Anda di halaman 1dari 128

W

'"EH[,,1il1?1"^
i ENTERI KEUANGAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


N O M O R 3 7/ P M K .0 2| 2 A L 2
a

TENTANG
STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (S)


Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang
Pen5rusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga,
perlu
menetapkan
Peraturan
Menteri
Keuangan tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2Ol3

Mengingat

1. Peraturan Pemerintah Nomor 9A Tahun 2O1O tentang


Penlrusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2O1O Nomor I52, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 57781;
2.

Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2O1,O;


MEMUTUSKAN:

Menetapkan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG STANDAR BIAYA


TAHUN ANGGARAN 2013.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:
1. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negaraf Lerrrbaga
yang selanjutnya disingkat RKA-K/L, adalah dokumen
rencana keuangan tahunan Kementerian NegaralLembaga
yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga
2.

Standar Biaya adalah satuan biaya yang ditetapkan baik


berupa Standar Biaya Masukan maupun Standar Biaya
Keluaran sebagai acuan perhitungan kebutuhan anggaran
dalam RKA-K/L.
//

MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-2-

3 . Standar Biaya Masukan adalah satuan biaya berupa harga


satuan, tarif, dan indeks yang digunakan untuk menJrusun
biaya komponen masukan kegiatan.
4 . Standar Biaya Keluaran adalah besaran biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah keluaran kegiatan
yang merupakan akumulasi biaya komponen masukan
kegiatan.

5 . Harga Satuan Biaya Masukan adalah nilai suatu barang


yang ditentukan pada waktu tertentu untuk
biaya komponen masukan kegiatan.

penghitungan

Biaya Masukan adalah nilai suatu jasa yang


ditentukan pada waktu tertentu untuk penghitungan biaya
komponen masukan kegiatan.
biaya yang
satuan
adalah
7 . Indeks
Biaya Masukan
masukan
gabungan beberapa barang/jasa
merupakan
untuk penghitungan biaya komponen masukan kegiatan.

6 . Tarif

8 . Indeks Biaya Keluaran adalah Standar Biaya Keluaran yang


menghasilkan satu volume keluaran kegiatan.
9 . Total Biaya Keluaran adalah Standar Biaya Keluaran yang
menghasilkan total volume sebuah keluaran kegiatan.
yang
Mutlak
Jawab
Tanggung
Pernyataan
1 0 . Surat
pernyataan
adalah
SPTJM
selanjutnya
disingkat
pertanggungjawaban Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran atas penggunaan jenis satuan biaya di luar
Standar Biaya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Pasal 2
Standar Biaya Tahun Anggaran 2OI3 terdiri atas:
a. Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2013; dan
b. Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2OL3.
BAB II
STANDARBIAYA MASUKANTAHUNANGGARAN2013
Pasal 3
Anggaran' 2013
(1) Standar Biaya Masukan Tahun
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a berfungsi
sebagai acuan bagi'Kementerian Negara/Lembaga untuk
menJrusun biaya koinponen masukan kegiatan dalam
RKA-K/L berbasis kinerja Tahun Anggaran 2OL3.

r/

MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-3(21 Fungsi Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2OI3


.a

sebagai acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


merupakan batas tertinggi yang besaran biayanya tidak
dapat dilampaui dalam penJrusunan RKA-K/L Tahun
Anggaran 2013.

(3) Dalam

rangka pelaksanaan anggaran, Standar


Masukan Tahun Anggaran 2OI3 berfungsi sebagai :

Biaya

a. batas tertinggi; atau


b. estimasi.
(4) Fungsi Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2OI3
sebagai batas tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf a merupakan besaran biaya yang tidak dapat
dilampaui.

(5) Fungsi Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2Ol3


sebagai estimasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf b merupakan besaran biaya yang dapat dilampaui
disesuaikan dengan harga pasar dan ketersediaan alokasi
prinsip
ekonomis
anggaran dengan memperhatikan
pada
ketentuan
efisiensi, efektifitas, serta mengacu
peraturan perundang-undangan.
Pasal 4
( 1 ) Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2Ol3 yang
berfungsi sebagai batas tertinggi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (3) huruf a tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

(21Standar

Biaya Masukan Tahun Anggaran 2Ol3 berfungsi


sebagai estimasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(3) huruf b tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 5

Selain Standar Biaya Masukan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 4, Menteri Keuangan dapat menyetujui Standar Biaya
Masukan lainnya berdasarkan usulan dari Menteri/Pimpinan
hal-hal antara lain
Lembaga dengan mempertimbangkan
sebagai berikut:
a. kekhususan satuan biaya yarrg dimiliki
Negara/Lembaga;

oleh Kementerian

b. tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik


dan/atau
c. daerah terpencil/daerah perbatasan/pulau

tertentu;

terluar.
,/

MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-4BAB III
STANDAR BIAYA KELUARAN TAHUN ANGGARAN 2013
Pasal 6
2Ol3
Anggaran
Tahun
Keluaran
Biaya
berfungsi
b
sebagaimana iimaksud dalam Pasal 2 huruf
sebagai acuan bagi Kementerian Negara/Lembaga untuk
kegiatan dalam RKA-K/L
biaya keluaran
*"ttfrr"ttt
berbasis kinerja Tahun Anggaran 2013.
(21Kriteria keluaran kegiatan yang diusulkan menjadi Standar
Anggaran 2OL3 sebagaimana
Biaya Keluaran rahun
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

( 1 ) standar

a. merupakan keluaran kegiatan yang bersifat berulang;


b. mempunyai jenis dan satuan yang jelas dan terukur;
komponen/tahapan
c. mempunyai
pencapaian keluaran;

yarrg

jelas

dalam

d. bukan merupakan keluaran kegiatan pengadaan sarana


dan prasarana; dan
e. bukan merupakan keluaran dari Komponen Kegiatan
001 dan Komponen Kegiatan 002.
Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2Ot3 dapat
berupa Indeks Biaya Keluaran atau Total Biaya Keluaran.

(3) standar

Pasal 7
( 1 ) Dalam rangka perencanaan ar'lggarar:.' Standar
Keluaran Tahun Anggaran 2}rc berfungsi sebagai :
a. batas tertinggi dalam
Anggaran 2Ol3;

penyusunan

RKA-K/L

Biaya
Tahun

b. referensi untuk:
1) penyusunan prakiraan .maju; dan/atau
Kementerian
2) bahan penghitungaq pagu indikatif
Negara/ Lembaga Tahun Anggaran 2OL4.
(21Dalam rangka pelaksanaan anggaran, Standar Biaya
Keluaran berfungsi sebagai estimasi yang merupakan
perkiraan besaran biaya yang dapat dilampaui disesuaikan
dengan harga pasar dan ketersediaan alokasi anggaran
d,engan mengacu pada ketentuan peraturan perundangundangan.

MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-5Pasal 8
dan
men5rusun
Negara/ Lembaga
mengusulkan Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran
2OL3 kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Anggaran.

( 1 ) Kementerian

(21Dalam

Tahun
pen5rusunan Standar Biaya Keluaran
Anggaran 2013 sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kementerian Negar a f Lembaga menggunakan :
a. Standar Biaya Masukan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 dan Pasal 5; dan/atau
b. Satuan biaya lain yang tidak termasuk Standar Biaya
Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan
Pasal 5 dengan mempertimbangkan kepatutan dan
kewajaran harga satuan biaya dimaksud.

(3) Satuan biaya lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


huruf b dikecualikan terhadap satuan biaya
fasilitas
penghasilan
dan
menambah
pegawai
negeri.
pegawai
negerif
non
negaraf

untuk
pejabat

(41Penggunaan

satuan biaya lain sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) disertai SPTJM yang ditandatangani oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dengan dilampiri data
pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan.

(s)Berdasarkan

usulan Standar Biaya Keluaran Tahun


Anggaran 2OL3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran
Standar Biaya
penelaahan atas usulan
melakukan
Keluaran Tahun Anggaran 2013.

(6) Tata cara penyusunan dan penelaahan Standar Biaya


Keluaran Tahun Anggaran 2OL3 tercantum dalam Lampiran
dari
terpisahkan
bagian tidak
III yang merupakan
Peraturan Menteri ini.
Pasal 9
Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2OI3 diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan tersendiri.

^m.-./,t
*\N.

wffirffi

*RW

ftlElffEnl lfl=UANt]AN
lNDoNuslA
HEPt't.Jl-ll(

-6BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan'
memerintahkan
mengetahuinya,
orang
setiap
Agar
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia'

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Maret 2OL2
MENTERI KEUANGAN,
ttd.
AGUS D.W. MARTOWARDOJO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal9 Maret 2OL2
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OI2 NOMOR 287
Salinan sesuai dengan aslinya

ENTERIAN

ii

LAMPIRAN I

'
LIKIND.NESIA
ilBffiH*dfllwft .t97t0\Bl'PUB

TENTANG
STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 20T3

MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
STANDARBIAYA MASUKANTAHUN ANGGARAN2Oi3
YANG BERFUNGSISEBAGAIBATASTERTINGGI

PENIINGGUNC .'AWAB PENGELOLA NEUAIVGAN


r. 1. PEJABAT KUASA PENCGUNA ANGGARAN
a. Nilai pagu dana s.d. Rpt0O juta
b. Nilai pagu dana di atas RplO0juta s.d. Rp25Ojuta
c. Nilai pagu dana di atas Rp25ojuta s.d. Rp5OOjuta
d. Nilai pagu dana di atas RpSOOjuta s.d. Rpl miliar
e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar
f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. Rp5 miliar
g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. RplO miliar
h. Nilai pagu dana di atas RplO miliar s.d. Rp25 miliar
i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. npSO mitia.
j. Nilai pagu dana di atas RpS0 miliar s.d, RpTS
miliar
k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rp1O0 miliar
l. Nilai pagu dana di atas Rp100 miliar s.d. Rp250 miliar
m. Nilai pagu dana di atas Rp250 miliar s.d. RpSOOmiliar
n. Nilai pagu dana di atas Rp500 miliar s.d- Rp7S0 miliar
o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun
p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun
I.2.

I,3.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


a. Nilai pagu dana s.d. RplOOjuta
b. Nilai pagu dana di atas RplOOjuta s.d. Rp25Ojuta
c. Nilai pagu dana di atas Rp2sojuta s.d. Rps0ojuta
d. Nilai pagu dana di atas RpSOOjuta s.d. Rpl miliar
e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar
f. Nilai pagu dana di atas Rp2,S miliar s.d. RpS miliar
g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. Rp10 miliar
h. Nilai pagu dana di atas Rpl0 miliar s.d. Rp25 miliar
i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar
j. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. Rp75 miliar
k. Nilai pagu dana di atas RpZS miliar s.d. Rpl00 miliar
L Nilai pagu dana di atas Rpl0O miliar s.d. Rp250 miliar
m. Nilai pagu dana di'atas Rp250 miliar s.d. Rp5O0 miliar
n. Nilai pagu dana di atas Rp50O miliar s.d. Rp750 miliar
o. Nilai pagu dana di atas RpZS0 miliar s.d. Rpl triliun
p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun
PEJABAT PENGUJITAGIHAN &PENANDATANGAN SPM
a. Nilai pagu dana s.d. RplOOjuta
b. Nilai pagu dana di atas Rploojuta s.d. Rp250juta
c. Nilai pagu dana di atas Rp25ojuta s.d. Rp5O0juta
d. Nilai pagu dana di atas Rp50O juta s.d. Rpl miliar
e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,S miliar
f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar
g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. Rp10 miliar
h. Nilai pagu dana di atas RplO miliar s.d. Rp25 miliar
i. Nilai pagu dana di atas Rp2S miliar s.d. Rp50 miliar
j. Nilai pagu dana di atas RpsO miliar s.d. RpZS
miliar
k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rpl00 miliar
l. Nilai pagu dana di atas RplO0 miliar s.d. Rp250 miliar
m. Nilai pagu dana di atas Rp2S0 miliar s.d. Rp500 miliar
n. Nilai pagu dana di atas RpSOOmiliar s.d. Rp750 miliar
o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun
Nilai pagu dana di atas Rpl

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp5O0.OO0
Rp61O.OOO
Rp72O.0OO
Rp83O.00O
Rp970.0O0
Rp1.110.0OO
Rp1.250.000
Rp1.58O.00O
Rp1.9rO.O0O
Rp2.250.0O0
Rp2.580.000
Rp3.O8O.0O0
Rp3.580.0O0
Rp4.08O.000
Rp4.58O.O0O
Rps.58o.0O0

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp420.0O0
RpSr0.O0O
Rp6l0.0O0
Rp7OO.0O0
Rp82o.O0O
Rp930.0O0
Rp1.05O.00O
Rp1.330.O0O
Rp1.61O.0O0
Rpl.890.OO0
Rp2.170.o0o
Rp2.590.0O0
Rp3.01o.O0O
Rp3.430.000
Rp3.850.O00
Rp4.69O.O0O

Rp400.O00
Rp48O.0O0
Rp57O.oOO
Rp660.OOO
Rp770.000
Rp88O.0OO
Rp99O.O0O
Rp1.250.000
Rp1.520.000
Rp1.78O.O0O
Rp2.040.000
Rp2.44O.00O
Rp2.830.OO0
Rps.23o.000
Rp3.620.00O

,/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

t{o

(3)

(21

lll

SATUAII

URAIAN

BIAYA TA 2OI3

(41

1 . 4 . BENDAHARA PENGELUARAN
a. Nilaipagudana s.d. Rpl0ojuta
b. Nilai pagu dana di atas Rpl0Ojuta s.d. Rp25Ojuta
c. Nilai pagu dana di atas Rp250 juta s.d. Rp500 juta
d. Nilai pagu dana di atas Rp500 juta s.d. Rpl miliar
e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar
f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar
g. Nilai pagu dana di atas Rp5 miliar s.d. Rp10 miliar
h. Nilai pagu dana di atas RplO miliar s.d. Rp25 miliar
i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. RpSOmiliar
j. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. Rp75 miliar
k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rpl00 miliar
l. Nilai pagu dana di atas RpIOO miliar s.d. Rp25Omiliar
m. Nilai pagu dana di atas Rp250 miliar s.d. Rp5O0miliar
n. Nilai pagu dana di atas Rp5O0 miliar s.d. Rp750 miliar
o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun
p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp340.000
Rp420.0OO
Rp500.000
Rp570.000
Rp670.000
Rp77O.00O
Rp860.0OO
Rpl.O90.O00
Rp1.32O.OO0
Rp1.550.000
Rp1.780.000
Rp2.120.000
Rp2.470.000
Rp2.81o.OO0
Rp3.160.000
Rp3.840.000

1 . 5 . STAF PENCELOLA/BENDAHARA PENGELUARANPEMBANTU/PETUGASPENGELOLA


ADMINISTRASI BELANJA PEGAWAI (PPABP)
a. Nilaipagudana s.d. Rpl0ojuta
b. Nilai pagu dana di atas Rpl00juta s.d. Rp25Ojuta
c. Nilai pagu dana di atas Rp250juta s.d. Rp500 juta
d. Nilai pagu dana di atas Rp500 juta s.d. Rpl miliar
e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar
f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar
g. Nilai pagu dana di atas Rp5 miliar s.d. Rpl0 miliar
h. Nilai pagu dana di atas Rp10 miliar s.d. Rp25 miliar
i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar
j. Nilai pagu dana di atas RpsO miliar s.d. Rp75 miliar
k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. RptO0 miliar
I. Nilai pagu dana di atas RplO0 miliar s.d. Rp25O miliar
m. Nilai pagu dana di atas Rp250 miliar s.d. Rp500 miliar
n. Nilai pagu dana di atas Rp500 miliar s.d. Rp750 miliar
o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun
p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp260.000
Rp310.000
Rp370.000
Rp430.000
Rp500.000
Rp570.000
Rp640.000
Rp810.000
Rp980.000
Rp1.150.000
Rp1.330.000
Rp1.580.000
Rp1.840.000
Rp2.090.000
Rp2.350.000
Rp2.860.000

HOIiIORARIIIM

PE.'ABAT/PANITIA

PENAADAAIiI

BARA$G/.'ASA

/I'MT

LAYAITAN

PEIVGADAAIT

luLPl
2. I. PEJABAT PENGADAANBARANG/JASA
2.2. PANITIA PENGADAANBARANG DAN JASA (KONSTRUKSI)
a. Nilai pagu pengadaan sampai dengan RplOOjuta
b. Nilai pagu pengadaan di atas Rpl00juta s.d. Rp2S0juta
c. Nilai pagu pengadaan di atas Rp2sOjuta s.d. Rpsoojuta
d. Nilai pagu pengadaan di atas Rp500 juta s.d. Rpl miliar
e. Nilai pagu pengadaan di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar
f. Nilai pagu pengadaan di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar
g. Nilai pagu pengadaan di atas Rps miliar s.d. RplO miliar
h. Nilai pagu pengadaan di atas Rp10 miliar s.d. Rp2S miliar
i. Nilai pagu pengadaan di atas Rp25 miliar s.d. RpS0 miliar
j. Nilai pagu pengadaan di atas Rp50 miliar s.d. RpTS miliar
k. Nilai pagu pengadaan di atas Rp75 miliar s.d. Rp100 miliar
l. Nilai pagu pengadaan di atas Rpl00 miliar s.d. Rp2S0 miliar
m. Nilai pagu pengadaan di atas Rp250 miliar s.d. RpS00 miliar
n. Nilai pagu pengadaan di atas Rp50O miliar s.d. Rp7S0 miliar
o. Nilai pagu pengadaan di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun
p. Nilai pagu pengadaan di atas Rpl triliun

OB

Rpsl0.0OO

Per Paket
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP

RpSl0.000
Rp680.0OO
Rp850.000
Rp1.020.000
Rp1.270.000
Rp1.520.000
Rp1.78o.O0O
Rp2.120.000
Rp2.450.000
Rp2.790.000
Rp3.130.000
Rp3.580.000
Rp4.030.000
Rp4.490.000
Rp4.940.000
RpS.560.000

2.3. PANITIAPENGADAANBARANG (NON KONSTRUKSD


a. Nilai pagu pengadaan sampaidengan RplOOjuta
b. Nilai pagu pengadaan di atas RplO0 juta s.d. Rp250 juta
c. Nilai pagu pengadaan di atas Rp250juta s.d. RpSO0juta
d. Nilai pagu pengadaan di atas RpSOOfuta s.d. Rpl miliar

Per Paket
OP
OP
OP

Rp460.000
Rp6rO.00O
Rp760.000
RDg2O-OOO

,/

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLTK

ilo

URAIA.IT

t1t
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.

Nilai pagu pengadaan di


Nilai pagu pengadaan di
Nilai pagu pengadaan di
Nilai pagu pengadaan di
NiLai pagu pengadaan di
Nilai pagu pengadaan di
Nilai pagu pengadaan di
Nilai pagu pengadaan di
NiLaipagu pengadaan di
Nilai pagu pengadaan di
Nilai pagu pengadaan di
Nilai pagu pengadaan di

atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas

QI
Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar
Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar
Rp5 miliar s.d. Rp10 miliar
Rp10 miliar s.d. Rp25 miliar
Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar
Rp50 miliar s.d. Rp75 miliar
Rp75 miliar s.d. RplOO miliar
Rp10O miliar s.d. Rp250 miliar
Rp25O miliar s.d. Rp50Omiliar
Rp50O miliar s.d. Rp750 miliar
Rp750 miliar s.d. Rpl triliun
Rpl triliun

SATUI\IT
(3)

BIAYA TA 2013

(41

OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP

Rp1.140.000
Rpl.370.OO0
Rp1.600.000
Rpl.91O.OO0
Rp2.210.000
Rp2.520.000
Rp2.820.000
Rp3.230,0O0
Rp3.640.000
Rp4.O4O.OO0
Rp4.450.000
Rp5.010.000

Per Paket
OP
Per paket
OP

Rp450.000
Rp450.000
Rp45O.0O0
Rp48O.0O0

OP

Rp60O.oO0

OP

Rp72O.000

OP

Rp91O.000

OP

Rpl .090.000

OP

R p l .270.OOO

OP

Rp1.510.000

OP

Rpl.750.OO0

OP

Rp1.990.000

OP

Rp2.230.000

OP

Rp2.560.000

OP

Rp2.880.000

OP

Rps.200.000

OP

Rp3.520.000

OP

Rp3.960.000

2.4. PANITIA PENGADAANJASA (NON KONSTRUKSI)


Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi s.d RpSOjuta
Nflai pagu pengadaan jasa konsultansi di atas Rp50 juta s.d. Rpl00 juta
Nilaipagu pengadaan jasalainnya s.d. Rploojuta
Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp100 juta s.d.
Rp250 iuta
e. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp250 juta s.d.
Rp500 juta
f. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp5O0juta s.d.
Rpl miliar
g. Nilai pagu pengadaanjasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rpl miliar s.d.
Rp2,5 miliar
h. Nilaipagupengadaanjasakonsultansi/jasalainnyadiatas Rp2,5miliars.d.
RpS miliar
i, Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rps miliar s.d.
Rp10 miliar
j. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp10 miliar s.d.
Rp25 miliar
k. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp25 miliar s.d.
RpSOmiliar
l. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas RpSOmiliar s.d.
Rp75 miliar
m. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp75 miliar s.d.
RplOO miliar
n, Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp100 miliar s.d
Rp250 miliar
o. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp250 miliar s.d
Rp50O miliar
p. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp500 miliar s.d
Rp750 miliar
q. Nilai pagu pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rp750 miliar s.d
Rpl triliun
r. Nilai pagu pengadaanjasa konsultansi/jasa lainnya di atas Rpl triliun
a.
b.
c.
d.

HOITORARII'M PE.'A3AT/PAITITIA
3. I.

PEIVTRIMA IIASIL PEIITRJAAN

PEJABAT PENERIMA HASIL PEKERJAAN/PENGADAANBAMNG/JASA

3.2, PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN/ PENGADAANBARANG/JASA


a. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan s.d. Rp100 juta
b. Nilai pagu pekedaan/pengadaan di atas Rp100 juta s.d. Rp250 juta
c. Nilai pagu peke{aanlpengadaan di atas Rp250 juta s.d. Rp500 juta
d. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rpsoojuta s.d. Rpl miliar
e. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar
f. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp2,5 miliar s.d. Rp5 miliar
g. Nilai pagu peke{aan/pengadaan di atas RpS miliar s.d. Rp10 miliar
h. Nilai pagu pekedaan/pengadaan di atas Rpl0 miliar s.d. Rp25 miliar
i. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp25 rniliar s.d. Rp50 miliar
j. Nilai pagu pekeq'aan/pengadaan di atas Rp50 miliar s.d. Rp75 miliar
k. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp75 miliar s.d. Rp100 miliar
l. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp100 miliar s.d. Rp250 miliar
m. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp250 miliar s.d. Rp500 miliar
n. Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rp500 miliar s.d. Rp750 miliar
o. Nilai pagu pekedaan/pengadaan di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun
p Nilai pagu pekerjaan/pengadaan di atas Rpl triliun

OB
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
OP
oP'
OP

Rp33O.0O0

Rp330.000
Rp420.000
Rp520.000
Rp62O.0O0
Rp77O.OO0
Rp9lO.OO0
Rp1.060.000
Rp1.260.000
Rp1.450.000
Rp1.650.000
Rp1.840.000
Rp2.100.000
Rp2.370.000
Rp2.630.000
Rp2.890.000
Rp3.250.O00

,/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKTNDONESIA

lto

URAIAIT

(21

IU
4

HONORARIUM PEI{CELOLA
4.I.

SATUAN

BIAYA TA 2013

{3}

(4)

PNBP

ATASAN LANGSUNG BENDAHARA


a. Nilaipagudana s.d. Rpl00juta
b. Nilai pagu dana di atas Rp100 juta s.d. Rp250 juta
c. Nilai pagu dana di atas Rp2sojuta s.d. RpsoOjuta
d. Nilai pagu dana di atas Rp5O0juta s.d. Rpl miliar
e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar
f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. Rp5 miliar
g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. Rp10 miliar
h. Nilai pagu dana di atas RplO miliar s.d. Rp25 miliar
i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar
j. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. Rp75 miliar
k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rpl00 miliar
L Nilai pagu dana di atas Rp10O miliar s.d. Rp250 miliar
m. Nilai pagu dana di atas Rp250 miliar s.d. Rp500 miliar
n. Nilai pagu dana di atas Rp500 miliar s.d. Rp750 miliar
o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun
p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp420.000
RpS10.0O0
Rp6l0.0o0
Rp7OO.000
Rp89o.0o0
Rp1.070.000
Rp1.260.000
Rp1.540.000
Rp1.820.000
Rp2.10O.000
Rp2.380.000
Rp2.760.000
Rp3.130.000
Rp3.500.000
Rp3.880.O00
Rp4.62O.000

4.2. BENDAHARA
a. Nilaipagudana s.d. Rpl0ojuta
b. Nilai pagu dana di atas Rp100juta s.d. Rp250juta
c. Nilai pagu dana di atas Rp25Ojuta s-d. RpS00 juta
d. Nilai pagu dana di atas Rp500 juta s.d. Rpl miliar
e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,5 miliar
f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar
g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. Rpl0 miliar
h. Nilai pagu dana di atas Rp10 miliar s.d. Rp25 miliar
i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar
j. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. RpZS miliar
k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rpl00 miliar
L Nilai pagu dana di atas Rp100 miliar s.d. Rp2S0 miliar
m. Nilai pagu dana di atas Rp25O miliar s.d. Rp5O0 miliar
n. Nilai pagu dana di atas Rp500 miliar s.d. RpZSOmiliar
o. Nilai pagu dana di atas Rp750 miliar s.d. Rpl triliun
p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp340.000
Rp420.000
Rp500.000
Rp570.o00
Rp730.000
Rp880.000
Rpl.030.oo0
Rp1,260.000
Rpr.490.000
Rp1.72O.000
Rp1.950.000
Rp2.260.000
Rp2.56O.0O0
Rp2.870.000
Rp3.170.O00
Rp3.79O.000

4.3. ANGGOTA
a. Nilaipagudana s.d. RplOOjuta
b. Nilai pagu dana di atas Rpl00juta s.d. Rp2sojuta
c. Nilai pagu dana di atas Rp250 juta s.d. Rp500 juta
d. Nilai pagu dana di atas Rp50ojuta s.d. Rpl rniliar
e. Nilai pagu dana di atas Rpl miliar s.d. Rp2,S miliar
f. Nilai pagu dana di atas Rp2,5 miliar s.d. RpS miliar
g. Nilai pagu dana di atas RpS miliar s.d. RplO miliar
h. Nilai pagu dana di atas Rpl0 miliar s.d. Rp25 miliar
i. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar
j. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. RpZS miliar
k. Nilai pagu dana di atas Rp75 miliar s.d. Rpl00 miliar
l. Nilai pagu dana di atas Rp100 miliar s.d. Rp2S0 miliar
m. Nilai pagu dana di atas Rp2S0 miliar s.d. Rp5O0 miliar
n. Nilai pagu dana di atas Rp500 miliar s.d. Rp750 miliar
o. Nilai pagu dana di atas Rp7S0 miliar Ld. Rpl triliun
p. Nilai pagu dana di atas Rpl triliun

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp260.000
Rp3lO.0O0
Rp370.000
Rp430.000
Rp540.000
Rp66O.0O0
Rp770.000
Rp940.000
Rp1.110.000
Rp1.280.000
Rpl.450.OOO
Rp1.680.000
Rpr.9ro.00O
Rp2.140.000
Rp2.370.000
Rp2.820.000

OB
OB
OB
OB
OB

Rp7O0.000
Rp600.000
Rp500.00O
Rp400.000

IIOUORARIUM PENGPLOLA SISTEM AKUNTANSI INSTANSI


5.1 unitAkuntansiringkatKementerianNegara/tembaga(uApA/Barang)
Dasar Keputusan Menteri
a. Pengarah
b. PenanggungJawab
c. Koordinator
d. Ketua/Wakil Ketua
e. Anssota/Petusas

yangditetapkanatas

Rn35O.OOO

'l/

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

5.2

Unit Akuntansi Tingkat Eselon I (UAp


a. PenanggungJawab
b. Koordinator
c. Ketua/Wakil Ketua
d. Anggota/petugas
5'3 unit Akuntansi Tingkat wilayah (uAPPA/Barang-wlyang
ditetapkan atas Dasar sK Eselon I
a. PenanggungJawab
b. Koordinator
c. Ketua/Wakil Ketua
d. Anggota/Petugas
5'4 Unit Akuntansi ringkat Satuan Keq'a (uAKPA/Barang)
yang ditetapkan atas Dasar sI( Eselon II
atau unit Akuntansi pembantu pengguna Anggaran/Barar!
wuy"t
atau Koordinator Unit
Akuntansi pembantu pengguna Anggaran WiL],al
a. PenanggungJawab
b. Koordinator
c. Ketua/Wakil Ketua
d. Anggota/Petugas
PEI{GURUS/PENYIMPAN
6.1
6.2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

BMN

Tingkat Pengguna Barang


Tingkat Kuasa pengguna Barang
PTNELITIAN/PEREKAYASAAN

7.1

7.2

Honorarium Kelebihan Jam penelitian/perekayasaan


a. Peneliti/Perekayasa Utama
b. Peneliti/perekayasa Madya
c. Peneliti/perekayasa Muda
d. Peneliti/Perekayasa pertama
Honorarium penunjang penelitian/perekayasaan
a. Pembantu peneliti/perekayasa
b. Koordinator peneliti/ perekayasa
c. Sekretariat peneliti/perekayasaan

OJ
OJ
OJ
OJ
OJ
OB
OB
Penelitian/
Perekayasaan
Orang/Responden
OH

d. Pengolah Data
e. Petugas Survey
f. Pembantu Lapangan
NARASUMBER SETIIIN/IR/ RAKOR/ SOSIALISASI/ DISEMINASI/
I.GD/ KEGIATAN
8.1

Narasumber/pembahas :
a' Menteri/pejabat setingkat Menteri/pejabat Negara
Lainnva/yang disetarakan
b. Pejabat Eselon I/yang disetarakan
c. Pejabat Eselon ll/yang disetarakan
d. Pelabat Eselon ItI ke bawah/yang disetarakan
Moderator

8.2

IIOIIORARIT'M PANITIA SEMINAR/RAKOR/SOSIALISASI/DISEMINASI/FGD/KEGIATAN

OJ
OJ
OJ
OJ
OJ
SEJENIS

9.1 PenanggungJawab
9.2 KetualWakil ketua
9.3 Sekretaris
9.4 Anggota

IO.I
10.2
10.3
10.4

PEIfYULUH I{ON PEGAWAI ITEGERI


SLTA
Sarjana Muda
Sarjana
Master (S2)

Rpr.90o.0o0
Rp2.5OO.O0O

Ho![oRARruM

SATPAM, PElfcEMuDI, ptrucAs


ll.1 Satpam dan pengemudi
I l'2 Petugas Kebersihan dan pramubakti

KEBER.THAN, DAN 'RAI''BAKTT

ROIIANIWAN
TIM PILAKSAITA

l3.l

KEGIATAN

Yang Ditetapkan Oleh presiden


a, Pengarah
b. PenanggungJawab
c. Koordinator/Ketua
d. Wakil Ketua
e. Sekretaris
f.

OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp2.000.000

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

URAIAIT

NO

(21

tll

13.2 Yang Ditetapkan oleh Menteri/Pejabat Setingkat Menteri


a. Pengarah
b. PenanggungJawab
c. Ketua
d. Wakil Ketua
e. Sekretaris
f. Anggota

SATUAN

(3)

BIAYA TA 2013

(41

OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp1.500.000
Rp1.2s0.000
Rp1.0o0.00o
Rp850.0OO
Rp750.000
Rp7s0.0OO

OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp750.000
Rp7OO.00O
Rp650.000
Rp600.000
Rp500.000
Rp500.000

OB
OB
OB
OB
OB
OB

Rp50o.o00
Rp450.000
Rp400.000
Rp350.0oo
Rp300.000
Rp3Oo.00O

OB
OB

Rp250.0OO
Rp22O.O00

Oter
Oter
Oter
Oter
Oter
Halaman

Rp4O0.00O
Rp300.000
Rp250.000
Rp180.000
Rp15O.0O0
Rp100.000

PenanggungJawab
Redaktur
Penyunting/Editor
Desain Gra{is & Fotografer
Sekretariat
Pembuat artikel

Oter
Oter
Oter
Oter
Oter
Halaman

Rp400.000
Rp300.000
Rp250.000
Rpr80.OO0
Rpl5O.OO0
Rp100.000

t 7 IIOITORAnIUM TIM PEITGELOLA WEBSITD


17.1 PenanggungJawab
17.2 Redaktur
17.3 Editor
77.4 WebAdmin
I7.5 Web Developer
17.6 Pembuat Artikel
17.7 Penerjemah

OB
OB
OB
OB
OB
Halaman
1500 karakter

Rp500.000
Rp450.OO0
Rp400.000
Rp350.000
Rp300.000
Rp100.000
Rp100.0OO

OB
OB
OB
OB
OB

Rp350.000
Rp460.000
Rp580.000
Rp690.000
Rp810.000

OB
OB
OB
OB
oB.

Rp250.000
Rp330.000
Rp4rO.O0O
Rp490.000
Ro570.00O

13.3 Yang Ditetapkm Oleh Pejabat Eselon I


a. Pengarah
b. PenanggungJawab
c. Ketua
d. Wakil Ketua
e. Sekretaris
f. Anggoia
13.4 Yang Ditetapkan Oleh KPA
a. Pengarah
b, PenanggungJawab
c. Ketua
d. Wakil Ketua
e. Sekretaris
f. Anggota
t4

ITONORARIT'M SEKRSTARIAT TIM PELAKSANA KTGIATAIT


14.1 Ketua/Wakil ketua
14.2 Anggota

l5

IIOITORARII'M TIM PEITYUSI'N.IUTJURNAL


15.1 PenanggungJawab
15.2 Redaktur
15.3 Penyunting/Editor
15.4 Desain Gralis & Fotografer
15.5 Sekretariat
15.6 Pembuat artikel

t6 IIONORARIT'M TIM PEIWI'SI'NAN BT'LETII/MAJALAII


16.1
16.2
16.3
16.4
16.5
16.6

l8

HONORARIIIM PEI{ANGGI'NG} JAWAB PENGELOLA KEUAI{GAIT PADA SATKDR YANG MEIYGELOL^6


AELAITJA PEGAWAI
18,1 ATASAN LANGSUNG PEMECANG KAS/KPA
a. Nilai pagu dana s.d Rp25 miliar
b. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar
c. Nilai pagu dana di atas RpSOmiliar s.d. Rp10Omiliar
d. Nilai pagu dana di atas Rp100 miliar s.d. Rp200 miliar
e. Nilai pagu dana di atas Rp 200 miliar
18.2 PEMEGANG KAS/BENDAHARA
a. Nilai pagu dana s.d Rp25 miliar
b. Nilai pagu dana di atas Rp25 miliar s.d. Rp50 miliar
c. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar s.d. RplOO miliar
d. Nilai pagu dana di atas RplO0 miliar s.d. Rp200 miliar
e. Nilai pasu dana di atas Ro2O0 miliar

1Ii
/

MENTEBIKEUANGAN
REPUBLTK
INDONESTA

NO

URAIAN

SATUAN

BIAYA TA 2013

(3)

(41

flt

a . Nilai pagu dana s.d Rp25 miliar


b. Nilai pagu dana di atas Rp25

OB
OB
OB
OB
OB

miliar s.d. RpSOmiliar

c. Nilai pagu dana di atas Rp50 miliar


s.d. RptOO miliar
d . Nilai pagu dana di htas Rpl00
miliar s.d. Rp200 miliar
e . Nilai pagu dana di atas Rp 200

miliar

TIUM SIDANC/KOT{FERTNSI
I
I
|
I

INTDRIYASIOIVAL - KTM, SOM

llD&ArDe/IC;qIoNAL/MITLTILATERALI
I l9.l Pengarah
t9.2 penanggungJawab
|
| 19.3 Ketua/Wakil Ketua
19.4 Ketua Detegasi
|
19.5 fim Asistensi
|
19.6 Anggota Detegasi Rt
|
19.7 Koordinator
|
19.8 Ketua Bidang
|
| 19.9 Sekretaris
panitia
| tS.tO Anggota
l9.l 1 Liasion offcer lt ol
|
19.12 Stafpendukung
|

I
I
I
|
|
|
|
|
|

tl

20

WORKST,OPISEMINAR/SOSIALISASI/SARASEHAN

IHONORARIUM

I zo.r Pengarah

Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari,
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari

Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari

ul pemeriksaan hasit Ujian

I
Of penguji Disertasi
I
22.2 Honoraium penyelenggara Ujian
|
a. pendidikan Dasar
I
Penyusunan/pembuatan bahan Ujian
|
1l
,l pengawas Ujian
|
b. pendidikan Menengah
I

bahan
ujian

Rpsso.000j
Rpsso.o00l
RpssO.O0ol
Rps00.0001
Rp4OO.OO0

Rp400

RpS50.oO0
RpSO0
Rp4
Rp450.
Rp400.OOO

Rp250.000

Orang/Hari
Orang/Hari
Orang/Hari

at strata3 (s3)

il i::::.:::l-ll':mbuatan

Rp65O.000
Rp60O.O00

BERSKALA INTERflASIONAL

20.2 PenanegungJawab
I
20.3 Ketua/Wakil Ketua
|
20.4 Ketua Delegasi
|
20.5 Tim Asistensi
|
20.6 AnCCotaDelegasi RI
|
20.7 Koordinator
|
20.8 Ketua BidanS
|
20.9 Selcetaris
|
Anggotapaniria
120.10
l2o.l7 Liasion Officer (LOl
Stafpendukung
120.12
21
BIAYA NARASUMBER KEiEIATAN DI LUAR
NEGERI
ISATUAN
2l.l Narasumber Kelas A
|
21.2 Narasumber Kelas B
|
21.3 Narasumber Kelas C
|
I
22
D/rN HONORARTUM pEtryELEl\rccARA
UJrAr{
lVAr{Asr
| 22.1 Vakasi
a. pendidikan Dasar
I
pemeriksaan hasil Uiian
I
b. pendidikan Menengah
I
pemeriksaan hasil
Ujian
I
c. pendidikan Tinggi
I
tt Diploma Uillfit/N dan Strata I (St)
I
pemeriksaan hasil
Ujian
|
"t
I
Ut pengujiTugas AkhirlSkripsi
I
Zl Strata 2 (S2)
I
4 Pemeriksaan hasil Ujian
|
Ot penguji Tesis
I
I

Rp2OO.0o0
Rp27O.0o0
Rp340.000
Rp41O.O00
Rp470.OOO

)iswa/Mata Ujian

RpS.0OO

iiswa/Mata Ujian

Rp7.5O0

Mahasiswa/
Mata Ujian
trang/Mahasiswa

Rpl0.OO0
Rp150.000

Mahasiswa/
Mata Ujian
urangl
Mahasiswa

Rp25O.OO0

Mahasiswa/
Mata Ujian
o rang/Mahasiswa

Rp2O.OOO
Rp350.000

Nrrskah/Pelqiaran
OH

Rplso.000
Rp24O.0O0

Nrtskah/Pela.iaran
OH

Rpl9O.O00
Rp27O.0OO

Rp15.O0O

ry

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-8-

NO

t1l

URAIAIT

SATUAIT

I2l

(3)

c. PendidikanTinggi
1) Diploma I/IIIIII/Man
Strata I (Sr)
a) Penyusunan/pembuatan bahan Ujian
b) Pengawas Ujian
2) Strata 2 (S2)
a) Penyusunan/pembuatan bahan Ujian
b) Pengawas Ujian
3) Strata 3 (S3)
a) Penyusunan/pembuatan bahan Ujian
b) Pengawas Ujian

Naskah/Mata

BIAYA TA 2013

(41

Kuliah

Rp2sO.OO0

OH

Rp290.0OO

Naskah/Mata Kuliah

Rp260.000

OH

Rp30O.OO0

Naskah/Mata Kuliah

Rp280.000

OH

Rp300.OO0

OH
OH
OH

Rp25.000
Rp27.000
Rp29.000

OJ
OJ
OJ
OJ

RplO.O00
Rpr3.O0O
Rpl7.O00
Rp20.000

OH
OH
OH

Rp25.000
Rp27.000
Rp29.000

OK

Rp250.O0O

23 SaTUAN BIAYA UAJIG MAKAII PEGAWAI IIEGERI SIPE (PNSI


23.1 Golongan I dan II
23.2 Golongan III
23.3 Golongan IV
24 SATUAIT BIAYA UANG LEMBI'n'
24,I UANG LEMBUR
a. Golongm I
b. Golongan II
c. Golongan III
d. Golongan IV

DAII UAI'TC MAKAI| LEMBUR

24.2 UANG MAKAN LEMBUR


a. Golongan I dan II
b. Golongan III
c, Golongan IV
2 5 SATUAT| BIAYA UANG SAKI' RAPAT DI DAIAM KAI{TOR

41,
/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-9 -

26

SATUAN BIAYA UANG HARIAN PER.IALANAN DINAS DALAM NEGERI

NO

PROVINSI

(2)

(1)

SATUAIY

BIAYA TA 2013

(3)

(4)

q.CEH

OH

360.O00

2.

]UMATERA UTARA

OH

370.O00

3.

tIAU

OH

360.000

4.

KEPULAUAN RIAU

OH

370.000

5.

]AMBI

OH

370.000

6.

]UMATERA BARAT

OH

360.OOO

7.

]UMATERA SELATAN

9t_

369:999

8.

.AMPUNG

OH

380.000

9.

3ENGKULU

OH

370.000

1 0 . 3ANGKA BELITUNG

OH

370.000

11. 3ANTEN

OH

360.000

12. JAWA BARAT

OH

430.000

1 3 . ).K.I. JAKARTA

OH

530.000

t4.

OH

370.000

1 5 . ).I. YOGYAKARTA

OH

420.ooo

1 6 . JAWA TIMUR

OH

410.000

t7. 3 A L I

OH

480.OOO

1 8 . {USA TENGGARA BARAT

OH

440.000

19. NUSA TENGGARATIMUR

OH

420.000

20. KALIMANTAN BARAT

IAWA TENGAH

OH

370.000

2l

(ALIMANTAN TENGAH

OH

360.O00

22.

KALIMANTAN

OH

370:999

23. KALIMANTAN TIMUR

OH

430.O00

24. JULAWESI UTARA

OH

370.000

25. iORONTALO

OH

370.000

26. ]ULAWESI BARAT

OH

360.000

27. ]ULAWESI SELATAN

OH

430.000

24. SULAWESI TENGAH

OH

370.000

29. SULAWESI TENGGARA

SELATAN

OH

380.OOO

30. \4ALUKU

OH

360.O00

3 1 . MALUKU UTARA

OH

370.000

32. P A P U A
33. PAPUA BARAT

OH
OH

580.OOO
480.OOO

,/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

SATUAN BIAYA
SAKU
PAKET

UANG IIARIAN PAI{ET


FULLBOARD
SERTA

TULLBOARD DI LUAR KOTA, DAN UANG


WI.LDAYftIALFDAY
DI DALAM
KOTA
rupiah)

No.

PROVINSI

(2)

4.

ACEH
SUMATERA UTARA
RIAU
KEPUI..A,UANRIAU

J.

JAMBI

2.
?

UAT{G
HARIAN
SATUAN FUUAOARD
DI LUAR
KOTA
+l
{3)

6.- SUMATEM BARAT


7 . SUMATERA SELATAN
8.
I-AMPUNG
9 . BENGKULU
1 0 . ]ANGI(A BELITUNG
1t. 3ANTEN
! 2 . IAWA BARAT
1 3 . D.K.I. JAKARTA
t4. JAWA TENGAH
1 5 . D.I. YOGYAKARTA
1 6 . JAWA TIMUR
17. B A L I
1 6 . NUSA TENGGAM BAMT
1 9 . NUSA TENGGARA TIMUR
20. KALIMANTAN BARAT
- --z L . rnirrvrnr.nArv-rpNcCA2 2 . KALIMANTAN SELATAN
23. KALIMANTAN TIMUR
-'iq.
SULAWESI UTARA
25. iORONTALO
_26.._ ]ULAWESI BARAT
27. JUI.,AWESISELATAN
28. SULAWESI TENGAH

_?e_lv!4yPqr

30. MALUKU
3 1 . \4ALUKU UTARA
32.
PAPUA
-

3c.-PAPUA BARAT

OH
OH
OH
OH
OH -oH
OH
- oOH
ii-

OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
-orOH
OH
OH

UANG SAKU

FULLBOARD
EULLDAY/
DI DALAIII
HALTDAY DI
KOTA
DALAII KOTA

(51

(61

30.o00

100.000
110.O00

20.-ooo

ioo.ooo

30.000

r 10.000

130.OOO

110.000

85.000
95.000
85.000
9s.000
95.000

120.boo

106.oob

Cs.ooo

120.O00

100.000
110.000
110.OOO
110.000
r00.000
125.000
150.000
1 1 0 . 0 0 0 ---

120.o00

130.000

reo.ooo
130.000
120.000
150.000
180.000
130.000
140.O00

r40.000
160.000
150.000
140.000
.s0.000

115.000
15.OOO

35.000
25.0d0
15.000
10.000

bo.ooo

ob.ooo

30.000
50.o00
30.000

10.000
25.000
10.000
10.000
oo.000

30.000

20.000
50.000
30.000
30.o00

io.ooo
30.000
200.000 - 160.000

zs.ooo

-*-

roti.obo

sb.obo
95.000
8s.000
105.OOO

130.000
9s.000

tooobo
r00.000
115.000

tos.ooo
100.000
95.000
85.O00
95.000
r05.000
95.000
95.000

- -

110.000
1 1 0 . 0 0 0 -"--110.000
170.000
rg5.ooo

85.000

95.000

85.000

ios.oiiri
95.000
95.000

s.6.ooo95.000
140.000
r 15.OO0

^/

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLTK

BIAYA PENGINAPAN PERTIAL/INAN DINAS DALAM


ITEGIERI

ru
TARIF HOTEL
lIO.

PROVINSI

SATUAN

PA'ABAT
NEGARA

PF^'ABAT
ESELON I/II

PEJABAT
ESELOIV
IIt/coLoNGAlf

-rv
(21

(3)

{CEH
SUMATERA UTARA

2
3

RIAU

JAMBI

OH
OH

l--?!
*-oH -

--oH-

BARAT

LAMPUNG
9_ BENGKULU
l 0 BANGKA BELITUNG
JAWA

BARAT

UAWA

T I'NIiATI

25 GORONTALo

2.6*SULAWESI

BARAT

27 SULAWESI SELATAN
SULAW!;SI TENGAH

29 SULAWESI TENGGARA
30 MALUKU

_x1_\,r4_!q5v_ul4-RA
_32 PAPUA
33 PAF-u;-BARAf-=

(8)

lt--

l-

I
_qel.qgc

czg.ooc._.-.__-2--8_g:O.-o.q_

-- iz+.ooi_.--9-q9.Q9q
iio.ooi
510.O00

2.400.000 1.030.o00
600.oooI
___3.?-5_0-.0_0q
__1,1q9.0-q9 ._ . - 920.000 -_ _ ___45q.o_g!
__!z_s.g_qq
r.470.o00
__3,?.q_0_q0_9,
830.000
3go.ooo
- lqo-qQg
p,72o.Q-00
| 1.000.000 - _ .____95._0:gg0 _ - __g.1g:0_0_g
400.000
|
_-"oq,. .-_1,QF_o,g_09
_ lr4s-?.oqo__ _ _ 7sQ.qqq -__-.-4gq,pge
l'_--.lsooob
OH --itH
-1,9?p.oog.---1,?4q0-0p
_ _ _ . . 6 _ Z 9 1 0 0_g.. -_ .q2g.gg_o
l-- 3se.ono
__1.4q0_1q0!
. 1:l.q2.qoq .. - .768.000
[-lbTooit
. -.3e9:0gq
-Zsa.obo
OH
-oH--_1:5l-q:-009_
.__l.8lp_.0_0_q
.._-.... _l:229_:g0g_-.. _- gg1.g-0-9.
l_.-3..Q99.0J0_1.9g2:90_0
_ -___Fsq.o.!g_______q4q.og.q
360.000
|
oH-- _-q.q-qq,-00_0_
-o-H66r.000
-. l:g_.o_o:qgo
+oo.ooo
l-_
--47!,q99
".

16_

_?!_lsulAwEsr UrARA

rlrr

_Lq9q._0_0( _
q9,qqql____9_4!..q9q
|
1.030.000
I
6_qq.9q!
.__ _*_J1_u:.u-!lg
| ___.Jl_O:qgg
l- ibts.ooo
__3.150.9_0_0_
45O.0OO
7?o.QQ(
380.000
I
-ess0eql-_zqq.qqq_
l---s3b"ood - oqq,Qg(__3110.o_qg
1.030.000
_1.Qgq_,qqq|
3zq.gqq
-_. qqg,gg! _
l. __ _z9gp_o_0"
4.?1o__og_g_
r.oso.-ooo 800.ooc
l- -i.boo.ooo
460.000|
336.000

oH'

_ 1 7.
l 8 NUSA TENGGARA RAR
1 9 NUSA TENGGARA TIMUR
20 KALIMANTAN BARAT
TENGAH
3?- IKALTMANTAN _SELATAN
,___
. __ -_-23 IKALIMANTAN TIMUR

(71

GOLONGAIT

OH
OH
-oH
-

_ls_D.I. YOGYAKARTA

_?LKALIMANTAN

(6)

OH
-oC*
I r.rsz.ooo
__q,99-0.-0-Qq
I
tisol,qoo _ 720.0,90
l$o0:g0q| _
. 580.000|

t'AN'I'EN

l3
14

(5)
| 3()R

4.500.000l-

_q
-:-_

(4)
4.420,OOO

PF^'ABAT
ESELOIY
IVlcol,oNcaN
UI

t 4nn nnn

l-- srgri.io
____ 41o,qgg
l--4o8bbo
-.77o.poo * .sgo.o-qo_l}s."ooo
_ 25q.000. . - _qgQ,_o_oq
. ---t5-o.q-qo.
-_qfl,oq0 _ ___ -qqq,qqg___?99'q0_q
91o..oqo
_ -_i1q,q00____.240.o-qg
e!0.90q- -_1go_=o_gq
_-_9!9:o-o*q
OH
4.820.000
1.000.000
_.8r9.Q99 _.___49_q,oqq_
-- 371.000l
OH -oii
_,_-?.0qgjq0_0- LoJq.-ogq
3Co.ooo
- s?10_0q ._, .4go:gqo
i
- --+io.ooo
. _-Lqqp,goq 1.079._0_q0 _*.716.000 __..-_i!q.q-o_q
I
OH
__q-09!.q_q-q
4t2.OOO* .--sgb.ooo
.-1.9?9,qqo
zao.ooo
- !'89:q00
I
- o OH
H - __?j1l0_..00q-..L-q12.o00
600.000
I
J2o.oog
- - o r i - - _ ?,..qq_o.ggq
720.OOO
.:1_1260.gqq
iao-ooo
I
rc0.q00- - -e?o.ooo
OH

_9,.0q,0,q99 1.350.000
I
OH
__4.?.qq:o_o_o_
.-__1,1?q,qgq
I -_-oH
OH 4.ggQ.qQg_ 1:11910_00
I _ _ o H - _!-?qq.0!g
__L11s-qqg
I
_ r.Qao.qqg.-_l.g,Lq,.ooo
-_9-t1_ _1.?-6qgg_q.
__!,99,0-,9q0,
I

4 -qnn non

1.260.000

750.OO0

900.ooo

400.o00

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-12-

29

SATUAN BIAYA UANG HARIAN

PERJALANAII

DINAS LUAR NEGERI


da-lam US$

NO

GOLONGAN

NEGARA
GOL. A

(iIJL.l'

(i(,L.

AMDRIKA UTARA

AMERIKA SELATAN
Argentina
Venezuela
Brazil
Chile

EROPA BARAT
Austria
1 5 Belgia

_lq_Perancis

I 7 Rep. Federasi Jerman-1 8 Belanda


1 9 Swiss

Norwegia
DWCLlla

Ker4jaan Ingsris
EROPA SELATAN

25 Bqsnia Herzegovina
26
27
runanl

29
rur

LLtHal

3 1 Serbia

473
404

417
368

395

277
323
347

242
287

316

270
240
237

221

2s2

9.O7

242

241

282

28r

436
415
386
383
398

AMERIKA TENGAH
1 1 Mexico
L2 Kuba
1 3 Panama

EROPA UTARA
Denmark
Pi"i.nal"

527
447

464

Columbia
Peru
_8_
_
9 Suriname
1 0 Ekuador

_20
2L
22
23
24

GOL. D

r)

I - Amerika Serikat
2 Kanada

()

318

4n6.

?n<

414

307

504
466
5t2

453
419

4+3
463

509

_172
453
517

___.___!59587

464
4LL
416

_ ._____iff.
!21

318
282
382
282
272
322

?17

_ 439
534

432

___.

_ !91_
287
27t
321

313
286

?1?___ _____q.11

+22
s20

473
379
472

_t?s

__ ?8?

?12

361

28'1

?7s _ _____._21r_.

334
353
287
242
372

401

t21

27r

354
288

444

286
241
222

272

--_--_-_-'i6
483
457

24r

_?61

409
465

420

307

29r

281
277
295
273

429

_"_ 91q

313

431

------33
352
286

24r
371

______.24_L
277

,/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

dalam US$

NO

GOLONGAIT

NEGARA
GOL. A
EROPA TIMUR
Bulsaria
wzecn
Hongaria
Polandia
Rumania

33
34
35
36
*33_ Rusia
38 Slovakia

39

Ilzra

AFRII(A TIMUR
Ethiopia
43 Kenva
t,^
44 I\f a r{
45 L d t z a u l L i
46 Zimbabwe
47
rvrvzquut\.|u5

GOL. C

426
421
407
416

_-- _ _sq6
+29

361

-_- _____9_1.? 334


296

__ __i.qq_

285
319

367
390

320
331

_ 3q1

GOL. D

(s

425

AFRIKA BARAT
40 Niseria
4 l 9srlgRal

AFRII(A

(i()L.

293

_ _._-q99__=___30q

361
381
_ 512
387
382

3i3

277

31

277

197

c?c

__l.0*6297

328

290

313
276

292
206

201

257
276
244

206
t82

291

19?

_ ?7.2
244

r67
196
141

_ _?q3-___ _ -___1_82

263

216
212

2t5
211

247
25I

135

161
201

SELATAN-

48 Namibia

300

1?

. -202

AFRIKA UTARA
y)*gl],
_q_0*

5 1 Mesir
52
53 Tunisia
54 Sudan
OD
Libya

-.- _

ASIA BARAT
56 \zerbaiia
58
59

lral<
nrrlanio

6 n K,UWart
--rlr

6 1 rJrDanon
62 Qatar
_63
64 T\rrki
65 Pst. Arab Emirat

_99_

67 Saudi Adbi".esultanan Omq4

342
368

342
308

308
273
251
247
282
254

498

459

_ -_ _**L9?

287
212
192

---__-- __1_q_-- -- - -?-186 _ .


397
365

283
254

406

293
267

357
386
358
365
459
_ 353
391
359

276
257
270
323

184

189

16.5

365

364

186

2 2 ? ___=--zqg_
20t
196

__ ____2_qq
186

196

_2Qq .__,-_____196_
2to
188

276

302
- t-97
215

254

r97

2tL

190
191

_ !81_
2ro

224
t97
. -257207
275

2R6

301
l06

207
185

.//

/
/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-L4(dalam US$)
NO

GOLONGAN

NEGARA

(21

GOL. A

GOL. E

(3)

(4)

ASIA TIMUR
69 Rep.Rakyat Cina
70 Hongkong
7 l Iepqag
72 Korea Selatan
73 Korea Utara

378
472
519
421
395

ASIA SELATAN
74 Mganistan

385

.tJ

Bangladesh
76 India

339

Gc|l,.

(J

(5)

GOL. D
(6)

238

207

206

320
303
326
238

287
262
297
207

286
261
296
206

226
L96
263

173
t67
242
182
t67
202

172
1,66
241
181
166
181

77 Pakistan
78 Srilanka
79 ran

352
343
348
351

20L
260

ASIA TENGAH
80 Uzbekistan
8 1 Kazakhstan

392
456

352
420

287

334

254
333

4L2
424
381
392
368
380
383
374
296
392

278
290
253
275
250
262
265
256
223
354

222

221

224
212

229

221,
211
201
L96
t96
t96
196
t96
796

439
392
425
385
363

403
246
387

272
222
276
237
22I

27t
221
224
L92
t79

203

ASIA TENGGARA

82 Philipina
83
84
85
86
87
88
89

Singapura
Malaysia
fhailand
Myanmar
Laos

Vietnam
Brunei Darussalam
90 Kamboia
9 L limor Leste

2rI
197
202
204
197

r97

ASIA PASIFIK

92
93
94
95
96

Australia
Selandia Baru
Kaledonia Baru
Papua Nueini

Fiii

s53
329

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-15-

30

SATUAN BIAYA TrKET PER.'ALANAN DINAS PINDAH LUAR NEGpRT IONE WAYI
dalam

NO.
(1)
I
2
3
4
D

6
7
8
9
10
11

PERWAKILAN

JAI(ARTA.
Ekonomi

Bisnis

(3)

AI

2.400

Astana

1.150
3.490
1.400
3.490
3.490
1.060
3.330
3.450
2.430

Athena

3.a20

QI

Abu Dhabi
A,buia
Addis Ababa
Alger
Amman

Amsterdam
Ankara
Antananarivo

B.S Begawan

t 2 Baghdad
1 3 Baku
T4 Bangkok
1 5 Beijing
L 6 Beirut
1 7 Beograd
1 8 Berlin
1 9 Bern
20 Bogota
2l
Brasilia
22 Bratislava
23 Brussel
24 Bucharest
2 5 Budapest
26 Buenos Aires
27 Oairo
28 Canberra
29 Cape Town
30 3aracas
3 1 Chicago
32 Colombo

680

2.600
2.400

1.060
1.160

2.470

r.920
r.220
3.720
2.550
5.960
1.980
4.O50
1.510

t.220
4.890

2.370
2.I30
3.990
3.060
3.240

t.240

PERUIAKILAN - JAKARTA

PERUIAKILAN

5.240

Eksekutif

Ekonomi

(s)
2.320

{6)

ftl

2.L30

4.220
7.5rO
2.650
t.770
2.L60
3.670
2.660
4.670
3.660
3.800
1.240

4.550

t6.820

3.080

5.020

1.800

3.520
4.O10
3.750
5.310
4.010
2.720
4.830
850
3.000

5.520

t.220

5.r20

880

5.410
7.590
5.500
5.640
7.430

890
1.890

3.900
1.150
1.730
2.890
3.330

r.o20
4.204
4.800

2.4{o
1.560
3.220

920
2.600
2.400

t.220

550
630
890

3.360
5.880

1.810
4.270
4.91O
7.300
8.330

4.620

7.sLO

9.440
5.050
4.830
4.350
4.340
9.890
1.860
2.490
5.160
6.680
3.260
t.690

9.990
10.040 5.010
7.840
7.470
9.110
5.310
3.420
5.370
10.520

- s,999
2.L70

Bislis

t.370
1.180
4.730
3.310
3.200
4.810

4.so0
1.860
2.450
3.980
1.5i0

9_.480
3.460
5.200
3.520

s8o

Eksekutif
(8)

5.330
7.900

2.810
6.910
3.610
6.690

3.700
4.140
6.500
6.610
1.770

3.000
3.900
730
1.010

4.200

3.100
2.570

7.860

3.020
5.660
7.770
6.820
8.040
6.500

3.790
3.500
13.010
1.960
4.760
5.780
7.0,60
6.680
1.150

4.800

1.600
1.530
9.130
6.330
12.OOO
8.910
11.440
11.O80
LO.220
8.780

7.270
10.530
3.770
5.7tO

6.390
12.920
10.600
1.810

,/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

vuv

lq4ralu

NO.

PERWAKILAN

QI

33 Dakar
34 Damascus
35
36

37

Dar Es Salaam

Darwin
Davao Citv

38
39
40
4l

Den Haag

42
43

Dubai
Frankfurt
Guangzhou
Hamburg
Hanoi
Harare

44

45
46
47
48
49
50
51

Dhaka

Dili
Doha

Havana

Helsinki
Ho Chi Minh
Hongkong
Houston

52
53 Islamabad
54
55
56
57
58
59
60
61
62

63
64
65
66
67
68
69

Jeddah
Jenewa

Johor Bahru
Kaboul
Karachi
Khartoum
Kopenhagen

Kota Kinabalu
Kuala Lumpur
Kuching
Kuwait
Kyiv
Lima
Lisabon
London
Los Angeles

JAI{ARTA.

Ekonomi

(3)
5.460
3.170
7.460
3.780
1.140
3.820
1.530

3.690
2.140
2.I40
3.820
990
L.470

1.340
5.520
3.500
2.530
590
980
3.030
3.940
2.490
1.450
450
2.360

2.080
2.400
3.870
560
360

s30
2.060
1.240
3.290
1.190

3.350
1.320

PERUIAKILAN - JAKARTA

PERWAKILAN

Bisnis

(41

Eksekutif

{s)

7.610

2r.7lo

3.r20

4.t20

7.930
3.390
1.430
4.930

2.280
3.800
2.390

Ekonomi
(6)

4.150
1.730

- -1,9-so
7.080
5,920

_399_
4.500

Blsnis
ffl

9.270
3.030
2.610

4.420
3.060

3.440

3.r70

3.260

1:.o29__ 1?e_9
2.790

5.100

1.660
1.500
1.190
1.570

2.LOO
2.600

1 . 11 0

6.150
1.630

7.2rO

2.2rO

5.650

3.050

r.220

5.240

7.180
7.100

920
2.840
3.500

4.040

1.630
8.530
5.680
4.460

660
890

3.620

z.rso
3.450
1.630
2.890
4.950 _ _ _ 7 . 0 6 9
?..r7o.
510
720
610
1.430
4.380
2.930
2.980 - 1 . 1 9 0
2.+70
2.400
4.600
3.100
r.700
7.O20
4.9r0
370
1
.
0
5
0
880
sso
eio
580
340
1
.
0
2
0
790
1.800
2.570
2.510
--z.oso
a.soo
3.750
3.430
10.000
5.560
3.500
5.100
2.660

7,ar9
7.290
4.340

2.590
t.640
2.420

8.860
2.230

3.O00
3.060
2.920
8.950
2.O40
9.580
1.300

1.890

3.560

2:9ro

r.620

2.730

3.670
6.O70
1.390

7.r80
1.160

10.180

3.990
2.420
2.330

2.490
4.980
1.100
5.0i0
750
5.600
4.930
750
1.410

Eksekutif
(8)

4.050
5.600

- *
- 1,9-99

5.170
7.100
8.800

840

i.oro

r .700

2.L20

6.860
2.740
2.270
6.630
640
3.290
1.400
3.100
3.530
830
750
750

8.180

3.200
3.050
10.370
810
2.tLO
1.900
4.600
6.720
1.260
860
1.190

2.130

2.920

3.640

6.600

6.720
13.560

6.660

ro.220

4iio

9.010

3.690

7.210

,/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-17-

NO.

PERWAKILAN

(1)

QI

JAI(ARTA. PERUIAKILAN
Ekonoml

Madrid

3.970

7l
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81

Manama

2.030
950
3.560
1 . 11 0

82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
g6
97
98
99

ro0

Maputo

Marseille
Melbourne
Mexico City
Moskow
Mumbav
Muscat
Nairobi
New Delhi
New York
Noumea
Osaka
Oslo
Ottawa
Panama Citv
Paramaribo
Paris
Penang

Perth
Phnom Penh

Port Moresbv
Praha
Pretoria
Pyongyang

Quito
Rabat
Riyadh

Roma
San Francisco
_10_1
1"02 Sana'a
103 Santiago
104 Sarajevo
1 0 s Seoul
106 Singapura

Bisnls

(3)

70

Manila

dalam U
PERWAKILAN JAKARTA

Eksekutif

{4)
4,860
3.070
t.240
6.300
5.230

700

2.300
3.420

1.950
2.310
640
1.980

4.890
1.870
2.450

(sl
7.4LO
3.450
1.750
8.610
7.300
3.180
9.690
7.71O
2,350
3.580
6.L40

Ekonoml
(6)

2.1,20
2.050
920
3.300
3.370

3.r 70

4.640
6.990
2.620
7.180

2.480
2 3_102 730

5.570

4.820
4.O20

4.320
2.690
1.440
1.240

2.340
6.600
4.060

1.280
530

3.290

640
1.100
1.130
4.350
3.500
4.250

i.aoo

to.440
2.670
600
2.360

1..r20

L.320

4.500
4.860
5.370

3.330
2.t20

4.970
5.180
2.450

8.070
8.020
2.750

3.370
2.660

3.060
8.040
4.590

t.280

7ro

3.320

7.gtO
12.540
7.630
880
3.650

z.s0o

6.230

1.920

3.020

1.050
460
520
790
3.890
2.480
3.540
1.500
2.670

1.380

6.410
11 . 1 9 0

4.L90

1.700

rr.760

?'9-99

1.610
5.680

2.360

2.600
6.360

2.050
L.200
4.520
6.O20
4.330

3.130

r .870
6.890
2.O40
5.030
3.480
4.050

{8)
8.440

2.060

l:^l,n

1.540
4 . 11 0
t.7IO

(71
4.420

6.720

4.000

3.t20

Eksekutif

3.970
3.930.
7.120
2.060

3.270
650

Bisnis

2.900
1.500
5.430

4.900
1.640
3 . 11 0

5.230
3.400
4.580
7.O24
7.740
11.990
5.940
600
3.980
1.900
6.340
4.580
4.350

i.8-oo
8.260

LO.290
6.470

t.920
3.830

9.260
5.460
4.670
8.500

to.620
10.390

L2.280
10.890
1.OOO
4.470
2.O70

6.500
10.610
5.350

2.300
11.970

___5:059 __-7.ee9. 13.030


1.890

2.380

3.490

5.340
4.130
3.910
9.630

2.O20

3.750

9.690

3:110

J,839-

1.510

8.420
2.280

7.630
2.31O
570

_3.700
860
t40

1.850
5.050
6.130

3.520

1.310
730

5.880
8.7LO
1.650
960

,/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-18U
NO.
I
L07
108
109
110
111
LL2
113
LL4
115
116
t17
118
119
120
12T
122
t23
t24
t25

PERWAKILAN

(21
Sofia
Songkhla
Stockholm

Suva
Sydney
Tashkent
lawau
Teheran
Tokyo
Toronto
oli

VanCouver
Vanimo
Vatican
Vientiane
Warsawa
Washington
Wellington
t26 Wina
r 2 7 Windhoek
t28 Yangoon
L29 Za*reb

PERWAKILAN - JAKARTA

JAI{ARTA. P9RWAKILAN
Ekonomi
f3)
1.930

700
2.180
2.250
1.840
740
600
2.200

t.o70
1.970

2.580
1.2tO
t.670

2.200
1.440
900
1.190
1.480
2.650

2.4tO
1.610
750
1.980

Bisnis
(4)

Eksekutif

(s)

Ekonomi
(6)

4.490

8.210

r .740

800

t.204

700
1.810
1.590
3.510

4.860
3.380

2.280
2.620
910
3.100
1.570

6.970
5.410
2.680
3.970
1.160
4.OOO

2.r40

3.390
3.230
3.520
2.420
3.700

7.270
4.800

3.370
1.250
4,400
3.330
3.120
3.370
13.410
950
3.790

5.340
1.380
6.690
5.410
4.100
6.550

4.890

3.090
5.200

6.700
1.100
6.560

"

1.obo
370
2,200
1.580
1.990

2.460
1.680
1.810

2.200
1.890

t.t70
1.480

2.960
t.620
2.320
3.440
750
1.910

Bisnis

(71

Eksekutif
(8)
7.460

4.930

800

t.204

5.280

8.460
3.670

3.320
4.690
4.260
750
3.100

2.230
7.740
3.870
2.370
3.800
3.700

6.200
-"t.dCo
1.000
4.000
2.520
5.810

12.050
8.800

3.750
950
10.190
7.500
5.160

._e-.-6J9:
6.320
950
6.890

4.L90

5.200
4.480

1.500
7.610

7.500
4.9LO
6.900
4.460
1.100
5.870

//

KEUANGAN
MEN,TERI
INDONESIA
REPUBLIK

_19_

PENJELASAN
STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2013
YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI
1. Honorarium

Penanggung Jawab Pengelola Keuangan

Pengelola Keuangan pada setiap satuan kerja, diberi honorarium


berdasarkan besaran pagu yang dikelola untuk setiap DIPA, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam hal terdapat kegiatan lokasinya bedauhan dengan tempat
kedudukan Bendahara Pengeluaran danfatau beban keda Bendahara
Pengeluaran sangat berat, menteri/pimpinan lembaga atau pejabat
yang diberi kuasa dapat mengangkat satu atau lebih Bendahara
Pengeluaran pembantu guna kelancaran pelaksanaan kegiatan.
Honorarium Bendahara Pengeluaran pembantu diberikan mengacu
pada honorarium staf pengelola keuangan sesuai dengan dana yang
dikelolanya.
b. Untuk
membantu
Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dalam
pelaksanaan administrasi belanja pegawai di lingkungan satuan kerja,
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dapat menunjuk Petugas Pengelola
Administrasi Belanja Pegawai (PPABP). Besaran honorarium PPABP
diberikan mengacu pada honorarium staf pengelola keuangan sesuai
dengan pagu belanja pegawai yang dikelolanya.
c. Untuk KPA yang merangkap sebagai PPK, jumlah staf pengelola
keuangan paling banyak 6 (enam) orang, termasuk PPABP.
d. Untuk KPA yang dibantu oleh salah satu atau beberapa PPK, jumlah
staf pengelola keuangan paling banyak 3 (tiga) orang termasuk PPABP.
Jumlah staf pengelola keuangan untuk setiap PPK paling banyak 2
(dua) orang.
e. Jumlah keseluruhan alokasi dana untuk honorarium pengelola
keuangan dalam 1 (satu) tahun paling banyak 1O% (sepuluh persen)
dari pagu yang dikelola.
2.

Honorarium Pejabat/Panitia
Pengadaan (ULP|

Pengadaan Barangl JasalUnit Layanan

a. Honorarium Pejabat Pengadaan BaranglJasa


Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang diangkat oleh
Pengguna/Kuasa Pengguna Barang/Jasa
melaksanakan
untuk
pemilihan
penyedia
barang/jasa
penunjukan
melalui
langsung/pengadaan
langsung
paket
pengadaan
untuk
barangl pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi
8p10o.00o.000,00 (seratus iuta rupiah) untuk paket pensadaan iasa

A',Sllsf,t\f;ts4i'?3ll
-24
konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp50.O0O.O0O,00(lima puluh
juta rupiah).
b. Honorarium Panitia Pengadaan Barang lJasaltJnit Layanan Pengadaan
Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang diangkat oleh
Pengguna/ Kuasa Pengguna Barang/Jasa menjadi Panitia Pengadaan
Barang/Jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa.
Anggota Panitia Pengadaan Barang/Jasa sekurang-kurangnya 3 (tiga)
orang.
3.

Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan


oleh
Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang ditunjuk
melakukan
Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran untuk
penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan dan menerima
penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan kontrak. Honorarium Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan diberikan per bulan, sedangkan honorarium Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan diberikan per paket pekerjaan.

4.

Honorarium Pengelola PNBP


Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk
mengelola PNBP. Jumlah staf/anggota Pengelola PNBP paling banyak 5
(lima) orang. Jumlah alokasi dana untuk honorarium Pengelola PNBP
dalam I (satu) tahun paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dari
penerimaan PNBP setiap satuan kerja.

5.

Honorarium Pengelola Sistem Akuntansi Instansi


Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas
melakukan pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai
dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga sesuai dengan unit akuntansi masingmasing, baik yang dikelola secara prosedur manual maupun
terkomputerisasi.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi
Barang Milik Negara (SABMN).
Ketentuan mengenai jumlah pengelola SAI adalah sebagai berikut:
a. Ditetapkan atas dasar keputusan menteri paling banyak 7 (tujuh)
orang;
b. Ditetapkan bukan atas dasar keputusan menteri paling banyak 6
(enam) orang.

6.

Honorarium Pengurus/Penyimpan

BMN

Honorarium
Pengurus/Penyimpan
kepada
BMN
diberikan
pejabat/pegawai di lingkungan pengguna barang dan kuasa pengguna
barang yang melaksanakan tusas rutin selaku
rus

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-21

barang berdasarkan surat keputusan pengguna barang.


Jumlah pejabat/pegawai yang dapat diberikan honorarium selaku
pengums/penyimpan BMN paling banyak 4 (empat) orang pada tingkat
pengguna barang dan 2 (dua) orang pada tingkat kuasa pengguna barang.
7.

Honorarium Penelitian/Perekayasaan
7. 1 Honorarium Kelebihan Jam Penelitian/Perekayasaan
Honorarium atas kelebihan jam kerja normal yang diberikan kepada
fungsional peneliti/perekayasa yang terdiri dari Peneliti/Perekayasa
Utama, Peneliti/Perekayasa Madya, Peneliti/Perekayasa Muda, dan
Peneliti/Perekayasa Pertama yang diberi tugas berdasarkan surat
perintah
melakukan
pejabat
yang
untuk
dari
berwenang
penelitian/perekayasaan, paling banyak 4 (empat) jam sehari, dengan
tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur.
7 .2 Honorarium Penunjang Penelitian/ Perekayasaan
Honorarium yang diberikan kepada pegawai negeri/non pegawai
negeri yang terdiri dari Pembantu Peneliti/Perekayasa, Koordinator
Peneliti/Perekayasa, Sekretariat Peneliti/Perekayasaan, Pengolah
Data, Petugas Survey, Pembantu Lapangan yang berdasarkan surat
perintah pejabat yang berwenang diberi tugas untuk menunjang
kegiatan penelitian/perekayasaan yang dilakukan oleh fungsional
peneliti/perekayasa.
Terhadap pembantu peneliti/perekayasa sebagaimana dimaksud pada
huruf a yang berstatus pegawai negeri tidak diberikan uang lembur dan
uang makan lembur.
Catatan:
Honorarium penelitianlperekayasaan diberikan secara selektif dengan
mempertimbangkan prinsip efisiensi dan efektifitas.

8.

Honorarium Narasumber Seminar/Rakor/Sosialisasi/Diseminasi/FGD


/Kegiatan Sejenis
Honorarium narasumber diberikan kepada pegawai negeri/non pegawai
negeri yang memberikan informasi/pengetahuan kepada pegawai negeri
lainnyal masyarakat.
Honorarium
ketentuan:

narasumber

pegawai negeri

dapat

diberikan

dengan

a) berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelen ggara;


b) berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara sepanjang peserta
yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit
eselon I penyele nggara I masyarakat.
Dalam hal narasumber melakukan perjalanan dinas, narasumber dapat

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK.INDONESIA

-22-

diberikan uang
narasumber.
9.

harian

perjalanan

dinas

dan

honorarium

Honorarium Panitia Seminar/ Rakor/ Sosialisasi/ Diseminasi/

selaku
FGD/

Kegiatan Sejenis
Honorarium dapat diberikan kepada pegawai negeri yar,g diberi tugas
kegiatan
panitia
melaksanakan
sebagai
untuk
seminar/rakor/sosialisasi/diseminasi/FGD/Kegiatan Sejenis sepanjang
peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup
unit eselon I penyelenggara I masyarakat.
Jumlah panitia maksimal lOo/o(sepuluh persen) dari jumlah peserta.
1O. Honorarium

Penyuluh Non Pegawai Negeri

Honorarium diberikan kepada non pegawai negeri yang ditunjuk untuk


melakukan penyuluhan berdasarkan surat keputusan pejabat yarrg
berwenang.
11. Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan dan Pramubakti
Satuan biaya honorarium diperuntukkan bagi non pegawai negeri yang
ditunjuk untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya,
berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang/kontrak kerja.
Untuk satpam, pengemudi, petugas kebersihan dan pramubakti dengan
melalui jasa pihak ketiga/diborongkan, alokasi honorarium dapat
ditambah paling banyak sebesar 15% (lima belas persen) dari satuan
biaya, besaran tersebut tidak termasuk seragam dan perlengkapan.
L2. Honorarium Rohaniwan
Honorarium yang diberikan kepada pegawai negeri/non pegawai negeri
yang ditugaskan sebagai rohaniwan pada saat pengambilan sumpah
jabatan. Honorarium sudah termasuk uang transport bagi rohaniwan.
13. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan
Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dapat diberikan kepada pegawai
negeri atau non pegawai yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan
Setingkat
berdasarkan surat keputusan Presiden/Menteri/Pejabat
Menteri/ Pejabat Eselon I/ KPA.
Ketentuan pembentukan tim adalah sebagai berikut:
a) mempunyai keluaran (outpuf)jelas dan terukur;
b) bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk mengikutsertakan
eselon I lainnya;
c) bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan atau di luar
jam kerja;
wal
meru
s tertentu kePada
atau

"/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

negeri disamping tugas pokoknya sehari-hari; dan


e) dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien.
Dalam hal tim telah terbentuk selama 3 (tiga) tahun berturut-turut,
Kementerian Negara/Lembaga melakukan evaluasi terhadap urgensi dan
efektifitas keberadaan tim untuk dipertimbangkan menjadi tugas dan
fungsi suatu unit organisasi.
14. Honorarium Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan
Honorarium diberikan kepada pegawai negeri f non pegawai negeri yang
diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administratif yang berfungsi
untuk menunjang kegiatan tim pelaksana kegiatan. Sekretariat hanya
dapat dibentuk untuk menunjang tim pelaksana kegiatan yang
ditetapkan oleh Presiden/ Menteri.
Jumlah sekretariat tim pelaksana kegiatan paling banyak 7 (tujuh) orang.
15. Honorarium Tim Penyusunan Jurnal
Honorarium Tim PenSrusunan Jurnal dapat diberikan kepada pegawai
negeri yang diberi tugas untuk men5rusun dan menerbitkan jurnal
berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang. Unsur sekretariat
adalah pembantu rlmum, pelaksana dan yang sejenis, dan tidak berupa
struktur organisasi tersendiri.
16. Honorarium Tim Penyusunan Buletin/MaJalah
Honorarium tim pen5rusunan buletin/majalah dapat diberikan kepada
pegawai negeri yang diberi tugas untuk menJrusun dan menerbitkan
buletin/majalah, berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang.
Majalah adalah terbitan berkala yang isinya berbagai liputan jurnalistik,
pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.
Buletin adalah media cetak berupa selebaran atau majalah berisi warta
singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik yang
ditujukan untuk lembaga atau kelompok profesi tertentu.
17. Honorarium

Tim Pengelola Webslte

Honorarium tim pengelola website dapat diberikan kepada pegawai negeri


yang diberi tugas untuk mengelola uebsite, berdasarkan surat keputusan
pejabat yang berwenang. Website yang dimaksud di sini adalah yang
dikelola oleh unit eselon I/setara.
18. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan pada Satker yang
Mengelola Belanja Pegawai
Honorarium penanggung jawab pengelola keuangan pada satuan kerja
yang khusus mengelola belanja pegawai dapat diberikan kepada pegawai
negeri yang ditunjuk untuk melakukan pengelolaan belanja pegawai pada
Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja sesuai surat keputusan
pejabat yang berwenang.

v/

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

-24-

lg

Honorarium Sidang/ Konferensi Internasional-KTM,


Regional/ Multilate ralf

SOM {Bilateral/

SOM
internasional-KTM,
sidang/konferensi
Honorarium
(bilateral/regional/ muliiiateral) dapat diberikan kepada pegawai negeri
penyelenggara kegiatan sidang/konferensi yang dihadiri/pesertanya
pejabat setingkat menteri atau senior offtcial berdasarkan surat
keputusan pejabat berwenang.
Jumlah hari (maksimum) pemberian honor:
Konferensi Tingkat Menteri (KTM)

: 3 hari sebelum kegiatan + hari


kegiatan + 2 hati setelah kegiatan.

Senior OJficiaIMeeting (SOM)

Pegawai negeri penyelenggara


perjalanan dinas.
20. Honorarium
Internasional

2 hari sebelum kegiatan + hari


kegiatan + 2 hari setelah kegiatan.

kegiatan

tidak

diberi

Workshop/Seminar/Sosialisasi/Sarasehan

uang

harian
Berskala

berskala
Honorarium
uorkshop/seminar/sosialisasi/sarasehan
internasional dapat diberikan kepada pegawai negeri penyelenggara
berskala
kegiatan
workshop/seminar/sosialisasi/sarasehan
internasional, berdasarkan surat keputusan dari pejabat berwenang.
Jumlah hari (maksimum) pemberian honor:
t hari sebelum kegiatan + hari kegiatan + t hari setelah kegiatan.
Hari pelaksanaan disesuaikan dengan lama pelaksanaan kegiatan.
Pegawai negeri penyelenggara kegiatan tidak diberi uang harian
perjalanan dinas.
21. Satuan Biaya Narasumber Kegiatan di Luar Negeri
Satuan biaya yang diberikan kepada narasumber non pegawai negeri WNI
yang
untuk
kegiatan
workshoplseminar/sosialisasi/sarasehan
diselenggarakan di luar negeri.
yang
pegawai
negeri
Narasumber Kelas A
non
: Narasumber
disetarakan dengan menteri, ketua dan wakil
ketua iembaga negara.
Narasumber Kelas B

yang
pegawai
negeri
non
: Narasumber
disetarakan dengan duta besar luar biasa dan
berkuasa penuh, duta besar yang menjabat
kepala perwakilan, pegawai negeri Gol IV/C ke
atas, perwira tinggi TNI/Polri, anggota lembaga
negara.

v/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESTA

-25-

Narasumber Kelas C

pegawai
: Narasumber
yang
non
negeri
disetarakan dengan pegawai negeri Gol Ill/c

;it??Xl"1engan

rvlb dan perwira menengah

Biaya tiket dan penginapan untuk narasumber tersebut ditanggung oleh


penyelenggara.
22. Yakasi dan Honorarium

Penyelenggara Ujian

Vakasi merupakan uang imbalan bagi penguji atau pemeriksa kertas


ujian pada pendidikan tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Pada
pendidikan tingkat dasar dan menengah, vakasi tidak diberikan untuk
penyelenggaraan ujian yang bersifat latihan dan ujian lokal. Sedangkan
untuk pendidikan tingkat tinggi, vakasi dapat diberikan untuk ujian
masuk, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian akhir.
penyelenggara ujian merupakan uang imbalan bagi
Honorarium
pen5rusun naskah dan pengawas ujian pada pendidikan tingkat dasar,
menengah, dan tinggi. Satuan biaya pengawas ujian sudah termasuk
uang transpor.
23. Satuan Biaya Uang Makan Pegawai Negeri Sipil (PNSI
Uang makan diberikan kepada pegawai negeri sipil yang
berdasarkan jumlah hari masuk kerja.

dihitung

Besaran satuan biaya uang makan untuk Golongan III dan IV sudah
memperhitungkan pajak penghasilan.
24. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur
a. Uang Lembur merupakan kompensasi bagi pegawai negeri yang
melakukan kerja lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat yang
berwenang.
b. Uang makan lembur diperuntukkan bagi semua golongan dan
diberikan setelah bekerja lembur sekurang-kurangnya 2 (dua) jam
secara berturut-turut dan diberikan maksimal 1(satu) kali per hari.
c. Besaran satuan biaya uang makan lembur untuk Golongan III dan IV
sudah memperhitungkan pajak penghasilan.
25. Satuan Biaya Uang Saku Rapat di Dalam Kantor
Uang Saku Rapat di Dalam Kantor merupakan kompensasi bagi pegawai
negeri/non pegawai negeri yang melakukan kegiatan rapat yang
dilaksanakan di dalam kantor.
Uang Saku Rapat di Dalam Kantor dapat dibayarkan sepanjang:
a. rapat melibatkan eselon I lainnya
b. dilaksanakan minimal 4 jam di luar jam kerja
c. tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur
d. dilenekapi de
surat
i oleh peiabat
ne ditan

r/

". MENTER!KEUANGAN
REPUBLIK.INDONESIA

-26-

setingkat eselon ll/kepala satuan kerja.


e. surat tugas bagi peserta dari unit penyelenggara yang ditandatangani
oleh pejabat setingkat eselon II/kepala satuan kerja; dan
f. *rrt"i pernyataan pelaksanan kegiatan yang ditandatangani oleh
penanggung jawab kegiatan (pejabat minimal setingkat eselon III/
kepala satuan kerja)
Catatan :
a. Uang Saku Rapat di Dalam Kantor dapat dibayarkan sepanjang 6
(enam) kriteria telah terpenuhi
b. Dalam hal struktur organisasi pada Kementerian NegarafLernbaga
paling tinggi eselon I, maka satuan biaya uang saku rapat di dalam
kantor dapat diberikan untuk rapat yang melibatkan eselon II lainnya
c. Satuan biaya uang saku rapat di dalam kantor belum termasuk
konsumsi rapat.

26. Satuan Biaya Uang Harian PerJalanan Dinas Dalam Negeri


Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri merupakan penggantian
biaya keperluan sehari-hari pegawai negeri/non pegawai negeri dalam
menjalankan perintah perjalanan dinas di dalam negeri yang dapat
digunakan untuk uang makan, transpor lokal, dan uang saku.
Selama melakukan perjalanan dinas, pejabat negara (ketua/wakil ketua
dan anggota lembaga tinggi negara, menteri serta setingkat menteri),
pejabat Eselon I dan pejabat Eselon II dapat diberi uang representasi per
hari masing-masing sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu
dan
rupiah), Rp.190.000,00 (seratus sembilan puluh ribu rupiah),
Rp130.000,00 (seratus tiga puluh ribu rupiah).
Kepada pejabat/pegawai yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan
dinas di luar kedudukan dapat diberikan setinggi-tingginya 30% (tiga
puluh persen) dari uang harian.

27. Satuan Biaya Uang Harian Paket Fullboard


Saku Paket Fullboard

serta FulldaglHalfdag

di Luar Kota dan Uang


di Dalam Kota

Uang harian paket fullboard di luar kota diberikan kepada peserta


kegiatan rapatlpertemuan
yang diselenggarakan di luar kantor
kegiatan
paket
sebagaimana
biaya
dimaksud
satuan
dalam
rapat/pertemuan paket fullboard di luar kota.
Uang saku paket fullboard dan fultdag/halfday di dalam kota diberikan
kepada peserta kegiatan rapatf pertemuan yang diselenggarakan di luar
kantor sebagaimana dimaksud dalam satuan biaya paket kegiatan
rapat/ pertemuan paket fullb oard dan fulldag / halfdag di dalam kota.
Catatan:
Dalam rangka perencanaan penganggaran, bagi peserta yang karena
untuk
faktor
tambahan
waktu
transnortasi
memerlukan

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-27 -

berangkat/pulang diluar waktu pelaksanaan kegiatan dapat dialokasikan


biaya penginapan dan uang harian perjalanan dinas sesuai ketentuan
yang berlaku, untuk l(satu) hari sebelum dan/atau 1 (satu) hari sesudah
pelaksanaan kegiatan.
24, Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri merupakan
satuan biaya yang digunakan untuk pengalokasian biaya penginapan
dalam RKA-K/L sesuai dengan peruntukannya.
Satuan biaya perjalanan dinas untuk
perjalanan dinas yang
dilaksanakan secara rombongan, kepada seluruh peserta dialokasikan
biaya penginapan sesuai dengan tarif tertinggi peserta dalam rombongan
berkenaan
Dalam pelaksanaanrlya, mekanisme pertanggungjawaban disesuaikan
dengan bukti pengeluaran yang sah.
29. Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri
Satuan Biaya uang
Perjalanan Dinas Luar Negeri merupakan
penggantian biaya keperluan sehari-hari pegawai negerifnon pegawai
Negeri dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di luar negeri yang
dapat digunakan untuk uang makan, transpor lokal, uang saku, dan
uang pengmapan.
Klasifikasi uang harian perjalanan dinas luar negeri adalah sebagai
berikut:
a. Golongan A
menteri, ketua, wakil ketua dan anggota lembaga
negara, duta besar luar biasa berkuasa penuh /kepala
perwakilan dan pejabat negara lainnya yang setara,
termasuk
pimpinan
lembaga pemerintah
non
kementerian dan pimpinan lembaga lain yang
dibentuk
peraturan
perundangberdasarkan
undangan dan pejabat eselon I.
b. Golongan B

duta besar, pegawai negeri sipil golongan lV /c ke atas,


pejabat eselon II, perwira tinggi TNI/Polri, utusan
khusus presiden (special enuog) dan pejabat lainnya
yang setara.

c. Golongan C

pegawai negeri sipil golongan IIIIc sampai dengan


golongan IV/b dan perwira menengah TNI/Polri yang
setara.

d. Golongan D

pegawai negeri sipil dan anggota TNI/Polri selain yang


dimaksud pada huruf b dan huruf c.

Besaran uang harian bagi negara akreditasi yang tidak tercantum dalam
Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini, merujuk pada besaran uang
harian negara dimana Perwakilan RI bersangkutan berkedudukan.

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-28-

egawai Yang melaksanakan


perjalanan dinls ke negara Uganda, besarannya merujuk pada uang
harian negara Kenya.
30 Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Pindah Luar Negeri (one wag)
Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Pindah Luar Negeri merupakan
satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya
p"*"*"1 udara perjalanan dinas pindah dan diberikan
pembeliar, lit
"i
untuk satu kali jalan (one taagl. Satuan biaya tiket termasuk biaya
asuransi, tidak termasuk airport tax serta biaya retribusi lainnya.
Satuan biaya ini diberikan kepada pejabat negataf pegawai negeri dan
keluarga yang sah berdasarkan surat keputusan pindah dari Kementerian
Luar Neglri y.ng digunakan untuk meiaksanakan perintah pindah dari
perwakilan RI di luar negeri atau sebaliknya.
Klasifikasi Tiket Perjalanan Dinas Pindah Luar Negeri:
1) Klasifikasi Firsf diberikan untuk Golongan A;
2) Klasifikasi Business diberikan untuk Golongan B; atau
3) Klasifikasi Published diberikan untuk Golongan C dan D;
Catatan:
Yang dimaksud dengan keluarga yang sah adalah:
Undang-Undang
ketentuan
yang
menurut
sah
a. isteri/suami
Perkawinan;
b. anak kandung, anak tiri, dan anak angkat yang sah menurut hukum
yang berumur paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun pada waktu
berangkat, belum pernah menikah, dan tidak mempunyai penghasilan
sendiri;
c. anak kandung, anak tiri, dan anak angkat yang sah menurut hukum
yang berumur lebih dari 25 (dua puluh iima) tahun, yang menurut
surat keterangan dokter mempunyai cacat yang menjadi sebab ia
tidak dapat mempunyai penghasilan sendiri; atau
d. anak kandung perempuan, anak tiri perempuan, dan anak angkat
perempuan yang sah menurut hukum yang berumur lebih dari 25
(dua puluh lima) tahun yang tidak bersuami dan tidak mempunyai
silan sendiri.

MENTERIIGUANGAN,

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO UMUM

KEPA

GIA
NIP.

ttd.
ENTERIAN

AGUSD.W. MARTOWARDOIO

I."A,MPIRAN II

iBffi

-S

flP1{i{3b}'ruU1?IK

INDONESIA

TEMANG
STANDARBIAYATAHUNANGGARAN2013

.. MENTERT
kruRrucRru
nepuauk'rr.tooNEStA
STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2013
YANG BERFUNGSI SEBAGAI ESTIMASI

BIAYA UANG TNANSPOR KECIATAN DALAII{ '(ABUPATEN/KOTA

OK

I 10.000

2.1
2.2

BIAYA KEPERLUAN SEIIARI.HARI PERKANTORAN DI DALAM NEGERI


Memiliki sampai dengm 40 Pegawai
Memiliki lebih dart 40 Pegawai

3.1
3.2
3.3

BIAYA DIIILAT PIMPINAN/STRUKTURAL


Diklat Pimpins Tk. ll
Diklat Pimpins Tk, III
Diklat Pimptne Tk. Iv

Peserta/Angkatan
Peserta/Angkatm
Peserta/Angkatm

30.261.OOO
22.125.OOO
20.230.OOO

4.1

GolongilldsGotongilIt

4.2

Golongm

Peserta/Angkatm
Peserta/Angkatm

4.470.OOO
5.545.OOO

lll

BIAYA MAKANAN PENAMBAII DAYA TAHAN TUBUH

Paket/Tahun
OT

OH

52.OO0.000
1.300.000

11.o00

BIAYA KONSUMSI RAPAT


6. 1

6.2

RAPAT KOORDINASI TINGKAT MENTERI/ESELON I/SETAM


a. Makm
b. KudaDan {srock,

ormg/Kali
orms/Kali

9s.000
42.000

RAPATBIASA
a. Makm
Aceh
Sumatem Utda
Riau
Kepulaum Riau
Jmbi
Sumatera Bilat
Sumatera Selatm
Lmpung
Bengkulu
Bagka Belitung
Banten
Jawa Bdat
DKI Jakdta
Jawa Tengah
Dl Yostaka$a
Jawa Timur
Bali
NusaTenggila Btrat
Nusa Tenggila Timur
Kalimantm BaRt
Ka.limantm Tengah
Kalimstu
Selatm
Kalimmtm Timur
Sulawesi Utila
Gorontalo
Sulawesi Btrat
Sulawesi Selatm
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggila
Maiuku
Maluku Uttra
Papua
Papua Barat

Orang/Kali
Ormg/Kali
Orang/Kali
Orang/Kali
Ormg/Ka.li
Ormg/Kali
O|ug/Kali
Omg/Kali
Offig/Kali
Omg/Kali
OHg/Kali
Orang/Kali
Orang/Kali
Orilg/Kali
Orsg/Kali
Orsg/KaIi
Ormg/Kali
Orang/Kali
Orsg/Kali
Omg/Kali
Ormg/Kali
Ormg/Kali
Ormg/Kali
Orang/Ka.li
Ormg/Kali
Omg/Kali
Ormg/Kali
Ormg/Kali
Ormg/Kali
OranglKali
Orilg/Kali
Ormg/Kali
Ormg/Kali

36.000
38.000
33.000
32.000
31.000
36.000
36.OOO
33.000
36.OO0
33.000
36.000
37.000
39.000
3 l.OOO
30.000
36.000
36.000
34.000
34,000
35.000
33.000
37.000
3s.000
36.000
35.000
37.O00
37.O00
33.O00
33.000
39.O00
45.000
50.000
45.000

Ormg/Kali
Ormg/Kali

l2.oo0
10.000

b. Kudapan {snack)
Aceh
Sumatera Utsa
Riau

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

(dalam

URAIAN

NO

(21

(i
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Lampung
Bengkulu
Bangka Belitung
Banten
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
DI Yograkarta
JawaTimur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa TenggaraTimur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
7

SATUAN

(3)
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/Kdi
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/KaIi
Orang/Ituli
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/Kali
Orc,nglKaJi
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/Kati
Orang/Kali
Orang/Kali
Orarg/Kali
Orang/KaJi
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/Kali
Orang/KaIi
Orang/Kali
Orang/Kali

BIAYA TA
2013
(4)

rs.00o
I

14.000|
13.000|
14.oo0|
14.OOO
I
I
r3.000|
14.000lI
1 1 . 0 0 0|
1 1 . O OIl O
14.OO0
10.000
10.000
11.OO0
13.O00
14.000
17.000
13.000
11.000
11.O00
13.000
14.000
11.O00
12.O00
r 1.000
11.000
15.000
15.000
16.OOO
25.000
20.000

SATUAN BIAYA PENGADAAN BAIIAN MAKANAN


7.t

I
I
|

I
I
I
|
I
I
I
I
I
I
|
|
I
| 7.2
I
I
I
I
I
I
| 7.3
I
I
I

Anggota TNI/POLRI Non Organik


a. Operasi Pasukan termasuk creut kapeJ laut/terbang

*1 l"vo"J.

a.z r<ayonlr
..3 Rayon III
b. Dikma TNI/Polri
b.l Rayon I
b.2 Rayon II
b.3 Rayon III
c. Operasi dan Latihan/Diklat Lainnya/Pra Tugas Operasi
c.l RayonI
..2 Rayon II
Rayon III
".3
d. Anggotayang
sakit
d.1 Rayon I
d.2 Rayon II
d.3 Rayon III
e. Tahanan AnggotaTNl/Polri
..1 Rayon I
,.2 Rayon II
..3 Rayon III
Narapidana/Tahanan
a. Rayon I
Drerah Khusus Rayon I
b. RayonII
Drerah Khusus Rayon II
c. Rayon III
Dterah Khusus Rayon III
PasienRumah Sakit
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Ravon III

OH
OH
OH

42.OOO
45.000
51.000

OH
OH
OH

34.O00
36.000
41.OOO

OH
OH
OH

34.000
36.000
41.000

OH
OH
OH

30.o00
32.000
36.000

OH
OH
OH

25.000
27.OOO
30.000

OH
OH
OH
OH
OH
OH

14.000
18.000
15.OO0
19.000
17.000
22.OOO

OH
OH
OH

30.000
32.000
36.000

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-3-

7.4

7.5

7.6

7.7

7 .8

7 .9

7.10

7.11

7.12

7.13

7.14

7.15

7.16

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)


a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon lll
Keluarga Penjaga Menara Suar (PMS)
a. Rayon I
b. Rayon II
c, Rayon III
Petugas Pengamatan Laut
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III
ABKCadangar padaKapal Negara
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III
ABK Aktif pada Kapal Negara
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III
Petugas Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Vessel Trafrc Information
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III
Petugas Bengkel dan Galangan Kapal Kenavigasian
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III
Petugas Pabrik GasAga untuk Lampu Suar
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III
Penjaga Menara Suar (PMS)
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III
Kelompok Tenaga Kesehatair Kerja Pelayaran
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III
RescueTeam
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III
Malasiswa/Siswa Sipil
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III
Mahasiswa Militer/Semi Militer
a. Rayon I
b. Rayon II
c. Rayon III

BIAYA KONSI'MSI TAHANAN

OH
OH
OH

25.000
27.aOO
30.000

OH
OH
OH

17.000
18.000
20.000

OH
OH
OH

25.OOO
27.OOO
30.000
25.000
27.OOO
30.000
30.000
32.000
36.000

Seruice (VTIS)

OH
OH
OH

30.000
32.000
36.OOO

OH
OH
OH

30.000
32.000
36.000

OH
OH
OH

30.ooo
32.OOO
36.000
30.000
32.000
36.000
30.o00
32.OO0
36.000

OH
OH
OH

30.000
32.000
36.000

OH
OH
OH

30.000
32.000
36.OO0

OH
OH
OH

34.000
37.000
41.000

OH

34.000

Pegawai/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun

59.000
s74.OOO
546.000
482.OOO
5.718.OOO
6.859.OO0
8.059.000
8.554.OO0

BIAYA PEMELIHARAAN SARANA KANTOR


9.1
9.2
9.3
9.4
9.5
9.6
9.7
9.8

Inventaris Kantor
Personal Komputer/Notebook
Printer
AC Split
Genset lebih kecil dari 50 KVA
Genset 75KYA
Genset 10OKVA
Genset 125 KVA

,rN eR
h^
'r*
-,,t/l/,

t\\\\\

wffi@

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-4-

(daIam

SATUAN

URAIAN

tYo

t2l

g.g
9.LO
9.11
9.72
9.13
9.L4
9.L5
9.16
9.17

Genset 15OKVA
Genset 175 KVA
Genset200 KVA
Genset 250 KVA
Genset275k{,IA
Genset30O KVA
Genset350 KVA
Genset450 KVA
Genset 5O0 KVA

I
I
I
I
I
I
I
I
I

BIAYATA
20L3
(4)

(3)
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun

10.530.000
11.754.000
12.589.OO0
13.326.O00
I4.LA7.OOO
16.637.000
LA.225.OOO
20.343.000
25.226.OOO

Orang/Stel
Orang/Stel
Orang/Stel
Orang/Stel

5.100.000
5.100.000
800.000
800.o00

Orang/Stel

300.000

1 0 SATUANBIAYATOGAHA(IMDANJAKSA
l0.l
lO.2
10.3
70.4

I
I
I
I
I

TogaHakimAgung
Toga Hakim Konstitusi
Toga Hakim pada Pengadilan Negeri/Tinggi dan Pengadilan P4jak
TogalaksapadaPengadilanNegeri/Tinggi

I
1 1 SATUANBTAYATOGAMAHASISWA
]
L2 SATUAN BIAYA PENER.'EMAIIAN DAN PENGETIKAN

I
I

12.1

12.2

DariBahasa Asing ke Indonesia


a. Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia
b. Dari BahasaJepang
c. Dari Bahasa Mandarin, Belanda
d. Dari Bahasa Prancis, Jerman
e. Dari Bahasa Asing Lainnya

Dari Bahasa Indonesia ke Asing


a. Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris
b. Ke BahasaJepang
c. Ke Bahasa Mandarin, Belanda
d. Ke Bahasa Prancis, Jerman
e. Ke Bahasa Asing Lainnya

1 3 SATUAN BIAYA PENGGANTIAN


UNTUKPEGAWN

INVENTARIS

LAMA DAN/ATAU

PEMBELIAN

II|VENTARIS

Halaman
Halaman
Halaman
Halaman
Halaman

Jadi
Jadi
Jadi
Jadi
Jadi

125.000
200.000
200.000
145.000
145.O00

Halaman
Halamaa
Halaman
Halaman
Halaman

Jadi
Jadi
Jadi
Jadi
Jadi

125.000
200.000
200.000
145.000
145.000

Pegawai/Tahun

1.340.000

BARU

1 4 SATUAN BIAYA BANTUAN BEASISWA PROGRAM GELAR/NON.GELAR DALAM NEGERI

I
I
iI
I
I

14.1 ProgramDiploma I, III, dan Diploma lV/Strata 1


a. Biaya Hidup dan Biaya Operasional
- Diploma I dan Diploma III
- Diploma IV dan Strata 1
b. Uang Buku dan Referensi per tahun
- Diploma I
- Diploma III
- Diploma IV dan Strata 1
14.2 Program Strata 2/SP-1 dan Strata 3/SP-2
a. Biaya Hidup dan Biaya Operasional
- Strata 2 dan Spesialis 1
- Strata 3 dan Spesialis2
b. Uang Buku dan Referensi per tahun
- Strata 2 dan Spesialis 1
Strata 3 dan Spesialis 2

OT
OT

15.000.000
16.000.o00

OT
OT
OT

1.200.oo0
1.500.000
1.750.000

OT
OT

19.000.ooo
20.000.000

OT
OT

2.OO0.OO0
2.250.000

I
1 5 ISATUAIT BIAYA SEWA MESIN FOTOKOPI
| 15.1 Mesin FotokopiAnalog
I f 5.Z tr,tesinFotokopi Drgftal

II

1 6 IHOIVORARIUM
NARASUMBER
KIIUSUSI
IPAKAR/PRAKTISI/PEMBICARA

Bulan/Unit
Bulan/Unit

3.800.000
5.O00.000

OJ

1.500.oo0

Iunrur KEGIATANsEMTNAR/RAKoR/sosrALIsAsr/DrsEMINAsr/FGD/TGGIATAN
ISE.'ENIS

,'v
I

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

SATUAN BIAYA PEMELIHARAAIiI DAIiI OPERASIONAL KENDARAAN DINAS


17.1 Pejabat

ru

PROVINSI

NO.

(2)

(1)

(3)

BIAYA TA 2013

(4)

Unit/Tahun
Unit/Tahun

38.880.000
36.090.O00

ACEH

Unit/Tahun

29.430.O00

SUMATERA UTARA

Unit/Tahun

29.450.OOO

RIAU

Ulit/Tahun
Unit/Tahun
UnitlTahun

29:410.:090
29.380.000
29.430.000
29.450.000
29.430.000

1 . PF^IABAT NEGARA
2 . PRIABAT ESELON I
3 . PRIABAT ESELON II

3.1
3.2
3.3
3.4

SATUAI{

KEPULAUAN RIAU

3,5 JAMBI
3 . 6 SUMATERA BARAT

3 . 7 SUMATERA SELATAN
3 . 8 LAMPUNG
3 . 9 BENGKULU
3 . 1 0BANGKA BELITUNG

Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun

_ UnitlTalun
Unit/Tahun

29.430.OOO
29.430.OOO

29.430.4OO
29.230.OOO
29.230.OOO
29.190.000

3 . 11 B A N T E N

Unit/Tahun

3 . 1 2JAWA BARAT
3 . 1 3D.K.I. JAKARTA

Unit/Tahun

3 . 1 4 JAWA TENGAH
3 . 1 5 D.I. YOGYAKARTA

Unit/Tahun
Unit/Tahun

29.340.OOO

3 . 1 6 JAWA TIMUR

3 . r 7B A L ]

Unit/Tahun
Unit/Tahun

3 . 1 8 NUSA TENGGARA BARAT


3 . 1 9 NUSA TENGGARA TIMUR
3 . 2 0 KALIMANTAN BARAT

Unit/Tahun
Unit/Tahun
Unit/Tahun

29.340.OO0
29.510.000
29._56_0-:,0_00
29.560.000

3 . 2 1 KALIMANTAN TENGAH

UnitlTahul

29.840.000

3 . 2 2 KALIMANTAN SELATAN

Unit/Tahun

29.750.OOO

3 . 2 3 KALIMANTAN TIMUR

Unit/Tahun

29.800.000

3 . 2 4 SULAWESI UTARA

un!t/Tahg1

2e:21q.-q9_9

3 . 2 5 GORONTALO
3.26 SULAWESI BARAT

Unit/Tahun
Un t/Tahun

29.800.000

3 . 2 7 SULAWESI SELATAN

Un t/Tahun
Un t/Tahun
Un t/Tahun
Unit/Tahu1_
Unit/Tahun
Un t/Tahun
Un t/Tahun

3 . 2 8 SULAWESI TENGAH

3 . 2 9 SULAWESI TENGGARA
3 . 3 0 MALUKU
3 . 3 1 MALUKU UTARA
3.32 PAPUA
3 . 3 3 PAPUA BARAT

Unit/Tahun

293_4_q:g_0_o

29.730.OOO

29.4lO.OOC

2e.41o.oqg
29.860.O00

29.880.000
30.010.000
29.930.O00
30.100.ooo
30.060.000

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-6-

t7.2 Operasional
lalam

NO.

1)
t.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8
9.
10
11
I2
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
27.
22.
23.
24
25.
26
27
28.
29
30
31
31
33

(21

(1)

(3)

DOUBLE
GARDAN

RODA DUA

(4)

34.110.000
2s.570.O00 3 4 . 1 5 0 . 0 0 0
25.520.000 3 4 . 1 1 0 . 0 0 0
25.500.000 34.090.000
25.540.000 34 1 1 0 . 0 0 0
25.570.000 34 150.000
25.540.000 3 4 . 1 1 0 . 0 0 0
25.540.000 _ s ! 1lo:o9o
25.540.4O0 34 1 1 0 . 0 0 0
25.540.000 3 4 . 1 1 0 . 0 0 0

25.540.000

ACEH
SUMATERA UTARA
RIAU
KEPULAUAN RIAU
JAMBI
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
LAMPUNG
BENGKULU
BANGKA BELITUNG
BANTEN
JAWA BARAT
D.K.I. JAKARTA
JAWA TENGAH
D.I. YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA

93:920.009
_ es._31o.ggo
33.920.000
33.880.0O0
_ _ ?s..4501099341020-.000
25.450.000 34.020.000
25.450.000 34.020.000
25.630.O0O 34..L90.OOO
25.680.000 34.250.000
25.680.000 34.250.000
25.340.000
25.300.000

(s)
3.480.000
3.530.000
3.480.000
3.430.000

3:189.:oOO
3.530.000
3.480.000
3.480.000

3.480.000
3.480.000
3.380.000
3.380.0O0
3.380.000

g:13_g:o_0_0
3.430.000
3.430.000

3:539j0_9_g
3.530.000
3.530.000

2q:199:ooo34:3?_9:qOOg.qqo.pqq
26.290.OOO 34.490.OOO 3.630.000
3.580.000
26.200.OOO 34.410.000
216,24O.OOO34.450.000 ..3:sqO:O-oO
3.580.000
26.150.O00 34.370.000
3.630.OO0
26.240.OOO 34.450.OOO
25.520.000 94 1_10:000 3:190...0_0-0
25.520.000 34 1 1 0 . O O O 3.430.000
2 6 . 3 1 0 . 0 0 0 3 4 . 5 1 0 . 0 0 0 3.630.000
3.699,99q
26.330.OO0 34.530.000
3.730.000
26.470.OOO 34.650.000

GORONTALO

SULAWESI BARAT
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGAH

pur:jtwE_srrENGG{RA
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
L7.3

No.

RODA EMPAT

PROVINSI

26.380.000 34.570.000 3.730.000


3:8q0.000
26.560._000 34.730.000
26.570.OO0 34.690.0OO 3.780.000
Roda 6 &

Boqt

Uraian

(2)
1 Roda 6
2 . np{e 9_{!t}9gq lShanan Kejaksaan
3 . Speed Boat

Satuan

Biaya TA
2013

(3)

(4)

Unit

V'i!
Unit

2 1 .11 0 . 0 0 0
39.250.0O0
17.960.000

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

L7.4 Operasional Patroli Jalan Raya (PJRI


dalam ru

PROVINSI

NO.

(2)
I
1 . ACEH
2 . SUMATERA UTARA
3. RIAU
4 . KEPULAUAN RIAU
5.

JAMBI

SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
8 . LAMPUNG
9 . BENGKULU
1 0 . BANGKA BELITUNG
6
7

11. BANTEN

1 2 . JAWA BARAT
1 3 . D.K.I. JAKARTA
L 4 . JAWA TENGAH
1 5 . P_,r_Y_OGIIKARTA

PJR RODA
EMPAT

(3)

PJR RODA
DUA
(< 25O CCI

(41

PJR RODA
DUA

F 75Occl

(s)

42.080.000 17.930.000 36.130.000


42.130.000 18.090.000 37.860.000
42..940:OOO 17.930.00"0 .3-q:13-q:gqq
4 1 . 9 9 0 . 0 0 0 17.770.OOO35.260.000
42.080.000 17.930.000 3 6 . 1 3 0 . 0 0 0
42.130.000 181090:909 37.860.000
42.O80.000 17.930.O00 36.130.000
42.080.000 17.930.000 36.130.000
_ 1?10q0.ooo12930:oo9 36.130.000
42.080.000 17.930.000 36.130.000
4 1 . 6 5 0 . 0 0 0 T 7 , 6 T 0oo0 34.400.000
41.650.000 :17:61O:go0 3_1:1.0q.:oqo
41.550.000 1 7 . 6 1 0 . 0 0 0 34.400.000
41.890,000 1 7 . 7 7 0000 35.260.000
41.890.000

17.77A.OOO 9q'?qo.9o-q
77.770.OOO 35.260.000

1 6 . JAWA TIMUR

41.890.000

17. BALI
1 8 . NUSA TENGGARA BARAT
1 9 . NUSA TENGGARA TIMUR
20. KALIMANTAN BARAT
2 t . KALIMANTAN TENGAH
2 2 . KALIMANTAN SELATAN

42.280.OOO 18.090.000 37.860.000


!?.970.o90 19:0?01ooo37.860.000

23. KALIMANTAN TIMUR


24. q_ql,4lyEs-l
_urARA
2 5 . GORONTALO
2 6 . SULAWESI BARAT

43.580.000
43.390.000
43.580.000
42.040.000

?7

42.040.OOO L7.770.O0O 9-5.260:ooO


43.720.OOO 18.420.000 39.590.000
43.770.OOO 18.420 o00 39.590.000

SULAWESI SELATAN
28 SULAWESI TENGAH
2 9 . SULAWESI TENGGARA

30.
31.
31.
33.

MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT

42.370.OOO 18.090.0003 7 . 8 6 0 000


43.430.000 1 8 250.000 38.720.000
43570.0O0 18.420-OOO 39j59O:009
43.480.000 1 8 . 2 5 0 . 0 0 0 3 8 . 7 2 0 . 0 0 0

18.250.000 38.720.000
18.25-0.000_38:720:OO0
18.420.OOO 39.590.000
1 7 . 7 7 0oo0 35.260.000

44.060.OOO 18.7_40.000t0:1-s_o-:goo
43.870.000 18.740.000 40.450.000
44.250.00O 19.220.OOO 43.050.000
44.160.OO0 18.900.000 41.320.000

t-/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

SATUAN BIAYA PEMELIHARAAN

GEDUNG/BANGUNAN

DALAM NEGERI

ru

NO.

PROVINSI

(21

Satuan

GEDUNG
BERTINGKAT

GEDUNG TIDAI{
BERTINGI{AT

(4)

(3)
m'ltahun

2
3

SUMATERA UTARA

qf lFh]1t

RIAU

m'ltahun

KEPULAUAN RIAU

m'ltaltun

157.000
146.000
165.000
173.000

c.

JAMBI

m:1!4s'

ls2.o0o

SUMATERA BARAT

mtltahun

145.000
148.000
143.000
149.OOO
162.000

1 . ACEH

7 . SUMATERA SELATAN
8.

T,AMPUNG

m'/tahun
m'Ttahun

BENGKULU

tn'/tahun

i 0 . BANGKA BELITUNG
I1

BANTEN

-'ltahun

s:l!?l'el

HALAMAN
GEDUNG/
BANGUNAN
I{ANTOR

(5)
92.000

10,Qq-g

93.000
98.000

i0.000
10.000

86:9_0q

1-o-'90.9

82.000
84.000

10.000

. .81:00_g
91.000
92.OOO

m'ltahun

nf ltanan

- 8,0-:900
81.000

1 5 . D.I. YOGYAKARTA

*'Ttahun

153.00C
r42.OOO
A2.OOA

1 6 . JAWA TIMUR

*'/tahun

L42.OOO

80.000

T7 BALI

*'/tah,rrt
m'ltahurt

145.000
148.000
165.000
164.000
171.000
156.000

82-:oo_9

18

-2o,.KALIMANTAN
21.
22
23
24
25.

m'ltahun

KALIMANTAN SELATAN

m'/tahun

KAL_IMANTAN
TIV_UF
SULAWESI UTARA

m'?llqhql
m'ltahun

GORONTALO

*'/tahut

BSF4r
?6. suLA-wESr
27.
28.
29
30.
31

!r:1!sh\r'.

KALIMANTAN TENGAH

170900
168.000
154.000
153.000
146.000
154.O00
157.000

SULAWESI SELATAN

m'Ttahun
m'Ttahun

SULAWESI TENGAH

m'7t"hurt

SULAWESI TENGGARA

p'1-t+uq

MALUKU

m'ltahun

rai.ooo

m'ltahun

188.000
357.000
243.OOO

MALUKU UTARA
9l P A P U A
33 PAPUABARAT

m'Ttahun
-27t"h""

10.000
10.000

82.000
87.000

L 4 JAWA TENGAH

m'ltahut

1O,_o!9

81.0o9___ _- i9-.00-9

r44.OOC

BARAT

r0.00c

143.OO.C

m'ltahun

1 9 . NUSA TENGGARA TIMUR

10.000

83:90q

t 2 JAWA BARAT
1 3 . D.K.I. JAKARTA

NUSA TENGGARA BARAT

(6)

84.000
96.000

.9J:0oo
97.000
87.000

10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000

eq:oqo _ 1q.oo0
95.000
87.000

_ 87.0-90
83.000
86.000

99.00o
106.000
106.000

203:0og
138.000

10.000
13.00C
10.000
10.000
10.o00
10.000
13.000
13.000
13.000
14.000

Lu

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK.INDONESIA

SATUAN BIAYA SEIIIA GEDUNG PERTEMUAN (per empat jamf


dalam rupiah
NO.

BIAYA TA
20L3

PROVINSI

(1)

(21

{3)

6.800.o0o

1.

ACEH
2 . SUMATERA UTARA
3. RIAU
4 . KEPULAUAN RIAU

1_1:000:0o_0
7.300.o00
7.700.000

5 . J_414E r_

,q:_600:_oog

6.
7.

6.500.000

SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
_q. LAMPUNG
9.

BENGKULU

1 0 . BANGKA BELITUNG
11. BANTEN

9.OOO.O00

8.OOO:OOq6.600.0oo
7.300.000
6.500.000

1 2 . JAWA BARAT
1 3 . D.K.I. JAKARTA

17.200.ooo

L 4 . JAWA TENGAH
1 5 . D.I. YOGYAI(ARTA

1O:50_0:O9O
10.500.000
10.100.000

1 6 . JAWA TIMUR
L7. BALI
1 8 . NUSA TENGGARA BARAT
1 9 . NUSA TENGGARA TIMUR

20.
2L.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.

KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN

KA_LI\{4NT4N
rr}lrlR
SULAWESI UTARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGAH

p_u_LAwESr_
TENGGARA

17.500.000

_ 15_:OOo:OOO
7.400.o00
7.400.000
7.000.000
7.500.000
7.OOO.OOO

7.700.ooo_
11.500.000
7.100.000
7.200.000
10.500.000

7.200.ooo
7.209.ooo*

3 0 . MALUKU

8.OOO.OOO

3 1 . MALUKU UTARA
31. PAPUA
3 3 . PAPUA BARAT

8.OO0.OOO
15.OOO.OO0
11.OOO.OOO

MEN,TERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

SATUAN BIAYA SEUIA KENDARAAN (per delapan jam)

ru
PROVINSI

NO

RODA 4

RODA 6 / BUS
SEDANG

RODA 6 / BUS
BESAR

1
1 . ACEH

710.000

1.900.000

3.400.000

SUMATERA UTARA

650.000

1.lq00.00.0_

2.700.ooo

RIAU

730.000

2.000.000

2.900.000

4.

KEPULAUAN RIAU

760.000

2.000.000

3.300.000

{ ly g_r_ _

650.000

1-800.000

SUMATERA BARAT

640.000

1.700.000

f.ioo.ooo

SUMATERA SELATAN

640.000

1.800.000

3.400.000

640.000 _.
650.000

_1-:7q910_q9
2.800.000
1.800.000

1 0 . BANGKA BELITUNG

7i0.000

1.900.000

2.900.000

11.

649.000

2.700.000
2.800.000

'6

B . LAMPUNG
9.

BENGKULU

2.800.000

2.700.000

L 2 . JAWA BARAT

650.000

1.ZOO:090
1.900.000

1 3 . D.K.I. JAKARTA

650.000

1.800.000

t4. JAWA TENGAH

640.000

1,709,Q_qg

1 5 . D.I. YOGYAKARTA

650.000

1.800.000

2.700.ooo

16. JAWA TIMUR

640.OO0

1.700.000

2.700.o00

17.B A L

730.000

2.100.000

1 8 . NUSA TENGGARA BARAT

730.000

2.100.000

isoo.ooo

L9. NUSA TENGGARA TIMUR

740.OOO

2.200.ooo

3.000.000

PA_NJP{_

20. KALIMANTAN BARAT

.._. !20.ooo

1.e00.q90

2:boo:ooo
2.700.000

2.800.000

3.100.000

2 L . KALIMANTAN TENGAH

760.000

2.400.000

3.400.000

2 2 . KALIMANTAN SELATAN

650.000

1.800.000

2.900.000

23. KALIMANTAN TIMUR

750.000

2.000.000

3.300.000

24. SULAWESI UTARA

740.OO0

1.900.000

s.ioo.ooo

25. GORONTALO

680.000

1.800.000

2.800.000

2 6 . SULAWESI BARAT
2 7 . SULAWESI SELATAN

6s0.9_00
640.000

-1.800.00_0
2.LOO.OO0

28. SULAWESI TENGAH

710.000

1.800.000

710.000

29. SULAWESI TENGGARA


30. MALUKU

820.000

1:900.009
2.500.000

3 1 . MALUKU UTARA
32. PAPUA

830.000

2.600.000

950.000
900.000

9.s-00.099

3 3 . PAPUA BARAT

3.000.000

2.800.000

t.s-oo.ooo
2.900.000
2.900.000
3.500.000
3.600.000
4.500.000
3.900.000

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

SATUAN BTAYA PENGADAAN KENDARAAN

OPERASIONAL

PN'ABAT
dalam

NO

PROVTNSI

2r.l

Peiabat Eselon I
Peiabat Eselon II
2 1 . 2 . 1 q,CEH

SATUAN

BIAYA TA 2013
466.000.000

Unit

21.2

Unit

349.000.000

2 t . 2 . 2 SUMATERA UTARA

_u"iI -

350.O00-000

2L.2.3 R I A U

Unit

348.000.000

2 r . 2 . 4 KEPULAUAN RIAU
2r.2.5 JAMBI
2 t . 2 . 6 SUMATERA BARAT

Unit

347.000.o00

Ugrit

349.000.000

Unit

350.000.000

21.2.7 SUMATERA SELATAN


2 I . 2 . 8 LAMPUNG

Unit

349.000.000

Unit

349.000.000

2 I . 2 . 9 BENGKULU
2 L . 2 . L OBANGKA BELITUNG

Unit

349.000.000

Unit

349.000.000

2 I . 2 . L TB A N T E N
2 1 . 2 . L 2 'AWA BARAT

_Unit
Unit

340:900'09q
340.OOO.OOO

2 1 . 2 . 1 3 ).K.I, JAKARTA

Unit

338.000.000

2 t . 2 . 1 4 'AIil/A TENGAH
2 L 2 . 1 5 f .I. YOGYAKARTA

Unit
Unit

. 345.000,_099
345.000.000

2 1 . 2 . 1 6 JAWA TIMUR

Unit

345.000.000

2 L . 2 . r 7B A L I
2 t . 2 . r 8NUSA TENGGARA BARAT

-U1it,
Unit

353:00.0_.090

2 t . 2 . t 9 \USA TENGGARA TIMUR

Unit

355.000.000

2r.2.20KALIMANTAN

BARAT

355.000.000

Unit

363.OOO.OO0

2 1 . 2 . 2 L KALIMANTAN TENGAH

Unit

368.000.000

21.2.22 KALIMANTAN SELATAN

Unit

364.000.000

2 1 . 2 . 2 3 KALIMANTAN TIMUR

Unit

366.000.000

21.2.24 SULAWESI UTARA

Unit

362.000.000

2 L . 2 . 2 5 GORONTALO

Unit

366.000.000

_ Il$r

348.000.000

21.2.26 SULAWESI BARAT


2 t . 2 . 2 7 SULAWESI SELATAN

Unit

348.000.000

2 t . 2 . 2 8 SULAWESI TENGAH

Unit

369.000.000

2 L . 2 . 2 9SULAWESI TENGGARA

uti!

370.000.000

2 L . 2 . 3 0MALUKU

Unit

376.000.000

2 t . 2 . 3 1 MALUKU UTARA
21.2.32 P A P U A

Unit

21.2.33 PAPUABARAT

-- -. Unit
Unit

372.000.000

_.. 389:0.09.,q9_9
378.000.000

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-12-

SATUAN BIAYA PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL I(ANTOR DAN/ATAU

22

LAPANGAN RODA 4
(dalam ru

SATUAN

PROVINSI

NO

PICKW

181.0O0.000

271.000.000

418.000.000

Unit

182.000.000

272.OOO.OOO

420.000.000

Unit

ACEH

2 . SUMATERA UTARA
3. RIAU

DOWLD
GARDAN

MINIBVS

Unit

180.000.000

270.000.000

418.000.000

+. KEPULAUAN RIAU

Unit

179.000.000

269.000.000

417.000.000

5. J A M B I

Unit

181.000.000

271.000.000

418.000.000

SUMATERA BARAT

Unit

182.000.000

SUMATERA SELATAN

Unit

181.000.000

272.OOO.OOO 420.000.000
418.000.000
271.000.000

8.

.AMPUNG

Unit

181.000.000

271.000.000

418.000.000

9.

3ENGKULU

Unit

181.000.000

271.000.000

418.000.000

1 0 . 3ANGKA BELITUNG

Unit

181.000.000

271.000.000

418.000.000

11 3ANTEN

Unit

172.000.000

262.000.000

409.000.000

1 2 JAWA BARAT

Unit

172.000.0o0

262.O00.000

409.000.00o

1 3 . D.K.I. JAKARTA

Unit

170.000.000

260.000.000

1 4 . JAWA TENGAH

Unit

r77.000.00o

267.000.000

407.000.000
414.000.000

1 5 . D.I. YOGYAKARTA

Unit

177.000.000

267.000.000

414.000.000

1 6 . JAWA TIMUR

Unit

177.000.000

267.000.000

414.000.000
422.OOO.OOO

6.

17. B A L I

Unit

185.000.000

275.000.000

1 8 . NUSA TENGGARA BARAT

Unit

187.000.000

277.OOO.OOO

425.000.000
425.000.000

i 9 . NUSA TENGGARA TIMUR

Unit

i87.000.000

277.000.000

20. KALIMANTAN BARAT

Unit

201.000.000

299.000.000

432.000.000

304.000.000
300.000.000

437.000.000
433.000.000

2 r . KALIMANTAN

TENGAH

2 2 . KALIMANTAN SELATAN

Unit

206.000.000
202.OOA.000

23. KALIMANTAN TIMUR

Unit

204.000.000

302.000.000

435.000.000

2 4 . SULAWESI UTARA

Unit

Unit

200.o00.000

298.O00.OO0

431.OO0.000

25. GORONTALO
2 6 . SULAWESI BARAT

Unit

204.000.000

302.000.000

435.000.000

Unit

Unit

270.000.000
270.000.000

418.000.OOO

27. SULAWESI SELATAN

180.000.000
180.000.o00

28. SULAWESI TENGAH

Unit

207.000.000

s05.000.000

438.000.000

29. SULAWESI TENGGARA

Unit

208.000.000

306.000.000

439.000.000

30. MALUKU

Unit

214.000.000

312.000.000

445.000.000

3 1 . MALUKU UTARA

Unit

210.000.000

30B.000.000

441.000.000

32. P A P U A

Unit

3 3 . PAPUA BARAT

Unit

218.000.000
216.000.000

316.000.000
314.000.000

449.000.000
447.000.000

23

SATUAN BIAYA PENGADAAN KENDARAAN OPERASTONAL BUS

No.
I
I

418.OOO.OOO

Uraian

(21
Roda 6 dan/atau Bus Sedang

Roda 6 dan/atau Bus Besar

Satuan

(3)
Unit
Unit

BIAYA TA 2013

(+l
522.355.000
1.056.000.000

Vrl

MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-1324

SATUAN BIAYA PENGADAAN

KENDARAAN

I(ANTOR

RODA 2 OPERASIONAL

DAN/ATAU

LAPANGAN

(dalam

NO

PROVINSI

SATUAN

12l

OPERASIONAL
KANTOR

t3t

t4l

LAPANGAN
(51

V-ri!..

30.000.000

2 . SUMATERA UTARA

Unit

3 1 . O O O . O O O .. .33.099:-0_q0

RIAU

Unit

30.00q.0q0

31.000.000

KEPULAUAN RIAU

Unit

29.000.00_0

30.00-oj_00--o-

u$t

3O.OOq.OOO

I .

5. J A M B I
6

9yl4trERABARAI

7:

SUMATERA SELATAN

I-lfr_it
Unit

BENGKULU

Unit

BANGKA BELITUNG

19:

uqi!.-

11. BANTEN

Ufttl

t 2 . JAWA BARAT
1 3 . D.K.I. JAKARTA

U-ltt . _
Unit

1 4 . JAWA TENGAH

Unit

1 5 D.I. YOGYAKARTA

unit_,_
_rt4!.

1 6 . JAWA TIMUR
17. BALI

19:NUSA

3l:qoq:qq-o
3 1 . O O O . O O O 33.oqg:qog

Unit

8 . LAMPUNG

30.000.000

Unit

31.OOO.OOO

30.ooo.ooo

31.000.000

_3-0.000.000
q0.000.000

31.000.000

?8:000.000
28.000.000

?9_1q0_o_:0,0o

?8.000j00_0

29.000.000

. _ ?e.00q.09_q

30.000.000

.-_
.

29:OOO1OOO

3l:090.0-oo
29.000.000

30.000.oo0

_ 29.OOO.OOO _-9-0:9.qo.000_
33.000.0o0
_ 3l:OOO:qqo

U-n!t . TENGGARA BARAT

31.000.000

. -__ 31-.:OOO.OO9

33.000.000

L9. NUSA TENGG,ARATIMUR

u41

20. KALIMANTAN BARAT


2 L . KALIMANTAN TENGAH

9ni!
uri!

_.,92.ooq:qoo
-.___q9_:09q000 35.000.000

2 2 . KALIMANTAN SELATAN

Unit

23. KALIMANTAN TIMUR

Unit

24. SULAWESI UTARA

Unit

25. GORONTALO

Unit

2 6 . SULAWESI BARAT

Unit

27. SULAWESI SELATAN


28. SULAWESI TENGAH

_ tlnit
Unit

29. SULAWESI TENGGARA

9"it

30. MALUKU

Unit

3 1 . MALUKU UTARA
32.

lAlu{_

33. PAPUABARAT

_ Unjt
Unit
Unit

_3_1.000.000

. _3-2:000.009
32.000.000

-33j0q0:000
34.000.000
34.000.000
34.000.000

32:000.q-o_o_ 34.000.000
_
35.000.00O
33.000.000
. ___
30.000.000
_ _29:900.000
?.9:q90,.-ooo 30.000.000
35.OOO.OOO
-, - - q3:gog:qoq
33.000.00{ __q-s_..090:099
35.000.o00 _99.000_.qgo
_

-_35.O00.000
3&000.000
36.000.000

36.000.000

-9e-.-ooqpqo_
37.000.000

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKTNDONESIA

-L425 SATUAN BIAYA PENGADAAN

ITO

PROVINSI

(U

(2)

PAKAIAN

DINAS ISTEL}

PAKAIAN KERJA
DOKTER

PAKAIAN
DINAS
PEGAWAI/
PERAWAT

PAKAIAN
SERAGAM
MAHASISWA/I

(s)

(4)

(3)

PAI{AIAII KER.'A
soPIR/
PTSURUH

PAKAIAN

KEzuA
SATPAM

t7l

(6)

980.OO0

\CEFI

610.OOO

460.000

400.000

390.O00

SUMATERA UTARA

650.000

500.000

450.000

440.000

930.000

650.O00

500.000

4so.000

440.O00

1.000.000

6qg:000 _
6s0.o00

sgo.qq_o

450.OO0

500.000

450.000

110jp_o_o_
44o.0oo

650.O00

500.000

450.000

440.000

900.000

650.000

500.000

_ _15o.Q00

440.000

1.000.000

600.000

450.OOO

380.OOO

360.000

970.O00

500.000

3. R I A U
4 . I(EPULAUAN

RIAU

5. J A M B I
6 . SUMATERA

BARAT

SUMATERA SELATAN
8 . LAMPUNG

9 . BENGKULU

6so.00o

l 0 BANGKA BELITUNG

6sq:q0o _ ,s00.09q

1l BANTEN

530-OOO

t 2 . JAWA BARAT

430.000
400.o00

500.000

__*914.499900.000

900.000

450.000

440.000

4s0.000
380.OO0

44_0:qq_q360.000

350.000

340.000

780.000

1.000.000
800.000

13 D.K.I. JAKARTA

680.000

590.000

530.O00

520.O00

1.200.000

l4

JAWA TENGAH

600.000

450.000

380.O00

360.000

800.000

IJ,

D.I. YOGYAKARTA

520.000

410.000

360.000

3s0.000

790.000

lo,

JAWA TIMUR

_460:0_0.0
460.000

400.000

390.000

850.000

400.000

390.O00

850.000

500.000

450.000

440.000

900.000

s9q.q09

490.000

950.000

450.000

440.000

900.000

6 1 0 . O O O _*

L7 B A L I

610.000

1 8 . )IUSA TENGGARA BARAT

650.000

1 9 NUSA TDNGGARA TIMUR

660.000

20. KALIMANTAN BARAT


2 L KALIMANTAN

TENGAH

22 KALIMANTAN

SELATAN

650_OOO

__-- ssq'.9-qg
500.000

6so.000
6s0.000

500.000

450.000

440.000

900.000

500.000

450.000

440.000

900.000

650.000

500.000

4so.o00

440.000

900.000

24. ]UI.{WESI UTARA

610.O00

460.000

400.000

s90.000

920.000

25. GORONTALO

650.000

26. SULAWESI BARAT

610.000

27. ]ULAWESI SELATAN

610.O00

460.000

24. ]ULAWESI TENGAH

610.O00

460.000

23

KAL]MANTAN TIMUR

___q9o:090_
460.000

1qg,qg-o
400.000
400.000

_ .1O_O-:0-0_q
400.000

_149:9_0_0_
390.O00

900.o00

8so-ooo

390.000

910.000

390.000

850.000

390.000

850.000

1.100.000

29. ]ULAWESI TENGGARA

610.000

460.000

30. MALUKU

660.000

550.000

500.000

490.000

3 1 MALUKU UTARA

660.000

550.000

500.000

490.000

1.200.000

32 P A P U A
33. PAPUABARAT

750.000

650.000

600.000

590.000

1.400.000

700.000

620.O00

550.000

s40.000

1.300.000

t"l

MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-1526

SATUAN BIAYA PAKET KEGIATAN RAPAT/PERTEMUAN


26.1 Menteri & Setingkat Menteri

DI LUAR KANTOR

ru
NO.
I
I

2
3
4.
5
6
7
8
9

10.
l1

12.
13.
L4

PROVINSI
QI
ACEH

SUMATERA UTARA
RIAU
KEPULAUAN RIAU
JAMBI
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
LAMPUNG
BENGKULU
BANGKA BELITUNG
BANTEN
JAWA BARAT
D K.I. JAKARTA
JAWA TENGAH
D I. YOGYAKARTA

15.
1 6 . JAWA TIMUR
17

18
t9.
20.

2L
22.
23
24
25.
26
27
28.
29.
30.
31
32
33

BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
GORONTALO
SULAWES BARAT
SULAWES SELATAN
SULAWES TENGAH
SULAWESI TENGGARA

MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT

HALFDAY

(3)
260.000
270.000
260.000
260.OOO

260.000
260.000
260.000
- - 260.000
240:OOO
290.000
310.000
310.000
350.000

?sq.00o
275.OOO

310.000
400.000
330.O00
250.000
220.OOO
200.000
220.OOO
300.000
240.OOO
240.OOO
240.OOO
240.OOO

FULLDAY

FULT,SOARD

(s)

el
435.000
540.000
350.000
420.OOO
370.OOO

370.000
380.O00
372.OOO
350.OOO

350.OOO

41s.q00
432.000
500.oo0
305:O00_
482.000
458.000
521.000
545.000
450.000
350.OOO

350.000
350.000
450.OOO
425.OOO

240.000

400.000
400.000
400.ooo
400.000

240.OOO

400.ooo

310.000
310.000
300.o00
3i0.o00

450.000
450.O00
- 450.O00
450.000

1.032.000
1.350.000
930.000
930.O00

800.ooo
825.000
800.000
760.000

800.ooo
930.O00
1.040.000
1.160.000
2.100.000
1.020.000
1.020.o00
1.300.000
1.870.OO0

1.025.000
960.000
930.000
930.000
930.000
930.OO0
1.116.000
910.000
910.000
1.240.000
910.OOO

930.000
910.OO0

910.000
1.120.000
910.000

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

- 16-

26.2

NO.

Pejabat Eselon I & II

PROVINSI

{1}

(21

A.CEH
2 . SUMATERA UTARA
3 RIAU
4 . KEPULAUAN RIAU
5. J A M B I
6 . SUMATERA BARAT
7 . SUMATERA SELATAN
8 . LAMPUNG
9 . BENGKULU
10. BANGKA BELITUNG
11 BANTE N
L 2 , JAWA BARAT
1 3 . D.K.I. JAKARTA
t4. JAWA TENGAH
1 5 . D.I. YOGYAKARTA
1 6 JAWA TIMUR
t7 BALl
1 8 NUSA TENGGARA BARAT
t9. NUSA TENGGARA TIMUR
20. KALIMANTAN BARAT
2 L KALIMANTAN TENGAH
22. KALIMANTAN SELATAN
23. KALIMANTAN TIMUR
24. SULAWESI UTARA
25. GORONTALO
26. SULAWESI BARAT
27 SUT.AWESISELATAN
28 SULAWESI TENGAH
29. SUT-A,WESI
TENGGARA
I

30. MALUKU
3 1 MALUKU UTARA
32 P A P U A
33. PAPUA BARAT

dalam ru
HALFDAY
(3)
207.OOO
185.000

190.000
200.000
190.000

fULLDAY

&l

(s)

400.ooo

1.OO8.O00

300.000

800.000

280.000

640.000
690.OOO
740.000

210.000
180.000
190.000

290.000
280.000
235.000
337.000
280.000
280.000

287.OOO

390.000

170.000

TULLBOEND

820.000
645.000
725.OOO
770.OOO
744.OOO

280.000

340.000

820.000

274.OOO
280.000

408.000
400.000

760.000
740.000

188.000
245.000

280.000
405.000

250.000

344.000

350.000
324.000

490.000

230.000
165.000

350.O00

740.000
740.000
678.000
1.640.000
785.000
740.000

250.OOO

600.000

181.000
190.000

335.000
335.000

720.OOO

24t.OOO
200.000

401.000
340.000
270.OOO

750.000
790.000
830.000
690.000

190.000
210.000

420.OOO

320.000

190.000
190.000
210.000

355.000

230.000

340.000

262.OOO
270.OOO

456.000

230.000

320.000
379.000

336.000
340.000

978.OAO

1.000.000
810.000
675.000

815.000
730.000
840.000
700.000

LV

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-L7-

26.3

PeJabat Eselon III Kebawah

NO.
I
I

PROVINSI

(21
ACEH

2 . SUMATERA UTARA
3. RIAU
4 . KEPULAUAN RIAU
5.
6.
8

9.
10
11
12,
13.

JAMBI
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
LAMPUNG

BENGKULU
BANGKA BELITUNG
BANTEN
JAWA BARAT

D.K.I. JAKARTA

L+ JAWA TENGAH
1 5 . D.I. YOGYAKARTA
1 6 . JAWA TIMUR
L7 BALI
1 8 . NUSA TENGGARA BARAT
L 9 NUSA TENGGARA TIMUR
20 KALIMANTAN BARAT
2 t . KALIMANTAN TENGAH
22 KALIMANTAN SELATAN
23 KALIMANTAN TIMUR
24. SULAWESI UTARA
25. GORONTALO
26 SULAWESI BARAT
27. SULAWESI SELATAN
28 SULAWESI TENGAH
29 SULAWESI TENGGARA

30.
31
32.
33.

MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT

HALFDAY
(3)
i80.000
160.000
130.O00
140.000
183.000
145.000
165.000
135.000
144.000
210.000
170.O00
t62.OOO
230.000
130.000
175.000
200.000
230.000
240.000
185.000
157.000
176.000
175.000
200.000
150.000
157.000
_
140.000
160.000
180.000

168.000
132.000
132.000
162.000
205.000

FULLDAY
HI
300.o00
275.OOO

185.000
240.OOO

256.000
220.OOO
228.OOO
-208.000

192.000
297.OOO

230.000
260.000
330.000
210.000
280.000
329.000
395.000
347.000
305.000
205.000
336.000
295.000
335.000
240.O00
235.000

iab-.ooo
310.000
251.000
277.OOO

288.O00
180.000
228.OOO

305.000

FULLBOARD

(s)
650.000
540.000
505.000
564.000
479.OOO

445.000
494.OOO

640.000
705.000
534.000
570.000
645.000
630.000
540.000
540.000
530.000
1.000.000
605.000
480.000
433.000
576.O00

665.000
595.000
665.000
755.000
465.000
825.000
498.000
480.000
563.000
535.000
630.000
550.000

T'L

MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

"

- 18-

27 SATUANBIAYA TIKET PESAWAT PERJALANANDINAS DALAM NEGERI (PPI


(dalam ru

ASAL
(1)
1
2
3

el
JAKARTA
JAKARTA
JAKARTA

4
5

JAKARTA

JAKARTA
JAKARTA

7
B
9

10

SATUAN BIAYA TIKET

KOTA

NO

JAKARTA

JAKARTA
JAKARTA

TUJUAN
(3)
AMBON
BALIKPAPAN

I4

JAKARTA

15

JAKARTA

I6

JAKARTA
JAKARTA

MAKASSAR
MALANG

JAKARTA

MAMUJU

L9

JAKARTA

20

JAKARTA
JAKARTA

MANADO
MANOKWARI

2I
22
23
24

25
26
27
28
29

_3q
31
32
33
34
35
36
37
3B
39

JAKARTA
JAKARTA
JAKARTA

JAKARTA
JAKARTA
JAKARTA
JAKARTA

JAKARTA
JAKARTA
JAKARTA
JAKARTA
JAKARTA
JAKARTA
AMBON

AMBON
AMBON
AMBON
AMBON

14.065.O00
5.305.000

DENPASAR

JAYAPURA
JOGJAKARTA
KENDAR]
KUPANG

t7
1B

4A67.Qqo
4.364.OOO

BATAM
BENGKULU
BIAK

13

T2

@l

13.285.000
7.4L2.OOO
7.519.000
2.407.OOO
5.252.000

BANDA ACEH
BANDAR LAMPUNG
BANJARMASIN

JAKARTA
JAKARTA
JAKARTA
JAKARTA

11

BISNIS

7.23r .OOO

GORONTALO
JAMBI

MATARAM
MEDAN
PADANG
PALANGKARAYA
PALEMBANG

PALU
PANGKAL PINANG

PEKANBARU
PONTIANAK
SEMARANG

SOLO
SURABAYA
TERNATE
TIMIKA

DENPASAR
JAYAPURA
KENDARI

MAKASSAR
MANOKWARI

'

4.065.000
14.568.000
4.107.000
7.658.000
9.413.000

r.44+.ooo
4.599.000
7.295.OOO

1.O.824.OOO

t6.226.OOO
5.316.000
7.252.OOO
5.530.O00
4.984.000
-

s.86t.ooo

9.348.000
3 . 4 t 2 000
5.583.000
4.353.000
3.861.000
3.861.000
5.466.000
10.001.000
13.830.000
8.O54.000
7.434.OOO
4.824.O4O
6.O22.OOO
5.177.000

EKONOMI
(5)
7.081.000
3.797.OOO
4.492.OOO

1.583.00O
2.995.000
2.888.000

z.ozt.ooo
7.519.000
3.262.OOO
4.824.OOO
2.460.OOO
8.193.000
2.268.OOO
4.182.O00

5.081.000
3.829.000
2.695.000
4.867.O4O
5.102.000
10.824.000
3.230.000
3.808.000
2.952.OOO
2.9B4.OOO
2.268.OOO
5 . 11 3 . 0 0 0
2.139.000
3.O16.000

2.7 Br .OOO
2.L82.OOO
2.342.OOO
2.674.OOO
6.664.000
7.487.44O
4 . 4 7 L 000
4.161.000
2.856.000

3.455.000
3.027.OOO

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-19(dalam

SATUAN BIAYA TIKET

KOTA

NO

ASAL
{1)

40
47

42
43
44
45
46
47
4B
49
50

5l
52

QI

AMBON
AMBON
AMBON
AMBON

BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
BALIKPAPAN

BALIKPAPAN
53
54 - B_
A_LIKP_APAN
55
BALIKPAPAN
56
BALIKPAPAN
57
BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
58
59
BANDA ACEH
BANDA ACEH
60
61
BANDA ACEH
62
BANDA ACEH
63
BANDA ACEH
64
BANDAACEH
65
BANDA ACEH
66
BANDAACEH
67
BANDA ACEH
68
69

TUJUAN
3)
PALU
SORONG
SURABAYA
TERNATE
BANDA ACEH
BATAM
DENPASAR
JAYAPURA
JOGJAKARTA
MAKASSAR
MANADO
MEDAN
PADANG

PALEMBANG
TEKANBARU
SEMARANG

BISNIS
@l

6.140.000
3.637.000
8.803.OO0

4.o[z.ooo
L2.739.OOO
10.354.000

ro.zcg.ooo
19.071.000
9._6q_9.O00
12.664.OOO
t5.702.OOO
t2.493.OOO

to.g4z.ooo

SOLO

9.445.000
10.996.O00
9.445.000
9.445.000

SURABAYA
TIMIKA

1O.BB91OO0
18.408.000

DENPASAR

10.835.00O
19.167.000
9.765.000
t2.760.OOO
15.798.O00
9.990.000
9.530.000
9.530.OO0
10.985.000
18.504.000
8.129.000

JAYAPURA
JOGJAKARTA
MAKASSAR
MANADO

PONTIANAK
SEMARANG
SOLO
SURABAYA
TIMIKA
BALIKPAPAN

74

BANDA ACEH
BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG

7p_

BANDARLAMPUNG

JAYAPURA

BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG

JOGJAKARTA
KENDARI

BANDARLAMPUNG
BANDARLAMPUNG

I\44.KASSAR
MALANG

BANDAR LAMPUNG

MANADO

BANDARLAMPUNG

MATARAM

BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG

MEDAN

7.979.OOO

PADANG
PALANGKARAYA

6.439.000
5.947.O4O

70
7I
72
73
76
77
78
79
BO
B1
82
B3
B4

BANDAR LAMPUNG

BANDA ACEH

a.zz,5.ooo

BANJARMASIN
BATAM

6.193.O00

BIAK
DENPASAR

EKONOMI

f5)
3.508.000
2.257.OOO
4.845.000
2.449.OOO

6.749.000

..5:3_g.q:,o00
5.648.000
10.086.000

!,1+9,o99_

6.150.000
7.295.OOO
_6,.14_0.000
5.369.OOO
4.749.OOO
5_:123..OO0
4.674.OOO
4.813.OO0
5.113.OO0
9.445.000
6.279.OOO

to.7r7.ooo
5.380.O00
6 . 7 8 L000
7.926.000
5.B4O.OO0

5.305.000
5.444.000
5.744.OOO
10.076.O00
4.L29.OOO

5:B4qg0_0

4.760.000
3.412.000
3.316.000

1 4 . L L 9 oo0
6.236.OOO

7.487.OOO
3.647.OOO

14.568.000
5.155.000
8.354.000
811_6_1.O0_0
5.594.000
11.199.00O
6.246.OOO

8.097.000
2.760.OOO
4.4B2.OOO
4.161.000
3.134.000
5.305.O00
3.626.000
4.150.O00
3.380.000
3.401.000

L/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-20-

ru
SATUAN BIAYA TIKET

KOTA

NO

TUJUAN
(3

ASAL

(21

85
86
87
BB
B9
90
9L

92
93
94
95
96

97
9B
99
100
101

r02
103
104
105
106
t07
108

BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG

BANDARLAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG

BANDUNG

BANDUNG
BANDUNG
BANDUNG
BANDUNG
BANDUNG
BANDUNG
BANDUNG

SURABAYA
TANJUNG PANDAN

T L 2 BANJARMASIN
1 1 3 BANJARMASIN
115
116

t!_7_
118
i19

120
L2l

BANJARMASIN
BANJARMASIN
BANJARMASIN
BANJARMASIN
BANJARMASIN

BATAM
BATAM
BATAM
BATAM
BATAM

r22
r23
r24 BAiAM

SURABAYA

BANDA ACEH
BATAM
BIAK
DENPA.SAR
JAYAPURA
JOGJAKARTA

"

).,ooq0oo

D.oes.ooo
/.2}b5.UUU

3.583.OOO

3_29?:qqo_

1..476.000

5.O06.000
3.369.000

2.94L.OOO

o.Izg.ooo

3.508.000

2.129.OOO
2.63i.000
2.738.OOO
3.701.000

4.385.000
. 4:99910_00_
6.525.000
3.027.OOO
3.647.OOO
4.824.OOO

1.957.000
2.268.AOO
2.856.000
2.663.OOO
6.O22.OOO
4.578.000
8.749.000

4.439.OOO

ro.792.OOO
8.407.000
16.686.000

ir.13s.ooo

492O:OOO
9.359.000

7.723.OOO

4.O22.OOO

8.792.OOO

10:516:-00o_
9.006.000

5.412.000
4.642.OOO
4.O22.OOO

PEKANBARU

7.49B.OOO
9.049.000

SEMARANG
SOLO

7.+sa.ooo
7.498.OOO

4.097.OOO

s_URABAYA

8.942.OOO

4..-395._qq0_

MEDAN
PADANG
PALEMBANG

TIMIKA

ro.iiz.ooo

BANDA ACEH
DENPASAR

i0.439.000
8.450.000

JAYAPURA

ts.gos.ooo
6.289.OOO
5 . 6 2 6oo0

2.760.OOO
3.433.000
3.220.OOO
2.824.OOO
3.i23.OO0

4.931.O00
6.386.000

TIMIKA

SOLO

4.sst,ooo

SOLO

PALEMBANG
PANGKALPINANG
PEKANBARU
SEMARANG

BANJARMASIN
BANJARMASIN
BANJARMASIN
BANJARMASIN
roq BANJARMASIN
1 1 0 BANJARMASIN
1_11 BANJARMASIN

)ry

PEKANBARU
PONTIANAK
SEMARANG

JAKARTA
JAMBI
JOGJAKARTA
PADANG

EKONOMI

AI
4.931.000
6.482.OOO
5.380.000

PALEMBANG

BATAM
DENPASAR

BANDUNG
BANDUNG
BANDUNG
BANDUNG
BANDUNG

BISNIS

JOGJAKARTA
_ MAKAS_SAR
MANADO
MEDAN
PADANG

125
)2Q
r27
t28

BATAM
BATAM
BATAM
BATAM

PALEMBANG
PEKANBARU

r29

BATAM

PONTIANAK

4.696.AOO
3.958.000

to.zaz.ooo
7.370.000
10.375.000
13.413.000
10.193.000

8. 53:Ooq
7.145.000
8.707.000
7.594.OOO

8.717.000
5.936.000
4.B24.OOO
9.263.OOO
3.936.000
5.337.000
-o.4&.ioo
5.316.OOO
4.546.000
3.936.000
4.599.0OO

4.396.000

Ui
-tl
,

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-2r-

KOTA

NO

ASAL

(1)
e
1 3 0 BATAM
1 3 1 BATAM
L32 BATAM
1 3 3 BATAM
r34 BENGKULU
1 3 5 BIAK
1 3 6 BIAK
L37 BIAK
l 9 8 BIAK
139
I40

T4T

r42
r43

114
145

r46

t!7

t48

r49
150
151
L52
153
154
155
156
1,57
158
159
160
161
L62
163

r64
165

r66

am ru
SATUAN BIAYA TIKET

BIAK

TUJUAN
{3)

PALEMBANG
BALIKPAPAN

DENPASAR

MAKASSAR

MANADO
MATARAM

MEDAN

MEDAN

PADANG
PALANGKARAYA
PALEMBANG

PEKANBARU
PONTIANAK

JAMBI

TIMIKA
BALIKPAPAN

JAMBI

BANJ_ARM_A_qr_N

JAMBI

DENPASAR
JOGJAKARTA

JAMBI
JAMBI
JAMBI

167 JAMBI
i 6 8 JAMBI
L69 JAMBI
170 JAMBI
t71 JAMBI
L 7 2 JAMBI
173 JAMBI
1 7 4 JAYAPURA

16.72e.O9O
3.615.O00

DENPASAR
JAYAPURA
JOGJAKARTA

DENPASAR

DENPASAR
DENPASAR
DENPASAR
DENPASAR

2.899.OOO

1.8.622oo0
1 8 . 7 i 8 ooo
16.333.000

BANDA ACEH
BATAM

PADANG
PALEMBANG
PEKANBARU
PONTIANAK
SURABAYA
TIMIKA
JAYAPURA
KUPANG

DENPASAR

7.145.000
7.145.00O
8.600.000
1 6 . 11 9 . O O O

SOLO
SURABAYA
TIMIKA

MANADO

KUPANG
MAKASSAR
MALANG

MANADO
PALANGKARAYA
PONTIANAK
- SEMARANG
SOLO

SURABAYA
JOGJAKARTA

EKONOMI

wl

SEMARANG

BIAK
BIAK
BIAK
BIAK
BIAK
BIAK
BIAK
BIAK
BIAK
DENPASAR
DENPASAR

DENPASAR
DENPASAR
DENPASAR

BISNIS

15.648.O00

_.11,2,3110-oo

'

3.861.000
4.OOO.000
4.300.000
8.621.OOO
1.893.000
9.477 000
10.108.OOO
8.664.000
8.995.000
2.32L.OOO
8.10B.OOO

6.353.O00

18.472.4OO

9.498.O00

16.932.000
L5.424.OOO

8.728.O00
8.108.000
8.781.000
8.568.000
7.081.OO0
3.444.OOO
6.845.000
2.952.OOO

io.gb6.ooo
15.873.000
1.2.782.OOO
5.808.000
11.680.000
5.091.OO0
4.r82.OOO
7.851.000

2.631.OOO

4.278.OOO

14o:Q09_
10.589.000

1.390.OOO
5.658.OO0

9.O49.OO0

4.888.000
4.909.000
4.27B.OOO

8.557.O00
7.541.O00
9.O92.OOO
7-.-99O:O09
10.140.O00
7.733.OOO
7.690.000
7.733.OOO
6.653.000
11.434.000
9.659.000
7.091.O00
1.2.707.OOO
"

2.4+q.ooo

6.B7B.OOO
614?F:OOO
6.42B.OOO
7.883.O00
13.274.OOO

4.942.OOO

4.738.OO0
6.129.000
4.407.4OO
4.193.000
4.439.OOO
3.551.O00
6.O75.OOO
4.952.OOO

3.925.000
6.097.AOO
4.193.000
4.O11.OOO

3.476.OOO
3.615.O00
3.915.O00
7.690.000

Llt
I

MENTEBIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-22-

dalam ru
NO

SATUAN BIAYA TIKET

KOTA
TUJUAN
(3)

ASAL
I

L75

JAYAPURA
JAYAPURA
t 7 7 JAYAPURA
178 JAYAPURA
179 JAYAPURA
1 8 0 JAYAPURA
1 8 1 JAYAPURA
r82 JOGJAKARTA
1 8 3 JOGJAKARTA

L76

184

MANADO
MEDAN

PADANG
PALEMBANG
PEKANBARU

P_9NTIAIIAK

TIMIKA
DENPASAR
MAKASSAR

186
L87

JOGJAKARTA
JOGJAKARTA
JOGJAKARTA
JOGJAKARTA

MANADO
MEDAN
PADANG
PALEMBANG

1BB
189
190
191

JOGJAKARTA
JOGJAKARTA
JOGJAKARTA
KENDARI

PEKANBARU
PONTTANAK
TIMIKA
BANDA ACEH

185

r9_? KENDARI
193
t94
195

KENDARI

KENDARI
KENDARI
KENDARI

196
197 KENDARI
1 9 8 KENDARI
799 KENDARI
200 KENDARI
20L KENDARI
202 KUPANG
203 KUPANG
204 KUPANG
205 KUPANG
206 KUPANG

2LO

MAKASSAR
MAKASSAR
MAKASSAR
MAKASSAR

2tr

MAKASSAR

2L2

MALANG

?97
208
209

?-r_3 MALANG
2L4

MALANG

2t5

MALANG
MALANG
MALANG
MALANG

TQ

2L7

2TB
21,9 MALANG

F_Ar4ryr

DENPASAR
JOGJAKARTA
PADANG
PALEMBANG

PEKANBARU
SEMARANG
SOLO

SURABAYA
TIMIKA
JAYAPURA

JOGJAKARTA
MAKASSAR

MANADO
SURABAYA

Br4K
JAYAPURA
KENDARI
MANADO
TIMIKA
BALIKPAPAN

BA-NDAACPH
BANJARMASIN
BATAM

BI4II
JAYAPURA
KENDARI

MAKASSAR

EKONOMI

BISNIS

(5)
11.263.000
10.097.o00

el
22.LO9.OOO
18.932.000
17.381._000
i5.873.000
17.435.000
16.322.OOO
3.615.000
3.861.000
6.525.000
10.536.000
9.519.000

9.327.O00
B.717.OOO
9.380.000

e.1.7.7_.ooo_
2.289.OOO

2.48r .OOO

si/22.obii
4.770.OOO

7.969.OOO

6.460.000
B.O22.OOO

12.953.000
10.568.000
5.455.000
8.129.000
11.167.000

g.os9.o0o

11.220.OOO
9.:q_59j9OO
9.659.O00
11.103.O00
18.633.000
14.386.000
7.348.000
7._q37:OOO
11 . 6 4 8 . 0 0 0
6.749.OOO
8.493:0_0q
r0.193.O00
2.663.000
5.327:OO_qLr.723.OOO
10.108.O00
10.204.000
8.161.000
7 819.000
16.O87.O00
16.536.000

ro.322.OOO
10 129.000

3.893.000

4.000.000
3.380.000
4.054.000
3.840.000
---i.o3g.ooo
7.LO2.OOO

5.658.000
3.273.OOO
4.706.OO4
5.722.OOO
5.102.000
5.776.OOO
5.027.O00
5.166.000
5.466.000
9.798.OOO
8.108.000
4.182.000
4 . 3 1i . 0 0 0
6.140.000
3.722.OOO
4:931..0_0q
5.787.000
1.786.000
2.909.000
6.567.000
5.134.000
5.765.OOO
4.407.OOO
4.311.000
8.482.O00
9.O92.OOO

5.487.O00
5.166.000

,N*.R h
e,i*

I\\\\-

-,////I

N-ffi-U
\W"r[iTg

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

-23-

dalam ru
SATUAN BI AYA TIKET

KOTA

NO

ASAL

TUJUAN
(3)

QI

220
221
222
223
224

225
226
227
228
229
230
23L
232

233
234
235
236
237

238
239
240

MALANG

MALANG

PADANG
PALANGKARAYA
PALEMBANG

MALANG
MANADO
MANADO
MANADO

TIMIKA

MANADO
MANADO
MANADO
MANADO
MATARAM

MATARAM
MATARAM
MATARAM

MEDAN
- PADANG
PALEMBANG
PEKANBARU

BATAM
BIAK

24r

MATARAM

;AYapuna-*

242
243

MATARAM

245
246
247
248
249
250

MATARAM
MATARAM
MATARAM

JOGJAKARTA
MAKASSAR
MANADO
MEDAN
PADANG
PALEMBANG

MATARAM

PEKANBARU

MATARAM

25r

MEDAN

PONTIANAK
SURABAYA
BANDA ACEH

252
253
254
255
256
257
258
259
260
267
262
263
264

MEDAN
MEDAN

244

MATARAM
MATARAM

MATARAM

MEDAN
MEDAN

MEDAN
MEDAN
PADANG
PADANG
PADANG

PADANG
PADANG
PADANG
PALANGKARAYA

14.O55.OO0
12.953.OOO
12.504.000

-_PO_l!TTANAK
SEMARANG
SOLO
SURABAYA

MATARAM

MAKASSAR
PONTIANAK
SEMARANG

SOLO
SURABAYA
TIMIKA
MAKASSAR
PONTIANAK
SEMARANG
SOLO

SURABAYA
TIMIKA
BANDA ACEH

{5}
6.311.000
5.145.000
4.385.O00
4.407.OO4

13.167.000
9.958.000
8_.11.8:000
7.915.OO0
6.899.000
8.461.000
15.873.000
15.552.000
14.012.000
12.504.000

PEKANBARU

TIMiKA
BALIKPAPAN
- BANDA ACEH
BANJARMASIN

EKONOMI

I4l

MANADO
MEDAN

MALANG
MALANG
MALANG
MALANG

MANADO
MANADO

BISNIS

-' -

12.504.000
9.937.000

3.765.OOO
4.439.OOO

8.461.000
7.316.000

g:p46.ogg
s.926.000
_

6.599.OOO
6:396.QOO5.851.000

5.990.000
5.262.OOO

to.rs3.ooo

8.995.O00

10.750.000
10.846.000
8.803.000
8.461.000
11.552.O00
13.092.000

5.615.000
6.246.OOO
4.888.000
4.803.000

4.4L7.OOO
4.71,7.OOO
8.7L7.OOO

2.78L.OOO

10.600.000

9,0q0.-ooo
7.55r.000
9.102.000
8.OO1.000
3.829.000
3.466.0O0

6.546.OO0

7.327.OOO
2.909.OOO
4.738.000
5.637 oo0
4.867 ooo
4.246.OOO
4.909.000
4.706.OOO

2.32t.OOO
2.193.0OO

6.r72.OOO

12.574.OOO
9.733.000
9.2B4.OOO
9.2B4.OOO
10.739.000
18.258.000
LO.974.OOO
8.193.000

5.230.000
4.696.OOO
4.835.O00
5.134.000
9 455.000
5.402.000
4.460.OOO

7.744.OOO

3.925.OOO

7.744.OOO
9.199.000
16.718.000
10.546.000

4.065.OOO
4.364.000
8.685.000
6.O22.OOO

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

dalam rupial

ASAL

el

1)

265
266
267
268
269
270

27r
272
273
274
275
276
277

278
279
280
287

232
283
284

290
29L
292
293
294
295
296

29r
298
299

300
301
302
303
304
305

999
307
308
309
310
311

TUJUAN
(3)

PALANGKARAYA

BATAM

PALANGKARAYA
PALANGKARAYA

JOGJAKARTA
MATARAM
MEDAN
PADANG

PALANGKARAYA

PALANGKARAYA
PALANGKARAYA
PALANGKARAYA

PALANGKARAYA
PALANGKARAYA
PALANGKARAYA
PALEMBANG
PALEMBANG
PALEMBANG

PALEMBANG
PALEMBANG
PALEMBANG
PALEMBANG
PALU
PALU
PALU

285 PALU
286 PALU
287 PANGKAL PINANG
2BB PANGKAL PINANG
289

SATUAN BIAYA TIKET

KOTA

NO

PANGKAL
PANGKAL
PANGKAL
PANGKAL
PANGKAL
PANGKAL

PINANG
PINANG
PINANG
PINANG
PINANG
PINANG

PANGKALPINANG
PANGKAL
PANGKAL
PANGKAL
PANGKAL
PANGKAL

PINANG
PINANG
PINANG
PINANG
PINANG

PALEMBANG

PEKANBARU
SEMARANG
SOLO
SURABAYA
BALIKPAPAN
MAKASSAR
PONTIANAK
SEMARANG

SOLO
SURABAYA
TIMIKA
MAKASSAR
POSO
SORONG

SURABAYA
TOLI-TOLI

BALIKPAPAN
BANJARMASIN

BATAM
JOGJAKARTA

MAKASSAR
MANADO
MEDAN
PADANG
PALEMBANG

PEKANBARU
PONTIANAK
SEMARANG
SOLO
SURABAYA

BISNIS

rcl
B.161.OOO

7.477.OOO
8.557.000
10.300.000
8.760.000
7.252.OOO

e.8os.oob
8.696.000
9.894.000
- - - - - 6 . O9.466.000
SS.OO0
6.236.000
6.236.OOO

z.ogo.ooo

+.os6.doo

3.840.O00

3.305.000
3.444.OOO

s.744.sioo
8.076.O00

4.268.O4O

2.578.OOO
r.423.U(JU

1.957.O00
6.878.000
6.878.000
2.94L.OOO
9.038.000
7.091.000
6.739.000
6.O65.000
9.060.000
12.097.OOO

3.883.000
3.8E3.000

1.915.000
4.631.000
3 915.O00
3 818.000
3.262.OOO
4.663.000
5.808.000

8.888.O00

4.653.OOO

7.337.OOO
5.829.000
7.391.000
6.279.OOO
5.829.000
5.829.000

3.883.O00
3.262.000
3.936.000
3.733.000
3.187.000
3.326.O00
3.626.OOO
4.514.000
3.979.000
4.118.000
4.4A7.OOO

' - 7.284.O4O
8.2,47.OOO

PONTIANAK
PONTIANAK

SOLO
SURABAYA
TIMIKA

6.685.000
8.140.000
1s.659.000

MAKASSAR

9.466.OOO

MAKASSAR
DENPASAR
JAYAPURA

.9.469:009
3.198.000
12.675.000

_!4AKASSAF
TIMIKA

i r.2gi.obo

SURABAYA
SURABAYA
SURABAYA

4.O22.OOO

15.210.000

1 6 . 7 7 1 oo0
9 915.000
6.685.0O0

3i4
315
316

4.086.O00
+.s85.OOO
5.220.{.]{.Ju
4.781.O00

TIMIKA
MAKASSAR
SEMARANG

SOLO

4.642.OOO

7.?92.Qo9_

PEKANBARU
PONTIANAK
PONTIANAK

3 1 3 SURABAYA

5.412.000

3.94 t.QOU

PONTIANAK
SEMARANG
SOLO
SURABAYA

?\?

4.O22.OOO
4.888.000

7.252.OOO

PEKANBARU
PEKANBARU
PEKANBARU
PEKANBARU

PONTIANAK
SEMARANG

EKONOMI
(5)
4.578.OOO

7.797.OOO
7.797.OOO
9.24L.OOO

5.936.000

B.739.OOO
5.241".OOO

3.765.000
3.904.000
4.204.OOO
8.535.000
4.706.OOO
4.845.000
1.979.000
7.23|.OOO
3.433.000
6.589.OOO

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-25-

2A SATUAN BIAYA TAKSI PEzuALANAN DIIVAS DALAM NEGERI

NO.

PROVINSI

SATUAN

QI

(1)

BIAYA TA 2013
(41

SUMATERA
SUMATERA

B
9
10
11
L2
13
L4
15
i6

LAMPUNG

{3)
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK

BENGKULU

OK

80.000

BANGKA BELITUNG
BANTEN

OK
OK
OK
OK

60.ooo

ACEH

SUMATERA UTARA
RIAU
KEPULAUAN RIAU
JAMBI

3
4

t7
18
19
20
27
22
23
24
25
26

BARAT
SELATAN

JAWA BARAT
D.K.I. JAKARTA

JAWA TENGAH
D.I. YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN

SELATAN

KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
GORONTALO

SULAWESI BARAT

27 SULAWESI SELATAN
28 SULAWESI TENGAH

29 SULAWESI TENGGARA
30 MALUKU
3 1 MALUKU UTARA
32 P A P U A
33 PAPUA BARAT

OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK

90.oo0
82.OOO

70.000
91.000
60.000
125.000

90.ooo
110.O00

285.000
60.000
170.O00
50.000
70.000
125.O00

100.000
48.O00
72.OOO
90.000

70.000
90.000
290.O00
110.O00
115.OO0
125.000
120.000
48.000
115.000
171.000
110.O00
315.000

125.000

,/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-26SATUAN BIAYA TIKET PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI (PPI

29

dalam U S$
BIAYA TAHUN 2OL3
KOTA

NO

(21

Eksekutif
(3)

Bisnis

Ekonomi

AMERII{A UTARA
1

L2.47L

6.749

3.587

_1?.63s-

6.487
5.809

-9,s91

2
3

Chicago
Houston
Los Angeles

New York

14.76r

5
6
7

_QtJqwa

1.2:266
t2.468
11.750
10.902
t4.428

10
11

L2
13

t4
15
16

I7
18
19

San Fransisco
foronto
Vancouver
Washington

A_MERII{A SELATAN
Bogota
Brazilia
Boenos Aires
Caracas
Paramaribo

Ll.L87

Quito

18.399
16.393
t3.237
L7.832
15.018
2! 874
L 7 325

AMERII{A TENGAH
Mexico Citv

Santiago de Chile

Havana
Panama Citv

6.040
6.924
6.623
8.564
7.458
8.240

g.426
11.518

e_.1?4
10.399
9.494

3.L78
3.753

- 1,089
2.77r
3.24t

9'2773.743

i.ii
5.970
5.970
5.130
7.353

'1,5'5-9?_ ___ _8j900


16.269

12.727

r7.822

i.,eir

L4.702

LL.223

3.966
7.335

23.29r

EROPA BARAT

20

Vienna

2l

Brussels

_ 10.520
10.713

4:!7-7 _
5.994

___3.:357
3.870

,/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

dalam U

NO

BIAYA TAHUN 2OL3

KOTA
Eksekutif

22
23
24

25
26

27
28
29

2l
Marseilles
Paris
Berlin
Bern
Bonn
Hamburg
Geneva

- TOJ?4
LO.277

rI.478

Ekonomi

5.O74

3.541

6,q8q

3.331

6.126
6.056

3.959
4.355
3.753
3.825
4.333
3.331

10.945
7.464
8.166

5.:o-?q

9:696
10.023
9.9L7
10.980

1'e29

6.031
5.370

Amsterdam

31
32

EROPA UTARA
Copglhagen
Helsinski
Stockholm

93

London

34

Oslo

9q

3)
10.850

Bisnis

9.856

5.931
5.506
5.446
4.773

3.73A
3.681
3.433
4.153
4.O49

EROPA SELATAN
35
36
37
38
39
40
4l

42

Sarajevo
Zagreb

Athens
Lisbon
Madrid
Rome
Beograd

t7.778
I4.446
14.9TI
9.309
10.393
8.714

9.92r

6.334

?.?5*6
4.746
4.767
41774
6.158

6.033
2.794
8.041
3.383
3.631
3.851
5.350

PEqPAlI!4gR_

Bratislava
43
Bucharest
44
Kiev
4s-- Moscow

6.9gg

8.839
10.860
9.537

4.34t
4.982
6.O29
7.206

3.771.
4.L13

s.le3
5.143

,/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-28dalam U S$

BIAYA TAHUN 2OL3


NO

KOTA
Eksekutif

46
47
48

2
Praque
Sofia
Warsaw

(3)

ro.777

5.052

t2.900

9.848
7.848

8.555
6.818

5.808
6.081
9.000
6.599

5.552
8.732

7.700
7.966
LI.779
8.947
11 11B

56
57
58

Cape Town
Johannesburg

59
60
67

AFRII{A UTARA
Algiers
Cairo
Khartoum

62

Rabbat

63

Tripoli
T\rnisia

64

3.451
3.6L2
3.447

AFRII{A TIMUR
5 1 Addis Ababa
- _?2_*Nairobi
53 Antananarive
54
Dar Es Salaam
55
H_etq{g
AFRII{A SELATAN
Windhoek

6.748

10.281

50

Ekonomi

8.484
7.473

AFRII{A BARAT
Dakkar
Abuja

+9

Bisnis

18.24r
14.94L
11.255

9.536
7.820
5.904
8.910
6.551
9.419

6'1!9

8.282

10:6_q0_

5.733
5.747

17.774
8.438
8.524

7.570
7.330
6.275

6.593

5.770
4.O37
3.915
5.665
5.706
4.I75

9.tr1
4.507

7.72r
4.975
4.958

Ly

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-29 dalam

BIAYA TAHUN 2OI3


NO

KOTA
2

Eksekutif

Bisnis

Ekonomi

(s)

ASIA BARAT
65

vteryrqe

64oo-

66

Baghdad
Amman

5.433
7.56L

Kuwait
Beirut
Doha
Damascus
Ankara
Abu Dhabi

6:77!
7.703

5.9=9_2
4.148
6.43I

4.700
3.545
3.545

4.?73

3:110
3.730
2.745

Muscat
giyadh

5.216
8.684
9.449
5.283
8.205
6.446
6.469
5.359

4.490
3.639
5:390_
6.643
4.976
5.878
3.785
5.156
3.510

ASIA TENGAH
_ 7 8 _ Tashkent
79
Astana

!3.617
13.66L

8:453
L2.O89

67
68
69

70
7I

72
73
74
75
76

77_

Sanaa
Jeddah

ASIA TIMUR

80

Beijing

81

Hongkong

2.595
3.O28

82

_OS_ete__

3:?o4

83
84
85

To\yo

3.734

Uqrryang

2.421
3.233

Seoul

- -

z.f+o
2.633

_ 2.9q9
2.675
I.999
2.966

_ 3.3?s
3.581
2.727
3.679

3.321
3.727
3.000

7.343
8.962

L.623
1.257
1.864
1.835
L.737
7.737

ASIA SELATAN

_qq_ Eebp_sl.
__
87

Teheran

_ 6:3oJ
4.475

3.905
3.416

_9,298
2.920

MENTFRIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-30dalam U

BIAYA TAHUN 2OT3


KOTA

NO

88
89
90
91

92

Eksekutif

Bisnis

Ekonomi

(4

(5

2
Colombo
Dhaka
Islamabad
Karachi
New Delhi

L.628

3 . 11 9
3.063
5.482

2.562
2:4L7
3.333

2.501

4.226

3.633

2.327

r.o92

2.OO9

ASIA TENGGARA
Baqdar Seri Bagawan
Bangkok
Davao Citv
_e_9-Hanoi

L.628
2.344
2.757

97
98
99

L.677
1.195

1 r!7
1 155
2.558
1.833
1.503
9tL

r.894

r.427

1.158
2.453
918
2.202
997

659
I.6L4

93
94
95

1.833

Ho Chi Minh
Johor Bahru
Kota Kinabalu
1 0 0 Kuala Lumpur
1 0 1 Manila
IA2 Penang
1 0 3 Pnom Penh

to4

Singapore

105
106

Vientiane

Yangon

?Q74
I.468

766

919
823
I.64L
1.656

r.235
525
694
585
1.150
545

1.981
673

r.627

2.O25
1.2T2

r.420

4.926
4.900
3:8_14

2.500
3.96+

403
1.053

ASIA PASIFIK

L07
108

Canberra
Darwin

M_-elbqqryg
10_e___
"
1 1 0 Noumea
111

J\2

s.506
6.689

Perth

_ f_o1!\{qrepby

113

Sydney

t14

Vanimo

__ll_s_wgtti[gJo_q_
_

4.886
6.940

5.77r
_ _

8.252
4.629
3.318
6.561

5.9r7
1.801
7.398
4.237
2.740
4.687

- ?'8F8
3.780
1.525

5.034
2.557

2.380
3.413

MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-31 30

SATUAI{ BIAYA PTNYTLENGGARAAN


PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI
3O.f
ATKr Langganan Koran/Mqialah,
Lampu, Pengamanan Sendiri, Kantong
Jamuan

NO

KOTA

(21

ATK

(or)
(3)

Langganan
Koran/
Majalah
(ekslempar/
bulanf
(41

Lampu
(buah)

Diplomatik,

Pengamanan
Sendiri

(oBl

(s)

(6)

Kantong
Diplomatik
(kgl

(71

.Iamuan
(oHl
(8)

AMERIKA UTARA
I

Ohicago

1.270

37

Houston

r.220

a.

Los Angeles

New York (termasuk KJRI New


Yorkl
Ottawa

7.270
t.270

37
37
39

1.307
r.270

42
37

20

1.963

18

I.307

42
42
37

20
20

2.O3L
3.391

18

1.553
2.836

r.478

38
47

T,L7O
1.319
1.I70
L.L72
1.001
1.099

33
42
33
37
32
35

18
22
16

2.L95
)..768

20

,1.899

AMERIKA TENGATI
Mexico Citv

1.220

Havana

r.220

35
35

Panama Citv

1.038 _ .

5
6
8
9

San Fransisco
loronto

Vancouver

r.307

W3lhi11$on

r.270

2.521
2.52L

18
18
18
T9

3.420
2.256

94
94
94
99

89
89
89
94

106
94
106
106
94

100
89
100

100
89

AMERII{A SELATAN

__19_ Fogg!q
11

L2

Brazilia
Boenos Aires

13
T4
15
16

Paramaribo
Santiaso de Chile
Quito

L7

Lima

18
i9

20

21
22

23
24
25
26

27
28
29

30

Caracas

EROPA BARAT
Vienna
Brussels
Marseilles
Paris
Berlin
Bern
Bonn
Hamburg
Geneva
Amsterdam

1.185

L6
18
15
17

90
88
84

85
83
79

-..?,779

rs2

103
101
105

1.910

2.509

334

1 . 9i 0

254

" _L9_19

28

77
85

r.691
2.839

22
22
23
23
22

1.910
2.509

r.262

90

2.657

264
259
269
269
254
334
254
254

.?.o??

1.150

84
l07
85
95
8l
89

91
113
79
101
80

T6
I6

1.985

1.150

r.777

96

153

L7

_ .3q

r.947
2.O22

1.1s0

2?22
28
22

._

3.I20

2.373
3.O76
2.799
5.368

- 2.690
2.690
2.776

2.690

r29

r34

ry+-

105

t27

99

L66

130

L?7 * _ 9 e

127
166
L27

99

130
99

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-32alam

NO

KOTA

(1)

(21

ATK

(or)
(3)

Langganan
Koran/
Majalah
(ekslempar/
bulan!
(4)

Lampu
(buah)

Pengamanan
Sendiri

Kantong
Dlplomatik

(oBl

(ke)

(6)

(71

(s)

Jamuan
(oH)
(8)

BROPA UTARA

3t

Jopenhagen

32

Helsinski

2.ILs
r.947

33
34

Stockholm
London

35

Oslo

28r

24

1.910
1.966

259
254
26L

2.340

3li

22
22
22
26

1.179
L.275

145
156
158
161
165
L77
151
177

3.341

232

. -2-:_585
3.978
3.749
3.978

2L3

209

110
101
99

2L5

ro2

2F6

L27

2.232

108

2.232
2.776
2.732

rt7

84
90
91

EROPA SELATAN

36
37
38

39
40
4L
42
43

9.+rasvc

Zaereb
Athens
Lisbon
Madrid
Rome

Eqo.ere4
Vatican

1.220
t.220
L.270

r.220
r.220

r.220

18
20
20
2L

2.732

118
12I
I23

22
t9
22

1.936

L32

to2

r.669

113
86

ro2

_?o

2.478

93
95
87

EROPA TIMUR

+ , + ' Bratislava

1.220

45

Bucharest

r.220

t9

Kig_y-_
Moscow

r:229 _ _ _ . _ ! 4 8
r.220
183

Praque

L.220

Sofia

t.??o

47
48
49
50
51

Warsaw
Budapest
AFRIKA BARAT
Dakkar

L.220
r.220

t7l
150

L48
148
148
161

52
53

n"huie
-

53

AFRIKA TIMUR
Addis Ababa

2,9?e_

r32

54
55

Nairobi
{ntananarive

sq

1.895
2.O29

L23
732

Dql Es Qalaee
Harare

r.962
2.096

D/

I.220
_L:22Q

r48
145

_. 128
i36

22
79
_ 79.
23
I9
.19
19
20

1.668
1.867

__ L.73.?
2.375
2.760
_ 2.082
2.O82
2.27L

6
6

2.34r

5
5
5
5
5

2.o7o

2.?eF

7.773

r.967
_

1.690
7.773

110
96
95
L17
95

99
86

85

95
95
103

i06
85
85
85
93

161
158

55

L43
t34
143

13e
148

55

40
35
35
40
35

ral
rr' li

MENTERIKEUANGAN
HEPUBLIK
INDONESIA

33
alam

NO

KOTA

(21

(1)
58
59

60
61

62

63
64
65
66
67

AFRII{A SELATAN
Windhoek

9sse-lqllr
Johannesburs
Maputo
AFRII{A UTARA
Alsiers
Cairo
Khartoum
Rabbat
Iripoli
Iunisia

ATK

(orl
(3)

Langganan
Koran/
Mqialah
(ekslempar/
bulanf
HI

Lampu
(buah|

(s)

2.O29

r32

L.962
1.962
2.096

+?8

L28
136

5
5

140
L47
151

6
6
7

r.220
r.220

138

1.220

130

6
6
6

L.220
1.170

t.220

r32

Pengamanan
Sendiri

Kantong
Diplomatik

(oBl

(kel

(6)

(71

2.398
2.363
1.690
1.805

Jamuan
(oHl

t8)
t43

40

192

.1o

139
148

1.815
L.493
t.449
i.557
2.L51

139
140
150

40
43

40

35
40

r37

+o

131

40

r.2L2

r29

40

1.244

189

51

r.372
e?8

L9+

51

177
L67
183
177
t75
183

47
44
48
47
46

A,SIABARAT
68
69

Manama

1.170

4t2

r.220

42r

I.I7O
L.T7O

385

7l
72

Saghdad
Amman
Kuwait
Beirut

73

Doha

74
7S
76
77
78
79
80
B1

Damascus

L.I2O
1..220

Ankara

r.220

Abu Dhabi

t.L70

Sanaa
Jeddah

t.L70
L.220

Muscat

..-\.r70

70

82

Riyadh

Istanbul
Dubai

r.220

1.220

1.220
1.170

363
399
385
381
399
408
372
376
394
376
399
408

_9
5
5
5
c

5
5
5
5
5

1..469
1.574

1:515
1.575
2.547
1.250
L.464
1.534
t.469
t.I73
2.547

i.250

4a

.]97

_ _- . . 4 9
45
46

1.7L
173

181
L73

.19

183
t87

46
48
49

2.244
1.150

46
46

1.035

+6

A.SIATENGAH
83
84
85

lashkent

1.220

Astana
Baku

1.220
1.220

381
412
439

5
6

1.150
1.035

346
346
379
379
365
361
346

6
6
6
6
6
6
6

2.233

_ ._ ?.?41

ASIA TIMUR
86
87
88
89

Beijing

1.220

I-longkong

r.270

Osaka

t.270

Tolcyo

1.270

_ 9 ! _ _ -Uglry-g4e
9 1 Seoul
92 Shanshai

r.229
1.270

r.220

?.167
2.055
3.450

r.324
2.524
2.233

47
47
51
51

le

49
47

44
45
48
48

__-. !7

46
44

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

-34-

NO

KOTA

(1)

(21

93

ASIA SELATAN
Kaboul

94
95
96

Ieheran
Colombo
Dhaka

97

Islamabad
Karachi

98
99
100

New Delhi
Mumbai

ATK

(orl

Langganan
Koran/
Majalah
(ekslempar/
bulanf

(3)

t.r20

50

r.229

46
44
45
45
45
46
46

-.r._?29
r.220
1.170
1.170

Pengamanan
Sendiri

(oB)

(sl

(41

L.170
1.170

Lampu
(buahl

Kantong
Diplomatik
(kg)

(71

(6)
6
5
5
5

5
5

{8)

t.945
1r3.8_0-.
L.495
1.553

65
60

4)4r

58
58

89

82
78

57
58

1.546
2.329
2.329

.Iamuan
(oHl

79
79
79
81
81

59
59

A,SIATEITGGARA
101

ro2
103
104
105
106
LO7
108
109
110
111
L12
113

Bandar Seri Bagawan


Bangkok
Davao Citv
Hanoi

1.170
1.L70
1.t70

Ho Chi Minh
Johor Bahru
Kota Kinabalu
Kuala Lumpur
Manila

I.i70
I.170
1.170
T.L7O
1.170

Bgrene-

1.,1?o*

Pnom Penh

Singapore
Vientiane

tt4

Yangon
1 1 5 Songkhla

_L!_6 Ett4i"e
IL7

Tawau

ASIA PASIFIK
1 1 8 Canberra
1 1 9 Darwin
L20 Melbourne
L 2 t Noumea
r22 Perth
L23 Port Moresbv

t24
t25

t26

_ L?7
t28

Sydney
Valimo

Wellineton
Suva
Dilli

r.t70

1.170
1.170

L.220
t.220
i.170

L_l70
1.170

1.2to

47
47
47
46
46

37
37
37
47

37 _ _ .
39
49
47
46
47
37
37

5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
4

___1.L79
r.265
97L

5
J

't5

83

1.178
r.221

60

66
69
87

1.480

r.227
1.221
-

2,t59

r.220

52
52
52

2.9 8

1.220

5()

1.220

52

6
6
6
6

2.463
2.568
642
3.160
642
1.840

5
5

_ __. l.7lor.747

t.220

L,??.O _ q 0
t.220
1.220

L.220
1.134
1 .1 5 8

52
50
52
48
49

62
78
75
74
75

2.362
981

4
4

6
6

60

1.0s2
2.917

83
B1
81
66
66
66

60
60

_-- 2:0-89
I,22I

83
83

75
75
75
73
65

1.350
1.480
942

2.568

83
82
83

.90

66
66

t23
123
123

92

60

133

L23

oo

- _22
100
92

llq _82
t2s
92
118

89

L23

92

TL4
LL7

86
88

Y/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-35-

3o.2 Pemeliharaan, Pengadaan tnventaris Kantor, Pakaian Soplr/Satpam,

Pemeliharaan

KOTA

NO

Kendaraan
dinas

(Unit/

Gedung
(m2ltahunf

Tahunl

(21
AMERIKAUTARA
Shicago
2
Houston
2
Ios Aneeles
4
New York
_.5.- _ Sttawa
6
Jan Fransisco
7
loronto
I
Vancouver
I
iVaqhington

t3l

8.353
8.353
8.353

a.793
9.408

8.353
9.408
9.408

9,9s.q

Pengadaan
Inventarls
Kantor

Halaman

(orl

l^"1

80
80
80

Pakaian
Soptr/
Satpam
lstell

Sewa Kendaraan
(harif

Sedan

Bus

tahunl
(51

t+l

Sewa Kendaraan, dan Konsumsl Rapat

(6)

9
9
9

80
72
80
72
72
80

63
63

9
9
9
9
9

{61

681

320

.9q1

9?9

681

320

300
390
300
300

Mobtl
Boa

t9l

r0t

400

409

__400_
400

409

_4_61
409

5_l
46
51
5l

767
767

361
361

29r

350

291

3:20

309

350
400

3:7
408

264

32s

3_50
350

246

250

3s0

418
521
366

350

370

. - ._ 6 9 1

400

46
46
46

337
961
320

3s9-

I rl

409
431

777
7.97
681

291
300

400

Konsumsl
Rapat
loKl

461
461
4rl9

48

46

$MERIKA SELATAN

10

EqC_ota

l1

Brazilia
Joenos Aires

t2
1?

t4

93IggqsParamaribo

15
l6

Santiaeo

lt

Lima

de Chile

Q-ttitgIMERII(A TENGATI
Mexico Citv

8
l9

Havana

20

P-egeEe-c-ry

2l

EROPA BARAT
Vienna

22
23

?1
25

26
27

2a
29

Brussels
Marseilles
Paris
Berlin
Bern
Bonn
Hamburs

-_9..5?e.
10.639
7.500
9.496
7.562
8.441

A?

72
63

7.2tO
7.973

63
63

8.001
7.825

72
72

9
9
9
9
9

774

361

616
688
588
645

290

9
9
9

652
638
609

9
9
9

760
745
774

?74 _

-.7'90-0

1?

13.692
13.434

80

13.95r
13:9.q!
t3.176

80

I7.309

80
80
72
80
72

9
9
9
9
9

13.776

80
72
80

13.563
16.t47

80
80

11 . 1 0 9
12.O13

12.6s9

72
72
72
72
72

13.563

72

-t3.176
73.176

Seneva

17.309

Amsterdam

13

I to

695
867
609

72

qq

731
960

t5L

7il
960
731

___?e_1 qs9- _J9s


250

324

261

350

4L3

-..279.

223
245

.9sq
384

3_q-3
387

275
275
232

392
383

392
383

350

.96q

303

307
300
247

708
695

_ _390
293
722
304
722 _ _394
287
642
895
68.2
642
895
642

377
287
247
377
247

/rbb

_.918
293
300

608
596
619

6_r.:)_
585
764
c6J

s-tis
764
585

46

58
4l

52
41
46
39

43

44

43

_ 1.r

427

cl

806
837
437
790

50
52

1.038
790
790
1.O38

790

52
49
64
49
49
64
49

OROPA UTARA
2l

l9PgI'hecq4

1D

33

ielsinski
Itockholm

34

L,ondon

3_q

Oslo

36
37

3q_
39
40

!_r
42
43

EROPA SELATAN
Saraievo
Zagreb
thens
Lisbon

Madrid
Rome
Beograd
Vatican

t4.597
t3.434

_.\?.t42
12.401

tt.626
13.563

72

9
9
9

810
745

731

753
896

I
9
9
9
9
9
9
9

616
667
674
688
702
753
645
753

695
682
702
835

300

352

.918

979

54
50
49

596
585
602
717

806
79t
814
969

4q3

667
721
729
744
760

41
45
45
46

at4

50
43

50
60

'242
302

326
330
337

262
26s
275

344

276

q69
Jlo

368

533
_ 539
550
562

2e9 _ 6 9 ?

275
295

516
602

698
814

50

^/

MENTERIKEUANGAN
REFUBLIKINDONESIA

-36Secta Kendaraan

Pemeliharaan

KOTA

NO

Kendaraan
dinas
(Unlt/
Tahrrr

44
45
46
47
48
49
50

5t

}ROPATIMUR
3ratislava
fucharest
fiev
vloscow

Pengadaan
Halaman

Gedung

l^tl
tahunf

lm2ltahunf

3.t76
1.496

r.367

>raoue

4.080
1.367

lofia
^/arsaw

1.367

}rdanesf

2.407

r.367

Kantor

f)ekkar

\il.+z,j

53

\buia

12.234

53

AFRII(A TIMUR
\ddis Ababa

54

{airobi

J5

{nfananerivc

I 1.133
10.399
l l. l33

56
57

Dar Es Salaam
Harare

1O.766
I 1.s00

58
59
60
61

IFRIKA SELATAN
Windhoek
Cape Town
Johannesburg
Maputo

585
510

309

275

so5

l8.l

_ 309
309

397

9?F

315
294

72
63

9
9
9
9
9

OJ

1.l33

t2

o.766
o.766

72
72
72

I 1.500

250

72
63

Bus

287

9
9

9
9

Sedan

372

72
72

Mobll
Box

791

loKl

49
43

275
275

505
JUC

690
642
845
642
642

505
550

6a2

52
42
42
42

744

46

275

663
650

tcJ

150

43
42

7lo
663

770

663

250

7lo

7
8
8
8

OJI

309

63r

309

688

337

_27F
300

ssc

204
200

275

346

Konsumsi
Rapat

358

9
9
9
9

lharil

731
638
631

72
72
72
72
72
72
72
72

AFRIKA BARAT

s2

lorl

Pakalan
Soplr/
Satpam
lstell

+2

JIJ

^_.;

2s9
?4-2
2s9

304

251

275

686

32s

264

250

733

7to
686
733

9
9
9
9

315

7to

3s0
233

646
686

?68

275
275
275
294

350

304
325

259
251
251

249

733

8
8
8

-?.

304
308
329

25_t253
27t

. -9sq

304

ztJ

-- . ?so.

AFRIKA UTARA

{!g!ers

19.?99

OJ

Cairo
Khartoum
Rabbat

66

l nDoll

10.889
Lt.623
70.644
10.154

OI

lunisia

10.032

68

ASIA BARAT
Manama

62
63
64

69
70
7l
72
73
74
75
76

77
7A
79

]celqeq
{mman

Kuwait
Beirut
Doha
Damascus
\nkara
\bu Dhabi
3anaa
Jeddah

8l

Muscat
Rivadh
Istanbul

a2

Dubai

a2

ISIA TENGAH
fashkent
\stana

80

83
84

U5
_-86
6t

88

rku
ISIA TIMUR
lijing
:{onskonp
fsaka
fokyo

72
63
72
72
72

11.2s6
I 1.s00
10.s22

72
72

9.910
0.889

72

o.522
o.399
0.889
1.133

o.154
o.277
o.766
o.277
0.889
l l33

OJ

72.
72
72
63

7?
72
72
72
72

9
9

_?_
9
9

9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9

- :3ol
287
244

" 244
236
234

350
350

50
50

275

350

150

43

33
34

3q0

JO/

275
225

1s0
50
25
50
50

285

oo

363

275

350

350

ZIJ

9.9_q

147
469
447
474
444

367
346
380

2tJ

300
350

44

3l

29

_12=
31
3l

3_gg.._ 27t-275
389

39_q350

50

354
359
376
359

- .275

275

300
.350
350
350

25
50
50
50

3qo

-.?71

350

275

350

150
150

250
250
250

300

6s

3l

300
300

t25
t25

33
35

44_7
441
484
444

397
400
436
436

309

20
20
22
22

389

;--^

363

393

_.. _F?2

10.863

80

9
9
9
I

_.?7r

r0.863

72
80
80

371

250

47
50
46

50
50

490

9.905

?7s

221

acJ

- 9-,eol

275

393

11.990

350

191

tt.256

zrc

490
458
431
474
458
453
474
484
442

47

50
4l
51

300

_s0-o

63
63
63

10.399

27s_
250

419

ssz

407

436

407

+5t)

2SO

2rl

309
339
339

32
33
30
30
32
30
32
33

,tl

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-37 Sesa

Pemeliharaan

NO

KOTA

Kendaraan
dlnas
lUntt/

89

Pyongyans

1o.437

90

Seoul

r0.33r

91

Shanehai

92

Guanezhou

9.905
9.905

Gedung
lm2ltahunf

72
80
72
72

Pengadaan Pakalan
Inventaris
Soplr/
Satpam
Kantor
lstell
lorl

Ilalaman

l^'l
tahunl
o

391

I
9
9

387

4t9
414
397
397

37t
371

Kendataan

lharil
Sedan

Bus

Konsumsi
Rapat
Mobil
Box

465
460
441
441

4t9
4t4
397
397

326

509

885
420
743

JIJ

792

2.475
2.475
2.475

322
309
309

loKl
2l
2l
20
20

ASIA SELATAN

93

Kaboul

94
95

leheran

96
97
98
99
100

lolombo
Dhaka
Islamabad
Karachi
New Delhi
Mumbay

9.197
8.520
4.732
8.229
4.229
4.229
8.423
4.423

55

1?.
63
63
72
72
63
63

9
9
9

321

_..

29_7_
284

287

9
9
9
9

287
247
294
294

3q1

9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
I
9
9
9
9
9

301

149

575

198
132
t34

s99

194

s."ls

2.767

.?..F63
2.446

137

527

137

527

792
792
8ll
811

110

t99

g?-.e-.2.592

134

515

2.534
2.534

28
26_
24
25
ZJ

25
25
25

ISIATENGGARA

r 0 1 regdql_$ell B_Aeey14!
r02 3anokok
l03
104
l05
l06
t07
108
l09
110
111

t12
113
4
l5
l6
17

ll8
l9

20
2l
22
23

24
ZJ

26
27
28

Davao CiW
Hanoi
Ho Chi Minh
Johor Bahru
Kota Kinabalu
Kuala Lumnur
Vlanila
Penang

Pnom Penh
Jingapore

4.617
8.617
4.6t7
4.423

8.423
7.500
7.500

63

8.617
7.500
7.t64
9.O04

63
63

{anson

8.520
4.617
7.500
7.500

fawau
TSIA PASIT'IK
lanberra
Darwin
Melboume
Noumea
Perth
Port Moresbv
Svdnev
Vanimo
Wellington
Suva
Dilli

OJ

63

9,6!7

[gq'_q!s__,_

63
63
63

7.500

y'iengane

)ongkhla

63
63

9.585
9.585

9.s85
10.359

9.58s
9.t97
9.585
9.197
9.585
8.907
9.101

72
63
72
72
63
63

63

72
72
72
72
72
72
72
72

72
72
72

301
294
294

140
140

_ .!37
137

429

s39

429

-9?7

8ll

527

811

112
lt2

430

662

240

430

662

240
301

tt2

430

662

140

539
430
444

429

240

240
250
314
301
297
301
240

240

--

539

Cs+

9
9

334

- 22L
:-.

9
9
9

JOI

334
321

334

9
9
I
9

321
334
311
318

__lt?

116
146
1 4 0 ._
138
140
tt2,
112

s63
539
533
539

4sg
430

600
156
600
56
56
,.600
644
68
600
56
5
4 9 - - - . 6 50/ 0
56
575
49
5t)

4s
4a

_gqo
557
569

662

690
467
--.429
420
829

2.592
2.592

2.-s33.
2.534
2.068
2.064
2.064
2.592
2.064
2.155

2.704
.-2.592
2.563
2.592

26
26
26
25
25
2l
2l
2l

26
21
22
27
26
26
26

2.0'64
2.064

2l

662

sda

2.883

923

2.443

29
29

99?.

e?q . .2.9q3
997
923

,_ 98s
923
923
923

3 . 11 6

2.443
2.767

2.883
2.767
2.443

Aq7

2.679

476

2.737

21

29
31
29
2A
29
28
29
27
27

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

PENJELASAN
STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2OT3
YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS ESTIMASI
Satuan Biaya Uang Transpor Kegiatan dalam KabupatenlKota
Uang transpor dapat diberikan kepada pegawai negeri atau non pegawai
negeri yang melakukan kegiatan/pekerjaan di luar kantor yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas kantor/instansi yang bersifat insidentil dengan
ketentuan masih dalam batas wilayah suatu kabupaten/kota.
Batas wilayah kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta meliputi kesatuan
wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan
Jakarta Selatan.
Uang transpor kegiatan dalam kabupatenlkota tidak dapat diberikan apabila
perjalanannya menggunakan kendaraan dinas dan/ atau untuk perjalanan
yang bersifat rutin.
Uang transpor kegiatan dalam kabupatenlkota tidak dapat diberikan kepada
pegawai negeri atau non pegawai negeri yang melakukan rapat dalam
komplek perkantoran yang sama.
Catatan :
yang
a. Terhadap perjalanan untuk kegiatan dalam kabupatenlkota
jam
(tidak
pergi
pulang
memerlukan waktu tempuh melebihi 8 (delapan)
termasuk waktu transit) dapat menggunakan mekanisme perjalanan
dinas dalam negeri.
b. Untuk
yang
mengharuskan
kegiatan
dalam
kabupatenlkota
menggunakan
air maupun
atau
moda transportasi
udara dan
memerlukan biaya yang melebihi satuan biaya yang ditetapkan, dapat
diberikan secara at cost.
c. Dalam hal perjalanan dalam kota melebihi 8 (delapan) jam pergi pulang
termasuk pelaksanaan kegiatannya maka dapat diberikan transpor dalam
kota dan uang harian sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari Satuan
Biaya Uang Perjalanan Dinas Dalam Negeri kota berkenaan dan tidak
diberikan penginapan.
d. Biaya transportasi dalam kota untuk kegiatan rapat dan kegiatan lainnya
yang sejenis dapat dibebankan pada anggaran unit penyelenggara
kegiatan.
Satuan Biaya Keperluan Sehari-hari Perkantoran di Dalam Negeri
Satuan Biaya Keperluan Sehari-Hari Perkantoran Untuk Satker di Dalam
Negeri merupakan
satuan biaya yang dikaitkan dengan jumlah pegawai
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya keperluan sehari-hari
perkantoran berupa barang habis pakai yang secara langsung menunjang
penyelenggaraan operasional dan untuk memenuhi kebutuhan minimal
agar suatu kantor dapat memberikan pelayanan secara optimal, terdiri dari
alat tulis kantor (ATK), barang cetak, alat-alat rumah tangga, langganan
surat kabar/berita
wal.
ialah. dan air minum

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

Satuan kerja yang memiliki pegawai sampai dengan 4O (empat puluh) orang,
dapat mengalokasikan paling banyak Rp52.000.0O0,0O (lima puluh dua juta
rupiah) per tahun. Sementara itu, satker yang memiliki pegawai lebih dari
40 (empat puluh) orang dapat mengalokasikan paling banyak sesuai dengan
besaran satuan biaya dikalikan dengan jumlah pegawai.
Satuan Biaya Diklat Pimpinan/Struktural
Satuan Biaya Diklat Pimpinan/Struktural
merupakan satuan biaya
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya diklat penjenjangan
pejabatlpegawai yang akan/telah menduduki jabatan tertentu. Satuan
ini sudah termasuk biaya observasi lapangan, namun belum termasuk
perjalanan dinas peserta.

yang
bagi
biaya
biaya

Satuan Biaya Latihan Prajabatan


Satuan Biaya Latihan Prajabatan merupakan satuan biaya yar:g digunakan
untuk perencanaan kebutuhan biaya latihan prajabatan bagi calon pegawai
negeri sebagai syarat untuk diangkat sebagai pegawai negeri. Satuan biaya
ini sudah termasuk biaya observasi lapangan, namrln belum termasuk biaya
perjalanan dinas peserta.
Satuan Biaya Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh
Satuan Biaya Makanan Penambah Daya Tahan Ttrbuh merupakan satuan
biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan
makanan/minuman
bagi pegawai negeri sebagai penambah daya tahan
tubuh, diberikan kepada pegawai negeri yang jenis pekerjaannya dapat
memberikan dampak buruk bagi kesehatan pegawai tersebut.
6

Satuan Biaya Konsumsi Rapat


Satuan Biaya Konsumsi Rapat merupakan satuan biaya yang digunakan
untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan konsumsi makanan
termasuk minuman dan kudapan untuk rapatlpertemuan baik untuk rapat
koordinasi tingkat Menteri/Eselon l/setara maupun untuk rapat biasa yang
diselenggarakan di kantor.
Rapat koordinasi tingkat Menteri/Eselon I/setara adalah rapat koordinasi
yang pesertanya adalah Menteri/Eselon I/Pejabat yang setara.
Satuan Biaya Pengadaan Bahan Makanan
Satuan Biaya Pengadaan Bahan Makanan merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan bahan makanan,
diberikan kepada anggota TNI/POLRI Non Organik, narapidanaf tahanan,
pasien rumah sakit, penyandang masalah kesejahteraan sosial, keluarga
penjaga menara suar, petugas pengamatan laut, ABK cadangan pada kapal
negara, ABK aktif pada kapal negara, petugas SROP dan VTIS, petugas
bengkel dan galangan kapal kenavigasian, petugas pabrik gas aga untuk
suar,

penlaga

menara
menara

suar.
suar.

kelomDoK
kelomook

tenaga
ten

kesehatan
Kesenatan

keri
Kefla

lv

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-40-

pelayaran, resclte team, mahasiswa/siswa sipil, dan mahasiswa militer/semi


militer.
Satuan biaya pengadaan bahan makanan dibedakan menurut rayon sebagai
berikut:
Rayon I
: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yograkarta,
Jawa Timur, Lampung.
Rayon II
: Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan,
Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Riau, Bangka
Belitung, Bali, Kalimanatan Barat, Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara
Timur, Nusa Tenggara Barat.
Rayon III
: Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku,
Maluku Utara, Papua, Papua Barat.
Daerah Khusus Rayon I, II, dan III untuk pengadaan bahan makanan
narapidana/tahanan merupakan daerah-daerah yar'g terpencil danfata'u
sulit dijangkau yang berada pada masing-masing rayon. Pengaturan daerah
khusus untuk pengadaan bahan makanan narapidanaf tal:'anan pada
masing-masing rayon mengacu pada peraturan Kementerian Hukum dan
HAM.
Satuan biaya pengadaan bahan makanan kenavigasian diberikan kepada:
a. Keluarga Penjaga Menara Suar (PMS) adalah keluarga petugas penjaga
menara yang ikut serta dalam bertugas menjaga menara suar. Satuan
biaya pengadaan bahan makanan untuk keluarga penjaga menara suar
diberikan kepada istri/suami dan anak (maksimal 2 anak) pegawai
penjaga menara suar sepanjang keluarga dimaksud mengikuti penjaga
menara suar melaksanakan tugas di lokasi pos menara suar.
b. Petugas Pengamatan Laut adalah petugas yang melaksanakan survey
hidrografi pada alur pelayaran serta melakukan evaluasi alur dan
perlintasan serta memonitoring pelaksanaan Sarana Bantuan Navigasi
Pelayaran (SBNP).Pihak III, Non Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
c. ABK Cadangan Kapal Negara adalah awak kapal negara kenavigasiaan
yang siaga untuk ditempatkan pada kapal negara kenavigasian pada saat
sandar dan bertolak serta bongkar muat.
d. ABK Aktif Kapal Negara adalah awak kapal negara kenavigasian yang
ditempatkan dan bekerja di kapal negara kenavigasian pada posisi
tertentu pada saat berlayar.
e. Petugas Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Vessel Traffic Information
Seruice (VTIS) adalah petugas yang mengoperasikan peralatan di Stasiun
Radio Pantai (SROP) dan Vessel Traffic Information Seruice (VTIS)
f. Petugas Bengkel dan Galangan Kapal Kenavigasian adalah petugas yang
memperbaiki dan merawat sarana prasarana kenavigasian di bengkel
navigasi dan memperbaiki serta merawat kapal negara kenavigasian di
galangan navigasi.
g. Petugas Pabrik Gas Aga untuk Lampu Suar adalah petugas yang bekerja
di pabrik gas aga di Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP), gas
disunakan sebasai bahan bakar baei lampu-lampu rnerl.ara suar.

MENTERIKEUANGAN
BEPUBLIK
INDONESIA

-4r-

h. Penjaga Menara Suar (PMS) adalah petugas yang menjaga dan merawat
menara suar agar dapat berfungsi dengan baik.
i. Kelompok Tenaga Kesehatan Kerja Pelayaran adalah petugas kesehatan
yang bertugas memeriksa kondisi kesehatan para awak kapal pada saat
pengurusan sertifikasi kepelautan.
Satuan biaya pengadaan bahan makanan untuk
mahasiswa/siswa
kedinasan diberikan kepada mahasiswa/ siswa yang diasramakan, meliputi:
a. mahasiswa/siswa
sipil (seperti mahasiswa pada Sekolah Tinggi
Perikanan, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, Akademi Migas);
b. mahasiswa/siswa militer/semi militer (seperti mahasiswa Akademi
TNI/AKPOL, mahasiswa Penerbangan, mahasiswa Institut Pemerintahan
Dalam Negeri).
Satuan Biaya Konsumsi Tahanan
Satuan Biaya Konsumsi Tahanan merupakan satuan biaya yang digunakan
untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan paket makanan tahanan,
diberikan untuk tahanan yang berada pada rumah tahanan kejaksaan,
kepolisian, dan BNN.
9

Satuan Biaya Pemeliharaan Sarana Kantor


Satuan
Biaya
untuk
Pemeliharaan
digunakan
Sarana
Kantor
mempertahankan barang inventaris kantor (yang digunakan langsung oleh
pegawai, khususnya meja dan kursi), Personal Computer/Notebook, Printer,
AC Split, dan Genset agar berada dalam kondisi normal (beroperasi dengan
baik). Untuk biaya pemeliharaan genset belum termasuk kebutuhan BBM.

1 0 Satuan Biaya Toga Hakim dan Jaksa


Satuan Biaya Toga Hakim dan Jaksa merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan toga bagi Hakim
Agung pada Mahkamah Agung, Hakim Mahkamah Konstitusi pada
Mahkamah Konsitusi, Hakim pada pengadilan negeriltinggi, dan Hakim
Pengadilan Pqjak, serta Jaksa pada Kejaksaan Negeri/Tinggi. Satuan biaya
tersebut tidak termasuk atribut/ perlengkapan.
1 1 Satuan Biaya Toga Mahasiswa
Satuan Biaya Toga Mahasiswa merupakan satuan biaya yang digunakan
untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan toga bagi mahasiswa pada
perguruan
tinggi/akademi
termasuk
biaya
sudah
negeri. Satuan
atribut/ perlengkapan.

L 2 Satuan Biaya Penerjemahan dan Pengetikan


Satuan Biaya Penerjemahan dan Pengetikan merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk
perencanaan kebutuhan biaya penerjemahan dan
pengetikan, dibayarkan kepada pihak/orang yang menerjemahkan naskah
asli ke dalam bahasa yang diinginkan.

MENTERIKEUANGAN
REFUBLIKINDONESIA

-42-

Pembelian
13 Satuan Biaya Penggantian Inventaris
Lama dan/atau
Inventaris untuk Pegawai Baru
Satuan Biaya Penggantian Inventaris Lama danf atau Pembelian Inventaris
Untuk Pegawai Baru merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
perencanaan kebutuhan biaya penggantian inventaris lama dan/atau
pembelian inventaris bagi pegawai baru. Penggantian inventaris lama
digunakan untuk penggantian meja dan kursi pegawai, pengalokasiannya
maksimal IOo/o(sepuluh persen) dari jumlah pegawai dan minimal untuk
1(satu) pegawai, sedangkan pembelian inventaris bagi pegawai baru
disesuaikan dengan kebutuhan.
L4 Satuan Biaya Bantuan Beasiswa Program Gelar/Non gelar Dalam Negeri
Satuan Biaya Bantuan Beasiswa Program Gelar/Non Gelar Dalam Negeri
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan
biaya bantuan mahasiswa program gelar/non gelar dalam negeri bagi
pegawai negeri yang ditugaskan untuk melanjutkan pendidikan Diploma I,
Diploma III, Diploma IV atau Strata 1 (satu), dan pendidikan pasca sarjana
(Strata 2 (dua) atau Strata 3 (tiga)) yang terdiri dari biaya hidup dan biaya
operasional, uang buku dan referensi per tahun. Biaya untuk pendidikan
ditanggung oleh Pemerintah secara at cost sedangkan untuk biaya riset
program dapat dialokasikan bantuan biaya riset sesuai kemampuan
keuangan kementerian/lembaga masing-masing, yang dalam pengusulannya
dilampiri dengan TOR, RAB, dan SPTJM.
Khusus tenaga pengajar biasa pada perguruan tinggi yang ditugaskan
mengikuti pendidikan fakultas pasca sarjana, besaran tunjangan tugas
belajar merqiuk Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1986 tentang
T\.rnjangan Belajar Bagi Tenaga Pengajar Biasa Pada Perguruan Tinggi Yang
Ditugaskan Mengikuti Pendidikan Pada Fakultas Pasca Sarjana.
15 Satuan Biaya Sewa Mesin Fotokopi
Satuan Biaya Sewa Mesin Fotokopi merupakan satuan biaya yang digunakan
untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa mesin fotokopi yang terdiri dari
mesin fotokopi analog dan mesin fotokopi digital untuk menunjang
pelaksanaan operasional kantor, sudah termasuk toner dan biaya perawatan.
L 6 Honorarium
Narasumber (Pakar/Praktisi/Pembicara
Khususf untuk
Kegiatan Seminar/ Rakor/ Sosialisasi/ Diseminasi/ FGD / Ke giatan Sejenis
Honorarium Narasumber (Pakar/Praktisi/Pembicara Khusus) untuk Kegiatan
Seminar/Rakor/Sosialisasi/Diseminasi/FGD/Kegiatan Sejenis merupakan
satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan
biaya
honorarium
narasumber non pegawai negeri yang mempunyai keahlian
tertentu/pengalaman dalam ilmu/bidang tertentu.
l7

Satuan Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas


Satuan Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas digunakan
untuk mempertahankan kendaraan dinas a
tetap dalam kondisi normal

vl/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-43-

dan siap pakai sesuai dengan peruntukannya termasuk biaya bahan bakar.
Satuan biaya tersebut belum termasuk biaya pengurusan surat tanda nomor
kendaraan (STNK).
1 8 Satuan Biaya Pemeliharaan Gedung/Bangunan Dalam Negeri
Satuan biaya digunakan untuk pemeliharaan rutin gedung/bangunan dalam
negeri dengan maksud rnenjagalmempertahankan gedung dan bangunan
kantor di dalam negeri agar tetap dalam kondisi semula atau perbaikan
dengan tingkat kerusakan kurang dari atau sama dengan 2Yo (d:ua persen),
tidak termasuk untuk pemeliharaan gedung/bangunan dalam negeri yang
memiliki spesifikasi khusus yang diatur berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
Satuan biaya pemeliharaan gedung/bangunan dalam negeri dialokasikan
untuk:
a. Gedung/bangunan milik negara;
b. Gedung/bangunan milik pihak lain (selain pemerintah pusat) yang disewa
dan/atau dipinjam oleh pengguna barang dan dalam perjanjian diatur
tentang adanya kewajiban bagi pengguna barang untuk melakukan
pemeliharaan.
L 9 Satuan Biaya Sewa Gedung Pertemuan (per empat jaml
Satuan Biaya Sewa Gedung Pertemuan (per empat jam) merupakan satuan
biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa gedung
pertemuan untuk pelaksanaan kegiatan di luar kantor seperti rapat,
pertemuan, sosialisasi, seleksi/ujian masuk pegawai dan kegiatan lain
sejenis. Gedung pertemuan adalah gedung yang biasa digunakan untuk
pertemuan dengan kapasitas lebih dari 3O0 (tiga ratus) orang, sudah
termasuk sewa meja, kursi, sound system, dan fasilitas gedung pertemuan
lainnya.
20

Satuan Biaya Sewa Kendaraan (per delapan jaml


Satuan biaya sewa kendaraan (per delapan jam) merupakan satuan biaya
yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa kendaraan roda
4 (empat), roda 6 (enam)/bus sedang, dan roda 6 (enam)/bus besar untuk
kegiatan yang sifatnya insidentil dan dilakukan secara selektif serta efisien.
Satuan biaya sewa kendaraan sudah termasuk bahan bakar dan pengemudi.
Untuk sewa kendaraan operasional kantor yang tidak bersifat insidentil atau
untuk jangka waktu yang lama, baik dalam satuan bulanan atau untuk
tahunan, satuan biayanya menggunakan harga pasar.
Satuan biaya sewa kendaraan dapat diperuntukkan bagi Pejabat Negara
(ketua/wakil ketua dan anggota lembaga negara, menteri serta setingkat
menteri) yang melakukan perjalanan dinas dan
memerlukan sewa
kendaraan dan diberikan secara at cost.
Catatan:
Untuk sewa kendaraan selain kendaraan roda 4 (empat), roda 6 (enam)/bus
dan roda 6 (enam)/bus besar, termasuk untuk moda transportasi

L/

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

antar pulau di wilayah Indonesia (misalnya: perahu, dan speed boat) dapat
menggunakan biaya sewa sesuai harga pasar dan dilakukan secara selektif
serta efisien.

2 L Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Pejabat


Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Pejabat merupakan satuan
biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan
kendaraan operasional pejabat eselon I dan eselon II.
Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Kantor dan/atau
Lapangan Roda 4
Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional danf atau Lapangan Roda 4
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan
biaya pengadaan kendaraan roda 4 (empat) operasional kantor dan/atau
lapangan guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian
Negara/Lembaga.

22 Satuan

23 Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Bus


Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Bus merupakan satuan
biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan
kendaraan operasional dan f atau angkutan antar jemput pegawai. Sepanjang
diperlukan, dapat diberikan ongkos kirim untuk pengadaan kendaraan
opersional bus , yang besarannya disesuaikan dengan harga pasar.
Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2 {Duaf
Operasional Kantor Dan/Atau Lapangan
Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2 (Dua) Operasional
Kantor dan/atau Lapangan merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
perencanaan kebutuhan biaya pengadaan kendaraan roda 2 (dua) termasuk
trail yang digunakan untuk operasional kantor dan/atau lapangan guna
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi.

24 Satuan

25 Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas (Stelf


Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas (Stel) merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk pi:rencanaan kebutuhan biaya pengadaan Pakaian Dinas
termasuk ongkos jahit dan atributnya yang meliputi :
a. Satuan Biaya Pakaian Dinas Dokter
Satuan Biaya Pakaian Dinas Dokter diperuntukkan bagi dokter yang
penyediaannya secara selektif, dan diberikan 1 (satu) potong jas per
tahun.
b. Satuan Biaya Pakaian Dinas Perawat
Satuan Biaya Pakaian Dinas Perawat diperuntukkan bagi perawat yang
penyediaannya secara selektif, dan diberikan paling banyak 2 (dua) stel
pakaian per,tahun.
c. Satuan Biaya Pakaian Dinas Pegawai
Satuan Biaya Pakaian Dinas Pegawai diperuntukkan bagi pegawai yang
penvediaannva secara selektif. dan diberikan paling banyak 2 (dua) stg!

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-45-

per tahun dengan ketentuan sebagai berikut:


1) Harus ada ketentuan yang ditetapkan oleh Presiden pada awal
pembentukan satker mengenai kewajiban penggunaan pakaian dinas
pegawai;
2) Dalam hal satker yang pada awal pembentukannya tidak terdapat
ketentuan yang mewajibkan penggunaan pakaian dinas pegawai, biaya
pakaian dinas pegawai dapat dialokasikan setelah memiliki ijin prinsip
dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
d. Satuan Biaya Pakaian Seragam Mahasiswaf Taruna
Satuan Biaya Pakaian Seragam MahasiswafTaruna diperuntukkan bagi
mahasiswaf taruna pada pendidikan kedinasan di bawah Kementerian
Negara/Lembaga
yang
tertentu
penggunaan
seragamnya telah
mendapatkan ijin prinsip dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi yang penyediaannya dilakukan secara selektif,
paling banyak 2 (dua) stel per tahun.
e. Satuan Biaya Pakaian Kerja Sopir/Pesuruh
Satuan Biaya Pakaian Kerja Sopir/Pesuruh
diperuntukkan
bagi
sopir/pesuruh yang diangkat berdasarkan surat keputusan KPA, dan
dapat diberikan paling banyak 2 (dua) stel per tahun.
f. Satuan Biaya Pakaian Kerja Satpam
Satuan Biaya Pakaian Kerja Satpam diperuntukkan bagi satpam, sudah
termasuk perlengkapannya (sepatu, baju PDL, kopel, ikat pinggang, tali
kurt dan peluit, kaos kaki, topi, kaos security dan atribut lainnya) dan
dapat diberikan paling banyak 2 (dua) stel per tahun.
26

Satuan Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor


Satuan Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor merupakan
satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya kegiatan
rapatf pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor dalam rangka
penyelesaian pekerjaan yang perlu dilakukan secara intensif. Kegiatan
rapatlpertemuan di luar kantor dapat dilaksanakan sepanjang melibatkan
eselon I lainnya.
Satuan biaya paket kegiatan rapatfpertemuan di luar kantor menurut
peserta kegiatan terbagi dalam 3 (tiga)jenis:
a. Kegiatan rapatlpertemuan di Luar Kantor pejabat Menteri/Setingkat
Menteri adalah kegiatan rapatlpertemuan yang dihadiri paling sedikit 1
(satu) orang pejabat Menteri/ Setingkat Menteri;
b. Kegiatan rapatf pertemuan di Luar Kantor pejabat Eselon I/Eselon II yang
dihadiri paling sedikit 1 (satu) pejabat Eselon l/Eselon II;
c. Kegiatan rapatlpertemuan di Luar Kantor pejabat Eselon III yang dihadiri
paling sedikit 1 (satu) pejabat Eselon III.
Satuan biaya paket kegiatan rapatf pertemuan di Luar Kantor menurut lama
penyelenggaraan terbagi dalam 3 (tiga)jenis:
a. Paket Fullboard
Satuan biaya paket fullboard disediakan untuk paket kegiatan rapat yang
diselenggarakan di luar kantor sehari penuh dan bermalarnf rnenginap.
Komponen naket m
akomodasi 1
minuman selamat da

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

-46-

dan kudaPan 2 (dua) kali' ruang


pertemuan dan fasilitasnya (termasuk screen projector, podium, fltp chart,
uthite board, stand.ard. soind.' sgstem, mikropon, alat tulis, air mineral, dan
permen).
b . Paket Fulldag
Satuan biaya paket fullday disediakan untuk kegiatan rapatlpertemuan
yang dilakuka.t di l,.tu,t kantor minimal 8 (delapan) jam tanpa menginap'
ko*pott"n paket mencakup minuman selamat datang, makan 1 (satu)
kali, rehat kopi dan kudapan 2 (dua) kali, ruang pertemuan (termasuk
screen projector, podium, flip chart, uthite board, standard sound sgstem,
mikropon, alat tulis, air minezx ral, dan permen).
Paket Halfdag
paket kegiatan
Satuan biaya paket hatfday disediakan untuk
rapatlpertemuan-yang dilaliukan di luar kantor selama setengah sehari
minimal 5 (lima) jam. Komponen biaya mencakup minuman selamat
datang, makan 1 (satu) kali (siang), rehat kopi dan kudapan 1 (satu) kali,
Ruang Pertemuan (termasuk screen projector, podium, flip charL uhite
board., standard. sound. sgstem, mikropon, alat tulis, air mineral, dan
permen).
Catatan :
a. Dalam hal rapat/pertemuan di luar kantor dilakukan secara bersamasama, hotel untuk seluruh pejabat negaraf pegawai dapat menggunakan
hotel yang sama disesuaikan dengan kelas kamar hotel yang telah
ditetapkan untuk setiap pejabat negaraf pegawai negeri.
b. Akomodasi paketfullboard diatur sebagai berikut:
: 1 (satu) kamar untuk 1 (satu) orang
Pejabat Eselon II ke atas
Pejabat Eselon III ke bawah = 1 (satu) kamar untuk 2 (dua) orang
c. Kegiatan yang diselenggarakan secara futlboard dapat dilaksanakan, baik
di dalam kota maupun di iuar kota
1) Kegiatan yang diselenggarakan di luar kota, alokasi pada RKA-K/L
terdiri atas: biaya transportasi yang diberikan secara at cost, indeks
paket pertemuan lfullboard), dan uang harian paket futlboard di luar
kota (Lampiran I Nomor 27).
2) Pada kegiatan yang diselenggarakan di dalam kota, alokasi pada RKAK/L terdiri atas: indeks paket pertemuan (fuIlboard/fulldag/halfdad,
uang saku dan biaya transportasi dalam kota.
d. Besaran uang saku untuk kegiatan rapatlpertemuan di luar kantor,
ditetapkan sebagaimana dalam Lampiran I Nomor 27
e. Kegiatan rapatlpertemuan
luar kantor dalam rangka penyelesaian
pekerjaan yang dilakukan secara intensif harus menggunakan indeks
satuan biaya tersebut di atas.
27

Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP|


Satuan biaya untuk pembelian tiket pesawat udara pulang pergi (PP) dari
bandara keberanskatan suatu kota ke bandara kota tuiuan. Satuan bi

t- )/
/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-47 -

tiket termasuk biaya asuransi, tidak termasuk airport tax serta biaya
retribusi lainnya. Dalam pelaksanaan anggaran, satuan biaya tiket
perjalanan dinas dalam negeri menggunakan metode at cost (sesuai
pengeluaran).
Klasifikasi Tiket Perjalanan Dinas Dalam Negeri :
a. Tarif Bisnis untuk Ketua/Wakil Ketua dan Anggota Lembaga Tinggi
Negara,
Wakil
Menteri
Gubernur,
serta
setingkat
Menteri,
Gubernur/Pejabat Negara Lainnya Yang Setara, dan Pejabat Eselon I.
b. Tarif Ekonomi untuk Pejabat Negara Lainnya dan Pejabat Eselon
IIlkebawah.

2a

Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri


Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri merupakan satuan biaya
yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya tarif satu kali
perjalanan
menuju
taksi
dari
kantor
kedudukan
tempat
bandarafpelabuhan/terminal/stasiun
keberangkatan atau dari bandara/
pelabuhan/terminal/stasiun
kedatangan menuju tempat tujuan di kota
bandara / pelabuhan/ terminal/ stasiun kedatangan dan sebaliknya.
Catatan:
a. Indeks tarif taksi di Provinsi Kalimantan Timur dihitung dari Bandara
Sepinggan (Balikpapan) sampai dengan kota Samarinda.
b. Contoh penghitungan alokasi biaya taksi:
Seorang pejabat/pegawai negeri melakukan perjalanan dinas jabatan dari
Jakarta ke Yogjakarta, maka alokasi biaya taksi sebagai berikut :
a) Berangkat
biaya taksi dari tempat kedudukan di Jakarta ke Bandara SoekarnoHatta
biaya taksi dari Bandara Adi Sucipto (Yograkarta) ke tempat tujuan
(hotel/penginapan/ kantor) di Yograkarta
b) Kembali
biaya taksi dari hotellpenginapan (Yoryakarta) ke Bandara Adi Sucipto
biaya taksi dari Bandara Soekarno-Hatta ke tempat kedudukan
(Jakarta)

29

Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Luar Negeri (PPf


Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Luar Negeri (PP) merupakan satuan
biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pembelian tiket
pesawat udara dari bandara di Jakarta ke berbagai bandara kota tujuan di
luar negeri pulang pergi (PP). Satuan biaya tiket termasuk biaya asuransi,
tidak termasuk airport tax serta biaya retribusi lainnya.
Klasifikasi Tiket Perjalanan Dinas Luar Negeri :
a. Tarif Eksekutif untuk perjalanan dinas Golongan A.
b. Tarif Bisnis untuk perjalanan dinas Golongan B.
c. Tarif Ekonomi untuk perjalanan dinas Golongan C dan Golongan D.
Untuk perjalanan dinas Golongan C dan Golongan D yang lama
ialanannya melebihi B (delanan) iam penerbansan {tidak termasuk waktu

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-48-

transit), dapat menggunakan tarif bisnis.


30

Satuan Biaya Penyelenggaraan Penpakilan RI di Luar Negeri


Satuan Biaya Penyelenggaraan Perwakilan RI di Luar Negeri merupakan
satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan
biaya
penyelenggaraan operasional perwakilan RI di luar negeri, berupa:
a. ATK, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai
pengadaan kebutuhan alat tulis (misal: kertas, ballpoinf, dan amplop)
yang alokasinya dikaitkan dengan jumlah pegawai.
b. Langganan Koran/Majalah, merupakan satuan biaya yang digunakan
untuk membiayai pengadaan media cetak.
c. Lampu, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai
pengadaan penerangan di dalam gedung dan halaman kantor perwakilan
d. Pengamanan Sendiri, merupakan satuan bia5ra yang digunakan untuk
membiayai tenaga kerja yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan
pengamanan di kantor perwakilan dan wisma.
e. Kantong Diplomatik, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
membiayai pengiriman dokumen diplomatik.
f. Jamuan, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai
kegiatan jamuan tamu diplomatik yang dilaksanakan di luar kantor
g. Pemeliharaan Kendaraan, merupakan satuan biaya yang digunakan
untuk mempertahankan kendaraan dinas Perwakilan RI di luar negeri
agar tetap dalam kondisi siap pakai sesuai dengan peruntukannya,
termasuk biaya bahan bakar.
Untuk negara yang mempunyai 4 (empat) musim, satuan biaya tersebut
sudah termasuk biaya penggantian ban salju.
Dalam hal terdapat peraturan dari negara setempat yang mewajibkan
asuransi kendaraan, biaya asuransi kendaraan dapat dialokasikan
sesuai kebutuhan riil dan dilengkapi dengan data dukung yarrg dapat
dipertanggungj awabkan.
h. Pemeliharaan
Gedung/Bangunan
Duta/Konsul,
Kantor/Wisma
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk pemeliharaan rutin
gedung/bangunan perwakilan RI di luar negeri dengan maksud untuk
menjaga/mempertahankan gedung dan bangunan kantor perwakilan RI
di luar negeri agar tetap dalam kondisi semula atau perbaikan dengan
tingkat kerusakan kurang dari atau sama dengan 2%o(dua persen).
Satuan
biaya
pemeliharaan
gedung/Bangunan
Kantor/Wisma
Duta/Konsul di luar negeri dialokasikan untuk:
1) Gedung/bangunan milik negara;
2) Gedung/bangunan milik pihak lain (selain Pemerintah Republik
Indonesia) yang disewa dan /atau dipinjam oleh pengguna barang dan
dalam perjanjian diatur tentang adanya kewajiban bagi pengguna
barang untuk melakukan pemeliharaan.
i. Pemeliharaan Halaman, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
pemeliharaan rutin halaman gedung/bangunan perwakilan RI di luar

u/

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

-49-

Untuk perwakilan RI di negara yang mempunyai 4 (empat) musim dapat


dialokasikan biaya pemeliharaan tambahan diluar gedung untuk fasilitas
umum
apabila ada ketentuan pemeliharaan dari negara yang
bersangkutan sesuai dengan kebutuhan riil dan dilengkapi oleh data
dukung yang dapat dipertanggungjawabkan.
j. Pengadaan Inventaris, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
membiayai pengadaan meja dan kursi pegawai pada perwakilan RI di
luar negeri. pengalokasiannya maksimal lOo/o (sepuluh persen) dari
jumlah pegawai (home staffl dan minimal untuk 1 (satu) pegawai,
sedangkan pembelian inventaris bagi pegawai baru disesuaikan dengan
kebutuhan.
k. Pakaian Sopir/Satpam, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
membiayai pengadaan pakaian dinas harian sopir/satpam pada
perwakilan RI di luar negeri.
1. Sewa Kendaraan Sedan, Bus, dan Box, merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk membiayai kebutuhan biaya sewa kendaraan sedan,
bus dengan kapasitas 32 (tiga puluh dua) Penumpang selama 8 (delapan)
jam, dan mobil box untuk kegiatan yang sifatnya insidentil dan
dilakukan secara selektif serta efisien. Satuan biaya sewa tersebut sudah
termasuk biaya bahan bakar dan pengemudi.
m. Konsumsi Rapat, merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
membiayai
kebutuhan biaya pengadaan konsumsi rapat biasa yang
diselenggarakan di kantor, dimana di dalamnya sudah termasuk makan
dan kudapan.
Catatan Umum:
1) Satuan biaya yang terdapat dalam PMK ini sudah termasuk pajak.
2) Satuan Biaya Diklat Pimpinan Struktural dan Diklat Prajabatan mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2009 Tentang Jenis dan
Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Lembaga Administrasi Negara.
3) Untuk Satuan Biaya Pemeliharaarl dan Operasional Kendaraan Dinas,
Pemeliharaan Sarana Kantor, Penggantian Inventaris Lama dan/atau
Pembelian Inventaris Untuk Pegawai Baru, Pengadaan Kendaraan
Operasional Bus, Sewa Mesin Fotokopi, Pemeliharaan Gedung/Bangunan
Dalam Negeri, Sewa Kendaraan, Pengadaan Kendaraan Roda 2 (dua) dan
Operasional Kantor dan/atau Lapangan, Pengadaan Operasional Kantor
Dan/Atau Lapangan (Roda 4), dan Pengadaan Pakaian Dinas Dan/Atau
Kerja, pada beberapa kabupaten diberikan toleransi pengusulan satuan
biaya melebihi PMK Standar Biaya sebagai berikut :

dari Satuan
Aceh
dari Satuan
Sumut

biava

Provinsi

biava

Provinsi

L/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-50-

Nias Selatan

dari Satuan biava Provinsi


Sumbar
dari Satuan biava Provinsi
Sulut
dari Satuan
Papua

biaya

Provinsi

Puncak Java

dari Satuan biaya Provinsi


Papua Barat
Pengertian Istilah:
a.
OJ
Orang/Jam
b.
OH
Orang/Hari
c.
OB
Orang/Bulan
d.
OT
Orang/Tahun
e.
OP
Orang/Paket
f.
OK
Orang/Kegiatan
g.
OR
Orang/Responden
h.
Oter Orans/Terbitan

Salinan sesuai dengan aslinya

MENTERII(EUANGA\T,
ttd.

AGUSD.W. MARTOWARDOJO

G
NIP. 1

Lli
/

LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NoMoR
3 7 l P Y I K . O Z/ 2 O I 2

TENTANG
STANDAR BIAYA TAHUN ANGCARAN 2013

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN


STANDARBIAYA KELUARANTAHUN ANGGARAN 2013
A. Penyusunan dan Peng4juan Usulan Standar Biaya Keluaran (SBK)
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Kementerian Negara/Lembaga dalam
pen5rusunan SBK adalah sebagai berikut:
1. mengindentifikasi dan mencermati keluaran kegiatan mengacu pada kriteriakriteria SBK;
2. menentukan keluaran yang akan diusulkan menjadi SBK;
3. membuat Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)/ Term of Reference (TOR) sesuai
dengan Format 1. Kernenterian Negara/Lembaga tidak perlu melampirkan
KAK/TOR untuk usulan SBK yang pernah ditetapkan pada tahun anggaran
2012, sedangkan usulan SBK yang berasal dari keluaran kegiatan yang telah
ada pada RKA-K/L tahun anggaran 2OL2 namun belum ditetapkan menjadi
SBK dapat melampirkan KAK/TOR sebelumnya untuk keluaran kegiatan yang
sama;
4. menentukan komponen/tahapan yang benar-benar mempunyai keterkaitan
dan kesesuaian dalam pencapaian keluaran kegiatan:
a. secara tlmum, tahapan dalam pencapaian suatu output adalah sebagaimana
fungsi manajemen yaitu; perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan
evaluasi;
b. penentuan komponen/tahapan dalam penyusunan SBK sebagaimana pada
poin a harus dijelaskan/dijabarkan dalam setiap tahapannya baik pada
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan maupun evaluasi.
5. menentukan komponen/tahapan sebagaimana dimaksud dalam angka 4
sebagai biaya utama atau biaya pendukung:
a. biaya utama adalah komponen biaya yang berpengaruh terhadap volume
suatu output;
b. biaya pendukung adalah komponen biaya yang tidak berpengaruh secara
langsung terhadap volume output.
6. menentukan SBK yang diusulkan sebagai total biaya keluaran atau indeks
biaya keluaran;
7. membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB);
RAB disusun sesuai dengan Format 2 untuk SBK sebagai Total Biaya Keluaran
atau Format 3 untuk SBK sebagai Indeks Biaya Keluaran dengan eara
memasukkan
yang
rincian
dibutuhkan
tiap
alokasi
anggaran
komponen/tahapan yang berisi biaya masukan dengan mengacu pada Standar
Biaya Masukan TA 2OL3 dan data pendukung lainnya yang dapat
dipertanggungjawabkan, misalnya: harga barang, jasa, dan bangunan yang
dikeluarkan
Pemerintah Daerah. Pen5rusunan RAB dilakukan
dengan
menggunakan Aplikasi SBK dengan tetap memperhatikan penggunaan Akun
sesuai Bagan Akun Standar.

4/'t-

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-2catatan:
a) Dalam hal Kementerian Negara/Lembaga telah melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan keluaran kegiatan yang akan diusulkan SBK, maka
hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan keluaran kegiatan dimaksud
digunakan dalam penentuan tahapan maupun pen5rusunan RAB SBK.
b) Dalam hal pen5rusunan RAB SBK terdapat jenis biaya-biaya yar:g
digunakan di luar Standar Biaya yang telah ditetapkan/disetujui oleh
Menteri Keuangan, maka harus dilengkapi dengan Surat Pernyataan
Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) seperti dalam Format 8 dan data
pendukung yang dapat dipertanggungj awabkan.
c) Contoh Pen5rusunanSBK, TOR, dan RAB seperti pada Contoh 1 dan Contoh
2.
B. menyimpan (backup)data usulan SBK;
9. membuat rekapitulasi usulan SBK sesuaiFormat 4;
10. menandatangani rekapitulasi usulan SBK dan mengajukan usulan SBK
kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran melalui Sekretaris
Jenderal/Sekretaris Kementerian Negara/Sekretaris Utama atau pejabat lain
yang berwenang dilengkapi:
a) KAK/ToR;
b) RAB;
c) data pendukung (backup data)Aplikasi SBK; danf atau
d) data pendukung lainnya yang diperlukan.
B . Waktu Pengajuan SBK
Usulan SBK tahun anggaran 2013 diajukan Kementerian Negara/Lembaga
kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran paling lambat minggu
kedua bulan April 2AI2.
C . Langkah-Langkah Penelaahan Usulan SBK
Penelaahan SBK merupakan kegiatan meneliti dan menilai keluaran kegiatan
yang diusulkan menjadi SBK, menilai komponen/tahapan yang digunakan dalam
pencapaian keluaran, dan rincian pembiayaannya dengan memperhatikan
kewajaran komponen/tahapan dan biaya yang digunakan dengan memegang
prinsip efisiensi
dan efektifitas. Langkah-langkah penelaahan SBK adalah
sebagai berikut:
1. Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dalam hal ini Direktorat Anggaran lln/Il
bersama Kementerian Negara/Lembaga melaksanakan penelaahan usulan
SBK dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. mengunggah (upload)ftIe backup data usulan SBK ke seruer;
b. meneliti dan menilai usulan keluaran
kesesuaian kriteria SBK yang ditetapkan;

kegiatan dengan cara menilai

c. meneliti dan menilai komponenltahapan yang digunakan dalam pencapaian


keluaran kegiatan dengan cara memeriksa keterkaitan, kesesuaian, dan
kewajaran komponen/tahapan dengan keluaran kegiatan;
d. meneliti dan menilai penerapan biaya, kewajaran alokasi anggaran, dan
penerapan Bagan Akun Standar dengan cara memeriksa:

MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
-3-

1) kesesuaian penerapan biaya utama dan biaya pendukung;


2l kesesuaian jenis dan besaran biaya yang tidak terdapat dalam Standar
Biaya Masukan dengan data pendukungnya;
3) kewajaran alokasi anggaran yang diusulkan dengan memperhatikan
komponen/tahapan yang digunakan serta volume yang akan dicapai;
4l penggunaan akun sesuai Bagan Akun Standar.
Catatan:
Apabila DJA dalam hal ini Direktorat Anggaran I/Illlil
telah melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan keluaran kegiatan yang akan
diusulkan SBK, maka hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan keluaran
kegiatan dimaksud digunakan dalam penelaahan usulan SBK dimaksud.
2. Direktorat Anggaran Il[lm
bersama Kementerian NegarafLembaga terkait
menyepakati hasil penelaahan dan dituangkan dalam catatan penelaahan
sesuai Format 5 (SBK sebagai Total Biaya Keluaran) dan Format 6 (SBK
sebagai Indeks Biaya Keluaran);
3. Direktorat Anggaran I/Illm
mengunggah (upload) data hasil penelaahan
usulan SBK ke seruer, meneliti, mengoreksi hasil penelaahan usulan SBK
sebagaimana pada angka 2 dan rriembuat rekapitulasi persetujuan usulan
SBK sesuai Format 7;
4. Direktorat Anggaran lll!fi
menyampaikan rekapitulasi usulan SBK yang
sudah disetujui sebagimana pada angka 3 kepada Direktur Sistem
Penganggaran,paling lambat minggu pertama bulan Mei 2OI2;
5. Direktorat Sistem Penganggaran melaksanakan kompilasi usulan SBK dan
membuat konsep Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya
Keluaran (SBK) dan menyampaikannya kepada Direktur Jenderal Anggaran;
6. Direktur Jenderal Anggaran meneliti konsep Peraturan Menteri Keuangan
tentang Standar Biaya Keiuaran (SBK) beserta lampirannya
dan memaraf
rancangan Peraturan Menteri Keuangan tentang SBK serta menyampaikannya
kepada Menteri Keuangan untuk mendapat penetapan.

D . Dokumen Hasil Penelaahan SBK


Dokumen hasil penelaahan SBK terdiri dari:
1. Catatan penelaahan SBK, yang mencakup:
a. uraian SBK;
b. besaran SBK yang ditetapkan;
c. penempatan akun;
d. catatan;
e. tandatangan petugas penelaah dari Kementerian Negara/Lembaga dan
Ditjen Anggarant
f. tandatangan Pejabat setingkat Eselon III Kementerian NegarafLembaga
dan Kepala Subdirektorat Anggaran l/il|m.
2. Rekapitulasi Persetujuan SBK
Rekapitulasi
Kementerian
SBK
merupakan
tiap-tiap
daftar
SBK
Negara/Lembaga yang telah ditelaah dan disetujui Direktur AnggaranIlillUI.

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK
-4-

Format

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN


Kementerian Negara/ Lembaga
Unit Eselon I
Program

(l)

(21
(3)
(4)

Hasil
Unit Eselon Il/Satker
Kegiatan

(s)
(6)

Indikator Kinerja Kegiatan

(71

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran

(B)

Volume

(e)

A.

Latar Belakang
1. Dasar Hukum T\.rgasFungsi/Kebijakan (to)
2. Gambaran UmuP (i1)

B.

Penerima ![anfaaf (12)

C.

Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan(13)
2.Tahapan dan Waktu Pelaksanaan (1a)

D . Waktu Pencapaian Keluar2n (1s)


E.

Biaya Yang Diperlukan (to)


Penanggung jawab
(L7l

N I P . . . . . . . . . . . . . . . . .( .r.8 )

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-5-

PETUNJUKPENGISIAN KAI{/TOR
KAK/TOR merupakan. gambaran umum
dan penjelasan
mengenai keluaran kegiatan yang akan dicapai sesuai dengan
tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga yang memuat
latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian, waktu
pencapaian, dan biaya yang diperlukan,
No

Uraian

(1)

Diisi nama Kementerian Negara/Lembaga.

(2)

Diisi nama unit eselonI.

(3)

Disi nama program sesuai hasil restrukturisasi

(4)

Diisi dengan hasil yang akan dicapai dalam program.

(s)

Diisi nama unit eselonII

(6)

Diisi nama
kegiatan.

kegiatan

sesuai

hasil

program.

restrukturisasi

(71 Diisi uraian indikator kinerja kegiatan.


(8)

Diisi nama satuan ukur dan jenis keluaran kegiatan.

(e)

Diisi jumlah volume keluaran kegiatan. Volume yang


dihasilkan bersifat kuantitatif yang terukur.
Contoh: 5 peraturan PMI(, 200 orang peserta, 33 laporan
LHP.

( 1 0 ) Diisi dengan dasar hukum tugas fungsi dan/atau


ketentuan yang terkait langsung dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan.
( 11 ) Diisi gambaran umum mengenai keluaran kegiatan dan
volumenya yang akan dilaksanakan dan dicapai.

( 1 2 ) Diisi dengan penerima manfaat baik internal dan f atau


eksternal Kementerian Negara f Lembaga.
Contoh : pegawai, petani, siswa.

( 1 3 ) Diisi dengan cara pelaksanaannya

berupa

kontraktual

atau swakelola.

(14) Diisi dengan komp onenf tahapan yang digunakan dalam


pencapaian keluaran kegiatan, termasuk jadwal waktu
(time table) pelaksanaan
dan
keterangan
sifat
komponenf tahapan tersebut termasuk biaya utama atau
biaya penunjang.

(1s)

Diisi dengan kurun waktu pencapaian pelaksanaan.

( 1 6 ) Diisi dengan lampiran


alokasi
dana yang
keluaran kegiatan.

RAB yang merupakan rincian


dalam
pencapaian
diperlukan

MENTEBIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

(r7)

Diisi dengan nama penanggung jawab kegiatan (Eselon II


I KepaIa satker vertikal).
( 1 8 ) Diisi dengan NIP penanggung jawab kegiatan.

ln
lo
lFl

<cDFXC!C'dCX

z
p)

t\]

Al
o

?frF*iL,fi1n
HeHsIH[il

zo

H
H

a)
o

5x

-l

FJ

r,
o

0q
0a

o
!D
$

;G

iv)a

9x

,^t3

t.

N
@

A
l
H

V J ^

oj

dX

xg "P

oi

P9(DP

*w ,- ) f 6 -F\ X !
vd

F)
*l
F)

p u,.e.
6' Dr*

P P P

p
*J
F)

EH
L
x
oo

x x

ooo

i\
L'J

dPHF

lrt
It\)

EF.
H P

fqi
P

i,

tgs'

Hoc
qp)

J
r'J0)
5F
P)
aJ

It
IF'

Fl

Hi

O0)
HK
PP

0q
g)

oop)
It

zA)

5p

w5
D
@

kti

"J

o
A)
F)

p,

E:

FF

5-e5!9

z
z

,l
p)
p

-)

5ro

AJ

N6'

H<

oq
F)

u,

U, di
It

i".x zm

-r,-

F?
0)

8
S
zz

d!D

i0<
!lm
:u z!

7iK

m
o
a>
Ez

P@6{Oq+ON
o--e
H

.a
Cs)
@

'5

cffuo

{ Fi rr 6'
tr Hk

X
X
X
G

T
N

cr

(/t

X
o
d

o
N

F
H

0q
F)

tr
N

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

-8PETUNJUK PENGISIANRINCIANANGGARANBIAYA
SBK SEBAGAI TOTAL BIAYA KELUARAN
rincian
RAB SBK sekurang-kurangnya memuat komponen/tahapan,
komponen biaya, volume, satuan ukur, biaya satuan ukur dari suatu
keluaran kegiatan seperti honorarium yang terkait dengan keluaran, bahan,
jasa profesi, perjalanan, jumlah volume dan jumlah biaya keluaran kegiatan.
Uraian

No

(1)

Diisi tahun anggaran berkenaan.

(21

Diisi nama Kementerian Negaraf Lernbaga.

(3)

Diisi nama unit eselonI

(4)

Disi nam a pr o gr am hasil re strukturisasi

(s)

Diisi dengan hasil yang akan dicapai dalam program.

(6)

Diisi nama unit eselon II

(7)

Diisi nama kegiatan hasil restrukturisasi kegiatan'

(8)

Diisi uraian indikator kinerja kegiatan.


Diisi nama satuan ukur dan jenis keluaran kegiatan.

(e)

pro gram.

(10)

Diisi volume keluaran kegiatan

(11)

Diisi dengan nama sub keluaran


ada (optional).

(r2)

Diisi dengan nama komponen/tahapan yang digunakan dalam


pencapaian keluaran kegiatan. Contoh: survey, kajian, u-torkshop,
sosialisasi. Penomoran/kode komponen/tahapan diisi dengan
menggunakan angka yang dimulai dengan 011, misalnya:
0i 1 Komponen A
OI2 KomponenB
dst ......

(13)

Diisi dengan memberikan tanda check lfsf (V) untuk komponen yang
termasuk biaya utama

(14)

Diisi dengan memberikan tanda check lisf (V) untuk


termasuk biaya pendukung

(1s)

Diisi dengan nama sub komponen yang digunakan dalam tahaPantahapan yang pencapaian keluaran kegiatan, jika ada (oPtional).

(16)

Diisi dengan akun yang digunakan sesuai dengan Bagan Akun


Standar (BAS).

(17)

Diisi dengan uraian detil-detil yang digunakan.

(18)

Diisi jumlah keluaran (lcuantitatifl suatu kegiatan.

pembentuk

keluaran

kegiatan jika

komponen

yang

^,

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

( 1 e ) Diisi nama satuan ukur masing-masing uraian detil yang digunakan.


(20)

Diisi biaya satuan ukur (biaya masukan) yang berpedoman pada


SBM. Dalam hal biaya satuan ukur tidak terdapat dalam SBM dapat
yang
dapat
lainnya
menggunakan
data
dukung
dipertan ggungj awabkan.

(2rl

Diisi jumlah biaya yaitu perkalian dari nomor (L7) dan nomor (19).

(22]'

Diisi informasi tambahan berkaitan kondisi bagaimana suatu usulan


SBK.

(231

Diisi dengan alokasi


keluaran kesiatan.

(24)

Diisi dengan nama penanggung jawab kegiatan.

(2s)

Diisi dengan NIP penanggungjawab kegiatan.

{26\

Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari Kementerian
Negara/Lembaga.

(27)
(28]'

Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

anggaran yang diperlukan

dalam

pencapaian

(2e)

Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Kementerian


Negara/Lembaga.
Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen
Anggaran.

(30)

Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

(31)

Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen


Anggaran.

IEJ
lo
l4

\)

A)

FFFH-*Tf;
6 1 F e s E1E
s*

F)
p

qr

z'g

f,E'
o-9
flt
7*

'Jl

>
xo
tf

F I

0) o
da
oq
A)

I'
n

FI
t'l
al *l

I
tul rql E
>l
<l
>1
>l
>l
F:l
F1

tri

*; i Hi E
6
+ ..

:]

A)
E
a

HF.

s)

7p)

X
.P
or'

Z
I
P

iD

3
d

KOC
H!)
p)

A)
p

NI
>l
zl

6'9

tr\

FI
cl

"J
p

lr+
lo)

Ft

il#'

gr9

>l

A'.

5r: E

zl <l l
U Io l o
Fll
>lo
a
Fl

t3
lAt

SI?F'FSFryST

o
P.
n
a
F]

uc

A)
5

A)
5

t\)

A)

z'U

o
H
j

*i
a)
oq
oc

>

F
o

o
o
p)
pr.

r1

z
z

w
Y
!)

t{l

't

A)

A)

2.<
ttt m

LJ

!D'

(ne

=w
i$ 6'
ilq
6A)

0)

* a;
?68
' o>

zz

mO
@>

u,

u;z

A)
Kp)

E9s3OO3cE

+ dD,

Fix
tq

oq

d
H

,a

o\

qF)
nlJ
'5

cSw

{ ,is 6'
cr EH
pk

e.
t9
o

o
?4

e
p

A)

X
o
fr
o

o
gq

e
ri
r-I

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA
- il-

PETUNJUK PENGISIAN RINCIANANGGARANBIAYA


SBK SEBAGAI INDEKS BIAYA KELUARAN
RAB SBK sekurang-kurangnya memuat komponenf tahapan, rincian
komponen biaya, volume, satuan ukur, biaya satuan ukur dari suatu
keluaran kegiatan seperti honorarium yang terkait dengan keluaran, bahan,
jasa profesi, perjalanan, jumlah volume dan indeks biaya keluaran.
No

Uraian

(1)

Diisi tahun anggaran berkenaan.

(21

Diisi nama Kementerian Negara/Lembaga.

(3)

Diisi nama unit eselon I

(4)

Diisi nama program hasil restrukturisasi program.

(s)

Diisi hasil dari program.

(6)

Diisi nama unit eselon II.

(71

Diisi nama kegiatan hasil restrukturisasi kegiatan.

(8)

(e)

Diisi nama keluaran kegiatan.

(10)

Diisi jumlah volume satuan ukur yang dihitung. Contoh: 2.000


siswa.

(11)

Diisi dengan nama komponen/tahapan yang digunakan dalam


pencapaian keluaran kegiatan. Contoh: survei, kajian, uorkshop,
sosialisasi. Penomoran/kode komponen/tahapan
diisi dengan
menggunakan angka yang dimulai dengan 0 L L, misalnya:
011 KomponenA
OL2 Komponen B
dst......

(12)

Diisi dengan memberikan tanda ctrcck list (V) untuk komponen yang
termasuk biava utama.

(13)

Diisi dengan memberikan tanda check lfsf (V) untuk komponen yang
termasuk biaya pendukung.

(14)

Diisi penjabaran dari komponenf tahapan pelaksanaan kegiatan,


terdiri dari akun dan detil akun yang diperlukan.

(1s)

Diisi volume satuan detil akun.

(16)

Diisi satuan ukur detil akun, Contohnya: orangljarn,orangfhart,


orang/bulan, kegiatan, peserta, m2, km, orang.

(r7)

Diisi biaya satuan ukur (biaya masukan) yang berpedoman pada


SBM. Dalam hal biaya satuan ukur tidak terdapat dalam SBM dapat
yang
dapat
menggunakan
lainnya
data
dukung
dip ertan ggun gjawabkan.

MENTEBIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

(18)

Diisi jumlah biaya yaitu perkalian dari nomor (14) dan nomor (16).

(1e)

Diisi keterangan, mencakup situasi dan kondisi bagaimana


kegiatan dapat dilaksanakan.

(20)
(2Ll

Diisi jumlah total biaya seluruh komponenf tahapan.

(22)

Diisi jumlah volume satuan ukur yang dihitung. Contoh: 2.0OO


siswa.
@gian

dari total biaya dibagi volume.

(23)

Diisi nama pejabat penanggungjawab kegiatan.

(24)

Diisi NIP pejabat penanggungjawab kegiatan.

(2s)

suatu

Diisi nama dan NIP pejabat


Kementerian Negara/ Lembaga.

eselon

IV

dan

pelaksana

dari

dan

pelaksana

dari

(261

Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

(271

Diisi tanda
tangan pejabat
Kementerian Negar a I Lembaga.

(28)

Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen
Anggaran.

(2e)

Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

(30)

Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen


Anggaran.

eselon

IV

MENTERIKEUANGAN
INDONESI,q
REPUBT.IK
- _tJ -

Format 4
Lampiran
Nomor
Tanggal
REKAPITULASI USULAN SBI(
Ne gara / Lernb aga

Kementerian

Tahun A
Unit Eselon I, SBK

SBK Total Biaya Keluaran

SBK Indeks Biaya Keluaran

sBI( A

(1r)

SBK Total Biava l(eluaran

SBK Indeks Biaya Keluaran

:.........

....... (4)

(l)

Surat
.

(2)

'

(31

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-L4-

PETUNJUK PENGISIANREKAPITULASIUSULAN SBK


Uraian

No

(1)

Diisi nama surat usulan SBK.

(2J

Diisi nomor surat usulan SBK.

(3)

Disi tanggal surat usulan SBK.

(4)

Diisi nama
anggaran.

(s)

Diisi tahun anggaran berkenaan.

(6)

Diisi nama unit eselon I dan kode unit eselon I

(7)

Diisi SBK Total Biaya Keluaran yang diusulkan.

(8)

Diisi jumlah volume keluaran kegiatan yang diusulkan.

(e)

Diisi total alokasi anggaran yang diperlukan dalam pencapaian


keluaran kegiatan.

(10)

Diisi tambahan informasi yang diperlukan berkaitan dengan usulan


SBK.
Contoh: pelatihan 30 orang peserta dilaksanakan dalam waktu lima
hari.

(11)

Diisi SBK Indeks Biaya Keluaran yang diusulkan.

(r2)

Diisi dengan angka 1 (satu).

(13)

Diisi besaran besaran dana


diusulkan.

(14)

Diisi tambahan informasi yang diperlukan berkaitan dengan usulan


SBK.
Contoh: pelatihan 30 orang peserta dilaksanakan dalam waktu lima
hari.

(15)

Diisi nama jabatan penanda tangan rekapitulasi usulan SBK.

(16)

Diisi nama pejabat penanda tangan rekapitulasi usulan SBK.

(r7)

Diisi NIP pejabatpenandatangar- rekapitulasi usulan SBK.

Kementerian

Negara/Lembaga

dan

kode

bagian

indeks biaya keluaran yang yang

Catatan
Dalam hal rekapitulasi usulan SBK berjumlah lebih dari 1
halaman, Nomor (15), (16), dan (17) berada di halaman terakhir
rekapitulasi SBK, dan masing-masing lembar dibubuhi paraf
pejabat yang bertanggungjawab.

,/t

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-15-

Format 5
CATATAN PENELAAHAN
USULAN SBK SEBAGAI TOTAL BIAYA I(ELUARAN
. . . . . . . . .(.u
T A H U NA N G G A R A N
: .......
(21

Kementerian Negara / Lernbaga


Unit Eselon I
Program
Hasil
Unit Eselon II
Kegiatan
Indikator Kinerj a Kegiatan
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran
Volume

(4)
(5)
(6)

(81
(e)
(101

Hasil Penelaahan :

Volume

SBK
(lu

Total Biaya Keluaran

(t2l

Keterangan
(i4l

(13)

daLam ruDnl

AKUN

No

1.

Hasil Penelaahan

Usulan

(15)

(16)

(17)

(18)

(le)

2.
3.
4.
Jumiah
Catatari:
(2sl

Ditelaah Oleh:
Penelaah DJA

Penelaah K / L
Nama/NIP

Tanggal

1 . . . .. . .. . . . . . 1 2 1 1

Tanda Tangan
123l

..1221

2.

Nama/NIP
1. ............1241

Tanggal
. . (2s)

Tanda Tangan
..126l,

2.

Disetujui Oleh:
Penelaah DJA

Penelaah K I L
Nama/NIP
..(271

Tanggal
. (28)

TandaTangan
. (291.

Nama/NIP
(301

Tanggal
(311

Tanda Tangan
(321

MENTEBIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESTA

-16-

PETUNJUK PENGISIAN CATATAN PENELAAHAN


USULAN SBK SEBAGAI TOTAL BIAYA KELUARAN

Uraian

No
(1)

Diisi tahun anggaran berkenaan

(21

Diisi nama Kementerian Negaraf Lembaga.

(3)

Dt*ffi

(4)

Disi nama program hasil restrukturisasi program.

(s)

Diisi dengan hasil yang akan dicapai dalam program.

(6)

Diisi nama unit eselon II

(7)

Diisi nama kegiatan hasil restrukturisasi kegiatan.

(8)

Mator

(e)

Dtt*

""ttt"

kinerja kegiatan.
*t""n

ukur dan jenis keluaran kegiatan.

(10)

Diisi volume keluaran kegiatan.


Contoh: 5 peraturan PMK, 2OOotangpeserta, 33 laporan LHP'

( 11 )

Diisi nama SBK.

(t2)

Diisi volume keluaran kegiatan.


Contoh: 5 peraturan PMK, 200 orang peserta, 33 laporan LHP'

(13)

Diisi total biava keluaran.

(14)

Diisi tambahan informasi yang diperlukan berkaitan dengan usulan


SBK.

(1s)

Diisi kode dan uraian AKUN yang digunakan.

(16)

Diisi jumlah biaya yang diusulkan untuk tiap AKUN.

(17)

Diisi jumlah biaya yang disetujui untuk tiap AKUN.

(18)

Diisi jumlah keseluruhan biaya yang diusulkan.

(1e)

Diisi jumlah keseluruhan biaya yang disetujui.

(20)
(21)

Diisi hal-hal khusus/rekomendasi terkait proses penelaahan SBK.


Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari
Kementerian Negara I Lembaga.

(22)

Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

(231

Diisi
tanda
tangan pejabat
Kementerian Ne gar a I Lembaga.

(24r,

Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana


Anggaran

(25)

@elesaian

eselon

penelaahan.

IV

dan

pelaksana

dari

dari Ditjen

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

No

Uraian

(26)

Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana


Anggaran.

(27)

Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang


penelaahan dari Kementerian Negar a I Lembaga.

(28l'

Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan.

(2el

dari Ditjen

menyetujui

hasil

Diisi tanda tangan pejabat eselon III yang


peneiaahan dari Kementerian Negaraf Lembaga.

menyetujui

hasil

(30)

Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang


penelaahan dari Ditjen Anggaran.

menyetujui

hasil

(31)

Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan.

(321'

Diisi tanda tangan pejabat eselon III


penelaahan dari Ditjen Anggaran.

menyetujui

hasil

yang

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

-18-

Format 6
CATATAN PENELAAHAN
USULAN SBK SEBAGAI INDEKS BIAYA KELUARAN
(l)
:
TAHUN ANGGARAN
(21

Kementerian Negara/ Lembaga


Unit Eselon I
Program
Hasil
Unit Eselon II
Kegiatan
Indikator Kinerj a I{egiatan
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran
Volume

(3)
(41
(51
(6)
(71
(81
(e)
(10)

Hasil Penelaahan :

Volume

SBK

(14)

(131

{r2l

(l l)

Keterangan

Total Biaya Keluaran

dalam
].

Hasil Penelaahan

Usulan

AKUN

No
(1s)

(16)

(171

(18)

(1e)

2.
Jumlah
Catatan:
l20l

Ditelaah Oleh:
Penelaah DJA

Penelaah K I L
Nama/NIP
(21)

Tanggal

Tanda Tangan

l22l

. . (23)

Nama/NIP
124l

Tanggal
(2s)

Tanda Tangan
..|.261

2.

2.

Disetujui Oleh:
Penelaah DJA

Penelaah K / L
Nama/NIP
l27l

Tanggal
, (28l-

Tanda Tangan
.l2el

Nama/NIP
. . (30)

Tanggal
(3U

Tanda Tangan
(32)

MENTEBIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLTK

PETUNJUK PENGISIANCATATANPENELAAHAN
USULAN SBI{ SEBAGAI INDEI(S BIAYA I{ELUARAN
No

Uraian

(1)

Diisi tahun anggaran berkenaan

(21

Diisi nama
anggaran

(3)

Diisi nama unit eselon I

(41

Disi nama program hasil restrukturisasi program.

(s)

Diisi nama hasil dari program.

(6)

Diisi nama unit eselon II.

(7',|

Diisi nama kegiatan restrukturisasi

(8)

Diisi nama indikator kinerja kegiatan.

(e)

Diisi satuan ukur dan jenis keluaran kegiatan.

Kementerian

dan

Negara/Lembaga

kode

bagian

kegiatan.

(10)

Diisi satuan ukur dan jenis keluaran yang diusulkan menjadi SBK.

( 11 )

Diisi satuan SBK yang disetujui.

(r2)

Diisi indeks SBK yang disetujui.

(13)

Diisi tambahan informasi yang diperlukan berkaitan dengan usulan


SBK.
Contoh: audit investigasi dilaksanakan dalam waktu lima hari.

(14)

Diisi kode dan uraian akun.

(1s)

Diisi jumlah biaya yang diusulkan untuk tiap akun.

(16)

Diisi jumlah keseluruhan biaya yang diusulkan.

(r7l

Diisi jumlah biaya yang disetujui untuk tiap akun.

(18)

Diisi jumlah keseluruhan biaya yang disetujui.

(1e)

Diisi tentang
penelaahan.

(20)

Diisi nama pejabat eselon III dari Kementerian NegaralLembaga.

(2Ll

Diisi nama dan NIP pejabat


Kementerian Negar a / Lembaga.

(22)

Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

(23)

Diisi tanda tangan pejabat


Kementerian Negar a f Lemb aga.

(24)

Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana


Anggaran.

(2s)

hal-hal

khusus

yang

eselon

eselon

Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.

terkait

IV

IV

dengan

proses

dan

pelaksana

dari

dan

pelaksana

dart

dari Ditjen

MENTERIKEUANGAN
INDONESIA
REPUBLIK

Uraian

No

(261

Diisi tanda
Anggaran.

(27l,

Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang


penelaahan dari l(ementerian Negar a f Lem,baga.

(28)

Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan.

(2el

tangan pejabat eselon IV dan pelaksana

dari Ditjen

menyetujui

hasil

pejabat eselon III yang


mg.t
penelaahan dari Kementerian Negara/Lembaga.

menYetujui

hasil

(30)

Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang


penelaahan dari Ditjen Anggaran.

menyetujui

hasil

(31)

Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan.

(321

Diisi tanda tangan pejabat eselon


penelaahan dari Ditjen Anggaran.

menyetujui

hasil

III

yang

MENTERIKEUANGAN
NEPUELIXINDONESIA
- zL -

Format 7
(r)
(21
(31

Lampiran Nota Dinas


Nomor
Tanggal
REI(APITULASIUSULAN SBK YANG DISETUJUI
Kementerian negara/lembaga

:
(5)

Tahun Anggaran

Unit Eselon I .SBK


2

No

Volume
3

Besaran

Keterangan

(61

Eselon J

SBK Total Biava Keluaran

sBK A

SBK B

SBK C

t7l

(8)

(e)

(10)

(12)

(13)

(14)

. dst

SBK Indeks Biaya Keluaran


(11)
sBK A

SBK B

SBK C

. dst
II

Eselon I

SBK Total Biava I(eluaran

SBI{ A

SBK B

SBK C
. dst

SBK Indeks Biaya Keluaran

SBK A

SBK B

SBK C
.. dst

(1s)
(16)

lrTl

(18)

(le)
(20)

MENTERIKEUANGAN
REFUBLIKINDONESIA

22-

PETUNJUK PENGISIAN REKAPITULASIUSULAN SBK YANG DISETUJUI


Uraian

No

persetujuan SBK.

(1)

Minas

{2)

Diisi nomor nota dinas.

(3)

Dtt=t t""gg"l

(4)

dinas.
""t"
Diisi nama Kementerian Negara/Lembaga
anggaran.

(s)

Diisi tahun anggaran berkenaan.

(6)

Dtt"t

(71

Dtt"t SBK T"t"l

(8)

@me

keluaran kegiatan yang disetujui'

(e)

Diisi total alokasi


keluaran kegiatan.

anggaran

""*"

""tt "selon

dan

kode bagian

I dan kode eselon I.

yang diperlukan

dalam

pencapaian

(10)

informasi yang diperlukan berkaitan dengan SBK


Dtt"t t*"b"h""
Total Biaya Keluaran. contoh: pelatihan 30 orang peserta
dilaksanakan dalam waktu lima hari.

(11)

ffi

(r2l

Diisi dengan angka 1 (satu).

(13)

Diisi besaran besaran dana


disetujui

(14)

informasi yang diperlukan berkaitan dengan SBK


Dti"i tr*b"h""
indeks biaya keluaran yang disetujui. contoh: pelatihan 3o orang
peserta dilaksanakan dalam waktu lima hari.
Eselon II Kementerian Negara/Lembaga
Dffi
Pengusul.

(1s)
(16)

(r7l
(18)

Biaya Keluaran Yang disetujui.


indeks biaya keluaran yang yang

Eselon II Kementerian Negara/Lembaga


@at
Dit-t NIP P"l"b.t Eselon II Kementerian Negara/Lembaga'
Diisi nama Jabatan Eselon II DJA (Direktur Anggaran Ilillml'

(1e) Diisi Nama Direktur AnggaranIlIJlnl


(20)

Mr

Anggaranrlrllrrl

Catatan
Dalam hal rekapitulasi usulan SBK yang disetujui berjumlah telift
dari satu halaman, nomor (15), (16), (I71, (18), (19) dan (20)
d.iletakkan pada halaman terakhir dan masing-masing lembar
dibubuhi paraf pej abat yang bertanggung jawab.

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-23'

Format 8
SURAT PERNYATAANTANGGUNG JAWAB MUTLAI{
. . . . . . .(. 1 )
NOMOR:......

Kode dan Nama Satuan Kerja

(21

Kode dan Nama Kegiatan

(3)

Nama usulan SBK

(4)

Tahun Anggaran

tc,

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya selaku Pengguna Anggaran/Kuasa


Pengguna

Anggaran,

penggunaan
Menteri

satuan

menyatakan

bahwa

saya bertanggung

jawab

penuh

biaya di luar standar biaya yang ditetapkan/disetujui

Keuangan dalam penyusunan

Standar Biaya Keluaran

atas
oleh

(SBK) tersebut di

atas.
Penghitungan

satuan biaya tersebut telah dilakukan

secara professional,

efisien, efektif, dan disertai data dukung yang dapat dipertanggungjawabkan.


Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

(6)

Pengguna/ Kuasa Pengguna Anggaran


(71

MENTEHIKEUANGAN
BEPUBLIKINDONESIA

-24-

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAANTANGGUNG JAWAB MUTLAK


Uraian

No

(1)

(21
(3)

ffimakegiatan.

(41

Diisi nama usulan SBK.

(s)

Diisi tahun anggaran berkenaan.

(6)

Diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun.

(71

nama
Diisi
Anggaran.

(8)

Diisi NIP/ NRP.

pejabat

Pengguna

Anggaran/I(uasa

Pengguna

FI

X
o
6

6'q

qs
o{

o
d
p

aa
F

iD
x

>,H
bhi

u
s
UC

gQl

po

!)

-0
.fr
N.
r
a

a
ag
gq
co

oli
d=
oJ.

n0
@

o
o

H0q
NP

ko
DP.

0q
0)
f!
5

F-'t

F
r{/

F
|ord
ooo

tg.'t
rtss
p r : 4E.
o9d
Fiold

L
5S
@p.F
zg I

"d
n

a
trj

a
'd

t{
t-

e
(1

H=

.'-Fd

o^x

\i

at

--

rv==

vL

,z

3ZZ
H

r!

L-J

tH

u
w

CONTOH 1 SBK SEBAGAI TOTAL BIAYA

PENYUSUNANSBK KEBIJAKAN BIDANG KELEMBAGAAN


MAHKAMAH AGUNG REPUBLIKINDONESIA
Kementerian NegaraI Lembaga
Unit Eselon I
Program
Hasil
Unit Eselon II/ Satker
Kegiatan
Indikator Kinerj a Kegiatan
Satuan Ukur/ Jenis Keluaran
Volume

Mahkamah Agung - RI
Badan Urusan Administrasi
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
T\rgas Teknis LainnYa Mahkamah
Tersedianya dukungan manajemen dan tugas dalam
penyelenggaranya fungsi peradilan
Biro Perencanaan dan Organisasi
dan
Perencanaan
Pen5rusunan
Pelaksanaan
Mahkamah
Anggaran serta Penataan Organisasi
Agung
Kelembagaan
Bidang
Kebijakan
Tersusunnya
Mahkamah Agung RI
Rekomendasi / Kebijakan Bidang Kelembagaan
5 (lima)

Langkah-Langkah Pen5rusunan SBK sebagai berikut:


1. Mengindentifikasi dan menentukan keluaran yang akan diusulkan menjadi SBK.
Dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan T\rgas Teknis Lainnya,
kegiatan
Agung mempunyai
Badan Urusan
Administrasi
Mahkamah
Pelaksanaan Pen5rusunan Perencanaan dan Anggaran serta Penataan Organisasi
Mahkamah Agung dengan keluaran berupa 5 (lima) Rekomendasi Kebijakan
Bidang Kelembagaan Mahkamah Agung.
2. Mencermati keluaran kegiatan "Rekomendasi Kebijakan Bidang Kelembagaan
Mahkamah Agung" dan diambil kesimpulan bahwa keluaran tersebut bersifat
berulang dari tahun ke tahun.
3. Menentukan komponen/tahapan dalam pencapaian keluaran Rekomendasi
Kebijakan Bidang Kelembagaan Mahkamah Agung serta menentukan sifat biaya
dalam komponen/ tahapan sebagai berikut:
Keluaran dan Tahapan

Sifat Biava

Rekomendasi Kebijakan Bidang Kelembagaan Mahkamah


Asune
a.

Pengelolaan data usulan peningkatan kelas


pengadilan

Biaya Utama

b.

Pelaksanaan peninjauan lokasi pengadilan yang akan


ditinekatkan

Biaya Utama

c.

Pelaporan hasil peninjauan untuk dijadikan


rekomendasi

Biaya Utama

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA

-27 -

d.

Persiapan bahan-bahan yang berhubungan


organisasi dan tata keria

dengan

e . Penelahaan dan pengkaiian organisasi pengadilan

Biaya Pendukung
Biava Pendukuns

f.

Pelaporan hasil penelahaan dan pengkajian untuk


meniadi rekomendasi

Biaya Pendukung

s,.

Persiapan bahan-bahan

Biava Pendukune

h.

Penelahaan dan pengkaj ian ketatalaksanaan


peradilan

Biaya Pendukung

Pelaporan hasil penelahaan dan pengkajian untuk


diiadikan rekomendasi

Biaya Pendukung

Pengelolaan data usulan pembentukan pensadilan

Biaya Utama

ketatalaksanaan

k. Pelaksanaan peninjauan
lokasi pengadilan yang akan

Biaya Utama

dibentuk

t. Pelaporan peniniauan untuk diiadikan rekomendasi

Biaya Utama

4 . Membuat

Rincian Anggaran Biaya (RAB) Rekomendasi Kebijakan Bidang


Kelembagaan MA dengan cara memasukkan rincian alokasi anggaran yang
dibutuhkan untuk tiap-tiap tahapan yang berisi biaya masukan dengan
mengacu pada
SBM dan
yang
data pendukung
lainnya
dapat
dipertanggungjawabkan
ke
Biaya
dalam
Aplikasi
Standar
dengan
memperhatikan penggunaan akun sesuai Bagan Akun Standar. Selanjutnya
menjumlahkan alokasi anggaran dari masing-masing tahapan keluaran tersebut
sebagai berikut:
a. Pengelola data usulan peningkatan kelas pengadilan
Pelaksanaan peninjauan
lokasi pengadilan yang akan
1_
'
D.

r:r:-__r__.1--.
olungKatKan
Pelaporan hasil peninjauan untuk dijadikan
c^ .
reKomenqasr
bahan-bahan yang berhubungan dengan
d. T:::f:,
organisasi dan tata kerja
e. Penelahaan dan pengkajian organisasi pengadilan
Pelaporan hasil penelahaan dan pengkajian
untuk
L
Q
'
i
I".
..
menjadi rekomendasi
g. Persiapan bahan-bahan ketatalaksanaan
h. Penelahaan dan pengkajian ketatalaksanaan peradilan
Pelaporan hasil penelahaan dan pengkajian untuk
r'
"
di.ladikan rekomlnd.asi
j.
Pengelolaan data usulan pembentukan pengadilan
yang
1- Pelaksanaan peninjauan lokasi pengadilan
I
r
- akan
QK'
dibentuk
l.
Pelaporan peninjauan untuk dijadikan rekomendasi
Total Biaya Keluaran Rekomendasi Kebijakan Bidang
Kelembagaan MA

Rp
D*
Kp
'_
RP
Rp

xxx
xxx

xxx
xxx

Rp
n_
K
--rD

xxx
)o(x

Rp
Rp
'_
t(P

xxx
xxx
xxx

Rp
p..P

xxx
)c(x

Rp

:orx

n___r(Pxxx'xxx

r^/

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-28Dengan demikian SBK yang d"iusulkan untLrk mendapat penetapan adalah:

Uraian

Volume

Bidang
Kebijakan
Rekomendasi
RI
Agung
Mahkamah
Kelembagaan

Satuan

Biava

Rekomendasi Rpxxx.xxx

5 . Menyimp an (backup) d,ata SBK Rekomendasi Kebijakan Bidang Kelembagaan


MA.
6 . Membuat rekapitulasi usulan SBK.
7 . Menandatangani gsulan dan rekapitulasi usulan SBK, untuk selanjutnya
diajukan olJh fepala Bad.an Urusan Aclministrasi Mahkamah Agung kepada
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran, dilengkapi dengan
KAK/TOR, Ree, data pindukung lainnya serta data pendukung (baclatp data)
Aplikasi SBK.

Itl

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

_29 _

CONTOH KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE


Kementerian Negara I Lembaga
Unit Eselon I
Program
Hasil
Unit Eselon II/ Satker
Kegiatan

Indikator Kineda Kegiatan


Satuan Ukur/ Jenis Keluaran
Volume

Mahkamah Agung - RI
Badan Urusan Administrasi
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Tersedianya dukungan manajemen dan tugas dalam
penyelenggaranya fungsi peradilan
Biro Perencanaan dan Organisasi
dan
Perencanaan
Pen5rusunan
Pelaksanaan
Mahkamah
Anggaran serta Penataan Organisasi
Agung
Kelembagaan
Bidang
Kebijakan
Tersusunnya
Mahkamah Agung RI
Rekomendasi / Kebijakan Bidang Kelembagaan
5 (lima)

A. Latar Belakang
Dasar hukum untuk melaksanakan kegiatan ini adalah Keputusan Sekretaris
Mahkamah Agung RI Nomor MA/SEK/07 lIIll2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretaris Mahkamah Agung RI, Pasal 368 menyatakan bahwa Biro
Perencanaan dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
pembinaan penJrusunan rencana dan program, anggaran, penataan organisasi
dan tata laksana serta evaluasi dan pelaporan di lingkungan Mahkamah Agung
dan Pengadilan di semua lingkungan Peradilan. Untuk penataan organisasi dan
tata laksana ditegaskan pada Pasal 383 yaitu Bagian Organisasi dan Tata
Laksana mempunyai tugas melaksanakan penataan dan evaluasi organisasi
serta pen)rusunan pembakuan sarana kerja, prosedur dan sistem administrasi
serta ketatalaksanaan.

B . Gambaran Umum
Bagian Organisasi dan Tata Laksana melaksanakan penataan organisasi dan
tata laksana berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku atas kebijakan
yang telah ditetapkan oleh atasan dan pimpinan di Mahkamah Agung meliputi
peningkatan kelas, review organisasi dan pembakuan ketata laksanaan serta
pembentukan pengadilan.
Dalam rangka pencapaian hai tersebut diatas perlu dilaksanakan kegiatankegiatan di tahun yang akan datang ini :
a).Pelaksanakan peningkatan kelas pengadilan sebanyak 6 lokasi berdasarkan
atas usulan yang masuk dan telah memenuhi persyaratan kriteria dan
kaslifikasi sesuai dengan Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor
01 Tahun 2008 tentang Kriteria Klasifikasi Pengadilan Tingkat Pertama
adalah
1) Peradilan Umum :
' Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Kisaran,
r Pengadilan Negeri Pandeglang,
q/

MENTERIKEUANGAN

REPUBLTK')"r.J:"'^

, Pengadilan Negeri Rangkas Bitung,


. beberapa Pengadilan Negeri di wilayah hukum semarang
2) Peradilan Agama :
' Pengadilan agama Muara Bulian
' Pengadilan Agama Kalianda dan Gunung Sugih
' Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Depok
b).Review Organisasi dilaksanakan untuk menyesuaikan struktur organisasi
yar-Lgaaa ai Mahkamah Agung RI dengan Pengadilan di + lingkungan
peradilan yang dipertegas oleTrUidang-Uttd.ttg No. 49 T-ahun 2OO9,Undang51
Undang No. SO tafrun tentang eera"dilan Agama, Undang-Undang No'
Tahun 2OO9tentang Peradilan Tata Usaha Negara'
c).Pembakuan Ketatalaksanaan diiaksanakan dengan melakukan pembakuan
baru dalam standar proses prosed.ur dalam kinerja di Mahkamah Agung
sesuai dengan tuntutan Reformasi Birokrasi dalam terwujudnya lembe'ga
penegak hukum yang transparan, akuntabel dan berkualitas serta memihak
pada kebenaran dan keadilan masyarakat
d).Pelaksanaan pembentukan pengadilan baru di 4 lokasi, diharapkan
pelayanan hukum dapat diperluas
kesempatan ni.asyarakat *"*p"iot"ft
sehingga pada b.i<hirnya tercapainya sasaran program yaitu terwujudnya
lembaga penegak hukum yang transparan, akuntabel dan berkualitas serta
memih.-ab pada kebenaran dan keadilan masyarakat. Pengadilan yang akan
dibentuk adalah
' Pengadilan Tinggr Agama Kepulauan Riau
. Pengadilan Tinggi Agama Denpasar
' Pengadilan Tinggi Agama Sulawesi Barat
' Pengadilan Tinggi Agama Irian Barat
C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
1. Terlaksananya peningkatan kelas pada pengadilan sesuai dengan klasifikasi
pengadilan di daerah
2. Terlaksananya pembentukan pengadilan baru di daerah yang mengalami
pemekaran wilayah kabupaten/ kota.
3. Terciptanya Organisasi dan Tata Keda baru di lingkungan Peradilan yang
berada dibawah Mahkamah Agung
4. Terciptanya pembakuan barridalam standar proses prosedur dalam kinerja
di lingku;grn Vl"fttamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya.
D. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan secara swakelola, yaitu,
dengan L"ru- *.t datangi lokasi yJng telah ditentukan untuk pelaksanaan
kegiatan peningkatan kelas pengadGn dan pembentukan pengadilan dan
dengan melibatkan
ri"ngadakan plt gt 4i"tt dan evaluasi
dengan
"".u,
t<epada para apararur p"ru.iil"n dlbagian tertentu dalam kegiatan review
organisasi dan pembakuan ketatalaksanaan.

MENTERIKEUANGAN
REFUBLIKINDONESIA

-31 -

2. Ta}:rap dan Waktu Pelaksanaan


a)

Peningkatan Kelas Pengadilan


Pada kegiatan peningkatan kelas peradilan dilakukan berdasarkan berkas
ke
usulan peningkatan kelas yang bersangkutan yang dikirimkan
dan
Perencanaan
Mahkamah Agung yang ditujukan kepada Biro
Organisasi Badan Urusan Administrasi kemudian di himpun di Bagian
Organisasi dan Tata Laksana. Dari banyaknya usulan peningkatan kelas
tersebut di Bagian Organisasi dan Tatalaksana dilakukan:
1) Pengelolaan data dari invetarisir surat usulan yang masuk hingga
membentuk tim peninjau ke lokasi yang sudah ditetapkan.
2) Pelaksanaan dari peninjauan lokasi yang sudah ditetapkan.
3) Pelaporan dari lokasi yang sudah dilakukan peninjauan, kemudian
dilakukan penghimpunan sehingga menjadi 2 rekomedasi sesuai
dengan jenis peradilannya untuk disampaikan kepada pimpinan untuk
ditindaklanjuti ke instansi terkait.

b) Reuieu Organisasi
Pada kegiatan review organisasi kegiatan yang dilakukan berdasarkan
organisasi dan tata kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan yang berlaku
di masing-masing lingkungan peradiian untuk disesuaikan dengan
organisasi dan tata kerja yang berlaku di Mahkamah Agung Pusat.
Urutan kegiatan yang dilakukan antara lain :
1) Persiapan bahan-bahan yang menyangkut organisasi dan tata kerja
yang berlaku di masing-masing lingkungan peradilan.
2) Melakukan penelaahan dan pengkajian dari bahan yang disediakan
serta bahan-bahan pendukung lainnya. Pada tahap ini mengundang
pejabat-pejabat terkait pada 4 lingkungan peradilan.
3) Pelaporan dilakukan berdasarkan penghimpunan sehingga menjadi L
rekomedasi untuk disampaikan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti
ke instansi terkait.
c) Pembakuan Tata Laksana

--

Pada kegiatan Pembakuan Tata Laksana yang dilakukan pengkajian dan


penelaahan atas pedoman yang berlaku dengan pedoman yang telah
ditetapkan dengan peraturan yang belaku dari instansi lain. Urutan
kegiatan yang dilakukan antara lai4
1,)Persiapan bahan-bahan yang berhubungan dengan ketatalaksanaan
2) Melakukan peneiaanan-dtrn -pengkajian dari bahan yang disediakan
serta bahan-bahan pendukung lainnya.
1
=---====- 3) Pelaporan dilakukan berdasarkan penghimpunan sehingga menjadi
rekomedasi untuk disampaikan kepadapimpinan untuk ditindaklanjuti
\k"-irrstansi
terkait.
d) Pembentukan Pengadilan
Pada kegiatan pembentukan pengddilan--dilakukan berdasarkan berkas
usulan pembentukan pengadilan yang dikirimkan.kg Mahkamah Agung
yang ditujukan kepada Biro Perencanaan dan OrganiS-asiBqdan Urusan
Administrasi kemudian di himpun di Bagian Organisasi---clan--Tata
Laksana. Dari banyaknya usulan pembentukan pengadilan tersebut di
Bagian Organisasi dan Tataiaksana dilakukan:

MENTERIKEUANGAN
BEPUBLIK
]NDONESIA

masuk hingga
1) Pengeiolaan d.ata dari invetarisir surat usulan yang
membentrrk tim peninjau ke lokasi yang sudah ditetapkan'
lokasi Y?'g sudah ditetapkan.
-'*";
2) Pelaksanaan dari peninjauan
su{ah- dilikukan peninjauan' kemudian
3) pelaporan dari loka-t
sehingga menjadi 1 rekomedasi sesuai
dilakukan penghimp,,"u'"
pimpinan untuk
dengan jenis perad,ilannya untuk Jisampaikan kepada
ditindaklanjuti ke instansi terkait'
E. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
terus menerus
Keluaran kegiatan y"ttg terdiri dari 5 rekomendasi harus dicapai
setiap tahun anggaran.
F. Biaya Yang Dibutuhkan
Agung
Pelaksanaan kegiatan untuk Kebijakan Bidang Kelembagaan Mahkamah
- RI berjumlah Rp***.""*, sebagaimana RAB terlampir'
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Penanggung Jawab

NIP. .

ttl/

(tl

<cDFi

'd'd

i5

l-{

hr

otr

iJ 0)
$h

FF

nr '(J

ho
pp

UH

w
p
p

(l)

P
il
UH

H
P
H

FJ
P

o
Fl

n s)

0q
i\

A)
p

g)

A)
H

'\p

F
o PP

F
ct

5'
}U

HP
0)n

EflgHF[re*giH

PH

:dFTEFE E'FFF<

(l)

p q9.

nt

n
o
p

f'

Z
o
qq

b
rW
FI

< i'-

tJ

5P

PA)
Eli
oC')
!'F)
oE
5F)
rnP

" EoqF r '

Ep

np
xia

p
P
Fd

P
g.d>pH
>oEFF P
irr 6'

L Ep 5 Bn

HX o

a iE H tu

a'l

r<

ijP
tJ
rq

8 H

w;

[ti

H>
offi

#B
6 B

H $

sd

p.PPh'
PP.ta
Hphjp

E
-6'
fH
+
B
fi H

nP

X X
X X

^.ar

:F

'5

gIPq)
P}JH

ti
X
X
X X

X
X {
X

il

0c

X
X
X
X

5
' ' HF.q
A,
ci
F

ct
X
..1

!)

f F:

gH

E
1 5
irY6-F)
EH
ffi$
6StsK'
tqSq

;l , . J 0 ) P

H
H

Er
ij')

a*

a
hi

o
r-+

o
F.t
0)
F
oq
D)
H

(--

r.|

Fi B

cffuo

P.HH

FH
5H.rP

G!)

X
X
X

q. I
.!, fiK
HE. fi o.
$

Hcu p
+

IiH.

>c

xc -D[ to>c

$H.FI
F EFfi
H HS 6 ii: a

Qru

ld

ilX

:BO

6ts.

d.E

Ft

ts z*
,J

.rJ
/tJ 0)

d1
d
n1

'dcx

co -XQ

b)

g
-

["x
FH.
p.S
0)u.
5P

Ol

0)

:c

eP

cx

g-

H
B
,9)

oB

FgF w.*' A. o?FE


tsr'r
tsPS
tr,:R
oPf
F?(r)
E@=

t\) (H !H o
ts
N) n 0 q
i)o
H

g P Ed irr

xc

oFDX

u
P

P
<
ljlm
:z

LJ

!I c m
i
X-

<p
zfr
(J) oc

' 2.>
mc)
CD>

t;z

o
(^)

+
(.tI

t\)
t\)

tor0g) oE

P.c4
DF]

to -o
0i ilo

F)E
-.
p

HHH
PPY

V)
r+

*B$
Fp

4H

ti

5 xH
(aH

il. d
0) p)
0l
F{

A)
A)
a)
Al

k
P

tr
!l

rl

p)
;J

0q

tr
v)
p
a

Yo"

CJI
N

- e ats.
(to

t\)

HH

FR
ots

n1

tJ

Ft

p
H

UP

z
H
I

o
Fl
p)

EH
D)-<
rt
s?
lvp
x0q
gEU

.J. CD
DPl

t
cr
d

o
H

t-

gq

'r)

gq
H

p)

13

H
H

11_

p
a
F.

Ft

(Jl
N)

HO
5H

H
H

(h

i7r ll

Ltr.

H.

)v

tr
o

td

E
o Ed
n )c o
H

o
r+

H
H

o
P

r+
a

15.

$
H

U
Fl

9)
H

H
.P

p
-.

a 0c
o rd

!)
H

o o
a oq
X p

(l

o
c+

0q

g
U' o
r+ rf
tfP
D
AIFd
'\

0qtr
'^lH

FJ CJ.

sl

p
H
tJ

U)
P{

t'

ts

F)
H

a
.+
fi

oc

F'

o
p)
F)

!D
H

,Y

d1

F)

o.

A)

o
A)
v,

F)
(t
tu
o
x

p)

i)

H H

Fl

HP
Pnl

F,
f

p
g

fi

H.H

Uc.

d:

\-,, 0)

FI

HA
aA)

r.l

!)

Fg

Fl b)

rt

o F,
-

>'u

a) o

H
I

FO

t\)

HP
PH

'\p
a)

vrd

N)

td'd
ia o.
^tD

G
l.i

X
o

!)

o
H

tr' Eg
o.P

uc

6.

HH

@t

w
n1

'U
o

fpi!c) o a

H
H

Fl

}J
H

ltr.

Fl

pl

0q

o
H

w
o

gq

Pm<
g

OJ

X
X

X
X
X

X
X
X

il

X
X
X

X
X
X

X
X
X

N
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X

X
X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

il

X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X

H
X

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

Pni
r-]g
xzm
oc
o>
zz
rn 6)
u>>

>z

H
@

'-l

FU'g
oo

(Jl

t\)

;,.1 P

p.F

tv

F ! p

D i-J
-11
F ) !)
H

p
H

tu
o
H
P

o
o
HH
n.i

A
)p)
4H
P

g g
ct) r : + i'6
r

i! P.
5
- 0n )
H

onr

lD

e.

o
r+
P

id

o
H
H

rt
p)

(tt
c+
,J

pl
-

p)
H
P

ira
lv

H
P.

D
H
Fl

p
td
p

p)
n
a
p

(.^J

o
F)
H

,ts.
p

LA,

p
E

tIJ

It

0q
o
H

oc
H
H

c'.
p

ru
o
(/)

ul

N)

Fl

N)

;
o
H

gq

z
H
P

nt
H
I

m
0)
H
!)
H

r+

F)
p
n
(/)

A)
H
P

-,t. 4
vt

uJ

F)H
H

-P

a-O

DP
h.o

FX

Ctl
N)

uv

q.H

N)

rJ

FF1
F'
n1
HH

u.

t+

oF)

|J|u,.
'rJ
E-i

o 'd
tt
ia(D
01

a+

h-t

o
Fl
t+
nl

Fl
H

r+

o
Ft

6
9-'hr

n
r.l

F)
H

w
o
o)
H

p
f|l

s)
F)
H
P

'H

n1

a
o
11
Ft

A)

JC

0q

o
H
P
o
p
p
p
H

6.

p
H
P

o
0c
H

e.
|.!

F)
H
Fl

gq

(l)

(h

p
a

0q

r-l

!l

p)
o

e.

o
H

gq

r<
H
,J

ol

(y

H
P

F)

F)

oo

o
I
A)
v)
o
H
p)

p
w
p)

KP
PA

h-l

(Jl

a\

-t

t\

2.=
lll m

ts4
=
I

ttl
n

x=
z( fm
c

9t
mo

9,1
>L

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

ilX

ilX

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X
X

il

X
X
X

X X

H
X

ilX tX

X
X
X

X
X
X

X
X
X
X

H XX

xX

ilX

X
X

X
X

X
X

X
X
X
X

t\)

N)
N)
HH

6,,o1

N)
H

4.1

vn

E5
;iHP
PH

ptsu
(no
F.

li
H
!=.

P
n1
'lJ

N)

f-'1

o
rl
(.
o
H
ff

,1.

o
o
(+

F*i

p
H

/\

a
X
'o

gs
I+

LJ

7i o'
H

N)

'U
o
o
0)
F.t
HH

w
PH
p.
nc= o
a)
A)
-p)
a+
H
ar
H

tr

H.

o
H
t)
orq
p
..!.

p)

'i
a)

L
'*
UM
pn

15.

UFt

F)

5F
m '(J

p) i + o
nlH
@

ra

--

0q
g
H
H

Ft

Pi
o
n1
q
g)
p

F)
H

s)
a
H

r.
p
H
H

H
P

^tf

U
pl

FE

p
f1

{x

xa,

5 ap{

(/l

ts
N)

t\)

lJ

l/\H

w
o
$

d.
Frl

H
H

FO

o
H

F)
Ft

HH
v^-

iJ-

F)

p
0)
H

- rd
o
p Ft
H

o
0q

(rl
t\)

td

td

.'o
e

nt

0a
p
-

'\

0)

t'

ts!

*b

F) o
H

H!

d.
f.t

|.i

gq

ol
N

n i.:
Ol irr
\J

Frl

A)
H
g ,5.
o!
p

H
H

.+
(a

>'!
aA

'U

N)

9)
H

tr

N)

D
o)
HK
p

iF)

nL
oiAA

Hr
UH
OaHti
Yts)
l:.(D

pr

0q.

a
p

a.

Fl
a+

Ed
o

7.

r.ts.

p
a

n
E
Fr
H

$
l{

s)
w
a)
H
F)
H
P

p)

X
o

l4Y
F)
p

|ig)

r+

hd

o
0q
p

H
P

'rJ

ts:

H
H

.1

lJ
r.!-

r+

rl

F)
td

F]
-

o
H

(n

0g
Fl

o
H

p)

iJ

.+

oq

A)

pl
'l

l<
um
:z
L --l
qrd

r-tr

xzm
oc
o>
zz
mo
CD>
,;z

X
X
X

tX tX

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
H
X
X X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

Rt

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X
X

xX

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

t\)

t-l

r+
(u

ol

Fi

F)

z'd

Ul
N)

-'l

-l
Fl

*l
H
P

grl
gq
F)

o
H

ttEd

r
-l

iiFA

ts:!
!l-LJ

ii
L'J

t-

d
^

H Fil
H

;i.

p)
FI

td
o
p
H

15.

w
9l
iJ

F)
H

H
(h

td

o
H

0q
p)

.(J

0)
H
0q
F)

p)

r)

c/q

lJ

t\)

' O oE i do

HS6

nl

N)

pl

iJ

tr
p

orq

z
td

td

rl
p
H

0q

o
H
o

T
<
um

v z--.1

!)

wm

0c A)
!D

ilt

!/

@>
;,2

i)

g
p
.l
F)
H
0c
F)
H

il ilX

r
p

x- xzm
oc
c)>
7z

r-l
F)

X
X
X

"d
o
F

ot
H

0q

0c
H

nl

o
oq
FI
-

X
X
X

X
X

X
X

X
X
X

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-38-

PENYUSUNANSBKINSTITUSIPEMERINTAHDAN
NON PEMERINTAH YANG MEMILIKI PEMAHAMANTEKNIS SEKTORAL
DALAM KERJA SAMA EKONOMI ASEAN
Kementerian Negara f Lernbaga
Unit Eselon I
Program
Unit Eselon II/ Satker
Kegiatan
Indikator Kinerj a Kegiatan

Keluaran
Volume dan Satuan Ukur

Luar Negeri
Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN
Peningkatan Hubungan dan Politik Luar
NegeriMelalui Kerja Sama AS{AN
Diiktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN
Kerja Sama ASEAN Bidang Ekonomi
Pemerintah dan Non.lumtafr Institusi
Pemahaman
Pemerintah yang Memiliki
Teknis Sektoral dalam Kela Sama Ekonomi
ASEAN
Institusi Pemerintah dan Non-Pemerintah
Nondan
Pemerintah
Institusi
24
Pemerintah

Langkah-Langkah Pen5rusunan SBK sebagai berikut:


diusulkan
1. Mengidentifikasi dan menentukan keluaran kegiatan yang akan
Negeri
men3aai SBK, Dalam program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar
Bidang
Uelalui Kerja Sama ASEAN terdapat kegiatan Kerja Sama ASEAN
Ekonomi.
dan
2. Menentukan satuan ukur keluaran kegiatan adalah Institusi Pemerintah
Non-Pemerintah;
serta
3. Menentukan komponen/tahapan dalam pencapaian keluaran kegiatan
menentukan sifat fi"yr dalarn-komponen/tahapan sebagai berikut:
Sub Keluaran dan TahaPan-TahaPan

No

1 . -*"**-tt""a)

Sifat Biaya

ASEAN

Perencanaan

b) Pelaksanaan

Biava Pendukung
Biava Utama

c) Evaluasi

Biava Pendukung

d) Pelaporan

Biava Pendukung

2 . WorksLtop Illeqal Loqqinq in ASEAN


a)

Perencanaan

b) Pelaksanaan

Biava Pendukung
Biava Utama

c) Evaluasi

Biava Pendukung

d)

Biava Pendukung

Pelaporan

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-39-

4. Membuat Kerangka Acuan Keluaran (KAK);


5. Membuat Rincian Anggaran Biaya (RAB) keluaran kegiatan dengan cara
memasukkan (input/ rincian alokaii anggaran yang dibutuhkan untuk tiap-tiap
tahapan yang berisi biaya masukan dengan mengacu pada SBM dan data
pendukung lainnya yang dapat dipertanggungiawabkan ke dalam Aplikasi
Standar Biaya dengan memperhatikan penggunaan akun sesuai Bagan Akun
Standar. Selanjutnya menjumlahkan seluruh alokasi anggaran pada masingmasing komponen/tahapan dan menentukan volume yang menjadi penentu
indeks satuan sebagai berikut:
Total Biava

Rp1.6O3.OO8.OOO

Jumlah Institusi
Indeks Biava per institusi = Total Biava dibaei

24 Institusi
Rp66.792.OOO

Dengan demikian SBK yang diusulkan untuk mendapat penetapan adalah:

Jenis

Satuan

Institusi Pemerintah dan Non-Pemerintah yang


Memiliki Pemahaman Teknis Sektoral dalam
Kerja Sama Ekonomi ASEAN

Institusi

Biaya

Rp66.792.000

6 . Menentukan indeks satuan Institusi Pemerintah dan Non-Pemerintah yang


Memiliki Pemahaman Teknis Sektoral dalam Kerja Sama Ekonomi ASEAN
misalnya Rp66.7 92.000 per institusi;
7 . Menyimp an (backup) data SBK;
8 . Membuat rekapitulasi usulan SBK;
9 . Menandatangani usulan dan rekapitulasi usulan SBK untuk selanjutnya
diajukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri kepada Menteri
Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran, dilengkapi dengan RAB, data
pendukung lainnya serta data pendukung (baclatp data)Aplikasi Standar Biaya.

N)

S F FFSFryFF
f tt &ei*'il.8i H

H
$ fl$v-8r,fl
o. 5 HFg
"Eq

ts

h B

iJ

.f

!)
(Jl
N)

h'
U)
s)

Ul
N

iJ
.1.

t\)

o
r+

F)
H

p)

H
P

Iq

: ga$FsErsrs
aeB
+
*
[
ff
l
$
[r
g
g
q
B.
i$ HI
F$

F)

FJ

o
9)
H

t-

'_Fe
s-;q ?74-,"'

tE .fEiglFrFFq
' P . HO " Z E 9 ' H g

H
H
.u.
p

FrniFScupE{F

rd

FH
Fc.
f F8.FFs
p.6,cl.F
F p.n:
5 9

(D

i?oPF'"$EH
$'Bff
iH oh't."

H
H

ryH
HHgHBEBEF:
"

0)
p)

natFE'EgFg
EE$EH Ei-

9uu

s Ea$ F{i
m el?
H r.
*zui'F

PO)

FX
o

E
F

q
lTt

F.

E
Pi
;

0)

HEd k
c0)
r<
'.J

l"_

'6F

X
X
X
X

X
X
X
X

p
orq

Fi

o-E

r.g

<
g
(l0)

I=
!lm
:1
r

!gm
L_tr
XI

5 6E
'

9.>
mO
cn>
,z

tsF

pc
F" F'

n.8.

.Hs)
p) cD

rnP

PB

B
p >P

T EH
F
Hg t=

d
H

X X
X X

5.
ts
'.r
Fl

iJ

rc

X
X

ni

g' A'
p
H

0)

X X
X X
X X

KB
-;S

X
X
X

-s
0q
A)

p)

nl

$
il

a
H

'-[
FF

a\

a
H

o
5 . 0)
H

I H P

o
p

E.
s)
p

ti9iD
tri$H

H .

w
D

cW.H>

d r^

al'

*
5

F)
tJ
tD

w
tr o
o pl

.J
0)

H
P.
e

H pv)

N) t\) D)
A
H

U)

tE
-z

H,

g
,r
-*

,-*
hl
(-P

Frtr

cKcu
'itr6'

X
X
X
X

tr kq

tl

ci

tr

FI

X
X
X
X

X
X
X
X
X

X
X
X
X

X X
X X

fi

x
\

9)
H

X X X
X X X

a
a
-t

o
r

q-

o
H

OJ

N)

td

FJ

\J
o

t0

n1
Ft

)c

D)
0)
H
v

n1

ra.

5.
w F)
A)
Ft w

F]

n)

)q

F)
H

N)
N)
N
ts

@
r+

\o

w
o

0)

oi
H

F)

t0

a
a
ft

p
a

o
H

z
t)

(h

U)

t-

\o

Ft

F)
Ft'

N
ts

\o
w
o

E,
p
w
p
Ft
nl

$
H

/1

s)

0)
t'

t-

!D

tp)

H
P

H
P

o
Fl
p

t'p

o
A)
v)

H.

!)
H.
P
H
H

F)

\o

w w
o o
p) s)
P
t.
p) F)
Fri
Ed

t\)
a

N) N)

w
o o
A) F)
H . Es) p
t
w
A)
Fl
g) p
H

p.

n1

N) N) o

v)
r+

fTl

!)

P
H
P

w
H

ul ul
H

Ft

tJ

(Jl Ul I
w \) B

H
P

Fl

a-\

ffj

FD
H

H
P

rrl

o
}{

N)

-.1
>i.

(.t)

.u

Fil

9) g)
H

Ol
N) N)
H
\o N)

o w
p) o
z . p)

w w

a)
a)
H

ul N ln
Ul t\)
H

v)
A)
H

F) A)
5 H
p) FJ

F{

8,.
p

t\)

6.
(J)
a+

cr o '

w
d
o o

w
o
0)

(tl

Ul (tl P
ul
w N) v)
N) r-l
p
FJ
(/) t\) t\)
t\)
a+

Frl

P
P

p)

A)

AF
t.=
P
S
x=
zm

9"=
rnO
a>
Fz

X
X
X

X
X
X

il

X X
X
X

X X
X
X

X
X X
X X
X

X X
X X
X X

X
X
X

X
X

X X
X X

X
X

X X
X X

X X
X X

X X
X x

X
X

X
X
X
X

ilX

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

X X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X X
X X

X
X
H
X
X

X
X
X
X
X

fr

X
X
X
X X

X X
X
X
X X

il

X
X
X
X
X

X
X
X
X

X x X
X X X
X X X X
X X X X

il
H

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X
X

X
X

il

r+

o
A)
L.,,

-l

L,,,

l-1

H
t'.i

a
TE

(1

ts
rE

F
K

n
H

L.-,

w
o
n\

tz

"J
p)

N)

d.

f1

p
p

t\)

\.J

*l
pl

Ctt

t>
IZ

0q
F)
H

z
F-i

d
.P

z
*<
:z
u{
ttT

rv
r

FJ

p'
rt-

*l
IJ

oq
p,
H
P

!l

Fl
.i

?FA

A-H
P,-r!

E
oz
o

Fi

FZ
U

\'

o
o

o>
zz

,;z

AI

hz
vt4

zm
(fC

m6)
@>

RK

!!m

x=

o
H
p

0q

0c
e
H

oq

lD
oP{
o

0q
F)
t!

@
N)
;a

b'
o
(r)

.^
o
00
.^
o

Anda mungkin juga menyukai