PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Nata adalah produk fermentasi oleh bakteri Acetobacter
xylinum pada substrat yang mengandung gula. Bakteri tersebut
menyukai kondisi asam dan memerlukan nitrogen untuk stimulasi
aktivitasnya. Glukosa substrat sebagian akan digunakan bakteri
untuk aktifitas metabolisme dan sebagian lagi diuraikan menjadi
suatu polisakarida yang dikenal dengan extracelluler selulose yang
berbentuk gel. Polisakarida inilah yang dinamakan nata (Suarsini,
2010).
Ada beberapa jenis nata yang dikenal masyarakat, antara
lain: (Purnomo, 2012)
1. Nata de coco: nata yang diperoleh dari pemanfaatan limbah air
kelapa sebagai media pertumbuhan bakteri.
2. Nata de pina: nata yang diperoleh dengan memanfaatkan sari
buah nanas sebagai media pertumbuhan bakteri.
3. Nata de soya: nata yang diperoleh dari pemanfaatan limbah
tahu cair sebagai media pertumbuhan bakteri.
4. Nata de seaweed : nata yang diperoleh dengan memanfaatkan
rumput laut sebagai media pertumbuhan bakteri (Purnomo,
2012)
A.xylinum merupakan spesies bakteri yang semula diketahui
dapat hidup dalam air kelapa, tetapi kemudian diperoleh informasi
bahwa bakteri tersebut dapat hidup dan melakukan aktifitas
fermentasi pada substrat yang mengandung glukosa. Tebal dan
berat lapisan nata yang terbentuk dipengaruhi oleh kandungan
glukosa dalam media yang akan digunakan, sehingga dapat terjadi
perbedaan tebal dan berat lapisan nata (Tim Dosen, 2014).
Nata berbentuk agar, berwarna putih, dan mengandung air
sekitar 98%. Nata tergolong makanan yang berkalori rendah karena
mengandng serat pangan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
1
1.3.
Tujuan
Tujuan dari karya tulis pembuatan nata de seaweed adalah :
Untuk mengetahui proses pembuatan nata de seaweed
Mengetahui bahan baku dan alat apa saja yang digunakan
dalam proses pembuatan nata de seaweed
Kegunaan
Kegunaan dari karya tulis pembuatan nata de seaweed adalah :
Dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat agar masyarakat
mampu memanfaatkan limbah secara mikrobiologis untuk dijadikan
bahan bernilai ekonomi.
BAB II
METODOLOGI
2.1.
-
Bahan
Rumput laur Eucheuma cottonii 200 gr
Starter bakteri Acetobacter xylinum
Asam cuka 0,75%
Ammonium Sulfat 0,5%
Gula pasir 10%
diatur
kondisi
BAB III
PEMBAHASAN
Nata merupakan hasil olahan pangan secara fermentasi dengan
bantuan bakteri Acetobacter xylinum,bakteri ini akan menghasilkan suatu
lapisan putih yang terapung di atasnya. Lapisan putih ini merupakan hasil
perubahan
gula,dalam
hal
ini
sukrosa
menjadi
selulosa
secara
karena
adanya
kandungan
bagi
penyediaan
energi
yang
dibutuhkan
dalam
umur kultur akan semakin menurunkan hasil bobot dan ketebalan. Umur
bakteri 7 hari masihdapat membentuk Nata yang baik, sehingga koleksi
kultur murni bakteri tersebut dalam laboratorium perlu pemindahan untuk
permudaan setiap tujuh hari. Berat felikel Nata yang dihasilkan juga
dipengaruhi oleh aktivitas bakteri tersebut. Berat nata de seaweed
dipengaruhi oleh kadar gula dan lama fermentasi dari aktivitas bakteri.
Nata de seaweed adalah produk nata yang dibuat dari rumput laut.
Rumput laut yang biasanya digunakan dalam pembuatan nata de
seaweed ini adalah jenis Eucheuma atau Glacilaria. Proses pembuatan
dilakukan dengan cara fermentasi menggunakan bakteri (Acetobacter
xylinum). Tidak seperti nata de coco yang terbuat dari air kelapa, nata de
seaweed umumnya memerlukan waktu fermentasi yang lebih lama
daripada nata de coco. Lama fermentasi nata de seaweed bisa mencapai
duakalilipat dari nata de coco.
Seperti halnya industri nata de coco, nata de seaweed bisa
diterapkan untuk skala usaha mikro-menengah maupun industri. Nata de
seaweed mempunyai kandungan nutrisi yang lebih baik dari nata de coco
karena memiliki kandungan lemak, serat, dan protein yang lebih tinggi
daripada nata de coco. Kandungan lemak nata de seaweed mencapai
0.23%, protein 0.57%, dan serat makanan mencapai 4,5% (Isti 2005).
Sebagian besar kandungan nata de seaweed adalah air dan serat
berupa
selulosa.
Serat
tersebut
diperoleh
dari
hasil
fermentasi
BAB IV
KESIMPULAN
Nata de seaweed adalah produk nata yang dibuat dari rumput laut.
Rumput laut yang biasanya digunakan dalam pembuatan nata de
seaweed ini adalah jenis Eucheuma atau Glacilaria. Proses pembuatan
dilakukan dengan cara fermentasi menggunakan bakteri (Acetobacter
xylinum).
Sebagian besar kandungan nata de seaweed adalah air dan serat
berupa selulosa. Serat tersebut diperoleh dari hasil fermentasi
bakteri Acetobacter xylinum. Serat yang dihasilkan oleh bakteri pada
umumnya sama dengan serat yang terbentuk di dalam dinding sel
tanaman, hanya terbentuknya tidak di dalam dinding sel bakteri, tetapi di
luar sel tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Mohammad wiharso, 2014, laporan praktikum bioteknoligi (online) ,
https://www.academia.edu/9952773/Laporan_Praktikum_bioteknologi_shl
, diakses 18 April 2015.
Nadhia kirana, 2014, mikrobiologi nata de seaweed (online) ,
https://www.academia.edu/9563560/MIKROBIOLOGI_Nata_de_Seaweed
, diakses 18 April 2015 .
Anonim, 2013, Nata de seaweed (online) , http://deseaweed.blogspot.com/ diakses 20 April 2015.