The Role of Vaccination &

Lab Monitoring in The

Control of Poultry Diseases.

Laboratorium Imunologi

Vaccination & Lab Monitoring

Lab. Monitoring
Kebersihan /
Disinfeksi

Vaksinasi
Feed

All-in All-out
Management
Flock management

Hygiene
Control of
Rodents &
Insects

Kesehatan seimbang
Agen penyakit:

Resistensi:

- Defisiensi

- Pakan baik

- Toxin

- intestinal flora

- Virus

- Immunitas

- Bakteria
- Parasit

* Local
* Systemic

SISTEM PERTAHANAN TUBUH AYAM TERHADAP

INFEKSI
Sistem Immun spesifik

SISTEM PERTAHANAN TUBUH AYAM TERHADAP INFEKSI

Sistem Immun spesifik

Organ Primer
Timus
T-cell system
cell-mediated immunity

Bursa Fabricius
B-cell system
Imunas humoral

Sumsum tulang
Precursor blood cells
Yolk sac
Maternal immunity

Peripheral lymphoid tissue

Glandula Harderian
Caecal tonsilles
Limpa
GALT

Vaksinasi pada ayam

Progaram Vaksinasi

Umur vaksinasi
pertama

Interval between
Subsequent
Vaccinations

Jumlah
Vaksinasi

GOOD
VACCINATION
PROGRAM
DESIGN

Tipe
Vaksinasi

Route
Vaksinasi

1. Stimulation & Maintenance of Protective Immunity

2. Development of Immunologic Memmory

Vaksinasi pada ayam

Persyaratan untuk mendapatkan vaksinasi yang baik

Vaksin sesuai dan bagus

Penyimpan
an vaksin
benar

Pakan yang bagus

Tidak ada
imunosupresi

GOOD
IMMUNE
RESPONSE

Tidak ada cekaman

Unggas sehat

Cara pemberian
benar

Program
Vaksinasi
benar

Vaksinasi pada ayam

Penyebab kegagalan vaksinasi

Pemberian vaksin dgn dosis sub-optimal.

Kualitas vaksin jelek (jarang).

Penangan vaksinselama transportasi dan penyimpanan.
Teknik vaksinasi salah.

Immunsuppressi.

Immune suppressive krn infeksi viral.

Stress atau cekaman .
Mycotoxines.

Titer maternal antibodi tinggi.

Strong field challenge ( Tantangan lapang sangat kuat)

Vaksinasi pada ayam

Penyebab kegagalan vaksinasi

Agen penyebab tidak dinetralisasi oleh vaksin yg digunakan (e.g.

IBV variants, AIV subtypes, E. coli serotypes).

Terlambat vaksinasi.
Unggas telah sakit ( dalam masa inkubasi) saat divaksinasi
Infeksi lapang muncul sebelum imunitas akibat vaksinasi
terbentuk

Imunitas vaksinal muncul saat baru lahir.

Vaksinasi pada Unggas

Live Vaccines

Keuntungan
Imunitas komplek
Humoral + cellmediated.
Berbagai klas Ab
Titer Ab protektif cepat
terbentuk.
Mudah aplikasi massa.
Tdk perlu adjuvant
Tdk ada reaksi
hipersensitivitas.
Kuantitas besar.

Kerugian
Virus vaksin ada
dipopulasi unggas.
Virus vaksin
kemungkinan shedding .
Mungkin terjadi reaksi
Post vaccinal

Vaksinasi pada Unggas

Inactivated Vaccines

Keuntungan
Tidak ada introduksi virus
vaksin yg hidup
Tidak ada shedding
virus vaksin.
Tidak ada reaksi post
vaccinal .
Vaksinasi per individu
akurat.

Kerugian
Mungkin ada reaksi
hypersensitivity.
Titer Ab protektif lambat
Hanya imunitas humoral
Biaya teknisi sangat
tinggi untuk vaksinasi.
Kualitas vaksin
memerlukan biaya
produksi yg tinggi.

Vaksinasi pada unggas

Metoda aplikasi vaksinasi

Aplikasi Individual :
Eye drop vaccination
sangat efisien.
Penanganan sangat intensif; menggunakan spesifik
diluent.
Wing web, i.m. & s.c. injection
sangat effisien.
Penanganan sangat intensif; menggunakan peralatan
steril dan spesifik diluent untk live vaccines.

Vaksinasi pada unggas

Metoda aplikasi vaksinasi

Aplikasi jumlah besar :

Vaksinasi mell air minum
cepat, mudah , ekonomis, aman.
Hrs. tidak ada disinfectants; kualitas air diperhatikan;
perhatikan sistem air dan peralatan minuman .
Spray vaccination

cepat, respon imun bagus.

Kemungkinana reaksiPost vaccinal (esp. in Mg+);
menggunakan distilled water ; drop besar unt ayam muda
dan drop kecil unt ayam dewasa; perhatikan secara benar
funsi peralatan.

Lab Monitoring

Tugas Utama laboratorium Veteriner ( Unggas)

- Program Pengendalian Penyakit.
- Sistem Peringatan Dini /Early Warning
System (EWS).
Corrective Action can be taken before
disease / production losses.
- Pengukuran Hasil Vaksinasi.

(Kualitas vaksin, Aplikasi dan metode

Vaksinasi.
-Pemeriksaan Diagnostik.
- Penelitian penyakit Infeksius.

Contoh Program Monitoring Breeders / Layers

Umur
Hari 1

Sample
-Transfer box paper
-

Minggu 9
Minggu 16
Minggu 22
Minggu 45
Minggu 62

Serum

Test
Salmonella.
- MG IBD SE-SP/G - AI
-

Cloaca swabs
- Serum

-Salmonella

Droppings ( Cairan)
- Serum

-Salmonella

Droppings
- Serum

-Salmonella

Droppings
- Serum

-Salmonella

Droppings
- Serum

-Salmonella

ND IBV - etc
Se/St- MG ND AI -etc
SP/G-ND AI MG -etc
Se/St- MG ND AI -etc
Se/St- MG ND- AI -etc

Contoh Program Monitoring Broilers

Umur
Hari 1

Sample

Test

-Transfer box paper -

Serum

Salmonella.
- MG IBD - AI

- 10 hari sebelum
dikeluarkan

Droppings

Salmonella

- Umur dipasarkan

Serum

ND IBV AI - IBD

Contoh Program Monitoring

Rumah Potong Unggas
Waktu

Sample

Antemortem

Caecal Content

Postmortem

Neck Skin

Test
Salmonella.
- Campylobacter
-

Salmonella

Serological Monitoring
Most Important serological tests
1- Hemagglutination Inhibition test (HI).
2- ELISA (indirect).
3- Rapid plate agglutination test (RPA).
4- Agar gel precipitation test (AGPT).

Intrepertasi hasil vaksinasi dg ELISA selalu

memperhatikan ke 3 kunci utama respons imun setelah
vaksinasi :-

1- Intensity of Response:Diindikasikan dgn Mean Titer.

Jakinkan level titer Ab cukup . Ekspetasi Titer hasil
vaksinasi Baseline Titers Nilai Baseline Titers
berhub dgn tipe ayam , umur, tipe vaksin, Program
vaksinasi, dan faktor lain2. Shg hrs membuat setiap
baseline unt setiap program naskinasi dan kondisi
lokal .

2- Keragaman Response:Diindikasikan dgn % CV.

Vaksin tsb divaksinasikan untuk semua ayam atau
tidak.
Penentuan % CV setelah vaksinasi :-

% CV
Kurang dari 30 %
30-50 %
Lebih dari 50 %

Keragaman
hasil
Sangat baik
Baik
Tidak disarankan

3. Persistency of Response:Diindikasikan dg Mean Titer response over Time

Mnegetahui titer Ab cukup lama, atau diperlukan
vaksinasi ulang

Examples of Vaccination Baselines Titers in Broiler:Test

Vaccine Type

Mean titer range

at 35 - 40 hari

Suspect Titer
Infection

2000 5000

More than 7000

4000 8000

More than 10000

IBV -Live, 1x (H120)

800 1500

More than 3000

-Live, 2x (H120)

2000 4000

More than 6000

-Live, 1x (intmed.)

2500 4500

More than 7000

-Live, 2x (intmed.)

3000 6500

More than 9000

NDV -Live, 2x perminum

-Live, 2x Spray

IBD

Examples of Vaccination Baselines Titers in layers or

Breeders:Test

Vaccine Type

Mean titer range

Miggu stl Vaks

dilakukan uji

-Inact.

2000 8000
10000 15000

2 3 mgg
4 7 mgg

IBV -Live (H120)

2000 4000

3 5 mgg

-Inact.

6000 17000

5 7 mgg

-Live (intmed.)

2500 7000

3 5 mgg

-Inact.

7000 12000

4 7 mgg

NDV -Live (Lasota)

IBD

Microbiological Monitoring of Hatchery

-Mesin tetas memerlukan pemeriksaan
rutin unt mengetahui populasi mikroba
diruang penetasan (hatchery).
-Monitoring di mesin tetas setiap 6 -8 mgg

Microbiological Monitoring of Hatchery

-Ambil sampel disetiap dlm hatchery dan peralatan.
- Bbrp area yg perlu diperiksa :
- Air intake & outlets, Setters, Hatchers, Air in chick
holding dan ruang penyimpana telur, area tempat
cuci tray, air, dan peralatan vaksinasi.

Microbiological Monitoring of Hatchery

Sampel yg diperlukan:

- Swab method for counting

- Sampel udara.
- Egg shell monitoring by rolling method.
- Sampel
bulu (Bacterial count Salmonella )
- Stamping with plate count
agar (Rodac method) - Sterility testing for vaccine
equipments.

Microbiological Monitoring of Hatchery

- Interpretasi:
- Swab counting method.
- Swab from a tow inch square area:
- Kurang dari 10 koloni
- 10 30 koloni
- diatas 30 koloni

Bagus
Moderat.
Kontaminasi ringan

Microbiological Monitoring of Hatchery

- Interpretation:
- Air Samples Count (Salder, 1975).
Bacterial Colony Count
Setters

Rooms

0 10
11 25
26 - 46
47 66
67 or more

0 - 15
16 - 36
37 57
58 76
77 or more

Score
1- Excellent
2- Good
3- Average
4- Poor
5- Bad

Microbiological Monitoring of Hatchery

- Interpretation:
- Sampel bulu (Microbial counts /gram). (Magwood .
- 1962)
Bacterial Colony Count

Score

-25,000
- 50,000
- 100,000
100,000 +

Excellent
Good
Fair
Poor

Microbiological Monitoring of Hatchery

- Interpretation:
- Stamping with plate count agar (Rodac method)
. (Stinson and Tiwari, 1978).
Bacterial Colony Count

Score

05
6 15
16 30
31 50
50 +

Excellent
Good
Fair
Poor
Unacceptable

Kesimpulan

Vaksinasi & Laboratory Monitoring

cara yang efektif untuk pengendalian (control)
Penyakit infeksius pada ayam..