendazole
2. Trichuriasis
Infeksi karena menelan telur infektif
Daur hidup : dewasa-telur dalam tinja-telur masak di tanah
selama 14 hari-telur mengandung larva tertelan-dewasa
Patogenesis : cacing dewasa merusak mukosa kolon, reaksi
inflamasi dari hospes, anemia karena kerusakan kapiler dan
erosi menyebabkan kehilangan darah, berhubungan dengan :
Jumlah cacing
Lamanya infeksi
Umur dan status kesehatan pasien
Gejala :
a. Disentri, diare dengan lendir dan darah
b. Mukosa usus edema dan rapuh
c. Kejang perut
d. Tenesmus rectumprolapsi rekti
e. Anemia hipokromikmalnutrisi
Diagnosis
: menemukan telur dalam tinja
: serologi test/cek darah
Treatmen : turunan azole
Epidemologi: daerah tropis
Pencegahan : pengobatan missal dan perbaikan sanitasi
lingkungan, pola bersih hidup dan sehat
3. Cacing kait/ hookworms
Daur hidup :
Kulit inang-aliran darah vena-jantung kanan-paru-paru-nembus
alveoli-bronchi-trakhea-faring-tertelan

- Patologi :
Makulo papula dan eritemgatal-gatal
Migrasi paru-parubronkhitis
- Gejala :
Kelelahan
Pernafasan memendek
Pucat kuning jerami
Anemia
- Terapi : turunan azole
- Epidemiologi : tropis dan daerah non tropis
4. Necator americanus : mulut punya sepotong saga, pemotong
chitin
PARASITOLOGI (TREMATODA)
Trematoda
- Penyakit : Trematodosis
- Pembagian cacing :
1. Trematoda Hati (Fasciola hepatica)
Pada saluran empedu manusia
Hospes : Kambing dan Sapi
Penyakit : Fasciolasis
Patogenesis :
kerusakan hebat parenkim hati;menyebabkan pendarahan
rongga peritoneum
Gejala klinis :
Akut : kematian tiba-tiba, nyeri pada lambung bagian
kanan
Sub akut : memerlukan waktu 2 minggu
Kronis : memerlukan waktu 2-3 bulan
Siklus hidup :
ZygoteLarva MirasidiumSporositRediaSerkaria
Metaserkariacacing dewasa
Diagnosis :
Pemeriksaan faeces
Melihat gejala klinis
Serologis (ELISA)
Pencegahan : Memerhatikan sanitasi lingkungan
Pengobatan : turunan azole

2. Trematoda Usus (Fasciolopsis buski)


Gejala :
Diare
Nyeri bawah tali pusar
Konstipasi
Tinja berwarna kuning
Siklus Hidup :
HP I : keong air Segmentina, Hipeutis,Gyraulus
HP II: Tumbuhan air Trapa, Eliocharis, Eichornia
Telur keluar dg tinja matang di air mirasidium keong air
(HP I) serkaria HP II metaserkaria dimakan HD
Gejala Klinis : cacing dewasa melekat pada duodenum
& yeyunum
peradangan, ulkus, abses
3. Trematoda Paru (Paragonimus westermanii)
Penyakit : Paragonomiasis
Patogenesis :
Kista jaringan inter bronkhioli ----> kista mengandung
darah dan telur cacing
Kista : cacing muda yang tertanam dalam jangka waktu
migrasi
Dapat menyebabkan penyakit pneumonia dan
bronkopneumonia
Gejala :
Batuk kering --- sputum coklat
Sakit di bagian paru-paru
Diagnosis :
Uji imunologi (CFT)
FYI :
=CFT adalah tes medis imunologi yang dapat digunakan
untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik atau antigen
spesifik dalam serum.
=Sistem CFT adalah sistem protein serum yang bereaksi
dengan antigen-antibodi kompleks.
=Jika reaksi ini terjadi pada permukaan sel, maka akan
mengakibatkan pembentukan trans-membran pori-pori
dan karena penghancuran sel.
Uji precipitation

Telur pada mucus trachea---bronkhitis


4. Trematoda Darah (Schistisoma joponicum)
Penyakit : Schistosomiasis
Hospes : Vena porta dan vena mesenterica
Penularan :
Penetrasi serkaria ---- furcocercaria melalui kulit
Patogenesis :
Puritus dan kemerahan pada kulit
Odema subkutan pada kondisi akut

Anda mungkin juga menyukai