Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, sampai bangsa Asia seperti Jepang menunjukkan
bahwa wilayah Nusantara banyak memberikan aspirasi kepada berbagai bangsa di dunia
untuk memperebutkan dan menguasainya.
Disamping keinginan bangsa lain untuk menguasai Indonesia, bukan sesuatu yang
mudah untuk meyakinkan bangsa Indonesia secara menyeluruh, bahwa negara yang di
proklamasikan mampu mengantar cita-cita dan tujuan perjuangan bangsa Indonesia. Hal
ini terbukti adanya pemberontakan PKI madiun 1948, serta pergolakan lain untuk
memisahkan diri dari NKRI, seperti adanya gerakan Aceh Merdeka, atau keinginanan
mendirikan Papua Merdeka menunjukkan bahwa ancaman dari dalam terhadap keutuhan
NKRI ternyata masih terjadi fluktuasi, yang sampai saat ini masih terjadi.
Kenyataan geografis yang strategis serta pengalaman sejarah mulai sebelum dan
sesudah proklamasi 1945, memberikan aspirasi kepada Bangsa Indonesia untuk
membangun ketahanan nasional di masa kini dan masa yang akan datang. Ketangguhan
dan keuletan dari SDM bangsa Indonesia, SDA yang ada, serta kondisi alamiah
membentuk ketahanan nasional. Ditempat awalnya geostrategi diartikan sebagai
geopolitik untuk kepentingan militer atau perang.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional yang unsurunsur utamanya terdiri dari kualitas keuletan dan kualitas kekuatan atau ketangguhan dari
luar yang harus dihadapi secara elastis konsisten dan berlanjut. Keuletan masyarakat
dapat diandaikan sebagai koefisien kelenturan pegas, yang pasti memiliki ambang batas,
dimana tekanan dari luar tidak lagi dapat ditahan dan pegaspun akan kehilangan
kelenturannya dan patah.
kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dari masyarakat bangsa ke arah tata
kehidupan yang lebih baik dikemudian hari.
C. Model dan Unsur-Unsur Geostrategi
1) Model Astagatra
Model ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan
alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.
Model
yang
maka terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi
ke arah balanced power.
3) Model Alfred Thayer Mahan
Mahan dalam bukunya "The Influence Seapower on History" mengatakan
bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
a) Letak geografi
b) Bentuk atau wujud bumi
c) Luas wilayah
d) Jumlah penduduk
e) Watak nasional atau bangsa
f) Sifat pemerintahan
4) Model Cline
Cline melihat suatu negara dan luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara
lain. Baginya hubungan antemegara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi
suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atau sistem
penangkalan dan negara lainnya.
Menurut Cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia
memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan
memiliki sumber daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu
negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai
negara besar. Sebaliknya, suatu negara dengan wilayah yang besar, tetapi jumlah
penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar walaupun berteknologi
maju.
D. Konsep Bela Negara
1. Fisik Menghadapi ancaman dari luar.
2. Non- Fisik Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Belanegara non-fisik dapat dilakukan dengan cara:
a. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara
b. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air
c. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
d. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruhpengaruh budaya asing
E. Perkembangan dan Implementasi Geostrategi di Indonesia
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada
tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan
oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh
Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah
pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa Nation and character
and building yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni
sebagai pembangunan jiwa bangsa.
Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal pembentukan hingga
sekarang:
1. Pada awalnya, geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Konsep geostrategi Indonesia
yang terumus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan
strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh komunis.
Geostrategi Indonesia pada saat itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan
dan membangun kemampuan territorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi
ancaman komunis di Indonesia.
2. Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan konsep geostrategi
Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut : bahwa geostrategi
Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan
daya tahan, juga pengembangan kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal.
Gagasan ini agak lebih progresif tapi tetap terlihat sebagai konsep geostrategi
Indonesia awal dalam membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan
pengangguh bahaya.
3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstitusi Indonesia. Pada era itu
konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi
ketahanan
nasional
dalam
menciptakan
kesejahteraan
menjaga
indentitas
"Dua bulan lalu, saya perintahkan langsung, kapal-kapal yang masih berani
masuk perairan kita dan melanggar, saya perintahkan saat itu langsung tenggelamkan!
Tetapi, perintah itu sampai tiga kali, baru ada yang tenggelam," sindir Jokowi di hadapan
para gubernur dan bupati serta wali kota yang hadir di acara Musrenbangnas 2014 di
Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Jokowi mengaku heran kenapa perintahnya itu baru dituruti setelah tiga kali dia
ingatkan. Padahal, lanjut Jokowi, perintah penenggelaman kapal itu seharusnya dilakukan
secepat mungkin. "Harusnya satu kali sudah cukup, ya," kata dia.
G. Kesimpulan
Jadi, geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang
bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka
diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan
defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah
laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime
power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.
H. Saran
Diharapkan kita semua mampu menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik
SDM maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam
kaitannya dengan kehidupan suatu Negara dan pertahanan nasional.