Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN EFUSI PLEURA


Maryam Jamaluddin

Konsep Medis
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana
terdapat penumpukan cairan dlam kavum
pleura parietalis dan pleura viseralis dapat
berupa

cairan

transudat

atau

cairan

eksudat.
Efusi pleura adalah istilah yang digunakan
bagi penimbunan cairan dalam rongga
pleura.

Penyakit dengan efusi pleura


Pleuritis krena kelainan intra abdominal:
Sirosis hati
Sindroma Meig
Dialisis peritoneal
Pleuritis karena bakteri piogenik:
Pleuritis tuberkulosa
Pleuritis fungi
Pleuritis parasit

Efusi karena gangguan surkulasi:


Gangguan kardiovaskular
Emboli pulmonal
Hipoalbuminemia
Pleuritis karena penyakit kolagen:
Lupus erotematosus
Artritis reumatoid
skleroderma

Efusi pleura neoplasma:


Mesotelioma
Karsinoma bronkus
Neoplasma metasentrik
Limfoma maligna

Efusi pleura idiopatik


Efusi pleura karena sebab lain:
Trauma
Uremia
Miksedema
Demam
Reaksi obat
Sindroma dressier
Sarkoidosis

Etiologi
Berdasarkan cairan yang terbentuk:
Cairan Transudat (gagal jantung kiri,
sindroma nefrotik, asites)
Cairan eksudat (infeksi; TB, pneumonia,
dll)
Efusi Hemoragis (trauma, tumor, infark
paru, TB)

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri virus,


jamur, mikobakterial, dan parasit
Lain2:

lupus

eritematosus,

reumatoid

artritis, sindroma nefrotik, uremia.

Manifestasi klinik

Sesak nafas
Nyeri dada
Kesulitan bernafas
Peningkatan suhu tubuh
Keletihan
Batuk

Diagnosis
Anamnesis: adanya keluhan nyeri dada
dan dispnea
Pemeriksaan fisik: pada daerah efusi,
fremitus tdk ada, perkusi redup, suara
napas berkuran
Pemeriksaan laboratorium: analisis cairan
efusi

Patofisiologi
Dalam

keadaan

normal

cairan

pleura

dibentuk secara lambat sebagai filtrasi


melalui

pembuluh

disebabkan

karena

darah

kapiler

perbedaan

tekanan

osmotik plasma dan jaringan intertisial.

Patofisiologi efusi pleura

Penatalaksanaan

Drainase cairan
Antibiotik
Pleurodesis
Operatif

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN EMFISEMA
Maryam Jamaluddin

Emfisema
Perubahan anatomis parenkim paru yang
ditandai dengan pembesaran alveolus dan
duktus alveolaris serta destruksi dinding
alveolar

Terbagi atas:

Emfisema sentrilobar (CLE)


Menyerang Bronkiolus respiratorius,
duktus alveolaris.
Dinding berulang, membesar, bergabung
menjadi mula2 dari atas paru
tdk rata.

menyebar

Emfisema panlobar (PLE/panasinar)


Alveolus yang terletak distal dari bronkiolus
terminalis mengalami pembesaran serta
kerusakan secara merata, mengenai
bagian asinus yang sentral maupun perifer.
Tersebar merata di seluruh paru, meskipun
bagian2 basal cenderung lebih parah.

ETIOLOGI

Kebiasaan merokok
Polusi udara
Paparan debu, asap, gas kimia
Riwayat infeksi saluran napas
Bersifat genetik

Manifestasi klinik
Batuk
Sesak
Sputum berwarna putih

Konsep Keperawatan
Pengkajian
Biodata
Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga

Pola fungsional

Pola nutrisi
Pola persepsi sensori dan kognitif
Pola aktivitas dan latihan
Istirahat dan tidur

Pemeriksaan Fisisk

Keadaan umum
Tingkat kesadaran
TTV
Head to toe/persistem

Pemeriksaan penunjang
LAB
Rontgen
Biopsi

Intervensi
Pola napas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru
Tujuan : pola nafas kembali efektif
KH: Dispnea berkurang, tdk ada otot bantu
pernafasan, RR normal
Observasi bunyi nafas
r/ mengetahui bunyi nafas pasien membantu untuk
menentukan jenis sumbatan
Pertahankan posis yang nyaman
r/ meningkatkan inspirasi maksimal
Anjurkan klien untuk tidak banyak beraktivitas
r/ aktivitas meningkat keb O2 meningkat
Kolaborasi pemebrian O2
r/ membantu mencukupi kebutuhan O2 pasien

Implementasi
Evaluasi
Subject
Object
Assesment
Planning

Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif b/d penurunan
pengembangan paru
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d
penekanan pada paru
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
akumulasi sekret
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b/d
anoreksia

Anda mungkin juga menyukai