Anda di halaman 1dari 2

Aspek-Aspek Etis dari Korporasi Multinasional

Kami setuju dengan pernyataan bahwa korporasi multinasional adalah perusahaan


yang mempunyai investasi langsung dalam dua Negara atau lebih. Karena memiliki kekuatan
ekonomis yang sering kali sangat besar dan karena beroperasi di berbagai tempat yang
berbeda dan sebab itu mempunyai mobilitas tinggi, korporasi multinasional menimbulkan
masalah-masalah etis sendiri. Menurut kami, Negara-negara berkembang telah mengambil
berbagai tindakan untuk melindungi diri dari cengkeraman korporasi multinasional, seperti :
Tidak mengizinkan masuk korporasi multinasional yang bisa merusak atau
melemahkan suatu industry dalam negeri.
Mengizinkan korporasi multinasinal membuka usaha di wilayahnya, jika dan hanya
jika mayoritas saham (sekurang-kurangnya 51%) dimiliki oleh warga Negara
setempat.
Selain itu, terdapat usaha internasional yang dibentuk untuk membuat kode etik bagi
kegiatan korporasi-korporasi multinasional di dunia ketiga seperti Guidelines for
Multinational Enterprises dari OECD.
Menurut De George, ada sepuluh aturan etis yang terpenting bagi korporasi
multinasional dalam hubungan bisnisnya dengan Negara berkembang, diantaranya adalah :
1 Koorporasi multinasional tidak boleh dengan sengaja mengakibatkan kerugian langsung.
2 Koorporasi multinasional harus menghasilkan lebih banyak manfaat daripada kerugian
bagi negara dimana mereka beroperasi.
3 Dengan kegiatannya korporasi multinasional itu harus memberi kontribusi kepada
pembangunan negara dimana dia beroperasi.
4 Koorporasi multinasional harus menghormati HAM dari semua karyawannya.
5 Sejauh kebudayaan setempat tidak melanggar norma-norma etis, korporasi multinasional
harus menghormati kebudayaan lokal itu dan bekerja sama dengannya, bukan
menantangnya.
6 Koorporasi multinasional harus membayar pajak yang fair
7 Koorporsi multinasional harus bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam
mengembangkn dan menegakkan backgroud institutions yang tepat.
8 Negara yang memiliki mayoritas sham sebuah perusahaan harus memikul tanggung jawab
moral atas kegiatan dan kegagalan perusahaan tersebut.
9 Jika suatu korporasi multinasional membangun pabrik yang berisiko tinggi, ia wajib
menjaga supaya pabrik itu aman dan dioperasikan dengan aman.
10 Dalam mengalihkan teknologi berisiko tinggi kepada negara berkembang, korporasi
multinasional wajib merancang kembali sebuah teknologi demikian rupa, sehingga dapat
dipakai dengan aman dalam negara yang belum berpengalaman.
Masalah Korupsi pada Taraf Internasional
Korupsi dalam bisnis tentu tidak hanya terjadi pada taraf internasional, namun perhatian yang
diberikan kepada masalah korupsi dalam literatur etika bisnis terutama diarahkan kepada
konteks internasional.
1. Skandal Suap Lockheed dan usaha mencegah terjadinya kasus serupa

Sekitar tahun 1970-an, produsen pesawat terbang Amerika Seikat Lockheed, terlibat
dalam sejumlah kasus suap ketika mengusahakan pemasaran beberapa pesawatnya. Setelah
ketahuan, semua kasus ini menimbulkan reaksi cukup hebat, baik di Negara tempat kejadian
maupun di Amerika Serikat tempat produksi perusahaan Lockheed. Di Amerika Serikat,
kasus suap Lockheed ini menjadi salah satu skandal bisnis paling menggemparkan yang
dikenal dalam sejarah Amerika Serikat dan diperiksa oleh instansi kehakiman Amerika
sampai detail-detail terkecilnya. Menurut sebuah laporan, antara tahun 1974 sampai 1976,
sekurang-kurangnya 435 perusahaan di Amerika diketahui terlibat dalam pembayaran tidak
regular kepada pejabat-pejabat atau partai politik di luar negeri. Dalam artian tertentu,
Lockheed adalah kambing hitam dalam menentang suatu praktek yang tidak terbatas pada
satu dua perusahaan saja. Usaha-usaha dalam rangka PBB membuat peraturan anti-korupsi
yang akan diterima oleh semua korporasi multinasional sampai saat ini selalu gagal. Dari
kasus suap Lockheed ini, kami menarik kesimpulan bahwa pencegahan yang dapat dilakukan
untuk memberantas korupsi pada taraf internasional adalah dengan memberlakukan undangundang yang jelas secara resmi terkait masalah korupsi dan melakukan sosialisasi secara
internasional agar disetujui oleh pebisnis-pebisnis internasional.

Anda mungkin juga menyukai