PENDAHULUAN
Desa Kerirea didirikan pada tahun 1966 yang merupakan pemekaran dari desa
Ondorea. Sejak berdirinya Desa kerirea, telah melahirkan visi dan misi dari desa yang
adalah terwujutnya masyarakat Desa kerirea yang bersatu, berkeadilan,sehat, cerdas
dan bermartabat dengan berbasis pada latar belakang sejarah dan budaya melalaui
sistem pemerintahan yang baik dan bersih.
Potensi sumber daya alam yang paling menonjol untuk desa kerirea adalah
hasil pertanian seperti kakao, kemiri. Dari potensi alam yang ada masyarakat dapat
memenuhi kebutuhan sehari- hari untuk hidup dan biaya pendidikan. Keadaan sosial
budaya, ekonomi masyrakat keramah tamahan masyarakat kerirea juga menjadi
potensi masyarakat kerirea dalam membina hubungan antara warga masyarakat
setempat maupun orang- orang pendatang yang mengunjungi desa tersebut. Dari
perilaku ini sangat memungkinkan bahwa masyarakat setempat mudah menerima dan
berpartisipasi atupun gotong royong dalam berbagai bentuk kegiatan umum baik
kegiatan pemerintahan maupun kegiatan lokal lainnya, seperti kegiatan kerohanian,
pendidikkan, kesehatan dan kegiatan lainnya dalam membangun masyarakat desa
kerirea.
Perkembangan pendidikan dan kesehatan masyarakat desa kerirea masih
sangat jauh dari kategori sempurna walaupun dari segi fisik dusun- dusun yang
tersebar di wilayah desa masing- masing telah memiliki sarana pendidikkan maupun
sarana kesehatan dalam hal ini posyandu dan poskesdes. Kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikkan dan perilaku hidup sehat masih sangat rendah sehingga
dengan kenyataan ini perlu adanya bantuan dan pendampingan yang memadai dari
berbagai instansi dan kalangan tertentu, Untuk dapat memperbaharui keadaan yang
masih tertinggal ini.
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka
kematian bayi yang ada di Indonesia. Berdasarkan kesepakatan global (Millenium
Develoment Goals/MDGs 2000) untuk tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu
menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan
angka kematian bayi menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per 1000 kelahiran
hidup (Depkes, 2011). Sejalan dengan ini desa kerirea juga telah menetapkan masalah
isu Kesehatan Ibu dan Anak serta Manula menjadi fokus pehatian dengan strategi
pencapaiannya yaitu Menggali dan memanfaatkan sumber daya alam, meningkatkan
Partisipasi masyarakat, dan menggalang kerja sama baik dengan pemerintah, Adat,
Agama maupun dengan pihak ke tiga.
Maka berdasarkan uraian pada latar belakang dan sejalan dengan
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat yang bertumpu pada Partisipasi Masyarakat
maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul tentang UPAYA
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA MASA ANTENATAL,
INTRANATAL SERTA POSTNATAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PLA DI DESA KERIREA, KECAMATAN NANGAPANDA.
1.2 Profil Desa
1.2.1
Beliau menjabat selama satu periode sampai tahun 1985. Dari tahun 1986
terjadi pergantian pimpinan yaitu Bapak Yohanes Singga, beliau menjabat dua
periode, Periode pertama 8 tahun sampai dengan tahun 1996 dan periode
kedua sesuai dengan peraturan pemerintah satu periode hanya menduduki
masa jabatan selama satu periode hanya 6 tahun sampai tahun. Pada masa
jabatan Bapak Goris Ngeka sampai Bapak Yohanes Singga, Desa Kerirea
berbatasan dengan Desa Kamubheka di bagian utara Kecamatan Maukaro,
Sebelah Selatan Dengan Kelurahan Ndorurea, Sebelah Barat dengan Desa
Tendarea, dan Sebelah Timur Berbatasan dengan desa Rapowawo. Pada Tahun
2002 pergantian pimpinan atas nama Bapak Andreas Odja, A. md. Beliau
menjabat selama dua periode dari tahun 2002 sampai tahun 2013. Pada masa
pimpinan Bapak Andreas Odja, terjadi pemekaran desa Kerirea didua tempat,
Di dusun 1 RW Ndetufeo yaitu mekar menjadi desa Sanggaroro, yaitu terjadi
pada tahun 2005 dan pada tahun 2011 ada pemekaran di dusun 3 RW
Ndetuwaru masuk di desa Ururoro. Pada Tahun 2012 terjadi pemekaran lagi
di dusun satu RW Rarajembu masuk di desa Jemburea. Pada tahun 2014
terjadi pergantian pimpinan kepala desa atas nama Bapak Urbanus B. Karo,
S.Pd, Beliau menjabat enam tahun dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2020.
Pembagian Wilayah
Nama Dusun
Dusun Arawea
Wilayah Dusun
RW 001
RT 001 Arawea
RT 002 Puumbindi
RW 002
Dusun Tanda
RT 007 Tanda
Dusun Paumere
RT 008 Worowitu
RW 003
RT 005 Paumere
Dusun Woropau
RT 006 Paumere
RW 004
RT 003 Woropau
RT 004 Woropau
Kondidi Geografis
Berbukit dan lembah, dengan ketinggian dari permukaan laut 375 kaki,
jarak tempuh dari kota kabupaten 41 km, dan dari kota kecamatan 13 km.
1.2.5
yang
mayoritas
penduduknya
bermata
pencaharian/
1.2.8
10
3. Pemerintah desa
Agar bisa menfasilitasi pemanfaatan sarana kesehatan, agar para ibu ibu lebih sadar
melakukan pemeriksaan kesehatan (kehamilan) sejak dini dan juga memfasilitasi
kesiapan tenaga kesehatan di desa yang mudah dijangakau sehingga dapat
mengurangi angka kematian ibu dan anak.
4. Pustu
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan
dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.
11
BAB III
METODOLOGI
12
13
dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM
diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia
empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan
memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarak menuju Desa
Mandiri dengan sedapat mungkin menggunakan sumber daya yang dimiliki.
Desa Mandiri merupakan jawaban untuk memutuskan mata rantai kemiskinan
yang menjalar di desa melalui dimensi yang dikembangkan , misalnya
pangan,kesehatan dan energi , kualitas hidup masyarakat desa akaan lebih meningkat.
Dalam konteks yang lebih luas, pengembangan desa mandiri dapat dijadikan
alternative terhadap pemecahan atas isu-isu strategis atas pelayanan social
dasar,peningkatan sumber daya manusia dan tentunya banyaknya penduduk yang
miskin itu sendiri; oleh karena itu kehadiran mahasiswa diharapkan dapat membantu
memfasilitasi
sedapat
mungkin
maka
KKN
PPM
14
masyarakat
terhadap
pembangunan.
KKN
PPM
program
kegiatan
lapangan,
pelaksanaan,
dan
15
16
2.
terpadu
dengan
menerapkan
interdisipliner
ilmu
dan
17
18
atau
departemen
lainnya
dalam
melaksanakan
pembangunan.
KOMPETENSI
1) Kompetensi Dasar
Melalui KKN-PPM mahasiswa dan masyarakat diharapkan :
a. Kompetensi Pengetahuan: Memiliki pengetahuan dan wawasan
kemasyarakatan.
b. Kompetensi Ketrampilan: Mampu melakukan identifikasi masalah
,memecahkan masalah , mengambil keputusan,melakukan kegiatan
dan mengevaluasi.
c. Kompetensi Nilai : Mampu membangun kebersamaan, kejujuran,
kesetaraan dan kemandirian yang didasarkan pada nilai-nilai agama.
d. Kompetensi Moral : Mengembangkan misi nilai-nilai keagamaan dan
moral.
2) Indikator pencapaian KKN-PPM
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan memahami kondisi social
masyarakat
b. Masyarakat memahami peran mahasiswa sebagai pendamping dalam
melaksanakan program kemasyarakatan.
c. Mahasiswa bersama masyarakat mampu memecahkan masalah,
mengaambil keputusan,melaksanakan kegiataan dan mengevaluasi.
d. Mahasiswa bersama masyarakat mampu membangun kebersamaan,
kejujuran, kesetaraan dan kemandirian.
4.
Keputusan
Rektor
Universitas
Nusa
Nipa
Maumere:
19
peninjauan
dengan
cermat),menyususn
Rencana
5.
6.
20
Berhubung
KKN
melaksanakan
pemberadayaan/pengembangan
adalah
kebutuhan
yang
7.
bersahabat.
Selalu mendorong masyarakat untuk maju mendasi Desa Mandiri.
TaAHAPAN PELAKSANAANMULAI
KKN-PPM
Tahapan pelaksanaan KKN-PPM UNIPA melalui tahap - tahap sebagai berikut:
PENENTUAN LOKASI
PEMBEKALAN MAHASISWA
PENERJUNAN
OBSERVASI
PENYUSUNAN RENCANA KERJA
BERSAMA MA
PRESENTASE DAN SOSIALISASI PROGRAM
OROGRAM
REALISASI PROGRAM KERJA
PENARIKAN
PENYUSUNAN LAPORAN
SELESAI
21
berkoordinasi
22
Panitia juga menyusun indikator, kriteria dan standar evaluasi kegiatan KKN
PPM unutk lembaga ( universitas), kelompok mahasiswa dan mahasiswa
secara pribadi sebagai dasar untuk menilai keberhasilan KKN PPM secara
keseluruhan dan pemberian nilai/evaluasi keberhasilan mahasiswa peserta
KKN PPM
j. Pembekalan mahasiswa peserta KKN PPM oleh panitia dan pihak terkait
yang dibutuhkan
k. Pesriapan mahasiswa (akomodasi/perlengkapan lain) dan persiapan lokasi
(kecamatan) dan pembukaan KKN-PPM. Laporan persiapan oleh ketua
panitia, penyerahan mahasiswa oleh rektor, pembukaan KKN PPM secara
resmi oleh Bupati.
l. Pemberangakatan kelokasi kerja (desa/dusun, rumah tinggal) bersama aparat
desa/dusun, pemilik rumah dan DPL
m. Melapor ke kantor desa unutk memulai kegiatan mengisi lembar observasi
desa dan mengkaji bersama aparat desa , lalu merencanakan pertemuan
desa/dusun (1 minggu pertama)
n. Pertemuan bersama masyarakat untuk membahas/klarifikasi hasil observasi
desa dan hasil kajian. Dilanjutkan perumusan masalah dan penyusunan
rencana kegiatan yang dipimpin seniri oleh aparat desa/dusun atau salah
seorang tokoh masyarakat. Mahasiswa dan
23
p. Evaluasi
untuk
menjelaskan
fenomena
dengan
sedalam-dalamnya
melalui
24
2.
Tinjauan Teori
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Pengertian
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan
masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk
membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi
gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.
Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap, dan prilaku) dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi
tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga.
b. Tujuan kesehatan ibu dan anak
25
sekolah TK.
Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu
2. Antenatal Care
a. Pengertian
Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan
umum ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan,
menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan resiko
kehamilan (Manuaba, 2009).
b. Tujuan Antenatal Care
Menurut Sondakh (2009) ada beberapa tujuan pemeriksaan ibu hamil
secara keseluruhan yaitu:
Memantau kemajuan kehamilan untuk mamastikan kehamilan ibu
ibu.
Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat
26
secara ekslusif.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
neonatal.
Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.
c. Manfaat Antenatal Care
Manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini adalah untuk memperoleh
gambaran dasar mengenai perubahan fisiologik yang terjadi selama
kehamilan dan berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini,
sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam
pertolongan persalinannya (Manuaba, 2009).
d. Perubahan Psikologis Pada ibu hamil
Trimester Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn
dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual
muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu
merasa tiak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada
trimester pertama seorang ibu akan selau mencari tanda-tanda untuk
27
trimester pertama.
Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal
yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa
khawatir
bahwa
bayinya
akan
lahir
sewaktu-waktu,
ini
28
makin besar
Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his
persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :
Pendataran dan pembukaan
Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis
servikalis lepas
Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang
pembukaan
d.
lengkap.
Dengan
pecahnya
ketuban
diharapkan
29
pada multi
Kala III : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta
4. Postnatal Care
a. Pengertian
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung sekitar 6
minggu. akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali sebelum
kehamilan dalam waktu 3 bulan. (Sarwono:2007,237)
Masa nifas dimulai setelah partus selesai & berakhir kira-kira 6 minggu,
akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada
kehamilan dalam waktu 3 bulan (Sarwono P. 2005: 237).
b. Tujuan Postnatal Care
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis
Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,
30
TFU
Berat uterus
Setelah
Sepusat
1000 gr
plasenta
12,5 cm
plasenta lahir
1 minggu
Pertengahan
500 gr
7,5 cm
Dapat dilalui 2
2 minggu
pusat simpisis
Tak teraba
5 cm
jari
Dapat dimasuki
6 minggu
Sebesar hamil 2 50 gr
8 minggu
minggu
Normal
350 gr
1 jari
2,5 cm
30 gr
Involusi uterus
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-7
KKN PPM 2015 KERIREA
TFU
Setinggi pusat
1-2 jari dibawah pusat
Pertengahan simpisis
3 jari diatas simpisis
31
Hari ke-9
Hari ke-10 atau ke-12
3.
pertanyaan-pertanyaan.
Studi Litelatur
Studi literatur dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan gambaran yang
menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana
orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita
lakukan. Penting karena untuk menghindari usaha yang sebenarnya sudah
pernah dilakukan orang lain dan bisa digunakan pada penelitian kita untuk
menghemat waktu, tenaga dan biaya.Penting juga untuk memberi arah
penelitian selanjutnya yang perlu dilakukan untuk melanjutkan misi
4.
penelitian.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediaan
dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan
32
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penyuluhan tentang penyakit ISPA, Hipertensi, Asam Urat serta Kesehatan Ibu
Dan Anak
Perencanaan
Sasaran
Target
Koordinator
Penanggung Jawab
Pelaksanaan
Hasil
orang.
: 1. Kegiatan berlangsung pada setiap dusun bertempat di
kediaman kepala dusun. Penyuluhan dibagi dalam dua sesi
yang dibawakan oleh pemateri dari Program Studi S1
Keperawatan.
2. Partisipasi masyarakat masih rendah dan suasana kegiatan
pula kurang dinamis dikarenakan tidak banyak pertanyaan
34
2. Pembuatan atribut desa (papan informasi desa, papan nama dusun) dan papan
nama sekolah
Perencanaan
Sasaran
Target
Koordinator
: Hubertus H. B. Robin
Penanggung Jawab
Pelaksanaan
Hasil
Paumere
: 1. Pembuatan papan nama dusun dilakukan di kantor kepala
Evaluasi
35
Sasaran
komputer.
: Sekolah Dasar Katolik st. Anreas Paumere
Target
Koordinator
Penanggung Jawab
: Kepala Sekolah
Pelaksanaan
Hasil
Evaluasi
36
Sasaran
Target
Koordinator
Penanggung Jawab
: Kepala Desa
Pelaksanaan
orang.
1. Kegiatan berlangsung pada setiap dusun bertempat di
kediaman kepala dusun. Penyuluhan dibagi dalam satu sesi
yang dibawakan oleh pemateri dari Program Studi
pertanian
2. Partisipasi masyarakat sangat antusias karena banyak
masyarakat yang memberi pertanyaan kepada pemateri.
3. Hasil yang dicapai 100%, karena sesuai dengan target
Evaluasi
serta
minimnya
peralatan
pendukung
yang
Sasaran
37
Target
Koordinator
: 1. Maselinus M. Pore
Penanggung Jawab
: Kepala Sekolah
Pelaksanaan
Hasil
baik.
3. Capaian 100% dari Target.
Evaluasi
: Kegiatan sangat berjalan dengan lancar.
6. Penyuluhan tentang pemeliharaan ikan air tawar
Perencanaan
Sasaran
Target
Koordinator
Penanggung Jawab
: Kepala Desa
Pelaksanaan
Hasil
orang.
: 1. Kegiatan berjalan baik karna masyarakat pun sangat aktif
dalam forum dan banyak bertanya untuk mendapat
Evaluasi
38
Sasaran
Target
Koordinator
Penanggung Jawab
: Kepala Desa
Pelaksanaan
orang.
: 1. Kegiatan berjalan baik karna masyarakat pun sangat aktif
dalam forum dan para ibu banyak bertanya tentang
pengolahan keuangan rumah tangga untuk mendapat
Evaluasi
39
Target
Koordinator
: 1. Hubertus H. B. Robin
2. Maria E. Lodan
: Kepala Sekolah
Penanggung Jawab
Pelaksanaan
Hasil
Evaluasi
kurikulum.
3. Capaian 100% dari Target.
Adanya partisipasi aktif antara mahasiswa, guru-guru dan
anak-anak
.
40
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan KKN PPM UNIPA 2015 dengan berbagai strateginya telah
memberikan mahasiswa pengalaman kepedulian dan pengalaman berempati
kepada masyarakat, dimana Mahasiswa dan masyarakat Desa Kerirea, telah dapat
mengindentifikasi beberapa permasalahan dan secara bersama - sama telah
mengatasinya.
Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan bukan saja dibangku
kuliah akan tetapi perlu juga kita timbah ilmu pengetahuan dari masyarakat
kemudian untuk memperkaya pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah
dengan pengalaman praktis di masyarakat tempat dilaksanakannya kegiatan KKN
PPM. Selaian kita belajar kita mahasisiwa KKN- PPM juga dapat
mengaplikasikan dan mengimplementasikan keterampilan dan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dimiliki demi pembangunan masyarakat pada umumnya.
Pada prinsipnya kita telah melaksanakan kegiatan kegiatan sesuai
dengan bidang ilmu yang telah di geluti selama masa kuliah walaupun tidak
mencakupi seluruhnya secara rinci. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
waktu, dan kemampuan kami sehingga baik kegiatan maupun laporan masih jauh
dari kesempurnaan seperti yang diharapkan.
41
5.2 Saran
1. Bagi Masyarakat Desa Kerirea
42