Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
LANGKAH PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 3
ANDREAS JULISKAR
(5133122001)
SATRIA SUPIANTO
(5131122006)
RAYMOND PURBA
(5133122020)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,
tepat pada waktunya. makalah ini membahas tentang
langkah perencanaan
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.
LATAR BELAKANG........................................................................1
B.
RUMUSAN MASALAH....................................................................2
BAB II..................................................................................................... 3
PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A.
Kurikulum................................................................................... 3
2.
Silabus........................................................................................ 7
3.
a.
b.
Komponen-komponen RPP..............................................................21
BAB III.................................................................................................. 27
PENUTUP.............................................................................................. 27
A.
Kesimpulan................................................................................... 27
B.
Saran........................................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rumusanrumusan tentang apa yang akan dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi dasar yang telah
ditentukan, sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.
Dasar pengembangan pembelajaran merupakan desain pembelajaran atau
tahun 1975 istilahnya disebut sebagai Prosedur Pengembangan Sistem
Pembelajaran (PPSI). Sebagai suatu prosedur, desain pembelajaran dapat diartikan
sebagai langkah yang sistematis untuk menyusun rencana atau persiapan
pembelajaran dan bahan pembelajaran. Produk dari desain pembelajaran adalah
berupa persiapan pembelajaran, silabus, modul, bahan tutorial dan bentuk saran
pedagogis lainnya.
Proses pengembangan perencanaan pembelajaran terkait erat dengan
unsur-unsur dasar kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman belajar
dan penilaian hasil belajar.
Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran
adalah : (a) memahami kurikulum; (b) menguasai bahan ajar; (c) menyusun
program pengajaran; (d) melaksanakan program pengajaran dan (e) menilai
program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Dalam perencanaan pembelajaran sampai saat ini masih mempergunakan
pendekatan sistem, artinya perencanaan pembelajaran merupakan kesatuan utuh
yang memiliki komponen (tujuan, materi, pengalaman belajar dan evaluasi) yang
satu sama lain saling berinteraksi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdarkan pemilihan judul di atas permasalahan yang diangkat dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Menjelaskan
apa
yang
dimaksud
dengan
kurikulum
dan
perkembangannya?
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan silabus, manfaaat dan prinsip
pengembangan silabus.
3. Menjelaskan apa itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), unsur
pokok, prinsip-prinsip dan langkah penyusunan RPP.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum, Silabus, dan RPP
1. Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Sedangkan menurut Hilda
Taba (1962), Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu yang
direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain
mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana
untuk peserta didik selama di sekolah.
Aspek yang tidak terungkap secara jelas tetapi tersirat dalam definisi
kurikulum sebagai dokumen adalah bahwa rencana yang dimaksudkan
dikembangkan berdasarkan suatu pemikiran tertentu tentang kualitas pendidikan
yang diharapkan. Perbedaan pemikiran atau ide akan menyebabkan terjadinya
perbedaan dalam kurikulum yang dihasilkan, baik sebagai dokumen mau pun
sebagai pengalaman belajar
Kurikulum di Indonesia selalu mengalami perkembangan seiring
berkembangnya zaman. Berikut adalah perkembangan kurikulum.
1) Rencana Pelajaran 1947
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah
leer plan. Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular
ketimbang curriculum (bahasa Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih
bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas
pendidikan ditetapkan Pancasila. Rencana Pelajaran 1947 baru dilaksanakan
sekolah-sekolah pada 1950. Sejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan
kurikulum diawali dari Kurikulum 1950. Bentuknya memuat dua hal pokok:
daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, plus garis-garis besar pengajaran.
Rencana Pelajaran 1947 mengurangi pendidikan pikiran. Yang diutamakan
pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat, materi pelajaran
3
materi,
dan
tujuan
pengajaran
dirinci
dalam
Prosedur
subjek
belajar.
Dari
mengamati
sesuatu,
mengelompokkan,
mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA) atau Student Active Learning (SAL).
Tokoh penting dibalik lahirnya Kurikulum 1984 adalah Profesor Dr.
Conny R. Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas periode 1980-1986
yang juga Rektor IKIP Jakarta sekarang Universitas Negeri Jakarta periode
1984- 1992. Konsep CBSA yang elok secara teoritis dan bagus hasilnya di
sekolah-sekolah yang diujicobakan, mengalami banyak deviasi dan reduksi saat
diterapkan secara nasional. Sayangnya, banyak sekolah kurang mampu
menafsirkan CBSA. Yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran
siswa berdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak
lagi mengajar model berceramah. Penolakan CBSA bermunculan.
7) Kurikulum 1994
2. Silabus
Silabus pada dasarnya merupakan rencana pembelajaran jangka panjang
pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar
kompetensi, ompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajara,
7
sedemikian
rupa
menurut
langkah-langkah
tertentu
agar
dalam
silabus
dalam
telaah
kurikulum
tingkat
satuan
pendidikan
sangatlah penting.
Silabus merupakan salah satu tahapan dalam pengembangan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, khususnya untuk menjawab apa yang harus
dipelajari?, juga merupakan penjabaran lebih lanjut tentang pokok-pokok
program dalam satu mata pelajaran yang diturunkan dari standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan ke dalam rincian kegiatan dan
strategi pembelajaran, kegiatan dan strategi penilaian, dan pengalokasian waktu.
8
dilaksanakan
untuk
jangka
waktu
yang
cukup
panjang
(satu
a.
Manfaat Silabus
Dengan memperhatikan beberapa pengertian di atas, pada dasarnya
pelajaran.
b. Sebagai ukuran dalam melakukan penilaian keberhasilan suatu program
pembelajaran.
c. Dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas suatu program
pembelajaran.
(Dikutipdari:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131476798/MODUL%20PENGEMBANGAN
%20SILABUS%20&%20RPP%20PLPG%20PENGAWAS.pdf)
pengembangan
silabus
perlu
dipertimbangkan
beberapa
yang harus
memadai/adequate,
aktual/kontekstual,
fleksibel,
dan
9
menyeluruh.
Penjelasan dari prinsip-prinsip tersebut yaitu:
a. Ilmiah, maksudnya bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi
muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara keilmuan. Mengingat silabus berisikan garis-garis besar isi/materi
pembelajaran yang akan dipelajari siswa, maka materi/isi pembelajaran
tersebut harus memenuhi kebenaran ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan
silabus disarankan melibatkan ahli bidang keilmuan masing-masing mata
pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki validitas yang tinggi.
b. Relevan, maksudnya bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan
urutan penyajian materi dalam silabus harus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
c. Sistematis, maksudnya bahwa komponen-komponen dalam silabus harus
saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
Silabus pada dasarnya merupakan suatu sistem, oleh karena itu dalam
penyusunannya harus dilakukan secara sistematis.
d. Konsisten, maksudnya bahwa dalam silabus harus nampak hubungan yang
konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai, maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup memadai untuk
menunjang pencapaian kompetensi dasar yang pada akhirnya mencapai
standar kompetensi.
f. Aktual dan Kontekstual, maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel, maksudnya bahwa
keseluruhan
komponen
silabus
dapat
c.
Secara
singkat,
langkah-langkah
pengembangan
silabus
dapat
1) Perancangan (Design).
Tahap ini diawali dengan kegiatan menganalisis standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang terdapat dalam standar isi, dilanjutkan dengan
menetapkan materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, jenis penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
yang diperlukan. Produk dari tahap ini yaitu berupa draf awal silabus untuk
setiap mata pelajaran (disarankan dalam bentuk matriks agar memudahkan
dalam melihat hubungan antar komponen).
2) Validasi.
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah draf awal silabus
yang telah disusun itu sudah tepat atau masih memerlukan perbaikan dan
penyempurnaan lebih lanjut, baik berkenaan dengan ruang lingkup, urutan
penyajian, substansi materi pokok, maupun cakupan isi dalam komponenkomponen silabus yang lainnya. Tahap validasi bisa dilakukan dengan cara
meminta tang-gapan dari pihak-pihak yang dianggap memiliki keahlian untuk itu,
seperti
ahli
disiplin
keilmuan
mata
pelajaran.
Apabila
setelah
dilakukan
penyempurnaan
atau
perancangan
ulang
sampai
diperoleh silabus yang siap diimplementasikan. Hal ini terutama sekali apabila
silabus itu dikembangkan oleh suatu tim yang dibentuk dari perwakilan
beberapa sekolah yang hasilnya akan dijadikan acuan oleh guru dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
3) Pengesahan.
Tahap ini dilakukan sebelum silabus final dimplementasikan dengan
tujuan agar memperoleh pengesahan dari pihak yang dianggap kompeten. Tahap
11
dengan jelas nama sekolah, mata pelajaran, ditujukan untuk kelas berapa,
pada semester berapa, dan alokasi waktu yang dibutuhkan, srta perlu juga
dituliskan standar kompetensi mata pelajaran yang akan dicapai. Proses
penyusunan silabus setelah mengisi identitas mata pelajaran terdiri atas tujuh
langkah utama sebagai berikut:
kemampuan minimal
siswa
yang
menggambarkan
kualifikasi
penguasaan
sikap,
semester untuk
mata
pelajaran
tertentu.
Kompetensi
dasar
tertentu
sebagai rujukan
penyusunan
indikator
kompetensi.
dasar. Apabila
serangkaian
indikator
dalam
satu
pelajaran;
3) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
Contoh cara mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang dibuat dalam bentuk pemetaan standar isi dapat dilihat dalam tabel berikut:
pokok/pembelajaran
ini
merupakan
pokok-pokok
materi
pembelajaran yang harus dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi dasar dan
indikator. Jenis materi pokok bisa berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, atau
keterampilan. Materi pokok dalam silabus biasanya dirumuskan dalam
bentuk kata benda atau kata kerja yang dibendakan. Untuk mengidentifikasi
materi pokok/pembelajaran
guru-siswa
(mendemonstrasikan,mempraktikkan,
mengukur,
yang
terwujud
melalui
penggunaan
pendekatan
Hal-hal
yang
harus
sesuai
dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian dengan
15
berpikir
dalam
pengembangan
indikator
pencapaian
16
peserta
berkesinambungan,
didik
yang
sehingga
dilakukan
menjadi
informasi
secara
sistematis
yang
bermakna
dan
dalam
pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki
danyang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi
peserta
didik
yang
pencapaian
kompetensinya
di
bawah
kriteria
17
dalam
proses
pembelajaran.
Misalnya,
jika
pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara,
maupunproduk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
f) Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Silabus mata
pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata
pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat
Penyusunan silabus
memperhatikan
alokasi
satuan
pendidikan.
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus
sesuai
dengan
Standar
Kompetensi
dan
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus
untuk
SMK/MAK
menggunakan
penggalan
silabus
berdasarkan satuan
kompetensi.
g) Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber
belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
(Dikutipdari:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131476798/MODUL%20PENGEMBANGAN
%20SILABUS%20&%20RPP%20PLPG%20PENGAWAS.pdf)
e.
Format Silabus
18
yang
dasar,
materi
pokok/pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
berkenaan
dengan
perkiraan
atau
proyeksi mengenai
apa
yang
beberapa
pendapat
berkenaan
dengan
perencanaan
garis
merumuskan
besar
perencanaan
tujuan apa
yang
akan
pengajaran
dicapai
mencakup
oleh
suatu
kegiatan
kegiatan
menerapkan
diubah dengan
pembelajaran,
untuk
memberi
di
atas
tekanan
pada
adalah
rencana
yang
menggambarkan
prosedur
dan
20
b. Komponen-komponen RPP
Sebagaimana rencana pada umumnya, rencana pembelajaran berbasis
kompetensi melalui pendekatan kontekstual dirancang oleh guru yang akan
melaksanakan pembelajaran di kelas yang berisi skenario tentang apa yang akan
dipelajarinya. Secara teknis rencana pembelajaran minimal mencakup komponenkomponen berikut.
1. Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar.
2. Tujuan pembelajaran.
3. Materi pembelajaran.
4. Pendekatan dan metode pembelajaran.
5. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
6. Alat dan sumber belajar.
7. Evaluasi pembelajaran.
Berbeda dengan rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh paham
objektivis yang menekankan rincian dan kejelasan tujuan, rencana konstektual
yang dikembangkan oleh paham konstruktivis menekankan pada tahap-tahap
kegiatan (yang mencerminkan proses pembelajaran) siswa dan media atau sumber
pembelajaran yang dipakai. Dengan demikian, rumusan tujuan yang spesifik
bukan menjadi prioritas dalam penyusunan rencana pembelajaran konstektual
karena yang akan dicapai lebih pada kemajuan proses belajarnya.
c. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
RPP
pada
dasarnya
merupakan
kurikulum
mikro
yang
alat
evaluasi
yang digunakan.
Efektivitas
RPP
tersebut
sangat
perlu
dilengkapi
dengan
lembaran
keterpaduan
antara
tujuan/kompetensi,
materi,
sesuai
untuk
mencapai
terukur,
dan
operasional. Ketidakmampuan
guru
dalam
dasar,
yang
akhirnya
berakibat
terhadap rendahnya
Hal
ini
sebagai
akan
titik
tolak
dan
guru sering
sumber
utama
pembelajaran akan berada di sekitar buku teks tersebut. Dalam RPP yang
dikembangkan, sebenarnya buku teks hanya merupakan salah satu
sumber. Sumber itu tidak hanya hanya buku, namun ada buku, alat,
manusia, lingkungan maupun teknik yang dapat dijadikan sebagai sumber
belajar. Sebenarnya dengan adanya kompetensi dasar dan indikator akan
memudahkan penentuan materi. Apabila kompetensi dasar dan indikator
ada dalam kawasan belajar kognitif, maka sifat materi yang akan
disajikanpun akan berkenaan dengan pengetahuan ataupun pemahaman.
23
sifatnya
bermacam-macam
ada
yang
berupa
pembelajaran
perlu
24
e. Format
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :.......................................
Mata Pelajaran
:.......................................
Kelas/Semester
:.......................................
Standar Kompetensi :.......................................
Kompetensi Dasar :.......................................
Indikator
:.......................................
Alokasi Waktu
: .... x .... menit (....pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
............................................................................................................
B. Materi Pembelajaran
............................................................................................................
C. Metode pembelajaran
............................................................................................................
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan awal
: (Dilengkapi dengan alokasi waktu)
............................................................................................................
Kegiatan inti : (Dilengkapi dengan alokasi waktu)
............................................................................................................
Kegiatan Penutup : (Dilengkapi dengan alokasi waktu)
............................................................................................................
Pertemuan 2
25
............................................................................................................
Dan seterusnya.
E. Sumber Belajar (Disebutkan secara konkret)
............................................................................................................
F. Penilaian
Teknik
............................................................................................................
Bentuk Intrumen
............................................................................................................
Contoh Intrumen (soal/tugas)
(Ditembah kunci jawaban atau pedoman penilaian)
............................................................................................................
Mengetahui,
.......................,........................
Kepala Sekolah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan Pembelajaran sangat penting bagi seorang guru sebelum
guru melakukan proses belajar mengajar karena dengan menyusun perencanaan
pembelajaran guru bisa mengetahui apa yang akan dia lakukan dalam proses
belajar tersebut dan juga guru dapat memahami dan mencermati seperangkat
pengetahuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru yang terkait dengan
perencanaan pembelajaran yang meliputi : konsep tujuan, tujuan sebagai
instrumen pengukuran, komponen-komponen tujuan pembelajaran, serta manfaat
tujuan pembelajaran, selain itu seorang guru juga memahami dan mencermati halhal yang berhubungan dengan sumber belajar dalam rangka merencanakan
pembelajaran yakni meliputi : apa arti media pembelajaran dan bagaimana
memilih media pembelajaran.Sehingga dengan sendirinya tujuan pembelajaran
tercapai dengan baik.
B. Saran
Penulis sadar pada penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
penulis memohon kepada pembaca agar memaafkan segala kekurangan yang ada
pada makalah ini. Penulis berharap kepada pembaca agar memberikan saran atau
26
27
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131476798/MODUL
%20PENGEMBANGAN%20SILABUS%20&%20RPP%20PLPG
%20PENGAWAS.pdf
Tanjung, Husni W.2015.perencanaan pengajaran.Medan:Kompilasi.
28