Anda di halaman 1dari 4

Sistem Saraf Pusat

Daerah SSP yang mengatur kegiatan motorik :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Korteks motorik
Korteks premotorik
Basal ganglia
Serebelum
Formasio retikularis
Medulla spinalis

Korteks motorik
Korteks motorik primer (area Brodmann 4) terletak pada gyrus presentalis lobus
frontalis, terbentang dari fisura lateralis hingga batas dorsal hemisfer dan sebagian
permukaan media lobus frontalis rostal dari lobulus parasentralis. Korteks motorik primer
berhubungan dengan penampilan gerakan. Disebelah rostal area motorik primer tedapat
kortesk premotor (area Brodmann 6). Pada permukaan lateral hemisper yang
berhubungan dengan pemuliaan (inisiasi) gerakan. Area motorik tambahan terdapat pada
aspek medial dari area 6 pada penampang sagital, rostal dari lobulus parasentral. Area ini
aktif selama persiapan gerakan setelah inisasi gerakan. Fungsi area ini terutama
berhubungan dengan gerakan kompleks pada anggota gerak termsuk gerakan anggota
gerak bersama pada kedua sisi tubuh. Jaras jaras desenden dari korteks serebri yang
mempengaruhi aktivitas motorik.

Korteks Premotorik
Korteks premotorik : area 6
mengemudi, mengetik). Area 8

bertanggung jawab atas garakan terlatih (menulis,


area 8 Broddman dinamakan lapang pandang frontal

dan bersama area 6, bertanggung jawab atas gerakan-gerakan menyidik voluntar dan

deviasi konjugat dari mata dan kepala.


Serebelum
Serebelum terletak di fossa posterior, dibelakang pons dan medula oblongata.
Dipisahkan dari serebrum dibagian atasnya oleh tentorium serebeli. Serebelum terdiri
atas 3 komponen anatomis utama yaitu, lobus flokulonodular (archi serebelum) lobus
anterior (paleo serebelum) dan lobus posterior (neo serebelum). Lobus flokulonoduler
menerima proyeksi terutama dari inti-inti vestibuler. Lobus anterior terutama pada bagian
vermis menerima input dari jaras spinocerebelaris. Lobus posterior menerima proyeksi

dari hemisfer serebri. Korteks serebelum terdiri atas 3 lapisan yaitu, lapisan molekuler,
lapisan sel-sel purkinje dan lapisan granuler. Pada hemisfer serebri terdapat 4 pasang inti
yaitu fastigial, globosus, emboliformis dan dentatus. Terdapat 3 pasang berkas proyeksi
utama yaitu pedunkulus serebeli superior (brachium conjuncyivum), pedunkulus serebeli
media (brachium pontis) dan pedunkulus serebeli inferior (corpus restiforme). Fungsi
serebelum adalah sebagai pusat koordinasi untuk mempertahankan keseimbangan dan
Tonus otot. Serebelum diperlukan untuk mempertahankan postur dan keseimbangan
untuk berjalan dan berlari.

Formasio Retikularis
Formasio retikularis menghubungkan semua jenis informasi neuronal melalui
kolateralnya. Disini berbagai masukan diterima dan kemudian disebarluarkan serta
dilakukan organisasi respon nya. Penerimaan informasi yang luas, baik sumbernya yang
berasal dari bagian sensoris yang melalui saraf tulang belakang dan dari seluruh bagian
sensoris di batang otak, di kirim melalui bagian tepi dari formasio retikularis.
Input yang berasal dari hidung (olfactory) melalui sistem saraf hidung masuk kebagian
otak depan. Struktur yang berasal dari hipotalamus dan sistem limbic juga memberikan
input ke formasio retikularis, beberapa bagian dari fungsi viseral dan fungsi saraf otonom,
dan serebelum juga turut memberikan input ke bagian medial formasio retikularis untuk
diaturnya.

Medulla Spinalis
Medula spinalis (spinal cord) adalah jaringan saraf berbentuk seperti kabel putih yang
memanjang dari medula oblongata turun melalui tulang belakang dan bercabang ke
berbagai bagian tubuh. Medula spinalis merupakan bagian utama darisistem saraf
pusat yang melakukan impuls saraf sensorik dan motorik dari dan keotak. Disebut

juga saraf tulang belakang atau sumsum tulang belakang.


Ganglia Basalis

Merupakan kumpulan dari badan-badan sel saraf (nukleus). Berperan dalam


mengontrol gerakan dgn cara:
(1) menghambat tonus otot,
(2) memilih & mempertahankan aktivitas motorik bertujuan,
(3) memantau & mengkoordinasikan kontraksi menetap yang lambat
Penyakit Parkinson: gangguan pada ganglia basalis, terutama karena defisiensi
neurotransmiter dopamin peningkatan tonus (kekakuan), tremor istirahat, &
perlambatan inisiasi & pelaksanaan gerakan yang berbeda.

Kerusakan Basalis Ganglia


Seperti yang sudah disebutkan di atas, tangan gemetar dan rasa kaku tersebut
kemungkinan merupakan penyakit Parkinson yang disebabkan karena adanya kerusakan
pada basalis ganglia.
Secara anatomis, ganglia basalis terdiri dari nukleus kaudatus, putamen, globus
palidus, nukleus amigdala dan klaustrum. Nukleus amigdala dan klaustrum tidak
berhubungan langsung dengan fungsi motorik susunan saraf pusat. Sebaliknya, talamus,
subtalamus, substansi nigra, dan nukleus ruber bekerja dalam hubungan erat dengan
nukleus kaudatus, putamen dan globus palidus serta dianggap menjadi bagian sistem
gangliabasalis untuk pengaturan motorik.

Pada manusia, dekortikasi individu yang sangat muda merusak gerakan-gerakan


tubuh yang mempunyai ciri-ciri tersendiri, terutama gerakan tangan dan bagian distal
tungkai bawah, tetapi tidak merusak kemampuan seseorang untuk berjalan dengan kasar,
untuk mengatur keseimbangannya, atau untuk melakukan banyak jenis gerakan bawah
sadar lainnya. Tetapi, perusakan serentak dari sebagian besar nukleuskaudatus hampir
sama sekali melumpuhkan sisi tubuh yang berlawanan kecuali untuk beberapa refleks
stereotip yang diintegrasikan didalam batang otak atau medula spinalis.

Anda mungkin juga menyukai