Anda di halaman 1dari 29

Stuktur Faring dan Laring

pada Saluran Pernapasan


Agusdianto Bello Chrisdarmanta A.Putra
102012222

Skenario 1
Seorang pasien berusia 22 tahun menderita
batuk, pilek, dan suaranya serak, setelah
dilakukan pemeriksaan dokter menyatakan ia
mengalami laryngitis.

IDENTIFIKASI ISTILAH
Larygitis = Radang pada laring.
Penderita

serak atau kehilangan suara.


Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu
banyak merokok, minum alcohol, atau banyak
bicara.

Rumusan Masalah
Seorang pasien berusia 22 tahun menderita

batuk, pilek, dan suaranya serak, dinyatakan


mengalami laryngitis.

Mind Map

Makro
:
Laryn
x

RM
Fisio :
Ruang rugi
pernapasan

Mikro:
Laryn
x

Hipotesis
Pasien menderita laryngitis

Organ sistem respirasi

ORGAN SISTEM RESPIRASI


Organ sistem repirasi bagian atas

Hidung
Faring
Laring
Trakhea
Organ sistem respirasi bagian bawah
Paru-paru
Bronkus
Alveoli

Faring
Faring

merupakan
saluran yang memiliki
panjang kurang lebih 13
cm
yang
menghubungkan nasal
dan
rongga
mulut
kepada
larynx
pada
dasar tengkorak.
Terdiri dari :
1. Nasofaring
2. Orofaring
3. Laringofaring
9

Nasofaring
ada saluran penghubung

antara nasopharinx dengan


telinga bagian tengah, yaitu
Tuba Eustachius dan Tuba
Auditory
ada Phariyngeal tonsil

(adenoids), terletak pada


bagian posterior
nasopharinx, merupakan
bagian dari jaringan
Lymphatic pada permukaan
posterior lidah

10

Orofaring
Merupakan

bagian tengah faring


antara palatum lunak dan tulang
hyoid.

Refleks

menelan
berawal
dari
orofaring
menimbulkan
dua
perubahan,
makanan
terdorong
masuk
ke
saluran
pencernaan
(oesephagus) dan secara simultan
katup
menutup
laring
untuk
mencegah makanan masuk ke dalam
saluran pernapasan

Fungsi

faring
adalah
untuk
menyediakan saluran pada traktus
respiratorius dan digestif
11

Laringofaring
Merupakan

posisi
terendah dari faring. Pada
bagian bawahnya, sistem
respirasi menjadi terpisah
dari
sistem
digestil.
Makanan masuk ke bagian
belakang, oesephagus dan
udara masuk ke arah
depan masuk ke laring.

12

Vaskularisasi dan persarafan


faring
Perdarahan berasal dari :
A. pharyngea ascendens
A. palatina ascendens
ramus tonsilaris cabang A. Facialis
A. palatina major dan A. canalis pterigoidei cabang A. maxilaris interna

dan rami dorsales linguae cabang A. lingualis.


Pembuluh-pembuluh balik plexus yang ke atas berhubungan dengan
plexus pterygoideus dan ke arah bawah bermuara ke dalam V.
jugularis interna dan V. facialis.
Persarafan berasal dari plexus pharyngeus.
Plexus : rami pharyngei N. glosssopharyngeus, N. vagus, dan serabut-

serabut simpatik postganglioner dari ganglion cervicale superius;


plexus tersebut berada pada jaringan penyambung di sebelah luar
Muskulus constrictor pharyngis medius.

Laring

Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6 Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar ).

Terbesar adalah Cartilago thyroid yang berbentuk seperti kapal, bagian depannya mengalami penonjolan
membentuk adams apple, dan di dalam cartilago ini ada pita suara.
Sedikit di bawah cartilago thyroid terdapat cartilago cricoid.

Laring menghubungkan Laringopharynx dengan trachea, terletak pada garis tengah anterior dari leher pada
vertebrata cervical 4 sampai 6.

14

Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi.


Laring juga melindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda asing dan
memudahkan batuk. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri
atas:
a.
b.

Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring


selama menelan
Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

c.

Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago


ini membentuk jakun ( Adams Apple )

d.

Kartilago Krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam


laring ( terletak di bawah kartilago thyroid )

e.

Kartilago Aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan


kartilago thyroid

f.

Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan
bunyi suara; pita suara melekat pada lumen laring.
15

Larynx
Laring atau kotak suara berperan untuk :

- fonasi
- mencegah masuknya makanan/cairan ke
sistem pernapasan ketika menelan
Terletak diantara faring dan trakea
Merupakan pipa kaku, pendek dan berbentuk
silinder (4cm)
Dinding : kerangka tulang rawan, jaringan
penyambung, otot bercorak, kelenjar campur

Ligamentum dan membrana


Ekstrinsik

- membrana tyrohyoidea
- Lig. Hyoepiglotticum
- Lig. Cricotracheale
Intrinsik
- membrana fibroelastika larynx
- membrana cricothyroidea
- Lig. Vestibulare
- Lig. Vocale
- Lig. Thyroepiglotticum

CAVUM LARYNGIS
Dari aditus laryngis > tepi

bawah Cart. Cricoidea


Terbagi oleh 2 pasang
1. Lipatan mukosa menutupi
Lig. Ventriculare > plica
vestibularis
2. Lipatas mukosa menutupi
Lig. Vocale > plica vocalis
. Celah antara kedua plica

vestibularis > rima


vestibuli

Bagian-bagian Cavum Laryngis


1. Vestibulum laryngis > ruang

diantara Aditus laryngis dan


plica vestibularis
2. Bagian tengah > ruang

diantara plica vestibularis


dan plica vocalis (sinus
laryngis/ ventrikulus laryngis
morgagni)
3. Bagian bawah > ruang

diantara plica vocalis dan


cart. cricoidea

OTOT-OTOT LARYNX
Ekstrinsik
M. Sternothyroideus
M. Thyreohyoideus
M. Constrictor
Pharyngis Inferior

Intrinsik

M. Cricothyroideus

M. Cricoarytenoideus post.

M. Cricoarytenoideus lat.

M. Arytenoideus trans.

M. Arytenoideus obliqus

A. Aryepigloticcus

M. Thyreoarytenoideus

Perdarahan Larynx
Berasal dari:

- cab A. Thyroidea
Sup
- cab A. Thyroidea Inf

Persarafan Larynx
Berasal :
- cabang internus dan
eksternus N.
Laryngeus Superior
- N. Reccurent
- saraf simpatis

Persarafan sensorik &


otonom
- ramus Internus N.
Laryngeus Superior
- N. Reccurent

Ruang rugi pernapasan


Ruang di saluran napas yang berisi udara yang

tidak ikut serta dalam proses pertukaran gas


dengan darah dalam kapiler paru disebut
ruang rugi pernapasan (respiratory dead
space).

anatomic dead space dan physiologic dead space


Konsep secara anatomi, ruang rugi adalah volume udara

pada zona konduksi (saluran pernafasan) dimulai dari


hidung, trachea, bronchus, dan bornchiolus. Volume udara
yang berada di zona konduksi kurang lebih 150 ml
Mis : 500 ml (volume tidal) 150 ml = 350 ml mengisi

alveolus
Konsep dari fisiologinya, ruang rugi mencakup ruang rugi

secara anatomi dan fungsionalitas ruang rugi di alveolus.


Fungsionalitas ruang rugi : alveolus tidak ikut serta
sebagai partisipan pada pertukaran gas,

Kesimpulan
Hipotesis

diterima, yakni bahwa sistem


pernapasan dapat terganggu apabila organ
pernapasan mengalami gangguan. Salah satu
contoh gangguan pada organ pernapasan
adalah radang larynx atau laringitis. Faringitis
disertai gejala batuk, pilek, dan suaranya serak
karena ada gangguan atau radang pada laring
pasien tersebut.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai