Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Geostrategi Indonesia


Merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia
untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional
bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang
strategi pembangunan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan
sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk
kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepentingan kesejahteraan dan
keamanan.
Di Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional.
B. Latar Belakang Geostrategi Indonesia
Letak kepulauan Indonesia yang strategis sejak dulu kala, memberikan
kemudahan sarana untuk berperan dalam percaturan hubungan antar bangsa di sekitar
Indonesia.

Kedatangan Bangsa Eropa yang saling berebut pengaruh mulai bangsa

Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, sampai bangsa Asia seperti Jepang menunjukkan
bahwa wilayah Nusantara banyak memberikan aspirasi kepada berbagai bangsa di dunia
untuk memperebutkan dan menguasainya.
Disamping keinginan bangsa lain untuk menguasai Indonesia, bukan sesuatu yang
mudah untuk meyakinkan bangsa Indonesia secara menyeluruh, bahwa negara yang di
proklamasikan mampu mengantar cita-cita dan tujuan perjuangan bangsa Indonesia. Hal
ini terbukti adanya pemberontakan PKI madiun 1948, serta pergolakan lain untuk
memisahkan diri dari NKRI, seperti adanya gerakan Aceh Merdeka, atau keinginanan
mendirikan Papua Merdeka menunjukkan bahwa ancaman dari dalam terhadap keutuhan
NKRI ternyata masih terjadi fluktuasi, yang sampai saat ini masih terjadi.
Kenyataan geografis yang strategis serta pengalaman sejarah mulai sebelum dan
sesudah proklamasi 1945, memberikan aspirasi kepada Bangsa Indonesia untuk
membangun ketahanan nasional di masa kini dan masa yang akan datang. Ketangguhan
dan keuletan dari SDM bangsa Indonesia, SDA yang ada, serta kondisi alamiah
membentuk ketahanan nasional. Ditempat awalnya geostrategi diartikan sebagai
geopolitik untuk kepentingan militer atau perang.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional yang unsurunsur utamanya terdiri dari kualitas keuletan dan kualitas kekuatan atau ketangguhan dari

luar yang harus dihadapi secara elastis konsisten dan berlanjut. Keuletan masyarakat
dapat diandaikan sebagai koefisien kelenturan pegas, yang pasti memiliki ambang batas,
dimana tekanan dari luar tidak lagi dapat ditahan dan pegaspun akan kehilangan
kelenturannya dan patah.

Sebaliknya, unsur kekuatan/ketangguhan merupakan

kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dari masyarakat bangsa ke arah tata
kehidupan yang lebih baik dikemudian hari.
C. Model dan Unsur-Unsur Geostrategi
1) Model Astagatra
Model ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan
alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.

Model

yang

dikembangkan oleh Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan


nasional yaitu:
a) Aspek Trigatra Kehidupan Alamiah:
(1) Gatra letak dan kedudukan geografi;
(2) Gatra keadaan dan kekayaan alam; serta
(3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
b) Aspek Pancagatra Kehidupan Sosial:
(1) Gatraldeologi,
(2) Gatra Politik,
(3) Gatra-Ekonomi,
(4) Gatra Sosial Budaya, dan
(5) Gatra Pertahanan Keamanan.
2) Model Morgenthau
Model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup
banyak. Bila model Lemhanas berevolusi dan observasi empiris perjalanan
perjuangan bangsa, maka model ini diturunkan secara analitis. Dalam analisisnya,
Morgenthau menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitairnya
dengan negara-negara lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan
untuk mendapatkan power position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya,

maka terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi
ke arah balanced power.
3) Model Alfred Thayer Mahan
Mahan dalam bukunya "The Influence Seapower on History" mengatakan
bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
a) Letak geografi
b) Bentuk atau wujud bumi
c) Luas wilayah
d) Jumlah penduduk
e) Watak nasional atau bangsa
f) Sifat pemerintahan
4) Model Cline
Cline melihat suatu negara dan luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara
lain. Baginya hubungan antemegara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi
suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atau sistem
penangkalan dan negara lainnya.
Menurut Cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia
memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan
memiliki sumber daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu
negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai
negara besar. Sebaliknya, suatu negara dengan wilayah yang besar, tetapi jumlah
penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar walaupun berteknologi
maju.
D. Konsep Bela Negara
1. Fisik Menghadapi ancaman dari luar.
2. Non- Fisik Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Belanegara non-fisik dapat dilakukan dengan cara:
a. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara
b. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air
c. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia

d. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruhpengaruh budaya asing
E. Perkembangan dan Implementasi Geostrategi di Indonesia
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada
tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan
oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh
Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah
pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa Nation and character
and building yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni
sebagai pembangunan jiwa bangsa.
Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal pembentukan hingga
sekarang:
1. Pada awalnya, geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Konsep geostrategi Indonesia
yang terumus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan
strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh komunis.
Geostrategi Indonesia pada saat itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan
dan membangun kemampuan territorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi
ancaman komunis di Indonesia.
2. Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan konsep geostrategi
Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut : bahwa geostrategi
Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan
daya tahan, juga pengembangan kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal.
Gagasan ini agak lebih progresif tapi tetap terlihat sebagai konsep geostrategi
Indonesia awal dalam membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan
pengangguh bahaya.
3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstitusi Indonesia. Pada era itu
konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi

ketahanan

nasional

dalam

menciptakan

kesejahteraan

menjaga

indentitas

kelangsungan serta integritas nasional.


4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan dalam bentuk rumusan
ketahanan nasional sebagai kondisi metode dan doktrin dalam pembangunan nasional.
F. Studi Kasus
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan
Keamanan Tedjo Edy Purdjianto mengaku bahwa satuan keamanan laut di Indonesia
kewalahan mengejar kapal nelayan asing yang mencuri kekayaan laut Indonesia.
"Menangkap kapal ikan itu tidak mudah gitu. Tidak mudah seperti yang
dibayangkan," ujar Tedjo dalam acara Hari Ketahanan Nasional di pelataran Monas,
Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Tedjo mencontohkan yang terjadi di lapangan. Saking banyaknya kapal nelayan
asing, TNI kerap terpaksa melepaskan mereka yang tidak terjangkau. Dari segi jumlah,
kata dia, kekuatan TNI kalah dibandingkan nelayan asing.
"Misalnya satu kapal ditangkap. Setelah lagi diperiksa, yang lain melarikan,
terpaksa dilepas karena tidak cukup satu kapal mengejar itu," lanjut Tedjo.
Tedjo menegaskan bahwa perburuan kapal ilegal di perairan Indonesia baru tahap
awal. Selanjutnya, pihaknya akan mengerahkan TNI atau satuan keamanan laut yang jauh
lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
"Dengan begitu, meskipun jaraknya jauh, tetap terkejar oleh kami nantinya," ujar
Tedjo.
Presiden Jokowi sebelumnya menyoroti kesiapan jajaran pemerintah dalam
melakukan penegakan hukum terhadap mereka yang mencuri kekayaan di perairan
Indonesia. Jokowi menyindir instruksinya untuk menenggelamkan kapal-kapal ilegal
baru dilaksanakan setelah tiga kali diingatkan.

"Dua bulan lalu, saya perintahkan langsung, kapal-kapal yang masih berani
masuk perairan kita dan melanggar, saya perintahkan saat itu langsung tenggelamkan!
Tetapi, perintah itu sampai tiga kali, baru ada yang tenggelam," sindir Jokowi di hadapan
para gubernur dan bupati serta wali kota yang hadir di acara Musrenbangnas 2014 di
Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Jokowi mengaku heran kenapa perintahnya itu baru dituruti setelah tiga kali dia
ingatkan. Padahal, lanjut Jokowi, perintah penenggelaman kapal itu seharusnya dilakukan
secepat mungkin. "Harusnya satu kali sudah cukup, ya," kata dia.
G. Kesimpulan
Jadi, geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang
bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka
diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan
defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah
laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime
power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.
H. Saran
Diharapkan kita semua mampu menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik
SDM maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam
kaitannya dengan kehidupan suatu Negara dan pertahanan nasional.

Anda mungkin juga menyukai