Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari penyelenggaraan
pendidikan

dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu oleh mahasiswa kepada

masyarakat. Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan


kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi
Strata Satu (S1). Kegiatan ini menjadi sangat penting karena salah satu poin pada Tri
Dharma Perguruan Tinggi dengan harapan agar kelak para lulusan Perguruan Tinggi
dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan yang memadai dalam bidangnya
masing-masing, mampu melakukan penelitian dan bersedia mengabdikan diri demi
masyarakat pada umumnya.
Untuk itu Universitas Nusa Nipa sebagai salah satu Universitas di daratan
Flores pada Tahun 2015 ini kembali menjalankan amanat Tri Dharma Perguruan
Tinggi dengan KKN PPM yang menitik beratkan pada pembelajaran pemberdayaan
masyarakat yang nantinya dengan hasil atau keluaran adalah masyarakat yang
mandiri. Dan pada tahun ini penentuan lokasi KKN PPM dilaksanakan pada
Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende. Dengan 23 Desa yang tersebar dari daerah
pesisir hingga dataran tinggi, Kecamatan Nangapanda berada di sebelah selatan
Kabupaten Ende dan salah satu desa diantaranya adalah Desa Karirea.
Desa Kerirea merupakan salah satu desa terpencil yang berada di wilayah
kecamatan Nangapanda kabupaten Ende. Daerahnya berbukit-bukit ,kali, tebing
,jurang.

KKN PPM 2015 KERIREA

Desa Kerirea didirikan pada tahun 1966 yang merupakan pemekaran dari desa
Ondorea. Sejak berdirinya Desa kerirea, telah melahirkan visi dan misi dari desa yang
adalah terwujutnya masyarakat Desa kerirea yang bersatu, berkeadilan,sehat, cerdas
dan bermartabat dengan berbasis pada latar belakang sejarah dan budaya melalaui
sistem pemerintahan yang baik dan bersih.
Potensi sumber daya alam yang paling menonjol untuk desa kerirea adalah
hasil pertanian seperti kakao, kemiri. Dari potensi alam yang ada masyarakat dapat
memenuhi kebutuhan sehari- hari untuk hidup dan biaya pendidikan. Keadaan sosial
budaya, ekonomi masyrakat keramah tamahan masyarakat kerirea juga menjadi
potensi masyarakat kerirea dalam membina hubungan antara warga masyarakat
setempat maupun orang- orang pendatang yang mengunjungi desa tersebut. Dari
perilaku ini sangat memungkinkan bahwa masyarakat setempat mudah menerima dan
berpartisipasi atupun gotong royong dalam berbagai bentuk kegiatan umum baik
kegiatan pemerintahan maupun kegiatan lokal lainnya, seperti kegiatan kerohanian,
pendidikkan, kesehatan dan kegiatan lainnya dalam membangun masyarakat desa
kerirea.
Perkembangan pendidikan dan kesehatan masyarakat desa kerirea masih
sangat jauh dari kategori sempurna walaupun dari segi fisik dusun- dusun yang
tersebar di wilayah desa masing- masing telah memiliki sarana pendidikkan maupun
sarana kesehatan dalam hal ini posyandu dan poskesdes. Kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikkan dan perilaku hidup sehat masih sangat rendah sehingga
dengan kenyataan ini perlu adanya bantuan dan pendampingan yang memadai dari
berbagai instansi dan kalangan tertentu, Untuk dapat memperbaharui keadaan yang
masih tertinggal ini.

KKN PPM 2015 KERIREA

Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka
kematian bayi yang ada di Indonesia. Berdasarkan kesepakatan global (Millenium
Develoment Goals/MDGs 2000) untuk tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu
menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan
angka kematian bayi menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per 1000 kelahiran
hidup (Depkes, 2011). Sejalan dengan ini desa kerirea juga telah menetapkan masalah
isu Kesehatan Ibu dan Anak serta Manula menjadi fokus pehatian dengan strategi
pencapaiannya yaitu Menggali dan memanfaatkan sumber daya alam, meningkatkan
Partisipasi masyarakat, dan menggalang kerja sama baik dengan pemerintah, Adat,
Agama maupun dengan pihak ke tiga.
Maka berdasarkan uraian pada latar belakang dan sejalan dengan
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat yang bertumpu pada Partisipasi Masyarakat
maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul tentang UPAYA
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA MASA ANTENATAL,
INTRANATAL SERTA POSTNATAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PLA DI DESA KERIREA, KECAMATAN NANGAPANDA.
1.2 Profil Desa
1.2.1

Sejarah pembentukan desa


Desa Kerirea didirikan pada tahun 1966 yang merupakan pemekaran
dari desa Ondorea dengan kepala desa yang pertama yang bernama Bapak
Goris Ngeka.Pada masa itu luas wilayah desa Kerirea hanya 24,44 km.
Karena waktu itu tidak ada periode jadi Bapak Goris Ngeka menjabat sampai
dua periode dengan masa jabatan satu periode selama 8 tahun. Pada tahun
1977 pergantian pimpinan kepala desa yang bernama Bapak Hermanus Raga.

KKN PPM 2015 KERIREA

Beliau menjabat selama satu periode sampai tahun 1985. Dari tahun 1986
terjadi pergantian pimpinan yaitu Bapak Yohanes Singga, beliau menjabat dua
periode, Periode pertama 8 tahun sampai dengan tahun 1996 dan periode
kedua sesuai dengan peraturan pemerintah satu periode hanya menduduki
masa jabatan selama satu periode hanya 6 tahun sampai tahun. Pada masa
jabatan Bapak Goris Ngeka sampai Bapak Yohanes Singga, Desa Kerirea
berbatasan dengan Desa Kamubheka di bagian utara Kecamatan Maukaro,
Sebelah Selatan Dengan Kelurahan Ndorurea, Sebelah Barat dengan Desa
Tendarea, dan Sebelah Timur Berbatasan dengan desa Rapowawo. Pada Tahun
2002 pergantian pimpinan atas nama Bapak Andreas Odja, A. md. Beliau
menjabat selama dua periode dari tahun 2002 sampai tahun 2013. Pada masa
pimpinan Bapak Andreas Odja, terjadi pemekaran desa Kerirea didua tempat,
Di dusun 1 RW Ndetufeo yaitu mekar menjadi desa Sanggaroro, yaitu terjadi
pada tahun 2005 dan pada tahun 2011 ada pemekaran di dusun 3 RW
Ndetuwaru masuk di desa Ururoro. Pada Tahun 2012 terjadi pemekaran lagi
di dusun satu RW Rarajembu masuk di desa Jemburea. Pada tahun 2014
terjadi pergantian pimpinan kepala desa atas nama Bapak Urbanus B. Karo,
S.Pd, Beliau menjabat enam tahun dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2020.

KKN PPM 2015 KERIREA

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA KERIREA

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Kerirea

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PEMUSYAWARATAN DESA

Gambar 1.2. Struktur Organisasi Badan Pemusyawaratan Desa


1.2.2

Letak, Luas Dan Batas Wilayah

KKN PPM 2015 KERIREA

Desa Kerirea terletak di sebelah Utara berbatasan dengan Desa


Kamubheka kecamatan Maukaro, sebelah Selatan berbatasan dengan desa
Jemburea, sebelahTimur berbatasan dengan dengan Desa Ururoro. Desa
Kerirea terdiri dari 4 Dusun,4 RW dan 8 RT. Jumlah penduduk 728 jiwa,
dengan jumlah laki-laki 325 jiwa dan perempuan berjumlah 403 jiwa, jumlah
KK 183 yang berdomisili di desa Kerirea yang umumnya bermata pencaharian
Petani. Penghasilan pada umumnya antara lain Kemiri, Coklat, dan kelapa.
Tanaman Palawija yaitu Padi, Jagung, Ubi-ubian dengan pola tanaman
tumpang sari.
1.2.3

Pembagian Wilayah
Nama Dusun
Dusun Arawea

Wilayah Dusun
RW 001
RT 001 Arawea
RT 002 Puumbindi
RW 002

Dusun Tanda

RT 007 Tanda
Dusun Paumere

RT 008 Worowitu
RW 003
RT 005 Paumere

Dusun Woropau

RT 006 Paumere
RW 004
RT 003 Woropau
RT 004 Woropau

Tabel 1.1. Pembagian Wilayah

KKN PPM 2015 KERIREA

Gambar 1.1: Peta Desa


1.2.4

Kondidi Geografis
Berbukit dan lembah, dengan ketinggian dari permukaan laut 375 kaki,
jarak tempuh dari kota kabupaten 41 km, dan dari kota kecamatan 13 km.

1.2.5

Sarana Dan Prasarana Transportasi


Desa Kerirea terdapat satu sekolah yaitu SDK St. Andreas
Paumere.Sekolah tersebut didirikan tahun 1955. Terdapat juga satu Polindes
Darurat,satu Kapela Darurat yang bernama Gunung Sinai Paumere, dan satu
Kantor Desa Permanen. Desa Kerirea juga memiliki dua mata air yang
pertama kelompok pemakai air Tanda terdiri dari 3 Dusun dengan pemakai
522 jiwa. Dan kelompok kedua pemakai air KPA Tanda terdiri dari satu dusun
dengan pamakai 206 jiwa. Nama mata air KPA tanda Rhangi tanah gunung
Watumanu dan yang kedua Mata air Naku Bhaju.

KKN PPM 2015 KERIREA

Sarana jalan yang menghubungkan desa kerirea dan pusat kecamatan


nangapanda total 13 km. Dan dari total tersebut ruas jalan yang telah di aspal
sejauh 2 km yang dibangun pada tahun 2006. Ruas jalan sejauh 2 km tersebut
dimulai dari pusat kecamatan Nangapanda sampai perbatasan desa Sanggaroro
dan Kerirea. Pada akhir ruas jalan sepanjang 2 km tersebut terdapat sebuah
kali , yang sampai dengan saat ini belum di bangun sarana penghubung
(jembantan) pada ruas jalan tersebut . Lebar kali yang melintasi ruas jalan
tersebut mencapai 32 m.
Sisa ruas jalan dari tepi kali sampai ke desa kerirea sejauh 11 km. Dari
11 km ruas jalan tersebut sejauh 8,4 km sebelumnya telah dibangun rabat
beton, namun sampai dengan saat ini kondisinya telah rusak akibat abrasi dan
umur konstruksi rabat beton yang sudah tua. Kontruksi jalan rabat beton yang
sebelumnya telah dibangun sepanjang 8,4 km tersebut tersebar pada beberapa
titik tertentu dan sisanya sejauh 2,6 km adalah jalan tanah.
1.2.6

Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi


1. Keadaan Sosial Budaya
Desa Kerirea merupakan salah satu desa di Kecamatan
Nangapanda

yang

mayoritas

penduduknya

bermata

pencaharian/

berprofesi sebagai petani dan sebagian kecil berprofesi sebagai guru/PNS


serta jasa lainnya.
Untuk lebih jelas dapat kami tampil potensi rincian data- data
potensi jumlah penduduk dan mata pencaharian masyarakat Desa Kerirea
keadaan sampai dengan Maret 2015 antara lain sebagai berikut :
Jumlah penduduk Desa Kerirea 728 jiwa, terdiri dari :
Penduduk laki- laki
:
325 orang
Penduduk Perempuan
:
403 orang
Jumlah penduduk keseluruhan :
728 orang

KKN PPM 2015 KERIREA

Jumlah Kepala Keluarga


:
183 KK
Tingkat Pendidikan Masyarakat (keadaan s/d Maret 2015) :
Tidak Tamat SD
: 83 orang
Tamat SD
: 235 orang
Tamat SLTP
: 121 orang
Tamat SLTA
: 143 orang
Tamat Perguruan Tinggi (D3/ S1)
: 29 orang
Tingkat Kepemilikan Rumah dan Jamban Sehat :
Jumlah Rumah permanen
:
24 buah
Jumlah Rumah Semi Permanen
:
150 buah
Jumlah Rumah Darurat
:
9 buah
Jumlah KK yang Memiliki
Jamban sehat
:
83 KK
Jumlah KK yang belum Memiliki
Jamban Sehat
:
100 KK
Tingkat Iman dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa :
Katholik
: 728 jiwa
Islam
: Kristen Protestan
: Hindu
: Budha
:2. Keadaan Ekonomi
Mata pencaharian penduduk Desa Kerirea beragam seperti:
Petani
: 391 orang
Pedagang
: 4 orang
PNS
: 5 orang
Guru Honor
: 9 orang
Guru PNS
: 4 orang
Pegawai Swasta
: 4 orang
Tukang
: 8 orang
Sopir
: 4 orang
Jasa lainnya Lembaga Ekonomi
Kelompok Tani Anggur Merah : 8 Kelompok
Kelompok Tani
: 6 kelompok
Sarana- sarana Lain Penunjang Ekonomi Keluarga
Kios Sembako
: 4 buah
Jalur Jalan Desa
: 13 Km
1.2.7

Potensi Primadona Desa


Primadona Desa yang terdapat di desa kerirea yaitu Wisata Rohani dan
Mata air Alami yang bernama Rhangi Tanah Gunung Watumanu.

1.2.8

Kelemahan Dan Kekurangan Dominan

KKN PPM 2015 KERIREA

Kelemahan dan Kekurangan yang terdapat di desa kerirea terdapat 2


kekurangan yaitu keadaan jalan yang tidak tersortir atau terawatt dengan baik,
serta keadaan Polindes yang tidak terawat dengan baik.
1.2.9

Peluang atau Target Pencapain MDGs di Desa


Menurunkan Angka Kematian Anak dan Meningkatkan Kesehatan Ibu.
BAB II
RUMUSAN MASALAH

2.1. Rumusan Masalahan


Dari hasil observasi dan kesepakatan dari kepala desa dan aparat desa lainnya
serta masyarakat di utarakan beberapa masalah dan dengan mempertimbangkan waktu
pelaksanaan KKN-PPM serta dilihat dari kemampuan mahasiswa untuk mengatasi
masalah, maka dipilih beberapa masalah yang menjadi titik acuan dalam penyusunan
program KKN-PPM :
Bagamana upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak pada masa
kehamilan pada masa antenatal,intaranatal serta postnatal di desa
Kerirea,kecamatan Nangapanda,kabupaten Ende?
2.2 . Target dan luaran
1. Masyarakat
Agar masyarakt dapat menyadari betapa pentingkan kesehatan ibu dan anak serta
Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, terutama melalui
peningkatan peran ibu dan keluarganya.
2. Para Ibu

KKN PPM 2015 KERIREA

10

Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi


kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam
upaya pembinaan kesehatan keluarga, Posyandu dan sebagainya

3. Pemerintah desa
Agar bisa menfasilitasi pemanfaatan sarana kesehatan, agar para ibu ibu lebih sadar
melakukan pemeriksaan kesehatan (kehamilan) sejak dini dan juga memfasilitasi
kesiapan tenaga kesehatan di desa yang mudah dijangakau sehingga dapat
mengurangi angka kematian ibu dan anak.
4. Pustu
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan
dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.

KKN PPM 2015 KERIREA

11

BAB III
METODOLOGI

3.1 Metode Pelaksanaan Program Kerja KKN PPM


Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan
berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses
pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani
kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggungjawab
berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung
segala konsekuensi yang ditimbulkannya.
Pembekalan dan pengembangan hal-hal tersebut terangkum dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian
kepada Masyarakat. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan:
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Pada pasal 24 ayat 2 disebutkan: Perguruan tinggi memiliki

KKN PPM 2015 KERIREA

12

otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan


pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu
kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa,
dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan
serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,
mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan
untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis.
Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling
asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.
Berhubung salah satu tujuan KKN adalah pengembangan masyarakaat , maka
mahasiswa peserta KKN tidak membawa program atau instruksi dari universitas
tetapi ditekankan pada prinsip CD (Community Development) dimana setiap
kelompok/masyarakat memiliki cara tersendiri untuk membangun dan berkembang.
Konsep dasar KKN-PPM Universitas Nusa Nipa adalah menggunakan prinsip
pendampingan ,pemberdayaan masyarakat dimana mahasiswa bertindak sebagai
motivator dan fasilitator bagi masyarakat/desa untuk membangun diri dengan
mengembangkan potensi yang dimiliki. Mahasiswa berusaha memotivassi dan
memfasilitasi masyarakat untuk mengidentifikasi,mengkaji dan merumuskan masalah
mereka, membantu Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada
mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana
penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus

KKN PPM 2015 KERIREA

13

dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM
diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia
empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan
memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarak menuju Desa
Mandiri dengan sedapat mungkin menggunakan sumber daya yang dimiliki.
Desa Mandiri merupakan jawaban untuk memutuskan mata rantai kemiskinan
yang menjalar di desa melalui dimensi yang dikembangkan , misalnya
pangan,kesehatan dan energi , kualitas hidup masyarakat desa akaan lebih meningkat.
Dalam konteks yang lebih luas, pengembangan desa mandiri dapat dijadikan
alternative terhadap pemecahan atas isu-isu strategis atas pelayanan social
dasar,peningkatan sumber daya manusia dan tentunya banyaknya penduduk yang
miskin itu sendiri; oleh karena itu kehadiran mahasiswa diharapkan dapat membantu
memfasilitasi

masyarakat menuju Desa Mandiri dengan

sedapat

mungkin

menggunakan sumber daya yang dimiliki.


1.

PRINSIP DASAR DAN PELAKSANAAN


1) Prinsip Dasar
Prinsip dasar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Nusa
Nipa Maumere adalah mahasiswa secara berkelompok dan interdisipliner
melakukan pengabdian masyarakat di suatu desa atau kelompok
masyarakat sasaran dalam kurun waktu tertentu.
Sejalan dengan perubahan paradigma,

maka

KKN

PPM

dilaksanakan dengan berpijak pada prinsip-prinsip:


a. Keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi; aspek pendidikan
dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis
penelitian menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
tolak ukur evaluasi KKN PPM.
b. Pelestarian Tri Gatra KKN PPM ; KKN PPM dilaksanakan untuk
mencapai pengembangan kepribadian mahasiswa (personality

KKN PPM 2015 KERIREA

14

development), pemberdayaan masyarakat (community empowerment)


dan pengembangan institusi (institutional development).
c. Empati-Partisipatif; KKN PPM dilaksanakan untuk menggerakkan
masyarakat dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan yang
dapat melibatkan, mengikutsertakan, dan menumbuhkan rasa
memiliki

masyarakat

terhadap

pembangunan.

KKN

PPM

dilaksanakan secara interaktif dan sinergis antara mahasiswa dan


masyarakat. Konsekuensinya, keterlibatan kedua belah pihak dalam
setiap kegiatan mutlak diperlukan. Keterlibatan itu dimulai sejak
perencanaan

program

kegiatan

lapangan,

pelaksanaan,

dan

pengusahaan pendanaan. Untuk itu para mahasiswa dan pengelola


KKN PPM harus mampu mengadakan pendekatan sosio-kultural
terhadap masyarakat sehingga lebih kooperatif dan partisipatif
d. Interdisipliner; KKN PPM dilaksanakan oleh mahasiswa yang
berasal dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan universitas dan
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LPPM. Dalam operasionalnya
mahasiswa mengembangkan mekanisme pola pikir dan pola kerja
interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada di lokasi
KKN PPM.
e. Komprehensif-Komplementatif dan berdimensi luas; KKN PPM
berfungsi sebagai pengikat, perangkum, penambah dan pelengkap
kurikulum yang ada. Dengan demikan diharapkan mahasiswa peserta
KKN PPM mampu mengaktualisasikan diri secara profesional dan
proporsional.
f. Realistis-Pragmatis; program-program kegiatan yang direncanakan
pada dasarnya bertumpu pada permasalahan dan kebutuhan nyata di
lapangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber

KKN PPM 2015 KERIREA

15

daya yang tersedia di lapangan, dan memberikan manfaat bagi


masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
g. Environmental development; KKN PPM dilaksanakan untuk
melestarikan dan mengembangkan lingkungan fisik dan sosial untuk
kepentingan bersama.
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diharapkan mahasiwa KKN PPM
mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat dan mencari
penyelesaiannya sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Dengan harapan,
masyarakat mampu berswadaya, berswakelola, dan berswadana dalam
pembangunan.
2) Prinsip Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KKN PPM dilakukan dengan karakteristik sebagai
berikut :
a. Co-creation (gagasan bersama): KKN PPM dilaksanakan berdasar
pada suatu tema dan program yang merupakan gagasan bersama antara
universitas (dosen, mahasiswa, Pusat Studi) dengan pihak Pemerintah
Daerah, mitra kerja dan masyarakat setempat.
b. Co-financing/co-funding (dana bersama): KKN PPM dilaksanakan
dengan pendanaan bersama antara mahasiswa pelaksana, universitas
dengan pihak Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat
setempat, disesuaikan dengan tema dan program yang telah disepakati.
c. Flexibility (keluwesan): KKN PPM dilaksanakan berdasarkan pada
suatu tema dan program yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan
Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat dalam proses
pembangunan di daerah. Mahasiswa dapat memilih tema dan waktu
pelaksanaan KKN PPM yang ditawarkan universitas sesuai dengan
keinginannya.

KKN PPM 2015 KERIREA

16

d. Sustainability (berkesinambungan): KKN PPM dilaksanakan secara


berkesinambungan berdasarkan suatu tema dan program yang sesuai
dengan tempat dan target tertentu.
e. KKN PPM dilaksanakan berbasis riset (Research based Community
Services).

2.

TUJUAN DAN SASARAN


1) Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan KKN PPM adalah :
a. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa.
b. Melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork dan interdispliner.
c. Menanamkan nilai kepribadian :
Nasionalisme dan jiwa Pancasila.
Keuletan, etos kerja dan tangung jawab.
Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan.
d. Menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang sanggup
menghayati masalah-masalah kompleks yang dihadapi masyarakat
dalam pembangunan, dan menanggulangi masalah-masalah tersebut
secara

terpadu

dengan

menerapkan

interdisipliner

ilmu

dan

memanfaatkan sumber daya yang dimiliki masyarakat.


e. Menanamkan jiwa peneliti
f. Lebih mendekatkan Universitas Nusa Nipa (UNIPA) ke mayarakat dan
untuk menyesuaikan proses pembelajaran akademik dengan tuntutan
pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
g. Mengembangkan kerja sama antar berbagai disiplin ilmu dalam situasi
konkrit di lapangan.
2) Sasaran
Pada dasarnya kegiatan KKN PPM diarahkan kepada 3 sasaran, yaitu :
a. Mahasiswa
Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman
mahasiswa tentang:
Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.
Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada
umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya.

KKN PPM 2015 KERIREA

17

Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta


keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.
Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan
dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis
ilmiah.
Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung
jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
program-program pengembangan dan pembangunan.
Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator,
dan problem solver.
Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa
sebagai kader pembangunan.
b. Masyarakat (dan Pemerintah)
Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta
melaksanakan program pembangunan.
Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar
sesuai dengan program pembangunan.
Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam
pembangunan di daerah.
Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga
terjamin kesinambungan pembangunan.
c. Perguruan tinggi
Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan
pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik
sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan
demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan
dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh
berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses
pendidikan.

KKN PPM 2015 KERIREA

18

Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi


pemerintah

atau

departemen

lainnya

dalam

melaksanakan

pembangunan dan pengembangan IPTEKS.


Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih
bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah
3.

pembangunan.
KOMPETENSI
1) Kompetensi Dasar
Melalui KKN-PPM mahasiswa dan masyarakat diharapkan :
a. Kompetensi Pengetahuan: Memiliki pengetahuan dan wawasan
kemasyarakatan.
b. Kompetensi Ketrampilan: Mampu melakukan identifikasi masalah
,memecahkan masalah , mengambil keputusan,melakukan kegiatan
dan mengevaluasi.
c. Kompetensi Nilai : Mampu membangun kebersamaan, kejujuran,
kesetaraan dan kemandirian yang didasarkan pada nilai-nilai agama.
d. Kompetensi Moral : Mengembangkan misi nilai-nilai keagamaan dan
moral.
2) Indikator pencapaian KKN-PPM
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan memahami kondisi social
masyarakat
b. Masyarakat memahami peran mahasiswa sebagai pendamping dalam
melaksanakan program kemasyarakatan.
c. Mahasiswa bersama masyarakat mampu memecahkan masalah,
mengaambil keputusan,melaksanakan kegiataan dan mengevaluasi.
d. Mahasiswa bersama masyarakat mampu membangun kebersamaan,
kejujuran, kesetaraan dan kemandirian.

4.

MODEL DAN RUANG LINGKUP KKN-PPM


1) MODEL KKN-PPM
Dasar pelaksanaan model KKN-PPM Universitas Nusa Nipa adalah
Surat

Keputusan

KKN PPM 2015 KERIREA

Rektor

Universitas

Nusa

Nipa

Maumere:

19

61/00.A.NN/R/2011 tentang Kuliah Kerja Nyata Universitas Nusa Nipa


Maumere Tahun Akademik 2014/2015.
Adapun model KKN-PPM Universitas Nusa Nipa Maumere adalah
KKN Reguler I sebagai berikut:
a. Mahasiswa diberi waktu 28 (dua puluh delapan) hari kalender secara
berturut-turut untuk melaksanakan program KKN bersama masyarakat.
Dalam melaksanakan program tersebut mahasiswa diwajibkan untuk
menetap dan menginap di lokasi KKN yang telah ditentukan.
b. Mahasiswa selama waktu tersebut diwajibkan melakukan observasi
(pengamatan,

peninjauan

dengan

cermat),menyususn

Rencana

Program,sosialisasi kepada masyarakat dan sekaligus merealisasikannya


di lokasi dengan bimbingan seorang Dosen Pembimbing Lapangan
( DPL)
c. Mahasiswa akan dikelompokan dalam satuan unit dengan wilayah

5.

6.

program setingkat desa/dusun.


2) RUANG LINGKUP KKN PPM
Berdasarkan pada substansi temanya, ruang lingkup KKN PPM antara lain :
a. Pemberdayaan Wilayah
d. Pemberdayaan UKM
e. Eksplorasi Sumber Daya Alam dan Konservasi Lingkungan
f. Pengembangan Sumber Daya Manusia
g. Penerapan Teknologi Tepat Guna
WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN KKN-PPM
Waktu pelaksanaan KKN-PPM yaitu tanggal 23 Februari s/d 23 Maret 2015,
dengan lokasi Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende.
CIRI KKN PPM DAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
a. Ciri KKN-PPM
Merupakan perpaduan atau bagian integral dari Dharma Pendidikan
,Penelitian dan Pengabdian masyarakat.
Intrakurikuler dan komprehensif
Bersifat interdisipliner dan lintas sektoral
Berdimensi luas,pragmatis dan praktis
Masyarakat partisipatif secara aktif
b. Ciri Program Pengembangan Masyarakat

KKN PPM 2015 KERIREA

20

Berhubung

KKN

melaksanakan

pemberadayaan/pengembangan

masyarakat, maka dalam kegiatan perlu memperhatikan ciri-ciri sebagai


berikut :
Tinggal,belajar dan bekerja bersama masyarakat
Bersama masyarakat mengidentifikasi,mengkaji,merumuskan dan
menetapkan prioritas masalah
Program/kegiatan yang direncanakan

adalah

kebutuhan

yang

dirasakaan dan diinginkan oleh masyarakat.


Sedapat mungkin menggunakan potensi yang dimiliki masyarakat
Dapat memenuhi kebutuhan yang mendesak
Mengasilkaan produk yang dapaat dimaanfaatkan dan dapat
dipasarkan
Penyampaian informasi/penyuluhan.menggunakan bahasa. Metode
dan media yang dapat diterima oleh masyaarakat.
Menghargai dan menghormati norma nilai dan adat istiadat yang
dianut masyarakat.
Mengenali kemampuan dan keterbaasan diri. Berusaha menjadi
teladan dengan selalu menunjukan kesan gembira semangat dan

7.

bersahabat.
Selalu mendorong masyarakat untuk maju mendasi Desa Mandiri.
TaAHAPAN PELAKSANAANMULAI
KKN-PPM
Tahapan pelaksanaan KKN-PPM UNIPA melalui tahap - tahap sebagai berikut:
PENENTUAN LOKASI
PEMBEKALAN MAHASISWA
PENERJUNAN
OBSERVASI
PENYUSUNAN RENCANA KERJA
BERSAMA MA
PRESENTASE DAN SOSIALISASI PROGRAM
OROGRAM
REALISASI PROGRAM KERJA
PENARIKAN

KKN PPM 2015 KERIREA

PENYUSUNAN LAPORAN

SELESAI

21

Kegiatan KKN PPM dilaksanakan sebagai berikut :


a. Pertemuan koordinasiynag dikoordinir oleh Wakil Rektor I, diikuti para
Wakil Rektor, Puslitabmas, Para Kepala Biro, Dekan dan Ketua Program
Studi, Rektor membuka peetemuan Topik bahasan :
Menentukan Syarat KKN PPM
Menginventaris jumlah peserta KKN-PPM
Merencanakan lokasi dan waktu KKN-PPM
Menyusun anggaran
Menunjuk panitia (ketua /koordinator LPM) dan DPL (Dosen
Pembimbing Lapangan) masing-masing fakultas/prodi.
b. Penetapan SK Panitia Pelaksana KKN-PPM dengan Surat Keputusan
Rektor.
c. Sosialisasi ke mahasiswa oleh panitia
d. Orientasi wilayah KKN, oleh LPM, DPL dan wakil mahasiswa untuk
Melakukan pendekatan dengan camat, aparat desa dengan tokoh
masyarakat
Mengenal wilayah secara umum dan menjajagi tempat tinggal
mahasiswa peserta KKN-PPM
e. Melapor dan memohon persetujuan ke Yayasan dan Bupati tentang rencana
KKN-PPM oleh panitia pelaksana KKN-PPM
f. Pendaftaran peserta dan pengumpulan data. Oleh panitia

berkoordinasi

dengan kaprodi dan biro akademik.


g. Pembagian peserta KKN-PPM dalam kelompok yang jumlahanya sesuai
dengan jumlah desa/dusun oleh panitia
h. Melakukan administrasi surat menyurat dan melakukan pendekatan kepada
pihak-pihak terkait. surat ditandatangani oleh ketua panitia mengetahui /
menyetujui rektor
i. Panitia (tim khusus) menyusun buku panduan yang berisi latar belakang,
tujuan, program kerja, kelembagaan aturan dan jadwal KKN PPM, materi
pembekalan dan contoh instrumen yang meliputi
Lembar observasi desa
Lembar observasi desa/dusun
Daftar hadir
Kartu kontrol pelaksanaan kegiatan/pro gram

KKN PPM 2015 KERIREA

22

Panitia juga menyusun indikator, kriteria dan standar evaluasi kegiatan KKN
PPM unutk lembaga ( universitas), kelompok mahasiswa dan mahasiswa
secara pribadi sebagai dasar untuk menilai keberhasilan KKN PPM secara
keseluruhan dan pemberian nilai/evaluasi keberhasilan mahasiswa peserta
KKN PPM
j. Pembekalan mahasiswa peserta KKN PPM oleh panitia dan pihak terkait
yang dibutuhkan
k. Pesriapan mahasiswa (akomodasi/perlengkapan lain) dan persiapan lokasi
(kecamatan) dan pembukaan KKN-PPM. Laporan persiapan oleh ketua
panitia, penyerahan mahasiswa oleh rektor, pembukaan KKN PPM secara
resmi oleh Bupati.
l. Pemberangakatan kelokasi kerja (desa/dusun, rumah tinggal) bersama aparat
desa/dusun, pemilik rumah dan DPL
m. Melapor ke kantor desa unutk memulai kegiatan mengisi lembar observasi
desa dan mengkaji bersama aparat desa , lalu merencanakan pertemuan
desa/dusun (1 minggu pertama)
n. Pertemuan bersama masyarakat untuk membahas/klarifikasi hasil observasi
desa dan hasil kajian. Dilanjutkan perumusan masalah dan penyusunan
rencana kegiatan yang dipimpin seniri oleh aparat desa/dusun atau salah
seorang tokoh masyarakat. Mahasiswa dan

DPL sebagai fasilitator,

memperkenalkan teknologi tepat guna dan manajemen sederhana yang akan


digunakan dalam kegiatan nanti.
o. Pelaksanaan kegiatan yang tealh disusun bersama. Semua kegiatan yang
harus dicatat sesuai format yang telah disiapkan (contoh dalam buku
panduan). Selain melaksanakan kegiatan kelompok, setipa mahasiswa juga
harus melaksanakan kegiatan pribadi yang berguna unutk masyarakat dan
pengembangan diri, sesuai disiplin ilmu yang digeluti, bakat serta kreativitas
yang dimiliki. Kegiatan pribadi juga dilaporkan sesuai format.

KKN PPM 2015 KERIREA

23

p. Evaluasi

kegiatan setiap akhir pesan/setiap minggu. Sesuaikan dengan

indikator, kriteria dan standar evaluasi yang telah ditetapkan.


q. Evaluasi dan laporan akhir kegiatan
Tingkat kecamatan dikoordinir olek korcam dan kormacam
Tingkat kelompok desa/dusun, dikoordinir oleh kordes , kordus,
kormades dan kormadus
Pribadi oleh setiap mahasiswa
r. Penutupan KKN-PPM dan perpisahan dengan masyarakat diatur bersama
camat, aparat desa, mahasiswa dan panitia.
3.2 Metodologi Penelitian Atau Penyelesain Masalah
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif
bertujuan

untuk

menjelaskan

fenomena

dengan

sedalam-dalamnya

melalui

pengumpulan data sedalam-dalamnya.dalam penelitian kualitatif yang lebih


ditekankan adalah persoalan kedalam kualitas data bukan (kuantitas) banyaknya data
( kriyantono,2006:256)
1.

Pengertia Participatory Learning and Action


Participatory Learning and Action (PLA) merupakan bentuk baru dari metoda
pemberdayaan masyarakat yang dahulu dikenal sebagai learning by doing
atau belajar sambil bekerja.
Prinsip Prinsip Participatory Learning and Action
PLA merupakan proses belajar secara berkelompok yang dilakukan oleh

semua stakeholders secara interaktif dalam suatu proses analisis bersama


Multi perspective, yang mencerminkan beragam interpretasi pemecahan
masalah yang riil yang dilakukan oleh para pihak yang beragam dan

berbeda cara pandangnya


Spesifik lokasi, sesuai dengan kondisi para pihak yang terlibat
Difasilitasi oleh ahli dan stakeholders (bukan anggota kelompok belajar)
yang bertindak sebagai katalisator dan fasilitator dalam pengambil
keputusan; dan (jika diperlukan) mereka akan meneruskannya kepada
pengambil keputusan

KKN PPM 2015 KERIREA

24

Pemimpin perubahan, dalam arti bahwa keputusan yang diambil melalui


PLA akan dijadikan acuan bagi perubahan-perubahan yang akan
dilaksanakan oleh masyarakat setempa

2.

Manfaat Participatory Learning and Action


Segala sesuatu yang tidak mungkin dapat dijawab oleh orang luar
Masyarakat setempat akan memperoleh banyak pengetahuan yang
berbasis pada pengalaman yang dibentuk dari lingkungan kehidupan

mereka yang sangat kompleks


Masyarakat akan melihat bahwa masyarakat setempat lebih mampu untuk

mengemukakan masalah dan solusi yang tepat dibanding orang luar


Melalui PLA, orang luar dapat memainkan peran penghubung antara
masyarakat setempat dengan lembaga lain yang diperlukan. Disamping
itu, mereka dapat menawarkan keahlian tanpa harus memaksakan
kehendaknya.

Tinjauan Teori
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Pengertian
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan
masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk
membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi
gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.
Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap, dan prilaku) dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi
tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga.
b. Tujuan kesehatan ibu dan anak

KKN PPM 2015 KERIREA

25

Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak


prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga serta di

sekolah TK.
Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu

hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui.


Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi, dan anak balita.


Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga
dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehata ibu,
balita, anak prasekolah, terutama melalaui peningkatan peran ibu
dalam keluarga.

2. Antenatal Care
a. Pengertian
Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan
umum ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan,
menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan resiko
kehamilan (Manuaba, 2009).
b. Tujuan Antenatal Care
Menurut Sondakh (2009) ada beberapa tujuan pemeriksaan ibu hamil
secara keseluruhan yaitu:
Memantau kemajuan kehamilan untuk mamastikan kehamilan ibu

dan tumbuh kembang janin.


Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial

ibu.
Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat

penyakit secara umum dan pembedahan.


Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman
dengan trauma seminimal mungkin.

KKN PPM 2015 KERIREA

26

Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan


mempersiapkan ibu agar dapat memberikan air susu ibu (ASI)

secara ekslusif.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

janin agar dapat tumbuh kembang secara normal.


Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematiana

neonatal.
Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.
c. Manfaat Antenatal Care
Manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini adalah untuk memperoleh
gambaran dasar mengenai perubahan fisiologik yang terjadi selama
kehamilan dan berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini,
sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam
pertolongan persalinannya (Manuaba, 2009).
d. Perubahan Psikologis Pada ibu hamil
Trimester Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn
dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual
muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu
merasa tiak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada
trimester pertama seorang ibu akan selau mencari tanda-tanda untuk

lebh meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.


Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinng dan rasa tidak
nyaman karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum teralu besar
sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu
mulai merasakan kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa

KKN PPM 2015 KERIREA

27

kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada

trimester pertama.
Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal
yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa
khawatir

bahwa

bayinya

akan

lahir

sewaktu-waktu,

ini

menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan akan timbulnya


tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa
khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
3. Intranatal Care
a. Pengertian
Intranatal care adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta
dan selaput janin dari tubuh ibu ( Nugroho, 2011)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Rukiyah, dkk
(2012).
b. Jenis - jenis persalinan
Menurut Cara Persalinan
Persalinan spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
Persalinan Buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari
luar dengan rangsangan
Menurut Umur kehamilan dan BB bayi
Abortus

KKN PPM 2015 KERIREA

28

Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau

bayi dengan BB < 500 gram


Partus Maturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu atau bayi dengan BB

antara 500-999 gram


Partus Prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28-37 minggu atau bayi dengan

BB antara 1000-2499 gram


Partus Maturus atau Partus Aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara 37-42 minggu atau bayi dengan

BB antara 2500 gram atau lebih


Partus Post Maturus atau Partus Serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42 minggu
c. Tanda Persalinan
Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya

makin besar
Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his
persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :
Pendataran dan pembukaan
Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis

servikalis lepas
Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang
pembukaan

d.

lengkap.

Dengan

pecahnya

ketuban

diharapkan

persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.


Tahap-Tahap Persalinan
Persalinan dibagi dalam 4 tahap/Kala yaitu :
Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan
lengkap ( 10 cm ) proses ini terbgi dalam dua fase yeitu :
Fase laten ( 8 jam ) serviks membuka sampai 3 cm

KKN PPM 2015 KERIREA

29

Fase aktif ( 7 jam ) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm,

kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif


Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap ( 10 cm ) sampai bayi
lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam

pada multi
Kala III : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta

yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.


Kala IV : dimulai saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama
postpartum.

4. Postnatal Care
a. Pengertian
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung sekitar 6
minggu. akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali sebelum
kehamilan dalam waktu 3 bulan. (Sarwono:2007,237)
Masa nifas dimulai setelah partus selesai & berakhir kira-kira 6 minggu,
akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada
kehamilan dalam waktu 3 bulan (Sarwono P. 2005: 237).
b. Tujuan Postnatal Care
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis
Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,

mengobati, merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.


Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, KB, menyususi, pemberian ASI dan imunisasi pada bayi

dan perawatan bayi sehat.


Memberikan pelayanan keluarga berencana
c. Tahapan Masa Nifas
Masa nifas dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :
Immediate Post partum
Immediate post partum adalah masa segera setelah plasenta lahir

sampai dengan 24 jam PP


Early post partum

KKN PPM 2015 KERIREA

30

Early post partum adalah masa dari 24 jam PP dan berlangsung

sampai 1 minggu PP.


Late Post Partum
Late post partum adalah masa dari 1 minggu PP dan berlangsung

sampai 5 minggu PP.


d. Perubahan-Perubahan Masa Nifas
Involusi dan tempat plasenta
Involusi uterus adalah proses kembalinya alat kandungan atau uterus
dan jalan lahir hingga mencapai keadaan sebelum hamil. Setelah
plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi
dan retraksi otot-ototnya. Uterus secara berangsur-angsur menjadi
seperti sebelum hamil. (Rustam M,1998 : 115).
Involuasi

TFU

Berat uterus

Diameter bekas Keadaan cervix


Lembek

Setelah

Sepusat

1000 gr

plasenta
12,5 cm

plasenta lahir
1 minggu

Pertengahan

500 gr

7,5 cm

Dapat dilalui 2

2 minggu

pusat simpisis
Tak teraba

5 cm

jari
Dapat dimasuki

6 minggu

Sebesar hamil 2 50 gr

8 minggu

minggu
Normal

350 gr

1 jari

2,5 cm

30 gr

Tabel 4.1 Perubahan uterus setelah melahirkan


Tinggi fundus dan kontraksi uterus
Akibat proses involusi TFU mengalami penurunan sampai keadaan
sebelum hamil. Kontraksi keras pada uterus berarti baik, dan
sebaliknya.

Involusi uterus
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-7
KKN PPM 2015 KERIREA

TFU
Setinggi pusat
1-2 jari dibawah pusat
Pertengahan simpisis
3 jari diatas simpisis
31

Hari ke-9
Hari ke-10 atau ke-12

1 jari diatas simpisis


Tidak teraba dari luar

Tabel 4.2 :Tinggi Fundus Uteri setelah melahirkan

3.3 Metode Pengumpulan Data


1.
Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan
mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang
diamati.Observasi dilakukan pada tanggal 03 06 Maret 2015. Data - data
yang diambil pada saaat observasi adalah data kependudukan, data data
2.

sosial kesehatan dan ekonomi masyarakat secara umum.


Wawancara
tanya jawab dengan maksud memperoleh data untuk keperluan tertentu
adalah Wawancara. Tanya jawab itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara yakni orang mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan yang
diwawancara atau narasumber, yakni orang yang memberikan jawaban atas

3.

pertanyaan-pertanyaan.
Studi Litelatur
Studi literatur dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan gambaran yang
menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana
orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita
lakukan. Penting karena untuk menghindari usaha yang sebenarnya sudah
pernah dilakukan orang lain dan bisa digunakan pada penelitian kita untuk
menghemat waktu, tenaga dan biaya.Penting juga untuk memberi arah
penelitian selanjutnya yang perlu dilakukan untuk melanjutkan misi

4.

penelitian.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediaan
dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan

KKN PPM 2015 KERIREA

32

sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiat, buku,


undang-undang, dan sebagainya.[1] Dalam artian umum dokumentasi
merupakan sebuah pencarian, penyelidikan, pengumpulan, pengawetan,
penguasaan, pemakaian dan penyediaan dokumen.[1] Dokumentasi ini
digunakan untuk mendapatkan keterangan dan penerangan pengetahuan dan
bukti.[1] Dalam hal ini termasuk kegunaan dari arsip perpustakaan dan
kepustakaan.[1] Dokumentasi biasanya juga digunakan dalam sebuah laporan
pertanggung jawaban dari sebuah acara yang pada umumnya berisikan
sebagai berikut:

KKN PPM 2015 KERIREA

33

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Penyuluhan tentang penyakit ISPA, Hipertensi, Asam Urat serta Kesehatan Ibu
Dan Anak
Perencanaan

: Dari hasil observasi, wawancara dan pengamatan langsung


kegiatan direncanakan di setiap dusun agar penyuluhan yang
dilakukan lebih memiliki hasil yang maksimal. Agar kegiatan
berjalan lancar dan sukses maka koordinasi kepada Kepala
Desa dibutuhkan agar dapat menyiapkan masyarakat Dusunya

Sasaran

melalui Aparat Dusun.


: Tokoh Masyarakat dan Seluruh Masyarakat di desa Kerirea

Target

: 4 Dusun 1 kali penyuluhan untuk setiap Dusun

Koordinator

1. Maria Dolorosa D. Goo (Pemateri Hipertensi, Kesehatan Ibu


dan Anak)
2. Marselinus M. Pore (Pemateri ISPA dan Asam Urat)
3. Teresia Sidok (Dokumentasi)
4. Hubertus H. B. Robin (Moderator)

Penanggung Jawab

: Kepala desa. Kepala Dusun

Pelaksanaan

: Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 09 12 Maret 2015 di di


setiap dusun Desa Dusun. Kegiatan berlangsung 2 jam dan
peserta yang hadir rata rata hadir tiap dusunya berjumlah 20

Hasil

orang.
: 1. Kegiatan berlangsung pada setiap dusun bertempat di
kediaman kepala dusun. Penyuluhan dibagi dalam dua sesi
yang dibawakan oleh pemateri dari Program Studi S1
Keperawatan.
2. Partisipasi masyarakat masih rendah dan suasana kegiatan
pula kurang dinamis dikarenakan tidak banyak pertanyaan

KKN PPM 2015 KERIREA

34

yang diberikan oleh masyarakat.


3. Hasil yang dicapai 100%, karena sesuai dengan target yakni
Evaluasi

dilaksanakan 1 kali penyuluhan di setiap Dusun.


: Minimnya peralatan pendukung yang diantaranya alat pengeras
suara, LCD agar penyampaian materi dapat lebih maksimal dan
memacu minat masyarakat..

2. Pembuatan atribut desa (papan informasi desa, papan nama dusun) dan papan
nama sekolah
Perencanaan

: Pelaksanaan kegiatan pembuatan Papan Informasi, Papan Nama


Dusun dan Papan Nama Sekolah desa di Desa Kerirea memang
sebelumnya belum ada sehingga perlu pengadaan untuk itu
dilskuksn kegistsn ini. Untuk melaksanakan program ini sudah
dilakukan koordinasi dengan Kepala Desa Kerirea dan Kepala

Sasaran

Dusun Kerirea bersama seluruh perangkat Desa Kerirea.


: Kantor Kepala Desa, Kepala Dusun, Sekolah Dasar

Target

: 4 buah papan nama Dusun dan 1 buah papan nama Sekolah

Koordinator

: Hubertus H. B. Robin

Penanggung Jawab

: Kepala desa. Kepala Sekolah

Pelaksanaan

: Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 02 Maret 2015 khusus


untuk pembuatan papan nama dusun dan 13 Maret 2015
pembuatan papan informasi desa serta tanggal 17 Maret 2015
untuk pembuatan papan nama Sekolah SDK st. Andreas

Hasil

Paumere
: 1. Pembuatan papan nama dusun dilakukan di kantor kepala

Evaluasi

desa kerirea oleh anggota KKN PPM.


2. Capaian 100%, sesuai dengan target.
: Kurangnya partisipasi masyarakat pada saat pengerjaan papan
ini walaupun itu aparat pemerintah sangat mendukung kegiatan
ini.

KKN PPM 2015 KERIREA

35

3. Pengenalan dasar - dasar komputer dan internet di sekolah


Perencanaan

: belum adanya mata pelajaran komputer tingkat dasar bagi siswa


Sekolah Dasar di desa Kerirea sehingga di nilai sangat perlu
melakukan kegiatan ini. Sejauh ini komputer yang digunakan
pada sekolah ini hanya sebatas mempermudah pekerjaan
administrasi di sekolah namun belum pada pengenalan kepada
siswa. Tujuan kegiatan tersebut agar para siswa-siswi tingkat
Sekolah Dasar dapat memahami dan mampu mengoperasikan

Sasaran

komputer.
: Sekolah Dasar Katolik st. Anreas Paumere

Target

: Siswa siswa kelas IV, V dan VI.

Koordinator

: Maria Mellania S. Lawe

Penanggung Jawab

: Kepala Sekolah

Pelaksanaan

: Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 18 Maret 2015 khusus

Hasil

untuk siswa kelas IV, V dan VI.


: 1. Seluruh siswa sangat antusias dengan materi yang
dibawakan dan merupakan pelajaran baru bagi mereka
2. Mendapat dukungan yang baik pula dari pihak sekolah
karna telah membantu mengenalkan komputer ke siswa

Evaluasi

yang mana materi tersebut tidak ada dalam kurikulum.


3. Capaian 100% dari Target.
: Penyerapan materi yang diberikan kurang maksimal karna
kesempatan yang diberikan hanya 1 jam belajar saja sehingga

pengenalan secara langsung (praktek) tidak sempat diberikan.


4. Penyuluhan tentang pengendalian hama PBK dengan menggunakan pupuk cair
(POC)
Perencanaan

: Dari hasil observasi, wawancara dan pengamatan langsung


kegiatan ini menjadi cukup penting karna sebagian besar
masyarakat desa kerirea memiliki tananman Kakao.

KKN PPM 2015 KERIREA

36

Sasaran

: Tokoh Masyarakat dan Seluruh Masyarakat di desa Kerirea

Target

: 4 Dusun 1 kali penyuluhan untuk setiap Dusun

Koordinator

: 1. Yansius R. Markiano (Pemateri)

Penanggung Jawab

: Kepala Desa

Pelaksanaan

: Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 09 12 Maret 2015 di di

2. Maria Mellania S. Lawe (Dokumentasi)


3. Marianus S. T. Mukin (Moderator)

setiap dusun Desa Dusun. Kegiatan berlangsung 1 jam dan


peserta yang hadir rata rata hadir tiap dusunya berjumlah 20
Hasil

orang.
1. Kegiatan berlangsung pada setiap dusun bertempat di
kediaman kepala dusun. Penyuluhan dibagi dalam satu sesi
yang dibawakan oleh pemateri dari Program Studi
pertanian
2. Partisipasi masyarakat sangat antusias karena banyak
masyarakat yang memberi pertanyaan kepada pemateri.
3. Hasil yang dicapai 100%, karena sesuai dengan target

Evaluasi

yakni dilaksanakan 1 kali penyuluhan di setiap Dusun..


: Masyarakat sangat aktif bila materi berhubungan dengan bidang
pertanian

serta

minimnya

peralatan

pendukung

yang

diantaranya alat pengeras suara, LCD agar penyampaian materi


dapat lebih baik.
5. Demonstrasi tentang cuci tangan pakai sabun di sekolah dasar Paumere
Perencanaan

: Pelaksanaan kegiatan mendemonstrasi cara mencuci tangan


yang benar didasarkan pada hasil observasi yang mana anakanak di Desa Kerirea khususnya siswa siswi SDK st.Andreas
Paumere kelas IV, V dan VI. Selain itu, anak-anak di Desa
Kerira masih kurang memahami pentingnya mencuci tangan

Sasaran

pake sabun dengan baik.


: Siawa Siswi SDK st.Andreas Paumere kelas IV, V dan VI

KKN PPM 2015 KERIREA

37

Target

: 1 kali dalam pemberian demonstrasi

Koordinator

: 1. Maselinus M. Pore

Penanggung Jawab

: Kepala Sekolah

Pelaksanaan

: Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 18 Maret 2015


di sekolah SDK st. Andreas Paumere. Kegiatan berlangsung 1

Hasil

2. Maria Dolorosa D. Goo

jam dan khusus untuk siswa kelas IV, V dan VI.


: 1. Seluruh siswa sangat antusias dengan materi yang
dibawakan dan merupakan kegiatan baru bagi mereka
2. Mendapat dukungan yang baik pula dari pihak sekolah
karna telah membantu bagaimana cara mencuci tangan yang

baik.
3. Capaian 100% dari Target.
Evaluasi
: Kegiatan sangat berjalan dengan lancar.
6. Penyuluhan tentang pemeliharaan ikan air tawar
Perencanaan

: Dari hasil observasi langsung potensi besar desa kerirea adalah


peternakan ikan air tawar dikarenakan sumber air untuk

Sasaran

peternakan ikan sangat memadai.


: Tokoh Masyarakat dan Seluruh Masyarakat di desa Kerirea

Target

: 4 Dusun 1 kali penyuluhan untuk setiap Dusun

Koordinator

: 1. Marianus S. T. Mukin (Pemateri)


2. Maria Mellania S. Lawe (Dokumentasi)
3. Maselinus M. Pore (Moderator)

Penanggung Jawab

: Kepala Desa

Pelaksanaan

: Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 09 12 Maret 2015 di di


setiap dusun Desa Dusun. Kegiatan berlangsung 1 jam dan
peserta yang hadir rata rata hadir tiap dusunya berjumlah 20

Hasil

orang.
: 1. Kegiatan berjalan baik karna masyarakat pun sangat aktif
dalam forum dan banyak bertanya untuk mendapat

Evaluasi

informasi lebih dari pemateri.


2. Capaian 100% dari Target.
: Masyarakat sangat aktif bila materi berhubungan dengan bidang
perikanan

KKN PPM 2015 KERIREA

38

7. Penyuluhan tentang pengelolaan keuangan rumah tangga.


Perencanaan

: Dari hasil observasi, wawancara dan pengamatan langsung


kegiatan direncanakan di setiap dusun agar penyuluhan yang
dilakukan lebih memiliki hasil yang maksimal. Agar kegiatan
berjalan lancar dan sukses maka koordinasi kepada Kepala
Desa dibutuhkan agar dapat menyiapkan masyarakat Dusunya

Sasaran

melalui Aparat Dusun.


: Tokoh Masyarakat dan Seluruh Masyarakat di desa Kerirea

Target

: 4 Dusun 1 kali penyuluhan untuk setiap Dusun

Koordinator

: 1. Teresia Sidok (Pemateri)

Penanggung Jawab

: Kepala Desa

Pelaksanaan

: Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 09 12 Maret 2015 di di

2. Maria Mellania S. Lawe (Dokumentasi)


3. Marianus S. T. Mukin (Moderator)

setiap dusun Desa Dusun. Kegiatan berlangsung 1 jam dan


peserta yang hadir rata rata hadir tiap dusunya berjumlah 20
Hasil

orang.
: 1. Kegiatan berjalan baik karna masyarakat pun sangat aktif
dalam forum dan para ibu banyak bertanya tentang
pengolahan keuangan rumah tangga untuk mendapat

Evaluasi

informasi lebih dari pemateri.


2. Capaian 100% dari Target.
: Masyarakat dan para ibu ibu sangat aktif bila materi
berhubungan dengan bidang ekonomi.

8. Demonstrasi dan peneguhan tentang cara belajar yang baik.


Perencanaan

: Kegiatan ini di lakukan berdasarkan Dari hasil observasi,


wawancara dan pengamatan langsung kegiatan ini direncanakan
di sekolah dasar SDK st. Andreas Paumere agar hasil yang

KKN PPM 2015 KERIREA

39

dapat bermanfaat bagi siswa siswi. Agar kegiatan berjalan


lancar dan sukses maka koordinasi adalah kepada sekolah
Sasaran

dibutuhkan agar dapat menyiapkan siswa siswina.


: Siawa Siswi SDK st.Andreas Paumere kelas IV, V dan VI

Target

: 1 kali dalam pemberian demonstrasi

Koordinator

: 1. Hubertus H. B. Robin
2. Maria E. Lodan
: Kepala Sekolah

Penanggung Jawab
Pelaksanaan

Hasil

: Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 18 Maret 2015


di sekolah SDK st. Andreas Paumere. Kegiatan berlangsung 1
jam dan khusus untuk siswa kelas IV, V dan VI.
: 1. Seluruh siswa sangat antusias dengan materi yang
dibawakan dan merupakan pelajaran baru bagi mereka
2. Mendapat dukungan yang baik pula dari pihak sekolah
karna telah membantu mengenalkan cara belajar yang baik
ke siswa yang mana materi tersebut tidak ada dalam

Evaluasi

kurikulum.
3. Capaian 100% dari Target.
Adanya partisipasi aktif antara mahasiswa, guru-guru dan

anak-anak
.

KKN PPM 2015 KERIREA

40

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan KKN PPM UNIPA 2015 dengan berbagai strateginya telah
memberikan mahasiswa pengalaman kepedulian dan pengalaman berempati
kepada masyarakat, dimana Mahasiswa dan masyarakat Desa Kerirea, telah dapat
mengindentifikasi beberapa permasalahan dan secara bersama - sama telah
mengatasinya.
Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan bukan saja dibangku
kuliah akan tetapi perlu juga kita timbah ilmu pengetahuan dari masyarakat
kemudian untuk memperkaya pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah
dengan pengalaman praktis di masyarakat tempat dilaksanakannya kegiatan KKN
PPM. Selaian kita belajar kita mahasisiwa KKN- PPM juga dapat
mengaplikasikan dan mengimplementasikan keterampilan dan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dimiliki demi pembangunan masyarakat pada umumnya.
Pada prinsipnya kita telah melaksanakan kegiatan kegiatan sesuai
dengan bidang ilmu yang telah di geluti selama masa kuliah walaupun tidak
mencakupi seluruhnya secara rinci. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
waktu, dan kemampuan kami sehingga baik kegiatan maupun laporan masih jauh
dari kesempurnaan seperti yang diharapkan.

KKN PPM 2015 KERIREA

41

5.2 Saran
1. Bagi Masyarakat Desa Kerirea

Diharapkan masyarakat membuka diri dan turut berpartisipasi serta mau


menerima semua hal membangun secara kritis cerdas.
2. Bagi Aparat Desa Kerirea
a) Agar lebih memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah disediakan dan
lebih mengembangkan potensi SDM yang dimiliki, untuk memperbaiki
kondisi perokonomian
b) Lebih transparan dan hendaknya selalu tanggap terhadap perubahan yang
timbul di masyarakat
3. Bagi Universitas Nusa Nipa
a) Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan masih sangat dirasakan di
daerah pedesaan untuk itu di harapkan agar pihak universitas lebih tanggap
lagi dengan keadaan ini untuk turun ke masyarakat memberikan informasi
berupa penyuluhan kesehataan kepada masyarakat.
b) Agar kedepanya pelaksanaan KKN lebih dimatangkan lagi pada tahap
persiapan dan pembekalan mahasiswa sebelum turun melakukan KKN
sehingga pelaksanaan KKN lebih efektif.

KKN PPM 2015 KERIREA

42

Anda mungkin juga menyukai