Anda di halaman 1dari 7

IHSG Index 4500an - Support Kuat dan Reversal!

Setelah BBM Subsidi Naik Rata-Rata +33.33%, dengan perincian sbb: Premium Naik
Rp. 2000/liter (+44.44%) menjadi Rp. 6,500 dan Solar Naik Rp. 1000/liter (+22.22%) menjadi
Rp 5,500, maka akan membuat kondisi perekonomian kita semakin kuat, sehat dan bertumbuh ke
depannya akan sesuai harapan.
Disamping terlalu cepatnya Mr. Benarke, mengumumkan akan memberhentikan program
QE nya, yang dikarenakan situasi perekonomian AS yang membaik.
Kedua "issue" ini dimanfaatkan oleh investor asing untuk melakukan 'profit taking'
mengingat IHSG Index telah naik lebih dari 20% dari 4347 di awal tahun ke level 5251 pada 21
Mei 2013, dan pada penutupan pasar tanggal 21 Juni 2013 - IHSG Index sudah berada pada level
4500-an, atau sudah terkoreksi lebih dari 14%.
Melihat kondisi di atas, terjadi sesuatu yang tidak 'congcruent' / 'divergence',dimana
kondisi perekonomian suatu negara membaik tetapi pasarnya turun, hal ini benar-benar
merupakan 'opportunity'bagi para investor untuk memanfaatkan situasi tersebut.
Khususnya pada perekonomian Indonesia, dengan kebijakan kenaikan harga BBM
tersebut, maka akan terjadi perubahan indikator-indikator di bawah ini:

1. INFLASI
Diperkirakan, dengan BBM Bersubsidi rata-rata naik sekitar 30%, maka akan
memberikan dampak kenaikan inflasi sebesar 2.2% hingga 2.4% ditambah level inflasi Mei
5.47% (YOY) maka perkiraan inflasi diakhir tahun 2013 dalam range 7.67% hingga 7.87%.;

Inflasi Bulanan di Tahun-tahun Kenaikan BBM (%)


10

0
Jan

-2

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

Berdasarkan grafik di atas, maka terlihat jelas inflasi akan terjaga di single digit, dan
setelah itu akan kembali normal.
Hal penting yang perlu dilakukan pemerintah adalah menjaga ketersediaan bahan pokok,
menjaga distribusi bahan pokok, menjaga nilai tukar Rupiah dan melakukan intervensi bahan
pokok melalui BULOG, maka buka mustahil inflasi tahun 2013 menjadi sebesar 7.3%.

2. BI RATE
Dengan mengasumsikan inflasi diakhir tahun dalam range 7.67% hingga 7.87%, maka BI
Rate berpotensi naik antara 25 basis hingga 75 basis atau artinya BI Rate diperkirakan dapat
meningkat kelevel 6.25% hingga 6.75%;

Berdasarkan tabel NPL VS BI Rate, bisa jadi BI Rate tetap akan dipertahankan pada level
sekarang, karena dengan makin sehatnya perbangkan yang terlihat dari rendahnya NPL, yang
hanya di bawah 4%, walaupun akan terjadi negative spread sesaat antara BI Rate VS Inflasi.
Asalkan Cadangan devisa terjaga di atas 100 milliar US Dollar, kondisi ini dapat saja terjadi.

3. NILAI TUKAR
Dinaikkannya BBM bersubsidi, maka tekanan terhadap APBN 2013 dan neraca
pembayaran dapat berkurang dan kepercayaan pelaku pasar dapat kembali sehingga setelah
kenaikan tersebut diharapkan Rupiah menguat menuju 9800/9850;
Bank Indonesia sudah membuat statement akanPasang Badan dan melakukan Twin
Operation (melakukan intervensi di spot market dan swap market) serta siap menyerap SBN
dalam jumlah besar sesuai harga pasar;

Tren Realisasi PMA (Rp triliun)


65.5
51.5

Q1-12

56.1

56.6

56.8

Q2-12

Q3-12

Q4-12

Q1-13

Merujuk yield SUN tenor 10 tahun saat ini dilevel 6.82% dan SUN tenor 20 tahun berada
pada level 7.535, Departemen Keuangan CQ Ditjen Surat Utang Negara mengatakan juga siap
menampung SUN dimana per Juni 2013, kepemilikan asing di pasar obligasi Negara telah
menyusut hingga Rp 17,2 triliun menjadi Rp 285,7 triliun, dari posisi Mei 2013 sebesar Rp 302.9
triliun.

Kepemilikan Asing di SBN (Rp triliun)


310

298.7

300
290
280
270.5
270

281.6

280.8

Feb

Mar

302.9
285.7

273.2

260
250
Des-12

Jan-13

Apr

Mei

Jun (18)

4.

Langkah Pemerintah

5. IHSG
Net buy Asing kurun waktu Januari hingga April 2013 mencapai Rp 19.49&Net Sell
Asing kurun waktu 1 Mei hingga 20 Juni 2013 mencapai Rp 17.21, sehingga Total Net Buy
Asing per 20 Juni 2013 tinggal sebesar Rp 2.28 triliun artinya tekanan jual atas IHSG dari asing
mulai terbatas.

Net Buying Investor Asing di Saham (Rp triliun)


11.24
5.7

Jan-17

Feb

1.83

0.72

Mar

Apr

Mei
-0.36

Jun (s.d 20)

-16.85

Disamping itu, berdasarkan Fibonacci Retracement - 23.6%, Indeks IHSG di level 4500an berada pada level support yang kuat, dan mulai akan membentuk 'double battom' yang akan
mem-persepsi-kan terjadinya REVERSAL.

Dengan adanya Window Dressing diakhir bulan Juni 2013 dan mulai di price-in nya
Factor QE, maka bulan Juli - Agustus IHSG diharapkan mulai stabil dan September akan
kembali rebound seiring mulai di release nya LK Q2/2013; dimana 'dikabarkan' Q1/2013 results
dari beberapa bluechips company terlihat IN-LINE with our expectation.

Jakarta, 23 Juni 2013

Wim Al Fatih - PT. MNC Securities.

Anda mungkin juga menyukai