Anda di halaman 1dari 45

KELAINAN TELINGA

dr. Halipah Mahyuddin, SpTHT

KELAINAN TELINGA

Gangguan pada telinga:


Pendengaran
1. Gangguan fungsi
Keseimbangan
2. Gangguan anatomi

KELAINAN TELINGA.
I. Kelainan Kongenital
a. Daun telinga:
- Loop Ear
- Mikrotia
b. Liang telinga
- Atresia
- Mikrotia
c. Fistula preaurikula

KELAINAN TELINGA.
II. Kelainan setelah lahir
a. Daun telinga
- Hematoma
- Perikondritis
- Pseudokista

KELAINAN TELINGA.
b. Liang telinga
- Serumen
- Corpus alienum
- Otitis eksterna (O.E)
O.E akut
O.E difusa
O.E kronis
Otomikosis
O.E Maligna

KELAINAN TELINGA.
c. Penyakit telinga tengah
Otitis Media Akut (OMA)
Otitis Media Kronik (OMK)
Otitis Media Serosa (OMS)

PENYAKIT TELINGA
LUAR

I. SERUMEN

Produksi kel.sebasea dan apokrin


pada bagian kartilago MAE
Fungsi:
Proteksi
Pelumas
mencegah kekeringan dan
pembentukan fissura
Sifat:
Menyerap air
Basah/kering (ortukering)

SERUMEN.
Terapi:
Cair : dengan pemintal kapas
Keras: dikait
bila sulit dilunakkan dengan
karbolgliserin 10% 3-5 hari
bila sudah lunak, semprot
(Membran timpani intak)

II. OTITIS EKSTERNA (O.E)

Infeksi dan radang akut


a. furunkulosis
b. Otitis eksterna difusa
c. Otomikosis
d. Herpes zooster otikus (Ramsay Hunt
disease)
e. Dermatitis eksematous

OTITIS EKSTERNA

Infeksi dan radang kronis


a. Otitis eksterna nekrotika (O.E
maligna)
b. Otomikosis
c. O.E difusa yang menahun

OTITIS EKSTERNA

Faktor yang mempengaruhi radang T.Luar


- pH
Normal atau asam
Bila basah, proteksi
- Udara hangat dan lembab
kuman dan jamur mudah tumbuh
- Trauma ringan
Mengorek telinga

OTITIS EKSTERNA

Prinsip penatalaksanaan umum O.E:


- membersihkan liang telinga
- penilaian terhadap sekret, edema
pada
kanalis, M.timpani
- Pemilihan obat lokal

OTITIS EKSTERNA AKUT


a. Furunkulosis/Otofurunkel/O.E sirkumkripta

Pada 1/3 bag.lateral MAE folikel rambut

Stafilococcus aureus/albus >>> akibat trauma mengorek


telinga

Gejala:
Nyeri hebat
Nyeri tekan/tarik aurikula,
nyeri membuka mulut
Gangguan pendengaran

Terapi:
Kompres rivanol/ichtiol
Insisi
Antibiotik sistemik

OTITIS EKSTERNA AKUT


b. Otitis Eksterna Difusa
Pada 2/3 bag.medial MAE dan MT
Gejala:
Hiperemis, Edema, Sekret (+) pus, bau,
Pendengaran <<, Nyeri , Gatal
Etiologi:
Pseudomonas, stafilokokus, E.Coli, dll (akibat
kuman >> dlm air spt kolam renanga)
Terapi:
Prinsip terapi umum
Lokal antibiotik

OTITIS EKSTERNA AKUT


c. Otomikosis

Infeksi jamur pada seluruh liang


telinga
Etiologi:
Aspergillus >>, Candida albicans,
Pityrosporium
Gejala:
- Edema dan hiperemis
pada
liang telinga
- Rasa penuh oleh karena
sekret >>
Terapi:
- Pembersihan liang telinga
- Lokal anti jamur:
- Larutan asam asetat 25%
dalam alkohol
- Gol.Nistatin (mycostatin,
mycospor)

OTITIS EKSTERNA AKUT


d. Herpes zooster oticus (Ramsay Hunt Disease)
Infeksi virus pada telinga s.d ggl.genikulatum
Gejala:
Vesikula kulit daun telinga
dan liang telinga
Parese N.fasialis
Otalgia
Terjadi unilateral
Terapi:
Simtomatik
Bila terdapat sekunder infeksi antibiotik

OTITIS EKTERNA KRONIS

Infeksi akut lama dan berulang


Rangsang kronis
Komplikasi : stenosis MAE

OTITIS EKTERNA KRONIS


OTITIS EKSTERNA MALIGNA
Type khusus infeksi kronis
Terjadi pada orang tua dgn DM
Perangsangan MAEke tlg rawan, tulang
(Kondritis, osteitis, osteomielitis)
Gejala: gatal,nyeri,sekret,edema
Etiologi: Pseudomonas aeroginosa>>
Terapi: antibiotik, operatif

III.TRAUMA/BENDA ASING

Benda asing MAE

Hidup matikan dulu dikait/dijepit


Mati langsung dikait

Trauma

Pembersihan
Dijahit bila perlu
Antibiotika bila perlu

IV.NEOPLASMA

Jinak:
- ateroma
- Lipoma
- fibroma
- dll
Ganas:
- Karsinoma

PENYAKIT MEMBRAN
TIMPANI

TRAUMA MEMBRAN TIMPANI


- kecelakaan, tertusuk
- terkena tamparan, berkelahi
Membran timpani dibersihkan:pinggir tak rata
Tampon steril
Antibiotika sistemik/oral

PENYAKIT MEMBRAN
TIMPANI..

MIRINGITIS BULOSA
- Peradangan primer M.Timpani : Virus
- Gejala: Bula pada M.Timpani
Berisi cairan serous
Nyeri hebat
- Terapi:
Bula dipecahkan
Mencegah infeksi sekunder antibiotika

GANGGUAN FUNGSI
TUBA

TUBA EUSTACHIUS (T.E)

Fungsi tuba eustachius:

Menghubungkan telinga tengah dan


nasofaring
Ventilasi: menjaga keseimbangan
tekanan telinga luar dan telinga tengah
Drainase sekret
Proteksi masuk sekret ke telinga tengah

TEST FUNGSI TUBA


1. Perasat Valsava

Meniup hidung kuat dengan menutup


hidung
dan mulut
Tes (+) ditelinga terasa udara mengalir
Fungsi baik

TEST FUNGSI TUBA


2. Perasat Toynbee

Menelan ludah dengan menutup hidung


dan mulut
Tes (+) telinga terasa tertekan

3. Perasat Politzer

Udara dipompa melalui hidung dgn


balon Politzer, mulut ditutup, tekanan
dalam rongga hidung

Tes Fungsi Tuba


4. Cateterisasi
Ujung kateter dimasukkan langsung
ke muara tuba eustachius

GEJALA GANGGUAN FUNGSI


TUBA

Penurunan tekanan dalam kavum timpani


Retraksi membran timpani
- Proc. Malei lebih menonjol
- Refleks cahaya atau (-)
- Manubrium malei lebih mendatar
- Pendengaran
- Perasaan tertutup

GANGGUAN PEMBUKAAN
FUNGSI TUBA
1. Tuba patent abnormal (pembukaan tuba
paten abnormal)
T.E terbuka terus menerus udara masuk ke
telinga tengah waktu respirasi
Etiologi:
Jaringan sekitar muara tuba menghilang pada
saat:
- Penurunan berat badan
- Penyakit kronis rhinitis atrofi
- Gangg. Fungsi otot
- Pengg.obat KB pada wanita/estrogen pada pria

Tuba patent
Gejala:
Rasa penuh di dalam telinga
- Autofoni
- M.T atrofi, tipis, bergerak pada saat respirasi
Terapi:
- Sedativa
- Bila perlu pasang gromet (Tube M.T)

GANGGUAN PEMBUKAAN
FUNGSI TUBA
2. Mioklonus Palatum

Jika kontraksi ritmik otot palatum terjadi secara


periodik
Etiologi: tidak diketahui dengan pasti
Sangat jarang terjadi

3. Palatoschizis

Terjadi gangg. Otot tensor veli palatini pada


pembukaan tuba sering terjadi kelainan
pada telinga tengah
Terapi: operasi secepatnya

Gangguan Pembukaan Fungsi


Tuba
4. Obstruksi tuba eustachius

Etiologi: radang pada VRT

- faringitis, adenoiditis, VRI, rinitis, dll


- tampon belloq, post op adenoidektomi

Gejala:

Akibat radang muara T.E ggn udara ke TT


tek.cavum timpani meningkat cairan keluar dari cavum
timpani

Terapi:

- Terapi kausal
- Nasal dekongestan lokal dan diatermia
- Miringotomi
- Pipa ventilasi (gromet)

Gangguan Pembukaan Fungsi


Tuba
5. Barotrauma

Kerusakan jaringan akibat perubahan tekanan


barometrik; saat terbang/menyelam:
Tekanan luar cavum timpani sgt besar >90 mmHg
Bag. Kartilago T.E menciut
Tekanan dalam kavum timpani
Jar. Dalam kavum timpani rusak
Pecah p.darah kavum timpani

keluar cairan

Gejala:

Adanya darah dalam kavum


timpani;cairan
Tuli konduksi ringan
Nyeri
Rasa penuh

Terapi:

Nasal dekongestan L/S

KELAINAN KAVUM TIMPANI


1. Non Infeksi
- Kelainan kongenital
- Otoskelrosis
- Trauma telinga tengah
2. Infeksi
- Otitis media akuta/kronika
- Otitis media serosa

KELAINAN KONGENITAL

Kelainan osikula:
Kelainan bentuk
Terputus
Terfiksasi
Contoh:
Sindroma Teacher-Collins
(kelainan osikula dan stenosis telinga
kongenital dan disostosis maksilofasial)
Stapes : fikasasi
Inkus : hilang sebagian
Akibat gangguan pendengaran:
- Koreksi dengan alat bantu dengar/ cochlear implant

Otosklerosis
Gangguan autosomal dominan pada
wanita dan pria
Terjadi awal dewasa (awal 20-an)
Unilateral/bilateral
Kelainan pada:
- Penyakit labirin tulang
terbentuk otospongiosis (tulang
lunak) terutama
di depan dan dekat
kaki stapes sehingga kaki
stapes
terfiksasi
- Gangguan mulanya konduksi
gangg.sensorineural
oleh karena otosklerosis pada kohlea

Gejala:
- Pendengaran menurun > 40 db
- Rinne test (-)
- Weber test (+) lateralisasi
- M. Timpani :
normal/merah muda/orange
akibat spongiosis vaskular di
telinga tengah
- Terapi: Bedah

Trauma telinga tengah

Akibat perforasi M.Timpani: trauma ledakan,


barotrauma, benda asing
Gejala:
- Nyeri
- Sekret bertambah
- Gangguan pendengaran
Terapi:
- Pembersihan daerah trauma
- Hindari infeksi
- Bila ada infeksi beri antibiotika
- M.Timpani tidak menutup miringoplasti

Cedera rantai osikula


- pendengaran menurun > 25 db
- Vertigo
- Tindakan :
eksplorasi telinga tengah dan
rantai osikula reposisi
Trauma ledakan hebat jarak dekat:
- ruptur m.timpani dan partikel epitel
skuamosa
- Osikula berubah posisi

Anda mungkin juga menyukai