Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

..
..

A.
B.
C.
A.
B.
C.
D.
A.
B.

KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
..
3
RUMUSAN MASALAH
.
4
TUJUAN PENULIS ..
4
BAB II. PEMBAHASAN
PENGERTIAN REAKTOR NUKLIR
5
PENYEBAB REAKTOR NUKLIR

8
KRONOLOGI (KEJADIAN)
11
DAMPAK

14
BAB III.PENUTUP
KESIMPULAN

17
SARAN
...
17
DAFTAR PUSTAKA

18

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, kebutuhan energi adalah masalah utama yang dihadapi oleh beberapa negara. Semua
kebutuhan hidup manusia dipasok oleh energi khususnya listrik, mulai dari kebutuhan rumah tangga
hingga industri-industri utama negara yang menentukan kekuatan ekonomi negara. Negara indonesia
adalah negara dengna jumlah penduduk besar. Secara tidak langsung kebutuhan energi listrik
semakin hari semakin bertambah hanya dari kebuthan rumah tangga. Belum lagi jika indonesia ingin
menjadi negara industri, maka harga listrik harus murah dan dalam jumlah yang besar. Semakin
besar jumlah energi dan semakin murahnya harga energi maka secara tidak langsung industriindustri di indonesia akan cepat berkembang, dan mampu bersaing secara regional. Semakin
banyaknya kebutuhan energi yang dibutuhkan negara, sedikitnya energi alternatif ramah lingkunngan
dan hemat, menipisnya persediaan sumber energi tidak dapat diperbaharui, serta naiknya harga
bahan bakar fosil, maka energi yang murah dan hemat seperti energi nuklir akan menjadi salah satu
solusi.
Menurut badan energi atom internasional nuklir dan sumber sumber tenaga air memiliki 50-100
kali emisi rumah kaca lebih rendah dari pada batubara. Namun analisis menunjukkan ramah
lingkungan energi nuklir tidak memperhitungkan emisi pertambangan dan pengangkutan bahan
bakar nuklir. Kombinasi energi alternatif seperti angin, energi matahari dan energi pasang surut
sangat aman tapi sulit menghasilkan energi yang berkelanjutan. Energi matahari dan energi angin
sangat bergantung pada alam, tidak sepanjang hari angin berhembus dan matahari bersinar, sehingga
sulit untuk mendapatkan energi yang berkelanjutan. Bisa menjadi daya yang berkelanjutan namun

membutuhkan tempat penyimpanan daya seperti batrai yang harganya juga tidak murah. Tapi
pembangkit listrik tenaga nuklir memiliki keunggulan dapat menghasilkan tenaga besar dan dalam
waktu yang cukup lama.
Untuk membangun sebuah PLTN maka harus belajar dari peristiwa Fukushima daichi, chernobyl,
dan three mile island. Semuanya memiliki dampak radiasi tidak baik terhadap mausia juga terhadap
lingkungan. Walaupun begitu dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya manusia menerima radiasi
mulai dari sinar matahari sampai naik pesawat terbang namun dalam radiasi yang wajar, sehingga
mungkin nuklir bisa aman jika digunakan secara bijak.
B.
1.
2.
3.
4.

RUMUSAN MASALAH
Apa itu reaktor nuklir dan apa saja jenis-jenisnya?
Apa penyebab reaktor fukhusima ?
Bagaimana Kejadian (kronologi ) fukhusima ?
Bagaimana efek kebocoran reaktor nuklir bagi manusia dan lingkungan?

C.
1.
2.
3.
4.

TUJUAN PENULISAN
Mengetahui apa itu reaktor nuklir dan berbagai jenis reaktor nuklir.
Mengetahui penyebab reactor fukhusima
Mempelajari struktur dan prinsip kerja reaktor nuklir.
Mengetahui efek kebocoran reaktor nuklir bagi manusia dan lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PLTN FUKUSIMA dan REAKTOR NUKLIR
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima I ( Fukushima
dai-ichi genshiryoku hatsudensho?, Fukushima I NPP, 1F), sering disebut sebagai Fukushima Daiichi, adalah sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang terletak di kota Okuma di Distrik
Futaba, Prefektur Fukushima, Jepang. Dengan 6 unit terpisah yang terletak di situs dengan jumlah
tenaga 4,7 GW, Fukushima I adalah satu dari 25 pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia.
Fukushima I adalah pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang dibangun dan dijalanakan
seluruhnya oleh Tokyo Electric Power Company(TEPCO).Pada Maret 2011, karena gempa bumi dan
tsunami Sendai, pemerintah Jepang mendeklarasikan sebuah "keadaan darurat tenaga nuklir" dan
mengevakuasi ribuan penduduk yang tinggal dekat Fukushima I. Ryohei Shiomi dari komisi
keselamatan nuklir Jepang mengatakan bahwa para pejabat prihatin tentang kemungkinan kebocoran
nuklir.Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima II, yang terletak 115 kilometer (71 mil) di sebelah
selatan, juga dijalankan oleh TEPCO.
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti
(fisi) ataupun penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir baik untuk reaktor
penelitian maupun reaktor daya konvensional, masih didasarkan pada terjadinya reaksi pembelahan
inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan partikel neutron. Inti fissil yang ada di alam adalah

1.
a.

b.

c.

d.

e.

f.

2.
1.
a.
b.

Uranium dan Thorium, sedangkan neutron bisa dihasilkan dari sumber neutron. Reaksi nuklir ini
akan menghasilkan energi panas dalam jumlah cukup besar. Pada reaktor daya, energi panas yang
dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan uap panas, dan selanjutnya digunakan untuk
menggerakkan turbin-generator yang bisa menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor penelitian,
panas yang dihasilkan tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan.
Selain energi panas, ada dua sampai tiga partikel neutron yang dihasilkan setiap kali terjadi reaksi.
Partikel ini bisa dimanfaatkan untuk proses reaksi berikutnya dengan sasaran inti fissil yang belum
terbelah. Reaksi ini bisa berlangsung secara terus-menerus pada kondisi neutron dan inti fissil masih
memungkinkan.
Komponen utama reaktor nuklir
Tangki reaktor
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam campuran dengan ketebalan
sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai wadah untuk menempatkan komponen-komponen
reaktor lainnya dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Tangki yang berdinding tebal ini
juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar dari sistem reaktor.
Teras reaktor
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras reaktor dibuat berlubang
(kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang berbentuk batang. Teras reaktor dibuat dari
logam yang tahan panas dan tahan korosi.
. Bahan bakar nuklir
Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting untuk berlangsungnya reaksi
nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti Uranium, Thorium yang mempunyai sifat dapat
membelah apabila bereaksi dengan neutron.
Bahan pendingin
Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor, maka dapat
dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini bisa digunakan air
atau gas.
Elemen kendali
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang dihasilkan dari reaksi
sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk mengendalikan reaksi ini, reaktor
dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat dari bahan yang dapat menangkap atau menyerap
neutron. Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut down) sewaktuwaktu apabila terjadi kecelakaan.
Moderator
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi) yang dihasilkan
dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk memperbesar kemungkinan
terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan untuk moderator adalah
air atau grafit.
Jenis-jenis reaktor nuklir
Berdasarkan fungsinya
Reaktor penelitian / riset, yaitu reaktor nuklir yang digunakan untuk tujuan penelitian, pengujian
bahan, pendidikan / pelatihan dan bisa digunakan juga untuk memproduksi radioisotop.
Reaktor daya, yaitu reaktor nuklir yang digunakan untuk menghasilkan daya listrik / pembangkit
tenaga listrik.
Ada perbedaan antara kedua reaktor ini, yaitu pada reaktor penelitian yang diutamakan adalah
pemanfaatan yang dihasilkan dari reaksi nuklir untuk keperluan berbagai penelitian dan produksi
radioisotop. Sedangkan panas yang dihasilkan dirancang sekecil mungkin, sehingga dapat dibuang ke
lingkungan. Pada reaktor daya yang dimanfaatkan adalah uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi

2.
a.

b.

3.
a.
b.

c.
B.

yang dihasilkan oleh reaksi fisi untuk memutar turbin, sedangkan neutron yang dihasilkan sebagian
diserap dengan elemen kendali, dan sebagian diubah menjadi neutron untuk berlangsungnya reaksi
berantai.
Berdasarkan bahan pendingin yang digunakan
Reaktor berpendingin air, meliputi reaktor jenis PWR (Pressurized Water Reactor = reaktor air
tekan), BWR (Boiling Water Reactor = reaktor air didih), GMBWR (Graphite Moderated Boiling
Water Reactor = reaktor air didih moderasi grafit), PHWR (Pressurized Heavy Water Reactor =
reaktor air berat tekan).
Reaktor berpendingin gas, gas yang biasa digunakan adalah CO2 dan N2. Reaktor yang termasuk
dalam jenis ini adalah MR (Magnox Reactor = reaktor magnox) dan AGR (Advanced Gas-Cooled
Reactor = reaktor maju berpendingin gas).
Berdasarkan bahan moderator (pemerlambat) yang digunakan
Reaktor air ringan : bahan moderasi yang digunakan adalah air ringan. Reaktor dalam kelompok ini
adalah : PWR, BWR, BMBWR.
Reaktor air berat : bahan moderasi yang digunakan adalah air berat (air yang mempunyai kandungan
Deuterium lebih besar daripada air ringan). Reaktor dalam kelompok ini adalah : PHWR dan Reaktor
Candu (Canadium-Deuterium-Uranium).
Reaktor grafit : bahan moderasi yang digunakan adalah grafit. Reaktor dalam kelompok ini adalah :
MR, AGR, dan RBMR (reaktor yang digunakan oleh Rusia).

Penyebab reaktor nuklir fukhusima

Ledakan pada reaktor nuklir di Fukushima telah terjadi tiga kali sejak gempa dengan
kekuatan 9 mengguncang Jepang, Jumat (11/3/2011) lalu. Ledakan pertama terjadi di reaktor nomor
1 hari Sabtu lalu, disusul ledakan di reaktor nomor tiga Senin, dan ledakan terakhir terjadi di reaktor
nomor 2, Selasa. Banyak pihak mengkhawatirkan terjadinya radiasi nuklir yang besar sebagai
konsekuensi dari ledakan itu.
"Pada reaktor nuklir, energi dihasilkan dari reaksi fisi atau pembelahan inti atom." Reaksi fisi juga
menghasilkan energi radioaktf yang akan meluruh. Jumlah energi yang dihasilkan dari suatu reaksi
fisi adalah total dari energi fisi dan energi peluruhan radioaktif.Besar kecilnya energi yang dihasilkan
dalam reaksi fisi tergantung dari banyak sedikitnya proses fisi. Reaksi fisi bisa dikendalikan dengan
batang kendali atau control rods. Jika seluruh batang kendali dimasukkan, maka reaktor akan padam,
dikenal dengan istilah shut down.Pengamanan reaktor nuklir mengenal jargon 3C, yakni Control,
Cool dan Contain. Control terkait upaya mencegah peningkatan tajam energi, Cool terkait dengan
upaya mendinginkan bahan bakar, dan Contain berkaitan dengan upaya menjaga bahan radioaktif
agar tetap dalam reaktor.
"Perlu diingat bahwa ketiganya bisa berfungsi sebagai aspek pertahanan," katanya. Kalau kontrol tak
berfungsi, maka masih ada sistem pendingin. Kemudian, jika sistem pendingin tak juga berfungsi,
maka masih terdapat pengungkung reaktor yang akan mencegah lepasnya materail radioaktif,
ledakan di reaktor Fukushima 1 berhubungan dengan kegagalan pada sistem proteksi dan faktor yang
berkaitan dengannya. Ketika gempa terjadi, sistem kontrol sebenarnya berhasil berfungsi dengan
memadamkan reaktor sehingga reaksi fisi di dalam reaktor tak terjadi lagi."Akan tetapi, masih ada
energi dari peluruhan radioaktif. Pada saat reaktor padam, masih ada 7 persen dari 1.553 MW, atau
sebesar 107 MW," ungkapnya. Dalam kondisi tersebut, sistem pendingin seharusnya bekerja untuk
mengalirkan air saat awal sistem tersebut berfungsi.Sayangnya, sistem pendingin akhirnya ngadat
setelah satu jam sebab generator listrik mati akibat tsunami. "Situasi tersebut dikenal dengan istilah
LOFA (loss of flow accident), yakni pendingin tetap ada, namun tidak mengalir," papar Alex.
Akibatnya panas tak bisa ditransfer.Menurut Alex, ada dua fenomena yang bisa terjadi. Pertama,

naiknya suhu pendingin memicu pendidihan sehingga bagian atas reaktor tertutup uap air. "Jika ini
terjadi, kemungkinan pelelehan bahan bakar besar. Jika bahan bakar meleleh, bahan radioaktif akan
terlepas ke sistem pendingin," jelas Alex.
Kemungkinan kedua adalah kenaikan suhu selongsong bahan bakar. Selongsong merupakan
pembungkus bahan bakar yang terbuat dari logam campuran Zirkonium. Jika suhu meningkat hingga
900 derajat celsius, maka zirkonium akan teroksidasi oleh air sehingga menghasilkan
hidrogen.Alexander mengungkapkan, hingga saat ini belum jelas fenomena apakah yang terjadi.
Namun, ia menduga bahwa hidrogen yang terakumulasi bereaksi dengan oksigen sehingga terjadi
ledakan hidrogen. Hal tersebut menyebabkan ledakan di Fukushima 1 Unit 1. Kekuatan ledakan
cukup kuat untuk meruntuhkan bangunan di sekitarnya, namun tidak sampai merusak selongsong
pelindung reaktor.
Faktanya, ledakan terjadi di reaktor-reaktor tersebut setelah TEPCO (Tokyo Power Electric Company)
mengalirkan air laut untuk mendinginkan reaktor secara langsung. Terjadinya ledakan juga disebut
bagian dari proses pendinginan reaktor yang tidak membahayakan reaktor tersebut.
Radiasi dilaporkan telah mencapai Tokyo, tapi tidak membahayakan kesehatan manusia. Pejabat
pemerintah Metropolitan Tokyo mengungkapkan, "Kami memantau tingkat radiasi yang melampaui
batas normal terjadi pagi ini di Tokyo. Namun, kami tidak menilai bahwa hal itu sudah berada dalam
level yang berbahaya bagi tubuh manusia."Permbangkit listrik tenaga nuklir itu berada 250 kilometer
timur laut Tokyo. Kantor Berita Kyodo juga melaporkan bahwa tingkat radiasi di kota Maebashi, 100
kilometer utara Tokyo, naik 10 kali lipat di atas batas normal.
Radiasi bocor dari keempat reaktor PLTN Fukushima. Pemerintah memperingatkan warga untuk
tetap di rumah menghindari terpapar udara luar.Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, PM Naoto
Kan mengatakan radiasi menyebar dari empat reaktor PLTN Fukushima Dai-ichi. Ini setelah terjadi
ledakan di reaktor ketiga dan kebakaran di reaktor keempat .Ini merupakan krisis nuklir terburuk
yang dihadapi Jepang sejak tragedy bom atom Hiroshima da Nagasaki. Ini juga pertama kali muncul
ancaman radiasi nuklir terbesar di dunia sejak peristiwa Chernobyl 1986.Kebocoran reaktor nuklir
yang berikutnya terjadi di Atucha, Argentina, pada 2005. Kala itu pekerja di reaktor nuklir terpapar
radiasi yang melebihi ambang batas. Juga terjadi di Cadarache, Prancis, pada 1993, ketika
kontaminasi radioaktif menyebar di lingkungan sekitar tanpa sengaja. Bencana kecelakaan PLTN
level 2 juga terjadi di Forsmark, Swedia, pada 2006 saat fungsi keamanan rusak sehingga
mengakibatkan kegagalan di sistem penyuplai tenaga darurat di PLTN.Begitu pula di Sellafield,
Inggris, pada 2005. Kala itu ada kebocoran material radioaktif dalam jumlah besar di dalam instalasi.
Terjadi juga di Vandellos, Spanyol, pada 1989. Di tahun itu ada kecelakaan yang diakibatkan oleh
kebakaran sehingga mengakibatkan hilangnya sistem keamanan di stasiun tenaga nuklir.
Kebocoran radioaktif juga terjadi dalam jumlah terbatas sehingga membutuhkan tindakan
penanganan. Beberapa orang tewas akibat radiasi. Beberapa kerusakan terjadi di reaktor inti.
Kebocoran radiasi dalam jumlah besar terjadi dalam instalasi, hal itulah yang memungkinkan publik
terpapar. Hal ini bisa timbul akibat kecelakaan besar atau kebakaran.Kecelaaan ini terjadi di
Windscale Pile, Inggris, pada 1957. Kala itu material radioaktif bocor ke lingkungan sekitar sebagai
akibat dari kebakaran di reaktor inti. PLTN Three Mile Island, AS, juga mengalaminya pada 1979, di
mana beberapa reaktor inti rusak.Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di
Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi kejadian,
dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker,
gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme
untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya.
Namun seperti dikutip dari Foxnews, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh
dengan mekanisme tersebut.

Kebocoran radioaktif dengan jumlah besar terjadi sehingga berdampak luas pada kesehatan dan
lingkungan. Karena itu butuh respons dan tindakan jangka panjang. Dialami oleh PLTN Chernobyl,
Ukraina, pada 1986. Kala itu reaktor nomor empat meledak. Akibatnya terjadilah kebakaran dan
bocornya radioaktif dalam jumlah besar. Lingkungan dan masyarakat terpapar radiasi ini. Uap
radioaktif itu mengandung yodium 131, cesium 137 dan xenon yang volumenya 100 kali bom atom
Hiroshima. Uap radioaktif menyebar ke Uni Soviet, Eropa Timur, Eropa Barat dan Eropa Utara.
Sebagian besar warga di Ukraina, Belarusia dan Rusia diungsikan. Kala itu lebih dari 336.000 orang
mengungsi.
Pada 32 tahun yang lalu, Amerika Serikat (AS) dilanda kecelakaan reaktor nuklir terbesar dalam
sejarah negara itu. Salah satu reaktor pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Three Mile Island
mengelami kerusakan sehingga mengalami kebocoran radioaktif.Menurut stasiun televisi History
Channel, peristiwa itu berlangsung pada dini hari ketika katup tekanan di reaktor Unit-2 gagal
berfungsi. Ini mengakibatkan radiasi pada fasilitas pendingin dan air yang sudah tercemar itu
mengalir ke gedung-gedung di sebelahnya. Komponen inti pada reaktor nuklir terancam meleleh
sehingga mengakibatkan radiasi skala besar. PLTN itu dibangun pada 1974 di pinggir sungai
Susquehanna, negara bagian Pennsylvania, dan baru beroperasi pada 1978. Namun, setahun
kemudian, PLTN mengalami kebocoran. Tidak mau berisiko timbulnya korban jiwa, Gubernur
Pennsylvania saat itu, Dick Thornburgh, langsung memerintahkan evakuasi. Dalam beberapa hari
berikut, lebih dari seratus ribu orang yang berada di sekitar PLTN Three Mile Island mengungsi ke
tempat yang jauh. Presiden AS saat itu, Jimmy Carter, sampai turun tangan mengatasi bocornya
radioaktif di PLTN Three Mile Island. Beruntung, reaktor yang rusak itu tidak meledak dan
komponen inti tidak sampai meleleh. Situasi pun terkendali dan radiasi tidak sampai menyebar
luas.Namun, sejak saat itu, kepercayaan publik AS atas keamanan PLTN merosot drastis. Reaktor
yang rusak itu tidak digunakan lagi.

C. Kejadian (kronologi) tragedi fukhusima

D. Dampak kebocoran reaktor nuklir bagi manusia dan lingkungan


1. Dampak kebocoran reaktor nuklir bagi manusia
Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen
menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang
dilindungi yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif mulai memanas dan
bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor
mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfer dan lingkungan. Dari sudut
pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor,
dan kemungkinan kehancuran total.

1.
2.

3.

4.

1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
1.

Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga kehancuran total
terhadap inti reaktor. Dalam beberapa kasus hal ini membutuhkan perbaikan besar atau penutupan
reaktor nuklir. Sebuah ledakan nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena, menurut desain,
geometri dan komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi khusus memungkinkan untuk
ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang menyebabkan kebocoran dapat menyebabkan ledakan nonnuklir. Contohnya, beberapa kecelakaan tenaga listrik dapat menyebabkan pendinginan bertekanan
tinggi, menyebabkan ledakan uap.
Kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan di balik manfaaat energi nuklir bagi
manusia. Dalam catatan sejarah manusia terdapat kejadian kecelakan nuklir terbesar di dunia di
antaranya adalah kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan mungkin di Fukushima
Jepang.
Diantaranya dampak dari kebocoran reaktor nuklir adalah :
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual
muntah, diare, sakit kepala dan demam.
Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan adalah pusing, mata
berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu,
muntah darah atau berak darah, kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah ,
gangguan pembuluh darah dan luka susah sembuh.
Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah
sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahu(seperti yang sudah terjadi di
Ukraina).
Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain Kanker
terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan gangguan sistem saraf dan
reproduksi.
Dampak kebocoran reaktor nuklir secara spesifik terhadap manusia :
RAMBUT Rambut akan menghilang dengan cepat, bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih.
Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
OTAK sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems
atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat
menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
KELENJAR GONDOK Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah
tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
SISTIM PEREDARAN DARAH Ketika terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan
berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal ialah seperti penyakit flu.
JANTUNG Bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems mengakibatkan kerusakan
langsung pembuluh darah dan menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
SALURAN PENCERNAAN Radiasi dengan kekuatan 200 rems akan menyebabkan kerusakan pada
lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
SALURAN REPRODUKSI Saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan
kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.
Dampak kebocoran reaktor nuklir terhadap lingkungan
Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, dampak lainnya terhadap lingkungan
diantaranya akan terjadi hujan asam dimana melalui ini akan menyebarkan radiasinya, disamping itu
tumbuhan dan hewan juga akan mati khususnya di daerah yang radius terkena pencemarannya.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari kebocoran tersebut kita harus mengantisipasi beberapa
pencegahan yang diusahakan agar tidak menyebarkan radiasi reaktor nuklir.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti
(fisi) ataupun penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir baik untuk reaktor
penelitian maupun reaktor daya konvensional, masih didasarkan pada terjadinya reaksi pembelahan
inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan partikel neutron.Reaktor nuklir memang merupakan
sumber pembangkit energi yang cukup potensial dewasa ini, mengingat sumber energi dunia
mengalami krisis jika dibandingkan dengan kebutuhan energi dunia. Akan tetapi, setiap teknologi
pasti memiliki kekurangan atau risiko yang harus ditanggung akibat kesalahan, keteledoran, ataupun
hal lain yang menyebabkan teknologi tersebut justru memberi dampak sebaliknya. Dalam hal ini, hal
yang harus diwaspadai dari reaktor nuklir adalah efek kebocorannya.
Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen
menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang
dilindungi yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif mulai memanas dan
bocor.Kebocoran reaktor nuklir dapat memberikan dampak yang serius baik terhadap (kesehatan)
manusia maupun lingkungan. Dampak terhadap manusia yang terpapar radiasi ada yang berjangka
panjang maupun pendek, di antaranya pusing dan mual (jangka pendek) hingga kanker sebagai akibat
mutasi gen (jangka panjang). Dampak bagi lingkungan di antaranya adalah hujan asam.
B. SARAN
Dikarenakan kebocoran reaktor nuklir memberikan dampak yang cukup serius bagi
kesehatan manusia dan lingkungan, maka prosedur pencegahan sangat diperlukan untuk
meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan. Diperlukan juga prosedur penanganan yang tepat
apabila peristiwa kebocoran telah terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwardojo, dkk. 2009. Mengenal Reaktor Nuklir dan Manfaatnya. Jakarta : Badan Tenaga Nuklir
Nasional Pusat Diseminasi Iptek Nuklir.
Ikawati, Yuni, dkk. 2008. 50 Tahun BATAN Berkarya. Jakarta : Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Sagala, F.P., dkk. 2003. Model Atom, Uranium dan Prospeknya sebagai Energi Masa Depan. Jakarta
: Badan Tenaga Nuklir Nasional Pusat Diseminasi Iptek Nuklir.
http://www.suaramedia.com/berita-dunia/asia/40822-drama-tragedi-nuklir-jepang-hancurkancitra-as.html diakses tanggal 12 april jam 08.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai